Anda di halaman 1dari 46

Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

MODUL BAHAN AJAR

PERUBAHAN YANG TERJADI


PADA IBU HAMIL

PENYUSUSUN
Fanny Pricillawati br. Sembiring
Feby ivana rinta m. batubara
POLiTEKnik KESehatan
KEMENKES ri

JURUSAN d-iv KEBIDANan


MEDAN

TAHUN 2015

DAFTAR ISI

1
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kata Pengantar ................................................. .......i


Daftar Isi ................................................. ...............2
Pendahuluan
(deskripsi materi, relevansi,tujuanKD dan petunjuk
belajar)……………………………………………………………4

KB 1:Asuhan Kebidanan Perubahan Paternal terhadap


Ibu Hamil
Pengantar..........................................................6
Indikator ............................................. .............6
Uraian materi……………………………………………..7
Latihan .................................................... ......17
Rangkuman ............................................. ........18
Tes Fomatif ........................................ ....................20
Kunci Jawaban Tes Formatif ...................................24
Daftar Pustaka……..................................................25

KB 2:Asuhan Kebidanan Perubahan Paternal terhadap


Ibu Hamil
Pengantar........................................................26
Indikator ............................. ...........................26
Uraian materi………………………………….………..27
Latihan ...................................... ....................38
Rangkuman ....................................... ..............39

2
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Tes Fomatif ..................................................... ..….40


Kunci Jawaban Tes Formatif ................................... 43
Daftar Pustaka .................................................. .44

Modul 3

perubahan yang terjadi pada ibu


hamil
3
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT

odul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa


untuk mampu memberikan memberi dukungan dengan
menjelaskan dan meyakinkan pada ibu hamil dan suami bahwa
apa yang terjadi pada ibu tersebut adalah sesuatu yang sangat
normal. Membantu ibu dan suami untuk memahami setiap
perubahan yang terjadi pada ibu tersebut baik fisik maupun
psikologis., dengan mempelajari modul ini diharapkan
mahasiswa dapat melakukan penanganan perubahan paternal
terhadap kehamilan. Asuhan kegawatdaruratan pada kehamilan
muda terdiri dari pemeriksaan, pemberian konseling baik dalam
peran tugas pengembangan suami, peran suami, dukungan
suami.

RELEVANSI

Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah


KDK I, konsep kebidanan, KDK II, etlikolegal dalam praktek
kebidanan, asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan

4
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

persalinan dan BBL, asuhan kebidanan nifas dan menyusui, asuhan


kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.

TUJUAN
PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan


mahasiswa dapat melakukan pemberian dukungan pada ibu dan
keluarganya dalam membantu perubahan-perubahan paternal dan respon
emosi paternal yang terjadi pada ibu hamil.

PETUNJUK BELAJAR

 Buku ini memiliki deskripsi singkat dan relevansi yang


mengandung penjelas singkat tentang isi modul ini dan buku
yang berkaitan dengan modul ini .
 Buku ini juga memiliki indikator dan tujuan umum khusus yang
menjadi standar pembelajaran dalam buku panduan atau
modul ini .
 Buku ini juga disertai dengan bagian pengantar yang berguna
sebagai pembuka buku atau bagian awal pembahasan mengenai
Perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil.

Buku ini juga berisikan latihan dan tes formatif pada bagian
akhir setelah penjelasan uraian , yang berguna untuk
mengetahui kemampuan kita memahami bahan uraian yang
telah disediakan , yang juga disertai dengan kunci jawaban.

5
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kegiatan Belajar 1
PERUBAHAN PADA PATERNAL

@ 100 meni

6
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu


serta perubahan sosial dalam keluarga.
Bidan sebagai pemberi layanan yang berhubungan langsung dengan
ibu hamil diharapkan mempunyai dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang baik terutama dalam menghadapi tugas dalam memberikan dukungan
pada ibu dan keluarganya dalam membantu perubahan-perubahan paternal
dan respon emosi paternal yang terjadi pada ibu hamil.
Karena penatalaksanaan yang benar akan memberikan kontribusi
keberhasilan asuhan kebidanan pada ibu hamil mengenai perubahan
paternal.

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menganalisa penerimaan paternal
terhadap kehamilan.
2. Mahasiswa mampu menganalisa respon emosi paternal
pada ibu hamil.

URAIAN MATERI

Penerimaan Paternal Terhadap Kehamilan

7
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah
ayah sang anak. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang
diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan
menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi
persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas.
Suami dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan
memahami setiap perubahan yang terjadi pada istrinya, memberikan
perhatian dengan penuh kasih sayang dan berusaha untuk meringankan
beban kerja istri (Ai Yeyeh Rukiah, 2014).
Sebagian pria menganggap kehamilan sebagai bukti kejantanannya
dan tidak berfikir sama sekali tentang tanggung jawabnya terhadap ibu dan
anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria kehamilan dapat merupakan
kesempatan ia dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menjadi
seorang ayah. Hal yang harus dilakukan untuk menjadi seorang ayah adalah
sebagai berikut.

 Menerima Kehamilan

8
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kesiapan Menyambut
Kehamilan

May (1982c) menemukan bahwa kesiapan ayah untuk menyambut


suatu kehamilan dicerminkan dalam tiga aspek:

a. Keuangan yang relative cukup

Penyesuaian dalam keuangan harus dilakukan untuk menyesuaikan


diri terhadap penurunan pendapatan dan peningkatan pengeluaran karena
kehadiran seorang anggota keluarga baru.

b. Hubungan yang stabil dengan pasangan

Pasangan yang memiliki hubungan yang stabil sebelum kehamilan


terjadi cenderung menjadi lebih dekat karena akan berperan sebagai orang
tua (Laderman, 1984).

c. Kepuasan dalam hubungan memiliki anak

Kehamilan pasangannya akan mengakhiri periode tanpa anak


kehidupan seorang pria. Banyak pria memandang status memiliki anak dan
menjadi ayah sebagai bagian dari rencana kehidupan mereka. Pasangan
yang merencanakan kehamilan lebih mudah menerima kehamilan
(Laderman, 1984).
( http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2010/03/dinamika-keluarga-
pada-masa-hamil.html)

9
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Jordan (1990) mendeskripsikan 3 proses perkembangan yang dialami


oleh calon ayah, yaitu mengaitkan dengan realitas akan kehamilan dan anak,
mengenal peran orang tua dari keluarga dan lingkungan masyarakat, serta
berusaha melihat relevansi akan childbearing.

Realitas akan Kehamilan


dan Anak

Pria akan menunjukkan reaksi bangga dan gembira ketika diberitahu


tentang berita kehamilan istrinya, walaupun akan
menunjukkan gejala ambivalen seperti istrinya, terutama dalam hal
komitmen dan penambahan tanggung jawab. Kehadiran janin akan menjadi
nyata bagi calon ayah saat mendengarkan denyut jantung janin, merasakan
pergerakan janin, serta melihat janin melalui sonogram.

Mengenal Peran
Orangtua

Selama masa kehamilan dan melahirkan, tanggung jawab


utama pria yaitu memberikan dukungan penuh kepada istrinya. Mereka
terkadang kecewa karena hanya dianggap sebagai pendukung dan penolong,
bukan sebagai bagian dari calon orang tua. Maka dari itu, diadakan grup
pendukung atau kelas bagi calon ayah mengenal perannya lebih jauh. Di
forum ini pria lain yang sudah berpengalaman berbagi pengalamannya
dalam menghadapi kehamilan, melahirkan, dan bahkan mengasuh anak.

10
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Peran dari
Keterlibatan Ayah

Calon ayah terkadang mengobservasi pria lain yang sudah


menjadi ayah dan mencoba bersikap seperti seorang ayah untuk menentukan
kenyamanan dan kesesuaian dengan konsepnya akan peran seorang ayah.
Calon ayah mencari informasi tentang perawatan dan tumbuh-
kembang bayi, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk tanggung jawab
yang baru.
Meskipun mendapatkan pengetahuan yang banyak akan persiapan
menjadi ayah, akan tetapi tetap saja belum siap untuk mempelajarinya saat
ini, sehingga mungkin masih abstrak akanpengetahuan dan pelatihan
tentang perawatan bayi. Maka dari itu, perawat harus mengulang
kembali informasi-informasi tersebut setelah bayi lahir, sehingga
pengetahuannya menjadi relevan dengan praktiknya
(http://www.lusa.web.id/adaptasi-paternal/2011).

Persiapan Menjadi
Ayah

Ada 3 perkembangan/karakteristik :

1.  Periode awal / Fase Pemberitahuan

 Terjadi beberapa jam/minggu.

11
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

 Pada fase ini (calon ayah) dapat menerima.


 Faktor biologis dari kehamilan, ia membutuhkan kedudukan bahwa
ia akan menjadi ayah.
 Respon pertama yaitu mencari informasi tentang kehamilan dengan
perasaan takut, cemas, bingung.

2.  Periode II / Fase Penundaan

 Suatu fase penerimaan/menyadari bahwa ia akan mempunyai bayi &


berubah.
 Laki-laki tampak sadar akan rencana hidup & gaya hidup.

3.  Periode III / Fase Perhatian

 Pada saat ini karakteristik ayah aktif terlibat dalam kehamilan &
hubungan dengan anak.
 Ia membutuhkan kedudukan bahwa ia tahu perannya selama
persalinan & ia menjadi kepala keluarga.
 Pada fase ini berkonsentrasi pada pengalaman yang dimiliki pada
wanita hamil & merasa hubungannya lebih baik dengan istri karena
ia akan menjadi ayah & dunia sekelilingnya menentukan peran
bapak di masa datang.
(https://loveachunung.wordpress.com/2011/01/05/perubahan-adaptasi-
psikologi-dalam-kehamilan/)

 Memberikan Respon Emosi Paternal yang baik


pada Ibu Hamil
Respon emosi pria terhadap peran seorang ayah, kekawatirannya dan
kebutuhannya akan informasi berubah-ubah sepanjang masa hamil. May
(1982) menguraikan tiga tahap yang menandai tiga tugas pengembangan
yang dialami ayah yang menantikan bayinya :

a. Fase pengumuman

12
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa minggu. Tugas


perkembangannya ialah menerima fakta biologis akan kehamilan. Reaksi
pria terhadap kepastian akan kehamilan meliputi rasa suka cita atau rasa
terkejut, tergantung apakah kehamilan itu diinginkan atau tidak diinginkan.

b. Fase moratorium

Merupakan periode penyesuaian terhadap kenyataan hamil. Tugas


perkembangan pada fase ini adalah menerima kehamilan. Tahap ini dapat
relative singkat atau berlangsung terus sampai trimester terakhir.

c. Fase Pemusatan

Dimulai pada masa trimester terakhir dan ditandai dengan


keterlibatan aktif sang ayah, baik dalam kehamilan maupun dalam
hubungan denagn anaknya. Tugas perkembangannya ialah bernegosiasi
dengan pasangannya tentang peran yang ia lakukan selama masa bersalin
dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.

Respon Emosi

Pria menunjukkan berbagai respons emosi terhadap kehamilan


pertama pasangannya. Dalam studi yang dilakukan oleh May, ditemukan
tiga gaya khas:

13
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

a. Gaya Pengamat

Sikap menjauhi kehamilan. Ayah yang bahagia menyambut


kehamilan menunjukkan sikap mendukung pasangannya dan ingin menjadi
ayah yang baik. Akan tetapi, karena nilai budaya dan merasa malu, mereka
menjauhkan diri dari aktifitas, seperti mengikuti kelas prenatal, membuat
keputusan tentang menyusui dan memilih perawatan professional.

b. Gaya Ekspresif

Respons emosi yang kuat terhadap kehamilan dan keinginan untuk


menjadi pasangan secara penuh dalam rencana mereka. Suami menunjukkan
kesadaran akan kebutuhan istri mereka untuk memperoleh dukungan dan
menyadari saat-saat mereka tidak mampu memberi dukungan yang istri
mereka perlukan.

c. Gaya instrumental

Diperlihatkan oleh pria yang menekankan bahwa tugasnya harus


diselesaikan dan memandang dirinya sebagai pengurus atau menejer
kehamilan. Mereka merasa bertanggung jawab akan hasil akhir kehamilan
dan melindungi serta mendukung istrinya.

Dukungan Suami

Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan


kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan

14
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan


membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan
setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan.
Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain: mengajak istri
jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak
membuat masalah dalam berkomunikasi.

Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang


sedang hamil antara lain:
Suami mendambakan bayi dalam kandungan istri
Suami senang mendapatkan 6 keturunan
Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini
Suami memperhatikan kesehatan istri
Suami menghibur atau menenangkan ketika istri menghadapi
masalah
Suami menasehati istri agak tidak terlalu lelah berkerja
Suami membantu tugas istri
Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatan ibu-calon bayi
Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal
maupun operasi
(Kebutuhan%20Psikologos%20Ibu%20Hamil
%20%20%20Askeb%20I%20%20(Kehamilan)
%20%20%20LUSA.html/2011)

15
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Indentifikasi Peran Ayah

Setiap ayah mempunyai sikap yang mempengaruhi prilakunya


terhadap suatu kehamilan. Dengan sikap tersebut, ia menyesuaikan diri
terhadap kehamilan dan peran sebagai orang tua. Sama seperti ibu calon
ayah juga memerlukan dukungan saat ia mempersiapkan diri untuk peran
barunya.
Empat jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri
menjadi ayah, seperti yang digambarkan oleh House (1981), memberi
pedoman yang dapat digunakan tenaga medis yang memberi asuhan pada
calon ayah antara lain:

1) Dukungan emosi

Sumber utama dukungan pria ialah pasangannya. Dukungan ini


harus dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk mengasuh bayi dan
memberikan asuhan tambahan terhadap kebutuhan istrinya. Oleh karena itu
para ayah perlu mencari dukungan dari keluarga dan teman-temannya.

2) Dukungan instrumental

Ayah perlu mengetahui bahwa ia dapat bergantung kepada keluarga


atau teman-temannya, jika memerlukan bantuan.

3) Dukungan informasi

Ayah perlu mengetahui siapa saja yang dapat memberikan nasehat


tentang cara menyelesaikan persoalan yang tiba-tiba muncul.

4) Dukungan penilaian

16
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Ayah perlu menemukan orang lain yang dapat memberikan kriteria


yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilannya.
(http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2010/03/dinamika-keluarga-pada-
masa-hamil.html)

 Peran Bidan dalam Membantu Mengatasi Perubahan

Paternal terhadap Kehamilan

Sebagai tenaga kesehatan, dapat memberi dukungan dengan memberi


dukungan dengan menjelaskan den meyakinkan pada ibu hamil dan suami
bahwa apa yang terjadi pada ibu (istri dari suami tersebut) adalah sesuatu
yang sangat normal. Membantu ibu dan suami untuk memahami setiap
perubahan yang terjadi pada ibu tersebut baik fisik maupun psikologis.
Yakinkan kepada suami dan ibu bahwa keadaan ibu akan mulai terasa lebih
baik dan berbahagi pada trimester kedua (Ai Yeyeh Rukiah dkk, 2014).

17
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

PENUGASAN

1. Apa yang dimaksud dengan fase moratorium?


2. Sebutkan beberapa periode awal/fase pemberitahuan pada
perkembangan/karakteristik
dalam persiapan menjadi ayah?
3. Jelaskan bagaimana gaya pengamat pada respon emosi !
4. Jelaskan bagaimana perubahan emosi yang terjadi pada suami (calon
ayah) !
5. Jelaskan bagaimana gaya instrumental pada respon emosi !
6. Sebutkan 4 jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri
menjadi ayah?
7. Sebutkan contoh dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang
hamil?
8. Bagaimana cara meyakinkan kepada suami dan ibu bahwa keadaan ibu
akan mulai terasa
lebih baik terhadap perubahan yang terjadi pada ibu tersebut baik fisik
maupun
psikologis?
9. Sebutkan beberapa fase III/fase perhatian pada
perkembangan/karakteristik dalam
persiapan menjadi ayah?
10. Jelaskan bagaimana perubahan paternal yang terjadi terhadap
kehamilan?

18
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Rangkuman

 Perubahan paternal pasti terjadi pada semua suami (calon ayah)


pada saat
pasangannya sedang hamil. Pria akan menunjukkan reaksi bangga
dan gembira ketika diberitahu tentang berita kehamilan istrinya,
karena ia akan melakukan hal baru lagi dalam kehidupannya.

 Calon ayah terkadang mengobservasi pria lain yang sudah


menjadi ayah dan
mencoba bersikap seperti seorang ayah untuk menerima
kehamilan dan menentukan kenyamanan dan kesesuaian dengan
konsepnya akan peran seorang  ayah. Calon  ayah  mencari
informasi tentang perawatan dan tumbuh-kembang bayi,
sehingga dapat mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang
baru. Sikap seorang ayah dalam menerima kehamilan ialah :
 Kesiapan menyambut kehamilan

19
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

 Realitas akan kehamilan dan anak

 Mengenal peran orangtua

 Peran dari keterlibatan ayah

 Persiapan menjadi ayah

 Sebagian pria menganggap kehamilan sebagai bukti


kejantanannya dan tidak
berfikir sama sekali tentang tanggung jawabnya terhadap ibu dan
anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria kehamilan dapat
merupakan kesempatan ia dengan sungg akan mengalami
perubahan respon emosi terhadap peran
seorang ayah, kekawatirannya dan kebutuhannya akan informasi
berubah-ubah sepanjang masa hamil. Dukungan dan peran serta
suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam
menghadapi kehamilan, beberapa materi dalam merespon emosi
perubahan paternal ialah :
 Respons Emosi

 Dukungan Suami

 Identifikasi Peran Ayah

 Sebagai tenaga kesehatan, dapat memberi dukungan dengan


memberi dukungan
dengan menjelaskan den meyakinkan pada ibu hamil dan suami
bahwa apa yang
terjadi pada ibu (istri dari suami tersebut) adalah sesuatu yang
sangat normal.
Membantu ibu dan suami untuk memahami setiap perubahan
yang terjadi pada ibu
tersebut baik fisik maupun psikologis. Yakinkan kepada suami
dan ibu bahwa

20
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

keadaan ibu akan mulai terasa lebih baik dan berbahagi pada
trimester kedua

TES
FORMATIF

1. Ada tiga tahap/fase yang menandai tiga tugas pengembangan yang


dialami ayah yang
menantikan bayinya, kecuali....

a. Fase Pengumuman b. Fase Pemusatan


c. Fase Internal d. Fase Moratorium

2. Dukungan ini dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk mengasuh


bayi dan
memberikan asuhan tambahan terhadap kebutuhan istrinya. Dukungan
tersebut merupakan salah satu jenis dukungan yang diperlukan untuk
mempersiapkan diri menjadi ayah yang dapat digunakan tenaga medis
yang memberi asuhan pada calon ayah. Jenis dukungan tersebut adalah....

a.  Dukungan penilaian
b.  Dukungan informasi
c.  Dukungan instrumental
d.  Dukungan emosi
3. Berikut adalah beberapa ciri-ciri salah satu periode/fase dari persiapan
menjadi ayah dalam perkembangan/karakteristik ayah,
1. Pada saat ini karakteristik ayah aktif terlibat dalam kehamilan &
hubungan dengan anak.
2. Ia membutuhkan kedudukan bahwa ia tahu perannya selama persalinan
& ia menjadi kepala keluarga.

21
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

3. Pada fase ini berkonsentrasi pada pengalaman yang dimiliki pada


wanita hamil & merasa hubungannya lebih baik dengan istri karena ia
akan menjadi ayah & dunia sekelilingnya menentukan peran bapak di
masa datang.
Fase yang dimaksud merupakan periode/fase....

a.  Periode awal / Fase Pemberitahuan c.  Periode III / Fase


Perhatian

b.  Periode II / Fase Penundaan d. Periode IV / Fase


Penerimaan

4. Contoh dukungan suami selama kehamilan sangat diperlukan istri yang


sedang hamil untuk itu, penelitian di Indonesia meneliti ada beberapa
contoh dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil antara
lain, kecuali....
a. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini
b. Suami selalu berada di tempat kerja dan sibuk dengan pekerjaannya
c. Suami membantu tugas istri
d. Suami memperhatikan kesehatan istri

5. Yang merupakan ciri-ciri dari Fase Pemberitahuan (periode awal) ialah...

a. Pada saat ini karakteristik ayah aktif terlibat dalam kehamilan &
hubungan dengan
anak.
b. Laki-laki tampak sadar akan rencana hidup & gaya hidup.
c. Faktor biologis dari kehamilan, ia membutuhkan kedudukan bahwa
ia akan
menjadi ayah.
d. Suami perlu mengetahui bahwa ia dapat bergantung kepada keluarga
atau teman-
temannya, jika memerlukan bantuan.

22
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

6. May (1982) menemukan bahwa kesiapan ayah untuk menyambut suatu


kehamilan
dicerminkan dalam 3 aspek, kecuali....

a. Keuangan yang relative cukup


b.  Hubungan yang stabil dengan pasangan
c.  Kepuasan dalam hubungan memiliki anak akan kehamilan dan anak
d. Mengaitkan dengan realitas

7. Pada fase pemusatan, tugas perkembangannya ialah..


a. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang peran yang ia lakukan
selama masa bersalin
dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
b. Menerima kehamilan
c. Menerima fakta biologis akan kehamilan
d. Menyambut suatu kehamilan

8. Jordan (1990) mendeskripsikan proses perkembangan yang dialami oleh


calon ayah, yaitu:

a. Mengenal peran orang tua dari keluarga dan lingkungan masyarakat.


b. Membutuhkan kedudukan bahwa ia akan menjadi ayah.
c. Mencari informasi tentang kehamilan dengan perasaan takut, cemas,
bingung.
d. Membutuhkan kedudukan bahwa ia tahu perannya selama persalinan
& ia menjadi
kepala keluarga.

9. Ada 3 perkembangan/karakteristik untuk persiapan menjadi ayah yaitu,


kecuali...

23
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

a. Periode awal / Fase Pemberitahuan c. Fase IV/ Fase


Moratorium

b. Periode II / Fase Penundaan d. Fase III / Fase


Perhatian

10. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain...

a. Membuat masalah dalam berkomunikasi

b. Menemani istri memeriksakan kehamilannya

c. Tidak memperhatikan kesehatan istri

d. Merasa tidak senang mendapat keturunan

24
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

KUNCI JAWABAN TEST


FORMATIF

1. C

2. D

3. C

4. B

5. C

6. D

7. A

8. A

9. C

10. B

25
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

1. Rukiah, Ai Yeyeh dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Jakarta: 2014.
2. http://www.lusa.web.id/adaptasi-paternal/2011
3. https://loveachunung.wordpress.com/2011/01/05/perubahan-
adaptasi-psikologi-dalam-kehamilan/
4. http://www.lusa.web.id/adaptasi-paternal/2011
5. Kebutuhan%20Psikologis%20Ibu%20Hamil
%20%20%20Askeb%20I%20(Kehamilan)
%20%20%20LUSA.html/2011/
6. http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2010/03/dinamika-
keluarga-pada-masa-hamil.html

26
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kegiatan Belajar 2
R e s p o n P a d a P at e r n a l D a n S i b l i n g

@ 100 menit

Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbukan
stres, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuik
memberikan perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar
(Bobak. Lowdermik, dan Jensen, 2005.
Kehamilan merupakan tantangan perkembangan yang harus
dihadapi seluruh keluarga, dari pasangan suami-istri hingga anggota
keluarga yang lain. Masa kehamilan banyak disertai tekanan dan ancaman,
khususnya bagi calon ibu., seperti perubahan citra tubuh, perubahan
hormonal, bahkan ketidaknyamanan di berbagai aspek fisiologis dan
psikologis. Oleh karena itu, seluruj anggota keluarga harus dapat
beradaptasi pada kehamilan ini dana menginterpretasikannya berdasarkan
kebutuhan masing-masing (Grosman, Eichler, Winckoff, 1988, Lowdermik
dan Jensen 2005.

Tujuan Pembelajaran

1. Menganalisis respon paternal terhadap perubahan


citra tubuh
2. Menganalisis persiapan sibling atau saudara kandung

27
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

URAIAN MATERI
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat
menimbulkan stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri
untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih
besar.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga, dengan
hadirnya seorang anggota keluarga baru sehingga terjadi perubahan
hubungan dalam keluarga. Maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi
terhadap kehamilan dan menginterpretasinya berdasarkan kebutuhan
masing-masing (Grossman, Eichler, Wif, 1980).
Seiring kesiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita
tersebut mengubah konsep dirinya agar ia siap menjadi orang tua. Secara
bertahap, ia berubah dari seseorang yang bebas dan berfokus pada diri
sendiri menjadi seorang yang seumur hidup berkomitmen untuk merawat
individu lain. Pertumbuhan ini membutuhkan pengawasan tugas-tugas
perkembangan tertentu: menerima kehamilan, mengidentifikasi peran ibu,
mengatur kembali hubungan antara ibu dengan anak perempuan, serta
antara dirinya dengan pasangannya, membangun hubungan dengan anak
yang belum lahir dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pengalaman
melahirkan (Ruben, 1967: Lederman, 1984: Stainton, 1985).
Oleh karena itu ibu hamil sangat memerlukan perhatian dan
dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan. Adanya dukungan ini
menyebabkan ibu merasa aman dan nyaman dalam melewati kehamilannya.
Psikologi ibu hamil sangatlah unik dan sensitive, oleh karena itu dukungan
yang diberikan harus serius dan maksimal.

A. Respon Paternal terhadap Perubahan Citra Tubuh

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya


ialah ayah sang anak (Richardson, 1983). Wanita yang diperhatikan dan

28
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih


sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih
mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas. Ada dua kebutuhan
utama yang ditunjukkan wanita selama mereka hamil:

 Menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai


 Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang
anak dan mengasimilasi bayi tersebut ke dalam keluarga

Lederman (1984) melaporkan bahwa hubungan istri dan suami


bertambah dekat selama masa hamil. Dalam studinya, ia mengatakan bahwa
kehamilan berdampak mematangkan hubunagn suami istri akibat peran dan
aspek-aspek yang baru yang ditemukan dalam diri masing-masing
pasangan.

Sebagian pria menganggap kehamilan sebagai bukti


kejantanannya dan tidak berfikir sama sekali tentang tanggung jawabnya
terhadap ibu dan anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria kehamilan dapat
merupakan kesempatan ia dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri
menjadi seorang ayah.

1. PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL

Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang


terjadi selama kehamilan, hal ini berkaitan dengan beberapa perubahan
biologis. Kejadian dan proses psikologi ini diidentifikasi pada trimester
kehamilan yang akan dibahas dibawah ini. 

A. PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL 

Kabar kehamilan akan memberikan kebahagiaan bagi pasangan


yang mengharapkan kehadiran sang buah hati. Setiap ibu yang mengalami
kehamilan pasti akan mengalami perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh
perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus
benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi pada ibu baik
perubahan fisik maupun perilaku, agar suami maupun istri siap

29
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak


harmonis.
Berikut ini beberapa perubahan psikologis yang terjadi pada ibu
selama masa kehamilannya:

1. Cenderung malas

Para suami harus memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul


begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami
istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk
beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya membereskan tempat
tidur, membuat kopi sendiri.

2. Lebih sensitive
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif.
Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu hamil yang
dianggap kurang menyenangkan, harus dihadapi dengan santai. Jika suami
tidak bias menghadapi dan menerima dengan baik maka hal itu akan
berdampak pada janinnya.

3. Minta perhatian lebih


Biasanya ibu hamil akan lebih manja dan selalu ingin
diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk
menanyakan keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau
sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan
janin. Demikian pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan linu pada
tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya
lakukan sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini
memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran
untuk menghadapinya.

4.      Gampang cemburu


Terkadang sifat cemburu istri terhadap suami muncul tanpa
alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam.
Selain disebabkan perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri
dengan penampilan fisiknya. Untuk menenangkannya, suami perlu
menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal
yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu,
ceritakan dengan terperinci aktivitas.

30
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

5.      Akibat hormon progesterone


Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena
produksi hormon progesteronnya sedang meningkat. Hal inilah yang
mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang
terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan hormon
pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormon yang
terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang
perilakunya tidak berubah. Hal ini disebabkan kerentanan psikis setiap
orang yang berbeda-beda. Daya tahan psikis dipengaruhi oleh kepribadian,
pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan diri
dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu yang menerima atau bahkan
sangat mengharapkan kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan berbagai perubahan. Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap.
Berbeda dari ibu yang tidak siap, contohnya karena kehamilannya tidak
diinginkan, umumnya merasakan hal-hal yang lebih berat. Begitu pula
dengan ibu yang sangat memperhatikan estetika tubuh. Dia akan merasa
terganggu dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Seringkali
ibu sangat gusar dengan perutnya yang semakin gendut, pinggul lebih besar,
payudara membesar, rambut menjadi kusam, dan sebagainya. Tentu hal ini
akan semakin membuat psikis ibu menjadi tidak stabil. Perubahan psikis
umumnya lebih terasa di trimester pertama kehamilan. Kala itu pula, ibu
masih harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon yang
terjadi. Lalu berangsur hilang di trimester kedua dan ketiga karena ibu
sudah bisa menyesuaikan dirinya. 

WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN 


Perubahan perilaku pada ibu hamil, jika kadarnya masih normal,
tidak akan mengganggu proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan
yang mesti diwaspadai, yakni saat perilaku ibu sudah “keterlaluan”. Kriteria
keterlaluan memang terkesan rancu, tapi yang pasti waspadai jika ibu
terlihat dilanda kecemasan berlebih atau stres sehingga perilakunya bisa
“membahayakan” janin. Misalnya, kemalasan ibu sampai membuatnya
masa bodoh dengan kehamilannya. Atau kemarahan yang terjadi sudah
sering berubah menjadi amukan.
Kondisi psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada
aktivitas fisiologis dalam diri ibu. Misalnya, suasana hati yang kelam dan
emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan

31
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam


lambung. Di samping itu, dapat pula memunculkan gejala fisik seperti letih,
lesu, gelisah, pening, dan mual. Semua dampak ini akhirnya akan
merugikan pertumbuhan janin karena si kecil sudah dapat merasakan dan
menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar dirinya.
Masa trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut
pembentukan organ tubuh janin. Oleh karena itu, walaupun sifat pemalas,
pemarah, sensitif, dan manja wajar muncul di masa hamil, Banyak hal yang
bisa dilakukan. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik ibu
maupun janin akan lebih sehat kondisinya.
Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative.

1. Menyimak informasi seputar kehamilan


Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku,
majalah, koran, tabloid, atau situs kehamilan di internet. Dengan
mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu bisa lebih tenang
menghadapi kehamilan. Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, jika tidak berusaha mencari tahu
terhadap perubahan pada dirinya, tak mustahil akan timbul berbagai
perasaan yang mungkin saja sangat mengganggu kondisi psikis.

2. Kontrol teratur
Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan. Saat
konsultasi, ibu bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami.
Biasanya, bila ibu perlu penanganan lebih serius, dokter atau bidan akan
menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau psikiater yang dapat
membantu kestabilan emosi.

3. Perhatian suami
Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan
emosi ibu.

4. Jalin komunikasi
Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi
komunikasikanlah hal itu kepada suami. Dengan begitu diharapkan suami
bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan.
Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh terhadap
kestabilan emosi ibu hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang dipendam

32
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

sendiri tidak akan membawa perubahan. Suami tetap tidak acuh dan
masalah ibu jadi berkepanjangan.
5. Beraktivitas
Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat
meredakan gejolak perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis,
bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa
mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik.

6. Perhatikan kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai
perubahan, termasuk perubahan psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan
berolahraga ringan dan memperhatikan asupan gizi. Hindari mengonsumsi
makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang
mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak
dianjurkan bagi kehamilan.

7. Relaksasi
Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa
mengatasinya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan
perhatian sambil mengatur napas, senam yoga, dan bentuk relaksasi
lainnya. 

2. Persiapan sibling atau saudara kandung

Berbagai berita kehadiran seorang adik baru dapat merupakan


krisis utama bagi seorang anak. Beberapa factor yang mempengaruhi
respons seseorang anak antara lain umur, sikap orangtua, peran ayah, lama
waktu berpisah dengan ibu, peraturan kunjungan di rumah sakit, dan
bagaimana anak itu dipersiapkan untuk suatu perubahan (Spero, 1993;
Fortier,dkk,1991).

a. Respon seudara kandung terhadap kehamilan berbeda-beda,


bergantung pada usia dan kebutuhan mereka. Anak usia setahun
mungkin tidak banyak menyadari proses ini, tetapi anak usia dua
tahun memperhatikan perubahan pada penampilan ibunya. Pada usia
tiga atau empat tahun, anak-anak ingin diceritakan asal muasal
mereka dan menerimanya sebagai hal yang sama dengan kehamilan

33
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

ibu saat ini. Anak usia sekolah menunjukkan minat klinis terhadap


kehamilan ibunya. Remaja awal dan pertengahan, yang pikirannya
dipenuhi pengenalan akan identitas seksual mereka, mungkin
mengalami kesulitan untuk menerima bukti nyata aktivitas seksual
orangtua mereka. Remaja lanjut tampak tidak begitu peduli.

Jika saudara kandung tidak dipersiapkan dari awal dalam


menghadapi anggota keluarga baru, maka dikhawatirkan akan
terjadi sibling rivalry. Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari
terjadinya sibling, antara lain:

1. Anak diberitahu sejak awal tentang kehamilannya


2. Anak diberi kesempatan merasakan bayinya bergerak dalam
rahim
3. Anak dilibatkan dalam membantu persiapan kelahiran
adiknya
4. Bantu anak untuk menyesuaikan pada perubahan ini
5. Kenalkan anak dengan profil bayi
6. Mengajak anak saat memeriksakan kehamilannya

b. Sibling Rivalry
Kehadiran anggota keluarga baru (bayi) dalam keluarga
dapat menimbulkan situasi krisis terutama pada saudara-saudaranya,
sehingga perlu dipersiapkan.
1. Pengertian Sibling Rivalry
Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008): sibling (anglo-
saxon sib dan ling bentuk kecil) anak-anak dari orang tua yang sama,
seorang saudara laki-laki atu perempuan. Disebut juga sib. Rivalry keadaan
kompetisi atau antagonisme. Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara
kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu
kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang
lebih.

34
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

a. Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan


pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara perempuan.
Hal ini terjadi pada semua orang tua yang mempunyai
dua anak atau lebih.
b. Sibling rivalry atau perselisihan yang terjadi pada anak-
anak tersebut adalah hal yang biasa bagi anak-anak usia antara 5-
11 tahun. Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah
sangat mudah terjadi sibling rivalry itu. Istilah ahli psikologi
hubungan antar anak-anak seusia seperti itu bersifat ambivalent
dengan love hate relationship.
2. Penyebab Sibling Rivalry
Banyak faktor yang menyebabkan sibling rivalry, antara lain:
 Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi
mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka.
 Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan
mau mendengarkan dari orang tua mereka.
 Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka
terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi.
 Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang
dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian
terhadap satu sama lain.
 Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga
memulai pertengkaran.
 Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan
perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka.
 Dinamika keluarga dalam memainkan peran.
 Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak
yang berlebihan dalam keluarga adalah normal.
 Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama
dengan anggota keluarga.
 Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya.
 Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya.

35
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

 Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik


yang terjadi pada mereka.

3. Segi Positif Sibling Rivalry


Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi
positifnya, antara lain:
 Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan
mengembangkan beberapa keterampilan penting.
 Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.
 Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.
Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai,
maka orang tua harus menjadi fasilitator.

4. Mengatasi Sibling Rivalry
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk
mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara
lain:
 Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
 Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
 Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
 Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara
satu sama lain.
 Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik
biasa terjadi.
 Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan
perhatian dari satu sama lain.
 Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain
berbeda.
 Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua
orang.

36
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

 Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan


kebebasan mereka sendiri.
 Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-
tanda akan kekerasan fisik.
 Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-
anak, bukan untuk anak-anak.
 Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak
menyalahkan satu sama lain.
 Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
 Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik
dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-
anak untuk menghindarisibling rivalry yang paling bagus.

3. Adaptasi Kakak Sesuai Tahapan Perkembangan
Respon kanak-kanak atas kelahiran seorang bayi laki-laki
atau perempuan bergantung kepada umur dan tingkat perkembangan.
Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kehadiran anggota baru,
sehingga menimbulkan persaingan dan perasaan takut kehilangan kasih
sayang orang tua. Tingkah laku negatif dapat muncul dan merupakan
petunjuk derajat stres pada anak-anak ini. Tingkah laku ini antara lain
berupa:
 Masalah tidur.
 Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun
anggota keluargalain.
 Kembali ke pola tingkah laku kekanak-kanakan seperti: ngompol
dan menghisap jempol.

 Batita (Bawah Tiga Tahun)


Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga
tahun) ini adalah usia 1-2 tahun.
Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain:

37
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

 Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa


minggu sebelum kelahiran.
 Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya dengan
menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.
 Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang
ditunjukkan oleh anaknya.
 Memperkuat kasih sayang terhadap anaknnya.

 Anak yang Lebih Tua


Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua, dikategorikan pada
umur 3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh lebih sadar akan perubahan-
perubahan tubuhibunya dan mungkin menyadari
akan kelahiran bayi. Anak akan memberikan perhatian
terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula, kelas-kelas yang
mempersiapkan mereka sebagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya.

 Remaja
Respon para remaja juga bergantung kepada
tingkat perkembangan mereka. Ada remaja yang merasa senang dengan
kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut
dalam perkembangan mereka sendiri. Adaptasi yang ditunjukkan
pararemaja yang menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya,
misalnya:
 Berkurangnya ikatan kepada orang tua.
 Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri.
 Ketidak pedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu
kegiatan mereka sendiri.
 Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.

38
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

PENUGASAN

1. Pada kenyataannya semua anak merasa terancam dengan kedatangan


seorang bayi baru, meskipun dengan deraat yang berbeda-beda. Hal
apa sajakan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan sang kakak
agar dapat menerima kehadiran adik barunya?
2. Sebutkan dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama
kehamilan!
3. Hasil penelitian Indonesia, menyatakan bahwa dukungan suami yang
diharapkan istri. Sebutkan contoh lima hal dukungan tersebut!
4. Mengapa peran suami sangat dibutuhkan oleh istri semasa
kehamilannya terutama pada masa menjelang persalinan?
5. Tindakan apakah yang perlu dilakukan untuk mengatasi saudara
kandung untuk menerima kehadiran calon adik kandung barunya?

39
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Rangkuman

Respon seudara kandung terhadap kehamilan berbeda-beda,


bergantung pada usia dan kebutuhan mereka. Anak usia setahun mungkin
tidak banyak menyadari proses ini, tetapi anak usia dua tahun
memperhatikan perubahan pada penampilan ibunya. Pada usia tiga atau
empat tahun, anak-anak ingin diceritakan asal muasal mereka dan
menerimanya sebagai hal yang sama dengan kehamilan ibu saat ini. Anak
usia sekolah menunjukkan minat klinis terhadap kehamilan ibunya. Remaja
awal dan pertengahan, yang pikirannya dipenuhi pengenalan akan identitas
seksual mereka, mungkin mengalami kesulitan untuk menerima bukti nyata
aktivitas seksual orangtua mereka. Remaja lanjut tampak tidak begitu
peduli.

Jika saudara kandung tidak dipersiapkan dari awal dalam menghadapi


anggota keluarga baru, maka dikhawatirkan akan terjadi Sibling Rivalry.

Respon kanak-kanak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan


bergantung kepada umur dan tingkat perkembangan. Biasanya anak-
anak kurang sadar akan adanya kehadiran anggota baru, sehingga
menimbulkan persaingan dan perasaan takut kehilangan kasih sayang orang
tua. Tingkah laku negatif dapat muncul dan merupakan petunjuk
derajat stres pada anak-anak

40
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

TES
FORMATIF

1. Ada 4 dukungan yang perlu dipersiapkan untuk menjadi seorang


ayah, kecuali..
a. Dukungan emosi
b. Dukungan instrumental
c. Dukunngan informasi
d. Dukungan paternal
2. Apa yang dimaksud dengan sibling rivalry?
a. Persiapan sibling
b. Kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara laki-
laki dengan saudara perempuan.
c. Keakraban antara saudara laki-laki dengan saudara perempuan.
d. Penerimaan saudara laki-laki terhadap adik barunya.
3. Factor-faktor apakah yang mempengaruhi seorang anak dalam
menerima kedatangan/kelahiran adik barunya (Spero, 19993 dan
Portier dkk, 1991)….
a. Lama waktu berpisah dengan ibu
b. Dukungan saudara kandung
c. Penolakan saudara kandung
d. Keharmonisan dalan keluarga
4. Keluarga child-bearing adalah…
a. Pembawaan anak-anak
b. Keterlibatan keluarga dalam mengasuh anak
c. Keluarga yang menantikan kelahiran anak pertama

41
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

d. Proses kelahiran anak pertama


5. Apakah tujuan seorang calon ayah mengobservasi temannya yang
telah menjadi seorang ayah?
a. Mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang baru.
b. Menentukan kenyamanan dan kesesuaian dengan konsepnya
akan peran seorang ayah
c. Melatih diri untuk menjadi seorang ayah
d. Memperlakukan anak temannya itu untuk diperlakukan seperti
anaknya sendiri.
6. Ada 3 tugas pengembangan yang dialami ayah yang menantikan
bayinya (may, 1982), kecuali..
a. Fase moratorium
b. Fase pemusatan
c. Fase pengumuman
d. Menerima kehadiran anak
7. Ketika hamil, seorang wanita berubah dari seseorang yang bebas dan
berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur hidup
berkomitmen untuk merawat seorang individu lain, oleh karena itu
ibu hamil sangat membutuhkan dukungan. Adanya dukungan dapat
menyebabkan ibu merasakan hal-hal berikut, kecuali..
a. Rasa aman dan nyaman
b. Rasa bahagia dan diperhatikan
c. Merasa diabaikan
d. Merasa nyaman dan bahagia
8. Ibu hamil sangat membutuhkan dukungan suami selama masa
kehamilan. Sebutkan factor-faktor apakah yang menyebabkan
seorang ibu dapat memperoleh atau tidak memperoleh dukungan
suami..
a. Keintiman hubungan
b. Adanya komunikasi yang bermakna
c. Adanya masalah atau kekhawatiran akan bayinya
d. A, b, dan c benar.

42
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

9. Dalam kehamilan sering kali ibu merasakan tidak aman dan nyaman.
Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester 1 adalah..
a. Diare
b. Noctunia
c. Stretch mark
d. Edema dependent
10. Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil adalah ayah
sang anak. Berikut ini adalah hal-hal yang berdampak positif
terhadap tubuh ibu ketika ia mendapat perhatian yang cukup pada
trimester 1, kecuali..
a. Lebih sedikit gejala emosi dan fisik
b. Lebih sedikit komplikasi
c. Lebih mudah melakukan penyesusaian
d. Lebih merasa jelek dan aneh

43
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

KUNCI JAWABAN

44
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

1. D
2. B
3. A
4. C
5. B
6. D
7. C
8. D
9. D
10. D

45
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan tentang Perubahan yang terjadi pada ibu hamil

DAFTAR PUSTAKA

Hani, ummi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika
Rukiah, Ai Yeyeh, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: TIM
https://www.scribd.com/doc/94854162/ANATOMI-FISIOLOGI-KEHAMILAN
https://www.scribd.com/doc/37479306/Adaptasi-Psikososial-Pada-Masa-Kehamilan

46

Anda mungkin juga menyukai