Anda di halaman 1dari 3

STANDARD OPERATING PROCEDURES

Keselamatan, Kesehatan Kerja Dapur

Pengertian Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)


 Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja mengandung pengertian perlindungan atau pencegahan
terhadap suatu kecelakaan.
 Pengertian Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu upaya untuk menjaga kesehatan karyawanan dan
mencegah pencemaran di sekitar tempat kerjanya (masyarakat dan lingkungannya)

Tujuan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)


 Agar setiap karyawan mendapat derajat perlindungan atas keselamatan kerja dan
kesehatan kerja setinggi-tingginya, baik fisik maupun non fisik.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada di tempat kerja.
 Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaan secara aman,
efisien, dan efektif.
 Menjaga keamanan hasil produksi.
 Khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi penyakit akibat kecelakaan
kerja.
 Meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang tinggi sehingga perusahaan dapat
bekerja efisien.

Ruang Lingkup Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)


 Setiap karyawan yang berada dalam lingkungan tempat kerja atau yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat dikategorikan sebagai tempat
kerja.
 Dalam lingkungan keluarga/rumah tangga
 Dalam lingkungan masyarakat
 Pembinaan norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja
 Pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelekaan akibat kerja

Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)


1. Mengatasi Gangguan K3
a. Tempat Kerja
 Harus bersih dan sehat
 Harus terjamin keamanan serta keselamatan
 Penerangan dan suhu yang baik
 Pengaturan warna yang baik
 Harus mengurangi kebisingan
 Tata ruang yang baik
b. Karyawan
 Menciptakan kondisi kerja karyawan yang baik
 Menciptakan kondisi mesin dan peralatan dengan baik
2. Jenis-jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur dan Pencegahannya
a. Luka tergores/teriris atau terpotong benda tajam
 Pergunakan pisau dengan semestinya atau dengan cara benar.
 Pisau harus selalu bersih dan tajam karena pisau yang tumpul lebih
berbahaya.
 Bila membersihkan pisau, jauhkan bagian yang tajam dari hadapan tangan.
 Pergunakan talenan bila hendak memotong sesuatu.
 Pegangan pisau harus kering dan tidak berminyak.
 Letakkan pisau dengan baik, harus rata dengan meja atau talenan maupun
bantalan serta mudah dilihat.
 Simpan pisau di tempatnya bila tidak dipergunakan lagi.
 Jangan menyimpan pisau di tempat yang tersembunyi (Di dalam air, di
tempat sampah, dan sebagainya).
 Jangan mencoba meraih pisau yang terjatuh tiba-tiba.
 Kontrol diri bila sedang memegang pisau.
 Jangan bermain dengan pisau dan jangan membawa pisau pada waktu
bermain.
b. Luka bakar akibat terkena uap panas atau api
 Pada waktu bekerja, pakailah celemek atau apron dengan semestinya.
 Lengan baju dilipat semestinya hingga pergelangan siku.
 Pergunakan lap kering bila hendak mengambil atau membawa alat yang
panas.
 Alat yang panas (pan, oven, grill, dsb.) harus diberi tanda dengan tepung
atau garam.
 Pergunakan alat pengaduk yang cukup panjang sehingga tangan tidak
bersentuhan dengan barang yang panas (minyak, air, pan, dll.)
 Jangan meletakkan atau menyimpan cairan panas pada rak di atas garis
pandang mata.
 Buka tutup panci pada sisi terjauh dari letak badan.
 Buka pintu oven panas sedikit demi sedikit dengan hati-hati.
 Perhatikan dan hati-hati dalam menggunakan minyak goreng.
 Hati-hati pada waktu menyaring atau menuang cairan panas.
c. Kebakaran
 Sediakan selalu alat-alat pemadam api atau fire extinguisher.
 Mengetahui letak alat pemadam api.
 Menggunakan jenis bahan pemadam kebakaran yang tepat menurut sumber
apinya.
 Segera bersihkan ceceran minyak.
 Jangan gunakan bahan pembersih yang mudah terbakar.
 Matikan aliran gas dan listrik bila tidak digunakan.
 Jangan merokok ketika sedang bertugas.
 Sediakan garam dan baking soda ditempat yang mudah terjangkau.
d. Luka oleh Mesin atau Peralatan lainnya
 Jangan mencoba menggunakan mesin bila belum mengetahui dengan pasti
tata-cara pemakaiannya.
 Katup pengaman harus selalu terpasang baik.
 Jangan memasukkan sesuatu oleh tangan atau dengan benda lain untuk
menekan barang yang akan dipotong ataupun digiling.
 Jangan mencoba untuk membuka pengaman bila mesin sedang atau dalam
keadaan hidup atau bekerja.
 Matikan mesin dan cabut kontak listriknya setelah selesai menggunakannya
dan bila akan membersihkan mesin tersebut.
e. Luka karena Terpleset atau Terjatuh
 Lantai harus kering, bila kita melihat atau menjatuhkan sesuatu, untuk segera
diambil dan dikeringkan lantai yang basah.
 Lantai harus bebas dari barang perintang yang tidak seharusnya ada untuk
menghindari kemungkinan terantuk.
 Memberi tanda bila lantai dalam keadaan licin, seperti selesai di pel.
 Alat-alat dapur yang tidak terpakai jangan diletakkan di lantai, harus diatur
rapi sehingga tidak membahayakan karyawan lainnya.
 Pergunakan tangga untuk meraih sesuatu yang tinggi, pastikan tangga
tersebut berdiri aman dan dekat dengan benda yang akan diambil. Dan
periksa agar tangga tidak dalam keadaan licin.
f. Kecelakaan karena Arus Listrik
 Saklar dan alat penyambung arus listrik harus selalu kering dan bersih.
 Jangan mempergunakan banyak stekker ataupun stekker cabang pada satu
stop kontak.
 Periksalah keadaan kawat penghubung sehingga tidak ada bagian-bagian
yang robek.
 Putuskan aliran listrik bila mesin atau alat tidak dipergunakan.
 Sebelum mencuci peralatan listrik, pastikan alat itu sudah dimatikan dan
kabel terlepas dari stop kontak.
 Setelah dicuci, selalu keringkan sebelum digunakan kembali.
 Segera laporkan apabila melihat gejala-gejala aneh pada mesin atau alat.

Anda mungkin juga menyukai