Asep Yudi Permana - Upi
Asep Yudi Permana - Upi
Oleh
Asep Yudi Permana, M.Des
Abstrak
Pendidikan bermutu adalah dambaan serta harapan setiap orang ataupun lembaga.
Masyarakat dan orang tua mengharapkan agar anak-anak mereka mendapat pendidikan
bermutu agar mampu bersaing dalam memperoleh berbagai peluang dalam menjalani
kehidupan. Pemerintah mengaharapkan agar setiap lembaga pendidikan itu bermutu,
karena dengan pendidikan bermutu dapat menghasilkan sumber daya manusia bermutu
yang akan memberi kontribusi kepada keberhasilan pembangunan. Para pemakai
lulusan, seperti dunia bisnis dan industri, juga mengharapkan agar pendidikan bermutu
sehingga tenaga kerja atau sumber daya manusia yang direkrut merupakan benar-benar
produktif. Penilaian terhadap kelayakan dan kinerja yang dilakukan secara terus menerus
dalam rangka melakukan secara berkesinambungan perbaikan dan peningkatan mutu
sekolah tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan manajemen, khususnya manajemen
mutu sekolah. Dalam manajemen mutu ini semua fungsi manajemen yang dijalankan oleh
manajer pendidikan di sekolah diarahkan untuk memberi kepuasan kepada
pelanggannya, baik pelanggan internal yaitu guru dan tenaga kependidikan serta tenaga
administratif, pelanggan eksternal yang rimer yaitu siswa, yang sekunder yaitu
pemerintah, orang tua atau masyarakat yang membiayai pendidikan, dan pelanggan
tersier yaitu lembaga atau para pemakai lulusan. Semua ini dilaksanakan agar
penyelenggara pendidikan dapat memberi jaminan kepada para pelanggannnya bahwa
pendidikan yang diselenggarakan-nya adalah pendidikan bermutu.
teknologi, dan mempunyai keahlian dan dalam konsep mutu yang bersifat relatif,
keterampilan. Tenaga kerja dengan derajat mutu itu bergantung pada
kualifikasi pendidikan yang memadai akan penilaian pelanggan atau yang
memberi kontribusi pada peningkatan memanfaatkan barang atau jasa itu.
produktivitas nasional. Berbagai studi Pandangan tentang mutu yang bersifat
dibidang pembangunan ekonomi absolut ini membawa implikasi bahwa
memperlihatkan betapa ada korelasi dalam memproduksi barang atau jasa
positif antara tingkat pendidikan suatu digunakan kriteria untuk menilai mutu dan
masyarakat dengan kemajuan ekonomi. kriteria itu ditentukan oleh produsen atau
Pengetahuan dan keterampilan yang pemasok barang.
diperoleh melalui pendidikan memiliki nilai
Secara lebih rinci Tenner dan De Toro
ekonomis, karena dapat meningkatkan
(1992 : 31) mendefinisikan mutu sebagai
produktivitas yang memacu proses
berikut : “Quality: A basic business
pertumbuhan ekonomi.
strategy that provides and services that
Salah satu upaya untuk completely satisfy both internal and
menyelenggarakan pendidikan yang external customers by meeting their
bermutu sebagaimana diamanatkan oleh explicit expectation”. Berdasarkan konsep
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ini dalam memproduksi barang/jasa
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada produsen membuat standar/kriteria baku
Pasal 50 Ayat (3), yakni “Pemerintah yang didasarkan atas hasil pengkajian
dan/atau Pemerintah Daerah terhadap harapan-harapan pelanggan
menyelenggarakan sekurang-kurangnya terhadap keadaan/kondisi produk, baik
satu satuan pendidikan pada semua barang maupun jasa, yang dihasilkan.
jenjang pendidikan untuk dikembangkan Implikasi dari penggunaan konsep ini
menjadi sekolah yang bertaraf pada praktek manajemen adalah, bahwa
internasional ”. Pengembangan Sekolah dalam rangka memproduksi barang/jasa,
Bertaraf Internasional dimaksudkan untuk pertimbangan, aspirasi, dan keinginan
meningkatkan kemampuan dan daya pelanggan harus diperhitungkan dan
saing bangsa Indonesia di forum menjadi fokus perhatian. Selain itu, semua
internasional. faktor yang terkait dengan proses produksi
harus dikelola sedemikian rupa sehingga
menjamin produk yang dihasilkan
B. PEMBAHASAN memenuhi bahkan melebihi keinginan dan
1. Konsep Mutu dan Penjaminan Mutu. harapan pelanggan. Atas dasar ini, dalam
manajemen produksi ada suatu
Pengertian mutu atau quality dapat mekanisme penjaminan agar produk yang
ditinjau dari dua perspektif konsep. dihasilkan bermutu dengan sekecil
Konsep pertama, tentang mutu bersifat mungkin kegagalan. Penjaminan ini
absolut atau mutlak dan konsep kedua berkaitan dengan proses, sumber daya
adalah konsep yang bersifat relatif (Sallis, manusia dan material termasuk alat yang
1993). Dalam konsep absolut mutu digunakan, yang dikenal dengan
menunjukan kepada sifat yang penjaminan mutu (quality assurance).
menggambarkan derajat “baik” nya suatu
barang atau jasa yang diproduksi atau Lembaga Pendidikan sebagai Industri
dipasok oleh suatu lembaga tertentu. Jasa Praktek penyelenggaraan pendidikan
Sebagai lawan dari konsep absolut adalah dapat dianalogkan dengan proses
konsep mutu yang bersifat relatif. Pada produksi industri, khususnya inustri jasa.
konsep mutu absolut derajat baiknya Lembaga pendidikan (sekolah atau
produk, barang atau jasa, mencerminkan perguruan tinggi) dapat dipandang
tingginya harga barang atau jasa itu, dan sebagai lembaga yang memproduksi atau
tingginya standar atau tingginya penilaian menjual jasa (service) kepada para
lembaga yang memproduksi atau pelanggannya. Pelanggan pendidikan
meliputi pelanggan internal dan pelangan
pemasok terhadap barang itu. Sedangkan
eksternal.
150
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
Pelanggan internal adalah pengajar yang ada di dalam atau menjadi bagian
atau guru dan tenaga kependidikan serta dari sistem penyelenggaraan pendidikan
tenaga administratif, sedangkan di lembaga itu (pelanggan internal), yaitu
pelanggan eksternal dipilah-pilah menjadi pengajar dan karyawan; dan pihak-pihak
pelanggan primer, sekunder dan tersier. yang bukan menjadi bagian dari sistem
Pelanggan eksternal primer sekolah penyelenggaraan pendidikan itu
adalah siswa, pelanggan sekunder adalah (pelanggan eksternal), yaitu siswa, orang
pemerintah, orang tua atau masyarakat tua pemerintah dan masyarakat
yang membiayai pendidikan, dan penyandang dana, pemakai lulusan.
pelanggan tersier adalah lembaga
Jadi, lembaga pendidikan bermutu
pendidikan pada jenjang berikutnya atau
adalah lembaga yang mampu memberi
para pemakai lulusan.
layanan yang sesuai atau melebihi
Dengan berpegang pada konsep ini harapan guru, karyawan, siswa,
maka mutu suatu lembaga pendidikan penyandang dana (orang tua, dan
ditentukan oleh sejauh mana pelanggan- pemerintah), dan pemakai lulusan.
pelanggan baik internal maupun eksternal Dengan memilah-milah pelanggan dapat
itu merasa puas terhadap layanan yang diidentifikasi berbagai jenis layanan
diberikan oleh lembaga pendidikan itu. Hal berdasarkan pelanggannya. Jenis-jenis
ini berarti bahwa sekolah bermutu adalah layanan itu adalah:
sekolah yang pelaksanaan pendidikannya
a. Bagi guru dan karyawan, meliputi
atau pelayanan yang diberikannya sesuai
: (1) Kepemimpinan; (2)
atau melebihi harapan dan kepuasan para
Manajemen; (3) Pembinaan iklim
pelanggannya. Untuk ini perlu ada kriteria
lembaga
penilaian pada masing-masing dimensi
mutu, seperti hasil belajar, pembelajaran, b. Bagi siswa, meliputi : (1)
materi pembelajaran, dan pengelolaan. Kurikulum dan implementasinya;
Dimensi hasil belajar dapat dipandang (2) Kegiatan ekstrakurikuler; (3)
sebagai dimensi keluaran (output), Pengembangan pribadi peserta
sedangkan dimensi pengelolaan dan didik; (4) Pengembangan bakat
pembelajaran dapat dipandang sebagai dan minat
dimensi proses, sementara bahan c. Bagi orang tua dan masyarakat
pembelajaran merupakan dimensi penyandang dana, meliputi :
masukan (input). Semua ini harus menjadi (1) Pembinaan pribadi peserta
fokus dalam penilaian terhadap mutu didik; (2) Pembentukan budaya
suatu lembaga pendidikan. belajar; (3) Pengembangan bakat
Keberadaan mutu suatu lembaga dan minat; (4) Pengembangan
pendidikan adalah paduan sifat-sifat kemampuan akademik
layanan yang diberikan yang menyamai d. Bagi masyarakat dan pemakai
atau melebihi harapan serta kepuasan lulusan, meliputi : (1)
pelanggannya, baik yang tersurat maupun Pembentukan kompetensi lulusan;
tersirat. Untuk mengupayakan agar (2) Pembentukan etos kerja dan
layanan yang diberikan itu memberi motif berprestasi lulusan
kepuasan kepada pelanggannya maka
berbagai jenis pelayanan dan Bila kita cermati secara teliti,
pelanggannya perlu dipilah-pilah. keseluruhan layanan ini dapat
dikategorikan kedalam kelompok layanan
Sebagaimana dijelaskan di atas pembelajaran, manajemen, dan
pelanggan lembaga pendidikan pengembangan pribadi. Berdasarkan hal
dikategrikan ke dalam dua macam, yaitu
ini hubungan antara jenis layanan dan
pelanggan internal dan pelanggan
penerima layanan pada ketiga kelompok
eksternal. Ini berarti lembaga itu harus
layanan itu dapat digambarkan dalam
memberi pelayanan kepada pihak-pihak bagan yang ditampilkan pada gambar 1.
151
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
152
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
153
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
154
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
155
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
156
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
157
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
158
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
159
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
160