Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

REORIENTASI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN


DI ERA GLOBALISASI MELALUI PENJAMINAN MUTU

Oleh
Asep Yudi Permana, M.Des

Abstrak
Pendidikan bermutu adalah dambaan serta harapan setiap orang ataupun lembaga.
Masyarakat dan orang tua mengharapkan agar anak-anak mereka mendapat pendidikan
bermutu agar mampu bersaing dalam memperoleh berbagai peluang dalam menjalani
kehidupan. Pemerintah mengaharapkan agar setiap lembaga pendidikan itu bermutu,
karena dengan pendidikan bermutu dapat menghasilkan sumber daya manusia bermutu
yang akan memberi kontribusi kepada keberhasilan pembangunan. Para pemakai
lulusan, seperti dunia bisnis dan industri, juga mengharapkan agar pendidikan bermutu
sehingga tenaga kerja atau sumber daya manusia yang direkrut merupakan benar-benar
produktif. Penilaian terhadap kelayakan dan kinerja yang dilakukan secara terus menerus
dalam rangka melakukan secara berkesinambungan perbaikan dan peningkatan mutu
sekolah tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan manajemen, khususnya manajemen
mutu sekolah. Dalam manajemen mutu ini semua fungsi manajemen yang dijalankan oleh
manajer pendidikan di sekolah diarahkan untuk memberi kepuasan kepada
pelanggannya, baik pelanggan internal yaitu guru dan tenaga kependidikan serta tenaga
administratif, pelanggan eksternal yang rimer yaitu siswa, yang sekunder yaitu
pemerintah, orang tua atau masyarakat yang membiayai pendidikan, dan pelanggan
tersier yaitu lembaga atau para pemakai lulusan. Semua ini dilaksanakan agar
penyelenggara pendidikan dapat memberi jaminan kepada para pelanggannnya bahwa
pendidikan yang diselenggarakan-nya adalah pendidikan bermutu.

Kata kunci : quality, Quality Assurance, Demand, Pendidikan


Dosen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

A. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa pendidikan memberi


manfaat yang luas bagi kehidupan suatu
Kebutuhan masyarakat Indonesia
bangsa. Pendidikan mampu melahirkan
yang semakin tinggi terhadap pendidikan
masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia
yang bermutu menunjukkan bahwa
yang menjadi pilar utama dalam
pendidikan telah menjadi salah satu
membangun masyarakat sejahtera.
pranata kehidupan sosial yang kuat dan
Pendidikan juga meningkatkan kesadaran
berwibawa, serta memiliki peranan yang
masyarakat sehingga mampu hidup
sangat penting dan strategis dalam
harmoni dan toleran dalam kemajemukan,
pembangunan peradaban bangsa
sekaligus memperkuat kohesi sosial dan
Indonesia. Pendidikan telah memberikan
memantapkan wawasan kebangsaan
kontribusi yang cukup signifikan dalam
untuk mewujudkan masyarakat yang
membangun peradaban bangsa Indonesia
demokratis.
dari satu masa ke masa yang lainnya, baik
sebelum kemerdekaan maupun sesudah Di sisi lain, pendidikan juga
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik memberikan sumbangan nyata terhadap
Indonesia. pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan
tenaga kerja berpengetahuan, menguasai
Berbagai kajian dan pengalaman
149
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

teknologi, dan mempunyai keahlian dan dalam konsep mutu yang bersifat relatif,
keterampilan. Tenaga kerja dengan derajat mutu itu bergantung pada
kualifikasi pendidikan yang memadai akan penilaian pelanggan atau yang
memberi kontribusi pada peningkatan memanfaatkan barang atau jasa itu.
produktivitas nasional. Berbagai studi Pandangan tentang mutu yang bersifat
dibidang pembangunan ekonomi absolut ini membawa implikasi bahwa
memperlihatkan betapa ada korelasi dalam memproduksi barang atau jasa
positif antara tingkat pendidikan suatu digunakan kriteria untuk menilai mutu dan
masyarakat dengan kemajuan ekonomi. kriteria itu ditentukan oleh produsen atau
Pengetahuan dan keterampilan yang pemasok barang.
diperoleh melalui pendidikan memiliki nilai
Secara lebih rinci Tenner dan De Toro
ekonomis, karena dapat meningkatkan
(1992 : 31) mendefinisikan mutu sebagai
produktivitas yang memacu proses
berikut : “Quality: A basic business
pertumbuhan ekonomi.
strategy that provides and services that
Salah satu upaya untuk completely satisfy both internal and
menyelenggarakan pendidikan yang external customers by meeting their
bermutu sebagaimana diamanatkan oleh explicit expectation”. Berdasarkan konsep
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ini dalam memproduksi barang/jasa
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada produsen membuat standar/kriteria baku
Pasal 50 Ayat (3), yakni “Pemerintah yang didasarkan atas hasil pengkajian
dan/atau Pemerintah Daerah terhadap harapan-harapan pelanggan
menyelenggarakan sekurang-kurangnya terhadap keadaan/kondisi produk, baik
satu satuan pendidikan pada semua barang maupun jasa, yang dihasilkan.
jenjang pendidikan untuk dikembangkan Implikasi dari penggunaan konsep ini
menjadi sekolah yang bertaraf pada praktek manajemen adalah, bahwa
internasional ”. Pengembangan Sekolah dalam rangka memproduksi barang/jasa,
Bertaraf Internasional dimaksudkan untuk pertimbangan, aspirasi, dan keinginan
meningkatkan kemampuan dan daya pelanggan harus diperhitungkan dan
saing bangsa Indonesia di forum menjadi fokus perhatian. Selain itu, semua
internasional. faktor yang terkait dengan proses produksi
harus dikelola sedemikian rupa sehingga
menjamin produk yang dihasilkan
B. PEMBAHASAN memenuhi bahkan melebihi keinginan dan
1. Konsep Mutu dan Penjaminan Mutu. harapan pelanggan. Atas dasar ini, dalam
manajemen produksi ada suatu
Pengertian mutu atau quality dapat mekanisme penjaminan agar produk yang
ditinjau dari dua perspektif konsep. dihasilkan bermutu dengan sekecil
Konsep pertama, tentang mutu bersifat mungkin kegagalan. Penjaminan ini
absolut atau mutlak dan konsep kedua berkaitan dengan proses, sumber daya
adalah konsep yang bersifat relatif (Sallis, manusia dan material termasuk alat yang
1993). Dalam konsep absolut mutu digunakan, yang dikenal dengan
menunjukan kepada sifat yang penjaminan mutu (quality assurance).
menggambarkan derajat “baik” nya suatu
barang atau jasa yang diproduksi atau Lembaga Pendidikan sebagai Industri
dipasok oleh suatu lembaga tertentu. Jasa Praktek penyelenggaraan pendidikan
Sebagai lawan dari konsep absolut adalah dapat dianalogkan dengan proses
konsep mutu yang bersifat relatif. Pada produksi industri, khususnya inustri jasa.
konsep mutu absolut derajat baiknya Lembaga pendidikan (sekolah atau
produk, barang atau jasa, mencerminkan perguruan tinggi) dapat dipandang
tingginya harga barang atau jasa itu, dan sebagai lembaga yang memproduksi atau
tingginya standar atau tingginya penilaian menjual jasa (service) kepada para
lembaga yang memproduksi atau pelanggannya. Pelanggan pendidikan
meliputi pelanggan internal dan pelangan
pemasok terhadap barang itu. Sedangkan
eksternal.

150
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Pelanggan internal adalah pengajar yang ada di dalam atau menjadi bagian
atau guru dan tenaga kependidikan serta dari sistem penyelenggaraan pendidikan
tenaga administratif, sedangkan di lembaga itu (pelanggan internal), yaitu
pelanggan eksternal dipilah-pilah menjadi pengajar dan karyawan; dan pihak-pihak
pelanggan primer, sekunder dan tersier. yang bukan menjadi bagian dari sistem
Pelanggan eksternal primer sekolah penyelenggaraan pendidikan itu
adalah siswa, pelanggan sekunder adalah (pelanggan eksternal), yaitu siswa, orang
pemerintah, orang tua atau masyarakat tua pemerintah dan masyarakat
yang membiayai pendidikan, dan penyandang dana, pemakai lulusan.
pelanggan tersier adalah lembaga
Jadi, lembaga pendidikan bermutu
pendidikan pada jenjang berikutnya atau
adalah lembaga yang mampu memberi
para pemakai lulusan.
layanan yang sesuai atau melebihi
Dengan berpegang pada konsep ini harapan guru, karyawan, siswa,
maka mutu suatu lembaga pendidikan penyandang dana (orang tua, dan
ditentukan oleh sejauh mana pelanggan- pemerintah), dan pemakai lulusan.
pelanggan baik internal maupun eksternal Dengan memilah-milah pelanggan dapat
itu merasa puas terhadap layanan yang diidentifikasi berbagai jenis layanan
diberikan oleh lembaga pendidikan itu. Hal berdasarkan pelanggannya. Jenis-jenis
ini berarti bahwa sekolah bermutu adalah layanan itu adalah:
sekolah yang pelaksanaan pendidikannya
a. Bagi guru dan karyawan, meliputi
atau pelayanan yang diberikannya sesuai
: (1) Kepemimpinan; (2)
atau melebihi harapan dan kepuasan para
Manajemen; (3) Pembinaan iklim
pelanggannya. Untuk ini perlu ada kriteria
lembaga
penilaian pada masing-masing dimensi
mutu, seperti hasil belajar, pembelajaran, b. Bagi siswa, meliputi : (1)
materi pembelajaran, dan pengelolaan. Kurikulum dan implementasinya;
Dimensi hasil belajar dapat dipandang (2) Kegiatan ekstrakurikuler; (3)
sebagai dimensi keluaran (output), Pengembangan pribadi peserta
sedangkan dimensi pengelolaan dan didik; (4) Pengembangan bakat
pembelajaran dapat dipandang sebagai dan minat
dimensi proses, sementara bahan c. Bagi orang tua dan masyarakat
pembelajaran merupakan dimensi penyandang dana, meliputi :
masukan (input). Semua ini harus menjadi (1) Pembinaan pribadi peserta
fokus dalam penilaian terhadap mutu didik; (2) Pembentukan budaya
suatu lembaga pendidikan. belajar; (3) Pengembangan bakat
Keberadaan mutu suatu lembaga dan minat; (4) Pengembangan
pendidikan adalah paduan sifat-sifat kemampuan akademik
layanan yang diberikan yang menyamai d. Bagi masyarakat dan pemakai
atau melebihi harapan serta kepuasan lulusan, meliputi : (1)
pelanggannya, baik yang tersurat maupun Pembentukan kompetensi lulusan;
tersirat. Untuk mengupayakan agar (2) Pembentukan etos kerja dan
layanan yang diberikan itu memberi motif berprestasi lulusan
kepuasan kepada pelanggannya maka
berbagai jenis pelayanan dan Bila kita cermati secara teliti,
pelanggannya perlu dipilah-pilah. keseluruhan layanan ini dapat
dikategorikan kedalam kelompok layanan
Sebagaimana dijelaskan di atas pembelajaran, manajemen, dan
pelanggan lembaga pendidikan pengembangan pribadi. Berdasarkan hal
dikategrikan ke dalam dua macam, yaitu
ini hubungan antara jenis layanan dan
pelanggan internal dan pelanggan
penerima layanan pada ketiga kelompok
eksternal. Ini berarti lembaga itu harus
layanan itu dapat digambarkan dalam
memberi pelayanan kepada pihak-pihak bagan yang ditampilkan pada gambar 1.

151
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Gambar 1: Hubungan antara jenis layanan dan pelanggannya


Pada gambar 1, guru dan staf sekolah yang bersifat konprehensif dan
lebih banyak berkepentingan dengan terintegrasi yang diarahkan dalam
kelompok layanan manajemen, siswa rangka : (a) Memenuhi kebutuhan
lebih banyak berkepentingan dengan pelanggan secara konsisten, dan (b)
kelompok layanan pembelajaran; dan Mencapai peningkatan secara terus
orang tua, masyarakat serta pemakai menerus dalam setiap aspek aktivitas
lulusan lebih banyak berkepentingan organisasi.
dengan kelompok layanan
Sasaran yang dituju dari
pengembangan pribadi siswa.
manajemen mutu adalah
Meskipun demikian, fokus utama dari
meningkatkan mutu pekerjaan,
pemberian layanan itu adalah kepada
memperbaiki produktivitas dan
siswa, sehingga apabila layanan-
efisiensi melalui perbaikan kinerja dan
layanan yang diberikan itu memenuhi
peningkatan mutu kerja agar
atau melebihi harapan siswa, maka
menghasilkan produk yang
akan memberi dampak terhadap
memuaskan atau memenuhi
harapan dan kepuasan orang tua, dan
kebutuhan pelanggan. Jadi,
pemakai lulusan. Dalam rangka
manajemen mutu bukanlah
mengembangkan instrumen penilaian
seperangkat peraturan dan ketentuan
mutu yang akan digunakan untuk
yang kaku yang harus diikuti,
kepentingan akreditasi sekolah,
melainkan seperangkat prosedur
analisis tentang berbagai jenis layanan
proses untuk memperbaiki kinerja dan
berdasarkan kategori pihak yang
meningkatkan mutu kerja.
berkepentingan dijadikan salah satu
teknik dalam mengembangkan
konstruk mutu sekolah. 2. Perkembangan Konsep
Penjaminan Mutu dalam Mutu/Kualitas.
Pendidikan merupakan satu cara Mutu merupakan konsep yang
dalam mengelola suatu organisasi
terus mengalami perkembangan

152
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

dalam pemaknaannya, menurut Garvin bahwa pelanggan yang berbeda


perspektif tentang Konsep mutu memiliki kebutuhan dan keinginan
mengalami evolusi sebagai berikut, dia yang berbeda pula, sehingga
mengidentifikasi adanya lima alternatif kualitas bagi seseorang adalah
perspektif kualitas yang biasa sama dengan kepuasan
digunakan, yaitu: maksimum yang dirasakannya.
a. Transcendental Approach d. Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini Perspektif ini bersifat supply-based
dapat dirasakan atau diketahui, dan terutama memperhatikan
tetapi sulit didefinisikan dan praktik-praktik perekayasaan dan
dioperasionalkan. Sudut pandang pemanufakturan, serta
ini biasanya diterapkan dalam seni mendefinisikan kualitas sebagai
musik, drama, seni tari, dan seni sama dengan persyaratannya
rupa. Selain itu perusahaan dapat (conformance to requirements).
mempromosikan produknya Dalam sektor jasa, dapat dikatakan
dengan pernyataan-pernyataan bahwa kualitasnya bersifat
seperti tempat berbelanja yang operations-driven. Pendekatan ini
menyenangkan (supermarket), berfokus pada penyesuaian
elegan (mobil), kecantikan wajah spesifikasi yang dikembangkan
(kosmetik), kelembutan dan secara internal, yang seringkali
kehalusan kulit (sabun mandi), dan didorong oleh tujuan peningkatan
lain-lain. Dengan demikian fungsi produktivitas dan penekanan
perencanaan, produksi, dan biaya. Jadi yang menentukan
pelayanan suatu perusahaan sulit kualitas adalah standar-standar
sekali menggunakan definisi yang ditetapkan perusahaan,
seperti ini sebagai dasar bukan konsumen yang
manajemen kualitas. menggunakannya. Dalam konteks
ini konsumen dipandang sebagai
b. Product-based Approach
fihak yang harus menerima
Pendekatan ini menganggap standar-standar yang ditetapkan
kualitas sebagai karakteristik atau oleh produsen atau penghasil
atribut yang dapat dikuantifikasikan produk
dan dapat diukur. Perbedaan
e. Value-based Approach
dalam kualitas mencerminkan
perbedaan dalam jumlah beberapa Pendekatan ini memandang
unsur atau atribut yang dimiliki kualitas dari segi nilai dan harga.
produk. Karena pandangan ini Dengan mempertimbangkan trade-
sangat objektif, maka tidak dapat off antara kinerja dan harga,
menjelaskan perbedaan dalam kualitas didefinisikan sebagai
selera, kebutuhan, dan preferensi “affordable excellence”. Kualitas
individual. dalam perspektif ini bersifat relatif,
sehingga produk yang memiliki
c. User-based Approach
kualitas paling tinggi belum tentu
Pendekatan didasarkan pada produk yang paling bernilai. Akan
pemikiran bahwa kualitas tergan- tetapi yang paling bernilai adalah
tung pada orang yang produk atau jasa yang paling tepat
memandangnya, dan produk yang dibeli (best-buy).
paling memuaskan preferensi
Dalam bidang pendidikan, mutu
seseorang (misalnya perceived
merupakan cara dalam mengatur
quality) merupakan produk yang
semua sumber daya pendidikan, yang
berkualitas paling tinggi. Perspektif
diarahkan agar semua orang yang
yang subjektif dan demand-
terlibata didalamnya melaksanakan
oriented ini juga menyatakan

153
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

tugas dengan penuh semangat dan pelanggan external. Feedback dari


berpartisipasi dalam perbaiakan pelanggan external ini harus
pelaksanaan pekerjaan sehingga menjadi dasar dalam menentukan
menghasilkan jasa yang sesuai atatu derajat mutu jasa yang diproduksi.
melebihi kebutuhan pelanggan.
Untuk mencapai derajat mutu yang
Keberhasilan beberapa konsep diinginkan itu lembaga pendidikan
manajemen mutu dalam bidang hanya menggunakan sumber daya
industri telah menyebabkan banyak manusia yang terdidik dan yang baik,
pengelola organisasi, organisasi sistem dan pengembangan produksi
pendidikan untuk menerapkan konsep jasa yang memiliki nilai tambah yang
dan prinsip-prinsipnya, dengan memungkinkan pelanggan
modifikasi sesuai dengan kepentingan. memperoleh kepuasan yang tinggi.
Selain dalam bidang pendidikanpun
Dalam menerapakan penjaminan
dalam penerapannya memerlukan
mutu diperlukan pembakuan mutu dan
berbagai perubahan.
quality standard. Dalam bidang industri
Menurut Herman dan Herman manufaktur maupun jasa, pembakuan
(1995), perubahan harus dilakukan mutu telah dilakukan secara
dalam tiga elemen, yaitu ; internasional. Pembakuan ini pada
mulanya bernama quality sistem yang
a. Filosofi.
dikeluarkan oleh British Standard 5750
Dalam upaya peningkatan mutu, atau BS 5750, yang terutama
pendidikan dipandang sebagai digunakan departemen pertahanan
lembaga produksi yang Inggris dan NATO dengan AQAP
menghasilkan jasa yang (Allied Quality Assurance Prosedures).
dibutuhkan oleh para
Dewasa ini pembakuan mutu telah
pelanggannya. Mutu jasa yang
dilakukan terhadap industri,
diahasilkan ditentukan oleh sejauh
manufaktur maupun jasa melalui ISO
mana dia memenuhi atau melebihi
(International Standard Organization)
kebutuhan pelanggan, baik
yang dikeluarkan oleh International
pelanggan internal maupun
Organization For Standartdization
external. Agar jasa yang dihasilkan
yang berpusat di Genewa, Swiss. ISO
itu secara terus menerus
9000 ini merupakan aplikasi dari
disesuaikan dengan kebutuhan
prinsip penjaminan mutu yang
pelanggan, maka feedback dari
didalamnya membakukan proses dan
pelanggan sangat penting untuk
sistem yang harus dipedomani oleh
dijadikan dasar dalam menentukan
satu perusahaan untuk menjamin mutu
derajat mutu yang harus dicapai.
produk sesuai dengan kebutuhan
b. Tujuan. pelanggan.
Tujuan lembaga pendidikan adalah ISO pada dasarnya merupakan
memproduksi jasa yang di aplikasi dari prinsip penjaminan mutu
distribusikan kepada semua yang didalamnya membakukan proses
pelanggan baik internal (guru dan dan sistem yang harus dijadikan
karyawan), dan external (khusunya pedoman untuk menjamin mutu
yang primer yaitu siswa). Setiap produk sesuai dengan kebutuhan
aktifitas yang menjadi jasa yang pelanggan. Model-model pembakuan
diproduksi harus diberikan dalam juga mencakup pembakuan terhadap
tingkatan mutu yang lebih tinggi. mutu produk beserta kalibrasi dan
c. Proses. pengukurannya. Unsur-unsur yang
terdapat pada ISO 9000/SNI 19 - 9000
Proses pendidikan, mau tidak mau terdiri dari 20 buah, yaitu: (1)
harus memerdulikan Tanggung jawab manajemen
keseseuainnya dengan kebutuhan (kebijakan mutu, organisasi, tinjauan

154
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

manajemen); (2) Sistem mutu; (3) jawaban terhadap pertanyaan-


Tinjauan kontrak; (4) Pengendalian pertanyaan sebagai berikut:
desain (perencanaan dan
· Bagaimana tugas memenuhi
pengembangan desain, keluaran
kebutuhan masyarakat
desain, verifikasi/ pembetulan desain,
terhadap pendidikan dijalankan
perubahan desain); (5) Pengendalian
oleh sekolah dalam konteks
dokumen (persetujuan, penerbitan,
yang mengarah pada prioritas,
modifikasi); (6) Pembelian (penilaian,
yaitu tercapainya hasil belajar
pembelian, verifikasi produk yang
siswa?
dibeli); (7) Barang yang dipasok milik
pembeli; (8) Identifikasi dan · Apa yang ingin dicapai oleh
kemampuan telusur produk; (9) sekolah, seberapa relevan misi
Pengendalian proses; (10) Pengujian sekolah dengan kebutuhan
(pengujian penerimaan, selama masyarakat terhadap
proses, test akhir, catatan pengujian); pendidikan, dan apa yang perlu
(11) Peralatan pengujian dan dilakukan oleh sekolah selama
pengukuran; (12) Status pengujian; kurun waktu 3-4 tahun dalam
(13) Pengendalian atas produk yang rangka memenuhi kebutuhan
tidak sesuai (tinjauan masyarakat secara lebih baik ?
ketidaksesuaian dan pengalihannya);
(14) Tindakan koreksi; (15) · Apakah keberhasilan yang
Penanganan, penyimpanan, telah dicapai oleh sekolah,
pengemasan dan penyerahan; (16) bagaimana sekolah
Catatan Mutu; (17) Audit Mutu Internal; mengetahui keberhasilan
(18) Pelatihan; (19) Pelayanan; (20) bahwa keberhasilan yang telah
Teknik statistik. Elemen ini selanjutnya dicapai adalah sesuai dengan
diaplikasikan pada jasa pelayanan apa yang telah direncanakan,
seperti halnya pendidikan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan
Sistem manajemen mutu dengan sekolah?
menerapkan pembakuan mutu model
ISO 9000 bisa diterapkan dalam · Bagaimana sekolah merespon
bidang pendidikan. Menurut Sallis apa yang diketahuinya tentang
(1993) dinegara-negara maju seperti keberhasilan yang telah
Amerika Serikat dan Inggris pemikiran dicapai?
untuk menerapkan mutu model ISO Dalam upaya merumuskan fokus
telah dilakukan. Dalam rangka penjaminan mutu ini, metode seperti
penerapan model ini filosopi yang dikemukakan diatas yakni
pendidikan disesuaikan dengan ISO, dengan merumuskannya respon
diantaranya bahwa mutu pendidikan terhadap pertanyaan-pertanyaan,
harus menjadi bagian dari sistem bukan merupakan satu-satunya
manajemen. Dalam rangka menuju metode. Oleh karena itu, apabila
kearah pembakuan mutu pendidikan konsep penjaminan mutu ini akan
sebagaimana yang dilakukan melalui diterapkan, kita bisa menemukan cara
sertifikasi ISO perlu ditetapkan terlebih lain yang mungkin lebih konprehenship
dahulu apa yang menjadi fokus dalam merumuskan fokus, dengan
penjaminan mutu. tujuan yang terkait dengan sistem,
Berkaitan dengan ini Departemen proses dan hasil pendidikan tersebut
For Education and Children’s Sevices terjamin mutunya berdasarkan baku
(1996), menekankan agar penjaminan mutu yang telah ditetapkan.
mutu difokuskan pada proses dan Meskipun demikian perlu dijadikan
hasil pendidikan. Selain itu, Cuttance catatan, bahwa apabila model
(1995) menyarankan pula agar fokus penjaminan akan diterapkan dalam
penjaminan mutu dimunculkan atas bidang pendidikan, maka diperlukan

155
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

adanya hal-hal sebagai berikut: (1)


Komitmen yang tinggi dari seluruh
3. Sistem Penjaminan Mutu di Luar
unsur yang terlibat dalam proses
negeri vs di Indonesia.
pendidikan. Komitmen itu terutama
dicerminkan dari kinerja yang a. New South Wales School
semaksimal mungkin diarahkan untuk Review (Australia)
memberikan jasa pendidikan kepada New South Wales
pelanggan, terutama pelanggan Department of School
eksternal primer, yang sesuai dengan Education, Australia,
atau melebihi kebutuhannya; (2) menerapkan suatu program
Penilaian kebutuhan (need
penjaminan mutu sekolah
assessment). Agar diketahui dengan nama Quality
kebutuhan yang sebenarnya dari Assurance School Review.
pelanggan, dalam rangka Sistem ini diterapkan dalam
menyelaraskan semua aktivitas dan upaya mendukung peningkatan
sumberdaya yang digunakan dengan mutu sekolah dalam berbagai
pemenuhan kebutuhan pelanggan aspek, dengan tujuan untuk
perlu dilakukan identifikasi dan menjamin bahwa sekolah yang
penilaian kebutuhan-kebutuhan bersangkutan memiliki
pelanggan. Hal ini bisa dilakukan keefektifan yang tinggi dalam
dengan melalui survey kebutuhan; (3)
mencapai tujuan dan hasil
Perencanaan strategik. Apabila belajar siswa. Program
kebutuhan pelanggan telah dapat penjaminan mutu ini
dikenali dan spesifikasi mutu telah dilaksanakan melalui
ditetapkan, selanjutnya disusun Directorate of Quality
perencanaan strategik. Langkah- Assurance, Department of
langkah penyusunan rencana strategik Education, NSW.
ini meliputi perumusan visi dan misi,
identifikasi pelanggan dan Terdapat tiga komponen
kebutuhannya, analisis SWOT sistemik dari penjaminan mutu
(kekuatan, kelemahan, peluang dan yang dikembangkan oleh
ancaman) dan identifikasi faktor-faktor Directorate of Quality
tertentu keberhasilan penyusunan Assurance, yaitu:
rencana strategik perumusan (1) Komponen belajar dan
kebijakan dan rencana mutu, mengajar, meliputi :
penyusunan rencana biaya dan lingkungan belajar, proses
evaluasi serta umpan balik; (4) belajar siswa, mengajar,
Penyusunan rencana taktis. perencanaan dan
Rencana taktis ini berkaitan dengan penerapan mengajar,
bagaimana melaksanakan apa sudah penugasan dan pelaporan,
ditetapkan dalam rencana strategis, serta penilaian dan refleksi;
terutama menyangkut siapa akan
melakukan apa, cara melaksanakan (2) Komponen kepemimpinan
tugas-tugas, waktu penyelesaian dan budaya, meliputi :
setiap tugas dan sumber daya yang kepemimpinan kontekstual,
memungkinkan untuk digunakan; dan kepemimpinan untuk
(5) Penilaian kemajuan. Salah satu perubahan, kepemimpinan
kegiatan penting dalam kegiatan inklusif, untuk belajar,
perbaikan mutu adalah penilaian konteks budaya,
kemajuan. Hal ini mencakup semua mengembangkan rasa
langkah yang telah ditetapkan dalam memiliki, budaya belajar,
perencanaan dan kemajuan yang telah budaya peningkatan
dicapai dalam setiap langkah diatas.

156
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

(3) Komponen akuntabilitas. Ini merupakan


pengembangan dan arah yang akan dituju melalui
manajemen sekolah, proses penjaminan mutu.
meliputi : tujuan sekolah, Pelaksanaannya meliputi dua
prioritas, perencanaan, kegiatan utama, yaitu penilaian
tatalaksana peningkatan yang dilakukan melalui
yang terencana, evaluasi diri sekolah (school
tatalaksana perubahan self evaluation) dan inspeksi
fundamental. penjaminan mutu (QA
inspection).
Dalam rangka
b. Quality Assurance Framework
pelaksanaann evaluasi diri dan
di Hongkong
inspeksi penjaminan mutu
Di Hong Kong penerapan dikembangkan indikator-
penjaminan mutu sekolah di indikator kinerja yang dijadikan
kenal dengan nama Kerangka acuan yang mengacu kepada
kerja penjaminan mutu tujuan. Hubungan hirarkis
pendidikan sekolah (School antara tujuan, indikator kinerja,
Education Quality Assurance proses penilaian, dan
Framework). Dalam kerangka kepentingannya digambarkan
kerja ini mutu pendidikan di dalam kerucut seperti
sekolah diupayakan melalui tercantum pada gambar di
pengembangan (school bawah ini.
improvement) dan

Gambar 2 : Kerangka Kerja Penjaminan Mutu Pendidikan di Sekolah.

c. Program penjaminan mutu dilaksanakan oleh Direktorat


Sekolah di Indonesia Pendidikan Menengah
Kejuruan kepada sekolah-
Penerapan sistem
sekolah menengah kejuruan,
penjaminan mutu di Indonesia
dan akreditasi sekolah yang
telah mulai dilaksanakan, di
dilaksanakan oleh Badan
antaranya melalui akreditasi
Akreditasi Sekolah (BAS).
perguruan tinggi yang
dilaksanakan oleh Badan Pendidikan Tinggi telah
Akreditasi Nasional Perguruan secara berkala melakukan
Tinggi (BAN PT), Monitoring akreditasi, baik terhadap
dan evaluasi yang pendidikan tinggi negeri

157
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

maupun swasta. Adapun (para pakar pendidikan), sekolah,


sekolah menengah kejuruan kepala sekolah, guru, siswa, orang tua
melakukan penjaminan mutu siswa, masyarakat, dan pemerintah
yang terkait dengan tugas menuntun pada kesimpulan, bahwa
jenjang pendidikan ini dalam fungsi sekolah adalah membantu
menyiapkan tenaga kerja yang setiap peserta didik untuk memperoleh
berkeahlian dalam menunjang dan mengembangkan kompetensi-
keberhasilan industri. kompetensi yang terkait dengan : (a)
moralitas/keagamaan; (b) akademik;
Adanya kebutuhan
(c) vokasional/ekonomik; dan (d)
global mengenai produk
sosial-pribadi.
industri yang bermutu,
mendorong sekolah menengah Seluruh kompetensi tersebut
kejuruan untuk menyesuaikan dapat dicapai melalui berbagai
diri sesuai dengan standar layanan yang harus diberikan oleh
keahlian yang ditetapkan. sekolah, yaitu: (1) implementasi
Lebih jauh industri kurikulum/proses belajar mengajar, (2)
membutuhkan tenaga yang adminsitrasi dan manajemen sekolah,
memiliki penampilan tepat (3) layanan penciptaan lingkungan dan
waktu, kecepatan dalam kultur sekolah yang kondusif, (4)
pelayanan, memiliki etos kerja layanan pembinaan organisasi dan
yang tinggi, disiplin, kelembagaan sekolah, dan (5)
berorientasi pada benefit dan kemitraan sekolah dan masyarakat.
profit oriented menuntut
Dari kelima layanan tersebut,
sekolah menengah kejuruan
layanan implementasi kurikulum dan
untuk menetapkan standar
proses belajar mengajar merupakan
baku dalam proses maupun
layanan inti yang menjadi ciri sekolah
lulusannya.
sebagai lembaga pendidikan. Adapun
Adapun BAS Nasional keberhasilan dari layanan tersebut
pada tahun 2003 telah perlu memperoleh dukungan: (a)
merumuskan berbagai pembiayaan, (b) tenaga (guru dan staf
kebijakan yang terkait dengan administrasi), (c) sarana dan
pelaksanaan akreditasi prasarana, dan (e) siswa yang
sekolah, dan pada tahun 2004 memiliki kesiapan untuk mengikuti
telah menyiapkan instrumen pendidikan.
penilaian dan melakukan
Analisis terhadap hasil studi
pelatihan untuk para pelatih di
sebagaimana dikemukakan diatas
daerah (BAS Daerah) dan para
menuntun kepada kesimpulan tentang
penilai (asesor) yang akan
dimensi-dimensi mutu, yang
melakukan penilaian langsung
keseluruhannya itu pada hakekatnya
melalui visitasi ke sekolah.
merupakan penjaminan agar sekolah
bisa mengantarkan siswa mencapai
kompetensi-komptensi yang terkait
4. Sistem Penjaminan Mutu
dengan moralitas, akademik,
Pendidikan Kejuruan
vokasional, dan sosial pribadi.
Dalam konteks pendidikan Hubungan antara seluruh dimensi
persekolahan di Indonesia, yang mutu sekolah, pihak-pihak yang
dalam banyak aspek memiliki berkepentingan dengan sekolah, dan
karakteristik tersendiri, diskusi terfokus pencapaian kompetensi siswa
yang dilakukan dengan berbagai pihak digambarkan pada gambar 3.
yang mewakili kalangan akademisi

158
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Gambar 3 : Hubungan antara seluruh dimensi mutu sekolah,


pihak-pihak yang berkepentingan dengan sekolah, dan pencapaian kompetensi siswa
Pada Gambar 3 dapat dilihat, bahwa atau melebihi keiningan dan harapan
mutu lulusan sekolah ditandai oleh pelanggannya. Penerapan sistem
dimilikinya komptensi yang terkait manajemen mutu ini tidak melakukan
moralitas, akademik, vokasional, dan pengendalian mutu setelah suatu
sosial-pribadi. Kompentensi- produk dihasilkan, melainkan dengan
kompetensi ini bisa dicapai melalui melalui proses pengawasan yang
proses yang mencakup pemberian ketat, dalam melakukan pencegahan
layanan implementasi terhadap terjadinya kegagalan,
kurikulum/proses belajar mengajar, terhadap seluruh komponen sistem
penciptaan lingkungan/kultur sekolah dan proses sejak dimulai proses
yang kondusif, penyelenggaraan produksi sampai suatu produk
administrasi dan manajemen sekolah dihasilkan.
yang baik, peran serta masyarakat,
Manajemen mutu dengan
dan pembinaan
menerapkan sistem penjaminan mutu
organisasi/kelembagaan sekolah yang
dipandang penting dalam penerapan
baik; serta dengan dukungan
manajemen pendidikan berbasis
pembiyaan yang memadai, tenaga
sekolah (school base management)
yang sesuai dengan kebutuhan baik
dan pelaksanaan otonomi daerah atau
segi kuantitas maupun mutu, serta
desentralisasi dalam sektor
dukungan sarana dan prasarana yang
pendidikan. Hal ini mengingat, apabila
memadai.
sistem manajemen pendidikan itu
dilaksanakan dengan berbasis sekolah
dan desentralisasi dalam sektor
C. KESIMPULAN
pendidikan telah diterapkan, maka
Penjaminan mutu (quality peluang terjadinya keragaman dalam
assurance) merupakan suatu sistem hal mutu pendidikan akan cukup
manajemen mutu yang di arahkan besar.
agar setiap produk yang dihasilkan
oleh suatu lembaga industri sesuai

159
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Dalam manajemen mutu yang


menerapkan sistem penjaminan mutu
DAFTAR PUSTAKA
diperlukan adanya pembakuan mutu
(quality standard) terhadap seluruh Cuttance, P., (1995). An Evaluation of
komponen yang menjadi fokus Quality Management and Quality
penjaminan mutu. Dalam dunia Assurance Systems for Schools.
industri pembakuan mutu ini dilaukan Cambridge Journal of Education, Vol.
oleh suatu organisasi yang berlingkup 25, No.1.
internasional. Setiap lembaga industri Department for Education and Children
yang sistem, proses dan hasil Services, (1996). Quality Assurance
produksinya telah memenuhi patokan Framework in Scools: Guidelines for
mutu yang baku tersebut dapat Implementattion. Adelaide: Quality
mengajukan sertifikat mutu tersebut. Assurance Unit.
Sistem penjaminan mutu dapat Departemen Pendidikan Nasional (2004).
diterapkan dalam manajemen mutu Kebijakan Akreditasi Sekolah.
pendidikan di sekolah. Apabila sistem Jakarta: Badan Akreditasoi Sekolah
ini akan diterapkan diperlukan adanya Nasional.
perubahan dalam filosofi, yakni
dengan memandang sekolah sebagai Glen Pitman, Jaideep Motwani and Ashok
suatu lembaga industri yang Kumar, 1996, QFD Application in an
memproduksi jasa yang dijual kepada educational setting A pilot field study,
pelanggannya, yakni siswa, International Journal of Quality &
masyarakat, dan pemakai lulusan. Reliability Management, Vol. 13 No. 4,
Selanjutnya, dalam proses produksi MCB University Press,
jasa itu perlu dipikirkan apa yang Herman, J.L. dan Herman, J.J., (1995).
menjadi fokus penjaminan mutu jasa Total Quality Management (TQM) for
yang diproduksi, dan setiap komponen Education. Journal of Educational
sistem, proses dan hasil dari proses Technology, May-June.
produksi itu dibakukan mutunya. Untuk
kepentingan ini perlu ada organisasi Sallis, E., (1993). Total Quality
independen yang melakukan Management In Education. London:
pembakuan mutu, dan setiap sekolah Kogan Page Ltd.
atau bahkan setiap daerah dapat Tenner, A.R. dan DeToro, I.J., (1992).
menyesuaikan mutu pendidikan-nya Total Quality Management: Three
dengan baku mutu tersebut. Sekolah- Stepps To Continuous Improvement.
sekolah yang telah mencapai derajat Reading, MA: Addison-Wesley
mutu yang baku bisa disertifikasi oleh Publishing Company.
organisasi independen tersebut.

160

Anda mungkin juga menyukai