Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta
mempercepat persatuan dan kesatuan NKRI.
Peraturan tentang ASN tertuang dalam UU Nomor 5 tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrasi bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan, tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen
aparatus sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil
negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas
dari intervensi politik, juga bebas dari praktik KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
Penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan
pada asas kepastian umum, profesionalitas, proporsionalitas,
keterpaduan delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien,
keterbukaan, non-diskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan
kesetaraan serta kesejahteraan. Maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya pelayanan di bidang
kesehatan (Laboratorium) yang dilaksanakan pada Puskesmas
Pengaron berdasarkan nilai-nilai berAKHLAK (Berorietasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Tujuan dari diklat ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan yang ada,
seperti Rumah Sakit milik pemerintah dan Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), meliputi pelayanan preventif, ptomotif untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi0tingginya di wilayah
kerjanya.
Pemeriksaan lanoratorium meliputi dari serangkaian proses
yang saling terkait. Proses pemeriksaan di laboratorium dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu Pra Analitik; merupakan seluruh kegiatan
yang dilakukan sebelum sample dianalisis. Tahap Pra Analitik meliputi
permintaan oleh klinisi, persiapan pasien, pengambilan spesimen dan
transportasi spesimen. Yang kedua adlaah Tahap Analitik; meliputi
persiapan reagen atau media, pipetasi reagen dan sampel, inkubasi
pemeriksaan serta pembacaan hasil tes. Ketiga adalah Tahap Pasca
Analitik yang meliputi pencatatan dan pelaporan hasil.
Pemeriksaan golongan darah adalah prosedur pemeriksaan
untuk mengetahui jeis darah apa yang kita miliki. Golongan darah
ditntukan oleh gen yang diturunkan oleh orang tua. Kondisi saat ini
pemeriksaan golongand arah di Puskesmas Pengaron untuk data
Bandar Desa belum optimal. Hal ini terbukti dengan adanya pasien
Puskesmas Pengaron yang dirujuk ke Rumah Sakit karena pasien
harus mendapatkan tindakan operasi caesar setelah mengalami
pendarahan yang memerlukan tambahan darah namun mengalamai
kesulitan mencari stok kantong darah di PMI Kabupaten Banjar
karena jumlah kantong darah yang kosong serta sulitnya mencari
pendonor yang memiliki golongan darah yang sama dengan pasien.
Sehingga berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat
gagasan sebagai pemecah isu “Optimalisasi Pemeriksaan Golongan
Darah untuk Data Bandar Desa melalui Pemeriksaan Golongan Darah
ke Desa pada Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pengaron
Kabupaten Banjar”.
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Megaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
berAKHLAK (berorinetasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif).
b. Tujuan Khusus
Mengoptimalkan pelayanan pemeriksaan golongan darah
melalui pemeriksaan golongan darah ke desa untuk data
Bandar Desa pada wilayah pusat kesehatan masyarakat
Pengaron Kabupaten Banjar.
2. Manfaat
a. Bagi Penulis adalah untuk meningkatkan kedisiplinan dalam
pencatatan hasil pemeriksaan golongan darah.
b. Bagi Puskesmas adalah untuk membantu pelayanan urgensi
khususnya pada pasien yang memerlukan transfusi darah.
c. Bagi masyarakat adalah masyarakat diharapkan bisa
mengetahui jenis golongan darah yang sewaktu-waktu dapat
mendonorkan darah pada pasien yang membutuhkan transfusi
darah.
C. Isu Aktual
Isu aktual yang dipilih adalah belum optimalnya pemeriksaan
golongan darah untuk data Bandar Desa kecamatan Pengaron
Kabupaten Banjar.
D. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yang dimaksud dalam aktualisasi adlaah
tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan
pemeriksaan golongan darah yaitu Pranata Laboratorium
Kesehatan Terampil.
2. Masyarakat
Masyarakat yang dimaksud dalam aktualisasi ini adlaah pasien
yang melakukan pemeriksaan golongan darah pada saat kelas ibu
hamil di Desa Pengarin sebagai Kader Bandar Desa.
E. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini yaitu mulai tanggal 27 Juni
2022 sampai dengan 1 Agustus 2022.
BAB II

GAMBAR KEADAAN
A. GAMBARAN UMUM

Puskesmas Pengaron berada di Jalan Pahlawan RT 01 RW 01


desa Pengaron kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan. Keadaan geografis berada di ketinggian 500
mdpl. Suhu terendah 23 ℃ . Bentuk wilayah kerja puskesmas
Pengaron terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Datar sampai berombak sekitar 75%
2. Berombak sampai berbukit sekitar 25%

Secara administratif wilayah Kecamatan Pengaron berbatasan


dengan:

a. Sebelah Utara : kecamatan Sambung Makmur


b. Sebelah Selatan : kecamatan Karang Intan dan Mataraman
c. Sebelah Timur : Kecamatan Sungai Pinang
d. Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat

Secara umum wilayah Kecamatan Pengaron adalah


pegunungan. Luas wilayah Kecamatan Pengaron adalah 433,23 km
yang terdiri dari 12 desa, yaitu:
1. Pengaron
2. Benteng
3. Mangkauk
4. Lobang Baru
5. Lok Tunggul
6. Kertak IV
7. Antaraku
8. Penyiuran
9. Maniapun
10. Alimukim
11. Lumpangi

Pada musim kemarau hubungan keseluruh wilayah desa dapat


ditemouh dengan kendaraan roda dua dan rida empat, namun bila
musim penghujan beberapa desa sulit dilalui karena berlumpur dan
licin.

Menurut data proyeksi dai BPS jumlah penduduk wilayah


Kecamatan Pengaron rahun 2022 adalag 16.631 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk rata-rata 34,4 jiwa per km.

Tingkat pendidikan masyarakat Pengaron sebagian besar


adalah lulusan SD atau sederajat, dengan mata pencaharian sebagian
besar adalah Petani dan Pedagang.

Untuk sarana dan prasarana kesehatan, Kecamatan Pengaron


mempunyai satu buah Puskesmas. Puskesmas Pengaron merupakan
Puskesmas rawat inap yang memiliki Puskesmas Pembantu (Pustu)
dan 3 Polindes serta 6 Poskesdes.

B. VISI DAN MISI ORGANISASI


1. Visi
Masyarakat Pengaron yang sehat dan mandiri.
2. Misi
a. Menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat
b. Meningkatkan kualitas pelayanan
c. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
3. Motto Puskesmas
Melayani dengan Profesional.
4. Tata Nilai
SIAP (Solid: Semua karyawan saling mebantu dalam
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan Puskesmas, Inovatif:
Kreatif dalam mengembangkan program, Adil: Tidak membedakan
pengguna Puskesmas, Profesional: Melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi, melakukan pekerjaan sesuai SOP).

C. STRUKTUR ORGANISASI

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Sesuai dengan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 08 tahun 2006, dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil memiliki
rincian tugas sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku sebagai uoayan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit.
2. Mempersiapkan pasien secara sederhana
3. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk
pengambilan spesimen/sampel di laboratorium di lapangan
4. Menerima spesimen/sampel
5. Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan sederhana
6. Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana
7. Mempersiapkan pengiriman spesimen/sampel rujukan
8. Mempersiapkan peralatan untuk pemantauan pemeriksaan
spesimen/sampel secara sederhana
9. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan
spesimen/sampel secara khsusus
10. Membuat sediaan
11. Mewarnai sediaan
12. Mempersiapkan spesimen/sampel secara sederhana
13. Melakukan penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara
khusus
14. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan secara maksimal
15. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan secara elektrik
16. Melakukan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan
17. Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik
18. Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara
19. Melakukan pemeriksaan sediaan sederahan secara mikroskopik
20. Melakukan pemeriksaan dengan metide cepat
21. Melakukan pemeriksaan secara titrasi/setara
22. Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif / setara
23. Melakukan pemeriksaan secara gravimetri / setara
24. Melakukan pemeriksaan dengan fotometri / setara secara manual
25. Menghitung hasil pemeriksaan manual
26. Melakukan pemeriksaan hitung koloni / setara
27. Melakukan pemeriksaan EIA / setara
28. Melakukan pemeriksaan dengan TLC / setara
29. Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana
30. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum
31. Melakukan perbaikana peralatan laboratorium sederhana
32. Memusnahkan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang
33. Membuat reagen/bahan biologis secara sederhana
34. Membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana
35. Memelihara organisme untuk pengolahan air limbah
36. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak) untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.

E. SASARAN KINERJA PEGAWAI


Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah rencana dan target
kinerja yang harus dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu penilaian
yang bersifat nyata dan dapat diukur serta disepakati pegawai dan
atasannya. Adapun sasaran kinerja pegawai jabatan Pranata
Laboratorium Ahli Pertama yaitu:
1. Menyusun rencana kegiatan
2. Mempersiapkan pasien secara khusus
3. Memeriksa persiapan peralatan untuk pemeriksaan
spesimen/sampel secara khusus
4. Menilai hasil pembuatan sediaan
5. Memisahkan laporan hasisl pemeriksaan secara umum
6. Mengolah data triwulan
7. Mengolah data bulanan
8. Mempersiapkan pasien secra sederhana
9. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang di laboratorium
10. Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan
11. Membuat dan mewarnai sediaan pada kaca objek
12. Melakukan penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara
sederhana
13. Melakukan pemeriksaan secara makroskopis dan organoleptic
14. Melakukan pemeriksaan spesimen/sampel dengan metode cepat
15. Melakukan pemeriksan spesimen/sampel secara reaksi/setara
16. Melakukan pemeriksaan spesimen/sampel secara aglutinasi
kualitatif
17. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum
18. Memelihara fungsi peralatan laboratorium sederhana
19. Melakukan sterilisasi dan desinfeksi
20. Memusnahkan sisa spesimen/bahan penunjang
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI
A. Landasan Teori
1. Core Values ASN BerAKHLAK
Dalam rangka penguatan budaya kerja untuk melaksanakan
ketentuan PAsal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode
etik perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar
ASN. Untuk itu Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan
Core Values BerAKHLAK dan Employer Branding ASN secara
virtual melalui live streaming Youtube pada Selasa, 27 Juli 2021.
Core Values meliputi Berorientasi, Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang
disingkat BerAKHLAK serat Employer Branding ASN yaitu Bangga
Melayani Bangsa.
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen untuk
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Dalam core values berorientasi pelayanan dicerminkan
dengan kalimat afirmasi yaitu “Kami berkomitmen untuk
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”.
Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatus Sipil Negara (undang-undang ASN) menyatakan
bahwa salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik.
Kata kunci pada core values ASN Berorientasi
Pelayanan diantaranya adalah responsivitas, kualitas dan
kepuasan. Adapun panduan perilaku dari core values
berorientasi pelayanan adalah sebagai berikut:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3) Melakukan perbaikan tiada henti
b. Akuntabel
Akuntabel dalam core values ASN bermakna komitmen
untuk bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Kalimat afirmasi dari nilai akuntabel adalah “Kami
bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan”.
Akuntabikitas merujuk kepada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.
Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan strategis
(strategic plass), kontrak kinerja, dan laporan kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa kata
kunci yang harus diperhatikn yaitu integritas, konsisten, dapat
dipercaya dan transparan.
Adapun beberapa perilaku untuk core values harmonis
diantaranya adalah:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
c. Kompeten
Kompeten dalam core values ASN bermakna komitmen
untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kalimat
afirmasi dari core values ini adalah “Kami berkomitmen untuk
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”. Kompetensi
adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang diperlukan dalam menjalankan tugas jabatan.
Kompetensi merupakan faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan kompetensi dirinya termasuk dalam
mewujudkan kinerja.
Kata kunci dalam core values ASN kompeten adalah
kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli
di bidangnya sebagai ASN. Pandian perilaku dari core values
ASN Kompeten adalah:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Harmonis dalam core values ASN bermakna komitmen
untuk saling peduli dan menghargai perbedaan. Kalimat
afirmasai dari nilai dalam core values “Kami berkomitmen
untuk saling peduli dan menghargai perbedaan”. Harmoni
adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian
rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Kata kunci dalam core values ASN
Harmonis adalah peduli, perbedaan, dan selaras. Adapun
panduan perilaku untuk core values Harmonos diantaranya
dalah:
1) Mengahrgai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
e. Loyal
Loyal dalam core values ASN bermakna komitmen
untuk berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara. Kalimat afirmasi dari core values Lohay adalah
“Kami berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara”. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa
dan negara dapat diwujudkan loyal kepada pemerintah yang
sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN
merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu
sendiri.
Kata kunci dalam core values kompeten adalah
komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian.
Adapun panduan perilaku untuk mewujudkan nilai dasar loyal
adalah:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, serta
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara
f. Adaptif
Adaptif dalam core values Asn bermakna komitmen
untuk terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun dalam menghadapi perubahan. Kalimat afirmasi dari
nilai adaptif adalah “Komitmen untuk terus berinovasidan
antusias dalam menggerakkan ataupun dalam menghadapi
perubahan”. Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Budaya
adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi
dimana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan,
termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan.
Kata kunci dalam core values ASN adaptif adalah
inovasi, antusias menghadapi perubahan dan proaktif. Adapun
panduan perilaku untuk mewujudkan nilai dasar adaptif
adalah:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak proaltif
g. Kolaboratif
Kolaboraitf dalam core values ASN bermakna
komitmen untuk membangun kerjasama yang sinergis.
Kalimat afirmasi dalam core values ini “Kami berkomitmen
untuk membangun kerjasama yang sinergis”. Kolaborasi juga
sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan
keputusan, impelentasi sampai evaluasi. Berbeda dengan
bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders bahwa
organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi
kebijakan, collaborative govermance menekankan semua
aspek yang memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat
persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”.
Kata kunci dalam core values ASN adaptif adalah
inovasi, antusias menghadapi perubahan dan proaktif. Adapun
panduan perilaku untuk mewujudkan nilai dasar kolaboratif
adalah:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
2. Peran dan Kedudukan ASN dalam Rangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
ASN wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
memahami peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.
a. Manajeman ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
meghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Beberapa konsep yang dalam Undang-undang No. 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah berdasarkan
jenisnya, pegawai ASN terdiri atas: Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatus
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah dan serta harus bebas dari
pengaruh dan intevensi semua golongan dan politik. Hak ASN
diantaranya adalah gaji, cuti, tunjangan, perlindungan,
pengembangan kompetensi, jaminan pensiun dan hari tua,
dan cuti. Sedangkan kewajiban ASN diantaranya adalah setia
dan taat pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa, melaksanakan kebijakan yang dirumuskan
pejabat pemerintah yang berwenang dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan. Kedudukan ASN berada di
pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikianmerupakan
satu kesatuan.
Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan dari Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
b. Smart ASN
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan
pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi
media digital yang di lakukan secara produktif. Seorang
pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus
tidak hanya mampu mengoprsikan alat, melainkan juga
mamapu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Seiring tumbuhnya inovasi teknologi informasi dan komunikasi
di Indonesia, literasi digital pun menjadi bagian penting
kurikulum, sehingga menjadi penting untuk di ketahui konsep
literasi digital dengan kompetensinya. Kompetensi adalah
keterampilan yang dapat dipahami sebagai disposisi yang
memungkinkan seorang untuk mengatasi tuntutan situasional
tertentu
Kementerian komunikasi dan informasi sendiri
menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu
kecakapan menggunakan media digital (digital skills), budaya
menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan
media digital (digital safety). Perumusan kerangka kerja
literasi digital digunakan sebagai basis dalam merancang
program dan kurikulum literasi digital Indonesia pada tahun
2020-2024. Kerangkakurikulum literasi digital ini juga
digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kopetensi
kognitif dan efektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
Digital skill merupakan kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras
dan piranti lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan
sehari-hari. Digital safety merupakan user dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan
kemampuan individu dalam membaca, mnguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai pancasila dan bhineka tunggal ika dalam
kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan teknologi informasi. Sementara itu, digital ethics
merupakan kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Profesi Ahli Pertama Pranata Laboratorium Kesehatan


Unit Kerja Puskesmas Pengaron Kab. Banjar Kalimantan
Selatan
Isu terpilih Belum optimalnya pemeriksaan golongan darah untuk
data BANDAR DESA
Judul Optimalisasi pemeriksaan golongan darah untuk
data BANDAR DESA melalui pemeriksaan ke desa
pada wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat
Pengaron Kabupaten banjar
Gagasan 1. Melakukan koordinasi dengan pengelola BANDAR
Pemecahan DESA untuk menentukan jadwal sosialisasi
Isu pemeriksaan ke desa
2. Melakukan koordinasi dengan pengelola BANDAR
DESA untuk membuat media edukasi dalam
bentuk pamflet
3. Melakukan sosialisasi kepada pegawai UPT
Puekesmas Pengaron tentang pentingnya
pemriksaan goolongan darah untuk BANDAR
DESA menggunakan media eduaksi pada saat
Lokakarya Mini Bulanan
4. Melakukan kegiatan pemeriksaan golongan darah
ke desa
5. Membuat laporan kegiatan
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Melakukan 1. Melakukan Ditentukannya 1. Dalam Menentukan jadwal Kegiatan ini


koordinasi konsultasi dengan jadwal untuk konsultasi kegiatan dan sesuai
dengan pengelola melakukan dengan melakukan dengan tata
pengelola BANDAR DESA kegiatan pengelola pengumpulan data nilai
BANDAR untuk BANDAR sasaran kader Puskesmas
DESA untuk berkoordinasi DESA BANDAR DESA ini yaitu: SIAP
menentukan menentukan penulis akan sesuai dengan Visi
jadwal tanggal menerima Puskesmas
sosialisasi pelaksanaan semua Pengaron yang
pemeriksaan kegiatan. arahan dari sehat dan mandiri.
ke desa 2. Melakukan pengelola
pengumpulan data BANDAR Kegiatan ini sesuai
sasaran kader DESA dengan Misi
BANDAR DESA (Harmonis: Puskesmas
Peduli) Pengaron, yaitu:
2. Dalam a. Menggerakkan
melakukan masyarakat
pengumpulan untuk hidup
data kader sehat.
BANDAR b. Meningkatkan
DESA kualitas
(Akuntabel: pelayanan.
Cermat) c. Meningkatkan
profesionalisme
tenaga
kesehatan.
2. Melakukan 1. Menentukan Pamflet yang 1. Dalam Menentukan desain Kegiatan ini
koordinasi desain pamflet dibuat secara melakukan pamflet dan sesuai
dengan 2. Memilih kalimat menarik dan koordinasi melakukan dengan tata
pengelolan yang digunakan mudah pembuatan pemilihan kalimat nilai
BANDAR dalam pamflet dipahami pamflet yang digunakan Puskesmas
DESA untuk dengan dalam pamflet yaitu: SIAP
membuat memaparkan sesuai dengan Visi
media edukasi secara sopan Puskesmass
dalam bentuk dan Pengaron, yaitu
pamflet menghargai Masyarakat
jika adanya Pengaron yang
perbedaan sehat dan mandiri.
pendapat
dengan Kegiatan ini sesuai
pengelola dengan Misi
BANDAR Puskesmas
DESA Pengaron, yaitu:
(Harmonis: a. Menggerakkan
Menghargai masyarakat
setiap untuk hidup
orang) sehat
2. Dalam b. Meningkatkan
melakukan kualitas
pemilihan pelayanan
kalimat c. Meningkatkan
literatur yang profesionalisme
sesuai tenaga
dengan kesehatan
bidang
keilmuan
penulis
sebagai
Pranata
Laboratorium
kesehatan
(Kompeten:
Ahli di
bidangnya)
3. Melakukan 1. Melakukan Adanya 1. Menjelaskan Melakukan Kegiatan ini
sosialisasi sosialisasi maksud kerjassama dengan rinci sosialisasi kegiatan sesuai
kepada dan tujuan petugas maksud dan dan melakukan dengan tata
pegawai UPT kegiatan kesehatan tujuan koordinasi dengan nilai
Puskesmas 2. Melakukan kegiatan saat petugas lain dalam Puskesmas
Pengaron koordinasi dengan Lokakarya rencana melakukan yaitu: SIAP
tentang petugas Mini Bulanan kegiatan sesuai
pwntingnya kesehatan Bidan (Kolaboratif: dengan visi
pemeriksaan untuk bekerja Terbuka Puskesmas
golongan sama dalam dalam Pengaron yaitu:
darah untuk melaksanakan bekerja masyarakat
BANDAR kegiatan pada sama). Pengaron yang
DESA saat kelas Ibu 2. Melakukan sehat dan mandiri.
menggunakan Hamil kegiatan
media edukasi dengan Kegiatan ini sesuai
pada saat petugas dengan misi
Lokakarya Mini kesehatan Puskesmas
Bulanan lain Pengaron yaitu:
(Kolaboratif: a. Menggerakkan
terbuka masyarakat
dalam untuk hidup
bekerja sehat
sama) b. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
c. Meningkatkan
profesionalisme
tenaga
kesehatan
4. Melakukan 1. Melakukan Diperolehnya 1. Kegiatan Melakukan Kegiatan ini
pemeriksaan persiapan reagen hasil pemeriksaan pemeriksaan sesuai
golongan dan instrument pemeriksaan (Berorientasi golongan darah dengan tata
darah kelas Ibu pemeriksaan golongan Pelayanan pada kelas Ibu nilai
Hamil desa 2. Melakukan darah Berkomitmen Hamil di desa Puskesmas
Pengaron pemeriksaan memberikan Pengaron. yaitu: SIAP
golongan darah pelayanan
yang dibantu oleh prima) Kegiatan ini sesuai
Bidan desa untuk 2. Kegiatan dengan misi
pencatatan hasil pemeriksaan Puskesmas
dibantu Bidan Pengaron yaitu:
desa a. Menggerakkan
(Kolaboratif: masyarakat
Terbuka untuk hidup
dalam sehat
bekerjasama b. Meningkatkan
) kualitas
pelayanan
c. Meningkatkan
profesionalisme
tenaga
kesehatan
5. Membuat 1. Melakukan Form Dalam Melakukan Kegiatan ini
laporan perancangan form kegiatan perancangan monitoring sesuai
kegiatan hasil kegiatan. form kegiatan terhadap kegiatan dengan tata
2. Mencetak draft penulis yang telah nilai
dan melakukan merancang dilaksanakan Puskesmas
konsultasi pada menggunakan yaitu: SIAP
mentor aplikasi
Microsoft excel
(Adaptif:
Inovatif)
C. Rencana Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Pelaksanaan Tempat

A PERSIAPAN
1 Konsultasi dengan Coach 15 Juni 2022 Puskesmas
dan Mentor Pengaron
B PELAKSANAAN
1 Melakukan koordinasi 27 Juni 2022 s.d Puskesmas
dengan pengelola 29 Juni 2022 Pengaron
BANDAR DESA untuk
menentukan jadwal
sosialisasi pemeriksaan
ke desa
2 Melakukan koordinasi 30 Juni 2022 s.d Puskesmas
dengan pengelola 3 Juli 2022 Pengaron
BANDAR DESA untuk
membuat media edukasi
dalam bentuk pamflet
3 Melakukan sosialisasi 4 Juli 2022 Puskesmas
kepada pegawai UPT Pengaron
Puskesmas pengaron
tentang pentingnya
pemeriksaan darag untuk
BANDAR DESA
menggunakan media
edukasi pada saat
Lokakarya Mini Bulanan
4 Melakukan pemeriksaan 5 Juli 2022 s.d 8 Puskesmas
golongan darah kelas Ibu Juli 2022 Pengaron
Hamil desa Pengaron
5 Membuat laporan 11 Juli 2022 s.d Puskesmas
kegiatan 1 Agustus 2022 Pengaron
C EVALUASI
1 Evaluasi pelaksanaan 2 Agustus 2022
kegiatan s.d 6 Agustus
2022

D. Matriks Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Juni Juli Agustus
No Kegiatan M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S
26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 M 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
Pelaksanaan
Melakukan koordinasi dengan pengelola
1 BANDAR DES untuk menentukan jadwal
sosialisasi pemeriksaan ke desa
Melakukan kordinasi dengan pengelola
2 BANDAR DES untuk membuat media
edukasi dalam bentuk pamflet
Melakukan Sosialisasi kepada pegawai UPT
Puskesmas Pengaron tentang penting nya
3 pemeriksaan golongan darah untuk
BANDAR DES menggunakan media edukasi
pada saat Loka Karya Mini Bulanan
Melakukan Kegiatan Pemeriksaan Golongan
4
darah ke desa
5 Membuat laporan kegiatan
6
Evaluasi
1
Keterangan:
: Hari libur
: Pelaksanaan kegiatan

E.

Anda mungkin juga menyukai