TUJUAN YANG INGIN

DICAPAI BERSAMA
Setelah mengikuti webinar pagi ini,
narasumber dan peserta memahami
apa yang dimaksud dengan PPOK &
mampu melakukan tatalaksana
pencegahan dan pengendalian PPOK
di fasyankes
OUTLINE TOPIC

❑ Pendahuluan
❑ Penyakit Paru Obstruktif Kronis – Definisi
❑ Patofisiologi PPOK
❑ Diagnosis
❑ Assessment
❑ Tatalaksana
❑ Pencegahan
❑ Take Home Messege
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
Penyakit yang sering,
SERING,dapat
DAPATdicegah
DICEGAH&&diobati
DIOBATIyg ditandai dengan gejala
GEJALApernapasan
PERNAPASAN& limitasi aliran
udara yang
LIMITASI persistan
ALIRAN UDARA akibat
YANGadanya paparan
PERSISTAN akibatpartikel
adanya noxious
PAPARAN
SERING PARTIKEL
(GOLD
– Berdasarkan
2021) NOXIOUS (GOLD 2021)
penelitian BOLD dan studi
Chronic Obstructive Pulmonary Disease is a common,
preventable and treatable disease that is characterized by PPOKepidemiologi
ADALAH NON berskala
COMMUNICABLE DISEASE (NCD) YG PENTING
besar, diestimasi kasus
persistent respiratory symptoms and airflow limitation Non Communicable
PPOK pada tahunDisease
2010 kalau dibahasa Indonesiakan adalah
that is due to airway and/or alveolar abnormalities Penyakit Tidak384
sebanyak Menular
juta jiwa,atau penyakit kronik, cenderung berdurasi
usually caused by significant exposure to noxious particles
or gases and influenced by host factors including lama dan merupakan
dengan kombinasi dari faktor genetik & lingkungan
prevalensi global
abnormal lung development. sebesar
Kematian 11.7%NCD
akibat (95%CI 84- setiap tahunnya sebanyak 41 juta orang
di dunia
15%)(Adeloye et al, 2015)
© 2021 Global Initiative for Chronic Obstructive (setara 71% kematian global)
Lung Disease DAPAT DICEGAH DAN DIOBATI –
Recomendation GOLD 2021
FEV1/FVC<0.7 post bronkodilator
• Inhaled broncodilators in COPD are GEJALA PERNAPASAN PPOK (GOLD 2021)
CENTRAL to symptom management and • Dispnea – yang progresif seiring waktu, yang
The spirometric criterion for airflow limitation remains a
commonly given on a regular basis to memberat dengan aktivitas dan bersifat
post-bronchodilator fixed ratio of FEV1/FVC < 0.7
prevent or reduce symptoms (Evidence A) persistan
Merokok a/ paparan • LABA partikel noxious
and LAMA's reducetersering
exacerbation • Batuk kronik – yang bersifat intermiten, dapat
Across the world, cigaretterates (Evidence
smoking is the A)
most commonly tidak produktif dan bisa disertai mengi
encountered risk factor • forLAMA
COPDhave a greater effect on berulang
exacerbation reduction compared with • Produksi sputum kronik
© 2021 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
LABAs (Evidence A) © 2021 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
• Combination of LABA and LAMA reduce WHO package of essential noncommunicable (PEN) disease
interventions for primary health care. Geneva: World Health
exacerbation compared to monotheraphy Organization; 2020. Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO
(Evidence B)
© 2021 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
TAKE HOME MESSEGE

1) Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sering,

dapat dicegah dan dapat dikendalikan
2) Merokok adalah faktor resiko utama PPOK.
Smoking cessation adalah solusi satu satunya
untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
3) Kita ingat 5 Langkah (Tanya, nasehati, kaji
keinginan quiting, assist dan jadwalkan)
4) Pasiennya ingat 7 Langkah (Bulatkan tekad,
bertahap kurangi, kenali situasi ingin merokok,
Minta dukungan, tunda, olahraga, berobat)
TERIMAKASIH ATAS ATENSINYA

Ilmu itu Bagaikan Binatang Buruan,

Menulis Adalah Ikatannya