Anda di halaman 1dari 3

SOP SALPINGITIS

No.
: SPO/RI/PCB/
Dokumen
No. Revisi : 0
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : ½

Drs. Kadar Wilasmana, SKM., M.Si


UPT PUSKESMAS Pembina
BAGENDIT NIP. 19640502 198803 1 005
( …………………………………………………………………. )

1. Pengertian Merupakan infeksi saluran tuba fallopi yang penyebabnya


masih belum diketahui secara pasti, tetapi diyakini penyebab
utamanya adalah infeksi menular seksual yang agennya berupa
Nisseria gonnorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang
infeksinya menyebar keatas tetapi tidak menutup kemungkinan
disebabkan oleh kuman patogen lain.

2. Tujuan Meningkatkan pelayanan dalam edukasi dan terapi dari


salpingitis

3. Kebijakan Keputusan kepala UPT Puskesmas Bagendit.


No..........................................tentang standar prosedur pelaksanaan
PONED

4. Referensi Medscape Fallopian tube fisorder

5. Prosedur / Hasil Anamnesis (Subjective)


Langkah – Pasien dengan salphingitis mengeluhkan adanya nyeri abdomen
langkah
bawah, keputihan, perdarahan yang tidak teratur, keluhan
kencing, muntah, gejala proktitis.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang


Sederhana (Objective)

Presentasi klinis salfingitis sangat beragam, mulai dari asimptomatik,


nyeri pelvik hebat, hingga peritonitis dan nyeri yang mengancam jiwa.
Temuan pemeriksaan salfingitis antara lain, suhu tinggi hingga 38°C,
teraba massa atau bengkak pada pemeriksaan bimanual, dan adanya
cairan vagina yang abnormal.
Ditemukan juga adanya kaku pada abdomen bawah, adneksa
bilateral, dan gerakan servik.
Pada pemeriksaan penunjang, ditemukan adanya tanda-tanda
keradangan, LED > 15 mm/jam.
Diagnosis pasti dari salfingitis ditegakkan dengan gambaran
histopatologi endometritis saat biopsi endometrium, pada USG
ditemukan abses tuba fallopi atau penebalan tuba dengan cairan atau
tanpa cairan, dan juga temua dari laparoskopi.

Penegakan diagnosis
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang. Rencana Penatalaksanaan ( Plan)

Pasien salfingitis ringan hingga sedang diberikan regimen


sebagai berikut:

 Seftriakson 250 mg IM sekali, ditambah doksisiklin 100


mg PO 2x sehari selama 14 hari, dengan atau tanpa
metronidazol 500 mg PO 2x sehari selama 14 hari.
 Sefalosporin generasi 3 parenteral lainnya ditambah
doksisiklin 100 mg PO 2x sehari selama 14 hari, dengan
atau tanpa metronidazol 500 mg PO 2x sehari selama 14
hari.

6. Bagan Alir
iksaan

iksaan
pemer

pemer

Anam
penun

fisik,

nesa,
j ang

Pemberian medikamentosa dengan dosis yang disesuaikan

Edukasi pencegahan
agar salfingitis tidak
berulang

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Non Rawat Inap
9. Dokumen
terkait
10 Rekaman N Tanggal mulai
. historis Yang diubah Isi Perubahan
o perubahan
perubahan

No. Dokumen : .............. SOP ....................................... Halaman :


3/2

Anda mungkin juga menyukai