2 Senyawa Aktif Dan Mekanisme Aksi - Matrikulasi
2 Senyawa Aktif Dan Mekanisme Aksi - Matrikulasi
Tumbuhan dan
Mekanisme Aksinya
Dr. Retno Widowati, M.Si
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional
1
• Jenis-jenis senyawa aktif
Yang akan dalam tumbuhan
dipelajari • Mekanisme aksi senyawa aktif
pada tumbuhan
2
Senyawa Aktif
Senyawa aktif merupakan zat yang memiliki daya atau kemampuan untuk
mencegah terjadinya berbagai kondisi buruk tubuh saat metabolisme atau
mencegah masalah kesehatan dan menjaga kesehatan manusia.
Senyawa aktif adalah senyawa kimia tertentu yang terdapat dalam tumbuhan dan
hewan sebagai bahan obat yang mempunyai efek fisiologis terhadap organisme
lain, atau sering disebut sebagai senyawa bioaktif.
Senyawa aktif adalah zat yang menunjukan aktivitas biologis seperti antioksidan,
inhibitor, antibakteri, antitumor, antiaging dll.
Alfaridz Dan Amalia (tt) Review Jurnal : Klasifikasi Dan Aktivitas Farmakologi Dari Senyawa Aktif Flavonoid
FITOTERAPI - Retno Widowati 16
Antioksidan dan Flavonoid
18
Antibakteri dan Flavonoid
• Dengan adanya gugus hiroksi pada flavonoid akan membentuk
kompleks dengan protein pada bakteri dan melisis membran bakteri.
• Pengujian antibakteri ini juga dilakukan terhadap 13 macam flavonoid
yang diujikan kepada beberapa bakteri seperti Staphyloccocus
epidermidis, Staphylococcus nervous, Micrococcus luteus, Pseudomonas
aeruginosa, Bacillus subtilis, Aspergillus niger, dan Eschericia coli
dengan metode difusi agar. Hasil yang didapatkan yaitu flavon,
kuersetin (gol flavonol), dan naringenin (golongan falvanon) terbukti
memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
22
• Tumbuhan: Kunyit (Curcuma domestica)
• Bagian yang digunakan: rimpang
Contoh • Senyawa aktif: Kurkumin
• Tumbuhan: Kesumba keling (Bixa orellana)
• Bagian yang digunakan: selaput biji
• senyawa aktif: bixin dan norbixin
25
Contoh
• Tumbuhan: jambu mete (Anacardium
occidentale)
• Bagian yang digunakan: kulit batang
• Senyawa aktif: Senyawa fenolik
• Mekanisme aksi: senyawa fenolik
menghambat inflamasi dengan
mekanisme penangkapan radikal bebas.
Senyawa fenolik dapat menangkap radikal
bebas menghindari kerusakan jaringan.
FITOTERAPI - Retno Widowati
26
Antioksidan dan cara kerjanya
• Cara kerja antioksidan berhubungan dengan cara kerja radikal bebas. Radikal bebas dalam tubuh
berupa molekul yang memiliki elektron bebas, di mana seharusnya elektron berpasang-pasangan.
Elektron bebas ini membuat radikal bebas menjadi sangat reaktif sehingga dapat menyebabkan
kerusakan pada sel di sekitarnya. Karena sifat elektron yang berpasang-pasangan, elektron bebas
yang terdapat pada molekul radikal bebas ini dapat mendonorkan elektron atau menerima elektron
dari molekul sel tubuh yang sehat. Molekul sel tubuh yang sehat kemudian akan bersifat sama
seperti radikal bebas sehingga menimbulkan banyak radikal bebas lainnya. Radikal bebas yang
reaktif kemudian mempengaruhi membran hingga inti sel dan merusak komponen-komponen yang
terdapat di dalam suatu sel, memicu sel untuk menghancurkan dirinya sendiri. Meskipun dapat
menyerang semua jenis sel, radikal bebas terutama menyerang sel lemak, sel asam nukleat, dan
protein.
• Fungsi utama antioksidan adalah mendonorkan elektron pada elektron tidak berpasangan yang
terdapat di molekul radikal bebas, mencegah elektron bebas tersebut untuk menarik elektron dari
sel tubuh yang sehat. Yang istimewa dari kerja antioksidan adalah setelah memberikan elektron,
antioksidan tidak akan berubah menjadi radikal bebas seperti jika sel lain yang memberi elektron.
Sehingga kerja antioksidan seperti menetralisir sifat reaktif molekul radikal bebas
Mual dan muntah sebenarnya merupakan alarm tubuh yang menunjukkan adanya zat yang bersifat
racun (toksin) dalam saluran pencernaan atau hal yang tidak beres dalam tubuh kita.
• Kondisi mual dan muntah dengan derajat ringan sampai berat, dapat terjadi pada orang, berupa:
1. Mual muntah pasca kemoterapi (terapi pada penderita kanker)
2. Mual muntah pasca operasi
3. Mual muntah ringan sampai denagn hebat emesis gravidarum sampai hiperemesis gravidarum
•
• Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin
dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan
rangsangan ke CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna, serta pusat muntah dan
kemudian terjadi mual dan muntah.
36
Antikanker