Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PT. DUGAPAT MAS


BIDANG K3 KELEMBAGAAN K3, KEAHLIAN K3, DAN SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 25 KELAS A 2022

KELOMPOK 1
Amar Rahmaulana
Andika Novianti Iskandar
Elyas Arrochman Wahid
Helmi Guntoro
Muhammad Khusnul Huluq
PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
Yogyakarta, 10 Agustus 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
Bab 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................................................4
1.4 Dasar Hukum.........................................................................................................................5
Bab 2 Kondisi Perusahaan................................................................................................................6
2.1 Gambaran Umum Perusahaan...............................................................................................6
2.2 Temuan..................................................................................................................................6
2.2.1 Kelembagaan dan Keahlian K3.......................................................................................6
2.2.2 SMK 3.............................................................................................................................7
2.2.3 K3 secara umum............................................................................................................7
Bab 3 ANALISA.................................................................................................................................8
3.1 Analisis Temuan Positif..........................................................................................................8
3.2 Analisis Temuan Negatif......................................................................................................11
Bab 4 PENUTUP.............................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
4.2 saran....................................................................................................................................14
Bab 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Berdasarkan Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja difilosofikan sebagai suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian, keutuhan, dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja dan setiap
insan pada umumnya beserta hasil karya dan budayanya dalam upaya mencapai masyarakat
yang adil, makmur, dan sejahtera. Sedangkan secara keilmuan adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan
untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi
kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin
keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan serta kerugian
lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan alat pelindung diri, perawatan mesin,
dan pengaturan jam kerja.

Pada dasarnya setiap perusahaan maupun tenaga kerja sendiri tidak ada yang
menginginkan terjadinya kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja. Upaya perlindungan
tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja, orang lain yang berada di tempat kerja, serta sumber
produksi di perusahaan selalu dalam keadaan sehat, selamat, aman, dan sejahtera sehingga
pada akhirnya tercapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dengan tetap mengutamakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah mengenai Kelembagaan dan Keahlian K3 serta penerapan SMK3. Pemeriksaan ke
lapangan yang berfokus pada kelembagaan dan keahlian K3 serta penerapan SMK3 perlu
dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat kepedulian sebuah perusahaan terhadap
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada area kerja, untuk mengetahui bentuk Kelembagaan
dan Keahlian K3 serta SMK3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat
mencegah, mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud yaitu salah satu materi/tugas dalam rangka pelatihan/pembinaan calon Ahli K3
Umum.

a. Tujuan Umum

Mempraktekan teori yang telah diterima selama kegiatan pelatihan Ahli K3


Umum.

b. Tujuan Khusus

Salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta pelatihan Calon Ahli K3
Umum, yang mana agar peserta mampu melakukan identifikasi, Analisa, dan
membuat rekomendasi pelaksaaan K3 secara umum, penerapan SMK3, serta
Kelembagaan dan Keahlian K3.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah

1) Pelaksanaan PKL dilakukan secara Online


Perusahaan yang dijadikan lokasi PKL adalah PT. Dugapat Mas

2) Kelembagaan dan Keahlian K3

- P2K3 (Pengesahan, Ketua, Sekertaris, Program Kerja, Laporan per 3 Bulan,


Rapat Bulanan) PJK3 yang melakukan riksa uji (SKP, tenaga ahli)

- Ahli K3 Umum

3) Penerapan SMK3

- Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan Rencana K3, Pemantauan dan


evaluasi Kinerja K3 dan Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

- Manual SMK3, SOP, Instruksi Kerja, Formulir/Checklist K3, dan Catatan K3


- Audit eksternal dan internal SMK3
- Penghargaan K3 (Zero Accident Award, Sertifikat SMK3, HIV/AIDS di
tempat kerja).
1.4 Dasar Hukum
Dasar Dasar Hukum yang digunakan diantaranya :

1) Kelembagaan dan Keahlian K3


- Undang Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (AK3)
- Permenaker No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (PJK3)
- Permenaker No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Permenakertrans No. Per. 08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
(APD)
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No 239 Tahun 2004
tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Umum
- Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No 2 Tahun 2011
tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
- Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 3 Tahun 2011
tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Undang Undang No 1 Tahun 1970 yang selanjutnya disebut
Ahli K3
- Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 48
Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

2) Penerapan SMK3

- Undang Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

- Undang Undang No 13 Tahun 2012 tentang Ketenagakerjaan.


- PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
- Permenaker No 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
SMK3.
-

Bab 2 KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


- Alur Proses Produksi adalah PT. Dugapat Mas bekerja sama dengan PT. HM
Sampoerna Tbk memproduksi rokok dari mulai datangnya bahan baku datang
sampai diproses PT. Dugapat Mas sampai siap dipasarkan.

- Bahan baku yang di datangkan atau di siapkan dari PT. HM Sampoerna


kemudian diproses melalui berapa tahap diantaranya giling gunting, kemas,
pengemasan/packing, dan diberikan bandrol menjadi produk jadi yang siap
dipasarkan.

- Luas Area Pabrik adalah 11.000 meter persegi. Lokasi perusahaan berada di Jln
Pengung Jatinom KM 1 No. 18 Desa Belanceran, Kecamatan Karang Anom,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
- Jumlah Tenaga Kerja adalah 1300 orang yang manyoritas tenaga kerjanya adalah
perempuan yang berusia produktif.

2.2 Temuan
Adapun temuan-temuan yang didapat dari kegiatan praktek kerja lapang (online ) ini
meliputi:

2.2.1 Kelembagaan dan Keahlian K3


1. Temuan positif
a. Struktur P2K3 sudah terbentuk
b. Terdapat tim tanggap darurat kebakaran (Balakar)
c. Memilik 2 ahli K3 umum, 1 orang ahli K3 kebakaran dan 1 orang ahli K3
Lingkungan Kerja
d. Memiliki 1 orang ahlik K3 Audit internal
e. Memiliki fasilitas Kesehatan (Poliklinik)
f. Sudah terbentuk struktur P2HIV/Aids dan P2Covid19
2. Temuan negatif
a. Kurangnya tenaga ahli K3 kimia, ahli K3 listrik.

2.2.2 SMK 3
1. Temuan positif

a. Memiliki Struktur Organisasi P2K3


b. Memiliki Struktur Organisasi P2HIV/AIDS
c. Memiliki Struktur Organisasi P2Covid19
d. Memiliki Dokter dan Tenaga Kesehatan (Hiperkes Perusahaan)
e. Melakukan Audit Internal setiap 1 Tahun sekali
f. Melakukan Riksa Uji
g. Menerapkan SMK3 dari Fasilitas K3, pemasangan Rambu-rambu K3, Peraturan
K3, Indikator Kinerja K3, dan Spanduk serta Gambar K3 di Perusahaan
h. Penerapan log out tag out (LOTO).

2. Temuan negatif

a. Terdapat sedikit perbedaan elevasi pada area tempat cuci alat yang beresiko
tenaga kerja bisa tersandung dan tergelincir akibat lantai yang licin
b. Memisahkan menejemen review dengan review kebijakan dalam suatu meeting
khusus.
c. Tidak tersedianya BBS Form (Based Behaviour Safety) untuk pelaporan berkala.

2.2.3 K3 secara umum


1. Temuan positif

a. Adanya Rambu-rambu / poster / spaduk / safety sign


b. Alat Pelindung Diri
c. SOP, JSA sudah ada di area kerja
a. Smoking Area

2. Temuan negative
Bab 3 ANALISA

Membuat tabel analisis positif dan negatif

3.1 Analisis Temuan Positif


No Foto Temuan Analisis Saran/Rekomendasi Dasar Hukum
1 Keahlian K3 Perusahaan memiliki Pentingnya pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970, UU No. 23
Ahli K3 Umum 2 Program K3 di perusahaan Tahun 1992 tentang Kesehatan,
Dari Pemaparan PKL Online orang, Ahli K3 hendaknya selalu dan UU No. 13 Tahun 2003
Kebakaran 1 orang, dilakukan pelatihan tentang Ketenagakerjaan
dan Ahli K3 program K3 secara berkala
Lingkungan Kerja 1 sehingga tersedia tenaga
orang Ahli pada setiap divisi K3
2 Keahlian K3 Perusahaan telah Dalam upaya meninjau UU No 1 Tahun 1970 tentang
memiliki Ahli K3 Audit dan menilai penerapan Keselamatan Kerja, UU No. 23
Internal sebagai P2K3 berhasilnya Sistem Tahun 1992 tentang Kesehatan,
Perusahaan Manajemen K3 di dan UU No. 13 Tahun 2003
perusahaan diperlukan tentang Ketenagakerjaan
evaluasi yang bersifat rutin

3 Keahlian K3 Perusahaan telah Dokter dan Paramedis di UU No 1 Tahun 1970 tentang


memiliki satu orang perusahaan harus Keselamatan Kerja, UU No. 23
Dokter Perusahaan mendapatkan pelatihan Tahun 1992 tentang Kesehatan,
dan dua orang dalam bidang Higiene di dan UU No. 13 Tahun 2003
Paramedis perusahaan tentang Ketenagakerjaan
Perusahaan. Telah
tersedianya Poliklinik
milik perusahaan
sebagai pelayanan
kesehatan di
perusahaan
4 Dari Pemaparan PKL Online Keahlian K3 Perusahaan telah Perusahaan perlu UU No 1 Tahun 1970 tentang
memiliki Emergency melakukan pelatihan Keselamatan Kerja pasal 3,
Response Team kepada Emergency Kepmenaker No 186 Tahun 1999
untuk mengatasi Response Team untuk pasal 2
kondisi darurat. meningkatkan
Memiliki Team Ketangkasan Tenaga Kerja
Balakar dengan
orang-orang yang
berkompeten dan
memiliki 30 APAR
sesuai dengan
regulasi
(penempatannya)
5 Kelembagaan K3 Perusahaan sudah Untuk menjalankan UU No 1 Tahun 1970, Permenaker
memiliki organisasi program dan kebijakan K3 No 4/Men/1987 pasal 4,
yang bergerak secara menyeluruh. Kepmenaker No 4/Men/1987, dan
dibidang pengelolaan Memonitor dan Permenaker No 4/Men/1995
keselamatan dan mengevaluasi program- tentang PJK3
kesehatan kerja program K3 di perusahaan.
seperti P2K3,
P2HIVAIDS, dan
P2Covid19
6 Kelembagaan K3 Terdapat kebijakan Untuk menjalankan UU No 1 Tahun 1970, Permenaker
K3 yang dituangkan program dan kebijakan K3 No 4/Men/1987 pasal 4,
secara tertulis dalam secara menyeluruh. Kepmenaker No 4/Men/1987, dan
pembentukan P2K3. Memonitor dan Permenaker No 4/Men/1995
Kebijakan P2K3, mengevaluasi program tentang PJK4
P2HIV/AIDS, dan kebijakan K3 di
P2Covid19 perusahaan serta
membentuk komitmen
untuk K3 di Perusahaan
7 SMK3 Perusahaan ini telah Perusahaan perlu UU No. 1 Tahun 1970 tentang
bekerja sama dengan meningkatkan kerja sama Keselamatan Kerja pasal 9,
beberapa PJK3 dalam dengan PJK3 dengan Permenaker No 4 Tahun 1995
melakukan bidang lainnya selain tentang PJK3 (pasal 3 poin C dan
pemeriksaan dan pemeriksaan dan D serta pasal 4 poin 1B dan 2A
pengujian (Dengan pengujian. Dengan Audit
Audit Eksternal). tingkat awal 64 kriteria,
Perusahaan ini telah lanjut Audit Transisi 122
diaudit oleh PJK3 kriteria, dan Audit Lanjutan
(Perusahaan Jasa 166 kriteria
Keselamatan Kerja),
yaitu PT. JAN
lembaga independen
yang bergerak
dibidang jasa
keselamatan dan
kesehatan kerja
8 SMK3 Terdapat Indikator Dibuat lebih banyak UU No. 1 Tahun 1970 pasal 14
Kinerja K3, Peraturan sehingga mudah dan tentang kewajiban pengurus, PP
umum K3, Rambu- sering dilihat pekerja baik No 50 Tahun 2012 tentang
rambu K3. Tersedia didalam ruangan dan luar Penerapan SMK3
juga spanduk atau tempat kerja
gambar K3 yang
sesuai dan terpasang
dengan baik
9 SMK3 Terdapat Lebih diperbanyak lagi UU No 1 Tahun 1970 tentang
display/rambu untuk untuk display evakuasi Keselamatan Kerja pasal 14b, PP
jalur evakuasi apabila maupun keterangan No. 50 Tahun 2012 tentang
dibutuhkan untuk darurat lainnya. Penerapan SMK3
keadaan darurat,
seperti arah panah
evakuasi, peta
evakuasi, dan
assembly point / titik
berkumpul
10 SMK3 Terdapat Fasilitas K3 Sebaiknya untuk UU No 1 Tahun 1970,
di perusahaan, seperti penempatan, ditempatkan Permenakertrans No
Rambu P3K, Kotak pada area yang mudah 15/Men/VII/2008
P3K dan isinya, Alat terlihat, mudah dijangkau /
Evakuasi dan diraih, pada saat terjadi
Transportasi Darurat keadaan darurat
11 SMK3 Terdapat Petugas Petugas P3K harus UU No 1 Tahun 1970,
P3K, dan Fasilitas memiliki lisensi sehingga Permenakertrans No
P3K di Perusahaan perlu adanya pelatihan 15/Men/VII/2009
P3K agar memiliki
pengetahuan dan
keterampilan dibidang
P3K. Lalu untuk setiap
fasilitas P3K perlu
dilakukan pemeriksaan
/inspeksi rutin agar
ketersediaannya selalu
ada saat dibutuhkan
12 SMK 3 Terdapat log out tag Para perkerja diharapkan PP No. 50 Tahun 2012 tentang
out (LOTO) yang mengetahui kegunaan penerapan sistem manajemen K3
merupakan LOTO, karena saat kriteria 6.5.8
penerapan sistem terjadinya kecelakaan
penguncian diharapkan perkerja secara
pengoprasian untuk tanggap menekan tombol
mencegah agar untuk meng-non aktifkan
sarana produksi tidak semua peralatan
dihidupkan sebelum
saatnya
3.2 Analisis Temuan Negatif

No Foto Temuan Analisis Saran/Rekomendasi Dasar Hukum


1 Dari Pemaparan PKL Online Keahlian Tidak terdapatnya tenaga Ahli K3 Sebainya diagendakan UU No. 1 Tahun
K3 Kelistrikan dan Ahli K3 Kimia untuk pelatihan Ahli K3 1970, UU No. 23
Kelistrikan dan Ahli K3 Tahun 1992 tentang
Kimia Kesehatan, dan UU
No. 13 Tahun 2003
tentang
Ketenagakerjaan
2 SMK3 Terdapat undakan tangga pada Sebaiknya diberikan UU No. 1 Tahun
area tempat cuci alat yang penanda pada undakan 1970 pasal 14
beresiko tenaga kerja bisa tangga, dan diberikan tentang kewajiban
tersandung dan tergelincir akibat gambar/petunjuk/rambu pengurus, PP No 50
lantai yang licin seperti peringatan ada Tahun 2012 tentang
undakan tangga dan Penerapan SMK3
lantai licin "Rambu hati2
Tersandung"

3 Dari Pemaparan PKL Online SMK 3 Audit ke-4 PT dugampat pada Perlunya mating khusus PP No 50 Tahun
tahun 2019 terdapat sedikit untuk membahas 2012 tentang
kekurangan yang didapati yaitu kebijakan K3 guna Penerapan SMK3
belum memisahkan majemen mengulas lebih detail
review dengan review kebijakan penerapan kebijakan K3
K3dalam satu meeting khusus yang berlangsung
dalam perusahaan
4 Dari Pemaparan PKL Online SMK 3 Tidak tersedianya BBS Form BBS form (Based PP No 50 Tahun
(Based Behaviour Safety) untuk Behaviour Safety) 2012 tentang
pelaporan yang dilakukan setiap mempermudah untuk Penerapan SMK3
satu bulan sekali yang kita mengenali perilaku
diberlakukan untuk semua kerja yang berpotensi
depaartemen/perkerja/karyawan. menimbulkan bahaya
Bab 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil PKL Online pada PT. Dugapat Mas dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan K3 di PT. Dugapat Mas sebagian besar sudah dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Hasil Identifikasi dan analisa yang didapatkan dari PKL Online antara lain :
3. Temuan Positif
a. Temuan positif pada kelembagaan dan keahlian K3 : Struktur P2K3 sudah
terbentuk, terdapat juga stuktur P2HIV/AIDS dan P2Covid19, terdapat tim
tanggap darurat yaitu tim Balakar, memiliki Ahli K3 (Ahli K3 Umum, Ahli
K3 Kebakaran, Ahli K3 Lingkungan Kerja, dan Ahli K3 Audit Internal),
Memiliki fasilitas kesehatan seperti Poliklinik.
b. Temuan positif pada Penerapan SMK3 : Memiliki struktur organisasi P2K3,
Memiliki Dokter dan Paramedis tenaga kesehatan, perusahaan dapat
melakukan audit internal, dan melakukan riksa uji pada alat kerja, alat angkat
dan angkut, lingkungan kerja, serta penerapan LOTO
c. Temuan positif K3 secara umum : Adanya rambu / poster / safety sign, alat
pelindung diri (APD), SOP, JSA, dan xx sudah ada di area kerja, serta terdapat
Smoking Area.
4. Temuan Negatif
a. Temuan negatif pada keahlian K3 yaitu kurangnya Ahli K3 Kimia karena
didalam perusahaan terdapat Limbah B3 yang membutuhkan penanganan
khusus, baik limbah B3 medis dan non medis. Kurangnya Ahli K3 Listrik.
Kurangnya ketersediaan Toilet pada perusahaan.
b. Temuan negatif pada penerapan SMK3 masih ditemukan beberapa bagian
yang kurang sesuai antara lain : kurangnya rambu / penanda / safety sign pada
elevasi tangga di area cuci, memisahkan menejemen review dengan dan
review kebijakan secara terpisah, serta penambahan BBS form (Based
Behaviour Safety)
4.2 saran
Berdasarkan hasil PKL Online dan analisa yang dilaksanakan pada PT. Dugapat Mas
terdapat beberapa saran, antara lain :

1. Sebelum memasuki area pabrik/area kerja harus dalam keadaan mengenakan APD
lengkap. Khususnya untuk bagian Quality, Produksi, Gudang yang memiliki
potensi bahaya paling tinggi. Selain itu dapat diberlakukannya sistem sanksi bagi
pelanggar.
2. Menambah jumlah toilet sesuai dengan aturan K3, untuk Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja 1300 orang, perlu 36 unit toilet, dan baiknya diberi penanda
peruntukan toilet tersebut untuk pria atau wanita
3. Melakukan selalu pelatihan rutin dan penyuluhan serta kedisiplinan terkait 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
4. Mengagendakan orang / tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan Ahli K3
Kelistrikan dan juga Ahli K3 Kimia.
5. Perlu adanya Management Review perusahaan setiap 6 bulan sekali (bentuk
komunikasi serta sosialisasi perusahaan terhadap karyawan/teanga kerja
perusahaan.
6. Perlu adanya sosialisasi pendistribusian form BBS (Based Behaviour Safety)
untuk semua department. Hal ini merupakan upaya pencegahan secara proaktif
yang berfokus pada perilaku berbahaya di area kerja.

Anda mungkin juga menyukai