logi Reproduksi
1
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Modul 11
Tehnik Pemberian Obat-obatan
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
2
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
TUJUAN
PETUNJUK BELAJAR
D Buku ini memiliki deskripsi singkat dan relevansi yang mengandung
penjelas singkat tentang isi modul ini dan buku yang berkaitan
dengan modul ini .
Buku ini juga memiliki indikator dan tujuan umum khusus yang
menjadi standar pembelajaran dalam buku panduan atau modul ini .
Buku ini juga disertai dengan bagian pengantar yang berguna
sebagai pembuka buku atau bagian awal pembahasan mengenai
Asuhan Pada Pasien Preoperasi, Intraoperasi dan Postoperasi.
Buku ini berisikan tentang Asuhan Pada Pasien Preoperasi,
Intraoperasi dan Postoperasi.
Buku ini juga berisikan latihan dan tes formatif pada bagian akhir
setelah penjelasan uraian,yang berguna untuk mengetahui
kemampuan kita memahami bahan uraian yang telah disediakan ,
yang juga disertai dengan kunci jawaban.
3
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami kelompok 10 dapat
menyelesaikan modul kami yang berjudul “TEHNIK PEMBERIAN OBAT
” dengan lancar.
Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata Keterampilan dasar Kebidanan.Modul ini disusun
untuk menyempurnakan pemahaman dalam mengetahui cara pemberian
obat yang baik dan benar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih
memilikikekurangan.Olehkarena itu, dengan segala kerendahan hati kami
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari Dosen Pengampu
dan segenap pembaca demi perbaikan untuk modul berikutnya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
4
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan,indikasi dan kontra
indikasi dalam mengkonsumsi berbagai jenis obat.
6. Mahasiswa mampu mengemukakan cara kerja dan prosedur
kerja obat.
TUJUAN UMUM
TEHNIK PEMBERIAN TUJUAN KHUSUS
OBAT- OBATAN
KEGIATAN BELAJAR II
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari modul KDK Kegiatan belajar 2
mahasiswa mampu memahami tentang konsep dan praktik
pemberian obat-obatan
TUJUAN
Pembelajaran khusus
Setelah mempelajari modul KDK Kegiatan belajar 2
mahasiswa dapat menjelaskan tentang:
1. Peran bidan dalam pemberian obat
2. Pengertian obat
3. Pemberian nama bentuk dan jenis obat
4. Faktor yang mempengaruhi obat
5. Farmakokinetik obat
6. Sifat kerja obat
7. Efek obat-obatan
8. Prinsip pemberian obat-obatan
9. Perhitungan dosis obat
5
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Pokok –pokok materi:
1. Peran bidan dalam pemberian obat
2. Pengertian obat
3. Pemberian nama bentuk dan jenis obat
4. Faktor yang mempengaruhi obat
5. Farmakokinetik obat
6. Sifat kerja obat
7. Efek obat-obatan
8. Prinsip pemberian obat-obatan
9. Perhitungan dosis obat
URAIAN MATERI
Coba anda memahami peran kita sebagai bidan dalam hal pemberian
obat kepada pasien. Masalah yang sering timbul berkaitan dengan dalam
pemenuhan kebutuhan pengobatan adalah respon pasien terhadap efek obat
yang dapat berupa respon fisik, psikososial. Intervensi yang paling penting
adalah menjaga keselamatan dan keamanan pasien.oleh karena itu sebgaai
bidan perlu memiliki pengetahuan tenntang obat yang mendalam.
2.Pengertian
6
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Pentingnya bidan untuk mempelajari farmakologi agar dapat memahami
tentang efek dari obat yang diharapkan sehingga mampu mengevaluasi efek
pengobatan.
Obat adalah suatu subtansi atau bahan yang di gunakan untuk
mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan suatu penyakit
untuk mendapatkan efek terafeutik namun bisa salah dapat mengakibatkan
alergi dan shock bahkan kematian oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan
harus mengetahui betul hal-hal yang berhubungan dengan pemberian obat
dan teknik pemberian obat.
7
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
7) Sirup : jenis suspense yang terdiri dari gula, digunakan
peroral
8) Suppositoria :berbentuk padat diberikan dengan cara
insersi
9) Tablet : merupakan otot puder yang berbentuk kompres
dan di gunakan pada peroral
10) Tincture : merupakan bentuk cair dan terdiri dari alcohol
dan air dan zat aktifnya.
Untuk lebih jelasnya anda bisa lihat bnetuk obat di dalamtabel berikut :
Tabel 2.1 Gambar bentuk obat
KAPSUL
ELIXIR
8
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
LOTION
PASTA
PIL
SOLUTION
SYRUP
9
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
SUPOSITORIA
TABLET
TINCURE
10
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
d. Genetic, berbegai individu dapat berbeda dalam merespon obat
karena perbedaan genetic.
e. Faktor psikologis, kepercayaan individu terhadap suatu obat dapat
mempengaruhi tercapainya kesembuhan.
f. Faktor pathologis, penyakit dan lingkungannya berpengaruh pada
penentuan dosis, pada individu memiliki penyakit kronik dan berat
memungkinkan dosis lebih besar.
g. Lingkungan, lingkungan yang dapt menurunkan efek dari obat
sedative sehingga dosisi perlu di naikkan.
h. Waktu pemberian, obat oral lebih cepat responnya bilamana
lambung dalam kondisi kosong, sehingga di minum 2 jam sebelum
makan akan lebih cepat absorbsinya.
5.Farmakokinetik
obat
Karena efek obat sangat kompleks, maka anda diharapkan
juga memahami tentang farmakokinetik obat diantaranya:
a. Farmakokinetik mempelajari tentang absorbs,distribusi,
biotransformasi dan ekskresi obat.
b. Absorbsi adalah proses obat masuk kedalam pembuluh
darah kecuali obat yang di berikan melalui pembuluh
darah.
c. Disrtibusi adalah tahapan obat di transportasikan dari
tempat absorbs ke tempat aksi obat tersebut dalam tubuh.
Dipengaruhi oleh kecepatan perfusi dan permiabilitas
kapiler terhadap obat.
d. Biotranformasi adalah obat yang di rubah menjadi bentuk
kurang aktif, kebanyakan terjadi di hepar.
e. Ekskresi adalahproses pengeluaran obat yang dirubah
menjadi tidak aktif tempat ekresi obat yaitu paru
11
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
c) Obat dapat melindungi sel dari pengaruh agens kimia lain,
meningkatkan fungsi sel, mempercepat atau memperlambat
proses kerja sel
d) Obat dapat menggantikan zat tubuh yang hilang.
(insulinmhormone tiroid atau estrogen)
7.Efek obat-obatan
Efek terapeutik:
Efek terapeutik adalah efek yang diharapkan.
Efek terapeutik merupakan respon fisiologis obat yang
diharapkan atau yang diperkirakan timbul
Setiap obat yang diprogramkan memiliki efek terapeutik
yang diinginkan, contoh, perawat member kodein fosfat
untuk menciptakan efek analgesic dan member teofilin
untuk mendilatasi bronkiolus pernapasan yang
menyempit
Pengobatan tunggal dapat menghasilkan banyak efek
yang terapeutik
Macam-macam obat dengan efek terapi:
- Paliatif: mengurangi gejala
- Kuratif: mengobati
- Suportif: menaikkan fungsi/respon tubuh
- Substitutif: menggantikan
- Kemoterapi: mematikan, menghambat
- Restoratif: menaikkan fungsi tubuh yang sehat
a) Efek samping:
Efek samping atau side-effect merupakan efek yang tidak
sengaja, tidak diramalkan dan kemungkinan berbahaya.
Sebuah obat diperkirakan akan menimbulkan efek
sekunder yang tidak diinginkan, efek samping ini
mungkin tidak berbahaya atau bahkan menimbulkan
cidera.
Contoh penggunaan obat kodein pospat dapat membuat
seorang klien mengalami konstipasi ini dianggap tidak
12
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
berbahaya, namun digogsin dapat mengakibatkan
risaritmia jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Efek yang tidak diharapkan, antara lain:
- Toksisitas
- Alergi
- Toleransi obat
- Efek komulatif
- Efek indiosincratic
- Interaksi obat
- Penyakit iatrogenic
- Drug use
b) Empat prinsip reaksi obat dalam tubuh:
Reaksi obat pada fungsi seluler, tetapi tidak
menghasilkan fungsi seluler baru.
Antibiotika: memperlambat pertumbuhan mikronial.
Reaksi dalam tubuh melalui berbagai cara:
- Obat mencapai reseptor yang sama dapat
menghasilkan respon obat yang sama.
- Obat yang berinteraksi dengan reseptor akan
menghasilkan respon dalam tubuh=agonist, jika:
*obat yang tidak mempunyai reaksi farmakologi
khusus tetapi akan menghalangi atau mencegah reaksi
agonist = reaksi antagonist
13
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
4. PRN Order (perintah kalau perlu) merupakan pesanan pemberian obat
yang dilakukan kalau perlu saja
Dalam hal ini Bidan harus berpegang pada Prinsip Enam Tepat dan 1
W,yaitu:
1. Tepat pasien
Hal ini dapat dipastikan dengan memeriksa gelang identitas pasien dan atau
meminta pasien menyebut namanya sendiri
2. Tepat Obat
Obat yang benar ,pasien menerima obat yang telah diresepkan.Bagi pasien
yang dirawat di RS,perintah pengobatan harus ditulis pada lembar instruksi
dokter dan ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan.Perintah
pengobatan melalui telepon harus ditandatangani oleh dokter yang
bersangukatan dalam waktu tidaklebih dari 24 jam
3. Tepat Dosis
Dosis yang benar adalah dosis yang diresepkan untuk pasien yang
bersangkutan.Dalam kebanyakan kasus,dosis diberikan dalam batas yang
direkomendasikan untuk obat obat yang bersangkutan.Perawat harus
menghitung setiap dosis obat secara akurat,dengan mempertimbangkan
veraiabel berikut:tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan
(diminta).Dalam keadaan tertentu,berat badan pasien juga harus di
pertimbangkan.Sebelum menghitung dosis,perawat harus memiliki
pengetahuan tentang teknik penghitungannya.Penghitungan dosis obat harus
diperiksa ulang bila didapatkan hasil besar dari dosis yang ditetapkan.
4. Tepat Waktu
Waktu yang benar adalah saat dimana yang diresepkan harus
diberikan.Dosis harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari,seperti
b.i.d (dua kali sehari),t.i.d (tiga kali sehari),q.i.d (empat kali sehari) atau q6h
(setiap 6 jam(,sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan.Jika
obat mempunyai waktu parah(1/2)yang penting,obat diberikan sekali
sehari.Obat-obat dengan waku paruh pendek,diberikan beberapa kali sehari
dalam selang waktu tertentu.Beberapa obat diberikan sebelum makan dan
beberapa yang lainnya diberikan sesedah makan.
5. Tepat Rute
14
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Rute yang benar perlu absorbsi yang tepat dan memadai. Rute yang lebih
sering adalah per oral (melalui mulut) untuk cairan,suspense,pil,tablet atau
kapsul, sublingual (dibawah lidah),bukal (antara gigi dan pipi),topical
(kulit),inhalasi(semprot),intilasi(hidung,mata,telinga,rectum,vagina),suposit
oria (rectum) untuk kapsul khusus rectum,perenteral (intrakutan,subkutan,
intramuscular dan intravena).
6. Tepat Pencatatan
Perawat harus segera mencatat informasi tepat mengenai obat yang telah
diberikan.Ini meliputi nama obat,dosis,rute pemberian,waktu pemberian dan
tandatangan perawat.Respon pasien terhadap pengobatan perlu
dicatat.Penundaan pencatatan akan mengakibatkan lupa,sehingga informasi
menjadi tidak akurat
7. Waspada
Perawat harus waspada kemungkinan terjadinya reaksi pasien yang tidak
diinginkan terhadap obat yang diberikan.
Satuan berat dan isi satuan berat yang digunakan dalam perhitungan dosis
obat :
1 kg = 1000 gram
1g = 1000 mg
1mg = 1000 mcg (microgram)
a. Perhitungan dosis tablet
Kuantitas yang diminta = Dosis yang di minta x 1 (tablet)
Dosis yang tersedia
Example :seorang dokter membutuhkan dosis paracetamol tablet 0,78 mg, tiap tablet
mengandung 400mcg maka berapa tablet yang dokter berikan untuk
mendapatkan dosis yang di ingikan
Jawab:
Dik: dosis tiap obat : 400 mcg
Dosis yang diinginkan : 0,78 mg
15
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Dit : berapa tablet obat yang di butuhkan
Jwb : (0,78 x 1000 )mcg = 780 mcg
780 = 1,95 (2 tablet)
400
b. Pemberian Obat Cair
Dosis yang diminta
Dosis yang tersedia
X Volume dosis yang tersedia
rumus gaubius yakni dosis untuk anak berupa pecahan kali dosis dewasa
dapat dilihat dalam daftar
tabel 1.1
penghitungan rumus gaubius
16
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering. Hindari dari panas, sinar
matahari langsung dan keadaan lembab, Obat obat tertentu harus disimpan
di dalam lemari es sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan obat
seperti vaksin atau captropil sub, simpan obat jauh dari jangkauan anak anak
simpan obat obat yang diminum terpisah dari obat obat pemakaian luar atau
obat yang tidak diminum, jangan mencampur tablet atau kapsul dari jenis
obat yang berbeda ke dalam wadah yang sama.
17
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
1. DEFINISI
DEFENISI
2. TUJUAN
KEUNTUNGAN
18
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Praktis
Aman
Ekonomis
KEKURANGAN
Baki berisi:
Obat
Kartu atau buku berisi catatan pengobatan
Pemotong obat (bila di perlukan)
Gelas dan air minum
Sendok
Pipet
Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak2
Prosedur Kerja
19
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
20
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
DEFENISI
. TUJUAN
PROSEDUR
KERJA 21
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
M
E
DEFENISI
TUJUA
Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang
lain,untuk memperoleh reaksi setempat (tes alergi), membantu menegakkan
diagnose (penyuntikkan zat kontras), dan memberikan zat imunolog.
KEUNTUNGA
N
22
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
KEKURANGAN
23
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
a. a.Intracutan/
TUJUAN
TEMPAT INJEKSI
24
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PERALATAN
PROSEDUR KERJA
1. Cuci tangan
2. Siapkan obat
3. Identifikasi klien
4. Jelaskan prosedur yang akan di berikan
5. Atur klien pada posisi yang nyaman
6. Pakai sarung tangan
7. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda keakuan, peradangan
atau rasa gatal
8. Membersihakn area penusukkan dengan menggunakna kapas alcohol
9. Buka tutup jarum
10. Tempatkan ibu jari dengan tangan non dominan sekitar 2,5 cm
dibawah area penusukan, kemudian tarik kulit.
11. Denganujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan
dominan , masukkan jarum tepat di bawah kulit dengan sudut 15˚
12. Masukkan obat perlahan-lahan perhatikan adanya jendalan (jendalan
harus terbentuk)
13. Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan
14. Usap pelan-pelan area penyuntikan (jangan melakukan massage
pada area penusukkan)
25
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
15. Buat lingkaran dengan diameter 2,5 cm sekitar jendalan dengan
menggunakan pupen
16. Observasi kulit
17. Kembalikan posisi klien
18. Buang peralatan yang tidak di perlukan
19. Buka sarung tangan
20. Cuci tangan
SUBCUTAN (SC)
TUJUAN
Memasukkan sejumlah obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit untuk
di absorbs.
TEMPAT INJEKSI
PERALATA
1. Buku catatan
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2ml
6. Bak spuit
26
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
7. Baki obat
8. Plester
9. Kassa steril
10. Bengkok
PROSEDUR
Cuci tangan
Siapkan obat
Identifikasi klien
Jelaskan prosedur
Atur posisi klien senyaman mungkin
Pilih area penusukan yang bebas dari tanda keakuan, peradangan
atau rasa gatal
Pakai sarung tangan
Bersihkan area dengan menggunakan kapas alcohol
Pegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah
Buka tutup jarum
Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangannon
dominan
Masukkan jarum dengan sudut 45˚
Lepaskan tarikan tangan non dominan
Tarik plunger dan observasi adanya darah pada kulit
Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan
Kembalikan posisi klien
Buang peralatan yang tidak di perlukan
Buka sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah di lakukan
c.
27
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
TUJUAN
TEMPAT INJEKSI
PERALATAN
1. Buku catatan
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2ml
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester
9. Kassa steril
10. Bengkok
28
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PROSEDUR KERJA
Intravena
Memberikan obat melalui suntikan kedalam pembuluh darah vena yang
dilakukan pada vena anggota gerak.
KEUNTUNGAN
Efek/reaksi cepat
KEKURANGAN
29
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PERSIAPAN ALAT
PROSEDUR KERJA
Cuci tangan
Siapkan dosis obat
Tentukan lokasi
Letakkan perlak kecil dibawah lengan yang akan di lakukan
Letakkan pembedungan
Diinfeksi lokasi tusukan
Tusukkan jarum injeksi dengan sudut 15˚-30˚
Lakukan aspirasi
Lepaskan torniqued
Masukkan obat perlahan-lahan
Cabut jarum
Tekan bekas tempat tusukan jarum dengan kapas alcohol
Bereskan alat alat
Cuci tangan
Observasi reaksi obat
30
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
DEFENISI
KEUNTUNGAN
Memasukkan obat melalui saluran pernafasan
membuat penyembuhan local yang cepat
obat dapat di berikan pada pasien yang tidak sadar
KEKURANGAN
obat di tujukan untuk efek local yang dapat mempunyai efek sistematik
31
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
Kontra indikasi mutlak pada terapi inhalasi tidak ada. Indikasi relatif
pada pasien dengan alergi terhadap bahan atau obat yang digunakan.
CARA PENGGUNAAN
BERBAGAI THERAPY
INHALASI
OBAT/ZAT PADA
THERAPY INHALASI
Obat/zat yang biasanya digunakan secara aerosol pada umumnya adalah beta 2
simpatomimetik, seperti metaprotenolol (Alupen), albuterol (Venolin dan Proventil),
terbutalin (Bretaire), bitolterol (Tornalat), isoetarin (Bronkosol); Steroid seperti
beklometason (Ventide), triamnisolon (Azmacort), flunisolid ( Aerobid);
Antikolinergik seperti atropin dan ipratropium (Atrovent); dan Antihistamin sebagai
pencegahan seperti natrium kromolin (Intal).
32
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PERSIAPAN ALAT
set nebulizer
obat bronkodilator
bengkok 1 buah
tissue
PERSIAPAN PASIEN
33
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PROSEDUR KERJA
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan
34
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Bidan terlibat secara aktif dalam pemberian obat per
vaginam (pv), terutama dalam pemberian prostaglandin
untuk induksi persalinan. Memasukkan obat kedalam
vagina merupakan cara yang meyakinkan bahwa obat akan
memberikan pengaruh langsung sesuai yang diharapkan.
Jenis obat lain juga dapat diberikan pv, seperti obat
antijamur
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
35
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
3. BENTUK OBAT
Obat ini tersedia dalam bentuk krim, tablet yang dapat larut dengan perlahan
ataupun dapat juga dalam bentuk salep dan supositoria yang digunakan
untuk mengobati infeksi local. Obat tablet yang digunakan untuk peroral.
36
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
aplikator) gel (bentuknya seperti spuit). Bidan harus mampu
melakukanpemeriksaan vagina (kecuali jika dinyatakan sebaliknya)
Asuhan yang diberikan setelah pemberian obat: ibu berada pada
posisi semi recumbent, agar obat tidak berubah tempat. Setelah
pemberian Prostin E₂, vasi terhadap aktivitas rahim perlu dilakukan
untuk mengobservasi reaksi yang diharapkan dan untuk mengetahui
adanya penyimpangan dari normal
Pencatatan yang teliti tentang asuhan yang diberikan sebelum,
selama, dan setelah pemberian obat.
5. INDIKASI
Pembatasan mobilitas
Adanya dehidrasi infeksi atau obstruksi persalinan
Pembatasan mobilitas
Pengaruh suhu tubuh terhadap distribusi dan absorbsi obat.
Penggunaan alat kontrasepsi
6. KONTRAINDIKASI
37
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Ketuban pecah dini
Persalinan praterm
7. KELEBIHAN
8. KEKURANGAN
38
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Buka sarung tangan, letakkan lubrikan ataus spiral di bagian kertas
yang steril (dapat juga digunakan paket pemeriksaan vagina)
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Minta ibu untuk membuka penutup genetalianya
Untuk pemberian Prostin E₂, buka labia dengan ibu jari dan jari
telunjuk dari tangan yang tidak melakukan pemeriksaan
- Lubrikasi dua jari yang akan melakukan ke dalam vagina,
dengan arah ke bawah dank e belakang sepanjang dinding vagina
anterior untik mencari letak serviks, juga agar ibu jari tangan
yang sedang memeriksa tidak menyentuh klitoris atau anus
- Bila menggunakan gel: selipkan aplikator di antara dinding
vagina dan tangan yang memeriksa, sambil didorong masuk le
forniks vagina posterior. Kemudian plunger ditekan dengan
tangan yang lainnya untuk mengeluarkan gel. Lubrikal juga
dioleskan pada ujung aplikator untuk membantu insersi obat
- Pemasangan spiral dapat dilakukan dengan menyelipkan spiral di
antara dua jari yang digunakan untuk memeriksa, kemudian
arahkan ke forniks seperti yang telah dibahas sebelumnya atau
masukkan spiral dengan tangan yang tidak memeriksa; arahkan
dengan tangan yang sedang tangan yang sedang memeriksa.
Lubrikan terkadang juga digunakan untuk mempermudah insersi
Keluarkan jari, bersihkan vulva
Untuk pemasangan spirsl degsn splikstor khusu, buka labia dengan
jari telunjuk dan ibu jari dari tangan yang tidak memeriksa
(pemeriksaan vagina tidak perlu dilakukan bila pemasangan spiral
tidak sulit).
- Masukkan aplikator dengan menelusuri dinding vagina sampai
spiral berada di bagian atas vagina
- Tekan plunger dan keluarkan aplikatornya
Bantu ibu ke posisi semi-rekumben yang nyaman (selama waktu
yang diperlukan)
Bereskan alat dengan benar dan cuci tangan
Dokumentasikan proses pemberian dan hal-hal yang ditemukan serta
lakukan tindakan yang sesuai
39
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
40
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada
daerah feses dan merangsang buang air besar.
Obat yang diberikan per rectum mempunyai dua sifat utama:
Untuk tujuan laksatif
Untuk pengobatan sistemik, misalnya analgesia
KELEBIHAN
KEKURANGAN
41
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
42
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
akan digunakan enema cairan dalam jumlah banyak. Cairan
tersebut harus hangat (40,5-43,3°C) untuk mencegah
terjadinya syok. Selang enema dimasukkan sampai
kedalaman 10 cm untuk memastikannya benar-benar sudah di
dalam rectum.
Asuhan yang diberikan setelah pemberian obat: untuk
mendapatkan efek laksatif, ibu diminta untuk menahan cairan
enema selama yang ia mampu, minimal 20 menit. Setelah itu
biasanya ibu ingin berdefekasi dan disertai urgensi, oleh
karena itu sediakan satu toilet di dekat tempat pemberian
enema. Supositorial sistemik mulai memberikan efek yang
diinginkan setelah 15-20 menit
Lakukan pendokumentasian yang benar sebelum, selama,
setelah pemberian.
43
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PROSEDUR KERJA
44
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
PENYEBAB
45
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan memiliki resiko
tinggi terhadap terjadinya proktitis, terutama pada infeksi yang disebabkan
oleh virus herpes simpleks atau sitomegalovirus.
GEJALA
DIAGNOSA
PENGOBATAN
46
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
dengan bantuan alat khusus.Sulfasalazine atau obat serupa bisa diberikan
per-oral (melalui mulut) dalam waktu bersamaan
PENGERTI
TUJUAN
47
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Guna sebagai antibiotic/antiseptic untuk pengobatan dan pencegahan
Tujuan dari pemberian obat topical secara umum adalah untuk
memperoleh reaksi local dari obat tersebut
EFEK
KHARAKTERIS
Obat yang diberikan melalui kulit dan membrane mukosa
Menimbulkan efek local
Pemberian topical dilakukan dengan mengoleskannya disuatu daerah
kulit, memasang balutan yang lembab, merendam bagian tubuh
dalam larutan, atau menyediakan air mandi yang dicampur dengan
obat
Efek sistemik timbul, jika kulit klien tipis, konsentrasi obat tinggi,
atau jika obat bersentuhan dengan kulit dalam jangka waktu yang
lama
Metode pengantaran obat ini menjamin klien menerima kadar obat
secara kontinu dalam darahnya, bukan kadar yang terputus-putus,
seperti yang terjadi pada pemberian obat dalam bentuk oral atau
injeksi
Dapat diberikan sekurang-kurangnya 24 jam sampai tujuh hari
Obat juga dapat diberikan pada membrane mukosa, biasanya
diabsorpsi lebih cepat
METODE
48
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Pemberian cairan secara langsung (contoh, meminta klien berkumur,
mengusap tengorok)
Insersi obat kedalam rongga tubuh
Instilasi (pemasukan lambat) cairan kedalam rongga tubuh
Irigasi (mencuci bersih) rongga tubuh
Penyemprotan (contoh, memasukkan obat kedalam hidung dan
tenggorok
PERSIAPAN
a. Obat topical sesuai yang dipesankan (krim, lotion, aerosol, bubuk, spray)
b. Buku obat
c. Kassa kecil steril (bila dibutuhkan)
d. Sarung tangan
e. Lidi kapas atau toung spatel
f. Baskom berisi air hangat, waslap, handuk dan sabun basah
g. Kassa balutan, penutup plastic dan plester (sesuai kebutuhan)
BENTUK
Pasta
Powder
Ointment/zalf/salep
Cream tangan
Lotion
Emollient
PROSEDUR
49
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
a. Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja, dan tempat
pemberian
b. Cucu tangan
c. Atur peralatan di samping tempat tidur klien
d. Tutup gorden atau pintu ruangan
e. Identifikasi klien secara tepat
f. Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area
yang akan diberi obat
g. Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan
kerak pada kulit
h. Keringkan atau biarkan area kering oleh udara
i. Gunakan sarung tangan (bila ada indikasi)
j. Oleskan obat topical
Krim, salep dan lotion yang nengandung minyak
a. Letakkan satu sampai dengan dua sendok the obat di telapak tangan
kemudian lunakkan dengan menggosok lembut diantara kedua tangan.
b. Usapkan merata di atas diatas permukaan kulit, lakukkan gerakan
memanjang searah pertumbuhan bulu.
c. Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa minyak setelah pemberian
Lotion yang mengandung suspense
a. Kocok wadah dengan kuat
b. Oleskan jumlah sejumlah kecil lotion pada kassa balutan.
c. Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan kering
Bubuk
a. Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh
b. Rengangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantar ibu jari atau
bagian bawah lengan.
c. Bubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutan
Spray aerosol
a. Kocok wadah dengan keras
b. Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauhi
area (biasanya 15-30 cm)
c. Bila leher atau bagian atas dada harus di semprot, minta klien untuk
memalingkan wajah dari arah sprey
d. Semprotkan obat dengan cara merata pada bagian yang sakit
50
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
k. Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang
sudah tidak digunakakan pada tempat yang sesuai
l. Cuci tangan
R
A
N
G
K
U
M
A
N
51
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
TES
FORMATIF
1. sebuah subtansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap
berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh adalah pengertian
dari….
a. Dosis
b. Vitamin
c. Suntikan
d. Obat
e. PI
2. .faktor yang berpengaruhterhadap pemberian obat adalah, kecuali ….
a.usia
b.berat badan
c.jenis kelamin
d.genetik
e.ekonomi
3. jenis obat yang berbentuk padat diberikan dengan cara insersi adalah
a. syrup
b. supositoria
c. elixir
d. pasta
e. tincture
52
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
4 .reaksi obat sublingual yang diperlukan dalam ekresi kedalam tubuh
adalah….
a. 1 menit
b. 2 menit
c. 3 menit
d. 4 menit
e. 5 menit
5.reaksi obat yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi organ tubuh yang
sehat misalnya vitamin dan mineral adalah ….
a. Paliatif
b.Kuratif
c. Suportif
d.Subtitutif
e. Restoraf
6. yang tidak termasuk kedalam cara terapi inhalasi adalah….
a.inhaler dosis terukur (mdi, metered dose inhaler),
b.penguapan (gas powered hand held nebulizer)
c.inhalasi dengan intermitten positive pressure
breathing (ippb)
d.pemberian melalui intubasi pada pasien yang
menggunakan ventilator
e. inhaler melalui penguapan menggunakan alat
keras
7. prinsip 6 tepat dan 1w dalam pemberian obat,kecuali….
a. tepat waktu
b. tepat rute
c. tepat makan
d. tepat dosis
e. tepat pasien
8. evaluasi yang diharapkan setelah pemberian obat adalah ….
a. pasien tidak merasa sakit
b.pasien tidak alergi
c.mengurangi tanda dan gejala sesuai indikasi obat
d.pasien kooperatif
e. semua benar
53
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
9. keberhasilan pengobatan topical pada kulit tergantung pada:
a.umur
b.pemilihan agen topikal yang tepat
c.lokasi dan luas tubuh yang terkena atau yang sakit
d.stadium penyakit
e.ekonomi
10.seorang dokter membutuhkan dosis paracetamol tablet 0,78 mg, tiap
tablet mengandung 400mcg maka berapa tablet yang dokter berikan untuk
mendapatkan dosis yang di ingikan ....
a. 1 tablet
b.2 tablet K
c. 3 tablet U
d. 4 tablet N
e. 5 tablet
CI
J
A
W
A
B
A
N
1. D
2. E
3. B
4. C
5. E
6. E
7. C
8. E
9. E
10. B
54
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
DAFTAR PUSTAKA
55
Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Kebidanan
logi Reproduksi
Kusmiati, Kusmiati. 2007, Keterampilan Dasar praktik Klinik
kebidanan.Fitramaya.yogyakarta hal 85-122.
Rochimah.Ns. 2011, Keterampilan Dasar praktik Klinik (KDPK).CV. trans
info media jakarta hal 395-433.
56