LAKSANSIA
Disusun oleh:
Latar belakang
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah perasat bedah minor,
syringe, benang, kain penutup, alas busa, dan kapas. Bahan yang digunakan adalah
tikus, aquades, uretan, NaCl fisiologis 0.9%, NaCl fisiologis 3%, MgSO 4 4.7%, dan
MgSO4 27%.
Prosedur Praktikum
Hasil praktikum pada segmen usus yang diberi sediaan NaCl 3% memiliki
rata-rata sebesar 0.78 mL. NaCl 3% adalah larutan yang bersifat hipertonis
(Nadhifanny dan Perdani 2017). Larutan hipertonis akan menyerap cairan yang
berada di dalam usus sehingga kadar air meningkat di lumen usus dan menyebabkan
sel-sel mengkerut. Selain itu, NaCl 3% dapat merangsang saraf-saraf parasimpatis
yang berada di otot polos sistem pencernaan, terutama usus untuk berkontraksi. Hal
ini mengakibatkan defekasi terjadi lebih cepat (Ganiswarna 1995).
Sediaan yang dapat digunakan sebagai laksansia adalah sediaan dengan sifat
hipertonis, seperti NaCl 3% dan MgSO4 27%. Sediaan dengan sifat hipertonis
mampu meningkatkan cairan dalam usus dan meningkatkan gerak peristaltik usus
sehingga terjadi perbaikan konsistensi feses serta peningkatan frekuensi defekasi.
DAFTAR PUSTAKA