Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
Formulasi untuk makanan pelengkap dan suplemen
yang diperkaya: Tinjauan produk yang berhasil
untuk meningkatkan status gizi bayi dan anak kecil
Strategi Sepuluh Tahun Penurunan Kekurangan Vitamin dan Mineral, Kelompok
Kerja Gizi Ibu, Bayi, dan Balita: Subkelompok Formulasi
pengantar
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan
melanjutkan pemberian ASI dengan makanan pendamping
ASI yang tepat hingga 2 tahun ke atas direkomendasikan
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)/UNICEF sebagai
bagian dari Strategi Pemberian Makanan Bayi dan Anak [1].
Penggunaan makanan pendamping yang diperkaya dan
suplemen vitamin-mineral, sesuai kebutuhan,
direkomendasikan baik dalam Prinsip Panduan Pemberian
Makanan Pendamping ASI pada Anak yang Disusui [2] dan
Prinsip Panduan Pemberian Makanan pada Anak yang
Tidak Disusui Usia 6-24 Bulan [3 ].
Kelompok kerja Gizi Ibu, Bayi, dan Anak Muda (MIYCN) dari
Strategi Sepuluh Tahun untuk Mengurangi Defisiensi Vitamin
dan Mineral, Sub-Grup Pedoman Formulasi, meninjau bukti
terbaru tentang makanan pendamping dan suplemen sejak
Lutter dan Dewey [4] menerbitkan artikel “Komposisi nutrisi
yang diusulkan untuk makanan pendamping yang diperkaya.”
Artikel tersebut membahas berbagai hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan makanan pendamping
ASI untuk bayi dan balita, termasuk rentang usia; ukuran
ransum harian; kebutuhan nutrisi yang direkomendasikan;
kontribusi ASI untuk kebutuhan ini dan proporsi total
kebutuhan yang harus disediakan melalui makanan yang
diperkaya; interaksi mikronutrien; bioavailabilitas senyawa yang
digunakan dan menghambat dan meningkatkan sifat
makronutrien; metode produksi dan penggunaan, seperti
apakah produk tersebut instan atau memerlukan pemasakan,
pengemasan, kerugian yang diperkirakan selama penyimpanan,
dan biaya; dan kelebihan yang diperlukan untuk
mengkompensasi kerugian karena memasak (jika
Anggota kelompok teknis ini adalah Kathryn Dewey
(Ketua), Jacques Berger, Junshi Chen, Chunming Chen,
Saskia de Pee, Sandra Huffman, Klaus Kraemer, Anna
Lartey, Chessa Lutter, Kenneth Maleta, Serge Trèche,
Elizabeth Turner, Mamane Zeilani, dan Stanley Zlotkin.
Harap sampaikan semua pertanyaan kepada penulis terkait:
Kathryn G. Dewey, Department of Nutrition, University of
California, One Shields Ave., Davis, CA 95616-8669, USA; email:
kgdewey@ucdavis.edu.
Buletin Pangan dan Gizi,jilid 30, tidak. 2 © 2009 (suplemen), Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
diperlukan), pengemasan, dan penyimpanan. (hal. 3012S)
Sejak artikel itu diterbitkan, tidak ada standar
atau pedoman internasional yang diperbarui
untuk produk tersebut. Namun, yang relevan
adalah makalah latar belakang dan
rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia/
UNICEF/Program Pangan Dunia/Komisaris
Tinggi PBB untuk Pengungsi konsultasi
informal tentang Malnutrisi Sedang yang
diadakan pada Oktober 2008. Tujuan dari
konsultasi itu adalah untuk menentukan diet
apa yang harus dilakukan. direkomendasikan
untuk memberi makan anak-anak dengan
malnutrisi sedang [5], dan salah satu tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi area konsensus
tentang kebutuhan nutrisi dan manajemen diet
malnutrisi sedang pada anak-anak yang dapat
diterjemahkan ke dalam pedoman global
berbasis bukti.
Hasil dari beberapa studi penelitian dan program
nasional memberikan contoh produk yang telah
mengarah pada perbaikan status gizi anak-anak
berpenghasilan rendah di negara berkembang.
Tujuan makalah ini adalah untuk merangkum
karakteristik makanan campuran yang diperkaya,
suplemen makanan pelengkap, dan bubuk
mikronutrien untuk fortifikasi rumah yang berhasil
digunakan dalam studi penelitian ini dan program
nasional di negara-negara berpenghasilan rendah
dan menengah. Banyak pemerintah nasional,
lembaga internasional, dan perusahaan makanan
nasional dan regional memproduksi makanan dan
suplemen yang diperkaya untuk makanan
pendamping tetapi seringkali tidak memiliki akses ke
informasi terkini tentang karakteristik yang sesuai
dari produk dan tingkat fortificant tersebut. Tujuan
dari makalah ini adalah untuk menginformasikan
kelompok-kelompok tersebut dari pengalaman
sebelumnya.
Dokumen masa depan yang lebih komprehensif akan memberikan latar
belakang tentang perlunya pelengkap yang dibentengi
S239
S240
makanan dan suplemen, pro dan kontra dari produk yang
berbeda, pertimbangan biaya, dan kebutuhan besar untuk
penelitian sehubungan dengan ilmu dasar (misalnya,
kebutuhan nutrisi untuk anak kecil), masalah operasi dan
pengiriman, dan peningkatan produk.
Jenis produk
Tiga jenis produk yang diperkaya telah dikembangkan
untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak kecil: makanan
campuran yang diperkaya (FBF), suplemen makanan
pelengkap (CFS), dan bubuk mikronutrien (MNP).
Makanan campuran yang diperkaya
Definisi:Makanan campuran yang diperkaya digunakan
sebagaipengganti untukbubur tradisional lokal atau
selain bubur tradisional.
Contoh:Sereal bayi yang diperkaya yang terbuat dari beras,
gandum, jagung, atau millet; kedelai, kacang tanah, atau susu; Gula;
dan minyak.
Contoh produk:Favina (Vietnam) [7], Mi Papilla
(Ekuador) [8], Koba Aina (Madagaskar) [9].
Meskipun banyak makanan campuran yang diperkaya hanya
mengandung sereal, kacang-kacangan, dan gula atau minyak, yang lain
telah dikembangkan untuk memasukkan susu, sumber lemak tambahan
yang menyediakan asam lemak esensial, protein berkualitas tinggi, dan/
atau makromineral seperti kalsium dan fosfor.
Suplemen makanan pelengkap
Definisi:Produk berbasis makanan yang diperkaya menjadiditambahkan
untuk makanan lain (sebagai "tempat penggunaan" atau "rumah"
fortificant) atau dimakan sendiri untuk meningkatkan keduanya
makronutrien dan mikronutrienpemasukan.
Contoh:Penyebaran kacang yang diperkaya. Contoh:
Tepung kedelai penuh lemak yang diperkaya.
Contoh produk:Makanan tambahan siap pakai (RUSF) [10],
tetapi diberikan dalam jumlah yang lebih kecil dari yang
direkomendasikan untuk makanan tambahan* dan
Nutributter® [11].
Suplemen makanan pelengkap juga dapat memberikan
kandungan lemak yang lebih tinggi dari diet normal, asam
lemak esensial, susu, zat gizi mikro, makromineral, dan
protein berkualitas tinggi. Suplemen nutrisi berbasis lipid
seperti Nutributter® adalah subkategori suplemen
makanan pelengkap.
Bubuk mikronutrien
Definisi:Hanyavitamin dan mineralditambahkan ke
* Makanan tambahan digunakan dalam keadaan darurat ketika
pasokan makanan normal terganggu dan makanan tradisional tidak
tersedia; demikian, makanan tersebut sering dimakan beberapa kali
sehari.
Subgrup Formulasi
makanan bayi tradisional; digunakan sebagai "benteng tempat
penggunaan" atau "benteng rumah."
Contoh:Bubuk yang diperkaya, tablet yang dapat
dihancurkan. Contoh produk:Taburan [12], Chispitas [13]
(Bolivia).
Bubuk mikronutrien telah dirancang dengan pembawa
seperti maltodekstrin atau tepung beras termasuk dalam
jumlah kecil (misalnya, 1 sampai 3 g). Dari sudut pandang
nutrisi, pembawa ini tidak secara signifikan meningkatkan
asupan makronutrien, tetapi untuk tujuan klasifikasi, mereka
dapat mempengaruhi apakah produk tersebut dianggap
sebagai obat atau makanan.
karakteristik produk
Pertemuan Malnutrisi Sedang menekankan pentingnya
pengurangan antinutrisi dan serat dalam makanan
pendamping ASI [5]. Antinutrisi dapat menghambat
bioavailabilitas nutrisi (misalnya fitat dan tanin) atau
mengganggu pencernaan (misalnya, -amilase inhibitor dan
protease inhibitor seperti tripsin , saponin, dll.) [14]. Serat
makanan meningkatkan jumlah dan rasa kenyang dan
mengurangi kecernaan nutrisi dan energi dan harus
dibatasi dalam makanan anak-anak yang kekurangan gizi.
Makanan sumber hewani direkomendasikan untuk makanan
pendamping ASI karena menyediakan protein berkualitas tinggi dan
mikronutrien yang tersedia secara hayati dan memiliki tingkat
antinutrien dan serat yang rendah [5]. Produk seperti suplemen
nutrisi berbasis lipid seringkali mengandung lebih banyak susu dan
minyak dan sedikit atau tanpa biji-bijian, dan memiliki kandungan
antinutrisi dan serat yang lebih rendah daripada kebanyakan
makanan campuran yang diperkaya.
Memasukkan sejumlah kecil produk susu** dalam
makanan pendamping telah disarankan untuk bermanfaat
bagi pertumbuhan. Tampaknya asupan susu sapi
merangsang sekresi insulin-like growth factor 1 (IGF-1),
yang memiliki efek langsung pada pertumbuhan linier [15,
16]. Susu juga mengandung nutrisi penting tingkat tinggi,
seperti kalsium, fosfor dan magnesium yang tersedia,
faktor bioaktif, dan protein yang mungkin memiliki
kemampuan mendorong pertumbuhan [17]. Sebagian
besar produk yang terbukti berdampak pada pertumbuhan
anak di bawah usia 2 tahun mengandung susu.
Amilase telah digunakan dalam beberapa produk untuk
menghidrolisis sebagian pati, yang memungkinkan persiapan
produk dengan kepadatan energi tinggi, mengurangi jumlah
* * Intoleransi laktosa jarang terjadi pada anak kecil. ASI
menyediakan sekitar 100 g laktosa per 1.000 kkal dan dapat
ditoleransi dengan baik. Makanan terapeutik siap pakai (RUTF)
dan F100 menyediakan 40 g laktosa per 100 kkal, dan masalah
intoleransi laktosa tidak biasa jika produk ini diberikan dalam
jumlah besar kepada anak-anak dengan malnutrisi akut yang
parah. Karena produk seperti Nutributter® memiliki kandungan
laktosa yang sama dengan RUTF tetapi diberikan dalam jumlah
kecil (20 ga hari, bukan hingga 200 g per hari untuk anak
dengan malnutrisi akut parah), kemungkinan intoleransi laktosa
rendah.
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya
makanan yang perlu dikonsumsi anak untuk memenuhi kebutuhan
energinya [5]. Tindakan pencegahan kebersihan khusus diperlukan dalam
persiapan dan penggunaan amilase [18].
Produk yang digunakan sudah dimasak sebelumnya atau instan.
Penggunaan produk ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
persiapan dan memungkinkan pengasuh menyiapkan makanan
untuk anak kecil dengan lebih mudah. Petunjuk penggunaan
termasuk penambahan air bersih atau air matang atau susu, bila
diperlukan untuk persiapan, untuk mengurangi risiko kontaminasi
makanan.
Makanan campuran yang diperkaya dan suplemen makanan
pelengkap telah diformulasikan untuk disiapkan sebagai
semipadat atau padat (bukan cair) sehingga tidak terlalu
mengganggu menyusui dan akan mematuhi peraturan lokal
dan internasional, termasuk Kode Internasional tentang
Pemasaran ASI Pengganti dan Resolusi Kesehatan Majelis
Kesehatan Dunia berikutnya yang relevan [19, 20]. Makanan
campuran yang diperkaya dan suplemen makanan pelengkap
telah dikembangkan untuk memenuhi banyak standar Codex
Alimentarius yang relevan [21-23], termasuk kebersihan, aditif,
bentuk vitamin dan mineral tambahan, dan kualitas protein.
Namun, banyak suplemen makanan pelengkap tidak memenuhi
semua standar Codex yang relevan untuk makanan tambahan
[21]; misalnya, mereka mungkin mengandung tingkat nutrisi
yang lebih tinggi daripada yang disarankan oleh Codex.
Ada pertanyaan mengenai ketersediaan hayati nutrisi dalam
makanan campuran karena kadar fitat dan kandungan seratnya yang
sering tinggi [5]. Untuk alasan ini, kacang polong dan sereal yang
dikupas kulitnya (misalnya tepung jagung) lebih disukai. Makanan
campuran yang tidak mengandung susu, memiliki jumlah fitat yang
tinggi, memiliki kandungan mikronutrien yang kurang optimal
(meskipun telah difortifikasi), atau berukuran besar dan kental tidak
optimal untuk makanan pendamping ASI [5].
Bubuk mikronutrien telah dikembangkan agar sesuai
dengan standar yang ditetapkan untuk obat-obatan oleh
UNICEF atau pedoman yang dikembangkan oleh Sprinkles
Global Health Initiative [24] dan memenuhi semua standar
Codex Alimentarius yang relevan. Technical Advisory Group
on Home Fortification [bertempat di Global Alliance for
Improved Nutrition (GAIN)] bertujuan untuk menetapkan
standar fortificant rumahan, termasuk bubuk mikronutrien,
suplemen makanan pelengkap bubuk, dan suplemen nutrisi
berbasis lipid.
Produk yang dilarutkan dengan air, seperti sereal campuran
yang diperkaya, telah diformulasikan untuk memiliki
osmolaritas rendah (<300 mOsm/L), yang dicapai dengan
menjaga kadar gula tetap rendah [25-27]. Produk juga telah
diproduksi memiliki beban zat terlarut ginjal yang rendah dalam
kaitannya dengan kandungan energinya, dicapai dengan
mengesampingkan garam dan mempertahankan kadar protein
dalam pedoman Codex [23].
Ada jenis makanan pelengkap yang diperkaya lainnya,
seperti kue atau biskuit dan batangan terkompresi, yang
telah digunakan dalam program pemberian makanan
darurat untuk anak kecil. Kandungan nutrisinya dapat
dibuat serupa dengan campuran yang diperkaya
S241
makanan atau makanan siap pakai. Namun, ada beberapa kelemahan yang telah dilaporkan
dengan penggunaannya. Beberapa petunjuk penggunaan biskuit adalah dengan mencampurnya
dengan air untuk membuat bubur [28], tetapi dapat keliru diberikan kepada anak kecil untuk
dikunyah. Hal ini dapat menyebabkan risiko tersedak (beberapa label untuk biskuit tumbuh gigi
menyatakan untuk mengawasi anak saat memakan biskuit dan tidak membiarkan potongan kecil
dimakan karena risiko tersedak). Penggunaan cookies di kalangan anak kecil telah dikaitkan dengan
karies gigi di Brazil [29]. Di Nigeria, dua pertiga anak usia 6 sampai 18 bulan dalam satu penelitian
makan biskuit beberapa kali sehari [30]. Penulis meminta petugas kesehatan untuk menemukan
cara untuk mencegah konsumsi makanan tersebut melalui pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan gigi. Selain itu, penggunaan biskuit atau kue kering tidak mendorong
pemberian makan yang aktif dan responsif, komponen penting dari Pan American Health
Organization (PAHO)/WHO Guiding Principles for Complementary Feeding of the Breastfeeding
Child [2]. Karena banyak biskuit di pasaran untuk diberikan sebagai makanan ringan, ada
kekhawatiran bahwa pengasuh tidak akan membedakan antara produk yang diperkaya dan tidak
diperkaya atau tidak akan mengidentifikasi produk yang mengandung asam lemak trans, yang
tidak direkomendasikan oleh Codex. Promosi kebiasaan konsumsi biskuit dapat menyebabkan
konsumsi biskuit yang tidak bergizi daripada makanan tradisional yang lebih sehat seperti buah-
buahan [6]. Karena banyak biskuit di pasaran untuk diberikan sebagai makanan ringan, ada
kekhawatiran bahwa pengasuh tidak akan membedakan antara produk yang diperkaya dan tidak
diperkaya atau tidak akan mengidentifikasi produk yang mengandung asam lemak trans, yang
tidak direkomendasikan oleh Codex. Promosi kebiasaan konsumsi biskuit dapat menyebabkan
konsumsi biskuit yang tidak bergizi daripada makanan tradisional yang lebih sehat seperti buah-
buahan [6]. Karena banyak biskuit di pasaran untuk diberikan sebagai makanan ringan, ada
kekhawatiran bahwa pengasuh tidak akan membedakan antara produk yang diperkaya dan tidak
diperkaya atau tidak akan mengidentifikasi produk yang mengandung asam lemak trans, yang
tidak direkomendasikan oleh Codex. Promosi kebiasaan konsumsi biskuit dapat menyebabkan
konsumsi biskuit yang tidak bergizi daripada makanan tradisional yang lebih sehat seperti buah-
buahan [6].
Namun, teknologi pembuatan biskuit dapat digunakan untuk
menghasilkan produk (seperti remah-remah) yang dapat
berfungsi sebagai makanan campuran yang diperkaya atau
sebagai suplemen makanan pelengkap dan diberikan kepada
anak-anak sebagai makanan setengah padat atau digunakan
sebagai bahan pengawet di rumah. Ketika biskuit digunakan
sebagai tindakan jangka pendek untuk mengurangi risiko
malnutrisi dalam situasi kerawanan pangan yang tiba-tiba atau
untuk memberi makan anak-anak yang mengalami malnutrisi
akut, kekhawatiran yang dikemukakan di atas tentang
penggunaan biskuit untuk makanan pendamping mungkin
tidak semuanya berlaku [6]. ada kekhawatiran bahwa beberapa
vitamin dapat hancur dalam proses pemanggangan, degradasi
vitamin selama proses pemanggangan dapat dikompensasikan
dengan menambahkan jumlah vitamin tambahan, tunduk pada
kendala biaya, atau dengan produksi menjadi batangan
terkompresi yang diproduksi tanpa perlu panas.
Jumlah makanan harian yang disediakan
Jumlah makanan yang diberikan dalam program yang
berhasil cukup rendah untuk meminimalkan gangguan
asupan ASI. Ini penting, karena ASI memainkan peran
penting dalam pencegahan infeksi dan dalam
menyediakan nutrisi makro dan mikro yang berkualitas
tinggi.
Tabel 1menunjukkan jumlah yang direkomendasikan WHO dari
S242
TABEL 1. Rekomendasi frekuensi pemberian makanan (makanan atau kudapan) makanan pendamping ASI menurut usia anak dan status
menyusui serta energi yang dibutuhkan dari makanan pendamping untuk bayi atau anak kecil yang diberi ASI dan tidak disusui di negara
berkembang [2, 3] , dan perkiraan lambung kapasitas [20]
Frekuensi pemberian makan harian yang
direkomendasikan (makanan atau kudapan)
Usia anak
(bln) menyusui Tidak disusui
6–8 2-3 4-5
9–11 3-4 4-5
12–23 3-4 4-5
sebuah.Dengan asumsi berat badan 8,3, 9,5, dan 11,5 kg untuk anak-anak dengan gizi baik dan 6,4, 7,6, dan 9,1 kg untuk anak-anak dengan hambatan pertumbuhan di
antara anak-anak usia 6 hingga 8, 9 hingga 11, dan 12 hingga 23 bulan, dan kapasitas lambung 30 g/kg berat badan.
b.Dengan asumsi rata-rata asupan ASI
makanan atau camilan yang harus diterima anak setiap hari dan
jumlah energi yang dibutuhkan dari makanan pendamping,
tergantung pada apakah bayi disusui atau tidak [2, 3]. Makanan
campuran yang diperkaya atau suplemen makanan pelengkap
adalahbukandiharapkan untuk menggantikan semua makanan
atau makanan ringan ini.
Agar tidak mengurangi asupan ASI, jumlah total makanan
pendamping yang disediakan dalam program yang berhasil
telah kurang dari yang disarankan dalam standar Codex 1991,
yang merekomendasikan 100 g (dengan kandungan energi 400
kkal dalam porsi harian) dari suplemen yang diformulasikan.
makanan per hari (dengan tingkat nutrisi terkait dengan jumlah
energi itu).Tabel 1menunjukkan bahwa 400 kkal melebihi
kebutuhan energi dari makanan pendamping ASI anak usia 6
sampai 11 bulan dan menyediakan hampir 75% dari kebutuhan
anak yang disusui berusia 12 sampai 24 bulan [20],
memungkinkan sedikit ruang untuk makanan keluarga lokal.
Saat ini, standar Codex yang terkait dengan makanan
pendamping ASI sedang ditinjau untuk mengatasi masalah ini
dan lainnya.
Meja 2memberikan contoh makanan campuran yang diperkaya
yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan berat badan atau
panjang badan dan/atau mengurangi kekurangan zat gizi mikro.
Jumlah makanan yang diberikan jauh lebih sedikit daripada tingkat
yang direkomendasikan Codex yaitu 400 kkal, dan berkisar antara
140 hingga 275 kkal per porsi harian.
Semua produk ini termasuk susu. Papilla Nutrisano
adalah campuran susu, gula, dan maltodekstrin (produk
turunan sereal) dan tidak mengandung kacang polong. Dua
produk lainnya berisi campuran kedelai dan nasi, atau
kedelai, nasi, dan wijen, keduanya dengan susu.Meja 2juga
mencantumkan standar Codex dan rekomendasi
sebelumnya untuk makanan pendamping [4, 21].
Penyajian harian adalah jumlah gram makanan (berat
kering) per hari di mana jumlah nutrisi tertentu dilaporkan.
Porsi harian sering disebut sebagai ransum harian dalam
program pemberian makan.Meja 2menunjukkan jumlah
nutrisi dalam satu porsi harian (atau untuk Favina di
Vietnam, setiap porsi) dari setiap produk. Dengan
mengetahui takaran saji harian, maka dapat diketahui
jumlah gizi yang akan diterima anak jika anak
mengonsumsi seluruh porsi atau ransum dalam satu hari.
Subgrup Formulasi
Kebutuhan energi dari
makanan pelengkap Kapasitas lambung (mL/makan)sebuah
menyusuib Tidak disusui Pertumbuhan-
(kkal/hari) (kkal/hari) Anak rata-rata anak terbelakang
200 600 249 192
300 700 285 228
550 900 345 273
Porsi atau jatah harian dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, untuk diberikan pada waktu yang berbeda
sepanjang hari tergantung pada usia anak atau selera
makan anak. Di Ekuador, porsi harian atau ransum 65 g
disediakan dalam program nasional untuk diberi makan
dalam dua porsi (32,5 g per porsi) pada siang hari [8]. Di
Meksiko, porsi harian atau jatah 44 g diberikan melalui
sistem kesejahteraan berbasis insentif nasional [31].
Sebaliknya, di Vietnam [7], dua atau tiga porsi per hari
masing-masing 35 g direkomendasikan, dan produk
tersebut dijual oleh sukarelawan masyarakat kepada ibu
berpenghasilan rendah (Meja 2).
Dalam studi penelitian yang dilakukan di Cina, Ghana, dan
Malawi, suplemen makanan pelengkap yang diperkaya (meja 3)
diberikan dalam jumlah seperti 10 g [32], 20 g [11], 25 g, dan 50
g per hari [33]. Anak-anak yang menerima 20 hingga 50 g
olesan berbasis kacang ditawarkan 108 hingga 254 kkal per
hari.
Jumlah makanan per porsi
Volume porsi tergantung pada jumlah cairan yang dikandungnya, yang
akan bervariasi sesuai dengan konsistensi yang diinginkan dan apakah
lemak atau amilase ditambahkan atau tidak. Produk akhir yang disiapkan
(baik makanan campuran yang diperkaya, atau sereal bayi tradisional yang
dikombinasikan dengan suplemen makanan pelengkap atau bubuk
mikronutrien) harus disajikan dalam volume di bawah kapasitas lambung.
Perut anak kecil dan tidak dapat makan dalam jumlah besar setiap kali
menyusui. Anak yang lebih kecil (6 hingga 8 bulan) perlu mengonsumsi
bubur yang kurang kental (setengah padat tetapi tidak cair), sedangkan
anak yang lebih besar dapat diberi makan produk yang lebih kental, yang
membutuhkan lebih sedikit cairan. Coklat dkk. [27] mengumpulkan data
tentang jumlah rata-rata (dalam gram berat basah) makanan yang
dimakan saat makan, dan menemukan bahwa ini berkisar antara 100
hingga 230 g untuk makanan dengan viskositas rendah untuk anak-anak
usia 6 hingga 24 bulan. Dengan demikian, untuk beberapa anak yang lebih
kecil, satu porsi atau ransum harian mungkin terlalu banyak untuk satu
kali makan, dan beberapa porsi mungkin perlu diberikan pada waktu yang
berbeda; tetapi bagi banyak orang, porsi atau jatah harian penuh dapat
dikonsumsi dengan mudah dalam satu kali makan.
TABEL 2. Perbandingan isi p y melayani
er dai aku dari empat fied bl emakanan nded: Rekrekomendasi a produk saluran
dan ujian psedikit Hai

apakah saya
Nutrit lev e n produk dan nd % dari W HO/FAO RNI (usia 1-3 tahun) untuk
CHai
dek [2 3]
PAHO/WHO Lmengucapkan
nutrisi mikro nts) per detik rving atau jatah

Sereal ls ke b e mempersiapkan d C sereal dengan tambahan d dan Dewey [4 ] per

untuk c onsum pilihan dengan kecerdasan
h gh-pro makanan untuk
hsaya menjadi layanan harian g atau M aku psebuah
pila ( Ecusebuah
dor) Kacang risano (M exicHai
)
Variabel milk mempersiapkan
ed dengan air r jatah [8] [31] Favina (Vietnam) [7]
Rekomendasi atau Ulangkomunikasi etanggal Recomamanat Menyarankan sebuah
tion Melecut kamu
ct Produk Produk
produk
Ukuran porsi (g berat 50 65 44 2 atau 3 porsi
kering) 35 gram masing-masing

Energi (kkal) per porsi atau 220 275 194 140 per porsi
ransum harian (misalnya, 1 porsi
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya

atau ransum yang diberikan

dalam 2 porsi untuk Mi Papilla)

Energi (kkal/g) Tidak kurang dari 0. 8 kkal / g 4 4.2 4 4

Protein (g) ch indeks emis dia menambahkan
ed prot ein akan menjadi 3-5,5 10 5.8 5,5 per porsi
sama dengan setidaknya 80% dariitu dari
wasit erence protei n
kasein atau efek protein icienc kamurasio ( PER) dari
protein dalam campuranaula menjadi sama dengan o minimal 70 %
dari itu s referensi protein kasein

Tidak t kurang t
h2g/100 kkal
sebuah tidak untuk
d melebihi 5.5
Hai
g/100 kca aku
% kalori dari protein 5,4%–9 % 14.5% 12% 11%
Lemak (g) Tidak untuk melebihi 3,3g/100 Tidak t ke mantan cmakan 4,5 g/10 0 6 6.6 3,1 per porsi
kkal sebuah
kc aku
% kalori dari lemak 26% 19.6% 30,6% 20%
% kalori dari tambahan Tidak untuk melebihi 7,5 g/100 Tidak t ke mantan
cmakan 5 g/100 < 10% < 10% 7% 15%
gula kkal fo r tambahkan d karbohidrat- sebuah
kc l untuk d menghilangkan karbohidrat
kamu
-
tingkatkan; n atau ke e xceed 3.7 5 sebuah
dr te; bukan melebihi 2. 5
g/100k kal untuk fruktosa g/100 kca l untuk fruktosa
Mikronutrien per % WH2O/ % WHHAI/ % WHO/
porsi (atau porsi, untuk FAO RNI FAHAI
RN Adalah FAO RNI
Favina)

Vitamin A (µg RE) 60- 180 g/100 kkal 250 64 16% 400 100% 53.2 13%
Vitamin D (µg) 1–3 g/10 0 kkal 1-2 4.1 82%
S243

lanjutan
TABEL 2. Perbandingan kon tenda p eh setiap hari se rving dari membentengi d campuran makanan
ded ramah lingkungan
s: R m memperbaiki
asi sebuah mantan
dan mmohon f prHai
ducts(continued) S244
Nutrisi t l evelsdi p tongkat
saluran dan% of WHO/FAO RNI (usia 1-3 tahun) untuk r
Codex [23] PHO/ WHO Lutto eh mikon nutrents) peporsi atau ransum
Sereal aku
s menjadi pr epared Cer makan malam
ini n ded iklan dan D ewey [ 4] per
untuk bersama
kesimpulan n with high- protei n food tjadilah harian melayani g atau Mi Pa pila (Ecuad Hai
r) Nutrisano(Meksiko)
Variabel susu prasiap akal h water jatah [8] [31] Favina (Vietnam) [7]
Vitamin E (mg) 5 1.8 37% 6 120%
Vitamin C (mg) 70-140 12 40% 40 133% 28 93%
Tiamin (vitamin B1) Tidak aku
ess th sebuah 50 g / 100 kca aku 0.18 0.21 42%
(mg)
Riboflavin (vitamin B2) 0.18 0.24 48% 0.1 20%
(mg)
Niasin (vitamin B3) (mg) 3.3 2.7 45% 0,5 8%
Vitamin B6(mg) Vitamin B 0,22 0,3 60% 0.1 20%
12(µg) Asam folat (µg) 0,26 0,35 39% 0,7 78% 0.1 11%
41.5 25 17% 50 33% 16.8 11%
Besi (mg) 7–11 5 (ferri ous 43% 10 86% 10.6 91%
sulfat e)

Seng (mg) 4-5 5 (zi nc 60% 10 120% 2.2 26%

sulfat e)

Tembaga (mg) 0. 2–0,4 0.1 18%

Selenium (µg) 10 2.9 17%
Kalsium (mg) Bukan kurang dari n 80 mg/100 100–200 120 24% 193 39%
kkal
Yodium (µg) 90 7 8%
Vitamin K (µg) 12 80%
Biotin (µg) 1.45
Kolin (mg) 45.9
Asam pantotenat (mg) 0.35
Magnesium (mg) 40–60 24 40% 30 50%
Mangan (mg) 0.6 0,5 42%
Subgrup Formulasi
 Fosfor (mg) 75-100 120 26%
Kalium (mg) tidak N SEBUAH tidak tidak

Natrium (mg) N atau untuk kecuali

Hai ed 10 0 mg/100 kkal makanan siap saji 24.5
produk
Asam linoleat (mg) Jika lipid melebihi 3,3 g 1,253
(omega-6: n-6) lemak/100 kkal, maka kadar
asam linoleat tidak boleh
kurang dari 70 mg/100 kJ
(300 mg/100 kkal) dan tidak
melebihi 285 mg/100 kJ
(1.200 mg/100 kkal); asam
laurat tidak boleh melebihi
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya

15% dan
asam misterius tidak boleh
melebihi 15% dari total
kandungan lipid

Asam -linolenat (mg) 127

(omega-3: n-3)
Rasio linoleat terhadap antara eid 5:1 dan 10:1 9.8: 1
linolenat

instruksi Campur dengan air (4

sesendok rebusan d
air)
Porsi yang direkomendasikan 2 1 2-3
per hari

Bahan % berat Kering susu skim, kedelai, Susu murni, sug adalah, Beras ekstrusi
(g/100 g berat kering) l, gula
nasi, o saya maltodekstrin (50,7%), dikupas
panggang atau diekstrusi
kedelai (21%), gula
(15%), diekstrusi
wijen (5,35%),
susu bubuk utuh
(5%), kalsium pos-
fat (1,2%), vitamin
dan premix mineral
(0,8%), garam beryodium
(0,7%), dan penyedap rasa
(0,25%)
NA, tidak tersedia; RNI, direkomendasikan dnkamu
tigant asupan
S245
S246 Subgrup Formulasi

TABEL 3. Perbandingan isi per porsi harian atau jatah produk suplemen makanan tambahan
Nutributter® diuji dalam Penyebaran diuji di Malawi Tepung kedelai CDC Cina
Bahan Ghana [11] [32] [31]
Tipe produk Nutrisi berbasis lipid Nutrisi berbasis lipid Tepung kedelai

suplemen suplemen
Jumlah (g) 20 25 10
Energi
kkal 108 127 44
kkal/g 5.4 5.1 4.4
Protein
g 2.6 3.5 3.9
% kalori dari protein 10% 11% 35%
Gemuk 7 8.5 1.9
g 7 8.5 1.9
% kalori dari lemak 58% 60% 39%
Menambahkan gula tidak 3.75 0
g tidak 3.75 0
% kalori dari tambahan gula 12% 0%
% WHO/ % WHO/ % WHO/
FAO RNI FAO RNI FAO RNI
Vitamin A (µg) 400 100% 400 100%
Vitamin D (µg) 5 100% 7 140%
Vitamin E (mg)
Vitamin C (mg) 30 100% 30 100%
Tiamin (vitamin B1) (mg) 0,3 60% 0,5 100%
Riboflavin (vitamin B2) (mg) 0.4 80% 0,5 100% 0.2 40%
Niasin (vitamin B3) (mg) 4 67% 6 100%
Vitamin B6(mg) Vitamin B12 0,3 60% 0,5 100%
(µg) Asam folat (µg) 0,5 56% 0.9 100%
80 53% 160 107%
Besi (mg) 9 (sulfat) 78% 8 69% 6 (NaFeEDTA)sebuah 52%
Seng (mg) 4 (sulfat) 48% 8.4 101% 4.1 49%
Tembaga (mg) 0,2 (sulfat) 36% 0.4 71%
Selenium (µg) 10 59% 17 100%
Kalsium (mg) 100 20% 283 57% 385 77%
Yodium (µg) 90 100% 135 150%
Vitamin K (µg)
Biotin (µg)
Kolin (mg)
Asam pantotenat (mg) 1.8 90% 2 100%
Magnesium (mg) 16 27% 60 100%
Mangan (mg) 0,08 7%
Fosfor (mg) 82 18%
Kalium (mg) 152
Natrium (mg) tidak tidak 0
Asam linoleat (mg) 1,290 1.000
(omega-6: n-6)
Asam -linolenat (mg) 290 131
(omega-3: n-3)
Rasio linoleat terhadap linolenat 4.4 7.6

lanjutan
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya
TABEL 3. Perbandingan isi per porsi harian atau jatah produk suplemen makanan tambahan(lanjutan)
Nutributter® diuji dalam
Bahan Ghana [11]
instruksi Campur dengan 15–30 mL
makanan anak
Porsi per hari 1 1
Bahan: % berat Kacang tanah, susu, minyak, gula,
(g/100g) susu skim kering
NA, tidak tersedia; RNI, asupan nutrisi yang direkomendasikan
sebuah.Formula tepung kedelai kini telah diubah menjadi kombinasi 2,5 mg NaFeEDTA + 2,5 mg ferrous fumarat berdasarkan rekomendasi
dari FAO/WHO Joint Committee on Food Additives [49].
Nutrisi
Nutrisi tipe 1 adalah nutrisi yang defisiensinya
berhubungan dengan gejala klinis; antara lain
vitamin dan mineral kalsium, zat besi, dan
selenium [5]. Untuk anak miskin di negara
berkembang, kebutuhan nutrisi tipe 1 mungkin
lebih tinggi dari asupan nutrisi yang
direkomendasikan (RNI), yang didasarkan pada
kebutuhan anak sehat, karena kebutuhan nutrisi
tambahan akibat paparan tekanan lingkungan
(polusi, asap) dan infeksi [5].
Nutrisi tipe 2 adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan jaringan tanpa lemak dan termasuk sulfur
(kebanyakan dari protein), magnesium, fosfor, kalium, dan seng.
Kecuali untuk seng dan, kadang-kadang, magnesium, nutrisi
tipe 2 sering tidak dimasukkan sebagai fortificant dalam
makanan pendamping, dan ini mungkin telah mengurangi
kemampuan makanan ini untuk meningkatkan pertumbuhan
pada anak-anak [34].
Sebelumnya, jumlah nutrisi yang digunakan untuk
memperkuat makanan pendamping dan suplemen berkisar
antara 5 hingga lebih dari 20. Ketika fokusnya adalah pada
pencegahan anemia, lebih sedikit nutrisi yang digunakan
(termasuk zat besi, seng, vitamin C, asam folat, dan
vitamin). A.) [12]. Pada populasi vegetarian, vitamin B12
kadang-kadang ditambahkan. Formulasi akhir produk telah
diputuskan dengan mempertimbangkan masalah gizi lokal,
biaya, pertimbangan teknis, dan lingkungan peraturan lokal
[35].
Standar rekomendasi nutrisi
WHO/Food and Agriculture Organization (FAO) RNIs
umumnya telah digunakan dalam pengembangan produk.
RNI yang digunakan adalah untuk anak usia 1 sampai 3
tahun, meskipun dalam beberapa kasus sedikit lebih tinggi
daripada untuk bayi usia 6 sampai 11 bulan (walaupun RNI
zat besi untuk bayi lebih tinggi daripada RNI untuk 1
sampai 3 tahun. -tahun).
S247
Penyebaran diuji di Malawi Tepung kedelai CDC Cina
[32] [31]
Beri makan dengan sendok
1
28% gula, 26% pasta Tepung kedelai penuh lemak
kacang, 25% skim kering
susu, 19% minyak, dan
2% bubuk mikronutrien
Salah satu kesimpulan dari pertemuan Malnutrisi
Sedang adalah bahwa “kebutuhan nutrisi anak
malnutrisi sedang mungkin berada di antara
kebutuhan nutrisi untuk anak sehat dan anak
dengan malnutrisi akut berat selama fase catch up
growth” [5]. Golden menyarankan bahwa, “komposisi
diet modern untuk pengobatan malnutrisi berat
(F100 atau RUTF) memberikan batas atas asupan
nutrisi yang mungkin dibutuhkan oleh anak dengan
malnutrisi sedang atau dalam masa pemulihan yang
tinggal di lingkungan yang tidak bersahabat” [34] .
Karena anak-anak berpenghasilan rendah yang menerima
makanan campuran yang diperkaya atau suplemen makanan
pendamping sering kekurangan gizi, standar gizi berdasarkan
RNI mungkin terlalu rendah, karena mereka tidak
memperhitungkan kebutuhan untuk mengisi kembali simpanan
nutrisi atau pertumbuhan yang mengejar ketinggalan [5] .
Ketersediaan hayati nutrisi juga sering terbatas. Standar Codex
dan peraturan nasional saat ini, bagaimanapun, mungkin
mempersulit untuk meningkatkan tingkat nutrisi di atas RNI.
Tingkat nutrisi
Tingkat nutrisi dalam produk sangat bervariasi (tabel 2 dan
3). Beberapa di antaranya kurang dari satu RNI karena
nutrisi yang diberikan dalam ASI dipertimbangkan dalam
menetapkan kadar nutrisi. Dengan demikian, beberapa
produk mengandung 100% dari beberapa RNI dan jumlah
yang lebih rendah dari yang lain. Misalnya, di Ekuador, 80%
dari RNI untuk besi dan seng; 40% sampai 60% dari RNI
untuk vitamin C, vitamin B, dan magnesium; dan 15%
sampai 30% dari RNI untuk vitamin A, asam folat, kalsium,
dan fosfor dimasukkan. Bubuk mikronutrien biasanya
mengandung 100% RNI hingga 15 nutrisi (meja 4). Kecuali
seng, sebagian besar produk tidak melaporkan nutrisi tipe
2, dan kandungannya mungkin rendah. Namun, sejumlah
besar fosfor ditambahkan dalam makanan campuran yang
diperkaya Judul II AS (misalnya, campuran jagung-kedelai),
karena trikalsium fosfat dan kalium adalah intrinsik untuk
banyak sereal dan kacang-kacangan. Para peserta dalam
S248 Subgrup Formulasi

TABEL 4. Perbandingan WHO/FAO RNI dan komposisi nutrisi serbuk mikronutrien (satu porsi per hari)
UNICEF/WHO/
WHO/ Banyak WFP vitalitas
FAO RNI Suplai Mikronutrien Taburan Taburan Chispitas
Mikronutrien 1-3 tahun [36] melengkapi [38, 39] (Kanada) [12] (Indonesia) [40] (Bolivia) [13]
Vitamin A (µg) 400 400 300 (asetat) 375 300
Vitamin D (µg) 5 5 5 (vitamin D3) 5
Vitamin E (mg) 5 5 6 (asetat) 6
Vitamin C (mg) 30 30 30 (asam askorbat) 35 30
Tiamin (vitamin B1) (mg) 0,5 0,5 0,5 (mononitrat) 0,5
Riboflavin (vitamin B2) (mg) 0,5 0,5 0,5 (riboflavin) 0,5
Niasin (vitamin B3) (mg) 6 6 6 (niacinamide) 6
Vitamin B6(mg) 0,5 0,5 0,5 (piridoksin) 0,5
hidroklorida)
Vitamin B12(µg) 0.9 0.9 0,9 (sian- 0.9
kobalamin)
Asam folat (µg) 150 150 160 (asam folat) 150 180
Besi (mg) 11.6 10 (dienkapsulasi 12.5 (enkapsu- 10 (dienkapsulasi 12.5 (enkapsu-
fumarat atau lainnya besi tuang fumarat) fumarat terlambat)
besi larut) fumarat)
Seng (mg) 8.3 4.1 (seng glukonat) 5 (glukonat) 5 (seng 5 (seng
glukonat) glukonat)
Tembaga (mg) 0,56 0,56 (tembaga 0,3 (sulfat) 0.6
glukonat)
Selenium (µg) 17 17
Yodium (µg) 90 90 90 (kalium 50
iodida)

Pertemuan Gizi Sedang [5] menekankan bahwa sangat penting
untuk menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal dan pemulihan fungsional penuh dari
kekurangan gizi sedang. Oleh karena itu, produk harus
menunjukkan tingkat nutrisi untuk nutrisi tipe 1 dan tipe 2 (seperti
yang ditunjukkan pada gambar).tabel 2 dan 3).
Tingkat asupan nutrisi yang dapat ditoleransi
atas (UL) didefinisikan sebagai asupan harian
maksimum yang tidak mungkin menimbulkan
risiko efek kesehatan yang merugikan di
hampir semua individu yang tampaknya sehat
[36]. Asupan berkelanjutan di atas tingkat ini
harus dihindari, tetapi ada margin keamanan
yang besar untuk sebagian besar nutrisi.
Meskipun tidak ada UL WHO/FAO yang
ditetapkan untuk bayi usia 6 hingga 11 bulan,
Food and Nutrition Board of the Institute of
Medicine telah menyarankan UL untuk
kelompok usia ini untuk beberapa nutrisi [37].
Sebagian besar UL Institute of Medicine untuk
bayi "tidak ditentukan", kecuali vitamin A,
vitamin D, fluor, zat besi, selenium, dan seng
(yang UL-nya kurang dari RNI untuk
bioavailabilitas rendah 15%).
Golden menyarankan bahwa untuk anak-anak di negara
berkembang, RNI dan UL terlalu rendah untuk banyak
nutrisi karena kondisi stres dan lingkungan yang buruk di
mana mereka tinggal, serta kebutuhan untuk mengejar
pertumbuhan [34]. Misalnya, RUTF atau F-100
formula yang digunakan untuk pengobatan anak kurang
gizi meliputi magnesium 175 mg/1.000 kkal (bandingkan
dengan RNI 60 mg dan UL 65 mg). Kehilangan magnesium
meningkat dengan diare yang biasa dialami oleh anak kecil
di negara berkembang. UL untuk magnesium didasarkan
pada konsumsi magnesium tambahan, bukan magnesium
dalam bentuk makanan. Golden menyarankan bahwa
bahkan tingkat 175-mg mungkin terlalu rendah, karena
perhitungan untuk jumlah ini tidak memperhitungkan
magnesium yang diasingkan dalam tulang selama
pemulihan [34].
Perlu dicatat bahwa UL untuk beberapa nutrisi
ditetapkan berdasarkan potensi interaksi nutrisi-nutrisi,
misalnya, untuk menghindari menyebabkan kekurangan
satu nutrisi ketika tingkat tinggi nutrisi lain dikonsumsi
(misalnya, tembaga dan seng). Namun, ketika tingkat yang
memadai dari semua nutrisi disediakan bersama-sama,
masalah seperti itu kecil kemungkinannya terjadi [34].
Pada tahun 2008, American Academy of Pediatrics
mengusulkan peningkatan rekomendasi AS untuk
asupan vitamin D pediatrik menjadi 400 IU (10 g) karena
status vitamin D suboptimal dan penurunan paparan
sinar matahari. Sebagian besar produk yang telah
digunakan di negara berkembang sejauh ini (Taburan,
makanan pendamping yang diperkaya) mengandung
kurang dari ini, sekitar 200 IU (5 g) vitamin D [41].
Dimasukkannya 100% RNI per porsi harian, seperti yang dilakukan
dengan sebagian besar bubuk mikronutrien, membantu memastikan
bahwa anak-anak menerima semua nutrisi yang dibutuhkan dengan
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya S249

TABEL 5. Perbandingan kadar nutrisi WHO/FAO RNI dan ULs per hari dan F-100/RUTF dalam 1.000 kkal dengan dua porsi makanan
pendamping atau suplemen yang mengandung 100% RNIs per hari

2 porsi atau jatah/hari at

100% RNI untuk anak-anak
Mikronutrien RNI 1-3 thn UL 1-3 thnsebuah UL 7–11 bln F-100/RUTF 1-3 tahun, per porsi

Vitamin A (µg) 400 600 600 1.500 800

Vitamin D (µg) 5b 50 25 30 10
Vitamin E (mg) 5 200 tidak 22 10
Vitamin C (mg) 30 400 tidak 100 60
Tiamin (vitamin B1) (mg) 0,5 tidak 0,7 1
Riboflavin (vitamin B2) (mg) 0,5 tidak 2 1
Niasin (vitamin B3) (mg) 6 10 tidak 10 12
Vitamin B6(mg) Vitamin B12 0,5 30 tidak 0,7 1
(µg) Asam folat (µg) 0.9 Tidak ada tidak 1 1.8
150 300 tidak 350 300
Besi (mg) 11.6 40 40 24 23.2
Seng (mg) 8.3 23–28 tidak 22.1 16.6
Tembaga (mg) 0,56 1 tidak 2.7 1.12
Selenium (µg) 17 90 60 55 34
Kalsium (mg) 500b 2.500 tidak 1.008 1.000
Yodium (µg) 90 200 tidak 18 180
Vitamin K (µg) 15b tidak 40 30
Biotin (µg) 8 tidak 10 16
Kolin (mg) 20b 1.000 tidak tidak 400
Asam pantotenat (mg) 2b tidak 3 4
Magnesium (mg) 60 65 tidak 175 120
Mangan (mg) 1.2b 2 tidak 0,7 2.4
Fosfor (mg) 460 3.000 tidak 762 920
Kalium (mg) tidak tidak tidak 2.400 tidak

Natrium (mg) tidak tidak tidak 454 tidak

NA, tidak tersedia; RNI, asupan gizi yang dianjurkan; UL, tingkat asupan nutrisi yang dapat ditoleransi atas. Nilai yang dicetak tebal adalah nilai yang sama atau melebihi UL untuk usia 1
hingga 3 tahun.
sebuah.ULs dilaporkan dari WHO/FAO [48], kecuali seng dan magnesium (WHO/FAO [36]) dan mangan dan fosfor IOM [37]; bAsupan
yang cukup, dalam: Organisasi Kesehatan Dunia/FAO. Kebutuhan vitamin dan mineral dalam nutrisi manusia [36].

satu paket produk setiap hari. Ini menurunkan biaya dan dapat
meningkatkan kemungkinan konsumsi harian. Namun, produk
seperti makanan campuran yang diperkaya dapat dimakan oleh
anak-anak lebih dari sekali sehari, terutama oleh anak-anak
yang lebih besar. Memasukkan 100% RNI dalam satu porsi
untuk anak yang lebih kecil dapat mengakibatkan anak yang
lebih besar menerima 200% RNI. Ini mungkin menjadi perhatian
untuk beberapa nutrisi. Namun, peserta dalam konsultasi
Malnutrisi Sedang menyarankan bahwa tingkat yang jauh di
atas RNI (mendekati tingkat dalam F-100 atau RUTF) mungkin
diperlukan, sehingga konsumsi dua kali RNI untuk sebagian
besar zat gizi mungkin tidak menjadi masalah.
Bubuk mikronutrien mengandung 5 sampai 15 nutrisi (
meja 4); jika dua kali RNI dikonsumsi secara tidak sengaja,
hanya asupan vitamin A, niasin, dan tembaga yang akan
berada di atas UL. Jumlah vitamin A dan tembaga di
Taburan (Kanada) diturunkan menjadi kurang dari 100%
dari RNI, sementara tingkat nutrisi lainnya dipertahankan
pada 100% dari nilai RNI untuk memastikan bahwa anak-
anak menerima jumlah yang cukup.
Untuk menilai implikasi dari konsumsi dua
porsi produk yang mengandung 100% RNI, meja 5
membandingkan RNIs [36], Institute of Medicine ULs
untuk anak-anak 7 sampai 11 bulan dan 1 sampai 3
tahun [37], dan tingkat dalam F-100 atau RUTF per 1.000
kkal [34, 42] dengan asupan yang akan terjadi jika
seorang anak mengonsumsi dua porsi atau ransum per
hari (masing-masing mengandung 100% RNI). Skenario
ini akan menghasilkan asupan di atas UL untuk
magnesium dan mangan, selain untuk vitamin A, niasin,
dan tembaga. Namun, kecuali mangan, konsumsi dua
porsi atau ransum per hari masih akan memberikan
lebih sedikit nutrisi ini daripada yang akan dikonsumsi
oleh anak malnutrisi berat yang diberi 1.000 kkal per
hari F-100 atau RUTF.* Meskipun UL untuk
* Jumlah mangan dalam RUTF atau F-100 adalah 0,7 mg/
1.000 kkal, dibandingkan dengan RNI 1,2 dan UL 2 mg.
Jumlah vitamin A dalam RUTF atau F-100 adalah 1.200 g,
dibandingkan dengan RNI 400 dan UL 600 g. Jumlah niasin
dalam RUTF atau F-100 adalah 10 mg, dibandingkan dengan
RNI 6 mg dan UL 10 mg. Jumlah tembaga dalam RUTF atau
F-100 adalah 2,7 mg per 1.000 kkal, as
S250
mangan ditetapkan oleh Institute of Medicine, tidak ada laporan
toksisitas mangan. NOAEL (tidak ada tingkat efek samping yang
diamati) ditetapkan pada 11 mg/hari untuk orang dewasa.
Memasukkan kurang dari 100% RNI untuk mangan dalam
produk yang diperkaya adalah salah satu pilihan untuk menjaga
tingkat asupan di bawah UL, bahkan jika seorang anak
mengonsumsi dua porsi per hari.
Sebuah metode telah dikembangkan untuk menentukan
tingkat nutrisi untuk makanan pendamping yang diperkaya
dengan menggunakan model simulasi mikronutrien yang
didasarkan pada kebutuhan energi relatif untuk setiap
kelompok umur [43]. Salah satu komponen kunci dari metode
ini adalah tinjauan ahli tentang perkiraan tingkat nutrisi
individu, untuk menilai apakah ada kekhawatiran mengenai
potensi asupan tingkat yang melebihi UL.
Di daerah di mana terdapat konsumsi tinggi makanan
yang diperkaya lainnya (seperti di Amerika Tengah, di mana
gula diperkaya dengan vitamin A), tingkat fortifikasi di
bawah 100% dari RNI mungkin sesuai. Juga, dalam populasi
di mana makanan campuran yang diperkaya dan bubuk
mikronutrien tersedia secara luas (seperti yang terjadi di
Bolivia), tingkat nutrisi dalam produk mungkin perlu
disesuaikan untuk memperhitungkan hal ini.
Kesimpulan dari konsultasi ahli WHO tahun 2006 tentang
penggunaan zat besi di daerah endemis malaria perlu
diperhitungkan sehubungan dengan kandungan zat besi
bubuk mikronutrien atau suplemen makanan pelengkap
[44]. Konsultasi dilakukan setelah penelitian di Pemba,
Tanzania, menemukan peningkatan efek samping (masuk
rumah sakit dan kematian) di antara anak-anak yang diberi
suplemen zat besi dan asam folat (dengan atau tanpa seng)
di daerah endemis malaria [45]. Kesimpulan dari konsultasi
ahli menyatakan bahwa di daerah endemis malaria dimana
program pengendalian malaria, termasuk penggunaan
kelambu berinsektisida dan pengendalian vektor belum
dilaksanakan secara optimal dan skrining individu untuk
defisiensi besi tidak memungkinkan, dapat diberikan
tambahan zat besi pada bayi yang lebih tua. dan anak kecil
dalam makanan campuran yang diperkaya [46]. Meskipun
keamanan makanan campuran tersebut di daerah endemis
malaria belum didokumentasikan, pendekatan ini
kemungkinan untuk menghindari potensi efek samping dari
bolus besar zat besi yang diambil dalam dosis tunggal,
karena zat besi akan dikonsumsi dalam jumlah yang lebih
kecil di seluruh hari dan karena itu akan diserap lebih
lambat. Berkenaan dengan bubuk mikronutrien
dibandingkan dengan RNI 0,56 mg dan UL 1 mg. Selama rehabilitasi,
kebanyakan anak mengonsumsi antara 150 dan 220 kkal th/kg (630
hingga 920 kJ/kg) per hari [42]. Jika asupan di bawah 130 kkal atau
540 kJ/kg per hari, anak gagal merespons. Seorang anak berusia 12
bulan dengan berat 6,6 kg dengan panjang 75 cm mengalami
malnutrisi berat berdasarkan skor z berat-panjang (−3,78 SD) dan
harus menerima 990 kkal F-100 untuk pemulihan, dan akan
menerima 150 kkal atau lebih per kilogram hingga mencapai skor z
berat-panjang-panjang -1 SD. Dengan demikian, penggunaan 1.000
kkal F-100 adalah tingkat yang tepat untuk membandingkan tingkat
nutrisi dengan RNI, karena telah digunakan dengan aman pada
anak-anak dengan gizi buruk.
Subgrup Formulasi
atau suplemen makanan pelengkap, yang biasanya
menyediakan 1 RNI zat besi (10 hingga 12,5 mg) dalam satu
porsi yang ditambahkan ke makanan, kesimpulan menyatakan
bahwa ada alasan untuk percaya bahwa persiapan tersebut
mungkin lebih aman daripada suplemen zat besi, tetapi mereka
tidak dapat direkomendasikan sampai ini telah dibuktikan. Oleh
karena itu, bila pengendalian malaria tidak dilaksanakan
dengan baik, produk ini harus memiliki jumlah zat besi yang
lebih rendah per porsi tunggal atau dibagi lagi menjadi
beberapa porsi per hari. Beberapa menyarankan penggunaan
bubuk mikronutrien yang mengandung 100% RNI hanya untuk
60 hari dalam setahun [47], sedangkan yang lain menyarankan
untuk membatasi zat besi hingga 33% dari RNI setiap kali
makan, dengan tiga kali makan sehari [K. Dewey, komunikasi
pribadi]. Ketika antimalaria antifolat digunakan, bubuk
mikronutrien tidak boleh mengandung asam folat [47].
Bentuk kimia nutrisi
Bentuk kimia nutrisi mempengaruhi bioavailabilitas,
stabilitas, interaksi dengan makanan, dan umur simpan.
Memasak juga mempengaruhi konsentrasi nutrisi tertentu,
terutama vitamin A dan C, yang tidak stabil. Beberapa
bentuk nutrisi (misalnya, besi tereduksi) harganya lebih
murah tetapi kurang diserap dengan baik.Tabel 6
memberikan beberapa bentuk nutrisi yang sesuai untuk
dimasukkan berdasarkan pedoman WHO/FAO dan
bimbingan teknis tambahan.
Codex Joint Committee on Food Additives menyatakan bahwa
NaFeEDTA dapat digunakan dalam makanan yang difortifikasi
[49].* Pada tahun 2009, Cina meloloskan standar makanan
nasional untuk makanan pendamping yang mencakup
penggunaan NaFeEDTA, asalkan jumlahnya tidak melebihi 3 mg
per hari. Suplemen makanan pelengkap (tepung kedelai yang
diperkaya) di Cina mengandung kombinasi NaFeEDTA dan besi
sulfat.
Makronutrien
ASI merupakan sumber penting dari protein berkualitas tinggi,
lemak (termasuk asam lemak esensial), vitamin A, dan banyak
nutrisi penting lainnya. Oleh karena itu, konsumsi makanan
pendamping ASI tidak boleh mengganggu asupan ASI. Asupan
energi yang tinggi dari makanan lain dapat menyebabkan
berkurangnya asupan ASI dan dengan demikian berpotensi
memiliki efek yang merugikan pada gizi anak
* “Sodium besi EDTA cocok digunakan sebagai sumber zat besi
fortifikasi makanan untuk memenuhi kebutuhan zat besi gizi, dengan
ketentuan asupan total zat besi dari semua sumber makanan
termasuk kontaminan tidak melebihi PMTDI (provisional maximum
tolerable daily intake) sebesar 0,8 mg/kg berat badan. Total asupan
EDTA tidak boleh melebihi tingkat yang dapat diterima, juga dengan
mempertimbangkan asupan EDTA dari penggunaan bahan
tambahan makanan dari senyawa EDTA lainnya. Asupan Diet yang
Dapat Diterima dari 0-2,5 mg/kg berat badan sebelumnya ditetapkan
untuk kalsium dinatrium dan garam dinatrium EDTA, setara dengan
hingga 1,9 mg/kg berat badan EDTA” [49].
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya S251

TABEL 6. Kemungkinan bentuk kimia nutrisi yang termasuk dalam produk berdasarkan pedoman fortifikasi makanan WHO/FAO [48]

Gizi Bentuk kimia

Vitamin A Retinil asetat atau retinil palmitat atau -karoten
Vitamin D Ergokalsiferol (vitamin D2) atau kolekalsiferol (vitamin D3)
Vitamin E Asetat D atau DL-α-tokoferol
Vitamin C asam L-askorbat
Tiamin (vitamin B1) Tiamin mononitrat (lebih disukai untuk produk kering) atau tiamin hidroklorida
Riboflavin (vitamin B2) Riboflavin
Niasin (vitamin B3) Niasinamida
Vitamin B6 piridoksin hidroklorida
Vitamin B12 Bentuk encer sianokobalamin (0,1% atau 1%) dengan 100% partikel aktif, bentuk semprot kering Asam
Asam folat Pteroyl monoglutamic
Besi NaFeEDTA (tunduk pada batas Codex), ferro sulfat enkapsulasi, ferro enkapsulasi
fumaratsebuahdan pirofosfat besi yang dimikronisasibjuga dapat digunakan, tetapi biaya perlu
dipertimbangkan
Seng Seng sulfat, seng glukonatsebuah,seng oksidaCD
Tembaga Tembaga sulfat atau tembaga glukonatd
Selenium Natrium selenat, natrium selenit
Kalsium Beberapa bentuk yang tersedia; beberapa dengan kandungan kalsium yang lebih tinggi, seperti kalsium fosfat
dan kalsium karbonat; garam kalsium organik terlarut seperti kalsium sitrat. Garam kalsium yang mengandung
anion yang diserap dengan baik (seperti klorida) harus dihindari, karena dapat menyebabkan asidosise

Magnesium Garam magnesium organik yang larut, seperti magnesium sitrat. Garam magnesium yang mengandung
Anion yang diserap dengan baik (seperti klorida) harus dihindari, karena dapat menyebabkan asidosise
Yodium Kalium iodat
sebuah.Taburi Inisiatif Kesehatan Global dan Heinz [24]
b.Proyek A sampai Z USAID Mikronutrien dan Kebutaan Anak [50]
c. Rosado JL. “Seng dan tembaga. Tingkat fortifikasi yang diusulkan dan senyawa seng yang direkomendasikan.” [51]
d.Dalam kasus di mana ada interaksi karena penyimpanan, bentuk mineral yang stabil harus dipertimbangkan, tunduk pada kendala biaya
e.Golden M. “Kebutuhan nutrisi yang diusulkan dari populasi anak-anak yang kekurangan gizi sedang.” [34]

status dan perkembangan dan meningkatkan risiko
penyakit. Menambahkan sumber lemak padat nutrisi
(seperti tepung kedelai penuh lemak atau susu bubuk utuh)
untuk meningkatkan kualitas makanan anak telah
dilaporkan bermanfaat [31, 32]. Hal ini terutama relevan
untuk anak-anak yang tidak disusui, karena ASI merupakan
sumber utama protein dan lemak hewani dalam makanan
anak-anak di negara berkembang.
Para peserta pertemuan Malnutrisi Sedang [5] menyarankan
bahwa sumber protein yang digunakan untuk memberi makan anak-
anak kurang gizi harus memiliki skor asam amino terkoreksi
kecernaan protein (PDCAAS) minimal 70%. Pemberian protein dalam
jumlah yang lebih rendah dengan PDCAAS yang lebih tinggi mungkin
menguntungkan, karena protein meningkatkan beban zat terlarut
ginjal. Makanan sumber hewani menyediakan protein dengan
PDCAAS lebih tinggi daripada makanan sumber nabati dan dengan
demikian bermanfaat untuk dimasukkan dalam makanan
pendamping. Asam amino yang mengandung belerang (metionin
dan sistein) sangat penting untuk pertumbuhan linier karena
dibutuhkan untuk sintesis tulang rawan [34]. Menggunakan pola
makan nabati untuk menyediakan protein dalam jumlah besar tidak
ideal, karena pola makan seperti itu umumnya memiliki tingkat
antinutrisi yang tinggi [5].
Karena makanan pelengkap khas yang tersedia di negara
berkembang seringkali terbatas pada lemak, asam lemak
esensial, dan protein berkualitas tinggi, produk yang diperkaya
yang dirancang untuk anak-anak dalam populasi seperti itu mungkin
perlu mengandung proporsi makronutrien ini lebih tinggi daripada
diet normal untuk menutupi kekurangan makanan lain yang
dikonsumsi. Jumlah lemak dalam total diet dianjurkan minimal 30%
dari energi, tetapi 35% sampai 45% dianggap menguntungkan jika
kepadatan mikronutrien memadai [5]. Suplemen nutrisi berbasis
lipid umumnya memiliki kandungan lemak total yang lebih tinggi
daripada makanan campuran yang diperkaya dan dengan demikian
meningkatkan kandungan lemak dan asam lemak esensial dalam
makanan total.
Sebagian besar diet di negara berkembang rendah asam
-linolenat dan memiliki rasio asam linoleat dan -linolenat yang
tinggi. Makanan dengan kandungan asam -linolenat yang tinggi
harus dipromosikan [5]. Sejak bukti yang muncul menunjukkan
bahwa asupan rendah asam lemak esensial dikaitkan dengan
pertumbuhan dan perkembangan suboptimal, peningkatan
kandungan asam lemak esensial dari makanan pendamping
mungkin bermanfaat [52, 53]. Penggunaan minyak kedelai,
tepung kedelai penuh lemak, atau minyak canola lebih disukai,
karena keduanya menyediakan asam linoleat dan -linolenat,
sedangkan minyak jagung, minyak kacang tanah, dan minyak
kelapa sawit menyediakan terutama asam linoleat.
Codex 2006 merekomendasikan bahwa kadar
asam linoleat tidak boleh kurang dari 300 mg per
100 kkal dan tidak melebihi 1.200 mg per 100 g
produk. Peserta rapat Gizi Sedang
S252 Subgrup Formulasi

[5] menyarankan kisaran rasio 5:1 hingga 15:1 asam linoleat
terhadap asam -linolenat, meskipun rasio kurang dari 5:1 juga
mungkin dapat diterima. Baik Nutributter® dan suplemen tepung
kedelai yang digunakan di Cina mengandung lebih dari 1.000 mg
asam linoleat hanya dalam 10 hingga 20 g makanan, dan rasio asam
linoleat terhadap -linolenat adalah 4,4:1 dalam Nutributter® dan
9,8:1 dalam tepung kedelai Cina.
Ringkasan
Tiga jenis produk yang diperkaya telah dikembangkan
untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak kecil: makanan
campuran yang diperkaya, suplemen makanan
pelengkap, dan bubuk mikronutrien.
Makanan campuran yang diperkaya yang telah berhasil
meningkatkan status gizi umumnya termasuk sereal (atau
maltodekstrin), sumber lemak padat nutrisi (seperti tepung
kedelai penuh lemak atau susu bubuk utuh*), protein
berkualitas tinggi jika dibatasi dalam diet (5% sampai 15%
kalori sebagai protein), susu (susu utuh atau susu tanpa
lemak), dan zat gizi mikro.
Suplemen makanan pelengkap telah mengandung
protein berkualitas tinggi dan sumber lemak padat nutrisi,
* Pencantuman susu bubuk utuh mungkin memerlukan kemasan
khusus
sumber asam lemak esensial yang baik (misalnya, kedelai, kanola,
atau minyak ikan), susu, dan zat gizi mikro. Dalam beberapa
penelitian, dampaknya terhadap pertumbuhan lebih besar daripada
efek yang terlihat pada makanan campuran yang diperkaya [54, 55]
atau bubuk mikronutrien [11], tetapi biaya produk tersebut per porsi
mungkin lebih tinggi daripada biaya bubuk mikronutrien.
Tingkat nutrisi dan jenis bahan bervariasi di berbagai
produk. Formulasi yang ditunjukkan sebagai contoh
dalam dokumen ini didasarkan pada makanan yang
tersedia, kandungan dan biaya nutrisinya, dan praktik
budaya lokal. Sampai rekomendasi internasional
ditetapkan, contoh-contoh ini dapat membantu
pemerintah dan perusahaan membuat keputusan
tentang jenis produk, tingkat dan bentuk nutrisi untuk
dimasukkan, dan komposisi ketika merancang inisiatif
untuk pencegahan malnutrisi.
Bubuk mikronutrien mengandung campuran mineral
dan vitamin yang ditambahkan ke makanan di rumah atau
di tempat penggunaan untuk meningkatkan kepadatan
nutrisi makanan yang ditambahkan. Ada dokumentasi yang
baik tentang dampaknya pada status zat besi dan beberapa
hasil fungsional pada anak usia 6 sampai 24 bulan [11].
Mereka lebih murah daripada suplemen berbasis makanan
lainnya dan juga diterima dengan baik oleh keluarga dan
masyarakat.
Ada kebutuhan mendesak untuk penelitian dasar tentang

KOTAK 1. Ringkasan karakteristik makanan dan suplemen campuran yang diperkaya yang digunakan sebelumnya

Semua produk
Instan atau dimasak sebelumnya

Semipadat atau padat

Mematuhi Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI dan Majelis Kesehatan Dunia selanjutnya
Resolusi

Makanan campuran yang diperkaya

Ukuran porsi harian: 20–50 g berat kering

Kkal/g berat kering: Setidaknya 4 kkal/g
Porsi per hari: 1-3 (porsi yang lebih besar dibagi menjadi beberapa porsi dan diberi makan pada waktu yang berbeda sepanjang hari)
Energi: 140–275 kkal per porsi harian
Protein: 11%-15% kalori
Gemuk: 20%–31% kalori
Mengandung susu dan diperkaya dengan mikronutrien

Suplemen makanan pelengkap

Ukuran porsi harian: 10–50 g berat kering
Kkal/g berat kering: 4,4–5,4 kkal/g
Porsi per hari: 1
Energi: 40–250 kkal per porsi
Protein: harian 10%–35% kalori
Gemuk: 39%–60% kalori
Sebagian besar mengandung susu dan asam lemak esensial (rasio asam linoleat dan -linolenat umumnya antara 5:1 dan 10:1)
dan diperkaya dengan mikronutrien

Mikronutrien(untuk semua produk dan bubuk mikronutrien)

Nutrisi tipe 1 dan tipe 2 sangat penting
Bentuk nutrisi yang tersedia secara hayati
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya
kebutuhan nutrisi bayi dan anak kecil, harmonisasi
rekomendasi saat ini, dan definisi yang lebih baik dari
senyawa mineral yang tepat untuk digunakan dalam
produk untuk anak kecil. Beberapa kesenjangan utama
tampak jelas selama penyusunan makalah ini, antara lain
sebagai berikut:
» Jumlah nutrisi yang direkomendasikan tidak pasti:
– UL umumnya tidak tersedia untuk bayi;
– Karena data tentang asupan makanan biasa tidak
tersedia secara umum, persentase yang tepat dari RNI
per porsi untuk dimasukkan tidak jelas;
– Rekomendasi berdasarkan rata-rata asupan anak-anak
yang disusui mungkin meremehkan jumlah yang
dibutuhkan oleh anak-anak yang tidak disusui;
– Kebutuhan nutrisi mungkin berbeda untuk anak-anak yang
berisiko malnutrisi yang tinggal di lingkungan miskin
dengan tingkat infeksi yang tinggi, dibandingkan dengan
anak-anak yang sehat;
» Bentuk nutrisi berbeda dalam bioavailabilitas, biaya,
dan interaksi dengan makanan (yaitu, kesesuaian untuk
fortifikasi). Pedoman WHO/FAO baru-baru ini tentang
fortifikasi tidak secara jelas menentukan bentuk mana dari
setiap nutrisi yang harus digunakan serta manfaat dan
biayanya;
» Diperlukan informasi tentang sumber-sumber esensial terbaik
asam lemak (ikan, ganggang, kedelai, lobak atau minyak canola) yang
akan digunakan dalam produk tersebut sehubungan dengan biaya,
ketersediaan, dan jumlah yang diperlukan;
» Diperlukan lebih banyak data tentang nilai termasuk susu
dalam produk tersebut, terutama yang berkaitan dengan jenis
produk susu (utuh, tanpa lemak, whey), biaya, dan jumlah yang
dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan anak.
Referensi
1. Organisasi Kesehatan Dunia/UNICEF. Strategi global untuk
pemberian makan bayi dan anak kecil (2003). Tersedia di:
http://www.who.int/nutrition/publications/gs_infant_
feeding_text_eng.pdf atau http://www.who.int/nutrition/
publications/infantfeeding/en/index.html. Diakses pada 5
Maret 2009.
2. Organisasi Kesehatan Pan Amerika/Organisasi Kesehatan
Dunia. Prinsip panduan untuk pemberian makanan
pendamping ASI pada anak (2004). Tersedia di: http://
www.who.int/child_adolescent_health/documents/a85622/
en/index.html. Diakses pada 5 Maret 2009.
3. Organisasi Kesehatan Dunia. Prinsip-prinsip panduan untuk
memberi makan anak-anak yang tidak disusui usia 6-24
bulan. (2005). Tersedia di: http://www.who.int/nutrition/
publications/guideprin_nonbreastfed_child.pdf atau http://
www. who.int/child-adolescent-health/publications/NUTRI-
TION/WHO_FCH_CAH_04.13.htm.Diakses 5 Maret 2009.
4. Lutter CK, Dewey KG. Komposisi nutrisi yang diusulkan
untuk makanan pendamping yang diperkaya. J Nutr
2003;133:3011S–20S.
5. Organisasi Kesehatan Dunia. Prosiding WHO
S253
Kesimpulan
Tiga jenis produk untuk bayi dan anak yang dijelaskan di
atas telah menyebabkan peningkatan status gizi dalam
beberapa studi penelitian dan evaluasi program.Kotak 1
merangkum beberapa karakteristik dari setiap jenis produk.
Makanan campuran yang diperkaya, yang sering digunakan
dalam program pemberian makanan nasional, memberikan
pengganti makanan yang kurang bergizi tetapi umumnya
lebih mahal daripada bubuk zat gizi mikro karena
menyediakan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Suplemen
makanan pelengkap yang diperkaya telah terbukti
mempengaruhi pertumbuhan, mungkin karena asam lemak
esensial dan susu yang dikandungnya [11, 54, 55],
sementara juga meningkatkan status mikronutrien. Serbuk
mikronutrien telah diuji secara luas dan terbukti efektif
untuk mengurangi anemia dalam program skala besar [41].
Keputusan tentang produk mana atau jenis produk mana
yang akan digunakan akan bervariasi, tergantung pada
pengaturan dan kemampuan produsen untuk
menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Ucapan Terima Kasih
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada André Briend dan
Zhenyu Yang atas ulasan dan komentar mereka pada makalah
ini. Kami juga berterima kasih kepada GAIN yang telah
mendukung kegiatan ini untuk Kelompok Kerja Strategi Sepuluh
Tahun tentang Kekurangan Vitamin dan Mineral untuk Gizi Ibu,
Bayi dan Anak.
UNICEF WFP UNHCR konsultasi informal tentang
pengelolaan gizi buruk sedang pada anak balita.
Jenewa, Desember 2008. Food Nutr Bull 2009 (sedang
dicetak).
6. de Pee S, Bloem M. Peran saat ini dan potensi makanan dan
suplemen makanan yang diformulasikan khusus untuk
mencegah malnutrisi pada usia 6 hingga 23 bulan dan
mengobati malnutrisi sedang pada anak usia 6-59 bulan.
Disampaikan pada konsultasi informal WHO UNICEF WFP
UNHCR tentang pengelolaan malnutrisi sedang pada anak
balita. Jenewa, Desember 2008. Food Nutr Bull 2009
(sedang dicetak).
7. Bruyeron O, Khan NC, Berger J, Salvignol B, Monvois
C, Trèche S. Pemberian makan bayi dan anak kecil di
Vietnam. Sepuluh tahun pengalaman dan pelajaran dari
Proyek Fasevie. Nogent-sur-Marne: Edisi du Gret, 2007.
8. Lutter CK, Rodríguez A, Fuenmayor G, Avila L, Sempertegui F,
Escobar J. Pertumbuhan dan status mikronutrien pada anak-
anak yang menerima makanan pendamping yang diperkaya. J
Nutr 2008;138:379–88.
9. Kelompok Pertukaran Riset dan Teknologi (GRET).
Presentasi tentang Program Nutridev. Nogent-
S254
sur-Marne: GRET. Tersedia di: http://www.gret.org/
ressource/pdf/Nutridev.pdf. Diakses pada 5 Maret 2009.
10. Nutriset [situs web di Internet]. Malaunday: Nutrisi;
c2006. Tersedia di: http://www.nutriset.fr/index. php?
option=com_content&task=view&id=35&Itemid =28.
Diakses pada 5 Maret 2009.
11. Adu-Afarwuah S, Lartey A, Brown KH, Zlotkin S, Briend
A, Dewey KG. Perbandingan acak dari 3 jenis suplemen
mikronutrien untuk fortifikasi makanan pelengkap di
rumah di Ghana: Efek pada pertumbuhan dan
perkembangan motorik. Am J Clin Nutr 2007;86:412–20.
12. Taburi Inisiatif Kesehatan Global (SGHI) [beranda di
Internet]. Toronto: SGHI; c2008. Tersedia di: http://
sghi.org/worldwide_program/index.html. Diakses
pada 5 Maret 2009.
13. Telleria M. Chispitas Program suplementasi gizi untuk
anak usia 6 bulan sampai kurang dari 2 tahun
[presentasi PowerPoint]. La Paz: Organisasi Kesehatan
Pan Amerika, Bolivia, 2006.Tersedia di: www.
ops.org.bo/sociedad/rct/2006/20060502/chispitas.pps.
Diakses pada 5 Maret 2009.
14. Michaelsen KF, Hoppe C, Roos N, Kæstel P, Stougaard
M, Lauritzen L, Mølgaard C, Girma T, Friis H. Pilihan makanan
dan bahan-bahan untuk diberikan kepada anak-anak yang
kekurangan gizi sedang berusia 6 bulan hingga 5 tahun.
Dipresentasikan pada konsultasi informal WHO UNICEFWFP
UNHCR tentang pengelolaan malnutrisi sedang pada anak
balita. Jenewa, Desember 2008. Food Nutr Bull 2009 (sedang
dicetak).
15. Hoppe C, Mølgaard C, Michaelsen KF. Susu sapi dan
pertumbuhan linier di negara-negara industri dan
berkembang. Annu Rev Nutr 2006;26:131–73.
16. Hoppe C, Anderson GS, Jacobsen S, Mølgaard C, Friis H, Sangild
PT, Michaelsen KF. Penggunaan whey atau susu bubuk skim
dalam makanan campuran yang diperkaya untuk kelompok
rentan. J Nutr 2008;138:145S–61S.
17. Michaelsen KF, Hoppe C, Lauritzen L, Mølgaard C. Susu sapi utuh:
Mengapa, apa dan kapan? Dalam: Agostoni C, Brunser O, eds.
Masalah dalam pemberian makanan pendamping. Workshop
Nestlé Nutr Program Ser Pediatr 2007; 60:201–19.
18. Treche S, Mouquet-Rivier C. Penggunaan amilase dalam
makanan bayi. Dalam: Porta R, Mariniello L, Di Pierro
P,Villalonga R, eds. Perkembangan penelitian terkini di bidang
bioteknologi pangan. Enzim sebagai aditif atau alat bantu
pemrosesan. Philadelphia: Penerbitan Kota Tua, 2008:213–45.
19. Organisasi Kesehatan Dunia. Kode pemasaran
internasional pengganti ASI (1981). Tersedia di: http://
www.who.int/nutrition/publications/code_english.pdf.
Diakses pada 5 Maret 2009.
20. Organisasi Kesehatan Dunia. Kode internasional pemasaran
pengganti ASI: pertanyaan yang sering diajukan (2008).
Tersedia di: http://www.who.int/nutrition/publications/
Frequently_ask_question_Internationalcode.pdf. Diakses
pada 5 Maret 2009.
21. Pedoman formula makanan tambahan untuk bayi dan
anak yang lebih tua (CAC/GL 08-1991) oleh Codex
Alimentarius. Tersedia di: www.codexalimentarius.net/
download/standards/298/CXG_008e.pdf. Diakses pada
5 Maret 2009.
22. Organisasi Pangan dan Pertanian/Organisasi Kesehatan Dunia.
Daftar penasehat garam mineral dan senyawa vitamin untuk
digunakan dalam makanan untuk bayi dan anak-anak (1979;
diubah 1983, 1991). Tersedia di: http://www.
Subgrup Formulasi
codexalimentarius.net/web/more_info.jsp?id_sta=300.
Diakses pada 17 Maret 2009.
23. Organisasi Pangan dan Pertanian/Organisasi Kesehatan
Dunia. Standar makanan olahan berbasis sereal untuk
bayi dan anak 2006. (1981; diubah 1985, 1987, 1989,
1991) Tersedia di: www.codexalimentarius.net/web/
more_info.jsp?id_sta=290. Diakses pada 17 Maret
2009.
24. Taburi Inisiatif Kesehatan Global dan Heinz. Paket
informasi teknis. Pedoman untuk produsen
berlisensi (2007). Toronto Kanada.
25. Fomon SJ, Ziegler EE. Beban zat terlarut ginjal dan potensi zat
terlarut ginjal pada masa bayi. J Pediatr 1999;134:11–4.
26. Trèche S, Mbome Lape I. Viskositas, kepadatan energi dan
osmolalitas bubur untuk bayi dari tepung komersial yang
diproduksi secara lokal di beberapa negara berkembang. Int J
Food Sci Nutr 1999;50:117–25.
27. Brown KH, Dewey KG, Allen LH. Makanan pendamping
ASI pada anak-anak di negara berkembang: Sebuah
tinjauan pengetahuan ilmiah saat ini. Jenewa:
Organisasi Kesehatan Dunia, 1998.
28. Reuters Alertnet. Makanan Ringan BP-5. London: Reuters
Foundation, tahun 1998–2006. Tersedia di: http://www.
alertnet.org/printable.htm?URL=/thepeople/suppliers/
compact.htm. Diakses pada 5 Maret 2009.
29. Feldens CA, Vitolo MR, Drachler ML. Sebuah uji coba
secara acak efektivitas kunjungan rumah dalam
mencegah karies anak usia dini. Community Dent Oral
Epidemiol 2007;35:215–223.
30. Bankole OO, Aderinokun GA, Odenloye O, Adeyemi AT.
Praktik penyapihan di antara beberapa wanita Nigeria:
Implikasi pada kesehatan mulut. (Abstrak)
Odontostomatol Trop 2006;29:15–21.
31. Rosado JL, Rivera J, Lopez G, Solano L. Pengembangan,
produksi, dan kontrol kualitas suplemen nutrisi untuk
program suplementasi nasional di Meksiko. Makanan
Nutr Banteng 2000;21:30–4.
32. Wang Y, Chen C, Wang F, Wang K. Pengaruh suplemen makanan
pelengkap yang diperkaya nutrisi pada pertumbuhan bayi dan
anak kecil di daerah pedesaan miskin di Provinsi Gansu. J Hyg
Res 2007;36:78–81. (dalam bahasa Cina)
33. Galpin L, Thakwalakwa C, Phuka J, Ashorn P, Maleta
K, Wong WW, Manary MJ. Asupan ASI tidak berkurang
lebih banyak dengan pengenalan makanan pendamping
padat energi dibandingkan dengan bubur bayi biasa. J
Nutr 2007;137:1828–33.
34. Golden M. Usulan kebutuhan nutrisi dari populasi anak-
anak yang mengalami malnutrisi sedang. Disampaikan
pada konsultasi informal WHO /UNICEF/WFP/UNHCR
tentang pengelolaan malnutrisi sedang pada anak
balita. Jenewa, Desember 2008. Food Nutr Bull 2009
(sedang dicetak).
35. de Pee S, Kraemer K, van den Briel T, Boy E, Grasset
C, Moench-Pfanner R, Zlotkin S, Bloem MW. Kriteria
kualitas untuk produk bubuk mikronutrien: Laporan
pertemuan yang diselenggarakan oleh Program Pangan
Dunia dan Inisiatif Kesehatan Global Taburan. Food Nutr
Bull 2008;29:232–9.
36. Organisasi Kesehatan Dunia/FAO. Kebutuhan vitamin
dan mineral dalam nutrisi manusia, edisi ke-2. Jenewa:
WHO, 2004.
37. Institut Kedokteran. Asupan referensi diet untuk energi,
karbohidrat, serat, lemak, asam lemak, kolesterol,
Makanan pelengkap dan suplemen yang diperkaya
protein dan asam amino. Washington, DC: Institut
Kedokteran, 2002/2005.
38. Organisasi Kesehatan Dunia/Program Pangan Dunia/UNICEF.
Mencegah dan mengendalikan defisiensi mikronutrien ganda
pada populasi yang terkena dampak keadaan darurat.
Beberapa suplemen mikronutrien untuk wanita hamil dan
menyusui dan anak-anak usia 6-59 bulan. Pernyataan bersama,
2007. Tersedia di: http://www.who.int/nutrition/publications/
WHO_WFP_UNICEFstatement. pdf. Diakses pada 5 Maret 2009.
39. UNICEF. Spesifikasi teknis. UNICEF BARANG NO.
S1468000. Serbuk mikronutrien multipel, 1 gram
sachet sekali pakai, isi 30 sachet, untuk anak usia
6–59 bulan. Tersedia di: http://www.supply.unicef.
dk/catalogue/index.htm. Diakses 24 Maret 2009.
40. de Pee S, Moench-Pfanner R, Martini E, Zlotkin S,
Darnton-Hill I, Bloem MW. Penguatan rumah dalam
program tanggap darurat dan transisi: Pengalaman
di Aceh dan Nias, Indonesia. Food Nutr Bull
2007;28:189–97.
41. Wagner CL, Greer FR, Seksi Menyusui dan Komite
Gizi. Pencegahan rakhitis dan defisiensi vitamin
D pada bayi, anak-anak dan remaja. Pedoman
baru untuk asupan vitamin D. Pediatri
2008;122:1142–52.
42. Organisasi Kesehatan Dunia. Penatalaksanaan malnutrisi
berat: Panduan bagi dokter dan petugas kesehatan senior
lainnya. Jenewa: WHO, 1999.
43. Fleige L, Murphy S, Sahyoun N. Pengembangan model
simulasi untuk menentukan komposisi mikronutrien yang
paling tepat dari makanan campuran yang diperkaya.
FASEB J 2008;22:149.7
44. Sekretariat Organisasi Kesehatan Dunia atas
nama peserta Konsultasi. Kesimpulan dan
rekomendasi konsultasi WHO tentang
pencegahan dan pengendalian defisiensi besi
pada bayi dan anak di daerah endemis malaria.
Food Nutr Bull 2007;28:S489–628.
45. Sazawal S, Black RE, Ramsan M, Chwaya HM, Stoltzfus RJ,
Dutta A, Dhingra U, Kabole I, Deb S, Othman MK, Kabole
FM. Efek suplementasi profilaksis rutin dengan zat besi
dan asam folat pada masuk ke rumah sakit dan kematian
pada anak-anak prasekolah dalam pengaturan transmisi
malaria yang tinggi: uji coba berbasis komunitas, acak,
terkontrol plasebo. Lancet 2006;367:133–43.
46. de Benoist B, Fontaine O. Ringkasan kesimpulan dari
S255
konsultasi WHO. Pencegahan dan pengendalian
defisiensi besi pada bayi dan balita di daerah endemis
malaria. Lyon, Prancis, 12–14 Juni 2006 (2007). Majalah
Sight and Life 2007; 3:14–15. Tersedia di: http://
www.sightandlife.org/publications/sight-and-
lifemagazine-archive.html. Diakses 19 Maret 2009.
47. Taburi Inisiatif Kesehatan Global. Suplementasi zat besi di daerah
dengan penularan malaria tinggi, perhatian terhadap
keamanan. Tersedia di: http://sghi.org/research_publication/
malaria.pdf. Diakses pada 5 Maret 2009.
48. Allen L, de Benoist B, Dary O, Hurrell R., eds. Pedoman WHO
tentang fortifikasi makanan dengan zat gizi mikro. Jenewa:
Organisasi Kesehatan Dunia, 2006.
49. Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives
Pertemuan 68 Jenewa, 19–28 Juni 2007 Ringkasan dan
Kesimpulan. 12 Juni 2007. Tersedia di: http://
www.who.int/ipcs/food/jecfa/summaries/summary68.
pdf. Diakses pada 5 Maret 2009.
50. Dary O, Hainsworth M. USAID Mikronutrien dan Anak
Kebutaan Proyek A sampai Z. Lembar excel fortifikasi
tepung terigu ekstraksi tinggi (2008). Academy for
Educational Development, Washington, DC Tersedia di:
http://a2zproject.org/node/49. Diakses 25 Maret 2009.
51. Rosado JL. Seng dan tembaga. Tingkat fortifikasi yang diusulkan
dan senyawa seng yang direkomendasikan. J Nutr 2003;133:
2985S–2989S.
52. Hoffman DR, Theuer RC, Castaneda YS, Wheaton DH,
Bosworth RG, O'Connor AR, Morale SE, Wiedemann
LE, Birch EE. Pematangan ketajaman visual dipercepat pada bayi
cukup bulan yang diberi makan makanan bayi yang mengandung
kuning telur yang ditingkatkan DHA. J Nutr 2004;134:2307–13.
53. Uauy R, Castillo C. Kebutuhan lipid bayi: Implikasi
untuk komposisi gizi makanan pendamping yang
diperkaya. J Nutr 2003;133:S2962–2972S.
54. Phuka JC, Maleta K, Thakwalakwa C, Cheung YB, Briend
A, Manary MJ, Ashorn P. Makanan pendamping ASI dengan
penyebaran yang diperkaya dan insiden pengerdilan parah di
pedesaan Malawi berusia 6 hingga 18 bulan. Arch Pediatr
Adolsc Med 2008;162:619–26.
55. Phuka JC, Maleta K, Thakwalakwa C, Bu Cheung Y,
Briend A, Manary MJ, Ashorn P. Pertumbuhan pasca
intervensi anak-anak Malawi yang menerima
suplementasi diet 12 bulan dengan suplemen nutrisi
berbasis lipid atau tepung jagung-kedelai. Am J Clin
Nutr 2009;89:390–8.