No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas
H. Alfiansyah, S.Kep
Pengaron Nip.196909291990031 012
Reagensia :
Giemsa / cat wright, methanol/alcohol absolute/buffer phospat,oil immerse
Cara kerja :
1. Darah diteteskan pada salah satu ujung objekglass yang bersih dan bebas
lemak
2. Dibuat apusan dengan glass pemalit dan objekglass dengan sudut
kuranglebih 300
3. Apusan dikeringkan diudara, lalu diberi identitas bila perlu
4. Apusan difiksasi dengan methanol/alcohol absolute
5. Tuangkan cat giemsa yang telah diencerkan sampai merata biarkan
selama 20 menit
6. Apusan dicuci dengan air mengalir kemudian keringkan di udara bebas
7. Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x, dilanjutkan 100x.
SOP PEMERIKSAAN LEUKOSIT
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas
H. Alfiansyah, S.Kep
Pengaron Nip.196909291990031 012
Hasil :
Masing-masing jenis leukosit dinyatakan dalam persen, catatan :
1. Bila jumlah leukosit normal.dihitung 100 sel
2. Bila jumlah lekosit 10.000-20.000, dihitung 200 sel
3. Bila jumlah leukosit 20.000-50.000, dihitung 300 sel
4. Bila jumlah leukosit lebih dari 50.000 atau lebih, dihitung 400 sel
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan apus dan
pewarnaanya:
1. Tebal apusan darah dipengaruhi oleh banyakkanya tetesan darah pada
objekglass, kecepatan dalam menggeser glass pemalid, sudut antara
objekglass dan glass pemalid waktu mendorong
2. Geseran yang pelan dan sudut yang kecil akan menghasilkan apusan tipis
3. Fiksasi harus cukup menggenangi lapisan darah, agar inti sel dapat
terwarnai ungu
Penilaian kualitas apusan :
1. Lapisan darah cukup tipis sehingga SDM dan SDP nampak terpisah satu
sama lain
2. Apusan darah tidak terdapat endapan cat
3. SDM atau SDpP tercat dengan baik
4. SDM tidak boleh menggerombol pada bagian akhir
Ciri –ciri sel darah putih :
1. Basofil
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : Sukar dilihat sebab tertutup oleh granula
c. Granula : Sangat besar bulat, berwarna ungu jumlah banyak,tidak rapat
d. Vakuola : Kadang-kadang tampak berwarna pucat di dalam sitoplasma
e. Normal : 0-1 %
2. Eosinofil
a. Bentuk : Bulat
b. Granula : Besar, berbentuk bulat, berwarna merah jingga jumlahnya
banyak saling berdekatan
c. Normal : 0-3 %
d. Inti : biasanya terdiri dari 2 lobus
SOP PEMERIKSAAN LEUKOSIT
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas
H. Alfiansyah, S.Kep
Pengaron Nip.196909291990031 012
3. Netrofil batang
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : Berbentuk batang, ginjal huruf s, warna ungu tua
c. Sitoplasma : Kemerah-merahan
d. Granula : kecil- kecil, warna lembayung muda, banyak tapi terpisah.
4. Normal : 2-6 %Netrofil segmen
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : terdiri dari 2-5 lobus dihubungkan dengan benang kromatin, warna
ungu tua padat
c. Sitoplasma : Kemerah-merahan, banyak
d. Granula : kecil- kecil, warna lembayung muda, banyak tapi terpisah
e. Normal : 50-70 %
5. Limfosit kecil
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : Besar, kromation warna ungu tua, padat
c. Sitoplasma : Terlihat sangat sedikit, warna biru tanpa granula
d. Normal : 20-40 %
6. Limfosit besar
a. Bentuk : Bulat tidak teratur
b. Inti : bulat lonjong hamper memenuhi seluruh sel
c. Sitoplasma : Banyak berwarna biru
d. Normal : (jadi satu dengan limposit kecil )
7. Monosit
a. Bentuk : tidak teratur, ukurannya paling besar
b. Sitoplasma : Sering terdapat pada sitoplasma
c. Inti : Bervariasi biasanya berbentuk seperti ginjal, kromatin tersususun
dalam untaian warna lembayung, keropos
d. Normal : 2-8 %
SOP PEMERIKSAAN LEUKOSIT
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas
H. Alfiansyah, S.Kep
Pengaron Nip.196909291990031 012