Anda di halaman 1dari 27

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

I. Identitas Pasien & Keluarga

Nama Pasien : An. A Nama Ayah/Ibu : Rini Mugi Lestari


Usia : 5 tahun 7 bulan Usia Ayah/Ibu : 34 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam
Anak ke 2 dari 2 bersaudara Alamat : Kaliori
Tanggal masuk : 24 September 2022 Suku bangsa : Jawa
Tgl Pengkajian : 26 September 2022 Pendidikan : SLTA
Diagnosa Medis : Leukemia Limfositik Pekerjaan : Guru Paud

II. Keluhan utama


Orang tua klien mengatakan anaknya lemas, demam, pilek.

III. Keadaan sakit saat ini


Klien masuk RSUD Banyumas pada tanggal 24 september 2022 bersama keluarganya
dengan keluhan demam, batuk, pilek. Klien terpasang gips di kaki kanan. Ibu An.A
mengatakan klien sering mengeluh menggigil, ibu klien mengatakan pola tidur malam
hanya 4-5 jam. Sejak sakit nafsu makan berkurang, pola makan tidak teratur. Tanda-
tanda vital : S=38,6 C, N=140/menit, RR=22/menit, SPO2=99%, BB=15kg,
GCS=E4M6V5.

IV. Riwayat kehamilan dan persalinan

1 Prenatal : Ibu klien mengatakan hamil anak A selama 39 minggu dan anak
. A merupakan anak ke-2
2 Intranatal : Ibu klien mengatakan selama hamil anak A pernah mengalami
. tekanan darah tinggi
3 Postnatal : Ibu klien mengatakan melahirkan anak A secara normal dengan
. berat 3200 gram

V. Riwayat kesehatan masa lalu


1. Penyakit masa kanak-kanak :-
2. Pernah dirawat di RS : klien pernah dirawat di RS Sarjito 6 bulan yang
lalu dengan riwayat penyakit leukimia limfotik akut
3. Obat-obatan yang digunakan : 6MP
4. Tindakan (operasi) :-
5. Alergi :-
6. Kecelakaan :-
7. Imunisasi dasar : Lengkap

VI. Riwayat keluarga


Orang tua klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga

VII. Riwayat sosial

1. Yang mengasuh : Ibu


2. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu mengatakan klien sering bermain
bersama ayah ataupun sodaranya di
dalam rumah
3. Hubungan dengan teman sebaya : Ibu mengatakan klien aktif bermain
diluar rumah dan akrab bersama teman
sebayanya
4. Pembawaan secara umum : Ibu mengatakan klien termasuk anak
yang aktif
5. Lingkungan rumah : Ibu mengatakan klien mampu bersosial
dengan baik di lingkungan sekitar

VIII. Kebutuhan dasar

1. Nutrisi : Ibu mengatakan An.A makan 2-3x sehari dengan jenis


makanan seperti nasi, lauk pauk, sayur. Ibu mengatakan sejak
sakit anak tidak nafsu makan hanya makan 3-5 suapan saja.
2. Eliminasi : Ibu klien mengatakan tidak ada gangguan dalam berkemih,
BAK normal sebanyak 4-7 kali dalam sehari, BAB sekali
dalam 2 hari.
3. Istirahat tidur : Ibu klien mengatakan sejak sakit anak sulit tidur di malah
hari, jarang tidur siang, pola tidur malam hanya 4-5 jam saja.
4. Aktifitas : Ibu klien mengatakan An.A sejak sakit jarang bermain dan
lebih sering tiduran karena badannya lemah, klien terlihat
lemas, dan kaki kanan yang di gips

IX. Pemeriksaan tingkat pertumbuhan & perkembangan


1. Pertumbuhan fisik : baik
2. Perkembangan Motorik kasar : baik
3. Perkembangan Motorik halus : baik
4. Perkembangan Bahasa : baik
5. Perkembangan sosial : baik
6. Perkembangan kognitif : baik

X. Tinjauan sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
a. TB dan BB : 105 cm dan 15 kg
b. Lingkar kepala : 49 cm
c. Lingkar lengan : 14 cm
d. Suhu : 38,6 C
e. Nadi : 140x/menit
f. Pernafasan : 24x/menit
g. Tekanan darah : -

2. Pengkajian kardiovaskuler
a. Nadi, denyut apeks, frekuensi, irama dan kualitas : 140x/menit
Nadi perifer (ada/tidak ada) : tidak ada
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Lingkar dada (toraks) : 34 cm
Adanya deformitas : -
Bunyi jantung : normal vesikuler
c. Tampilan umum
Tingkat aktifitas : aktifitas pasien terbatas dan hanya berbaring di tempat tidur
Perilaku ; apatis, gelisah, ketakutan : -
Jari tubuh (dubbling) pada tangan dan kaki : -
d. Kulit
Warna : sawo matang
Elastisitas : CRT <3 detik
Suhu tubuh : 38,6

3. Pengkajian Respiratori
a. Bernafas
Frekuensi pernafasan, ke dalam dan kesemitrisan :
Pola nafas : apnea, takipnea :-
Retraksi :
Pernafasan cuping hidung :-
Posisi yang nyaman : posisi supine
b. Hasil auskultasi toraks :
Bunyi nafas : vesikular
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang :-
c. Hasil pemeriksaan toraks :
Lingkar dada : 34cm
Bentuk dada : simetris

4. Pengkajian Neurologi
a. Tingkat kesadaran (GCS) : E4M6V5
b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : bulat
Fontanel :-
Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) :-
c. Reaksi pupil
Ukuran : 3 mm
Reaksi terhadap cahaya : baik
d. Aktivitas kejang
Jenisnya :-
Lamanya :-
e. Fungsi sensori
Reaksi terhadap nyeri : ada nyeri
f. Refleks
Refleks tendon dan superficial : -
Refleks patologis : -
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
Perkembangan menulis & menggambar : baik
Kemampuan membaca : baik

5. Pengkajian gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit : CRT <3 detik
Membran mukosa : pucat
Asupan & Haluan : cukup
b. Abdomen nyeri :
Kekakuan : -
Bising usus : -
Muntah (jumlah, frekuensi dan karakteristik) : terkadang
Feses (frekuensi dan karakterustik) : kuning, lembek
Kram : -
6. Pengkajian Renal/Ginjal
a. Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang/suprapubik : -
Dysuria : -
Pola berkemih (lancer/menetes) : pipis pasien lancar
Adanya acites : tidak ada
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah) : tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi :
Urine tampak bening atau keruh : bening
Warna : kuning bening
Bau (amoniak/aseton) : amoniak
Berat jenis : -
Menangis saat berkemih : -
c. Genetalia
Iritasi : tidak ada
Secret : tidak ada

7. Pengkajian musculoskeletal
a. Fungsi motorik kasar : baik
Ukuran otot (adanya atropi/hipertropi otot) : -
Tonus otot (spastis, rentang gerak terbatas) : kaki kanan di gips
Kekuatan : baik
Gerakan abnormal : -
b. Fungsi motorik halus
Manipulasi mainan : baik
Menggambar : baik
c. Kontrol
Mempertahankan posisi tegak : mampu
Bergoyang-goyang : mampu
d. Persendian
Rentang gerak : normal
Kontraktur : -
Adanya edema dan nyeri : nyeri kaki kanan
Tonjolan abnormal : -
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang (scoliosis, kiposis) : tidak ada

8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit :
Warna : sawo matang
Adanya ptechea, memar : -
Perdarahan dari membran mukosa/luka suntikan/fungsi vena : -
b. Abdomen
Pembesaran hati : -
Pembesaran limpa : -

9. Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi
Poliuria : -
Polifagia : -
Polidipsi : -
Kulit kering : -
b. Tampilan umum
Alam perasaan : gelisah
Iritabilitas : -
Sakit kepala : -
Gemeteran : -

10. Obat-obatan saat ini

N Efek
Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi
o samping
1. Salbutamol 1,5mg Salbutamol Salbutamol Detak
1,5mg obat untuk dikontraindikasik jantung
pereda an pada pasien terlalu
nyeri, dan dengan riwayat cepat,
menurunka hipersensitivitas terlalu
n demam lambat
dan tidak
teratur
2. 6MP ¼ tab/hari Digunakan Kontraindikasi Efek
untuk obat ini adalah samping
mengobati tidak diberikan utama
jenis pada pasien yang obat ini
kanker memiliki adalah
tertentu hipersensitivitad pada
seperti terhadap sistem
leukimia merkaptopurin limfatik
limfositik dan
akut hematolog
i yaitu
supresi
sumsum
tulang
yang
mengakib
at anemia,
leukopeni
a efek
samping
yang lain
seperti
mual
muntah
3. ciprofloxaci 10mg/ Obat Ciprofloxacin Mual
n 12jam- antibiotik tidak boleh muntah,
150mg/ untuk digunakan pada sulit tidur
12jam mengatasi orang alergi atau justru
berbagai terhadap obat ini mengantu
infeksi atau antibiotik k
bakteri quinplone lain

11. Pemeriksaan Labroratorium

No Jenis pemeriksaan Nilai normal Nilai saat ini Interpretasi


1. Hemoglobin 12-14 10.8 Rendah
2. Hematokrit 36-44 31.8 Rendah
3. Leukosit 5.00-13.50 2.23 Rendah
4. Trombosit 150-450 241 Normal
5. Neutrophil 39.30-73.70 25.60 Rendah

12. Pemeriksaan diagnostik

Tes Darah
ANALISA DATA :

No Data Fokus Etiologi Masalah


1 DS :
 Ibu klien mengatakan pasien demam sudah
3 hari yang lalu
 Ibu klien mengataka klien demam disertai
menggigil
 Ibu klien juga mengatakan demam pada
anaknya disertai dengan batuk tidak
berdahak dan pilek
DO :
 Klien demam dengan suhu tubuh 38,6
 Klien terlihat menggigil dan pucat
diseluruh tubuh
 Klien terlihat batuk tanpa dahak dan pilek
dengan sekret hijau kekuningan
Hipertermi
 Denyut nadi pasien terlihat tidak normal Proses Penyakit
(D.10130)
terlihat dari irama nafasnya cepat dan
pendek
 TTV :
 suhu = 38,6 C
 bb = 15kg
 tb = 102 cm
 n = 145/m
 rr = 24/m
 spo2 = 99 %
 kesadaran = E4M6V5

2 DS : Agen Pencedera Nyeri Akut


 ibu pasien mengatakan kaki kanan patah
setelah jatuh dikamar mandi
 ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh
nyeri dibagian kaki kanan
P : nyeri saat digerakan
Q : nyeri seperti ditimpa benda berat
R : nyeri dirasakan dibagian kaki kanan
S:5
T : nyeri hilang timbul
fisik (D.0077)

DO :
 Pasien terlihat menangis kesakitan
dibagian kaki kanan yang terpasang gips
 Pasien terus menerus memegangi kaki
bagian kanan
 Pasien terlihat enggan untuk berjalan
karena nyeri dibagian kaki kanan

3 DS : Faktor Resiko
 Ibu pasien mengatakan bahwa pasien Psikologis Defisit
sudah 3 hari makan hanya beberapa sendok (keengganan Nutrisi
saja karena tidak nafsu makan untuk makan) (D.0032)
 Ibu pasien mengatakan berat badan
anaknya turun sejak sakit
 Ibu pasien mengatakan pasien hanya
makan sedikit, beberapa suapan saja karena
lidahnya terasa pahit
DO :
 Pasien terlihat menolak makanan yang
diberikan
 Pasien terlihat enggan untuk makan
 Pasien terlihat hanya menghabiskan 2-3
sendok dari porsi yang dihabiskan
 Berat badan pasien sebelum sakit 17 kg
sesudah sakit 15 kg

`PRIORITAS MASALAH

1. Hipertermi b.d proses penyakit


2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
3. Resiko defisit nutrisi b.d Faktor Psikologis (keengganan untuk makan)
Perencanaan
No Dx Kep
Tujuan Intervensi Rasional
1. Hipetermi Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermi (I.15506)  untuk mengetahui penyebab
b.d keperawatan selama 2x24 jam O: hipertermi
proses diharapkan termoregulasi dapat  identifikasi penyebab hipertermi  untuk mengetahui perkembangan suhu
penyakit teratasi dengan kriteria hasil :  monitor suhu tubuh badan perharinya
(d.10130) Termoregulasi (L.14134)  monitor komplikasi akibat  untuk mengetahui komplikasi akbibat
Indikator Awal Akhir hipertermi dari hipertermi
Mengigil 2 5 T:  untuk menurunkan subu badan pada
Suhu tubuh 2 5  longgarkan/lepaskan pakaian pasien pasien
takikardia 2 5  lakukan pendinginan eksternal  untuk memberikan kenyamanan pada
(kopres dingin pada dahi, leher, pasien
dada, abdomen, aksila  untuk menurunkan demam pada
E: pasien
 anjurkan tirah baring
K:
 kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
RENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan
No Dx Kep
Tujuan Intervensi Rasional
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)  untuk mengetahui lokasi nyeri
b.d agen keperawatan 2x24 jam O:  untuk mengetahui skala nyeri
pencedera diharapakan nyeri pada kaki dapat  identifikasi lokasi nyeri  untuk mengetahui apa saja yang
fisik teratasi dengan kriteria hasil :  identifikasi skala nyeri memperberat dan memperingan
(D.0077) Tingkat nyeri (L.08066)  identifikasi yang memperberat dan nyeri pada pasien
Indikator Awal Akhir memperingan nyeri  untuk mengalihan perasaan nyeri
Keluhan 2 5 T: pada anak
nyeri  berikan teknik nonfarmakologis (terapi  untuk memberikan rasa nyaman
Meringis 2 5 bermain) pada pasien
Kesulitan 2 5  kontrol lingkungan yang memperberat nyeri  untuk mengetahui penyebab nyeri
tidur (kebisingan) pada pasiem
Anoreksia 2 5  fasilitasi istirahat tidur  untuk mengurasi rasa nyeri pada
E: pasien
 jelaskan penyebab nyeri
 jelaskan pada keluarga strategi meredakan
nyeri
K:
 kolaborasi pemberian analgetik
Perencanaan
No Dx Kep
Tujuan Intervensi Rasional
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan Manjemen nutrisi (I.08238)  untuk mengetahui status nutrisi
defisit keperawatan 2x24 jam O: pasien
nutrisi b.d diharapakan status nutrisi dapat  identifikasi status nutrisi  untuk mengetahui makanan apa
Faktor membaik dengan kriteria hasil:  identifikasi intoleransi makanan saja yang membuat pasien
Psikologis Status nutrisi (L.03030)  identifikasi makanan yang disukain intolerasi pada makanan
(keengganan Indikator Awal Akhir  monitor berat badan  untuk mengetahui makanan yang
untuk Porsi 2 5 disukai pasien agar nafsu makan
 monitor asupan makanan
makan) makanan pada pasien meningkat
T:
yang  untuk mengetahui perkembangan
 sajikan makanan secara menarik
dihabiskan pada pasien
 lakukan oral hygine sebelum makan
Nafsu 2 5  untuk menjaga kebersihan oral
 berikanan makanan tinggi kalori dan tinggi
makan hygine pada pasien
protein
Membrane 2 5  untuk meningkatkan nutrisi pada
E:
mukosa pasien
 anjurkan posisi duduk
Penerimaan 2 5
K:
makanan
 kolaborasi pemberian medikasi makanan
(pereda nyeri)
CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl/jam Dx Kep Implementasi evaluasi paraf


Hari 1 Hipetermi b.d  Mengidentifikasi penyebab hipertermi S: SL
Tgl proses penyakit  Memonitor suhu tubuh  Ibu klien mengatakan penyebab hiperterminya
26/9/22 (d.10130)  Memonitor komplikasi akibat hipertermi adalah riwayat penyakit dahulu
Pukul  Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam agar  Ibu klien mengatakan anaknya demam sudah 3
14.00 takikardi pada pasien dapat membaik hari yang lalu dan suhunya belum juga turun

 Melakukan kompres dingin untuk menurunkan  Ibu klien mengatakan anaknya demam disertai
suhu tubuh dengan mengigil terutama pada saat malam hari
dan pagi hari
Pukul  Melonggarkan/lepaskan pakaian pasien  Ibu klien mengatakan selain demam klien juga
14.30  Melakukan pendinginan eksternal (kopres batuk dan pilek

dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila O:


 Klien terlihat mengigil
Pukul  Menganjurkan tirah baring  Klien terlihat batuk tanpa disertai dahak dan pilek
15.00  Mengkolaborasi pemberian cairan dan dengan sekret hijau kekuningan
elektrolit intravena  Irama jantung pasien terlihat tidak normal dengan
nafas pendek dan cepat
 Ttv :
suhu = 37
n = 146/m
rr = 24/m
spo2 = 97 %
A :masalah belum teratasi
Indikator A A T
Mengigil 2 2 5
Suhu tubuh 2 3 5
takikardia 2 2 5

P :lanjutkan intervensi
 Memonitor suhu tubuh
 Melonggarkan/lepaskan pakaian pasien
 Melakukan pendinginan eksternal (kopres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila
 Menganjurkan tirah baring
 Mengkolaborasi pemberian :
Inj paracetamol 150mg/8jam
Inj ciprofloxacin 10mg/12jam-150mg/12jam
Salbutamol 1,5 mg 3x1
Gmp ¼ tablet perhari

Hari 2 Hipetermi b.d  Memonitor suhu tubuh S:


27/9/22 proses penyakit  Melakukan kompres dingin  Ibu klien mengatakan demamnya sudah menurun
Pukul (d.10130)  Mengajarkan keluarga mengenai teknik relaksasi  Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak mengigil
13.00 nafas dalam pada pasien agar takikardi dapat sejak dilakukan kompres hangat setiap 2 jam sekali
membaik  Ibu klien mengatakan anaknya sudah membaik dari
Pukul  Melonggarkan/lepaskan pakaian pasien hari sebelumnya
13.45  Melakukan pendinginan eksternal (kopres dingin O :
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila  Klien terlihat sudah sudah tidak mengigil
 Irama jantung pasien sudah membaik pola nafas juga
Pukul  Menganjurkan tirah baring sudah membaik
14.30  Mengkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit  Klien terlihat sudah tidak demam setelah dilakukan
intravena kompres dingin selama 2 jam sekali dan dibantu
dengan pemberian inj paracetamol dan obat penurun
demam yaitu salbutamol
 Ttv :
suhu = 36,5
n = 122/m
rr = 22/m
spo2 = 99 %

A :masalah teratasi
Indikator A A T
Mengigil 2 5 5
Suhu tubuh 2 5 5
Takikardia 2 5 5

P :hentikan intervensi
Tgl/jam Dx Kep implementasi evaluasi paraf
Hari 1 Nyeri akut b.d  Mengidentifikasi lokasi nyeri S: SL
Tgl agen pencedera  Mengidentifikasi skala nyeri  Ibu klien mengatakan anaknya mengeluh nyeri
26/9/22 fisik  Mengidentifikasi yang memperberat dan dibagian kaki kanan
Pukul (D.0077) memperingan nyeri P : nyeri saat digerakan
14.00 Q : nyeri seperti ditimpa benda berat
Pukul  Memberikan teknik nonfarmakologis (terapi R : nyeri dirasakan dibagian kaki kanan
14.30 bermain) S:5
 Mengkontrol lingkungan yang memperberat T : nyeri hilang timbul
nyeri (kebisingan)  Ibu klien mengatakan hal yang memperberat
 Memfasilitasi istirahat tidur nyeri saat anaknya aktivitas ringan dan sedang
diam tanpa ada hiburan yang meng distrack
Pukul  Menjelaskan penyebab nyeri dirinya
15.15  Menjelaskan pada keluarga strategi meredakan  Ibu klien mengatakan anaknya sulit tidur karena
nyeri nyeri dikaki kanan
 Menganjurkan menggunakan analgetik secara O:
tepat  Klien terlihat kerap kali meringis kesakitan jika
 Mengkolaborasi pemberian analgetik kaki kanan tergeser
 Klien terlihat terus memegangi kaki kanan karena
sakit
 Klien terlihat sulit tidur dan terus menangis
 Keluarga klien terlihat memahami penjelasan
mengenai penyebab dari nyerinya
 Keluarga klien terlihat memahami ketika
diajarkan teknik nonfarmakologis yaitu terapi
bermain untuk mengurangi rasa nyeri pada klien
 Klien terlihat membaik ketika diberikan obat
analgetik pereda nyeri
A :masalah belum teratasi
Indikator A A T
Keluhan 2 3 5
nyeri
Meringis 2 2 5
Kesulitan 2 2 5
tidur
Anoreksia 2 2 5

P :lanjutkan intervensi
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi yang memperberat dan
memperingan nyeri
 Memberikan teknik nonfarmakologis (terapi
bermain)
 Mengkontrol lingkungan yang memperberat nyeri
(kebisingan)
 Memfasilitasi istirahat tidur
 Menjelaskan pada keluarga strategi meredakan
nyeri
 Menganjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
 Mengkolaborasi pemberian analgetik
Tgl/jam Dx Kep implementasi evaluasi paraf
Hari 2 Nyeri akut b.d  Mengidentifikasi skala nyeri S: SL
Tgl agen pencedera  Mengidentifikasi yang memperberat dan  Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak lagi
27/9/22 fisik memperingan nyeri mengeluh nyeri dibagian kaki kanan setelah
Pukul (D.0077) diberikan obat analgetik dan diajarkan teknik
13.00 nonfarmakologis
Pukul  Memberikan teknik nonfarmakologis (terapi  Ibu pasien mengatakan pola tidur anaknya sudah
14.00 bermain) membaik
 Mengkontrol lingkungan yang memperberat O:
nyeri (kebisingan)  Klien terlihat sudah membaik dari hari
 Memfasilitasi istirahat tidur sebelumnya
Pukul  Menjelaskan penyebab nyeri  Klien terlihat sudah tidak mengeluh rasa nyeri
15.00  Menjelaskan pada keluarga strategi meredakan dikaki setelah meminum obat analgetik secara
nyeri rutin
 Menganjurkan menggunakan analgetik secara  Klien terlihat sudah mau belajar berjalan perlahan
tepat dengan bantuan keluarga
 Mengkolaborasi pemberian analgetik  Klien terlihat pola tidurnya sudah membaik
A :masalah teratasi
Indikator A A T
Keluhan 2 4 5
nyeri
Meringis 2 5 5
Kesulitan 2 4 5
tidur
Anoreksia 2 4 5

P : hentikan intervensi
Tgl/jam Dx Kep implementasi evaluasi
Hari 1 Resiko defisit  Mengidentifikasi status nutrisi S:
Tgl nutrisi b.d factor  Mengidentifikasi intoleransi makanan  Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan
26/9/22 psikologis  Mengidentifikasi makanan yang disukain karena lidahnya terasa pahit
Pukul (D.0032)  Memonitor berat badan  Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau menelan
14.00 makanan
 Ibu klien mengatakan setiap kali berusaha untuk
disuapkan makanan tetapi dimuntahkan oleh anaknya
 Memonitor asupan makanan  Ibu klien mengatakan anaknya suka makan dengan
Pukul
 Menyajikan makanan secara menarik ayam dan tidak suka beberapa jenis sayur
14.45
 Melakukan oral hygine sebelum makan  Ibu klien mengatakan anaknya mengalami
Memberikanan makanan tinggi kalori dan tinggi penurunan berat badan setelah sakit
protein O:
 Klien terlihat kesulihat dalam mencerna makanan
Pukul  Klien terlihat enggan untuk makan karena pahit
 Menganjurkan posisi duduk
15.30  Klien terlihat hanya makan 2-3 suap dari porsi yang
 Mengkolaborasi pemberian medikasi makanan dihabiskan
(pereda nyeri)  Berat badan klien sebelum sakit 17 kg setelah sakit
15 kg
A :masalah belum teratasi
Indikator A A T
Porsi makanan yang dihabiskan 2 3 5
Nafsu makan 2 3 5
Membrane mukosa 2 3 5
Penerimaan makanan 2 3 5

P : lanjutkan intervensi
 Mengidentifikasi intoleransi makanan
 Memonitor asupan makanan
 Menyajikan makanan secara menarik
 Melakukan oral hygine sebelum makan
 Memberikanan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
 Menganjurkan posisi duduk
 Mengkolaborasi pemberian medikasi makanan
(pereda nyeri)
Tgl/jam Dx Kep implementasi evaluasi paraf
Hari 2 Resiko defisit  Mengidentifikasi intoleransi makanan S: SL
Tgl nutrisi b.d  Mengidentifikasi makanan yang disukain  Ibu klien mengatakan selera makan anaknya
27/9/22 ketidakmampuan  Memonitor berat badan meningkat ketikan disajikan makanan ayam dan
Pukul menelan beberapa sayur yang anaknya sukai seperti sayur
13.00 makanan kangkung
Pukul (D.0032)  Memonitor asupan makanan  Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya
13.45  Menyajikan makanan secara menarik sudah meningkat dari hari sebelumnya karena
 Melakukan oral hygine sebelum makan lidahnya sudah mulai enakan

 Memberikanan makanan tinggi kalori dan  Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau berlatih
tinggi protein menelan makanan secara perlahan
Pukul  Menganjurkan posisi duduk  Ibu klien mengatakan anaknya sudah nafsu
14.30  Mengkolaborasi pemberian medikasi makanan makan

(pereda nyeri) O:
 Klien terlihat nafsu makannya sudah bertambah
 Klien terlihat sudah menghabiskan ½ dari porsi
makan yang dihabiskan
 Klien terlihat sudah tidak lagi memuntahkan
makanannya
 Berat badan pasien saat ini 15,50 kg

A :masalah teratasi
Indikator A A T
Porsi makanan yang dihabiskan 2 4 5
Nafsu makan 2 4 5
Membrane mukosa 2 4 5
Penerimaan makanan 2 4 5

P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai