TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Penemapatan petugas sesuai Unit : ASPAK kompetensi, pemeliharaan peralatan, MOU kalibrasi,KIR dan tata nilai Puskesmas Kriteria audit Permenkes Nomor 31 tahun 2018, SOP pemeliharaan peralatan, MOU Kalibrasi, KIR dan Tata nilai Bagian I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Penempatan petugas yang Petugas ASPAK adalah bidan Wawancara, Observasi dan tidak sesuai kompetensi. telusur dokumen Belum ada alat yang Pemeliharaan peralatan dikalibrasi Karena MOU belum sesuai SOP kalibrasi belum ada. MOU kalibrasi tidak ada, Pemeliharaan peralatan masih sehingga tidak ada daftar alat belum sesuai SOP yang dikalibrasi KIR tidak ada dijumpai di KIR yang terpasang masih beberapa ruangan sebagian ruangan Petugas selalu menggunakan tata nilai saat melakukan tindakan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaimana/ mengapa hal ini bisa terjadi ?) Permasalahan yang terjadi pada Aplikasi sarana, prasarana dan alat kesehatan adalah petugasnya adalah Bidan. Belum terjalinnya MOU kalibrasi alat sehingga belum ada alat yang dikalibrasi Petugas belum mebuat KIR disetiap ruangan karena petugas belum paham cara mengisi Prosedur pemeliharaan peralatan kurang berjalan dengan baik adalah karena Penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya petugas ASPAK mengikuti pelatihan khusus tentang ASPAK agar KIR dapat Terpasang dengan baik disetiap ruangan 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP, dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang : Agar pelaksanaan kegiatan ASPAK berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas memiliki kompetensi yang baik dengan mengikuti pelatihan sehingga pemelihaaraan peralatan terlaksana sesuai SOP yang ditentukan, KIR terpasang disetiap ruangan sesuai dengan yang diharapkan. Menjalin MOU dengan pihak kalibrasi alat sehingga alat yang perlu untuk dikalibrasi dapat dikalibrasikan. Unit kerja : ASPAK (Aplikasi Auditor : Auditee : sarana prasarana dan alat Susi lumban gaol kesehatan) TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Pengelolaan harian, Pembukuan harian Unit : Bendahara harian Kriteria audit SOP Pengelolaan harian dan SOP Pembukuan harian Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Pembukuan harian masih Pembukuan harian masih belum Wawancara, kurang rapi terperinci dengan baik observasi dan telususr dokumen Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Prosedur pembukuan harian kurang berjalan dengan baik adalah karena penerapan SOP ynag belum maksimal. Hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering dibaca saat implementasi pada pasien Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Perlu pelatihan bagi bendahara harian sehingga pembukuan dapat berjalan sesuai kebutuhan 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP, dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai tata nilai puskesmas 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan pembukuan harian berjalan sesuai yang diharapkan maka sebaiknya petugas dilatih lagi untuk meningkatkan kompetensi sehingga pembukuan rapi dan dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai. Unit kerja : Bendahara harian Auditor: Auditee : Sulastri Silalahi
Tanggal 03 Juni 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Pengelolaan BOK, Pembukuan BOK Unit : Bendahara BOK Kriteria audit SOP Pengelolaan BOK dan SOP pembukuan BOK Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Pembukuan BOK masih Pembukuan BOK masih belum Wawancara, urang rapi terperinci dengan baik observasi dan telususr dokumen Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Prosedur pembukuan BOK kurang berjalan dengan baik adalah karena penerapan SOP ynag belum maksimal. Hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering dibaca saat implementasi pada pasien Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : - Perlu pelatihan bagi bendahara BOK sehingga pembukuan dapat berjalan sesuai kebutuhan - Setiap tindakan harus sesuai SOP, dibaca sebelum bekerja dan implementasikan - Pelaksanaan kegiatan harus sesuai tata nilai puskesmas - Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan pembukuan BOK berjalan sesuai yang diharapkan maka sebaiknya petugas dilatih lagi untuk meningkatkan kompetensi sehingga pembukuan rapi dan dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai. Unit kerja : Bendahara BOK Auditor: Auditee : Ferdinan Ginting
Tanggal 11 April 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Pengelolaan JKN, Pembukuan JKN Unit : Bendahara JKN Kriteria audit SOP Pengelolaan JKN dan SOP Pembukuan JKN Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Pembukuan JKN masih Pembukuan JKN masih belum Wawancara, kurang rapi terperinci dengan baik observasi dan telususr dokumen Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Prosedur pembukuan JKN kurang berjalan dengan baik adalah karena penerapan SOP ynag belum maksimal. Hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering dibaca saat implementasi pada pasien Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : - Perlu pelatihan bagi bendahara JKN sehingga pembukuan dapat berjalan sesuai kebutuhan - Setiap tindakan harus sesuai SOP, dibaca sebelum bekerja dan implementasikan - Pelaksanaan kegiatan harus sesuai tata nilai puskesmas - Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan pembukuan JKN berjalan sesuai yang diharapkan maka sebaiknya petugas dilatih lagi untuk meningkatkan kompetensi sehingga pembukuan rapi dan dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai. Unit kerja : Bendahara harian Auditor: Auditee : Lastaria Lumban raja Tanggal 06 Mei 2022 TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Pelayanan Ambulance, waktu tunggu Unit : Ambulance Ambulance, Keramahan petugas Kriteria audit SOP Pelayanan Ambulance (24 jam), waktu tungu Ambulance (<10 menit) Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Petugas ambulance terkadang Ambulance sudah stay 24 jam di Wawancara, lama datang jika ada pasien Puskesmas. observasi dan SOP waktu tunggu ambulance (<10 telususr dokumen menit) masih belum terlaksana dengan baik. Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada pelayanan ambulance adalah karena petugas ambulance hanya satu Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : - Terapkan SOP tiap melakukan tindakan pelayanan ambulance dan sebaiknya petugas ambulance ditambah. - Waktu tunggu perbaikan satu bulan monitoring penyelesaian
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang:
Agar pelaksanaan pelayanan ambulance berjalan baik maka seharusnya petugas ambulance ditambah lagi sehingga tidak menimbulkan dampak yang dapat menurunkan mutu dan harusnya dilakukan sesuai SOP. Unit kerja : Unit ambulance Auditor: Auditee : Ejan G.Pasaribu
Tanggal 11 April 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Perencanaan programn, Unit : P2P Pendistribusian Obat Cacing, Posbindu, penyediaan APD Kriteria audit POA tahunan, SOP pendistribusian obat cacing, SOP Posbindu, SOP penyediaan APD Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Masih sedikit kegiatan yang Laporan pelaksanaan kegiatan Wawancara, terlaksana, pendistribusian program observasi dan obat cacing, kegiatan Ada SOP pendistribusian obat cacing, telususr dokumen Posbindu dan penyediaan kegiatan Posbindu dan penyediaan APD belum sesuai SOP APD Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit ruang P2P adalah penempatan petugas yang rangkap jabatan, volume kegiatan yang masih kurang. Proses pendistribusian obat cacing, Posbindu, alat penyediaan APD adalah penerapan SOP yang belum maksimal. Hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering dibaca saat implementasi pada pasien Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya penyunan rencana kegiatan tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP, segera dibuat dan dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai tata nilai puskesmas 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan P2P berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas P2P harus ditambah, karena kegiatan pendistribusian obat cacing, pelaksanaan Pposbindu, penyediaan APD disetiap Unit yang baik dapat menurunkan mutu maka harusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai. Unit kerja : P2P Auditor: Auditee : Agustinus Simanjuntak
Tanggal 11 April 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Pelaksanaan Imunisasi, penyimpanan Unit : Imunisasi Vaksin, pengaturan suhu ruang Vaksin, pendistribusian Vaksin ke Bidan Desa, dan Tata nilai Kriteria audit SOP Pelaksanaan imunisasi, SOP pendistribusian vaksin ke Bidan desa, SOP penyimpanan vaksin, SOP pengaturan suhu ruang imunisasi, tata nilai Puskesmas Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Pelaksanaan imunisasi, SOP pelaksanaan imunisasi ada Wawancara, pendistribusian vaksin ke namun prosedurnya masih terbiasa observasi dan bidan desa dengan pelaksanaan sebelumnya. telususr dokumen Penyimpanan vaksin dan Tidak ada pengatur suhu ruangan pengaturan suhu ruang Lampu kulkas tempat penyimpanan imunisasi belum sesuai SOP vaksin sering tidak diperhatikan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit imunisasi adalah penempatan petugas yang rangkap jabatan, sehingga petugas kurang memperhatikan ruangan dan kulkas imunisasi. Penerapan SOP yang belum maksimal, Petugas selalu senyum dan ramah melakukan kegiatan Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya petugas tidak rangkap jabatan supaya pelaksanaan imunisasi berjalan dengan baik 2. Bidan desa lebih aktif lagi untuk datang ke Puskesmas mengambil vaksin 3. Setiap tindakan harus sesuai SOP, dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 4. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai tata nilai puskesmas 5. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan Imunisasi berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas imunisasi harus ditambah, karena kegiatan pendistribusin vaksin, pelaksanaan imunisasi, penyimpanan vaksin dan pengaturan suhu ruang vaksin yang tidak sesuai dapat menurunkan mutu maka harusnya kegiatan tersebut dilakuakan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai. Unit kerja : Unit imunisasi Auditor: Auditee : Lastaria Lumban Raja Tanggal 12 Ffebruari 2022 TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Perencanaan program, pengelolaan Unit : Kesling limbah medis Kriteria audit POA tahunan, SOP pengelolaan limbah medis Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Masih sedikit kegaiatan yang Laporan pelaksanaan kegaitan Wawancara, terlaksana program. observasi dan Pengelolaan limbah medis Ada SOP pengelolaan limbah medis telususr dokumen belum sesuai SOP namun belum sesuai SOP, tempat sampah belum dibuat plastik untuk menbedakan jenis sampah medis dan non medis Safety box belum ada disetiap unit yang membutuhkan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit kesling adaalh prosedur pengelolaan limbah medis masih kurang dijalankan karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP belum dikuasai dan masih terbiasa dengan kebiasaan lama. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya penyusunan rencana kegaiatn tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan kesling berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas kesling harus ditambah sehingga kegiatan yang dijadualkan dapat berjalan dengan baik. Karena kegaiatan pengelolaan limbah medis yang tidak baik dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit Kesling Auditor: Auditee : Yunita Barimbing
Tanggal 14 Maret 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Perencanaan program, pengelolaan Unit : Kesling limbah medis Kriteria audit POA tahunan, SOP pengelolaan limbah medis Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Masih sedikit kegaiatan yang Laporan pelaksanaan kegaitan Wawancara, terlaksana program. observasi dan Pengelolaan limbah medis Ada SOP pengelolaan limbah medis telususr dokumen belum sesuai SOP namun belum sesuai SOP, tempat sampah belum dibuat plastik untuk menbedakan jenis sampah medis dan non medis Safety box belum ada disetiap unit yang membutuhkan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit kesling adaalh prosedur pengelolaan limbah medis masih kurang dijalankan karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP belum dikuasai dan masih terbiasa dengan kebiasaan lama. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : - Sebaiknya penyusunan rencana kegaiatn tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat - Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan - Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas - Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan kesling berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas kesling harus ditambah sehingga kegiatan yang dijadualkan dapat berjalan dengan baik. Karena kegaiatan pengelolaan limbah medis yang tidak baik dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit Kesling Auditor: Auditee : Yunita Barimbing
Tanggal 14 Maret 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Kegiatan tahunan, capaian SPM, Unit : Promkes penyuluhan didalam gedung dan keramahan petugas Kriteria audit Permenkes No 47 tahun 2015, POA tahunan, SOP penyluhan didalam gedung, indaktor SPM, tata nilai Puskesmas Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Capaian rumah tangga sehat Target SPM belum memenuhi, ada Wawancara, masih belum memenuhi SOP penyuluhan di dalam gedung observasi dan telusur target, pelaksanaan kegiatan namun belum sesuai SOP. dokumen belum sesuai jadual Petugas selalu senyum, sapa, salam Kegaitan penyuluhan belum sesuai SOP Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Pelaksanaan kegiatan yang masih kurang ,kegiatan prosedur penyuluhan didalam gedung belum sesuai SOP karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering dibaca saat pelaksanaan kegiatan Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya penyusunan rencana kegaitan tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP, dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai tata nilai puskesamas 4. Waktu perbaikan satu bulan minitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan Promkes berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas Promkes harus mendapat pealtihan untuk meningkatkan kompetensi petugas, jalin kerjasama dengan Linsek untuk meningkatkan capaian SPM. Karena kegaiatan penyuluhan didalm gedung yang tidak baik dapat menurunkan mutu amak harusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit Kesling Auditor: Auditee : Niko Simanjuntak
Tanggal 09 Mei 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Kegiatan tahunan, pendistribusian Unit : Gizi pemberian makanan tambahan dan keramahan petugas Kriteria audit Permenkes No 23 tahun 2014, POA tahunan, SOP pendistribusian pemberian makanan tambahan, tata nilai puskesmas Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit pelaksanaan kegiatan belum Ada POA namun laporan pelaksanaan Wawancara, sesuai jadwal kegiatan belum ada, observasi dan kegiatan pendistribusian PMT SOP pendistribusian PMT ada namun telususr dokumen belum sesuai SOP belum sesuai SOP Petugas selalu senyum dan ramah Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit Gizi adalah laporan pelaksanaan kegiatan yang masih belum dibuat. Kegiatan pendistribusian PMT belum sesuai SOP karena penerapan SOP yang belum maksimal hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering tidak dibaca saat pelaksanaan kegiatan. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya penyusunan rencana kegaiatn tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan Gizi berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas Gizi harus mendapat pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas. Pelaksanaan kegiatan Gizi dibantu oleh petugas kesehatan yang lain Karena kegiatan pendistribusian PMT yang tidak baik dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit Gizi Auditor: Auditee : Verlina E.Zalukhu
Tanggal 14 Februari 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Penanggung jawab program, kelas Unit : KIA KB hamil, kegiatan tahunan, pengkajian awal klinik pasien, keramahan petugas Kriteria audit SK penanggung jawab program, SOP kelas hamil, POA tahunan, SOP pengkajian awal klinis pasien, tata nilai puskesmas Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Langkah- langkah kelas SK petugas KIA KB belum ada Wawancara, hamil masih kurang sesuai SOP kleas hamil dan pengkajian awal observasi dan prosedur , pengisian status klinis pasien ada namun belum sesuai telususr dokumen awal klinis pasien belum SOP sesuai standar. Petugas selalu senyum dan ramah Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit KIA KB adalah rangkap jabatan sehingga SK petugas KIA KB belum dibuat. Kegiatan prosedur kelas hamil dan pengkajian awal klinis pasien belum sesuai SOP karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering tidak dibaca saat pelaksanaan kegiatan. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. SK petugas KIA KB segera dibuat 2. Sebaiknya penyusunan rencana kegaiatn tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat 3. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 4. Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 5. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan KIA KB berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas KIA KB dibantu oleh petugas kesehatan lain, karena kegiatan kelas hamil yang tidak baik dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit KIA KB Auditor: Auditee : Tetty Sinaga
Tanggal 30 Januari 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses APN, Informed consent, APD, cuci Unit : Persalinan tangan, sterilisasi alat dan keramahan petugas Kriteria audit SOP APN,SOP informed consent, SOP APD, SOP cuci tangan, SOP sterilisasi peralatan dan tata nilai puskesmas Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Sebagian langkah APN Langkah APN 25-32 (Asuhan bayi Wawancara, belum dialaksanakan oleh baru lahir) sering dilupakan petugas/ observasi dan petugas. Form informed consent belum diisi telususr dokumen Petugas tidak menggunakan sesuai SOP APD dan tidak cuci tangan Daftar alat yang disterilisasi belum ada sebelum dan sesudah SOP penggunaan APD dan SOP cuci melakukan pelayanan. tangan ada tapi tidak sesuai dengan Petugas kurang memahami yang ditentukan kegunaan informed consent Petugas selalu menggunakan tata nilai Tidak ada langkah- langkah saat melakukan tindakan sterilisasi alat Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit ruang persalinan adalah sebagian petugas belum mendapat pelatihan APN. Daftar alat yang sudah disterilisasi dan waktu pensterilisasian alat belum ada. Petugas belum memahami kegunaan informed consent Prosedur penggunaan APD, dan SOP cuci tangan kurang berjalan dengan baik adalah karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP belum dikuasai dan masih terbiasa dengan kebiasaan lama. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Perlu pelatihan bagi petugas persalinan langkah APN apat berjalan sesuai kebutuhan pasien 2. Menunjuk petugas dan segera membuat SOP untuk mensterilisasi alat yang perlu di sterilkan 3. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 4. Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 5. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan di ruang persalinan berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas dialtih lagi untuk meningkatkan kompetensi sehingga langkah APN dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Segera membuat SOP sterilisasi alat dan menunjuk petugas, penggunaan APD dan cuci tangan sebelum dan sesudah pelayanan yang tidak baik dapat menurunkan mutu, kesling harus ditambah sehingga kegiatan yang dijadualkan dapat berjalan dengan baik maka seharusnya kegiatan tersebut dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Ruang persalinan Auditor: Auditee : Tetty Sinaga
Tanggal 04 Juni 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Sterilisasi peralatan, pengkajian awal Unit : Pelayanan klinis pasien, APD, cuci tangan, waktu umum tunggu pasien diruang tunggu pasien dan tata nilai puskesmas Kriteria audit SOP sterilisasi peralatan, SOP pengkajian awal klinis, SOP APD dan SOP cuci tangan dan SOP waktu tunggu pasien di ruang tunggu pasien Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Pengkajian awal klinis pasien Pengkajian wal klinis pasien masih Wawancara, masih belum sesuai belum dipahami petugas sehingga observasi dan kebutuhan pasien, belum tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. telususr dokumen semua alat disterilisasi Daftar alat yang disterilisasi belum dengan baik. sesuai yang diharapkan. Petugas tidak menggunakan SOP penggunaan APD dan SOP cuci APD dan tidak cuci tangan tangan ada tapi tidak sesuai dengan sebelum dan sesudah yang ditentukan. melakukan pelayanan. Petugas selalu menggunakan tata nilai Waktu tunggu pasien masih saat melakukan tindakan. belum sesuai dengan waktu yang ditentukan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit ruang pemeriksaan umum adalah Pengkajian awal klinis pasien tidak berjalan dengan baik karena petugas kurang paham cara melakukan pengkajian awal klinis pasien. Daftar alat yang sudah disterilisasi dan waktu pensterilisasian alat belum ada. Prosedur penggunaan APD dan SOP cuci tangan kurang berjalan dengan baik adalah karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering tidak dibaca saat pelaksanaan kegiatan. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Perlu pelatihan bagi petugas pemeriksaan umum sehingga pengkajian awal klinis pasien dapat berjalan sesuai kebutuhan pasien 2. Menunjuk petugas untuk mensterilisasi alat yang perlu disterilisasi. 3. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 4. Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 5. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan diruanng pemeriksaan umum berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas dilatih lagi untuk meningkatkan kompetensi sehingga pengkajian awal klinis pasien dapat berjalan sesuai kebutuhan pasien. Karena kegiatan penggunaan APD dan cuci tangan sebelum dan sesudah pelayanan yang tidak baik dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Ruang Auditor: Auditee : pemeriksaan umum Tiomala Siburian Tetty Nopry W. Lbn Tanggal 18 Februari 2022 Toruan TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Penempatan petugas sesuai Unit : TB Paru kompetensi, jenis-jenis pelayanan, penggunaan APD, Pengambilan sputum Kriteria audit Permenkes No 67 tahun 2016, jenis-jenis pelayanan yang sudah ditetapkan, SOP penggunaan APD, dan SOP pengambilan sputum Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Penempatan petugas yang Petugas yang bertugas diruang TB Wawancara, tidak sesuai kompetensi, Paru adalah Bidan, ada jenis-jenis observasi dan jenis- jenis pelayanan masih pelayanan namun masih tidak sesuai telususr dokumen sedikit yang terlaksana jadual, SOP penggunaan APD dan Petugas tidak menggunakan pengambilan sputum ada tapi tidak APD saat melakukan sesuai dengan yang ditentukan pelayanan, pengambilan sputum masih tidak sesuai Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaimana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit ruang TB Paru adalah petugas diruang TB Paru adalah Bidan, volume kegiatan yang masih kurang dan tidak sesuai jadual. Prosedur penggunaan APD, pengambilan sputum kurang berjalan dengan baik adalah karena penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering tidak dibaca saat pelaksanaan kegiatan. Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Sebaiknya penyusunan rencana kegaiatn tahunan harus sesuai kebutuhan masyarakat 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pelaksanaan kegaitan harus sesuai tata nilai puskesmas 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan TB Paru berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas TB Paru harus sesuai kompetensi karena kegiatan penggunaan APD, pengambilan sputum dan pelaksanaan jenis-jenis pelayanan yang tidak baik dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit TB Paru Auditor: Auditee : Melati Nababan
Tanggal 13 Mei 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Proses Penanggung jawab program, kelas Unit : Laboratorium hamil, kegiatan tahunan, pengkajian awal klinik pasien, keramahan petugas Kriteria audit Permenkes 37 tahun 2012, standar akreditasi bab 8.1.2 dan 8.1.3, SOP penyimpanan reagensia Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Penempatan petugas tidak Petugas laboratorium adalah perawat, Wawancara, sesuai kompetensi, ada SOP penggunaan APD, SOP observasi dan penggunaan APD kurang pemberian hasil lab, SOP telususr dokumen tertib, penyimpanan reagensia penyimpanan reagensia kurang baik, penyerahan hasil lab masih lebih dari waktu yang ditentukan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) 1. Penempatan petugas tidak sesuai kompetensi 2. Masih terpengaruh kebiasaan lama, semua tindakan harus sesuai dengan SOP yang dibuat 3. Pemberian hasil laboratorium dievaluasi ketepatan waktunya Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Tempatkan petugas sesuai kompetensi dan segera dibuatkan SK penanggung jawab ruangan 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pemeberian hasil laboratorium dan analisis dan evaluasi 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: 1. Selalu gunakan APD pada saat melakukan kegiatan 2. SOP harus ada ditempat yang mudah dilihat, diambil agar saat petugas lupa bisa mengambil dan membaca saat bertugas 3. Evaluasi pemberian hasil laboratorium kepasien secara priodik Unit kerja : Unit Auditor: Auditee : Laboratorium Agustinus Tanggal 13 Mei 2022 Simanjuntak Rouli siahaan
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Proses Penempatan petugas tidak sesuai Unit : Rekam medik kompetensi, SK penanggung jawab dan pendaftaran ruangan, pendaftaran, penyampaian hak dan kewajiban pasien, penyediaan rekam medis dan pengisianrekam medis Kriteria audit Permenkes No 55 tahun 2013, standar akreditasi bab 7.1.3, SOP penyediaan rekam medis, SOP pengisian rekam medis Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Penempatan petugas tidak SK penanggung jawab ruangan tidak Wawancara, sesuai kompetensi , SK dapat ditunjukkan, petugas yang observasi dan penanggung jawab ruangan direkam medis adalah perawat. telususr dokumen tidak ada, tindakan SOP pendaftaran, penyampaian hak pendaftaran, penyediaan dan dan kewajiban pasien pengisian rekam medis masih Penyediaan dan pengisian rekam berjalan kurang baik medis tidak ada Pemberian informasi hak dan Pengisian rekam medis dengan buku kewajiban pasien harus register pasien tidak sinkron dipahami Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) 1. Penempatan petugas tidak sesuai kompetensi dan tidak memiliki SK penanggung jawab ruangan 2. Masih terpengaruh kebiasaan lama, belum membuat SOP pendaftaran, penyediaan dan pengisian rekam medis 3. Pemberian informasi hak dan kewajiban pasien tidak dilakukan evaluasi keberhasilannya Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : 1. Tempatkan petugas sesuai kompetensi dan segera dibuatkan SK penanggung jawab ruangan 2. Setiap tindakan harus sesuai SOP, segera dibuat dan dibaca sebelum bekerja dan implementasikan 3. Pemberian informasi hak dan kewajiban pasien disertai bukti informasi, analisis dan evaluasi 4. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: 1. SK penanggung jawab ruangan harus ada 2. SOP harus ada ditempat yang mudah dilihat, diambil agar saat petugas lupa bisa mengambil dan membaca saat bertugas 3. Evaluasi pemberian informasi hak dan kewajiban ke pasien secara periodik Unit kerja : Unit rekam Auditor: Auditee : medik dan pendaftaran Jernita Tambunan
Tanggal 31 Januari 2022
TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Penempatan petugas tidak Unit : Farmasi sesuai kompetensi Penyimpanan obat Pemberian obat kepada pasien dan pelabelan Waktu tungu pemebrian obat kepada pasien dan Formularium obat Kriteria audit Ppermenkes No 75 tahun 2014, SOP penyimpanan obat, SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan, SOP waktu tunggu pemberian obat kepada pasien, dan Formularium obat Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Penempatan petugas Ada formularium obat, SK penugasan Wawancara, yang tidak sesuai petugas farmasi, ada SOP observasi dan kompetensi penyimpanan obat, SOP pemberian telususr dokumen Dosis dan frekuensi obat kepada pasien dan pelabelan, penggunaan obat SOP waktu tunggu pemberian obat belum mampu dijelaskan dengan baik Waktu tunggu pemberian obat masih melebihi waktu tungu yang ditentukan dan isi formularium obat kurang di pahami Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada unit ruang farmasi adalah penempatan petugas yang tidak sesuai kompetensi, pemahaman formularium obat yang kurang, prosedur penyimpanan obat, pemberian obat kepada pasien adalah penerapan SOP yang belum maksimal , hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering tidak dibaca saat implementasi pada pasien Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : Tempatkan petugas yang sesuai kompetensi, pelatihan untuk petugas formularium agar dapat memahami formularium obat. Terapkan SOP tiap melakukan tindakan penyimpanan obat,pemberian obat kepada pasien dan pelabelan, dan waktu tunggu pemberian obat kepada pasien baca satu persatu tindakan yang dalam SOP, jika belum hafal SOP bisa dipasang pada dinding yang mudah terlihat dan mudah terbaca. Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar pelaksanaan kegiatan farmasi berjalan dengan baik maka sebaiknya petugas Farmasi harus sesuai kompetensinya. Dan proses penyimpanan obat, pemberian obat kepada pasien dan pelabelan tidak menimbulakn dampak yang dapat menurunkan mutu maka seharusnya dilakukan sesuai SOP, lakukan revisi terhadap SOP bila tidak sesuai Unit kerja : Unit Farmasi Auditor: Auditee : Belvinaria simatupang Tanggal 05 Juni 2022 TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT Proses Prosedur Triase unit pelayanan Unit : Pelayanan tindakan tindakan Kriteria audit Standar akreditasi Bab 7.2.3.1 Bagan I : Rincian ketidak sesuaian Uraian ketidak sesuaian Bukti- bukti obyektif Metode audit Prosedur triase, informed Ada SOP namun masih ada bagian Wawancara, consent, kepatuhan hand yang tidak sesuai dengan observasi dan hygiene, dan penggunaan implementasi, ada garis triase pada telususr dokumen APD belum dilaksanakan lantai ruang tindakan, ada APD, Hand sesuai SOP, sebagian besar hygiene ada didekat pintu masuk terlaksanan. ruang tindakan, informed consent ada diruangan Bagian 2 : Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyelesaian Analisis akar permasalahan (Bagaiamana/ mengapa hal ini bisa terjadi?) Permasalahan yang terjadi pada uni ruang tindakan pada prosedur pelaksanaan triase, penggunaan APD, pengisian informed consent, dan kepatuahn penggunaan hand hygiene adalah penerapan SOP yang belum maksimal, hal ini disebabkan karena SOP tidak dikuasai dan sering tidak dibaca saat implementasi pada pasien Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : Terapkan SOP tiap melakukan tindakan prosedur triase, penggunaan APD, Pengisian informed consent dan kepatuhan menggunakan hand hygiene, baca satu persatu tindakan yang ada dalam OP jika belum hafal SOP bisa dipasang pada dinding yang mudah terlihat dan mudah terbaca Waktu perbaikan satu bulan monitoring dan penyelesaian Tindakan pencegahan supaya tidak terulang: Agar tidak terjadi lagi kesalahan prosedur triase, penggunaan APD, Pengisian informed consent dan kepatuhan menggunakan hand hygiene maka sebaiknya SOP dibaca tiap hari sebelum pelayanan dimulai, buat jadual reading untuk tiap anggota di unit pelayanan tindakan mendapat giliran baca, terapkan tiap selesai membaca SOP Unit kerja : Unit pelayanan Auditor: Auditee : tindakan Tiomala Siburian Tanggal 18 Maret 2022