Rencana Kontijensi Krisis Bencana Kecamatan XXXX
Rencana Kontijensi Krisis Bencana Kecamatan XXXX
2021
KECAMATAN MAJAPAHIT
KABUPATEN PODOJOYO
PROVINSI PODOJOYO
1
-------
2021
BAB I
GAMBARAN UMUM
A. Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Majapahit terdiri dari 15 desa dengan 56 dusun, yaitu :
1. Desa A (Desa Biasa) terdapat 2 Dusun;
2. Desa Hua (Desa Biasa) terdapat 2 Dusun;
3. Desa Dela (Desa Terpencil) terdapat 6 Dusun;
4. Desa FF (Desa Sangat Terpencil) terdapat 5 Dusun.
5. Desa BE (Desa Sangat Terpencil) terdapat 4 Dusun
6. Desa R (Desa Sangat Terpencil) terdapat 3 Dusun
a. Kondisi klimatologi
b. Kondisi Geologi
c. Kondisi hidrologi
Kecamatan Majapahit memiliki 12 buah sungai besar dan kecil dengan total
panjang sungai dan anak sungai tersebut sebesar 47.5 Km. Terdapat satu Daerah
aliran Sungai ( DAS) utama yang mengalir di wilayah ini yaitu DAS yang berawal
dari desa Kayumerah yang berakhir di desa Dulamayo. Sumber air untuk
keperluan penduduk disuplai melalui BPSPAM, namun sebagian besar
masyarakat masih menggunakan air sumur gali serta sebagian yang lainnya masih
menggunakan air sungai. Kedalaman air tanah di suatu wilayah antara lain
2
-------
2021
ditentukan oleh tinggi wilayah dari permukaan laut, jenis batuan induk dan
sebagainya.
Dari total luas wilayah Kecamatan Majapahit, 215,96 KM2 untuk peruntukan
kawasan hutan lindung yang dalam kenyataannya juga merupakan kawasan
resapan air. Curah hujan wilayah Kecamatan Majapahit pada umumnya tergolong
cukup tinggi, Sebagai faktor fisik bersifat dinamis karena dipengaruhi oleh waktu
maka besar kecilnya curah hujan akan mempengaruhi faktor fisik yang lain,
seperti menyebabkan terjadinya erosi, adanya genangan air pada daerah-daerah
tertentu. Dengan pengaruh kedua faktor fisik tersebut sekaligus akan
mempengaruhi kawasan resapan air yang mutlak diperlukan untuk mendukung
tindakan budidaya baik terhadap teknik pengolahan tanah maupun pemilihan jenis
komoditi yang akan dibudidayakan dalam bidang pertanian.
3
-------
2021
1. Sarana Kesehatan
Puskesmas Kecamatan Majapahit merupakan ujung tombak dalam
pelayanan kesehatan masyarakat pada umumnya dan pelayanan kesehatan
peroangan pada khususnya. Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan
bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata, dan
murah. Dengan meningkatnya pelayanan kesehatan, pemerintah berupaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah
dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
dengan penyediaan fasilitas kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas
pembantu karena kedua jenis fasilitas tersebut dapat menjangkau segala
lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil. Jumlah fasilitas penunjang
kesehatan yang ada di Kecamatan Majapahit adalah 1 Puskesmas Induk, 9
Puskesmas Pembantu, 5 Poskesdes.
2. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam peningkatan pelayanan
kesehatan di Kecamatan Majapahit, kuantitas dan kualitas menjadi faktor utama yang
harus terus mendapatkan perhatian oleh pemerintah daerah dan pusat, peningkatan
kuantitas masih di perlukan disebabkan sebagian tenaga yang bekerja di unit-unit
pelayanan dasar dan rujukan masih dalam status pegawai honorer. Bila peningkatan
kuantitas dan kualitas dapat di jalankan secara merata terhadap tenaga kesehatan
maka peningkatan pelayanan kesehatan dapat dicapai sepenuhnya
Adapun jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kecamatan Majapahit dapat dilihat
pada tabel berikut :
No Jenis Tenaga Jumlah
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan 21
4 Perawat 22
5 Farmasi 2
6 Kesehatan Lingkungan 1
7 Kesehatan Masyarakat 3
8 Nutrisionist/Ahli Gizi 3
9 Analis Kesehatan 1
10 Admin 5
11 Akuntansi 1
12 Driver 1
13 Clining Servis 2
Jumlah 64 orang
C. Potensi Bencana
Potensi bencana yang terjadi di Kecamatan Majapahit antara lain : Banjir, gempa dan Tanah
Longsor.
D. Peta Respon
4
-------
2021
5
-------
2021
Titik Kumpul
Jalur evakuasi
TK Mootilango
dulamayo
Poskesdes
HUntulohulaw
a
Kantor desa
Upomela
Kantor desa
Tohupo
posko komando
BAB II
6
-------
2021
Kecamatan Majapahit dihadapkan kepada ancaman bencana Banjir, Tanah
Longsor, Gempa. Dari hasil diskusi sementara untuk penilaian bahaya di
Kecamatan Majapahit berdasarkan probabilitas dan dampak, maka diperoleh
kesepakatan penilaian terhadap kemungkinan dan dampak terjadi bahaya
sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini yaitu; Banjir, Tanah Longsor,
Gempa. Ketiga jenis ancaman inilah yang perlu mendapatkan perhatian utama
untuk dibuatkan rencana kontinjensi. Penilaian resiko didasari dengan dua penilaian
ancaman yaitu dengan menilai probability yaitu kemungkinan terjadinya bencana
dan dampak kerugian atau kerusakan ditimbulkan dengan asumsi skoring sebagai
berikut :
1 Banjir 5 2
2 Tanah Longsor 3 2
3 Gempa 2 1
8
-------
2021
Gambar 2
Matriks Skala Tingkat Bahaya Kec. Majapahit
Dmpak
5 BANJIR
3
TANAH Probabilitas
2 LONGSOR
GEMPA
1
1 2 3 4 5
9
-------
2021
Hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dengan menggunakan data
yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kecamatan Majapahit serta
memperhatikan data spasial berupa peta kejadian banjir, dari 15 desa, terdapat 4 desa merupakan
daerah rawan banjir adalah :
Tabel 2
Desa‐desa pada Wilayah Ancaman Tinggi
No Desa Dusun
1. Loyo
1 Dulamayo 2. Hiyaloluhuto
1. Huntulohulawa
2 Huntulohulawa 2. Dulalowo
1. Batanga 1
3 Upomela 2. Batanga 2
3. Upomela
4. Molonggota
5. Molowato
6. Tomula
BAB III
Penduduk
Desa Jumlah Dusun Terdampak Resiko Terdampak
No
Penduduk Jiwa KK
(Jiwa)
1. 1.595 1. Loyo Tinggi 479 176
11
-------
2021
Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya penduduk yang terancam terkena
dampak bencana banjir. Skenario yang disusun diperkirakan berada pada kisaran 30
s/d 40% penduduk yang terkena dampak kejadian banjir. Berikut prakiraan penduduk
yang terkena dampak langsung sebagaimana table berikut.
Tabel 4
Dampak Banjir Pada Penduduk Tahun 2020
Dampak
NO Desa Jumlah Terancam
Meninggal Luka Mengungsi Pindah
1 479 - - - -
2 715 - - - -
3 517 - - - -
4 297 - - - -
Total 2.008
3 Jalan Desa 4 KM 0 0 4 KM 0
12
-------
2021
13
-------
2021
Terancam Dampak
No Dampak
(unit) Berat (unit) Sedang (unit) Ringan (unit) Tidak Rusak
Tabel 7
Dampak pada aspek pemerintahan
Terancam Dampak
No Jenis Kerusakan Berat Sedang Ringan Tidak Rusak
1 Terhentinya atau terganggunya 2 Pustu 0 2 0 0
pelayanan Publik
2 Terhentinya atau terganggunya 1 Ktr Desa 0 1 0 0
aktifitas pembangunan fisik dan
non fisik.
3 PNS yang tidak masuk kerja 30 - - - -
14
-------
2021
Tabel 8
No Jenis Kerusakan Terancam Dampak
(unit) Ringan (unit) Sedang Berat (unit) Tidak Rusak
(unit)
1 Lahan pertanian / 100 Ha 100 Ha - - -
Perkebunan
2 Tercemarnya sumber 30 Ha 30 Ha - - -
air bersih
Dampak pada aspek lingkungan
15
-------
2021
BAB IV
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
4.2 STRATEGI
Strategi yang diterapkan oleh pemerintah daerah terhadap tanggap darurat (jika
bencana terjadi) berkaitan dengan kondisi daerah yang rawan bencana adalah :
1. Menetapkan Pos Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Podojoyo, Pos Pemantau
dan Satgas wilayah kota yang terdampak bencana.
2. Menetapkan Tim penanganan Krisis Kesehatan melalui Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kab. Podojoyo
3. Melakukan kaji cepat pada lokasi bencana untuk mengetahui dampak bencana
dan kebutuhan kesehatan di lokasi bencana, sesaat setelah kejadian.
4. Mengerahkan SDM penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai
kondisi bencana.
5. Melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan pada Rumah Sakit Umum Daerah
M.M Dunda Limboto.
6. Melibatkan peran masyarakat dan perusahaan dalam hal penanggulangan
bencana hingga ke daerah rawan bencana.
7. Memenuhi kebutuhan logistik korban dan pengungsi yang dilengkapi dapur
umum, kesehatan, air bersih dan sanitasi.
8. Mengkoordinasikan keamanan di daerah bencana, tempat-tempat pengungsian,
gudang logistik dan jalur distribusi.
16
-------
2021
9. Memberikan informasi yang jelas kepada pihak yang membutuhkan dan
menyebarluaskannya melalui media cetak, dan elektronik.
10.Melakukan pendataan korban dan pengungsi selama tanggap darurat, dan
updating data
11.Melakukan pengelolaan bantuan dari pemerintah pusat, daerah, ataupun
masyarakat dan lembaga kemasyarakatan lainnya dan berkoordinasi dengan
pemerintah pusat terkait bantuan international,.
12. Melibatkan PMI dan LSM Kesehatan lainnya untuk berpartisipasi secara aktif
13.Melibatkan kader pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan upaya
penanganan dampak bencana.
17
-------
2021
BAB V
PERENCANAAN KlASTER KESEHATAN
Apabila terjadi bencana banjir akan terjadi kepanikan terhadap masyarakat dan dapat
mengalamai kerusakan terhadap semua infrastruktur serta aset yang ada, akan terganggunya
roda pemerintahan, terganggunya akses dan hubungan dengan pihak luar baik transportasi
maupun komunikasi dan banyak bantuan dari berbagai pihak dengan berbagai macam bentuk
baik berupa obat-obatan, sandang pangan dan lainnya.
2. Sasaran / Tujuan
a. Terbentuknya Pos kesehatan di Kecamatan Majapahit sesuai tempat yang telah
ditentukan oleh pemerintah daerah
b. Terlaksananya pelayanan kesehatan operasi tanggap darurat
c. Terbentuknya pos pengendali operasi kesehatan di lokasi bencana.
d. Terlaksananya penilaian cepat (RHA) kebutuhan pelayanan kesehatan, analisis
data (sesuai sasaran)
e. Terlaksananya rencana strategis dan taktis , pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian operasi kesehatan saat tanggap darurat bencana
f. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dan pelayanan rujukan di pos kesehatan.
g. Terpenuhinya SDM kesehatan.
h. Terkoordinasi pemenuhan logistik obat, alkes, BHP sesuai dengan kebutuhan
pelayanan.
i. Terbentuk alur rujukan pelayanan dan koordinasi pembiayaan kesehatan.
18
-------
2021
19
-------
2021
20
-------
2021
21
-------
2021
Tabel 12.
Daftar Ketersediaan Tenaga Medis
Kebutuhan setiap shift untuk
No Jenis Tenaga Pengungsi
1 Dokter 2
2 Bidan 21
3 Perawat 22
4 Apoteker/ Asisten 2
Apoteker
5 Sanitarian 1
6 Gizi 3
7 Kesehatan Masyarakat 3
TOTAL 51
22
-------
2021
Tabel 12
Daftar Kebutuhan obat dan peralatan
Kesehatan
Total
No. Jenis Kebutuhan Satuan Kebutuhan Persediaan Kekurangan Harga Satuan Jumlah Keterangan
23
-------
2021
24
-------
2021
Mesin
Fogging 1 Unit - 0 Unit 1 Unit
Form
Surveilans Lembar Untuk
2 3 Set
Ketat Surveilans 2 Pos
Pengungsi
3 Imunisasi Vaksi 60 Vial
(Vaksinasi) Campak
Spoit 600 Buah Ada di
Safety Box 6 Buah Seksi
Handscund 6 Kotak Farma
Alkohol 6 Kotak si
Swab
Vaksin Carir 1 buah
25
-------
2021
26
-------
2021
2. Kegiatan
No Kegiatan Pelaksana
1 Melaksanakan kerja bakti bersama PJ Kesling
membersihkan lingkungan tempat pengungsian
2 Melakukan Pengambilan Sampel Air Bersih dan PJ Kesling
Air Minum
3 Melakukan Pengawasan terhadap Pengelola PJ Gizi dan PJ Kesling
makanan yang akan disajikan kepada
pengungsi
4 Mengkoordinasikan ketersediaan Pengelolaan PJ Kesling
Limbah Padat dan cair
5 Mengkoordinasikan ketersediaan Sarana Air PJ Kesling
Bersih dan Pengolahan Air Minum
6 Mengkoordinasikan ketersediaan alat pelindung PJ Kesling
diri
7 Mengkoordinasikan ketersediaan Jamban PJ Kesling
27
-------
2021
3. Proyeksi Kebutuhan
No Uraian Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan Ket
1 Air Bersih Hari I 7 lt/org tabel
= 178.878 lt kebutuhan
Hari II – III, terlampir
15-20
lt/org/hari =
511.080 lt/hari
2 Tandon Tandon tabel
Penampungan penampungan kebutuhan
Air Air terdiri dari terlampir
100 buah
tendon (5000
lt), 1 buah
tendon (2400
lt), 1 buah
tendon (1200 lt)
dan 2 buah
tendon (600 lt)
serta257 kran
air di seluruh
wilayah
pengungsian.
3 Jamban dibutuhkan tabel
portable/kamar 50 jamban kebutuhan
Mandi portable dan terlampir
50 kamar
mandi darurat
(1 kamar mandi
untuk 10 org)
28
-------
2021
29
-------
2021
KESEHATAN LINGKUNGAN
Estimasi perhitungan 3 hari
Wilayah Lokasi Jumlah Kebutuhan Air Bersih (lt) Kran Tempat Jamban
Evakuasi Pengungsi Air sampah portable/
mobile TOTA
(jiwa) Hari I Penampung Hari Penampung (kapasita L
an air II- III an air s 100 lt) HARG
(tandon) (tandon) A
TK Mo 479 5.370 1 buah tandon 16.110 3 buah tandon 5 3 buah 22 buah Rp. 78.550.250
(6000 lt) (6000 lt) buah
Poskesdes 715 8.785 2 buah tandon 26.355 5 buah tandon 8 4 buah 36 buah Rp. 96.760.000
Hwa (5000 lt) (5000 lt), 1 buah
buah tandon
(1500 lt)
Kantor Desa 517 7.960 1 buah tandon 23.880 5 buah tandon 7 4 buah 32 buah Rp. 94.550.000
(5000 lt), 1 (5000 lt buah
buah tandon
(3000lt)
Kantor 297 6.315 1 buah 18.945 3 buah tandon 6 4 Buah 25 buah Rp. 82.550.000
Desa T tandon (7000 (6000 lt), 1 Buah
lt tandon (1000)lt
TOTAL 2.008 27.980 85.290 26 15 115 Rp.
352.410.250
30
-------
2021
1. Sasaran
a. Terlaksananya penanganan gizi bagi korban kegagalan tehnologi industry
b. Terlaksananya penanganan gizi bagi kelompok rentan.
Fase II
Kebutuhan Pangan (Nilai Gizi : ± 2.100 Kkal ; 50 gram protein, 40 gram lemak per orang/hari)
Jumlah pengungsi : 19.227 jiwa,
Standar Paket Bantuan Ransum Fase II Tahap Tanggap Darurat (semua pengungsi )
31
-------
2021
32
-------
2021
33
-------
2021
Sore Nasi tim ikan Nasi gurih Nasi Mie kuah Nasi sambal Nasi fuyunghai
kaleng Dendeng siram daging goring ikan teri mie ikan sarden
balado kaleng saos tomat
Catatan : Tablet Fe (folat) terus diberikan dan dikonsumsi
F. Kegiatan
Tahap Pemulihan
Merupakan pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari
surveilans, untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan
melaksanakan kegiatan pembinaan gizi sebagai tindak lanjut atau respon
dari informasi yang diperoleh secara terintegrasi dengan kegiatan
pelayanan kesehatan masyarakat.
34
-------
2021
1. Situasi
35
-------
2021
b. Tujuan
36
-------
2021
37
-------
2021
38
-------
2021
Tabel 6.11.
Proyeksi Kebutuhan Persalinan dan Obat-obatan Sektor Kesehatan Keluarga
No Perlengka Satuan Posko / Desa TOTAL
pan KEBUTUHAN
Kesehatan dan TK Poskesdes Kantor Desa Kantor Desa
obat- Mootilango Desa Upomela Tohupo
obatan Huntulohula
wa
1 Kit Persalinan Set 3 3 3 3 12
(Steril)
2 Underpad Pcs 75 75 20 20 190
3 Spuit 3 cc Pcs 75 75 20 20 190
4 Oxytocin Ampul 60 60 15 15 150
injeksi
5 Betadhine Btl 75 75 20 20 190
Jarum Jahit Pak 75 75 20 20 190
Kulit
Jarum Jahit Pak 75 75 20 20 190
Otot
6 Cat Gut No. Pcs 75 75 20 20 190
3/0
7 Kasa Steril 16 Ktk 75 75 20 20 190
cm x
16 cm
8 Pisau cukur Pcs 75 75 20 20 190
Obat-obatan
dan
alkes
9 Kontrasepsi Pcs 140 148 36 36 360
Pil
10 Kontrasepsi Vial 140 148 36 36 360
Injeksi
11 Pil Pcs 140 148 36 36 360
Kontrasepsi
Darurat
12 Kondom Box 159 155 40 40 414
13 IUD Kit Set
14 Tensimeter Bh 2 2 2 2 8
15 Stetoskop Bh 3 3 3 3 12
16 Timbangan Bh 2 2 2 2 8
Badan
Dewasa
17 Timbangan Bh 1 1 1 1 4
Badan
Bayi
40
-------
2021
c. Kegiatan
d. Proyeksi Kebutuhan
1. Obat-Obatan
2. Bahan Alat Kesehatan Habis Pakai (BAKHP)
3. Barang Penunjang Pelayanan
4. Lain-lain
41
-------
2021
p
27 Captopril 25 mg tablet 10000 R 97,00 Rp 970.000,00
p
Gangguan Persyarafan
28 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2500 R 750,00 Rp 1.875.000,00
p
29 Vitamin B-Comp tablet 5000 R 112,00 Rp 560.000,00
p
Iritasi Mata
30 Gentamycin TM botol 4000 R 3.513,00 Rp 14.052.000,00
p
31 Na. Diklofenak 25 mg tablet 10000 R 201,19 Rp 2.011.900,00
p
32 Y-Rins botol 400 R 8.500,00 Rp 3.400.000,00
p
Iritasi / Luka Bakar pada
Kulit
33 Asam Mefenamat 500 mg kaplet 1200 R 122,00 Rp 146.400,00
p
34 Bioplacenton Gel tube 40 R 15.053,50 Rp 602.140,00
p
35 Cetirizine 10 mg tablet 400 R 330,00 Rp 132.000,00
p
36 Gentamycin SK tube 100 R 1.850,20 Rp 185.020,00
p
37 Loratadin 10 mg Tab tablet 400 R 170,00 Rp 68.000,00
p
Psiko
38 Diazepam 2 mg Tablet tablet 400 R 31,90 Rp 12.760,00
p
39 Diazepam5 mg/ml Injeksi ampul 40 R 2.578,00 Rp 103.120,00
p
40 Zypraz 0,5 mg tablet 200 R 2.327,60 Rp 465.520,00
p
43
-------
2021
p p
31 RL Infus botol 120 R 5.720,00 R 686.400,00
p p
32 Safety Box 5 Liter pcs 8 R 126.280,00 R 1.010.240,00
p p
33 Sarung Tangan Non Steril Uk. box @100 pcs 20 R 55.000,00 R 1.100.000,00
M p p
34 Sarung Tangan Non Steril Uk. box @100 pcs 20 R 55.000,00 R 1.100.000,00
S p p
35 Silk No. 4/0 pcs 8 R 9.317,00 R 4.536,00
p p
36 Spalk Anak pcs 8 R 5.775,00 R 46.200,00
p p
37 Spalk Bayi pcs 8 R 5.555,00 R 44.440,00
p p
38 Spalk Tangan Uk. 30x6 cm pcs 8 R 25.850,00 R 206.800,00
p p
39 Spalk Kaki Uk. 60x10 cm pcs 8 R 29.117,00 R 232.936,00
p p
40 Spalk Kaki Uk. 90x10 cm pcs 8 R 34.925,00 R 279.400,00
p p
41 Tabung Oksigen tabung 20 R -
p
42 Underpad lembar 40 R 34.320,00 R 1.372.800,00
p p
45
-------
2021
46
-------
2021
47
-------
2021
BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Rencana kontinjensi banjir Kecamatan Majapahit ini disusun berdasarkan
kesepakatan seluruh unsur baik pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan
masyarakat yang terkait dengan penanggulangan bencana di Kecamatan
Majapahit Kab. Podojoyo.
2. Rencana Kontinjensi ini disetujui dan ditandatangai serta menjadi komitmen
bersama oleh setiap unsur yang terlibat dalam penyusunan.
3. Untuk menguji ketepatan Rencana Kontinjensi yang telah disusun ini maka perlu
dilakukan uji kelayakan dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini
diusahakan supaya besaran dan skalanya mendekati peristiwa/kejadian yang di-
skenario-kan. Apabila tidak memungkinkan, dapat diambil sebagian dari luas yang
sesungguhnya.
4. Rencana Kontinjensi ini diaktivasi menjadi Rencana Operasi pada saat terjadi
bencana setelah dilakukan penilaian awal secara cepat, tepat dan akurat serta
penyesuaian komponen kebutuhan sesuai kondisi dan intensitas bencana.
5. Koordinasi secara berkala untuk memperbaharui dokumen Rencana
Kontinjensi ini perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk
updating data ketersediaan sumber daya pada masing-masing instansi.
6. Perlu dilakukan identifikasi kerentanan wilayah rawan bencana yang meliputi
berbagai aspek antara lain sosial, perumahan, infrastruktur, dan lingkungan.
7. Inventarisasi persediaan (buffer stock) untuk pemenuhan kebutuhan darurat
perlu diselenggarakan dengan manajemen logistik yang baik.
8. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha) agar
seluruh sumber daya di Kecamatan Majapahit dapat dioptimalkan dalam
penanggulanagan bencana baik dalam tahap pra-bencana, saat tanggap darurat,
maupun pasca bencana.
9. Perlu upaya semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi
bencana yang mungkin terjadi melalui beberapa kegiatan antara lain sebagai
berikut :
a. Sosialisasi, pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana
pada masyarakat di wilayah rawan bencana.
b. Melengkapi peralatan bencana termasuk menyiapkan jalur evakuasi pada
wilayah rawan bencana.
c. Mengoptimalkan peran fungsi Pusat Pengendalian dan Operasi system
48
-------
2021
10. Mempersiapkan masa siaga darurat ketika menghadapi potensi terjadinya bencana
dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu terjadi bencana atau tidak terjadi bencana.
a. Apabila terjadi bencana:
Jenis bencana yang terjadi sama/sesuai sebagaimana diperkirakan
sebelumnya, maka rencana kontinjensi diaktivasi/diaplikasikan menjadi
Rencana Operasi Tanggap Darurat.
Rencana operasi tersebut menjadi pedoman bagi POSKO untuk
penanganan tanggap darurat yang didahului dengan kaji cepat untuk
penyesuaian data dan kebutuhan sumberdaya.
Jenis bencana yang terjadi tidak sama dengan yang diperkirakan dalam
rencana kontinjensi, maka komponen kebutuhan sumberdaya mengalami
perubahan sesuai dengan jenis ancaman dan kebutuhan berdasarkan hasil
kaji cepat.
Beberapa hal yang perlu dilakukan apabila bencana terjadi:
Rapat Koordinasi
Segera setelah terjadi bencana, dilakukan rapat koordinasi
penanggulangan bencana untuk melakukan hal-hal berikut:
- aktivasi Pusat Pengendali Operasi system (Pusdalops) menjadi
POSKO.
- penetapan dan pengiriman Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lapangan untuk
melakukan kaji cepat (rapid assessment) untuk pendataan korban,
kerusakan/kerugian, kebutuhan dan kemampuan sumberdaya serta
prediksi perkembangan kondisi ke depan. Hasil kerja TRC menjadi
acuan untuk melakukan tanggap darurat dan pemulihan darurat
prasarana dan sarana vital.
Pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat
Sektor-sektor yang telah dibentuk segera melaksanakan tugas tanggap
darurat sampai dengan kondisi darurat pulih/kembali ke kondisi normal.
Evaluasi
Evaluasi berkala/rutin dilakukan terhadap pelaksanaan operasi tanggap
darurat, yang hasilnya antara lain berupa:
- pemecahan masalah-masalah yang dihadapi.
- perpanjangan masa tanggap darurat (jika diperlukan).
- pernyataan secara resmi berakhirnya tanggap darurat oleh Kepala Daerah.
49
-------
2021
50
-------
2021
Tabel 14
Matrik Rencana Tindak Lanjut
Penanggung Waktu
Tahapan Rencana Tindak Lanjut Jawab Sektor Pelaku/Pelaksana Pelaksanaan
Kegiatan
Puskesmas, Kecamatan,
Inventarisasi dan pemeliharaan BPBD Pemerintah Desa, PLKB,
Berkala
ketersediaan dan kesiapan Korwil Dikbud, BP3K
6 bulan sekali
sumber daya, sarana dan Pertanian
prasarana
Puskesmas,
Mengkaji ulang pemutakhiran data Kecamatan, Pemerintah Berkala
dan asumsi-asumsi dampak Desa, PLKB, Korwil 6 bulan sekali
BPBD
bencana atau proyeksi kebutuhan Dikbud, BP3K Pertanian
sumberdaya
Puskesmas,
Menyusun prosedur-prosedur tetap Kecamatan,
yang sifatnya dapat mendukung Pemerintah Desa,
BPBD Tahun 2021
pelaksanaan/aktivasi rencana PLKB, Korwil
kontinjensi Dikbud, BP3K
Pertanian
Puskesmas, Kecamatan,
BPBD Pemerintah Desa, PLKB, Minggu
Pemantauan secara periodik
Korwil Dikbud, BP3K pertama
terhadap ancaman dan
Pertanian (setiap bulan)
peringatan dini
Puskesmas, Kecamatan,
Pemerintah Desa, PLKB,
Melakukan Gladi Posko dan Korwil Dikbud, BP3K
Gladi Lapang Pertanian
BPBD Tahun 2017
Puskesmas, Kecamatan,
BPBD Pemerintah Desa, PLKB, Tahun 2017
Studi dan pemetaan daerah rawan
Korwil Dikbud, BP3K
bencana
Pertanian
51
-------
2021
BAB VI
PENUTU
P
52
-------
2021
BAB VII
PENUTU
P
Dokumen renana kontinjensi ini merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
perencanaan penanggulangan bencana yang bersifat kewilayahan, evaluasi dan
penyempurnaan dokumen ini mutlak diperlukan agar upaya tanggap darurat yang
dilaksanakan dalam kerangka rencana operasi dapat terlaksana dengan baik
53