Anda di halaman 1dari 22

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : Nindy Anggita Ningrum
No UKG : 201900470122
Kelas : 110 - 855 - 2 - Kelas 002 Bisnis dan Pemasaran

Masalah
Akar
terpilih yang
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Pembelajaran 1. Winata, H. (2017) mengatakan motivasi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
motivasi di kelas di belajar dapat ditingkatkan melalui solusi, alternatif solusi yang sesuai atau
belajar dominasi oleh peningkatan penggunaan media diterapkan di kelas saya adalah sebagai
peserta didik guru sehingga pembelajaran. berikut :
monoton dan Winata, H. (2017). Media pembelajaran 1. Guru memberikan motivasi kepada siswa
kurangnya mempunyai pengaruh terhadap motivasi pada awal dan akhir pembelajaran
media belajar siswa. Jurnal Pendidikan 2. Penerapan media pembelajaran
pembelajaran Manajemen Perkantoran (JPManper), 2(1), berbasis teknologi
27-33.  Memilih menggunakan media
pembelajaran berbasis teknologi
2. Fadila Abriana, dkk menyebutkan karena mampu mendukung dan
Multimedia interaktif adalah salah satu mempermudah proses belajar
bentuk dari media pembelajaran. mengajar serta penyampaian dan
Karakteristik terpenting dari multimedia penyajian materi akan lebih menarik
interaktif adalah siswa tidak hanya dan menyenangkan sehingga
memperhatikan media atau objek saja, meningkatkan motivasi belajar
melainkan juga dituntut untuk berinteraksi peserta didik dan memberikan
selama mengikuti pembelajaran. banyak manfaat dalam pendidikan
Multimedia pembelajaran dapat diartikan  Kelebihan media pembelajaran
sebagai aplikasi multimedia yang digunakan berbasis teknologi adalah:
dalam proses belajar, dengan kata lain untuk  Melalui media pembelajaran
menyalurkan pesan (pengetahuan, berbasis teknologi, video
keterampilan dan sikap) serta dapat pembelajaran dan gambar-
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan gambar dapat lebih mudah
kemauan belajar sehingga secara sengaja digunakan dalam proses
proses belajar terjadi, bertujuan dan mengajar dan memperbaiki daya
terkendali. ingat
Multimedia interaktif adalam media  Melalui media pembelajaran
pembelajaran berbasis komputer yang berbasis teknologi, mudah
memungkinan siswa untuk melakukan menjelaskan instruksi-instruksi
interaksi selama kegiatan pembelajaran yang rumit dan memastikan
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgs pemahaman dari para peserta
dsolo/article/download/6146/5316 didik
 Melalui media pembelajaran
3. Menurut Davis 1996 dalam jurnal Yolanda berbasis teknologi, dapat
Febrita1 & Maria Ulfah (2019) dalam konteks membuat kelas interaktif dan
peran guru, memimpin adalah pekerjaan membuat proses belajar
yang dilakukan oleh guru untuk memberikan mengajar lebih menyenangkan,
motivasi, mendorong dan membimbing siswa yang dapat memperbaiki
sehingga mereka akan siap untuk mencapai motivasi belajaar dan juga
tujuan belajar yang telah disepakati. Guru konsentrasi dari para peserta
adalah motivator untuk mempengaruhi siswa didik
melakukan kegiatan belajar. Untuk  Kelemahan media pembelajaran
memberikan pengaruh dan bimbingan dalam berbasis teknologi adalah:
konteks mengajar, guru sebagai pemimpin  Permasalahan dalam pengaturan
melakukan dua usaha utama, yaitu: (1) dan pengoperasian dari alat
memperkokoh motivasi siswa, (2) memilih tersebut
strategi mengajar yang tepat  Kesulitan untuk para pengajar
dengan pengalaman yang sangat
4. Ni Luh Putu Sintia Dewi (2021;76) minim dalam Penerapan media
Berdasarkan hasil penelitian ini pembelajaran berbasis teknologi
menunjukkan bahwa pengembangan media 3. Penerapan media pembelajaran
pembelajaran powerpoint interaktif layak powerpoint
untuk dipergunakan pada kegiatan  Menggunakan media pembelajaran
pembelajaran powerpoint karena menarik dan
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ interaktif
JJL/article/view/32760  Kelebihan media pembelajaran
powerpoint adalah :
Hasil Wawancara (Rekan Guru, Wakasek  Praktis, dapat dipergunakan
Kurikulum, Kepala Sekolah, Pengawas untuk semua ukuran kelas
Sekolah):  Memberikan kemungkinan tatap
1. Guru harus memotivasi siswa di awal dan muka dan mengamati respons
akhir pembelajaran peserta didik
2. Guru harus menyiapkan rancangan  Memiliki variasi teknik penyajian
pembelajaran yang dapat membuat motivasi yang menarik dan tidak
belajar siswa meningkat membosankan
3. Guru harus bisa memanfaatkan media  Dapat menyajikan berbagai
pembelajaran berbasis TIK sebagai upaya kombinasi clipart, picture,
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. warna, animasi dan suara
Melalui media, siswa bisa mendapatkan hal sehingga membuat peserta didik
baru yang belum pernah didapatkan lebih tertarik
sebelumnya. Medianya bisa berupa power  Dapat dipergunakan berulang-
point atau memanfaatkan media sosial ulang
seperti youtube, tiktok, dsb.  Kelemahan media pembelajaran
4. Guru harus memberikan apresiasi atau powerpoint adalah :
penghargaan kepada siswa misalnya berupa  Tidak semua materi dapat
pujian. Dengan adanya apresiasi, siswa akan disajikan dengan menggunakan
merasa lebih dihargai sehingga lebih powerpoint
semangat dan termotivasi untuk belajar  Membutuhkan keterampilan
khusus untuk menuangkan
pesan atau ide-ide yang baik
pada desain program komputer
microsoft powerpoint sehingga
mudah dicerna oleh penerima
pesan
 Memerlukan persiapan yang
matang, bila menggunakan
teknik-teknik penyajian
(animasi) yang kompleks
4. Pemanfaatan media pembelajaran
youtube
 Memilih media pembelajaran
youtube karena memungkinkan
peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar, dengan youtube
bisa menyediakan video
pembelajaran yang mudah
diakses oleh peserta didik dan
Youtube cenderung lebih familiar
dibanding platform digital lainnya
sehingga siswa tidak akan
kesulitan untuk mengaksesnya.
 Kelebihan menggunakan media
youtube:
 Siswa lebih termotivasi untuk
belajar karena medianya
menarik yaitu berupa audio
visual
 Lebih mudah utuk
mendapatkan referensi dalam
proses belajar
 Kelemahan menggunakan media
youtube:
 terlalu banyak konten
sehingga sulit untuk benar-
benar memilih mana yang
layak ditonton
 saat sedang menonton video
pembelajaran kemudian ada
iklan atau video lain yang
menyebabkan peserta didik
terganggu oleh hal tersebut
 membutuhkan kuota internet
yang besar
 jaringan internet yang
etrkadang tidak stabil
5. Pemanfaatan media pembelajaran
tiktok
 Memilih media pembelajaran
tiktok karena memungkinkan
peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar khususnya pada
materi media promosi dalam
pemasaran online. Aplikasi Tik
Tok dapat digunakan sebagai
media pembelajaran promosi yang
efektif. Pertama Aplikasi Tik
Tok memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik. Kedua aplikasi Tik
Tok menarik minat peserta didik
karena keterbaharuannya, dan
memiliki banyak fitur yang dapat
diimplementasikan ke dalam
pembelajaran.
 Kelebihan menggunakan media
tiktok:
 Tiktok menjadi media
pembelajaran yang efektif
untuk materi media promosi
online karena Tiktok memiliki
banyak pengguna, mudah
digunakan, populer di
kalangan milenial, sering
digunakan oleh selebriti dan
memiliki fitur Tiktok ads yang
dapat mengoptimalkan
penyebaran konten
 Kelemahan menggunakan media
tiktok:
 Karena banyak konten
menarik di tiktok bisa
membuat siswa menonton
konten lain yang bukan
menjadi pembahasan materi
pada saat pembelajaran
berlangsung
 Masih terdapat video yang
tidak layak dipertontonkan,
terutama kepada anak
dibawah umur sehingga perlu
adanya pengawasan
 Tidak semua peserta didik
nyaman menerima
pembelajaran melalui tiktok
2 Rendahnya Guru belum 1. (Engkoswara & Komariah, 2010 dalam jurnal Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
pemahaman menggunakan Hisar Marilitua Manurung 2021). Penerapan solusi, alternatif solusi yang sesuai atau
dan model model-model pembelajaran yang bervariasi diterapkan di kelas saya adalah sebagai
kreativitas pembelajaran dapat membantu guru dalam proses belajar berikut :
belajar inovatif dalam mengajar. Target pembelajaran yang 1. Penerapan model Project Based
siswa proses diterapkan akan tercapai jika guru dalam hal Learning (PjBL)
pembelajaran ini memilih model pembelajaran yang tepat  Memilih Project Based Learning (PjBL)
yang berisikan bahan yang dibelajarkan, karena memungkinkan peserta didik
kompetensi siswa serta sarana dan prasarana untuk merefleksikan ide dan
yang tersedia yang perlu dilakukan oleh guru pendapat mereka sendiri,
sebagai bahan/tujuan dan ruang lingkupnya membuat keputusan yang
mempengaruhi hasil proyek dan
2. ( Andita Putri Surya, Stefanus C. Relmasira, proses pembelajaran secara umum,
Agustina Tyas Asri Hardini 2018) serta mempresentasikan hasil akhir
Untuk meningkatkan hasil belajar dan juga produk
kreatifitas siswa maka kegiatan pembelajaran  Kelebihan Project Based Learning
perlu menciptakan inovasi kegiatan (PjBL) :
pembelajaran yang menyenangkan dan  Meningkatkan motivasi belajar
mendorong anak untuk mampu peserta didik untuk belajar,
mengekspresikan kreatifitas serta dapat mendorong kemampuan peserta
meningkatkan hasil belajar siswa adalah didik untuk melakukan
pembelajaran Project Based Learning (PjBL). pekerjaan
Model Pembelajaran Project Based Learning  Meningkatkan kemampuan
(PjBL) merupakan model pembelajaran yang memecahkan masalah, membuat
kegiatan belajar mengajarnya berbasis peserta didik lebih aktif dan
proyek. Kegiatan proyek yang dilakukan oleh berhasil memecahkan problem-
siswa tetap dengan bimbingan oleh guru. problem yang bersifat kompleks
 Karena pembelajaran berbasis
3. Widiyaningrum, W., & Harnanik, H. (2017). proyek mempersyaratkan peserta
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI didik harus mampu secara cepat
KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XII memperoleh informasi melalui
PEMASARAN PADA PEMBELAJARAN sumber-sumber informasi, maka
PRODUKTIF PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 keterampilan peserta didik untuk
PURBALINGGA. Economic Education Analysis mencari dan mendapatkan
Journal, 5(3), 729. informasi akan meningkat
Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua  Pentingnya kerja kelompok
faktor dominan yang mempengaruhi dalam proyek memerlukan
kreativitas, yaitu keadaan saat peserta didik mengembangkan
pembelajaran dan rangsangan dari dan mempraktikkan
lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan keterampilan komunikasi.
bahwa kreativitas belajar siswa Kelompok kerja kooperatif,
dipengaruhi oleh keadaan saat evaluasi peserta didik,
pembelajaran dan rangsangan dari pertukaran informasi online
lingkungan. adalah aspek-aspek kolaboratif
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ dari sebuah proyek
eeaj/article/view/13569  Pembelajaran berbasis proyek
yang diimplementasikan secara
4. Farihatun, S., & Rusdarti, R. (2019). baik memberikan kepada peserta
Keefektifan Pembelajaran Project Based didik pembelajaran dan praktik
Learning (PJBL) Terhadap Peningkatan dalam mengorganisasi proyek,
dan membuat alokasi waktu dan
Kreativitas dan Hasil Belajar. Economic sumber-sumber lain seperti
Education Analysis Journal, 8(2), 635-651. perlengkapan untuk
Hasil analisis keefektifan pembelajaran kelas menyelesaikan tugas
eksperimen dengan metode Project Based  Kelemahanan Project Based Learning
Learning (PjBL) menunjukkan rata-rata hasil (PjBL) :
tes akhir kelas kontrol sebesar 76,81 dan  Memerlukan banyak waktu
kelas eksperimen sebesar 79,94 dengan untuk menyelesaikan masalah
dk=31. Serta diperoleh sebesar 3,044  Membutuhkan biaya yang cukup
dan sebesar 1,684 dengan taraf signifikasi banyak
5%. Karena lebih besar dari . Hal tersebut  Banyak guru yang merasa
menunjukkan kemampuan peningkatan nyaman dengan kelas
kreatifitas dan hasil belajar pada materi tradisional, dimana guru
penataan penataan barang dagangan memegang peran utama di kelas
menggunakan pembelajaran project based  Peserta didik yang memiliki
learning lebih efektif dibandingkan kelemahan dalam percobaan dan
dengan menggunakan pengumpulan informasi akan
pembelajaran konvensional pada kelas XI mengalami kesulitan
PM SMK Negeri 2 Semarang.  Ada kemungkinan peserta didik
https://doi.org/10.15294/eeaj.v8i2.31499 yang kurang aktif dalam kerja
kelompok
Hasil Wawancara (Rekan Guru, Wakasek 2. Penerapan model pembelajaran
Kurikulum, Kepala Sekolah, Pengawas Problem Based Learning (PBL)
Sekolah):  Memilih Model Problem based
1. Guru harus memahami model-model learning (PBL) karena membuat
pembelajaran inovatif yang efektif sesuai peserta didik selalu berpikir kritis
karakteristik materi, misalnya menggunakan dan selalu terampil dalam
model PBL, PjBL, Discovery Learning atau menyelesaikan suatu
model pembelajaran lainnya.  Kelebihan Problem Based Learning:
2. Guru harus percaya diri dan konsisten untuk  Peserta didik dilatih untuk selalu
menerapkan model pembelajaran berpikir kritis dan terampil
3. Guru harus mempersiapkan rancangan dalam menyelesaikan suatu
pembelajaran permasalahan.
 Bisa memicu peningkatan
aktivitas peserta didik di kelas.
4. Guru dapat menerapkan model  Peserta didik terbiasa untuk
pembelajaran PjBL pada materi pemasaran belajar dari sumber yang relevan.
online  Kegiatan pembelajaran berjalan
lebih kondusif dan efektif karena
peserta didiknya dituntut untuk
aktif
 Kekurangan Problem Based Learning
 Tidak semua materi
pembelajaran bisa menerapkan
model ini
 Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan materi
pembelajaran lebih lama
 Bagi peserta didik yang belum
terbiasa menganalisis suatu
permasalahan, biasanya enggan
untuk mengerjakannya.
 Jika jumlah peserta didik dalam
satu kelas terlalu banyak, guru
akan kesulitan untuk
mengondisikan penugasan
3. Penerapan model Discovery
Learning
 Memilih model pembelajaran
Discovery Learning karena dapat
memecahkan masalah yang nyata
dan mendorong mereka untuk
memecahkan masalah mereka
sendiri
 Kelebihan model pembelajaran
Discovery Learning :
 Membantu peserta didik untuk
memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan dan proses-proses
kognitif
 Pengetahuan yang diperoleh
melalui model ini sangat pribadi
dan ampuh karena menguatkan
pengertian, ingatan dan transfer
 Menimbulkan rasa senang pada
peserta didik, karena tumbuhnya
rasa menyelidiki dan berhasil
 Metode ini memungkinkan
peserta didik berkembang
dengan cepat dan sesuai dengan
kecepatannya sendiri
 Menyebabkan peserta didik
mengarahkan kegiatan
belajarnya sendiri dengan
melibatkan akalnya dan motivasi
sendiri
 Metode ini dapat membantu
peserta didik memperkuat
konsep dirinya, karena
memperoleh kepercayaan
bekerja sama dengan yang
lainnya
 Berpusat pada peserta didik dan
guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan.
Bahkan guru pun dapat
bertindak sebagai peserta didik,
dan sebagai peneliti di dalam
situasi diskusi
 Membantu peserta didik
menghilangkan skeptisme
(keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang
final dan tertentu atau pasti
 Peserta didik akan mengerti
konsep dasar dan ide-ide yang
lebih baik
 Membantu dan mengembangkan
ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru
 Kekurangan Discovery Learning :
 Kadangkala terjadi kebingungan
pada peserta didik ketika tidak
disediakan semacam kerangka
kerja, dan semacamnya
 Terbentuknya miskonsepsi
 Peserta didik yang lemah
mempunyai kecenderungan
untuk belajar di bawah standar
yang diinginkan
 Guru seringkali gagal mendeteksi
pembelajar semacam ini (bahwa
mereka membutuhkan remedi
dan scaffolding)
3 Rendahnya Guru belum 1. Febiyanti C.V Sambite, dkk (2019;141) Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
kemampuan menerapkan Tes hasil belajar yang berisi soal HOTS, solusi, alternatif solusi yang sesuai atau
siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa rerata nilai HOTS diterapkan di kelas saya adalah sebagai
menghadapi berbasis peserta didik mengalami peningkatan, yaitu berikut :
soal HOTS HOTS secara pada siklus I sebesar 61,96 menjadi 71,49 1. Penerapan model Project Based
maksimal pada siklus II.Dengan demikian, penerapan Learning (PjBL)
PjBL mampu meningkatkan HOTS peserta  Memilih Project Based Learning (PjBL)
didik. karena memungkinkan peserta didik
http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/h untuk merefleksikan ide dan
andle/123456789/824 pendapat mereka sendiri,
membuat keputusan yang
2. Febry Royantoro, dkk (2018;380) mempengaruhi hasil proyek dan
Higher Order Thinking Skills (HOTS) sangat proses pembelajaran secara umum,
diperlukan oleh peserta didik guna serta mempresentasikan hasil akhir
meningkatkan kemampuannya dalam produk
mengatasi masalah pembelajaran. Salah  Kelebihan Project Based Learning
satu model pembelajaran yang dapat melatih (PjBL) :
kemampuan berpikir peserta didik atau  Meningkatkan motivasi belajar
HOTS melalui penyelesaian masalah yaitu peserta didik untuk belajar,
Problem Based Learning (PBL).Model mendorong kemampuan peserta
pembelajaran PBL berpengaruh terhadap didik untuk melakukan
HOTS peserta didik. Dapat disimpulkan pekerjaan
bahwa model pembelajaran PBL berpengaruh  Meningkatkan kemampuan
terhadap HOTS peserta didik. memecahkan masalah, membuat
http://dx.doi.org/10.20527/bipf.v6i3.5436 peserta didik lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem-
3. Meydeline Boham, Ichdar Domu (2021;8) problem yang bersifat kompleks
Pembelajaran yang menerapkan model  Karena pembelajaran berbasis
Discovery Learning lebih efektif dalam hal proyek mempersyaratkan peserta
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat didik harus mampu secara cepat
tinggi peserta didik (HOTS) daripada memperoleh informasi melalui
pembelajaran yang tidak menggunakan sumber-sumber informasi, maka
model pembelajaran Discovery Learning. keterampilan peserta didik untuk
https://ejurnal-mapalus- mencari dan mendapatkan
unima.ac.id/index.php/marisekola/article/v informasi akan meningkat
iew/1083  Pentingnya kerja kelompok
dalam proyek memerlukan
Hasil wawancara (Rekan Guru, Wakasek peserta didik mengembangkan
Kurikulum, Kepala Sekolah, Pengawas dan mempraktikkan
Sekolah): keterampilan komunikasi.
1. Siswa belum terbiasa mendapat soal HOTS Kelompok kerja kooperatif,
sehingga perlu adanya pemberian latihan evaluasi peserta didik,
soal HOTS lebih intens pertukaran informasi online
2. Karena pembelajaran HOTS memerlukan adalah aspek-aspek kolaboratif
analisis berpikir yang tinggi sehingga siswa dari sebuah proyek
sangat merasa kesulitan
3. Guru harus memilih model pembelajaran  Pembelajaran berbasis proyek
yang tepat misalnya PjBL karena dengan yang diimplementasikan secara
project akan mengasah kemampuan berfikir baik memberikan kepada peserta
tinggi peserta didik didik pembelajaran dan praktik
dalam mengorganisasi proyek,
dan membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas
 Kelemahanan Project Based Learning
(PjBL) :
 Memerlukan banyak waktu
untuk menyelesaikan masalah
 Membutuhkan biaya yang cukup
banyak
 Banyak guru yang merasa
nyaman dengan kelas
tradisional, dimana guru
memegang peran utama di kelas
 Peserta didik yang memiliki
kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan
 Ada kemungkinan peserta didik
yang kurang aktif dalam kerja
kelompok
2. Penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
 Memilih Model Problem based
learning (PBL) karena membuat
peserta didik selalu berpikir kritis
dan selalu terampil dalam
menyelesaikan suatu
 Kelebihan Problem Based Learning:
 Peserta didik dilatih untuk selalu
berpikir kritis dan terampil
dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
 Bisa memicu peningkatan
aktivitas peserta didik di kelas.
 Peserta didik terbiasa untuk
belajar dari sumber yang relevan.
 Kegiatan pembelajaran berjalan
lebih kondusif dan efektif karena
peserta didiknya dituntut untuk
aktif
 Kekurangan Problem Based Learning
 Tidak semua materi
pembelajaran bisa menerapkan
model ini
 Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan materi
pembelajaran lebih lama
 Bagi peserta didik yang belum
terbiasa menganalisis suatu
permasalahan, biasanya enggan
untuk mengerjakannya.
 Jika jumlah peserta didik dalam
satu kelas terlalu banyak, guru
akan kesulitan untuk
mengondisikan penugasan

4 Rendahnya Guru belum 1. Haryadi, R., & Nuraini Al Kansaa, H. (2021). Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
hasil belajar optimal dalam Pengaruh Media Pembelajaran E-Learning solusi, alternatif solusi yang sesuai atau
peserta didik menerapkan Terhadap Hasil Belajar Siswa. At- Ta’lim : diterapkan di kelas saya adalah sebagai
pembelajaran Jurnal Pendidikan, 7(1), 68-73. berikut:
berbasis 1. Penerapan media pembelajaran e-
learning
teknologi / Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan  Menggunakan media e-learning
TPACK bahwa media pembelajaran e-learning karena perkembangan e-learning di
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dunia pendidikan Indonesia cukup
https://doi.org/10.36835/attalim.v7i1.426 pesat dimana suasana pembelajaran
elearning dapat mengakomodasi
2. Putra, Rizki Suhendar, Nanik Wijayati, and F. peserta didik memainkan peran yagn
Widhi Mahatmanti. "Pengaruh penggunaan lebih aktif dalam pembelajaran
media pembelajaran berbasis aplikasi  Kelebihan media pembelajaran e-
android terhadap hasil belajar siswa." Jurnal learning adalah:
Inovasi Pendidikan Kimia 11.2 (2017).  Fleksibilitas Waktu,
(1) uji t terhadap hasil belajar dengan pembelajaran yang dilakukan
diperoleh thitung = 1,98 lebih besar dari ttabel = melalui e-learning membuat
1,66 diperkuat dengan nilai N-gain dari kelas siswa dapat menyesuaikan
eksperimen sebesar 0,71 dibandingkan kelas waktu belajar, guru juga dapat
kontrol sebesar 0,54 maka rata –rata nilai mengatur waktu kapan untuk
kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas menyampaikan materinya. Saat
kontrol, (2) pengunaan media pembelajaran ini banyak program e-learning
berbasis aplikasi android memiliki yang memiliki fasilitas
pengaruh sebesar 60,16% terhadap hasil bookmark, sehingga guru dan
belajar dan (3) media pembelajaran siswa yang mengakses kembali
berbasis aplikasi android mendapat secara otomatis dibawa ke
respon positif bagi siswa dengan hasil halaman terakhir pelajaran
angket sebesar 80,05 %. sebelumnya
https://doi.org/10.15294/jipk.v11i2.10628  Fleksibilitas Tempat,
pembelajaran dengan elearning
3. Suratman, Asep, Dadi Afyaman, and Rifa tidak dibatasi tempat, selama
Rakhmasari. "Pembelajaran berbasis TIK tempat tersebut tersedia
terhadap hasil belajar dan motivasi belajar sambungan internet maka dapat
siswa." Jurnal Analisa 5.1 (2019): 41-50. dilakukan e-learning
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa  Fleksibilitas Kecepatan
model pembelajaran berbasis TIK Pembelajaran, kemampuan
berpengaruh terhadap hasil belajar dan siswa dalam memahami materi
motivasi belajar siswa. yang disampaikan oleh guru
https://doi.org/10.15575/ja.v5i1.4828 beragam, ada siswa yang
memiliki kemampuan cepat
4. Nofiana Ika Rahmawati (2018;381) dalam memahami ada juga siswa
Pembelajaran dengan memanfaatkan ICT yang lamban. E-learning dapat
(Information and communication technologies) disesuaikan dengan kecepatan
sebagai media sangat penting karena dilihat belajar masing-masing siswa.
dari segi pengajaran maupun materi, Siswa dapat mengatur sendiri
keduanya mempengaruhi hasil dan minat kecepatan belajarnya, apabila
peserta didik dalam belajar. belum mengerti, ia dapat tetap
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ mempelajari modul tertentu dan
prisma/article/view/19606 mengulanginya
 Standarisasi Pengajaran,
Hasil wawancara (Rekan Guru, Wakasek perbedaan kemampuan dan
Kurikulum, Kepala Sekolah, Pengawas metode pengajaran yang
Sekolah) : diterapkan oleh guru, hal
1. Guru harus menerapkan media tersebut tidak berlaku di e-
pembelajaran berbasis teknologi seperti learning karena pelajaran e-
power point atau sosial media seperti learning memiliki kualitas sama
youtube(memanfaatkan penggunaan setiap kali diakses dan tidak
smartphone dalam pembelajaran) tergantung pada suasana hati
2. Guru harus memanfaatkan media pengajar
pembelajaran berbasis TIK seperti Quizziz  Efektivitas Pengajaran, e-
3. Guru harus percaya diri dan konsisten learning yang didesain dengan
menerapkan media pembelajaran berbasis instructional design terbaru
teknologi membuat siswa lebih giat dalam
memahami isi pelajaran.
Penyampaian materi pelajaran
dapat berupa simulasi dan
kasus-kasus, menggunakan
bentuk permainan dan
menerapkan teknologi animasi
canggih sehingga menarik minat
siswa untuk lebih giat dalam
belajar
 Kecepatan Distribusi, internet
sebagai media dalam elearning,
membuat e-learning dapat
menjangkau seluruh dunia yang
telah terhubung dengan internet
sehingga distrIbusi materi lebih
cepat sampai
 Ketersediaan On-demand, e-
learning yang dapat diakses
sewaktu-waktu, membuat
elearning dapat dimanfaatkan
sebagai “buku saku” yang dapat
membantu siswa setiap saat
 Otomasisasi Proses Administrasi,
e-learning menggunakan suatu
Learning Management System
(LMS) yang berfungsi sebagai
platform pelajaran-pelajaran e-
learning. LSM berfungsi pula
menyimpan data-data pelajar,
pelajaran dan proses
pembelajaran yang berlangsung.
Dengan adanya laporan di dalam
sistem, administrator atau guru
sangat terbantu. Waktu dan
proses penyelesaian tugas
administrasi laporan akan lebih
singkat dan mudah
 Kelemahan media pembelajaran e-
learning adalah:
 Budaya, penggunaan e-learning
menuntut budaya selflearning,
dimana siswa memotivasi dirinya
sendiri agar mau belajar.
Sebaliknya sebagaian besar
budaya motivasi belajar lebih
banyak bergantung pada
pengajar
 Materi, walaupun elearning
menawarkan berbagai fungsi,
ada beberapa materi yang tidak
dapat diajarkan melalui e-
learning, seperti pelajaran yang
memerlukan banyak kegiatan
fisik
2. Penerapan media pembelajaran
powerpoint
 Menggunakan media pembelajaran
powerpoint karena menarik dan
interaktif
 Kelebihan media pembelajaran
powerpoint adalah :
 Praktis, dapat dipergunakan
untuk semua ukuran kelas
 Memberikan kemungkinan tatap
muka dan mengamati respons
peserta didik
 Memiliki variasi teknik penyajian
yang menarik dan tidak
membosankan
 Dapat menyajikan berbagai
kombinasi clipart, picture, warna,
animasi dan suara sehingga
membuat peserta didik lebih
tertarik
 Dapat dipergunakan berulang-
ulang
 Kelemahan media pembelajaran
powerpoint adalah :
 Tidak semua materi dapat
disajikan dengan menggunakan
powerpoint
 Membutuhkan keterampilan
khusus untuk menuangkan pesan
atau ide-ide yang baik pada desain
program komputer microsoft
powerpoint sehingga mudah
dicerna oleh penerima pesan
 Memerlukan persiapan yang
matang, bila menggunakan
teknik-teknik penyajian (animasi)
yang kompleks
3. Pemanfaatan media pembelajaran
youtube
 Memilih media pembelajaran
youtube karena memungkinkan
peserta didik lebih termotivasi untuk
belajar, dengan youtube bisa
menyediakan video pembelajaran
yang mudah diakses oleh peserta
didik dan Youtube cenderung lebih
familiar dibanding platform digital
lainnya sehingga siswa tidak akan
kesulitan untuk mengaksesnya
 Kelebihan menggunakan media
youtube:
 Siswa lebih termotivasi untuk
belajar karena medianya menarik
yaitu berupa audio visual
sehingga mudah dipahami dan
bisa meningkatkan hasil belajar
siswa
 Lebih mudah utuk mendapatkan
referensi dalam proses belajar
 Kelemahan menggunakan media
youtube:
 terlalu banyak konten sehingga
sulit untuk benar-benar memilih
mana yang layak ditonton
 saat sedang menonton video
pembelajaran kemudian ada
iklan atau video lain yang
menyebabkan peserta didik
terganggu oleh hal tersebut
 membutuhkan kuota internet
yang besar
 jaringan internet yang kadang
tidak stabil
4. Pemanfaatan media pembelajaran
Quizizz
 Memilih media pembelajaran Quizizz
karena merupakan aplikasi berbasis
pemainan yang bisa digunakan
dalam proses pembelajaran yang
sifatnya fleksibel dan naratif juga
bisa digunakan, sebagai media
evaluasi pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan yang sesuai
dengan generasi milenial
 Kelebihan menggunakan media
Quizizz:
 terdapat data dan perhitungan
statistik kinerja peserta didik,
yang hasilnya bisa
menggambarkan sejauh mana
pemahaman siswa terhadap
materi, nantinya menjadi bahan
ukur evaluasi pembelajaran
secara keseluruhan
 siswa bisa merasakan
pembelajaran yang tidak terlalu
berat dalam memikirkan
jawaban, karena dalam aplikasi
Quizizz memiliki tampilan segar
dan kaya akan hal-hal yang
menyenangkan
 Kemudahan bagi guru untuk
membuat soal
 Dalam pengerjaan kuis, setiap
siswa mendapat daftar
pertanyaan yang berbeda dengan
siswa lainnya karena kuis
tersebut dibuat dalam bentuk
Homework/PR sehingga daftar
soalnya diacak dan setiap siswa,
soal yang muncul berbeda-beda
 Kelemahan menggunakan media
Quizizz:
 Siswa dapat membuka tab baru
atau bisa menggunakan akun
lain
 Akan menjadi kendala jika ada
beberapa siswa yang terlambat
bergabung
 Siswa bisa jadi akan turun
peringkat walaupun dia sudah
mengerjakan/menjawab semua
soal yang ditanyakan, hal ini
dikarenakan “masalah waktu”,
artinya kecepatan siswa
mengerjakan soal akan
memperoleh nilai yang besar
sehingga mempengaruhi
peringkatnya

Anda mungkin juga menyukai