Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur masalah akhirat saja tetapi Islam juga mengatur
masalah duniawi. Salah satu masalah duniawi yang paling berpengaruh di dunia saat ini adalah
bekerja.

Bekerja selalu identik dengan masalah gaji atau uang di mana ketika melakukan
pekerjaan/bekerjapasti mengharapkan sebuah upah yang akan menunjang kehidupan. Pembahasan
dalam makalah ini tidak akan mengangkat masalah upah tetapi membahas mengenai sikap atau
prinsip yang harus dimiliki seorang Muslim dalam melakukan pekerjaan.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja ayat-ayat tentang berusaha untuk kebahagiaan dunia akhirat?
2. Apa tafsiran dari Q.S.Al-Qashas:77?
3. Apa tafsiran dari Q.S. Saba’: 13?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ayat-ayat tentang berusaha dengan untuk kebahagiaan dunia akhirat
2. Untuk mengetahui tafsiran dari Q.S. Al-Qashas:77
3. Untuk mengetahui tafsiran dari Q.S. Saba’: 13

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ayat Tentang Berusaha Untuk Dunia Dan Akhirat

1. Q.S. Al-Qashas: 77

             
              
 

77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.

 (Dan carilah) yakni jadikanlah sarana   (apa yang telah di
anugerahkan Allah kepadamu) yakni harta benda yang Allah berikan kepadamu
 (negeri akhirat) yakni belanjakanlah harta itu di jalan Allah  (dan
janganlah kamu melupakan) yakni melalaikan dengan sengaja 
(bagianmu dari kenikmatan duniawi) yang dengannya kamu akan memperoleh pahala
akhirat  (dan berbuat baiklah)kepada hamba-hamba Allah  
(sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu) yakni limpahkanlah sebagian dari
kelebihan yang kamu peroleh kepada orang lain   (dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi) yakni perbuatan melampaui batas dan berbuat aniaya
  (sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan)1

2. Q.S. Saba’: 13

1
Al-Imam Muhammad Usman Abdullah Al-Mirgani “Mahlota Tafsir, Jilid 3” (Bandung, Sinar Baru
Algensido, Juli 2009) hlm. 2348

2
          
          

13. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung
yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk
yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada
Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.

  (Para jin itu membuat grdung-gedung yang tinggi seperti
yang dikehendaki Sulaiman) yakni gedung-gedung yang kokoh dan tempat-tempat yang
tinggi  (dan patung-patung) sesuai dengan yang dikehendaki oleh Sulaiman, dan
membuat patung menurut syariat nabi Sulaiman bukanlah merupakan hal yang diharamkan,
patung-patung itu ada yang berupa burung dan sebagainya  (dan piring-piring)yakni
nampan-nampan atau tabsi-tabsi  (yang besarnya seperti kolam) seperti kolam
besar   (dan periuk yang tetap berada di tungku) yakni yang paten lagi yang
tinggi sehingga untuk menaikinya diperlukan tangga, dan Kami berfirman
 (bekerjalah, wahai keluarga Dawud untuk bersyukur) yakni
mensyukuri nikmat yang telah Kami berikan kepadamu  (dan
sedikit sekali hamba-hamba-Ku yang berterima kasih) yang menunaikan rasa syukurnya
atas nikmat-nikmat Kami.2

2
Al-Imam Muhammad Usman Abdullah Al-Mirgani “Mahlota Tafsir, Jilid 3” (Bandung, Sinar Baru
Algensido, Juli 2009) hlm. 2537-2538

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ethos kerja seorang Muslim adalah menapaki jalan yang lurus, mengharapkan ridho
Allah SWT. etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:
1. Adanya ketrkaitan individu terhadap Allah SWT sehingga menuntut individu
untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, berusaha keras
memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya.
2. Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaannya.
B. Saran

Teruslah belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh serta sertakan Allah SWT dalam
segala aktivitasmu.

4
DAFTAR PUSTAKA

- Al-Imam Muhammad Usman Abdullah Al-Mirgani “Mahlota Tafsir, Jilid 3”


(Bandung, Sinar Baru Algensido, Juli 2009)

Anda mungkin juga menyukai