Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGORGANISASIAN

OLEH :

KELOMPOK 1

PADILLA ERWIN A1C219103

JOISPANI AMA A1C219099

FITRIANTI YANTO A1C219064

AZIZAHTUL WAHDA AFRIANTI A1C219108

EVI WIJAYANTI A1C219086

ULFA RASMAN A1C219

MAYA A1C219080

ATUS MEIDOGDA A1C219

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti - natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Manajemen
yang berjudul “PENGORGANISASIAN”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 17 September 2022

Kelompok 1

10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………3

A. Latar Belakang……………………………………………………………..3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….4
C. Tujuan……………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………5

A. Struktur Organisasi dalam Pelayanan Keperawatan………………………5


B. Job Deskripsi dari Masing – Masing Peran……………………………….6
C. Scenario Kasus…………………………………………………………….9

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………..18

A. Kesimpulan……………………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………19

10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar anggota
dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan demi kemajuan bersama. Untuk
memenuhi hal tersebut diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur.
Kemajuan suatu organisasi dapat tercapai jika terbentuk  pengorganisasian
pengorganisasian yang teratur teratur mengingat mengingat dengan
pengorganisasian pengorganisasian semua  pekerjaan  pekerjaan dapat
diselesaikan diselesaikan tepat pada waktunya. Artinya dengan  pengorganisasian
pengorganisasian dapat menghemat menghemat waktu dan tenaga kita untuk
bekerja sehingga kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting karena
pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai
peranan  peranan penting penting seperti seperti halnya fungsi perecanaan.
perecanaan. Melalui Melalui fungsi  pengorganisasian,  pengorganisasian, seluruh
seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi organisasi (manusia dan bukan
manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam pengorganisasian menghendaki adanya pembagian kerja atau
spesialisasi, sesuai dengan teori klasik (Nadia, 2012)yaitu “ the right man in the
right place“ artinya seseorang yang memiliki keahlian tertentu harus dipekerjakan
atau ditempatkan pada keahliannya. Misalnya orang yang ahli dalam bidang
administrasi harus ditempatkan di bagian administrasi pula,  begitu  begitu juga
dengan orang yang ahli dalam bidang keuangan keuangan harus ditempatkan pada
bagian keuangan pula. Artinya dalam pembagian kerja itu harus benar-benar
dilakukan dengan cermat.

10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan?
2. Apa saja job deskripsi dari masing – masig peran berdasarkan struktur
organisasi?
3. Susunlah satu scenario kasus yang terdapat peran – peran dalam struktur
organisasi!

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan.
2. Untuk mengetahui job deskripsi dari masing – masing peran berdasarkan
struktur organisasi.

10
BAB II

PENDAHULUAN

A. Struktur Organisasi dalam Pelayanan Keperawa

Kepala Ruangan

Padilla Erwin

A1C219103

Ketua Tim

Azizahtul Wahda Ketua Tim


Afrianti

Fitrianti Yanto Ketua Tim


A1C219108

A1C219 Joispani Ama

A1C219099

Perawat Pelaksana

Ulfa Rasman Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

A1C219 Atus Perawat Pelaksana


Maya Meidodga
A1C219080 Evi Wijayanti
A1C219
A1C219086

10
B. Job Deskripsi dari Masing – Masing Peran
1. Peran kepala ruang
Dalam tahap :
a. Pengkajian : mengidentifikasi masalah terkait fungsi manajemen.  
b. Perencanaan : fungsi perencanaan dan fungsi ketenagaan
- Menunjuk Ketua tim
- Mengikuti serah terima klien
- Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
- Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan  berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan klien
- Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
- Merencanakan logistik ruangan/fasilitas ruangan
- Melakukan pendokumentasian

c. Implementasi
 fungsi pengorganisasian
- Merumuskan sistem penugasan
- Menjelaskan rincian tugas ketua tim
- Menjelaskan tentang kendali diruang rawat
- Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan di ruang rawat
- Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
- Mendelegasikan tugas kepada ketua tim
 Fungsi pengarahan :
- Memberikan pengarahan kepada ketua TIM
- Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap anggota Tim
- Memberi pujian kepada anggota Tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
- Membimbing bawahan
- Meningkatkan kolaborasi dengan anggota Tim
- Melakukan supervisi

10
- Memberikan informasi tentang hal-hal berhubungan dengan
pelayanan keperawatan di ruangan
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi
 Fungsi pengendalian :
- Mengevaluasi kinerja ketua Tim
- Memberikan umpan balik pada kinerja ketua Tim
- Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tindak lanjut
- Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

2. Peran Ketua Tim


Dalam tahap
a. Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien  
b. Perencanaan :
 Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
- Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
- Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
- Menyusun rencana asuhan keperawatan
- Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
- Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
- Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
- Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
c. Implementasi
 Fungsi pengorganisasian:
- Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
- Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
- Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
- Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan  bersama
tim kesehatan lain
- Mengatur waktu istirahat anggota tim
- Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
10
 Fungsi pengarahan:
- Memberikan pengarahan kepada anggota tim
- Memberikan bimbingan pada anggota tim
- Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
- Mengawasi proses pemberian askep
- Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
- Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi:
 Fungsi pengendalian:
- Mengevaluasi asuhan keperawatan
- Memberikan umpan balik pada pelaksana
- Memperhatikan aspek legal dan etik
- Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

3. Peran Perawat Pelaksana


a. Pengkajian : mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk
melaksanakan suhan keperawatan.  
b. Perencanaan:
 Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
- Bersama Karu mengadakan serah terima tugaas
- Menerima pembagian tugas dari katim
- Bersama katim menyiapkan keperluan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan
- Mengikuti ronde keperawatan
- Menerima klien baru.
c. Implementasi
 Fungsi pengorganisasian:
- Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian tim
- Menerima pembagian tugas
- Melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim
- Melaksanakan program kolaborasi dengan tim kesehatan lain
- Menyesuiakan waktu istirahat dengan anggota tim lainnya
10
- Melaksanakan asuhan keperawatan
- Menunjang pelaporan, mencatat tindakan keperawatan yang
dilaksanakan.
 Fungsi pengarahan:
- Menerima pengarahan dan bimbingan dari katim
- Menerima informasi yang berkaitan dengan askep dan
melaksanakan askep dengan etik dan legal
- Memehami pemahaman yang telah dicapai
- Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
d. Evaluasi
 Fungsi pengendalian: Menyiapkan menunjukkan bahan yang
diperlukan untuk proses evaluasi serta ikut mengevaluasi kondisi
pasien.

C. Skenario Kasus Pengorganisasian Manajemen Keperawatan

Di Rumah Sakit Megarezky di Ruang Penyakit Dalam kelas 3 yang


terdiri dari 30 bed , pasien pria 12 orang dan pasien wanita 14 orang. Terdapat
pasien yang minimal care 5 orang, intermediate 14 orang dan total care 7 orang.
Terdapat pasien dengan penyakit gangguan sistem pernafasan dan
membutuhkan perawatan intermediate care. Setelah dilakukan beberapa
pemeriksaan ternyata pasien tersebut menderita BTA positif. Pasien seharusnya
di pindahkan ke ruang isolasi tetapi di ruangan tersebut penuh. Karena kejadian
ini sudah berulang beberapa kali maka diadakan rapat ruangan untuk
memecahkan masalah ini agar tidak terulang kembali.

Diruang Perawat..

Perawat 1 : Bu, pasien bernama Tn. X telah keluar hasil


pemeriksaan Radiologi dan laboratorium ternyata pasien
ini positif TBC paru dengan BTA positif, menurut ibu
bagaimana ? soalnya ruangan isolasi sudah penuh.

Ketua Tim 1 : Oh gitu yah, boleh saya lihat hasil pemeriksaannya ?


kalau gitu nanti saya bicarakan dengan kepala ruangan
10
Ketua Tim menghampiri ruang kepala ruangan

Ketua Tim 1 : (mengetuk pintu) Assalammualaikum wr. wb

Kepala Ruangan : Waalaikumsalam, Masuk... Silahkan Duduk, ada apa ?

Ketua Tim 1 : Terimakasih Bu, begini Bu pasien bernama Tn. X


sudah ada hasil pemeriksaannya dan hasilnya pasien
positif TBC paru dengan BTA positif, sedangkan Ruang
Isolasi sudah penuh. Bagaimana pendapat Ibu mengenai
hal ini karena sudah sering terjadi kasus seperti ini ?

Kepala Ruangan : Oh Begitu, Yasudah untuk sementara diruangan itu saja


dulu, karena tidak memungkinkan untuk dipindahkan ke
ruang Isolasi.

Ketua Tim 1 : Baik Bu, terima kasih. Assalammualaikum wr.

wb

Kepala Ruangan : Ya, Waalaikumsalam wr. wb

Ketua Tim 1 meninggalkan ruangan.....

Di Ruangan Perawat, Ketua Tim 1 membicarakan dengan Ketua Tim 2 mengenai


pasien bernama Tn. X yang didiagnosa menderita TBC paru BTA positif

Ketua Tim 1 : Saya sudah konfirmasi dengan kepala ruangan, menurut


kepala ruangan pasien bernama Tn. X dirawat diruangan
itu saja, pasien dipindahkan apabila ruangan isolasi ada
yang kosong.

Perawat 1 : Bagaimana dengan pasien yang berada di ruangan


tersebut ?

Ketua Tim 2 : Lalu bagaimana dengan perawat sendiri, sedangkan


untuk penggunaan masker dibatasi yaitu hanya untuk
ruangan isolasi saja ?
10
Perawat 2 : Jadi kalau keputusannya seperti itu maka APD kita
harus ditambah

Ketua Tim 1 : Iya , untuk sementara keputusan ini yang akan kita
laksanakan untuk yang lainnya saya akan konsultasi
kembali dengan kepala ruangan.

Pada saat sedang membicarakan hal itu perawat jaga siang sudah berada
diruangan dan mendengar apa yang dibicarakan dan mereka pun ikut berbicara.

Perawat 3 : Tapi bagaimana apabila Rumah Sakit menolak untuk


menambah jumlah Stok APD kita ?

Perawat 4 : Belum lagi, keluarga pasien yang lain komplain apabila


mengetahui ruangannya disatukan dengan pasien yang
memiliki penyakit menular.

Ketua Tim 3 : iya kan hal ini sedang dibicarakan lagi kepada kepala
ruangan, kita tunggu saja hasilnya.

Diruang kepala ruangan...

Ketua Tim 1 : Assalamualaikum wr. wb

Kepala ruangan : Waalaikumsalam wr. wb silahkan masuk

Ketua Tim 1 : Bu bagaimana masalah pasien yang terkena penyakit


TBC ? perawat-perawat kita sudah komplain kalau harus
tetap diruangan itu, karena APD bagi perawat dibatasi,
Mereka takut tertular.

Kepala ruangan : Yasudah jika hal ini menjadi masalah bagi perawat
mungkin baiknya kita adakan rapat saja untuk mencari
penyelesaian masalah ini, mungkin waktunya besok saja
agar semua perawat hadir. Kira-kira jam 12.00 diruang
perawat.

Ketua Tim 1 : Baik Bu akan saya sampaikan kepada rekan-rekan saya

10
yang lain.

Ketua Tim 1 meninggalkan ruang kepala ruangan dan menghampiri Ketua


Tim 2.

Ketua Tim 1 : Bu kepala ruangan akan mengadakan rapat besok jam


12.00 siang untuk membahas masalah ini, tolong nanti
sampaikan kepada rekan-rekan yang lain.

Ketua Tim 2 : Iya baik nanti saya akan sampaikan kepada tim saya

Keesokan harinya diruang perawat rapat dimulai....

Kepala ruangan : (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb

Semua : waalaikumsalamm wr.wb

Kepala ruangan : Terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah


beresedia hadir dalam rapat kali ini, hari ini kita akan
membahas beberapa hal mengenai masalah yang perawat
sampaikan kepada Ketua Tim 1 diantaranya tentang APD
dan ruang isolasi. Baiklah kita langsung saja, disini kita
mempunyai pasien yang seharusnya dirawat diruang
isolasi tetapi ruangannya penuh sehingga pasien tersebut
masih dirawat bersama dengan pasien lain yang tidak
berpenyakit menular serta APD yang disediakan pihak
rumah sakit terbatas bagi perawat. Bagaimana pendapat
rekan-rekan mengenai masalah ini ? Agar ada jalan
keluar dan tidak ada masalah bagi kita semua.

Perawat 1 : Begini Bu, apakah kasus seperti ini harus selalu


dibiarkan dan pastinya akan berdampak untuk kita semua
dan juga para pasien disini.

Perawat 2 : Iya Bu, jika terus dibiarkan seperti ini BOR rumah
sakit akan semakin turun khususnya di ruang penyakit
dalam karena kurangnya ruangan isolasi.
10
Perawat 3 : Lalu apabila Tn. X di biarkan di ruangan itu, maka APD
kita harus ditambah, masalahnya apakah rumah sakit
mengizinkannya ?

Perawat 4 : Terus nanti apabila keluarga pasien yang lain tahu


bahwa keluarganya disatukan dengan pasien yang
menderita TBC bagaimana? Dan apabila perawat disini
tertular bagaimana ?

Ketua Tim 2 : Baik, kita pecahkan bersama-sama, bagaimana baiknya


agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Saya
serahkan kepada Ibu bagaimana baiknya.

Kepala Ruangan : Baik, saya tampung pendapat rekan-rekan, terimakasih


sudah mau menyampaikan pendapatnya. Kita akan bahas
satu persatu, untuk masalah APD mungkin saya akan
mengajukan kepada pihak rumah sakit apakah boleh
untuk menambah jumlah APD. Untuk pasien yang
disatukan dengan pasien yang terisolasi mungkin kita
menyekat bed dengan bed yang lain, jadi ada salah satu
bed yang kosong. Untuk keluarga pasien sendiri kita
akan bicarakannya dengan musyawarah agar keluarga
pasien menggunakan masker pada saat berada dalam
ruangan.

Ketua Tim 1 : Lalu bagaimana jika saat kita memberitahu tentang


penggunaan masker kepada keluarga pasien, dan
keluarga pasien bertanya untuk apa masker itu, kita harus
menjawab apa?

Perawat 1 : Nah iya, apabila kita memberitahu kepada keluarga


pasien yang ada di ruangan itu bahwa ada pasien lain
yang mempunyai penyakit menular apa tidak melanggar
privasi klien?

10
Kepala Ruangan : Mungkin ada rekan-rekan disini yang dapat
memberikan masukan untuk mengatasi masalah yang
ditanyakan oleh ketua tim 1 dan perawat 1?

Perawat 3 : Kalau masukan dari saya kita beritahu saja bahwa


penggunaan masker ini untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomial karena tidak menuntut kemungkinan
bahwa kita tidak tertular penyakit yang ada di lingkungan
ruangan rumah sakit.

Perawat 2 : Saya cukup sependapat dengan perawat 3, intinya


bagaimana caranya kita menjelaskan kepada keluarga
pasien yang sedang menunggu bahwa penggunaan
masker di lingkup rumah sakit adalah penting agar tidak
terjadi penularan penyakit.

Ketua Tim 3 : Tapi kan masalahnya untuk APD sendiri belum ada
kejelasan dari pihak rumah sakit apakah Rumah Sakit
bersedia untuk menambah APD.

Kepala Ruangan : Baik, terimakasih kepada rekan-rekan yang telah


memberikan masukannya. Insya Alloh dari hasil rapat
ini saya akan mengutarakan semua pertanyaan dan
keluhan dari apa yang kita bahas hari ini.

Ketua Tim 2 : Baiklah, untuk rapat hari ini mungkin kita cukupkan
sampai disini, apabila masih ada pertanyaan maupun
keluhan dapat ditampung dulu dan dapat dibahas di rapat
selanjutnya setelah ada keputusan yang jelas untuk
penggunaan APD dari pihak Rumah Sakit.

Kepala Ruangan : Untuk rapat selanjutnya nanti saya akan beritahu

secepatnya melewati Ketua Tim 1. Terimakasih atas


waktu luangnya menghadiri rapat hari ini dan semoga
ada titik terang dari masalah ini. Baiklah, saya cukupkan
rapat hari ini, wassalamualaikum. wr. wb
10
Semua : wa’alaikumsalam. wr. wb

Setelah kepala ruangan membahas masalah yang sedang terjadi di ruang


penyakit dalam kelas 3 dengan kepala Rumah Sakit, kepala ruangan pun
memberitahukan kepada Ketua Tim 1 agar diadakan rapat kembali.

Ketua Tim 1 : Bu, tadi Kepala Ruangan telah membahas masalah yang
kemarin kita bahas dalam rapat bersama Kepala Rumah
sakit, dan kepala ruangan meminta hari ini jam 14.00
diadakan rapat yang kedua, tolong sampaikan kepada
semua perawat diruang penyakit dalam kelas 3.
Ketua Tim 2 : Baik bu saya akan informasikan kepada semua perawat
yang ada di ruang penyakit dalam kelas 3 agar
menghadiri rapat hari ini.

Saat rapat

Kepala ruangan : (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb

Semua : Waalaikumsalamm wr.wb

Kepala ruangan : Terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah


beresedia hadir dalam rapat kedua hari ini, hari ini kita
akan membahas dan memecahkan semua masalah yang
telah kita diskusikan saat rapat kemarin, untuk itu saya
persilahkan kepada Ketua Tim 1 untuk menjadi notulen
dan Ketua Tim 2 menjadi moderator pada rapat hari ini.

Ketua Tim 2 : Terimakasih kepada Ibu , baiklah mungkin yang pertama


kita bahas masalah APD, bagaimana Bu apakah dari pihak
rumah sakit menyetujui tentang penambahan APD terutama
masker?

Kepala Ruangan : untuk pihak Rumah Sakit, Alhamdulillah setelah kami


berdiskusi mereka menyetujui penambahan APD karena
darurat, tetapi setelah masalah ini selesai, mungkin
peraturan APD bahwa digunakan hanya di ruang isolasi
akan berlaku kembali.

Ketua Tim 1 : Nah untuk masalah APD sudah dipecahkan


10
Perawat 3 : Berarti tinggal kita menginformasikan kepada setiap
keluarga pasien agar menggunakan masker selama ada di
ruangan rumah sakit.

Ketua Tim 3 : Kalau begitu masalahnya tinggal pasien yang


seharusnya diisolasi tetapi berada di ruang penyakit
dalam bagaimana, apakah sudah ada keputusan dari
kepala rumah sakit?

Kepala ruangan : Ya masalah itu juga sudah Ibu bicarakan, dari pihak
rumah sakit akan memberikan beberapa ruangan
tambahan untuk kamar di ruang isolasi.

Perawat 1 : Tetapi untuk penambahan ruangan kan perlu waktu?


Sedangkan pasien yang seharusnya di ruang isolasi
masih ada di ruang penyakit dalam?

Kepala ruangan : Ya itu juga sudah saya pikirkan, nanti di ruang penyakit
dalam kita buat sekat untuk pasien yang mengalami
penyakit menular untuk sementara waktu sebelum dibuat
ruang isolasi yang baru. Mungkin kurang efektif, dan
cukup sedikit membuat repot perawat, tetapi dengan cara
itu mungkin penyebaran penyakit akan lebih bisa
diminimalisir.

Ketua Tim 2 : Bagaimana forum? Apakah setuju dengan usulan Kepala


Ruangan, atau ada sanggahan atau memberi tambahan?

Perawat 2 : Kalau saya pribadi setuju karena menurut saya mungkin


dengan cara itu yang paling efektif untuk sementara ini
selagi pihak rumah sakit menyediakan ruangan tambahan
untuk ruang isolasi.

Ketua Tim 2 :Untuk teman-teman yang lain bagaimana?

10
Semua : Setuju ..

Ketua Tim 2 : Baik, telah diputuskan dan ini telah disepakati bersama
untuk masalah ini kita anggap clear. Saya kembalikan
kepada kepala ruangan

Kepala ruangan : Terimakasih untuk Ketua Tim 2 yang telah


mengatur jalannya rapat hari ini, mungkin telah
disepakati bersama dan saya anggap masalah ini clear
dan dapat jalan keluarnya. Apabila dari rekan-rekan
sejawat ada ide yang lebih baik bisa langsung bicara
dengan saya.

Semua : Baik Bu..

Kepala Ruangan : Nah sekarang, rekan-rekan bisa kembali untuk


menyelesaikan tugasnya masing-masing.

Setelah ditemukan jalan keluarnya perawat di ruang penyakit dalam pun


tidak khawatir tertular penyakit lagi karena sudah mendapat tambahan APD dari
pihak Rumah Sakit. Sementara itu untuk pasien nya sendiri tetap berada di
ruangan biasa namun disekat, dan keluarga pasien di beritahu untuk
mengggunakan masker saat sedang berkunjung atau menunggu pasien agar tidak
tertular penyakit.

10
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Suatu organisasi suatu inilai sebagai organisasi yangbaik apabila


memenuhi prinsip pokok organisasi antara lain : mempunyai pendukung,
mempunyai tujuan, mempunyai pembagian tugas, mempunyai perangkat
organisasi, mempunyai pendelegasian pembagian wewenang dan mempunyai
kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah.

Untuk menjadi  perawat  perawat yang professional professional


diperlukan diperlukan adanya organisasi organisasi keperawatan keperawatan
yang dapat menampung dan mengkoordinir kegiatan keperawatan. Semua
tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan uraian tugas, bersedia berbagi
pengetahuan  pengetahuan dengan rekan sekerja sekerja dan membantu
membantu pelaksanaan pelaksanaan orientasi orientasi  perawat baru,
berperilaku, berpikir dan berinteraksi social dengan baik

DAFTAR PUSTAKA
10
file:///C:/Users/ASPIRE%20V5/Downloads/pdf-makalah-struktur-
organisasi_compress.pdf

https://www.scribd.com/doc/303546965/Contoh-Naskah-Roleplay

10

Anda mungkin juga menyukai