Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti diketahui bahwa salah satu indikator yang menunjukkan adanya
keberhasilan pembangunan adalah dengan meningkatnya umur harapan hidup
( UHH ). Dari hasil Riskesdas diketahui bahwa umur harapan hidup masyarakat
Indonesia saat ini adalah 72 tahun, dengan tren penyakit hipertensi, stroke dan
diabetes mellitus.Penduduk yang telah lanjut usia merupakan unsur dari masyarakat
yang memiliki resiko tinggi mendapatkan masalah kesehatan, sehingga
membutuhkan makanan yang sehat dan bergizi guna mempertahankan daya tahan
tubuh dilain pihak jumlah penduduk lansia semakin lama semakin bertambah akan
membuat permasalahan tersendiri khususnya bagi pemerintah Kota Surabaya.
Salah satu bentuk perhatian yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam
mengatasi permasalahan kesehatan bagi pra lansia dan lansis adalah dengan cara
memberikan makanan tambahan yang kaya akan gizi melalui program Pemberian
Makanan Tambahan Bagi Pra Lansia dan Lansia yang aktif di Posyandu lansia .

Dengan semakin luasnya pelaksanaan upaya kesehatan dan keberhasilan


pembangunan nasional disemua sektor, mendorong peningkatan kesejahteraan
sosial ekonomi kesehatan.Bertalian dengan pertambahan penduduk dan
keberhasilan program Keluarga Berencana, telah dapat dideteksi adanya
pergerakan jumlah penduduk usia muda ke arah Penduduk berusia Tua.Hal ini
berarti perlu meningkatkan pelayanan dan pembinaan kesehatan bagi Usia Lanjut di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Lontar. Dengan sasaran sebanyak 5537 orang
yang tersebar di 8 Posyandu Lansia.

B. Tujuan
B.1 Tujuan Umum
menyehatkan penduduk yang telah lanjut usia dengan cara memberikan
makanan tambahan yang kaya akan zat gizi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lontar.
B.2 Tujuan Khusus
a) Merubah perilaku keluarga dalam memberikan makanan bagi usia
lanjut
b) Melakukan rujukan secara dini untuk kasus yang membutuhkan
Pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tepat waktu

1
BAB II
RUANG LINGKUP

A. PENGERTIAN
Penduduk usia lanjut yang selanjutnya disingkat lansia adalah penduduk
yang dibina oleh puskesmas melalui posyandu lansia yang terdiri dari penduduk
pra lansia yang berumur antara 45 tahun sampai dengan 59 tahun dan penduduk
lansia yang berumur diatas 59 tahun. Dalam hal ini menurut Depkes RI,Lansia
digolongkan menjadi 3 kelompok yakni:
a. Kelompok Lansia dini(Pra Lansia): 45-59 Tahun
b. Kelompok Lansia : > 60 Tahun
c. Kelompok Lansia Resiko Tinggi : > 70 Tahun

Penerima program penyelenggaraan pemberian makanan tambahan Lansia dari


Pemerintah Kota Surabaya diutamakan untuk para anggota Posyandu Lansia
dengan batasan :
a. Usia > 55 tahun
b. Aktif di kegiatan Posyandu Lansia
c. Warga Surabaya yang dibuktikan dengan NIK Surabaya

B. RUANG LINGKUP
Penyelenggaraan pemberian makanan tambahan Lansia diberikan melalui :
1. Kegiatan Posyandu Lansia
2. Senam Lansia
3. Pertemuan kelompok Lansia

C. POKOK KEGIATAN
1. Pendistribusian PMT Lansia
2. Pemantauan kesehatan Lansia
3. Pertanggungjawaban PMT Lansia

D. SASARAN
1. Langsung :
a. Lanjut Usia ( 60-69 th )
b. Lansia Risti ( > 70 th / 60 th dgn masalah kesehatan )
2. Tak Langsung
a. Keluarga Lansia

9
E. PELAKSANA
1. Tim inti :
a. Dokter
b. Perawat
c. Gizi
2. Penunjang :
a. Kader Lansia

F. PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN


Pembinaan dilakukan oleh :

1. Dinas Kesehatan Kota Surabaya


2. Puskesmas yang berkoordinasi dengan kelurahan dan Tim Penggerak
PKK Kelurahan

9
BAB III
TATA LAKSANA

Pada prinsipnya tata laksana adalah tahap implementasi dari dokumentasi


perencanaan. Oleh karena itu pada tata laksana yang terpenting adalah menggerakkan
semua petugas yang terlibat, sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Mengkoordinasikan dengan petugas / pelaksana program yang terlibat dalam
penyelenggaraan pemberian makanan tambahan Lansia , sehingga terjadi koordinasi
dan kerjasama yang optimal.
A. Penyelenggaraan pemberian makanan tambahan Lansia diberikan melalui :
1. Kegiatan Posyandu Lansia
2. Senam Lansia
3. Pertemuan kelompok Lansia

B. Jadwal kegiatan

Lokasi pemeriksaan Bulan ke


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Posyandu Lansia ( 8 Pos )

Senam Lansia ( 8 Pos )

Pertemuan kelompok Lansia


( 8 Pos )

BAB IV
DOKUMENTASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu elemen yang sangat penting
untuk mendapat gambaran dan informasi tentang kegiatan penyelenggaraan pemberian

9
makanan tambahan Lansia di Posyandu Lansia dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lontar.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan pencatatan dan pelaporan adalah :
1. Mendapatkan informasi tentang kegiatan penyelenggaraan PMT Lansia
2. Mendapatkan data jumlah penyebaran penduduk lanjut usia.
Untuk itu diperlukan pencatatan dan pelaporan yang baku, berkualitas, akurat dan tepat
waktu, untuk memberikan pelayanan yang bermutu di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lontar.

A. PENCATATAN
Pencatatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas untuk mencatat hasil
kegiatan penyelenggaraan PMT Lansia . Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan pencatatan dan pelaporan sebagai berikut :
1. Kader posyandu sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemberian makanan
tambahan kepada pra lansia dan lansia bertugas:
a. Menyelenggarakan pemberian makanan tambahan kepada pra lansia dan
Lansia.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi kepada pra lansia dan lansia
c. Melakukan pembelian makanan tambahan bagi pra lansia dan lansia
d. Bertanggung jawab terhadap pembuktian seluruh makanan yang dibuat/
dibeli (mis. Kuitansi / nota pembelian) guna kelengkapan SPJ.
e. Menggerakkan para pra lansia dan lansia untuk datang ke lokasi
kegiatan pada waktu yang ditentukan
f. Mendistribusikan Makanan Tambahan kepada pra lansia dan lansia
g. Meminta tanda terima pemberian Makanan Tambahan kepada pra lansia
dan lansia penerima PMT
h. Menyerahkan bukti-bukti pengeluaran belanja termasuk bukti pembayaran
pajak ( pembayarannya dibantu oleh Puskesmas diwilayah kerja ) sesuai
ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya
melalui Kepala Puskesmas
i. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan
bagi pra lansia dan lansia kepada Kepala Puskesmas

B. PELAPORAN
Pelaporan adalah penyampaian hasil-hasil kegiatan penyelenggaraan
pemberian makanan tambahan Lansia di Posyandu Lansia setiap bulan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lontar untuk dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.

9
BAB V
PENUTUP

Buku pedoman ini akan menjadi pelengkap dari berbagai petunjuk teknis sesuai
dengan pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu dalam penggunaan buku ini
diharapkan disertai dengan pemanfatan buku petunjuk teknis yang relevan.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi tenaga pelaksana
penyelenggaraan pemberian makanan tambahan Lansia di Posyandu Lansia di

9
wilayan kerja UPTD Puskesmas Lontar dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan Lansia. Untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan buku
pedoman program penyelenggaraan PMT Lansia di Posyandu Lansia wilayah kerja
UPTD Puskesmas Lontar ini, hendaknya tenaga pelaksana pelayanan kesehatan
Lansia dapat menjabarkannya dalam SOP ( Standar operasional Prosedur ) yang
berisi langkah-langkah dari setiap kegiatan sesuai kondisi di UPTD Puskesmas
Lontar.

LAMPIRAN

9
9

Anda mungkin juga menyukai