Laporan Kelompok 1 PKL Dugapat Mas
Laporan Kelompok 1 PKL Dugapat Mas
KELOMPOK 1
Amar Rahmaulana
Andika Novianti Iskandar
Elyas Arrochman Wahid
Helmi Guntoro
Muhammad Khusnul Huluq
PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
Yogyakarta, 10 Agustus 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
Bab 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................................................4
1.4 Dasar Hukum.........................................................................................................................5
Bab 2 Kondisi Perusahaan................................................................................................................6
2.1 Gambaran Umum Perusahaan...............................................................................................6
2.2 Temuan..................................................................................................................................6
2.2.1 Kelembagaan dan Keahlian K3.......................................................................................6
2.2.2 SMK 3.............................................................................................................................7
2.2.3 K3 secara umum............................................................................................................7
Bab 3 ANALISA.................................................................................................................................8
3.1 Analisis Temuan Positif..........................................................................................................8
3.2 Analisis Temuan Negatif......................................................................................................11
Bab 4 PENUTUP.............................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
4.2 saran....................................................................................................................................14
Bab 1 PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan
untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi
kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin
keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan serta kerugian
lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan alat pelindung diri, perawatan mesin,
dan pengaturan jam kerja.
Pada dasarnya setiap perusahaan maupun tenaga kerja sendiri tidak ada yang
menginginkan terjadinya kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja. Upaya perlindungan
tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja, orang lain yang berada di tempat kerja, serta sumber
produksi di perusahaan selalu dalam keadaan sehat, selamat, aman, dan sejahtera sehingga
pada akhirnya tercapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dengan tetap mengutamakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah mengenai Kelembagaan dan Keahlian K3 serta penerapan SMK3. Pemeriksaan ke
lapangan yang berfokus pada kelembagaan dan keahlian K3 serta penerapan SMK3 perlu
dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat kepedulian sebuah perusahaan terhadap
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada area kerja, untuk mengetahui bentuk Kelembagaan
dan Keahlian K3 serta SMK3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat
mencegah, mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta pelatihan Calon Ahli K3
Umum, yang mana agar peserta mampu melakukan identifikasi, Analisa, dan
membuat rekomendasi pelaksaaan K3 secara umum, penerapan SMK3, serta
Kelembagaan dan Keahlian K3.
- Ahli K3 Umum
3) Penerapan SMK3
2) Penerapan SMK3
- Luas Area Pabrik adalah 11.000 meter persegi. Lokasi perusahaan berada di Jln
Pengung Jatinom KM 1 No. 18 Desa Belanceran, Kecamatan Karang Anom,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
- Jumlah Tenaga Kerja adalah 1300 orang yang manyoritas tenaga kerjanya adalah
perempuan yang berusia produktif.
2.2 Temuan
Adapun temuan-temuan yang didapat dari kegiatan praktek kerja lapang (online ) ini
meliputi:
2.2.2 SMK 3
1. Temuan positif
2. Temuan negatif
a. Terdapat sedikit perbedaan elevasi pada area tempat cuci alat yang beresiko
tenaga kerja bisa tersandung dan tergelincir akibat lantai yang licin
b. Memisahkan menejemen review dengan review kebijakan dalam suatu meeting
khusus.
c. Tidak tersedianya BBS Form (Based Behaviour Safety) untuk pelaporan berkala.
2. Temuan negative
Bab 3 ANALISA
3 Dari Pemaparan PKL Online SMK 3 Audit ke-4 PT dugampat pada Perlunya mating khusus PP No 50 Tahun
tahun 2019 terdapat sedikit untuk membahas 2012 tentang
kekurangan yang didapati yaitu kebijakan K3 guna Penerapan SMK3
belum memisahkan majemen mengulas lebih detail
review dengan review kebijakan penerapan kebijakan K3
K3dalam satu meeting khusus yang berlangsung
dalam perusahaan
4 Dari Pemaparan PKL Online SMK 3 Tidak tersedianya BBS Form BBS form (Based PP No 50 Tahun
(Based Behaviour Safety) untuk Behaviour Safety) 2012 tentang
pelaporan yang dilakukan setiap mempermudah untuk Penerapan SMK3
satu bulan sekali yang kita mengenali perilaku
diberlakukan untuk semua kerja yang berpotensi
depaartemen/perkerja/karyawan. menimbulkan bahaya
Bab 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil PKL Online pada PT. Dugapat Mas dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan K3 di PT. Dugapat Mas sebagian besar sudah dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Hasil Identifikasi dan analisa yang didapatkan dari PKL Online antara lain :
3. Temuan Positif
a. Temuan positif pada kelembagaan dan keahlian K3 : Struktur P2K3 sudah
terbentuk, terdapat juga stuktur P2HIV/AIDS dan P2Covid19, terdapat tim
tanggap darurat yaitu tim Balakar, memiliki Ahli K3 (Ahli K3 Umum, Ahli
K3 Kebakaran, Ahli K3 Lingkungan Kerja, dan Ahli K3 Audit Internal),
Memiliki fasilitas kesehatan seperti Poliklinik.
b. Temuan positif pada Penerapan SMK3 : Memiliki struktur organisasi P2K3,
Memiliki Dokter dan Paramedis tenaga kesehatan, perusahaan dapat
melakukan audit internal, dan melakukan riksa uji pada alat kerja, alat angkat
dan angkut, lingkungan kerja, serta penerapan LOTO
c. Temuan positif K3 secara umum : Adanya rambu / poster / safety sign, alat
pelindung diri (APD), SOP, JSA, dan xx sudah ada di area kerja, serta terdapat
Smoking Area.
4. Temuan Negatif
a. Temuan negatif pada keahlian K3 yaitu kurangnya Ahli K3 Kimia karena
didalam perusahaan terdapat Limbah B3 yang membutuhkan penanganan
khusus, baik limbah B3 medis dan non medis. Kurangnya Ahli K3 Listrik.
Kurangnya ketersediaan Toilet pada perusahaan.
b. Temuan negatif pada penerapan SMK3 masih ditemukan beberapa bagian
yang kurang sesuai antara lain : kurangnya rambu / penanda / safety sign pada
elevasi tangga di area cuci, memisahkan menejemen review dengan dan
review kebijakan secara terpisah, serta penambahan BBS form (Based
Behaviour Safety)
4.2 saran
Berdasarkan hasil PKL Online dan analisa yang dilaksanakan pada PT. Dugapat Mas
terdapat beberapa saran, antara lain :
1. Sebelum memasuki area pabrik/area kerja harus dalam keadaan mengenakan APD
lengkap. Khususnya untuk bagian Quality, Produksi, Gudang yang memiliki
potensi bahaya paling tinggi. Selain itu dapat diberlakukannya sistem sanksi bagi
pelanggar.
2. Menambah jumlah toilet sesuai dengan aturan K3, untuk Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja 1300 orang, perlu 36 unit toilet, dan baiknya diberi penanda
peruntukan toilet tersebut untuk pria atau wanita
3. Melakukan selalu pelatihan rutin dan penyuluhan serta kedisiplinan terkait 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
4. Mengagendakan orang / tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan Ahli K3
Kelistrikan dan juga Ahli K3 Kimia.
5. Perlu adanya Management Review perusahaan setiap 6 bulan sekali (bentuk
komunikasi serta sosialisasi perusahaan terhadap karyawan/teanga kerja
perusahaan.
6. Perlu adanya sosialisasi pendistribusian form BBS (Based Behaviour Safety)
untuk semua department. Hal ini merupakan upaya pencegahan secara proaktif
yang berfokus pada perilaku berbahaya di area kerja.