Anda di halaman 1dari 17

Peta

Kompetensi
Psikologi
Forensik

Yuarini Wahyu Pertiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog


Letak Peran Psikologi
Forensik

– Memberikan segala bentuk layanan psikologi yang


dilakukan di dalam hukum (psychology in law)
– Baik itu sebagai tenaga profesi psikolog maupun
sebagai tenaga ilmuan psikologi.
– Baik itu dalam layanan pada kasus pidana maupun
kasus perdata.
Psikologi Forensik &
Dasar Hukumnya

• Pasal 133 ayat 1 KUHAP, penyidik mendapatkan


wewenang untuk bertanya kepada ahli (ahli
kedokteran kehakiman)
• Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
No 12 Tahun 2011. Tentang forensik dan
kegunaannya. Dari 13 bidang, psikologi forensik
termasuk salah satunya.
• Sebagai pemahaman ilmiah bagi penegak hukum
untuk memahami tingkat keakuratan keterangan
dari saksi-korban, korban dan pelaku.
PIDANA PIDANA-PERDATA PERDATA

KPK-BNN KEPOLISIAN BPK

HUKUM ACARA PIDANA


KEJAKSAAN
PSIKOLOGI FORENSIK

PSIKOLOGI FORENSIK
PENGADILAN

LAPAS
Peta kompetensi

– Peran psikologi dalam bidang penegakan hukum.


– Peran sebagai profesi : peran dari psikolog yang dapat
membantu proses penegakan hukum. Yaitu dengan
melakukan pemeriksaan dan interpretasi. Biasanya
psikolog klinis.
– Peran sebagai ilmuan : peran dari ilmuan psikologi yang
membantu melakukan investigasi, untuk membantu
penegakan hukum.
Psikologi dan Sistem
Penegakan Hukum

– Psikologi dapat berperan dengan membantu


proses penyelidikan. Proses menyelidiki
tersangka dan korban. Misalnya saja
membantu polisi.
– Psikologi dapat berperan membantu proses
penyidikan terhadap tersangka.
– Psikologi dapat melakukan proses
pemeriksaan atau dukungan terhadap saksi-
korban, saksi-pelaku dan korban
Kompetensi Proses
Penyelidikan

• Dalam kaitannya dengan pelaku


• Melakukan criminal profiling. Kompetensi
ini khusus psikolog, tugasnya memberikan
gambaran mengenai profil pelaku
kejahatan (the most probable suspect)
yang belum terungkap dalam penyelidikan
kepolisian.
Kompetensi Dalam
Penyidikan

• Membantu proses interogasi (mengejar kebenaran) dan memberikan


pendampingan psikologis dalam proses pengambilan kesaksian atau
BAP
• Melakukan advokasi kepada petugas, terkait proses pengambilan BAP
pada tersangka yang mengalami hambatan psikologis
• Melakukan pemeriksaan Psikologis pada tersangka.
• Menyediakan pemeriksaan psikologis dan intervensi yang diperlukan
bagi saksi korban
• Melakukan pendampingan psikologis (konseling dan psikoterapi) dan
mendampingi saksi untuk siap memberikan kesaksian.
Kompetensi Layanan
Pada Kejaksaan

– Melakukan layanan psikologis terhadap


terdakwa dan saksi korban dalam rangka
menyusun dakwaan/penuntutan .

– Memberikan pendampingan psikologis


pada saksi pelaku dan terpidana mati.
Kompetensi Layanan
Lapas

– Melakukan asesmen dan Intervensi/


rehabilitasi warga binaan di lembaga
pemasyarakatan (Lapas) dan
pendampingan selama dalam proses.
Penyidikan
&
Penyelidikan

Yuarini Wahyu Pertiwi, M.Psi., Psikolog


1. Ada laporan masyarakat kepada Polsek X, pukul 23:00, mengatakan
di rumah Y ada suara jeritan seorang wanita.

2. Petugas itu kemudian mendatangi rumah yang dimaksud, dan


menemukan mayat wanita yang bersimbah darah tergeletak di atas
kasurnya.

3. Kemudian petugas tersebut mengamankan TKP (Tempat Kejadian


Perkara) lalu memanggil Polisi Fungsi Reserse untuk menangani ini.

4. Datanglah anggota Reserse ke TKP,


- Mengambil gambar mayat
- Mengambil pisau yang tergeletak di sampingnya
- Mengambil rokok yang ada di asbak ruang tamu untuk dianalisa
- Mengambil gambar TKP
5. Selesai memproses TKP, petugas serse melakukan pemeriksaan
kepada saksi-saksi, mencari barang bukti baru, mencari
keterangan dari saksi ahli bila diperlukan, sampai melakukan
pemeriksaan terhadap TSK (Tersangka). Semua proses
dituangkan dalam produk tulisan yang dinamakan Berita Acara
Pemeriksaan.

6. BAP selesai, kemudian diserahkan kepada Kejaksaan. Jaksa


penuntut akan memeriksa BAP hasil buatan Polisi, lalu
menentukan apakah sudah lengkap atau belum syarat-syarat
formil yang dibutuhkan untuk melakukan proses persidangan.
Apabila ada yang kurang, BAP akan dikembalikan kepada Polisi
untuk dilengkapi. Namun apabila sudah lengkap, tugas Polisi
selesai di sini. TSK dan semua barang bukti diserahkan kepada
Kejaksaan.
Bagian yang menunjukkan proses penyelidikan adalah nomor 2.
Penyelidikan adalah tindakan kepolisian dalam menentukan ada
tidaknya unsur pidana dari suatu kejadian.

Nomor 3 adalah TPTKP (Tindakan Pertama pada Tempat Kejadian


Perkara),
Tujuannya membuat TKP berstatus quo, artinya tidak ada yang
berubah sejak pertama kali ditemukan oleh Polisi. Apabila anda
berada terlalu dekat dengan mayat, atau barang bukti, anda bisa
dipandang sebagai TSK yang mencoba menghilangkan barang
bukti.
Bagian yang menunjukkan proses penyidikan adalah
nomor 4 sampai 6.

Penyidikan adalah kegiatan Polisi dalam membuat


terang suatu kasus yang terjadi dengan mengumpulkan
alat bukti yang sah, baik berupa barang bukti,
keterangan saksi, keterangan saksi ahli, surat, dsb.
Penyidik dan Penyelidik, Penyidikan dan
Penyelidikan,

– Pasal 1 angka 1 KUHAP


“Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat
pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-
undang untuk melakukan penyidikan.”

– Pasal 1 angka 2 KUHAP


Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut
cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.”
Penyidik dan Penyelidik, Penyidikan dan
Penyelidikan,

– Pasal 1 angka 4 KUHAP


“Penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia yang diberi
wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan.”

– Pasal 1 angka 5 KUHAP


“Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini.”

Anda mungkin juga menyukai