Anda di halaman 1dari 14

‘‘HAKEKAT DAN TEORI-TEORI PERKEMBANGAN’’

Dosen Pengampu : Rina Suryani., S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH

Kelompok 1 :

Adriana Pandiangan (2222131004)

Putri Dhea Anjani Silalahi (2223131020)

Selviana Angkat (2222131002)

Saskia Yuliana (2222431001)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ( UNIMED )

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik serta tepat waktu. Makalah ini
dibuat dengan judul Ketepatan menganalisis arti, ciri-ciri, Prinsi-prinsip ,
fase-fase dan teori-teori perkembangan. Makalah yang kami buat ini
bisa memberikan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari
kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Rina surya s.pd, m.pd
dan juga Kepada pihak yang sudah menolong dan dalam penyelesaian
makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, penulis menyampaikan
banyak terima kasih.

Medan, 2 september 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................................................1

Daftar isi....................................................................................................................................................ii

BAB 1 (pendahuluan)................................................................................................................................1

1.1. Latar belakang....................................................................................................................................1

1.2. Rumusan masalah...............................................................................................................................2

1.3. Tujuan masalah...................................................................................................................................2

1.4. Manfaat..............................................................................................................................................2

BAB 2 (Pembahasan).................................................................................................................................3

HAKEKAT TEORI

2.1. Arti perkembangan.............................................................................................................................4

2.2. Ciri-ciri perkembangan.......................................................................................................................4

2.3. Prinsip-prinsip perkembangan...........................................................................................................6

2.4. Fase-fase perkembangan...................................................................................................................7

TEORI PERKEMBANGAN

2.5. Teori psikoanalisis...............................................................................................................................9

2.6. Teori kognitif......................................................................................................................................10

2.7. Teori perilaku.....................................................................................................................................11

2.8 Teori kognitif sosial............................................................................................................................12

2.9. Teori kontekstual Ekologis.................................................................................................................13

2.10. Teori Orientasi Teoritis Eklektik.......................................................................................................14

BAB 3 (penutup).........................................................................................................................................5

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................15

3.2 Saran....................................................................................................................................................16

3.3 Daftar pustaka.....................................................................................................................................17

1
BAB I
(PENDAHULUAN)
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi berlangsung sejak terjadinya konsepsisampai


mati, yaitu sejak terjadinya sel bapak-ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasamengalami
perubahan-perubahan atau perkembangan

Para pakar pendidikan pada umumnya berpandangan bahwa pendidikan hendaknyaberorientasi


dan demi perkembangan anak didik, dalam rangka mempelihara dan meningkatkanmartabat manusia
dan budayanya, demi memuliakan Tuhan. Perkembangan anak didikmerupakan sarana utama pelayanan
pendidikan.

Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara lainkecuali
dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang tuadan guru)
dalam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak baikdirumah, diluar
rumah maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan ataupendidikan yang baik
itu adalah hak si anak dari pendidiknya.

Hubungannya dengan perkembangan anak bahwa perkembangan bukanlah suatu yangbersifat


kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsiskan prilaku individu yangberkaitan dengan
perubahan-perubahan individu. Dalam mengartikan perkembangan anak ini,para ahli mempunyai
pengertian yang beragam.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari perkembangan ?

2.Apa saja ciri-ciri perkembangan ?

3.Apa saja prinsip-prinsip perkembangan ?

4.Apa saja teori-teori perkembangan ?

1
1.3. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui hakikat perkembangan peserta didik

2. Untuk mengetahui pengertian perkembangan

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan

4. Untuk mengetahui fase-fase perkembangan

5. Untuk mengetahui teori-teori perekambangan

6. Untuk menyelesaikan tugas makala

1.4. MANFAAT

Kita dapat mengetahui tentang hakikat perkembangan dan teori-teori


perkembangan dalam mendidik pesserta didik. Jadi kita harus dapat mempelajari
pengertian,ciri-ciri,prinsip-prinsip,fase-fase,dan teori-teori dalam struktur
perkembangan peserta didik yang baik dan benar.

1
BAB II

(PEMBAHASAAN)
2.1. Arti Perkembangan

Pengertian Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu


(berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Perubahan-perubahan
dialami individu dan juga organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung
secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.

Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan yang bersifat saling


ketergantungan atau dapat disebut juga saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisme baik itu secara fisik dan psikis serta sebagai satu kesatuan yang harmonis.

Dan ada juga Pengertian Perkembangan Secara Etimologis Perkembangan berasal


dari kata kembang yang berarti maju, menjadi lebih baik dan Pengertian Perkembangan
Secara Termitologis, Perkembangan adalah proses kualitatif yang mengacu pada
penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan berlangsung
sepanjang hidup manusia

Dan ada juga pengertian dari parah ahli, Perkembangan merupakan pola
perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat
dan bersifat involusi (Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan
berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel
telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan
dalam diri individu. Dan ada beberapa arti pengrtian menurut para ahli di antarnya

1. Pengertian Perkembangan Menurut Seifert dan Hoffnung

Menurut Seifert dan Hoffnung mendefinisikan bahwa arti dari perkembangan


sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, paterns of tingking, social
relationships, and motor skills.”

2. Perngertian Perkembangan Menurut Monks

Menurut Monks dkk yang mengartikan perkembangan suatu proses ke arah lebih
sempurna dan tidak dapat terulang kembali. Perkembangan menunjuk perubahan bersifat
tetap dan tidak dapat untuk diputar kembali.Selain itu, Monk yang mengungkapkan bahwa
perkembangan diartikan sebagai proses kekal dan tetap menuju ke arah organisasi tingkat
integrasi yang lebih tinggi, menurut pertumbuhan, pematangan, dan belajar.

1
3. Pengertian Perkembangan Menurut Desmita

Menurut Desmita yang mengungkapkan bahwa maksud dari perkembangan tidak


terbatas pada pengertian perubahan secara fisik, melainkan di dalamnya terkandung
serangkaian perubahan yang sifatnya terus menerus dari fungsi-fungsi jasmaniah dan
rohaniah yang dimiliki individu menuju ke dalam tahap kematangan, melalui pertumbuhan
dan belajar.

4.Spikier (1966)

mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan


perkembangan yaitu:

a. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya


individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa

b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.

2.2. Ciri-ciri perkembangan

Adapun ciri atau karakteristik dari perkembangan secara umum ialah:

 Terjadinya suatu perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ–
organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan
berkreasi)

 Terjadinya suatu perubahan dalam proporsi baik dari aspek fisik (proporsi tubuh
anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan juga dari aspek psikis
(perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas).

 Lenyapnya tanda-tanda yang lama. Maksud dari ini adalah tanda-tanda fisik
(lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring dengan bertambahnya
usia) aspek psikis (hilangnya tingkah lagu kanak-kanak dan juga dalam perilaku
impulsif.

 Didapatnya suatu tanda-tanda yang baru. Maksud dari hal ini adalah suatu tanda-
tanda fisik berupa pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja. Selain itu
tanda-tanda psikis dengan berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan,
moral, interaksi dengan lawan jenis.

1
2.3. Prinsip-Prinsip perkembangan

Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan tersebut meliputi:

1. Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan. Perkembangan selalu ditandai adanya


perubahan yang bersifat progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan.

2. Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan. Selanjutnya Perkembangan merupakan


proses continue, dimana perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Oleh karena itu kesalahan ataupun gangguan pada perkembangan awal akan terus mempengaruhi
perkembangan-perkembangan berikutnya.

3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar. Kematangan merupakan


hasil perkembangan melalui tahapan-tahapan yang kompleks dan saling terkait dari tahapan-tahapan
awal ke tahapan-tahapan selanjutnya. Perkembangan merupakan hasil belajar mengartikan bahwa
perkembangan diperoleh melalui usaha sadar dan latihan.

2.4. Fase-Fase Perkembangan

Fase perkembangan merupakan penahapan atau periodesasi rentang kehidupan 
manusia yang di tandaioleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu.meskipun anak-
anak masa perkembangan yang berlainansatu sama lain, apabila di pandang secara umum ,
ernyataterdapat tanda-tanda atau ciri-ciri perkembangan yanghampir sama antara anak
yang satu dengan yang lain.

Perkembangan Peserta Didik Berdasarkan Fase Biologi

Aristoteles (384-322 SM)Aristoteles merumuskan perkembangan anak dengan


3(tiga) fase perkembangan yakni:

Fase I: Yaitu pada usia 0-7 tahun yang disebut masa anak kecil dan kegiatan pada fase ini
hanya bermain.

Fase II: Yaitu pada usia 7– 14 tahun yang disebut masaanak atau masa sekolah dimana
kegiatan anak mulai belajar di sekolah dasar.

Fase III: Yaitu pada usia 14 – 21 yang disebut denganmasa remaja atau pubertas, masa ini
adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa.

1
Perkembangan Peserta Didik berdasarkan Fase Didaktis

Pembagian masa-masa perkembangan ini berlangsung sejak konsepsi sampaimati dengan


pembagian periodisasinya sebagai berikut:

Masa Sebelum lahir (Prenatal Period),Masa ini berlangsung sejak terjadinya


konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280
hari.

Masa Bayi Baru Lahir (New Born),Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi
berumur kira-kira 10 atau15 hari,dimana dalam perkembangan manusia masa ini
merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan
atau perkembangan.

Masa Kanak-kanakAwal (Early Chilhood).Awal masa kanak-kanak berlangsung dari


dua sampai enam tahun. Masa inidikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-
anak mempelajaridasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial
yanglebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri.

Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood). Akhir masa kanak-kanak ataumasa anak
sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12tahun, masa kanak-kanak akhir
atau masa anak sekolah ini dengan masaintelektual, dimana anak-anak telah siap untuk
mendapatkan pendidikan disekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek.

Masa Puber (Puberty). Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindihKarena
mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahunawal masa remaja. Yaitu
umur 11 atau 12 tahun sampai umur 15 atau 16tahun. Kriteria yang sering digunakan
untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak
perempuan dan basahmalam pada anak laki-laki.

2.5. Teori psikoanalisis

Teori psikoanalisis adalah salah satu teori yang membahas tentang hakikat dan
perkembangan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Unsur utama dalam teori ini
adalah motivasi, emosi dan aspek kepribadian lainnya. Dasar teori psikoanalisis  adalah
mengasumsikan bahwa kepribadian akan mulai berkembang saat terjadi konflik- konflik dari
aspek- aspek psikologis itu sendiri. Gejala tersebut biasanya  terjadi pada anak- anak atau usia
dini. Kemudian pendapat Sigmund Freud tentang kepribadian manusia ini didasarkan pada
pengalaman- pengalaman yang dialami pasiennya. 

Sigmund Freud adalah ilmuwan psikologis yang terkenal karena gagasannya tentang
kepribadian manusia berdasarkan analisis tentang mimpinya, dan  bacaannya yang luas tentang
berbagai literatur ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Pengalaman- pengalaman inilah yang
menjadi data yang mendasar bagi evolusi teori kepribadian Freud atau kita kenal juga dengan

1
teori psikoanalisa. Bagi Freud, teori ini cenderung mengikuti observasi dalam konsep
kepribadian, sehingga akan terus mengalami revisi, bahkan sampai 50 tahun terakhir hidupnya.

Karena teorinya yang terus berevolusi, Freud menegaskan teori ini tidak boleh jatuh ke dalam
eklektisisme. Itulah sebabnya para pengikutnya yang memiliki pandangan berseberangan dari
ide- ide dasar teori psikoanalisis akan dikucilkan secara pribadi, bahkan profesional oleh Freud.
Ia menganggap dirinya sebagai ilmuwan, namun, ia memiliki definisi yang berbeda tentang ilmu
dibandingkan kebanyakan psikolog saat ini.

2.6. Teori kognitif

Perkembangan kognitif dapat dipahami sebagai proses yang terjadi secara internal
pada pusat susunan saraf ketika manusia tengah berpikir. Seorang psikolog Jean Piaget
pertama kali mengemukakan teori perkembangan kognitif yang bersifat konstruktivisme,
namun teori perkembangan kognitif ini ada dua yaitu konstruktivisme kognitif dan
konstruktivisme sosial.

Dalam teori perkembangan kognitif yang dicetuskan oleh Piaget, ia menjelaskan mengenai
skema-skema atau mengenai bagaimana seseorang memberikan serta menjelaskan
persepsi tentang lingkungannya dalam beberapa tahapan perkembangan. Selain Piaget, Lev
Vygotsku pun mencetuskan teorki perkembangan kognitif versi dirinya. Lebih lanjut, simak
artikel perkembangan kognitif hingga akhir ya

2.7. Teori perilaku

Dalam dunia psikologi, teori perilaku yang direncanakan merupakan suatu teori
terkait hubungan antara keyakinan dan perilaku. Teori inilah yang menyatakan bahwa
sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku, bersama-
sama membentuk niat perilaku individu (Manuntung, 2018).

2.8. Teori kognitif sosial

Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari
Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura.
Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an dan
1980-an. Ide pokok dari pemikiran Bandura (Bandura, 1962) juga merupakan
pengembangan dari ide Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative learning).
Pada beberapa publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan
faktor-faktor kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang dalam proses belajar
sosial. Teori ini sangat berperan dalam mempelajari efek dari isi media massa pada
khalayak media di level individu.

1
Teori kognitif sosial juga mempertimbangkan pentingnya kemampuan sang
"pengamat" untuk menampilkan sebuah perilaku khusus dan kepercayaan yang
dipunyainya untuk menampilkan perilaku trsebut. Kepercayaan ini disebut dengan self-
efficacy atau efikasi diri(Bandura, 1977a)dan hal ini dipandang sebagai sebuah prasayarat
kritis dari perubahan perilaku.

2.9. Teori kontekstual Ekologis

Teori ekologi dicetuskan oleh Urie Bronfenbrenner (1917-2005). Dalam teori ini
lebih mengedepankan faktor lingkungan daripada faktor biologis. Teori ini menekankan
pentingnya dimensi mikro dan makro dari lingkungan yang menjadi tempat hidup anak.
Teori ekologi Bronfenbrenner (Bronfenbrenner, 1986, 2004; Bronfenbrenner & Morris,
1998, 2006) menyatakan bahwa perkembangan mencerminkan pengaruh dari sejumlah
sistem lingkungan.[1] Adapun sistem lingkungan yang diidentifikasi dalam teori ini yaitu
mikrositem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.

a.       Mikrosistem, yaitu lingkungan tempat individu hidup. Konteks ini dapat mencakup
struktur dan proses yang berlangsung pada setting tatap muka individu (immediate
settings), misalnya keluarga, kawan-kawan sebaya, sekolah, ruang bermain, lingkungan
sekitar, dan lain sebagainya. Dalam mikrosistem ini terjadi interaksi langsung antara
individu dengan agen-agen sosial, misal interaksi seorang anak dengan orang tuanya,
seorang anak yang bermain dengan kawannya di Sekolah, seorang murid dengan gurunya,
dan lain sebagainya. Dalam setting ini, individu tidak dipandang sebagai seorang yang pasif
namun lebih berperan dalam membangun lingkungan.

b.      Mesositem, yaitu konteks penghubung (mata rantai) dan proses yang berlangsung
dalam dua setting atau lebih dari individu. Dengan kata lain, mesositem merupakan sistem
dari mikrosistem yang terdiri dari relasi antar mikrosistem atau koneksi diantara beberapa
konteks. Contohnya hubungan rumah dengan sekolah, pengalaman sekolah dengan
keagamaan. Sebagai contoh, anak-anak yang orang tuanya menolak relasi dengan mereka
akan mungkin mengalami kesulitan untuk mengembangkan relasi positif dengan guru
mereka.

c.       Eksositem, yaitu konteks yang berkaitan antara lingkungan sosial, prosesnya terjadi di
dua setting atau lebih dan individu yang berkembang tidak berperan aktif melainkan
event-event yang terjadi dapat mempengaruhi proses yang berlangsung pada immediate
setting. Contohnya relasi antara rumah dengan lingkungan kerja orang tua. Misal, bagi
seorang suami atau anak yang dirumah, sedangkan ibunya bekerja dan memperoleh
kenaikan jabatan yang menuntutnya untuk lebih banyak bepergian, sehingga hal ini

1
memungkinkan terjadinya peningkatan konflik dengan suaminya dan mengubah pola
interaksi dengan anaknya. 

d.      Makrosistem, adalah budaya tempat individu hidup. Konteks ini mencakup pola-pola
ideologi dan organisasi institusi sosial dalam suatu budaya atau sub-budaya, dimana
budaya merujuk pada pola-pola perilaku, keyakinan, dan semua produk dari sekelompok
manusia yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan adanya perbandingan antara
budaya yang satu dengan yang lainnya memberikan informasi mengenai generalisasi
perkembangan. Dalam makrositem ini mencakup ketiga konteks diatas, yakni mikrosistem,
mesosistem, dan eksosistem.

e.       Kronosistem, yaitu pola peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi dari rangkaian


kehidupan dan kedaan-keadaan sosiohistoris. Salah satu contoh transisi adalah perceraian.
Para peneliti menemukan bahwa dampak-dampak negatif dari perceraian terhadap anak-
anak sering sering kali memuncak ditahun pertama setelah perceraian (Hetherington,
1993).[2] Dua tahun setelahnya, interaksi keluarga mulai stabil, teratur, sudah tidak terlalu
kacau. Sebagai contoh keadaan sosiohistoris, kita bisa melihat kesempatan bagi wanita
untuk menjadi wanita karier yang memuncak sejak tahun 1960-an.

2.10. Teori Orientasi Teoritis Eklektik

Orientasi teoritis eklektik merupakan suatu orientasi yang tidak mengikuti


pendekatan teoritis tertentu tetapi lebih pada menyeleksi dan menggunakan apa yang
dianggap terbaik dari setiap teori.

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

1.      Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kearah


kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

2.      Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pikiran suatu individu yang
disebabkan oleh pengalaman.

3.      Peserta didik adalah semua komponen mayarakat yang belajar dan mengembangkan


diri melalui prosedur – prosedur, baik prosedur formal maupun nonformal.

Prinsip-prinsip perkembangan peserta didik meliputi perkembangan adalah proses


yang tak berakhir, setiap anak bersifat individual dan berkembang sesuai dengan
perkembangannya, semua aspek perkembangan saling berkatan, perkembanagan
berlangsung dari kemampuan bersifat umum menuju ke bersifat khusus, serta
perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang

kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan

agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang

kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.

1
DAFTAR PUSTAKA

https://artikelsiana.com/pengertian-perkembangan-ciri-contoh-faktor-perkembangan/

https://idoc.pub/documents/jurnal-pertumbuhan-dan-perkembanganpdf-3no799eyw5ld

https://id.scribd.com/presentation/372975407/Fase-fase-Perkembangan-Peserta-Didik

https://www.gramedia.com/literasi/teori-psikoanalisis/

https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-kognitif/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori_Kognitif_Sosial

https://www.kompasiana.com/nimas.safriyanti/5535ba636ea834b52bda4315/teori-kontekstual-
dalam-psikologi-perkembangan

http://makalahpendidikanku.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-teori-kontekstual.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai