Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PENDIDIKAN

I. MANAJEMEN

1. PENGERTIAN MANAJEMEN
*Menurut Kamus KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti manajemen adalah
penggunaan sumber daya efektif untuk mencapai sasaran. Selain itu, arti lain
dari manajemen adalah pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan dan organisasi.

* Menurut Umum
Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat
mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok.
Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu
ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang
tersedia.
Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai
kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat
terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata. Setiap
orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung
setiap harinya.
* Menurut Etimologi
manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen
berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis
kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi,
serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.

SUMBER: https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-
fungsi-dan-jenis-keilmuan-yang-harus-kamu-tahu
2. PENGERTIAN PENDIDIKAN
* Pengertian Pendidikan
Dalam bahasa Inggris pendidikan berarti education. Sedangkan dalam bahasa
latin berarti educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E berarti perkembangan dari
luar dari dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan Duco
berarti sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai upaya
guna mengembangkan kemampuan diri. Menurut Wikipedia, pendidikan ialah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian
serta pelatihan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok
dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan dan
juga
  Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Sumber : https://wqa.co.id/manajemen-pendidikan-tujuan-dan-ruang-lingkupnya/

3. MANAJEMEN PENDIDIKAN
*SEJARAH MANAJEMEN PENDIDIKAN
Sebelum abad ke-20, terjadi 2 peristiwa penting dalam ilmu
manajemen. Peristiwa penting kedua yg memengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah Revolusi Industri di Inggris. Fenomena tersebut di atas, itu semua adalah tentang
evaluasi dari pendidikan kita yang ada sekarang ini. Dari persoalan tersebut diatas, jelas
bahwa dunia pendidikan kita masih jauh dari nilai-nilai yang ingin dicapai.
Sebuah pertanyaan yang mungkin akan kita jawab bersama sebagai manusia
yang peduli terhadap dunia pendidikan. Kalau kita cermati lebih jauh, apa yang telah
diperbuat oleh lembaga pendidikan dewasa ini – yang telah dengan susah payah
menerapkan berbagai teori manajemen pendidikan yang cocok untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan – masih jauh dari harapan yang sebenarnya. Kebijakan
mulai dari CBSA sampai sekarang yang didengung-dengungkan dengan KBK adalah
berbagai upaya dunia pendidikan kita untuk mencerdaskan anak didiknya sesuai dengan
perkembangan zaman. Muncul lagi MBS adalah sebuah alternatif pemecahan yang
menginginkan pengelolaan pendidikan yang dibebankan kepada sekolah, sehingga apa
yang diinginkan suatu daerah terhadap potensi anak didiknya bisa tersalurkan dengan
baik.
Ini adalah sedikit tentang bagaimana sebenarnya penerapan pendidikan di
Indonesia, dn masih banyak lagi model-model yang diterapkan. Sebagaimana yang
dirasakan dalam sistem manajemen pendidikan kita dewasa ini, dengan munculnya
Manajemen Berbasis Sekolah dimungkinkan akan sedikit menjawab persoalan
tersebut. Di atas juga sudah diterangkan tentang manajemen secara umum yang itu
diterapkan dalan manajemen pendidikan kita. Seperti halnya sistem manajemen yang
ditemukan oleh tokoh-tokoh manajemen, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan
Controling adalah sistem manajemen yang sangat luar biasa ketika itu dilakasanakan
dengan sempurna. Sistem Manajemen Pendidikan yang terjadi di Indonesia sejak zaman
orde baru sampai kemudian muncul Manajemen Berbasis Sekolah yang sudah
cenderung kepada otomisasi lembaga-lembaga pendidikan , mempunyai arti yang sangat
luas. Persoalan inilah yang akan kita bahas selanjutnya. Sejak zaman Orde Baru telah
banyak yang di capai dalam pembangunan nasional termasuk bidang pendidikan.
Kemajuan ini juga mendapat pengakuan dari seluruh dunia dengan diberikannya
penghargaan Avisiena kepada Presiden Republik Indonesia karena keberhasilan
melaksanakan wajib belajar sekolah dasar. Namun ditengah-tengah kesuksesan yang
telah dicapai tersebut masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan, seperti
halnya pengangguran tenaga-tenaga terdidik hasil dari sistem pendidikan kita. Disatu
pihak pendidikan kita telah melahirkan lulusan pendidikan tinggi dan menengah tetapi
dilain pihak menambah pengangguran. Sebagaimana dijelaskan oleh H.A.R
Tilaar, bahwa di dalam sistem pendidikan sekurang-kurangnya berisi faktor-faktor
biaya, pengelola, institusi, dan system manajemennya
Sistem manajemen pendidikan kita masih terlalu sentralistik , sebagaimana kita
tahu bahwa suatu sistem yang sentralistik dan birokratik, maka ruang-gerak untuk
inovasi sangat terbatas. Demikian pula kreativitas dari para pendidiknya boleh
dikatakan menjadi hilang karena segala sesuatu telah ditentukan menurut garis-garis
yang ditentukan. Sehingga apa yang diinginkan daerah tidak tercapai karena sifat yang
sentralistik tersebut. Hasilnya adalah jumlah out-put banyak namun itu menambah
pengangguran yang banyak pula.
Pada era reformasi mulai muncul Manajemen Berbasis Sekolah seiring dengan
bergulirnya otonomi daerah . Konsep Manajemen Berbasis Sekolah dalam bahasa
Inggris disebut «School Based Management» merupakan strategi yang jitu untuk
mencapai manajemen sekolah yang efektif dan efisien. Konsep ini pertama kali muncul
di Amerika Serikat, latar belakangnya adalah ketika itu masyarakat mempertanyakan
apa yang dapat diberikan sekolah kepada masyarakat dan juga apa relevansi dan
korelasi pendidikan dengan tuntutan maupun kebutuhan masyarakat. Model MBS ini
adalah suatu ide dimana kekuasaan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pendidikan diletakkan pada tempat yang paling dekat dengan proses belajar
mengajar, yakni sekolah.
Konsep ini didasarkan pada «Self Determination Theory» yang menyatakan
bahwa apabila seseorang atau kelompok memiliki kekuasaan untuk mengambil
keputusan sendiri, maka orang atau kelompok tersebut akan memiliki tanggung jawab
yang besar untuk melaksanakan apa yang telah diputuskan tersebut. Dengan demikian
dapat dilihat sekaligus ditegaskan bahwa model MBS ini pada hakekatnya adalah
memberikan otonomi yang lebih luas kepada sekolah, dengan tujuan akhir
meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan kinerja dan
partisipasi semua stakeholdernya. Sekolah merupakan kebersamaan bersemuka, tempat
hubungan personel otentik antara pengajar dan pelajar dapat berkembang. Tanpa
persahabatan ragam itu banyak kekuatan dari pendidikan dan pengajaran akan
menghilang.

Proses itu semua akan terwujud ketika berada dalam ruang lingkup manajemen
yang baik, dan ini menurut J. Drost, SJ akan terwujud dalam Manajemen Berbasis
Sekolah .
Sumber:http://tamankepo.blogspot.com/2013/01/sejarah-manajemen-
pendidikan.html?m=

4. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


Pengertian manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang mana hal itu bisa berupa
man, money, materials, method, machines, market, dan segala hal untuk mencapai tujuan
pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu membutuhkan
sebuah rancangan dan perencanaan yang matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan
manajemen.
Sejalan dengan pengertian di atas, Soebagio Atmodiwirio menjelaskan, manajemen
pendidikan adalah proses untuk melakukan perencanaan, melakukan organisasi untuk
memimpin dan untuk melakukan pengendalian. Karena menejemen ini dilakukan dalam dunia
kependidikan, maka fokusnya dilakukan oleh para tenaga pendidik serta sumber daya dari
pendidikan itu sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan.
Para ahli mengemukakan berbagai pengertian manajemen pendidikan, namun inti dari
penjelasan tersebut adalah sama yakni sebuah pengorganisasian pendidikan yang meliputi
semua elemen-elemen pendidikan tersebut. Hasil akhirnya adalah tercapainya sebuah tujuan
pendidikan yang diharapkan.
Sumber: https://www.google.com/search?
q=pengertian+manajemen+pendidikan&oq=pengertian+manajemen+pendidikan&aqs=chrome
.0.0i512l3j0i433i512j0i512l2j69i60l2.10210j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-

5. UNSUR MANAJEMEN PENDIDIKAN


1. Man (Manusia), berperan sebagai man power
Dalam organisasi atau perusahaan, diperlukan untuk memimpin, menggerakkan
karyawan/bawahan, serta memberikan tenaga dan pikiran untuk kemajuan dan
kontinuitas lembaga. Sumbangan tenaga manusia disini dapat pula dinamakan sebagai
leadership atau kewirausahaan;

2. Materia (Barang), material digunakan sebagai proses produksi dalam suatu


perusahaan atau organisasi, dapat terdiri dari bahan baku, bahan setengah jadi, atau
barang jadi;

3. Machine (Mesin), merupakan kebutuhan pokok dalam melancarkan jalannya


suatu organisasi. Mesin berupa peralatan yang digunakan oleh suatu instansi atau
lembaga. Baik itu peralatan yang modern maupun peratan yang masih bersifat
konvensional;
4. Money (Uang), Money /modal dibagi menjadi 2, yaitu modal tetap berupa
tanah, gedung/bangunan, mesin dan modal kerja berupa kas, piutang

5. Method (Metode), pemilihan dan penggunaan metode yang tepat digunakan


sebagai aturan atau cara-cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari terjadinya
Inefisiensi dan pemborosan. Dalam lembaga pendidikan, metode pembelajaran
yang dibentuk oleh seorang guru sangat diperlukan dalam menerangkan
pelajaran.Karena metode yang dipakai akan memengaruhi peserta didik dalam
memahami pelajaran;

6. Market (Pasar), adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk


mengadakan transaksi, dalam lembaga pendidikan market berupa tempat terjadinya
interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun dengan stakeholders yang
ada dalam lingkup lembaga tersebut.

7. Minutes (Waktu), merupakan waktu yang dipergunakan dan dimanfatkan dalam


pencapaian visi dan misi suatu lembaga secara efektif dan efisien.

Sumber: https://www.silabus.web.id/7-unsur-manajemen-pendidikan/

6. TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


Tujuan manajemen pendidikan adalah terciptanya perencanaan pendidikan yang
merata, bermutu, relevan dan akuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan, teratasinya
mutu pendidikan karena masalah mutu di sebabkan oleh manajemennya.
Tidak hanya itu, tujuan ini juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan
ancaman dalam perencanaan. Tujuan lainnya yaitu terciptanya peserta didik yang aktif
dalam pengembangan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya.

https://wqa.co.id/manajemen-pendidikan-tujuan-dan-ruang-lingkupnya/#:~:text=Tujuan
%20manajemen%20pendidikan%20adalah%20terciptanya,mutu%20di%20sebabkan
%20oleh%20manajemennya.

7. MANFAAT MANAJEMEN PENDIDIKAN


1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB
2.terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara
3.Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan
(tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4.Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien;
5.Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentan proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemen pendidikan
6.Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan
oleh manajemennya;
7.Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan
akuntabel
8.Meningkatnya citra positif pendidikan

Sumber : https://www.asikbelajar.com/tujuan-manfaat-manajemen-pendidikan/

8. FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN


Dalam proses manajemen terlibat fungsi fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang
manajer, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (Organizing), Pemimpinan (Leading)
dan pengawasan (controlling). Adapun pengertian manajemen dari sudut fungsinya adalah
proses, kegiatan merencanakan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, dan pengendalian
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.23 Sejalan dengan
pendapat diatas bahwa fungsi-fungsi manajemen yaitu :
a. Planning (perencanaan).
Bagi setiap manajemen harus mempunyai planning atau perencanaan yang jelas, karena
dengan perencanaan merupakan proses awal dalam menentukan tujuan manajemen yang akan
dicapai. Dalam banyak hal perencanaan memegang peran strategis karena fungsi-fungsi
manajemen lainnya tidak dapat berjalan tanpa perencanaan.

b. Organizing (pengorganisasian). Pengorganisasian adalah keseluruhan proses


pengelompokan orang-orang, alat-alat, bahan-bahan, tugas, tanggung jawab, wewenang dan
fasilitas sehingga tercapai suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Actuanting (kegiatan). Kegiatan adalah tindakan atau aktivitas seluruh komponen


manajemen, bekerja menurut tugas masing-masing, alat-alat dan fasilitas dipergunakan menurut
fungsi dan kegunakan masingmasing, dan biaya sesuai dengan alokasi biaya yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan manajemen.

d. Controlling (pengawasan ). Pengawasan atau pengendalian merupakan salah satu


fungsi manajemen yang menjamin bahwa kegiatan dapat memeberikan hasil seperti seperti yang
diinginkan. Pengawasan diperlukan agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan
http://repository.radenintan.ac.id/1676/5/Bab_II.pdf

9. PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN


a. Prinsip Pembagian Kerja
Bila sebuah usaha berkembang, maka bertambah pulalah bidang-bidang
pekerjaan yang harus ditangani. Di samping pembagian kerja antara atasan dan
bawahan . Tujuan pembagian kerja adalah agar dengan usaha yang sama dapat diperoleh
hasil kerja yang terbaik

b. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab


Setiap orang yang telah diserahi tugas dalam sesuatu bidang pekerjaan tertentu
dengan sendirinya memiliki wewenang untuk membantu memperlancar tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. Wewenang adalah hak memberikan perintah-perintah dan
kekuasaan meminta kepatuhan dari yang diperintah. Ada dua jenis wewenang, pertama
wewenang atau kekuasaan pribadi yang bersumber kepada kepandaian, pengalaman, nilai
moral, kesanggupan memimpin dan lain sebagainya, kedua wewenang resmi yang diterima
dari instansi yang lebih tinggi. Tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi atau
kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang petugas.

c. Prinsip Tata Tertib dan Displin


Sebuah usaha yang dilakukan dengan tertib dan disiplin akan dapat
meningkatkan kualitas kerja, dan peningkatan kualitas kerja akan pula menaikkan mutu
hasil kerja sebuah usaha. Hakekat dari kepatuhan adalah disiplin, yakni melakukan apa
yang sudah disetujui bersama antara pimpinan dan petugas atau para pekerja, baik
persetujuan yang tertulis, lisan maupun yang berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan-
kebiasaan.

d. Prinsip Kesatuan Komando


Di dalam sebuah kapal tidak boleh ada dua nakhoda, demikian pula di dalam
sebuah usaha. Untuk setiap tindakan setiap petugas harus menerima perintah dari hanya
seorang atasan saja. Bila tidak, berarti wewenang dikurangi, disiplin terancam, ketertiban
terganggu, dan stabilitas akan mengalami ujian.
Jika perintah datang dari hanya satu sumber, maka setiap orang juga akan tahu
kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang telah diberikan
kepadanya

e. Prinsip Keadilan dan Kejujuran


Semangat kesatuan hanya dapat dibina jika prinsip keadilan dan kejujuran
diterapkan dengan baik sehingga setiap orang dapat bekerja dengan sungguh-sungguh
dan setia. Kecuali itu keadilan juga dituntut misalnya dalam pembagian
pendapatan , sesuai dengan berat ringannya pekerjaan dan tanggung jawab
seseorang. Secara ringkas Dr. Awaluddin Djamin, MPA mengatakan bahwa sebuah usaha
akan berjalan dengan baik jika dilakukan berdasarkan prinsip KIS, singkatan dari
Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi.

Sumber : https://mustafatope.wordpress.com/2008/07/27/prinsip-prinsip-
manajemen-pendidikan/

II. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN


Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan
1. Wilayah Kerja
Manajemen pendidikan menurut wilayah kerja dibagi menjadi berbagai tingkatan
wilayah, diantaranya ialah :
 Manajemen Pendidikan Seluruh Negara
Merupakan salah satu manajemen pendidikan pada level nasional. Keberjalanan proses
pendidikan disini dapat dilaksanakan tidak hanya oleh para pihak sekolah namun pihak
luar sekolah termasuk pada penyelenggara berbagai kegiatan pendidikan yang tentu saja
skalanya adalah nasional.
 Satu Provinsi
Manajemen pendidikan satu provinsi juga memiliki ruang lingkup provinsi dimana
pelaksana pada proses pendidikan didukung oleh pihak yang berkaitan yang ada di
Kabupaten dan Kecamatan.
 Satu Kabupaten atau Kota
Manajemen pendidikan ini fokus pada suatu wilayah satu kabupaten maupun satu kota
saja.
 Satu Unit Kerja
Proses pendidikan satu unit kerja menitikberatkan pada satu unit kerja yang secara
langsung menangani suatu proses pendidikan.
 Kelas
Manajemen pendidikan dengan sekup terkecil yang secara langsung berhadapan dengan
para peserta didik.

2. Objek Garapan
Ruang lingkup berdasarkan ojek garapan dapat dibedakan menjadi beberapa hal
diantaranya :
 Manajemen siswa.
 Manajemen personil-personil dalam sekolah.
 Kurikulum dalam sekolah.
 Manajemen prasarana atau material.
 Manajemen Tata Usaha Sekolah atau Tata Laksana pendidikan.
 Pengaturan Anggaran pendidikan.
 Manajemen lembaga atau organisasi pendidikan.
 Manajemen hubungan masyarakat atau manajemen kominikasi pendidikan.

3. Fungsi
Ruang lingkup berdasarkan fungsi atau urutan kegiatannya dapat dibedakan beberapa
yaitu :
 Merencanakan
 Mengorganisasikan
 Mengarahkan
 Mengkoordinasikan
 Mengkomunikasikan
 Mengawasai ataupun mengevaluasi

4. Pelaksana
Jika dilihat dalam liungkungan suatu kelas guru itu adalah sebagai administator. Guru
haruslah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan manajemen, dengan pengertian bahwa
manajemen yaitu sebagai pengelolaan, maka guru bertindak sebagai seorang manajer di
kelas yang di pimpinnya.

III. KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH DAN


PERGURUAN TINGGI

* Tingkat Sekolah Dasar


Manajemen sekolah dasar adalah kegiatan pengelolaan dan mengatur
sekolahdasar. Manajemen sekolah dasar merupakan bagian dari pembuatan keputusan
yangdilakukan bersama atau melalui penerimaan tanggung jawab manajemen spesifik
dalam aspek pekerjaan sekolah dasar. Peran guru dalam manajemen sekolah yaitu
bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru lain, berpartisipasi dalam pertemuan,ikut
berkontribusi dan mengkoordinasi atau mengelola pekerjaan guru lain.

*Tingkat Sekolah Menengah


Upaya dalam memperbaiki kualitas lembaga pendidikan menengah pertama agar
tercapainya tujuan pendidikan yang kemudian disebut dengan manajemen mutusekolah
menengah. Input, proses dan output merupakan sasaran dalam mutu pendidikan. Agar
mennjadi sekolah yang bermutu ada beberapa hal yang harusdilakukan seperti
mengelola sekolah dengan baik, menetapkan sasaran dengan baik,meningkatkan
kualitas sekolah, dan fokus dalam memanajemen sekolah baik itumanajemen standara
sarana dan prasarana.

*Tingkat Perguruan Tinggi


Berdasarkan peraturan pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999tentang
pendidikantinggi yaitu
1). Menyiapkan peserta didik agar menjadi masyarakat yang mempunyai kemampuan
akademik dan profesional yang dapat mengembangkan dan memperkayailmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian;
2). Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Konsep perguruan tinggi yaitu dengan menghasilkan insan atau pribadi dengan kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya.Perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik,
sekolah tinggi, institut, universitas.penyelenggaraan pendidikan tinggi di atur dalam
Pemerintah Nomor 60Tahun dan 1999. Dalam manajemen perguruan tinggi fungsinya
sama seperti fungsimanajemen yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Adahal yang berbeda pada manajemen perguruan tinggi dengan
manajemen sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yaitu dimensi makna.

+Adapun dimensi makna tersebut adalah


1) dimensi etis;
2) dimensi kelilmuan;
3) dimensi pendidikan;
4) dimensisosial;
5) dimensi korporasi.
Dalam perguruan tinggi terdapat tantangan globaltersendiri. Untuk menghadapi
tantangan globalisasi maka perguruan tinggi harusmeningkatkan sistem teknologi dan
selalu memperbaharui informasi. Menyesuaikandiri dengan lingkungan baru
Sumber:
https://www.academia.edu/43025548/Konsep_dasar_manajemen_pendidik
an#:~:text=Konsep%20Manajemen%20Pendidikan%20Tingkat
%20Sekolah,dalam%20aspek%20pekerjaan%20sekolah%20dasar

IV. MANAJEMEN SEOKLAH, PESERTA DIDIK, KURIKULUM,


PERSONALIA, BIAYA, SARANA, PRASARANA

*Manajemen sekolah
Manajemen sekolah adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan
pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari
beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil capai oleh sekolah.
Memiliki dua aspek yaitu:
 Manajemen Eksternal
Meliputi hubungan hubungan dengan pihak luar sekolah
Seperi: -Masyarakat
-Dewan pendidikan
-Dinas pendidikan dan pihak lain yang terkait dengan fungsi sekolah.
 Manajemen Internal
Meliputi : perpustakaan, laboratorium, bangunan dan saran fisik lainnya, sumber dana,
pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid.
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sekolah

*Peserta Didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal
maupun pendidikan nonformal. pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik\

*Kurikulum
Kurikulum adalah serangkaian mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Tujuan kurikulum adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dan
keefektifan materi yang di pelajari
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum.

Personalia

Personalia adalah semua orang yang terkait atau berhungan dengan organisasi
dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Personalia pendidikan adalah orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan belajar


mengajar di lembaga pendidikan,diantaranya adalah guru,petugas bimbingan
konseling,dan non-edukatif.

https://www.academia.edu/

*Biaya
Biaya adalah jumlah uang yang dikeluarkan dalam menuhi kebutuhan belajar mengajar
peserta didik.
*Sarana
Sarana pendidikan adalah alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan dan berguna untuk memperlancar dan mempermudah proses transfer ilmu
dari pendidik ke peserta didik.
Contoh sarana pendidikan yaitu: buku,computer, pulpen,tas dll.
*Prasarana
Prasarana adalah alat-alat yang secara tidak langsung digunakan dalam
mencapai tujuan pendidikan.Tujuan prasarana pendidikan adalah untuk menunjang
kenyamanan dan kelancaran proses belajar
mengajar.Contoh,lokasi ,bangunan,sekolah,lapangan olahraga,lab dll.
*Hubungan sekolah dan masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang
kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk
masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat:
a.     Untuk memajukan kualitas belajar peserta didik..
b.     Untuk memperkokoh tujuan dan memajukan kualitas penghidupan masyarakat.
c.     Untuk mendorong masyarakat dalam membantu progam bantuan sekolah dan
masyarakat di sekolah.

* Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


1. Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan.
Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat
sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang
fungsional.
2. Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari
masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat
dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di
kedua belah pihak.
3. Masyarakat  berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
4. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap
membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
5. Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung
museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.
6. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
7. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti
aspek alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan
sebagainya.
Sumber :https://fadillawekay.wordpress.com/

V. UNSUR KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk


memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan
dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan. Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan
pribadi, Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipe kepemimpinan
demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipe kepemimpinan menurut bakat. Yang
selanjutnya bahwa factorfaktor tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin dalam
melaksanakan aktivitasnya.

VI. STANDAR MUTU MANAJEMEN PENDIDIKAN


Standar mutu menejemen pendidiakan adalah suatu sistem untuk membantu satuan
pendidik. Mutu menejemen merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,pengadilan, dan
pengasan semua aktifitas kerja yang harus di selesai kan untuk mempertahan kan mutu yang di
inginkan.

Sumber: https://kitamenulis.id/2021/06/28/manajemen-mutu-pendidikan/

VII. MERDEKA BELAJAR DAN KAMPUS MERDEKA


*Merdeka Belajar
Merdeka belajar adalah guru dan muridnya memiliki kebebasan untuk berinovasi,
kebesan untuk belajar mandiri dan kreatif.
Merdeka belajar menjadi salah satu program inisiatif mentri Pendidikan yang ingin
menciptakan suasana belajar yang Bahagia dan suasana yang happy.
Tujuan merdeka belajar adalah agar para guru, perserta didik bisa mendapat suasana yang
Bahagia. Merdeka belajar itu proses Pendidikan harus suasana yang membahagiakan setiap
pelajaran.

*Kampus Merdeka
Kampus merdeka merupakan kebijakan mentri Pendidikan dan kebudayaan yang
bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk
memasuki dunia kerja kampus merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.

Sumber: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/about/kata-pengantar-direktur-
belmawa#:~:text=Merdeka%20Belajar%20%E2%80%93%20Kampus%20Merdeka%2C
%20merupakan,kuliah%20yang%20akan%20mereka%20ambil

VIII. MANAJEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


Visi : “Menjadi Kelompok Program Studi yang Unggul dalam Bidang
Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jerman di tingkat nasional dan mendapat pengakuan
internasional pada tahun 2020”.
Misi : *Menyelenggarakan layanan pendidikan bahasa Jerman bermutu kepada
mahasiswa
*Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi pembelajaran bahasa Jerman
*Menciptakan budaya akademik yang kondusif bagi civitas akademika
yang mendorong tumbuhanya minat dan dedikasi untuk mempelajari bahasa jerman
*Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan bahasa Jerman dalam bidang pengajaran, sosial dan budaya
*Menyelenggarakan kerjasama dengan instansi terkait dalam bidang
bahasa dan budaya di tingkat lokal, regional dan internasional

Tujuan :
1. Menghasilkan lulusan yang unggul, profesional dan berkarakter di bidang pembelajaran
bahasa Jerman untuk memenuhi permintaan pasar dan industri dalam konteks regional,
nasional, dan global.
2. Menghasilkan penelitian yang ino- vativ yang dibutuhkan oleh stakeholder dan
menyebarluaskannya kepada masyarakat
3. Terciptanya suasana akademik yang kondusif yang menjamin pelayanan bermutu dan
kinerja yang optimal bagi seluruh dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan.
4. Menyelenggarakan layanan akademik dalam bidang pembelajaran bahasa Jerman, sosial
dan budaya kepada masyarakat.
5. Menjalin kerjasama antar instansi terkait dalam bidang bahasa dan budaya di tingkat, lokal,
regional dan internasional
https://www.unimed.ac.id/2022/07/02/pendidikan-bahasa-jerman/

Anda mungkin juga menyukai