Anda di halaman 1dari 3

Q.

dibuku kan sudah dijelaskan bahwa apabila dalam suatu sekolah dasar tidak ada guru bk
maka bisa diganti dengan guru kelas nah bagaimana cara guru kelas dalam menggantikan
peran guru bk

A. . Pada kondisi belum ada guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat ditugaskan
guru kelas yang terlatih untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. Guru
kelas tidak memiliki kompetensi untuk melakukan proses konseling tetapi dapat memperoleh
pelatihan dan membangun diri untuk dapat melakukan komunikasi empatik dan membangun
relasi yang membantu. Konseli merasa nyaman, percaya dan berani menceritakan masalah
yang dialaminya pada guru kelas. Guru kelas menjadi pendengar yang baik, memberikan
nasehat dan melaksanakan alih tangan konseli untuk melakukan konseling dengan guru
bimbingan dan konseling atau konselor.

Selain itu, guru kelas perlu memahami karakteristik peserta didik melalui teknik-tehnik yang
sederhana dan mudah digunakan. Hasil pemahaman terhadap kondisi peserta didik dapat
dianalisis sebagai dasar kebutuhan layanan bimbingan dan konseling. Adapun data dan teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan oleh guru kelas meliputi:

a. Hasil belajar

Melalui pengumpulan hasil belajar akan diperoleh data tentang prestasi belajar peserta didik.
Hasil belajar diperoleh dari tes hasil belajar yang dilakukan oleh guru.

b. Observasi

Observasi merupakan teknik untuk mengamati suatu keadaan atau perilaku yang tampak.
Untuk melakukan observasi perlu disusun pedoman observasi, sebagai acuan melakukan
pengamatan. Data yang dapat diperoleh melalui observasi misalnya: hubungan sosial,
aktivitas belajar, kedisiplinan, dan keterlibatan dalam memelihara kebersihan lingkungan
kelas atau sekolah.

c. Wawancara

Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data melalui komunikasi langsung dengan


responden, dalam hal ini bisa peserta didik, orang tua, teman-teman atau orang lain yang
diminta keterangan tentang peserta didik. Dalam melakukan wawancara, perlu disiapkan
pedoman wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan data yang
diperlukan. Data yang dapat diperoleh melalui wawancara misalnya: hubungan teman
sebaya, kebiasaan belajar di rumah, interaksi dan komunikasi dalam keluarga, kegemaran
bermain game.

d. Angket

Angket merupakan alat pengumpul data dengan cara menyebarkan serangkaian pertanyaan
tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang
bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
responden (peserta didik). Data yang diperoleh melalui angket misalnya: motivasi belajar,
kebiasaan belajar, identitas diri dan keluarga, riwayat kesehatan.

e. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui dokumen tertulis maupun
elektronik terkait dengan peserta didik. Dokumen itu misalnya raport, catatan prestasi, buku
penghubung, legger, keterangan tentang keluarga, dan sebagainya.

f. Catatan anekdot

Catatan anekdot adalah kumpulan catatan yang dilakukan secara insidentil tentang perilaku
atau peristiwa khusus yang ditunjukkan atau dilakukan peserta didik.

Informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai instrumen diolah sesuai prosedur (langkah-
langkah) sehingga menjadi data untuk ditafsirkan dan dimanfaatkan untuk memahami peserta
didik. Data tersebut diarsipkan dalam kelompok jenis data sehingga menjadi himpunan data
yang mudah akses. Himpunan data yang lengkap dan selalu diperbaharui akan sangat
membantu keterlaksanaan layanan bimbingan dan konseling maupun layanan pendidikan di
sekolah.

Tugas guru kelas dalam layanan bimbingan dan konseling

1) Menerapkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling dalam proses pendidikan dan


pembelajaran sehingga terjadi pembelajaran bernuansa bimbingan

2) Mengintegrasikan kompetensi perkembangan pada materi pembelajaran

3) Menjalin kerjasama (kolaborasi) dengan konselor untuk memberikan layanan


bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir pada peserta didik/ konseli untuk mencapai hasil
belajar yang maksimal dan perkembangan yang optimal.
4) Sebagai guru bimbingan dan konseling, memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam batas kemampuan dan kompetensi yang dimiliki yang diperoleh melalui
pelatihan bimbingan dan konseling yang terstruktur.

5) Kepala sekolah yang berlatar belakang BK dapat memilih melaksanakan tugas


memberikan layanan bimbingan dan konseling sebanyak 6 jam.

Q. di masa sekolah guru BK itu sering dianggap menyeramkan dan galak sehingga anak
tidak mau dan merasa tidak nyaman untuk melakukan konseling nah bagaimana cara anak
agar nyaman dalam melakukan kegiatan konseling khususnya untuk peserta didik di sekolah
dasar?

A. Konseling individual harus dilakukan dalam suasana yang aman dan nyaman bagi konseli.
Ruangan konseling di SD di seting sebagai ruangan yang menyenangkan, nyaman, aman dan
dilengkapi dengan berbagai alat permainan edukatif. Alat permainan edukatif (APE)
digunakan sebagai peralatan yang dimanfaatkan anak untuk merasa nyaman dan juga
dimanfaatkan konselor sebagai media dalam proses konseling. Pelaksanaan satu pertemuan
konseling individual selama 40-45 menit atau selama 20-39 menit dengan dua konseli
dihargai setara dengan dua jam pelajaran.

Menurut Henderson, 2011, strategi utama konseling dengan anak adalah play therapy
termasuk art therapy dalam berbagai pendekatan teori, contoh : psychodynamic play therapy,
Adlerian play therapy, structured board games. Teknik-teknik dari teori/ pendekatan
konseling baik secara tunggal maupun integratif juga digunakan sesuai dengan kebutuhan,
contoh behavior modification, person centers, cognitive behavioral, suicide assessment
interview. Permasalahan anak seringkali merupakan dampak dari permasalahan orang dewasa
di sekitarnya baik orang tua, keluarga, guru maupun masyarakat sehingga dibutuhkan
pendekatan sistem untuk membantu anak dalam hal ini digunakan family therapy, contoh :
strategic family therapy, family drawings “feeling story” technique, genogram.

Anda mungkin juga menyukai