MORBILI
Note:
Note:
Note:
LUPUS ERIMATOSUS
• Biasa dibilang dokternya malpraktek karena ngasi obat kemudia pasien mengalami lepuh, sesak nafas,
muncul bintik bintik kemerahan
• FIXED DRUG ERUPTION à menetap pada tempat yang sama (setiap minum obat tertentu, kulitnya berubah
warna di tempat yg sama).
• Dibaca aja
• Tidak terjadi pada orang yang tidak mengalami
hipersensitifitas tidak akan muncul reaksi obat.
• Disini yang dibahas hanya erupsi obat yang kemerahan.
Jadi steven johnson, TEN dibahas di emergency karena
sering muncul tapi pengobatannya sering terlambat
karena bingung mengobati apakah suatu steven
johnson/bukan, dan ini khas tanpa pemeriksaan
laboratorium pun udah tau (keterlibatan kulit dan mukosa
ini tanda steven johnson)
• Erupsi obat jauh lebih ringan daripada steven
johnson syndrome, tetapi kalau berulang bisa menjadi steven johnson syndrome.
Note:
• Kadang pasien anak anak mendapat kapsul yang merupakan
campuran dari beberapa obat à muncul reaksi obat. Jadi
harus dicari, ditanyakan kepada dokter yang memberikan
kapsul, kapsulnya isinya apa aja.
• Sering kali kalau pasien mengalami alergi obat, erupsi, steven
johnson, dokter yang memberikan terapi sebelumnya
dihubungi kembali.
• Jadi hati-hati dalam memberikan obat, karena beberapa obat
beresiko memunculkan suatu reaksi seperti antibotik apalagi golongan yang sudah lama, penghilang rasa
nyeri, obat rematik, penghilang rasa sakit.
• Jadi kalaupun terjadi suatu reaksi, paling tidak bisa mengobati sebelum merujuk pasien. Misalnya sudah bisa
ditangani sendiri dengan pemberian steroid, ini gak usah dirujuk, karena kalau misalnya dirujuk ya seperti itu
kasusnya, jadi ditelfon ditanya pasiennya dikasi apa aja seolah olah kita salah ngasi obat pada pasien, padahal
sebenernya enggak karena respon bisa muncul kapan aja pada orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap
obat tersebut. Misal: sekarang alergi dengan peroxicam berobat di singaraja, pulang jalan jalan ke gianyar,
sampe di gianyar nyeri lututnya dikasi obat, disana udah alergi peroxicam tapi di gianyar dokternya ngasi
peroxicam lagi. Ini akan muncul reaksi alergi. Jadi pasien harus dibekali dengan kartu alergi (tulis disana
alerginya apa aja, keluhan yang muncul apa aja karena keluhan yang mucul ada macem macem bisa hanya di
kulit berupa papul/macula eritema/urtikaria/angioedema yang bikin muka bengkak, sesak, bibirnya besar, itu
bisa dijelaskan sehingga dokter yang memberikan terapi mengerti bahwa obattersebut bisa dihindari dan
dicarikan alternative pengobatan lain)
• Misal dari anamnesis pasien dengan keluhan kulit
merah, bilang ada riwayat minum obat (misal: asam
mafenamat), dari sini bisa diperkiran pasien
mengalami suatu erupsi obat.
• Bisa terjadi keterlibatan organ dalam, banyak
gangguan yang bisa terjadi sehingga harus dilakukan
pemeriksaan jika emang ada indikasi pasiennya
mengalami gangguan seperti: hipotensi, bradikardi,
demam tinggi, gangguan kesadaran karena pengaruh
obat, maka lakukan pemeriksaan darah lengkap, urin,
fungsi ginjal, fungsi hati.
• Jadi tidak ada pemeriksaan baku untuk pemeriksaan
pasien dengan erupsi obat, lebih banyak dari
anamnesis udah bisa memperkirakan alergi obat (bisa
dari obat, obat campur, obat tradisional (jamu,dll)
Note:
• Ini DDnya
• Kalau ujian di klinik sering ditanya DDnya agar bisa
membedakan.
• DD gak semua harus disebutin, tergantung kondisi pasien.
• Misal: pasien dermatitis kontak alergi, di DD misalnya
dengan tinea, jadi di depan harus ditanyakan apa,
pemeriksaan penunjangnya apa untuk menyingkirkan tinea
(Jadi bisa dilakukan pemeriksaan KOH untuk menemukan
elemen jamur ada/tidak, kalau – mengarah ke dermatitis
kontak alergi bukan tinea, tapi gambarannya bisa mirip)
• Kalau DD dermatitis kontak alergi tanyain ada ngolesin
sesuatu gak di badan, kalau pityriasis rosea tanyain ada gak
bercak besar di badan yang diikuti bintik-bintik kecil, kalau
viral exanthem tanyain muncul bintiknya dari tangan/badan.
• Misal pasien dengan tinea (tinea bisa menyebar dri tanah, hewan, orang ke orang, tapi gak nanya ada gak
saudara yang gejalanya sama di rumah, pelihara binatang gak di rumah, cuci pakaiannya gimana. Ini kadang-
kadang bisa muncul di belakang DD
• Psoriasis yang ada kaitannya dengan merokok, alcohol, begadang, baru ditanyain di anamnesis.
• DD gak harus sesuai teori, jadi sesuaiin sama kondisi pasien dan tanyain di anamnesis sesuai dengan kondisi
pasien
• Kalau ketemu pasien dengan kemerahan di kulit, ada riwayat minum obat. Di anamnesis kalau sudah tidak ada
penyebaran tidak dari tangan, tidak ada heral patch, tidak ada lesi yang besar pertama, tidak ada riwayat
mengoleskan sesuatu, berarti DDnya sudah disingkirkan.
• Penatalaksanaan Eliminasi obat yang dicurigai à kesulitan karena akan ditanya balik (ada tes provokasi untuk
memastikan tapi gak pernah dikerjakan), misal pasien alergi diperkiran alerhi dengan sulfa, trus harus diberikan
sulfa, ini bisa muncul steven johnson dari alergi obat. Jadi sering menjadi polemic penggantian obat. Jadi di stop
dulu obatnya, setelah pengobatan selesai baru dicoba obat yang lain.
• Metilprednisolon ada 4,8,16
• Dexa 0,5; 0,75
• Prednison 5 mg
• Ketiganya ni sama kuatnya
• Antihistamin à harus belajar golongan, generasinya.
• Topikal bedak asam salisilat.
Fixed artinya menetap disana saja. Jadi apabila terjadi di kemaluan kemudian minum tetrasiklin maka akan muncul di
tempat yang sama
Warnanya khas: warna keunguan dan kejadiannya berulangà sehingga pasien harus diberikan kartu alergi
ERUPSI OBAT FIXTUM (Fixed Drug Eruption)
u Erythema multiforme kondisi kulit akut, self limited,kadang berulang. Reaksi tipe IV
u Etiologi: Infeksi tertentu, obat2an dan berbagai pemicu lainnya
u Erupsi kulit terlokalisir dengan keterlibatan mukosa minimal atau tanpa keterlibatan mukosa
u Papul berkembang menjadi bentuk khas (lesi iris), yang muncul dalam periode 72 jam yang di mulai dari
bagian ekstremitas, lesi menetap paling sedikit 7 hari untuk selanjutnya menyembuh
u Patogenesis
90% kasus disebabkan infeksi Virus
(HSV1>HSV2), Mycoplasma Pneumonia.
Drug Induce (<10%) ( Susfonamide, TNF alfa inhibitor)
Radiation, idiopatik
u Gambaran Klinikà KHAS: Lesi target pada ekstremitas dengan atau minimal keterlibatan mukosa
Note: gambar lesi target adalah ada cairan didalem kemudian ada lingkaran diluarnya ada lingkaran lagi (lihat
gambar diatas) dengan keterlibatan mukosa hanya satu, kalau penyakit steven jihnson keterlibatan mukosanya
banyak
u Dugaan kuat sebagai pencetus adalah HSV, EB virus, histoplasmosis
u Drug induce < 10%
u Terkait dengan HSV berulang maka
eritema multiforme cendrung berulang
u Onset mendadak banyak bersifat simetris berupa makula kemerahan, papule terus berkembang menjadi
target lesion yang tipikal: di bagian central tampak nekrosis atau vesicular. Dikelilingi edema yang pucat
diluarnya dan daerah eritem (Target Lession)
u Batas tegas
u Melibatkan wajah dan ekstremitas pada dorsal manus dan lengan bagian bawah
u Prinsip: EM Minor ditandai target lesion melibatkan sangat minimal mukosa dan minimal terjadi gejala
sistemik
u EM Mayor target lesion dengan keterlibatan mukosa yang berat dan ada gejala sistemik
Eritema Multiforme MAYOR
u Eritema multiforme Mayor: gangguan lebih berat dan dapat mengancam nyawa.
u Melibatkan satu atau lebih selaput lendir dan dapat mengenai
10% dari luas area tubuh. Lebih dari 50% terkait obat2an
Kelainan kulit melibatkan satu atau lebih selaput lendir, kurang dari 10%
u SJS/TEN lepuh lebih menyebar melibatkan 10 % TBSA (SSJ) dan TEN melibatkan 30%
Note:
- Kalau meluas mengenai 10 persen dari luas tubuh kemudian disertai dengan keterlibatan mukosa, kondisi
pasien tidak baik (ada demam, lemah, tidak bisa makan dan minum) à curiga steven johnson à rujuk
pasien
TERAPI
u Kebayakan kasus terapi simptomatis
u Kasus berat pertimbangkan pemberian steroid sistemik
PROGNOSIS
- Onset akut lebih dari 24 jam akan berkembang ke seluruh tubuh dalam 72 jam. Akan sembuh tanpa cacat
dalam 2 minggu
- Pada EM Mayor dengan keterlibatan banyak mukosa sering menimbulkqn komplikasi seperti pada mata dll
ERITRASMA
u Infeksi superfisial kronis
u Intertriginosa kulit
u Penyebabnya: Corynebacterium minutissimum (flora normal) à pada pasien-pasien yang bedrest lama,
seperti pasien jantung, stroke à tiba-tiba muncul kemerahan di ketiak, di selangkangan
u Menyerang sepertiga bagian atas stratu korneum
u Panas dan lembab kuman berkembang
u Kuman ada di ruang antar sel maupun ekstra sel dan melarutkan fibril keratin.
u Insiden sekitar 4%, tersebar didaerah tropis dan sub tropis
u Turki 46,7% diantara 121 pasien dikaki interdigital, sering kulit hitam, pria
u Prognosis sangat baik, cendrung balik kalau predisposisi memungkinkan
u Kondisi jinak akan meluas invasive pada pasien immunokompromissed
Gambaran klinis
u Infeksi asimptomatis, kadang gatal
u Patch atau macula coklat merah, batas tegas dengan sisik halus, likenifikasi (garis-garis kulit menjadi lebih
jelas) dan hiperpigmentasi sering terjadi
u Hasil tes KOH negativeà untuk menyingkirkan dengan tinea kruris
u Lokasi umumnya di daerah kruris, skrotum dan celah interdigital, paling sering interdigital ke empat
kuman
u Flora normal kulit di badan kemudian akan berkembang jika kondisi badan pasien lemah
u Bakteri lifopilik, gram positif tanpa spora, aerob
u Predisposisi: keringat berlebihan, gemuk,DM, iklim hangat, Higiene sanitasi yang buruk, usia lanjut, kondisi
immunoikompromise lainnya
u Diagnosis banding: PVC, Pruritus Ani, Dermatitis seborhoik
Henoch Schonlein Purpura
u HSP adalah ganguan immunoglobulin A akut (IgA)yang ditandai dengan vasculitis menyeluruh melibatkan
pembuluh darah pada kulit, gastro Intestinal, ginjal, sendi dan jarang Paru dan SSP
u Tanda dan Gejala
- Timbul gejala prodromal: sakit kepala, demam dan anorexia. Selanjutnya pada kulit berkembang menjadi
purpura yang 90-95% melibatkan kaki, gejala nnyeri perut dan muntah Nyeri sendi (60-84%) melibatkan lutut
dan pergelangan tangan Edema subkutan, edem sekrltum
Note:
- HSP à ada bintik-bintik merah pada ekstremitas bawah yang disertai nyeri pada perut, kadang diare, bila
perdarahannya sampai ke usus bisa terjadi berak darah. Disertai juga nyeri pada sendi sehingga pasien tidak
bisa jalan
HSP (Purpura anafilaktoid)
u Vasculitis melibatkan pembuluh kapiler kulit dan sering ginjal
u Ruam kulit keunguan (purpura)
Terutama mengenai bokong, ekstremitas bawah bagian ekstensor
nyeri sendi dan kadang kram di perut
note:
purpuranya dapat diraba (purpable purpura)
purpura itu adalah pecahnya pembuluh darah menyebar ke jaringan sekitarnya dan bisa diraba
ETIOLOGI
u Sering terjadi pada musim semi
u Mengikuti infeksi saluran napas dan tenggorokan
( Reaksi yang salah dari sistem imun tubuh terhadap infeksi ini (bakteri atau virus), Obat2an juga bisa
memicu reaksi ini
u Sering pada anak walau semua kelompok umur dapat terlibat
Note: sering pada anak2à mengeluh tidak bisa jalan, kakinya kemerahan, disertai diare, nyeri perut, BAB atau
kencingnya berdarah à curiga HSP
Gejala dan tanda HSP
u Demam
u Kelainan kulit: purpura pada daerah ekstremitas bawah
u Peradangan sendi (arthritis) terutama pergelangan kaki dan lutut
u Nephritis dapat ditemukan protein dan darah di urin jarang terjadi
u Nyeri perut dan perdaran GI tract sering pada anak
u Dapat berlangsung selama 1 bulan. Kekambuham jarang
Diagnosis dan LAB
u Diagnosis berdasar kelainan kulit, sendi dan ginjal yang khas
u Dilakukan pemeriksaan laboratorium kultur yang diambil dai tenggorokan, urinalisis , RFT, biopsi kulit dan
ginjal untuk tanda vasculitis. Immunofloresen untuk mengetahui adanya antibody IgA di pembuluh darah
dan jaringan yang terlibat
Note: pemeriksaan lab bisa DL, UL, feses lengkap
PENATALAKSANAAN
u Umumnya merupakan penyakit ringan yang sembuh spontan, dapat serius kalau melibatkan ginjal dan usus
u Purpura biasanya menonjol pada ekstremitas bawah
u Nyeri sendi: anti inflamasi (aspirin, ibuprofen), steroid bila ada kelainan perut dan ginjal yang
signifikanPemberian siklofosfamid, azathioprine, mycophenolat mofetil untuk menekan sistem kekebalan
tubuh Bila ada tanda infeksi perlu antibiotik
Komplikasi HSP
u Sakit perut yang parah dan perdarahan GI Tract
u Orang dewasa sering dapat mengalami masalah ginjal
Prognosis
u Baik
u Jarang dapat mengalami kerusakan ginjal jangka panjang
u Kelenturan usus yang abnormal (intususepsi)
u Beberapa pasien mengalami rekurensi gejala terutama purpura pada kulit
Pencegahan:
u TIDAK MUNGKIN à karena penyakitnya datang begitu saja
u HANYA BISA, SEJAUH MEMINIMALKAN PAPARAN TERHADAP VIRUS ATAU BAKTERI
Note: bisa sembuh, berulangnya jarang dan pengobatannya simtomatis