Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR TILIK

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES BINA PUTERA BANJAR


PEMERIKSAAN TTV

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Termometer
- Tissue
- Jam tangan
- Tensimeter
- Stetoskop
- Pena dan buku catatan
- Sarung tangan
- Vaseline dalam tempatnya
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mengukur Suhu Aksila
- Jaga privasi pasien
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
(duduk/terlentang)
- Minta klien membuka lengan baju (kalau perlu
dibantu)
- Bila ketiak pasien basah keringkan dengan tissue
- Ambil termometer dari tempatnya
- Cek termometer dan nyalakan
- Letakan termometer tepat pada aksila pasien, lengan
pasien fleksi diatas dada
- Tunggu kemudian angkat, bersihkan dan baca
hasilnya
- Informasikan hasil pemeriksaan ke pasien
- Merapikan kembali pakaian pasien dan membantu ke
posisi yang nyaman
- Bersihkan termometer dengan tissue
2. Menghitung denyut nadi
- Jaga privasi pasien
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
(duduk/terlentang)
- Meraba/menentukan letak arteri/denyut nadi yang
akan dihitung
- Memeriksa denyut nadi dengan cara meletakkan
ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis diatas
arteri yang akan dihitung
- Bila denyut nadi sudah teraba teratur, pegang jam
tangan dengann penunjuk detik pada tangan yang lain
- Menghitung denyut nadi selama ¼ menit (bila nadi
teratur) hasilnya dikalikan 4, jika nadi tidak teratur
hitung selama satu menit penuh
- Merapikan pasien kembali dan membantu pasien ke
posisi yang nyaman
- Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien dan
memberitahu pasien tindakan sudah selesai
3. Menghitung pernafasan
- Jaga privasi pasien
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
(duduk/terlentang)
- Meletakkan lengan pasien pada posisi rileks
menyilang abdomen atau dada bagian bawah dan
meletakkan tangan anda pada abdomen/dada atas
pasien kemudian amati gerakannya
- Mengobservasi satu siklus pernafasan lengkap
kemudian mulai menghitung frekuensi pernafasan
dan memperhatikan kedalaman, irama, serta karakter
pernafasan selama 30 detik dan hasilnya dikalikan 2
bila pernafasan teratur tapi jika pernafasan tidak
teratur atau pasien bayi/anak kecil hitung selama satu
menit penuh
- Mengatur kembalin posisi pasien yang nyaman
- Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien dan
memberitahu pasien tindakan sudah selesai
4. Mengukur tekanan darah
- Jaga privasi pasien
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
(duduk/terlentang)
- Meletakkan tensimeter disamping atas lengan pasien
- Meminta/membantu pasien menggulung/ membuka
lengan baju yang akan diperiksa
- Memasang manset pada lengan atas kira-kira 2,5 cm
diatas fossa antecubiti (jangan terlalu kuat) dan tanda
panah pada manset sejajar dengan arteri brakhialis
-
Meraba arteri brakhialis dengan jari tengah dan
telunjuk
- Memakai stetoskop pada telinga, meletakkan bagian
diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan
memegangnya dengan dengan ibu jari atau beberapa
jari
- Menutup klep/skrup pompa balon dengan memutar
searah jarum jam dan membuka kunci air raksa jika
menggunakan tensi air raksa
- Memompa balon udara kira-kira 30 mmHg diatas
titik pulsasi hilang
- Membuka skrup balon pelan-pelan (air raksa turun
kira-kira 2-3 mmHg/detik)
- Mendengarkan dengan seksaama sambil membaca
skala air raksa dimana suara denyut arteri terdengar
pertama sampai menghilang (denyut pertama adalah
tekanan sistolik dan suara denyut terakhir adalah
suara tekanan diastolik)
- Mengempeskan dengan cepat setelah suara denyutan
tidak terdengar sampai sampai air raksa pada angka
nol (jika ingin mengulang pemeriksaan tunggu kira-
kira 2 menit)
- Membuka manset, digulung/dilipat yang rapi
kemudian manset dan balon ditempatka pada
tempatnya, tensi meter ditutup
- Mengatur kembali posisi pasien yang nyaman
- Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien dan
memberitahu pasien tindakan sudah selesai
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PEMASANGAN NGT

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Slang NGT
Klem
- Spuit 10 cc
- Stetoskop
- Plester dan gunting
- Kain kasa
- Pelumas (jelly)
- Perlak atau pengalas
- Bengkok
- Sarung tangan
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
- Menjaga privacy
- Mengatur pasien dalam posisi semifowler atau fowler
(jika tidak ada kontra indikasi)
- Memakai sarung tangan
- Membersihkan lubang hidung pasien
- Memasang pengalas diatas dada
- Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari
prosessus xipoideus ke hidung dan belok ke daun
telinga)
- Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang
NGT yang akan dipasang
- Mengatur pasien pada posisi ekstensi kepala, dan
masukan perlahan ujung NGT melalui hidung (bila
pasien sadar menganjurkan pasien untuk menelan
ludah berulang-ulang)
- Cek posisi ujung selang NGT dengan salah satu cara
(masukan 10 ml udara ke dalam NGT menggunakan
spuit 10 cc ke dalam NGT dan dengarkan
menggunakan stetoskop bunyi udara tersebut di
lambung, aspirasi kembali udara atau aspirasi cairan
lambung)
- Tutup ujung NGT dengan spuit atau klem atau
disesuaikan dengan tujuan pemasangan
- Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
SUCTIONING

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Mesin suction
- Bak instrumen strelis berisi : kateter suction,
handscoon, pinset anatomi 2 buah, kasa, kom.
- NaCl atau air steril
- Perlak/pengalas
- Tempat sputum, jika spesimen dikumpulkan selama
dilakukan suction
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
- Posisi klien yang sadar dan mempunya refleks
muntah adalah posisi semifowler dengan kepala klien
diputar ke sisi untuk suction oral dan leher ekstensi
untuk suction nasal, untuk memudahkan kateter
masuk dan mencegah aspirasi
- Posisi klien yang tidak sadar adalah lateral, sehingga
lidah tidak jatuh dan tidak menutup pemasukan
kateter. Posisi lateral juga mengalirkan sekret dari
faring dan mencegah aspirasi
- Tempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien
- Beberapa suction mempunyai tiga daerah tekanan :
tinggi (120-150 mmHg), sedang 80-120 mmHg),
rendah (0-80 mmHg). Umumnya tekanan 100-120
mmHg untuk orang dewasa, dan 50-57 mmHg untuk
anak-anak dan bayi
- Buka bak instrumen steril, masukan NaCl/air steril
pada tempatnya
-
Pakai sarung tangan steril
-
Ambil kateter dan hubungkan dengan suction
-
Buat ukuran kedalaman, tandai selang dengan jari.
Ukur tepat sepanjang hidung dan lobang telinga
/13cm untuk orang dewasa
- Basahi ujung kateter dengan NaCl/air steril untuk
mengurangi hambatan dan memudahkan pemasukan
- Suction di test dan tempatkan jari tangan ke tempat
ibu jari, buka cabang Y connector (control suction)
untuk menimbulkan pengisapan
- Masukan kateter suction dengan hati-hati
(nasopharing ± 5 cm, oropharing ± 10 cm tanpa
menutup kateter suction
- Hisap lendir dengan menutup lubang kateter suction,
tarik keluar perlahan sambil memutar (± 5 detik
untuk anak-anak, ± 10 detik untuk dewasa)
penghisapan dilakukan 15 detik
- Bilas kateter section dengan air steril atau NaCl,
sambil memberi kesempatan pasien bernapas
- Ulangi penghisapan 3-5 kali
- Dorong klien untuk nafas dalam dan batuk dianatar
suction. Nafas dalam dan abtuk membantu
mengeluarkan sekret dari tachea dan bronchi ke
faring yang dapat dijangkau kateter suction
- Observasi keadaan umum klien dan status
pernafasannya
- Observasi sekret tentang jumlah, warna, bau,
konsistensi
- Jika dibutuhkan pemeriksaan spesimen, tampung
dalam tempat sputum
- Setelah selesai, bersihkan mulut dan hidung
- Rapikan kateter, sarung tangan, air dan tempat
sampah
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PEMBERIAN OKSIGENASI

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Tabung oksigen (O2) lengkap dengan manometer
- Pengukur aliran flow meter dan humidifier
- Kanul nasal sesuai ukuran (anak 8-10 Fr, dewasa
wanita 10-12 Fr, dewasa laki-laki 12-14 Fr) / masker
- Selang oksigen
- Jelly
- Plester
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
1. Bantu klien pada posisi semifowler jika
memungkinkan, untuk memberikan kemudahan
ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
2. Pasang peralatan oksigen dan humidifier
3. Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis
4. Periksa aliran oksigen pada selang
5. Sambung nasal kanule/masker dengan selang oksigen
6. Pasang nasal kanule/masker pada hidung :
a. Pemberian oksigen menggunakan kanule nasal :
- letakkan ujung kanule ke dalam lubang hidung
dan selang mengelilingi kepala, yakinkan kanule
masuk ke lubang hidung dan tidak ke jaringan
hidung.
- Plester kanule pada sisi wajah.
b. Pemberian oksigen menggunakan masker hidung
(sederhana, reservoir, venturi) :
- Pasang masker hidung menutupi mulut dan
hidung dan fiksasi dengen menggunakan tali
pengikat
7. Kaji respon terhadap oksigen dalam 15-30 menit,
seperti warna, pernafasan, gerakan dada,
ketidaknyamanan dan sebagainya
8. Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30
menit
9. Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda
klinik hypoxia, takikardi , cemas, gelisah dyspnoe dan
sianosis
10. Kaji iritasi hidung klien. Beri air/cairan pelumas
sesuai kebutuhan untuk melemaskan mukosa
membran
11. Catat permulaan terapi dan pengkajian data
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PEMERIKSAAN FISIK

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Status klien
- Baki beralas yang berisi alat-alat : tensimeter,
termometer, stetoskop, jam tangan, tissue, lampu
senter, otoskop, opthalmoskop (kalau perlu), meteran,
refleks hammer, garputala (kalau perlu), spekulum
hidung, spatel lidah, kaca laring, sarung tangan,
bengkok, kassa steril, timbangan BB, bahan
aromatik, alat tulis
PERSIAPAN KLIEN DAN LINGKUNGAN
- Posisi
- Sampiran
- Pengosongan rektum dan kandung kemih (kalau
perlu)
2 PROSEDUR KERJA
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada klien
2. Catat nama klien dan tanggal pemeriksaan
3. Cuci tangan
4. Lakuka pemeriksaan keadaan umum/penampilan
umum klien
5. Lakukan pemeriksaan tanda vital
- Suhu tubuh
- Denyut nadi
- Pernafasan
- Tekanan darah
6. Lakukan pengukuran BB dan tinggi badan jika
memungkinkan
7. Lakukan pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala
- Amati bentuk kepala, keadaan kulit kepala,
keadaan rambut dan wajah
- Raba ubun-ubun (bila umur < 2 tahun ) dan adanya
benjolan
b. Mata
- Amati kelengkapan dan kesimetrisan mata, pupil,
(ukuran, bentuk, respon terhadap cahaya), kornea,
konjungtiva, warna sklera
- Amati dan palpasi kelopak mata/palpebra
- Lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu
snellen (KP)
- Ukur tekanan bola mata dengan tonometer (KP)
- Lakukan test luas lapang pandang (KP)
c. Hidung
- Amati septum nasi
- Amati lubang hidung spt kelembapan, mukosa,
sekret dan adanya polip kalau perlu gunakan
spekulum
- Amati adanya pernafasan cuping hidup
- Palpasi adanya nyeri atau tidak
d. Telinga
- Amati dan raba bentuk telinga, ukuran telinga dan
ketegangan daun telinga
- Amati lubang telinga : adanya serumen, benda
asing, membran timpani
- Raba pembesaran kelenjar limfe didepan telinga,
belakang telinga
- lakukan test pendengaran dengan memakai garpu
tala
e. Mulut dan faring
- Amati keadaan bibir
- Amati warna bibir
- Amati keadaan gusi dan gigi
- Amati keadaan lidah
- Lakukan pemeriksaan rongga mulut menggunakan
spatel lidah
f. Leher
- Amati dan raba posisi trakhea
- Amati dan raba pembesaran kelenjar tiroid
- Amati dan raba bendungan vena jugularis
- Raba nadi karotis
- Raba pembesaran kelenjar limfe di leher, supra
klavikula
8. Lakukan pemeriksaan kulit/integumen dan kuku
a. Amati kebersihaan kulit dan adanya kelainan
b. Amati warna kulit
c. Raba kehangatan kulit, kelembapan, tekstur dan
turgor
d. Amati bentuk dan warna kuku
e. Amati warna telapak tangan
f. Cek CRT (capillary refill time)
9. Lakukan pemeriksaan ketiak dan payudara
a. Amati ukuran, bentuk dan posisi, adanya
perubahan warna, pembengkakan dan luka
b. Raba adanya benjolan, nyeri tekan dan sekret
c. Raba pembesaran kelenjar limfe di ketiak
10. Lakukan pemeriksaan thorak bagian depan
a. Inspeksi bentuk dada,, kesimetrisan pergerakan
dada, adanay retraksi interkosta
b. Palpasi kesimetrisan pergerakan dada
c. Palpasi taktil fremitus
d. Palpasi ictus cordis pada area intercosta ke 5 mid
kalvikula kiiri
e. Lakukn perkusi dada
f. Auskultasi suara nafas : trakeal, bronkhial,
bronkovesikuler, vesikuler
g. Auskultasi suara nafas tambahan : ronkhi,
wheezing, rales, pleural friction rub
h. Auskultasi bunyi jantung I dan II serta bunyi
jantung tambahan
i. Auskultasi bising jantung / murmur
11. Lakukan pemeriksaan thorak bagian belakang
a. Ispeksi bentuk dada, kesimetrisan pergerakan
dada, adanya retraksi interkosta
b. Palpasi kesimetrisan pergerakan dada
c. Palpasi taktil fremitus
d. Lakukan perkusi dada
e. Auskultasi suara nafas : trakeal, bronkhial,
bronkovesikuler, vesikuler
f. Auskultasi suara nafas tambahan : ronkhi,
wheezing, rales, pleural friction rub
12. Lakukan pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi bentuk, adanya mssa dan pelebaran
pembuluh darah pada abdomen
b. Auskultasi bising usus
c. Perkusi bunti abdomen, cek adanya acites
d. Palpasi nyeri, adanya benjolan, turgor
e. Palpasi hepar
f. Palpasi lien
g. Palpasi titik Mc. Burney
h. Palpasi adanya retensio urine
i. Palpasi massa feses
13. Lakukan pemeriksaan genetalia dan daerah
sekitarnya
a. Genetalia pria
- amati kebersihan rambut pubis, kulit sekitar pubis,
kelainan kulit penis dan skrotum, lubang uretra
- Raba adanya benjolan atau kelainan pada penis,
skrotum dan testis
b. Genetalia wanita
- Amati rambut pubis, kulit sekitar pubis, bagian
dalam labia mayora dan labia minora, klitoris,
lubang uretra dan perdarahan
- Raba daerah inguinal
c. Anus
- Amati adanya lubang anus (pada bayi baru lahir),
kelainan pada anus, perineum, benjolan dan
pembengkakan
- Raba adanya nyeri
14. Lakukan pemeriksaan muskuloskeletal
a. Inspeksi kesimetrisan otot
b. Inspeksi struktur dan bentuk tulang leher, tulang
belakang, ekstremitas atas dan bawah untuk
mengetahui adanya lordosis, kyposis dan
skoliosis
c. Amati ROM dan gaya berjalan
d. Palpasi adanya edema
e. Uji kekuatan otot
f. Amati adanya kelainan pada ekstremitas
15. Lakukan pemeriksaan neurologi
a. Lakukan pemeriksan tingkat kesadaran dengan
GCS
b. Periksa tanda rangsangan meningeal/otak :
adanya sakit kepala, kaku kuduk, muntah, kejang,
penurunan kesadaran dan febris
c. Periksa fungsi motorik : ukuran otot, gerakan
yang tidak disadari
d. Periksa fungsi sensorik
- Anjurkan klien menutup mata, usapkan kapas
pada wajah, lengan dan tungkai. Tanyakan respon
klien
- Anjurkan klien menutup mata, sentuhkan benda
pada kulit. Anjurkan klien mengatakan tajam,
tumpul, atau tidak tahu
- Anjurkan klien menutup mata, sentuhkan tabung
berisi air hangat dan dingin. Anjurkan klien
mengatakan panas, dingin atau tidak tahu
e. Periksa saraf kranialis
- Nervus olfaktorius : anjurkan klien menutup
mata dan anjurkan klien mengidentifikasi bau
yang diberikan
- Nervus optikus : gunakan snellen chart pada
jarak 5 meter dan periksa lapang pandang klien
dengan menyalakan sebuah benda yang bersinar
dari samping belakang kedepan
- Nervus trochlearis : anjurkan klien melihat
kebawah dan kesamping dengan menggerakan
tangan pemeriksa
- Nervus trigeminus : cabang dari optalmikus
(anjurkan klien melihat ke atas, dengan
menggunakan kapas sentuhkan pada dahi dan
paranasalis klien. Cabang dari maksilaris
(sentuhkan kapas pada wajah klien dan uji
kepekaan lidah dan gusi), cabang dari
mandibularis (anjurkan klien untuk menggerakan
atau mengatupkan rahangnya dan memegang
giginya, untuk sensasi kulit wajah sentuhkan
kapas pada kulit wajah),
- Nervus abdusen : anjurkan klien melirik ke
samping kiri dan kanan dengan bantuan tangan
pemeriksa
- Nervus facialis : anjurkan klien tersenyum,
mengangkat alis, mengerutkan dahi.
- Nervus auditori : gunakan garputala untuk
menguji pendengaran klien
- Nervus glossopharingeal : anjutkan klien berkata
“ah” untuk melihat refleks, anjurkan klien untuk
menggerakan lidah dari sisi ke sisi, atas kebawah
secara berulang
- Nervus vagus : anjurkan klien berkata “ah”,
observasi gerakan palatum dan faring, perhatikan
kerasnya suara
- Nervus ascesorius : anjurkan klien untuk
menggeleng dan menoleh ke kiri, kanan dan
anjutkan klien mengangkat salah satu bahunya ke
atas dengan memberi tekanan pada bahu tersebut,
amati kekuatannya.
- Nervus hipoglosal : anjurkan klien untuk
menjulurkan dan menonjolkan lidah pada garis
tengah kemudian dari sisi ke sisi
16. Lakukan pemeriksaan refleks fisiologis
a. Refleks biseps : posisikan lengan klien dalam
fleksi pronasi pegang siku dan lakukan perkusi
pada insertio muskulus bisep brachi. Perhatikan
reaksi/gerakan yang terjadi
b. Refleks triseps : fleksikan lengan klien pada siku
dan letakkan tangan klien pada lengan bawah
pemeriksa. Lakukan perkusi pada insertio
muskulus trisep brachi. Perhatikan reaksi/gerakan
yang terjadi.
c. Refleks patella : atur tungkai klien semifleksi
dan terayun. Lakukan perkusi pada tendo patella.
Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
d. Refleks brachiradialis : letakkan lengan bawah
klien pada abdomen atau samping lengan klien
dengaan rileks. Lakukan perkusi pada radius 2-5
cm dari pergelangan. Perhatikan reaksi/gerakan
yang terjadi
e. Refleks pektoralis : atur lengan klien semi
abduksi. Lakukan perkusi pada lipatan tendon
anterios aksila
f. Refleks fleksor jari-jari : pegang pergelangan
tangan klien, anjurkan rileks. Letakkan jari
pemeriksa di atas jari klien. Lakukan perkusi
diatas jari pemeriksa. Perhatikan reaksi/gerakan
yang terjadi
g. Refleks achiles : tumit dalam keadaan rileks dan
kaki lurus. Lakukan perkusi pada tendon achiles.
Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
17. Lakukan pemeriksaan refleks patologis
a. Refleks babinski : lakukan penggoresan pada
telapak kaki dengan menggunakan bend tumpul.
Dari belakang menyusuri bagian lateral dan
menyebrang ke medial menuju ibu jari kaki.
Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
b. Refleks chaddock : lakukan penggoresan dengan
menggunakan benda tumpul pada tepi kaki mulai
dari maleolus lateralis menuju kelingking.
Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
c. Refleks schaeffer : lakukan penekanan pada
tendon achiles. Perhatikan reaksi/gerakan yang
terjadi
d. Refleks gordon : lakukan penekana pada
muskulus gastroknemius. Perhatikan
reaksi/gerakan yang terjadi
e. Refleks bing : lakukan penggoresan secara
berulang pada bagian lateral/sisi luar kali.
Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
f. Refleks gonda : tariklah jari-jari kaki dengan
cepat dan hati-hati mulai dari kelingking.
Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PEMASANGAN INFUS

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Cairan infus sesuai program
- Jarum/IV kateter/abbocath (ukuran bervariasi)
- Set infus
- Alkohol atau povidone-iodine swab atau sticks
- Handscoon
- Tourniquet
- Spalk untuk tangan
- Kasa dan povidone-iodine salep atau cairan
- Plester/hipavik
- Bengkok
- Tiang infus
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
- Anjurkan pasien memakai baju yang mudah untuk
masuk dan keluarnya lengan
- Buka set steril dengan teknik aseptik
- Cek cairan dengan menggunakan prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
- Buka set infus, letakkan klem 2-4 cm dibawah tabung
drip dalam keadaan off/terkunci
- Buka tutup botol, lakukan disinfektan tutup botol
cairan, dan tusukan set ifnus ke botol/kantung cairan
dengan benar
- Gantungkan botol cairan infus pada tiang infus, isi
tabung drip infus 1/3-1/2 penuh
- Buka penutup jarum dan buka klem untuk
mengalirkan cairan sampai ke ujung jarum hingga
tidak ada udara dalam selang, klem kembali dan tutup
kembali jarum
- Pilih jarum/IV kateter/abbocath
- Atur posisi pasien dan pilih vena
- Pasang perlak dan pengalas
- Bebaskan daerah yang akan diinsersi, letakan
tourniquet 10-15 cm proksimal tempat insersi
- Pakai handscoon
- Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari
dalam keluar)
- Pertahankan vena pada posisi stabil
- Pegang IV kateter dengan sudut 20-30º, tusuk venda
dengan lubang jarum menghadap ke atas, dan
pastikan IV kateter masuk intravena dengan tanda
darah masuk ke abbocath, tarik mandrin dan
sambungkan IV kateter dengan selang infus
- Lepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infus
- Lakukan fiksasi IV Kateter, kemudian beri
disinfektan daerah tusukan dan tutup dengan kasa dan
plester/hipavik
- Atur tetesan seseuai program
- Lepaskan sarung tangan
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
BHD/RJP

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Manekin CPR
- Bag valve mask
- AED
- Handscoon
- Handphone
- Metronom
2 PROSEDUR KERJA
1. Memastikan keamanan : aman diri, aman lingkungan,
aman pasien
2. Cek respon dengan memanggil nama dan menepuk
bahu korban
3. Memanggil bantuan di sekitar, mengaktifkan code
blue dan meminta AED (jika tersedia)
4. Cek ada atau tidaknya napas, atau gaspring dan raba
nadi karotis dalam waktu 10 detik
5. Jika :
- Pernafasan normal dan teraba nadi, maka monitor
terus kondisi korban hingga bantuan datang
- Tidak ada napas atau pernafasan tidak adekuat dan
teraba nadi, maka berikan rescue breathing 1 napas
setiap 6 detik atau 10 napas/menit. Cek nadi setiap 2
menit. Jika tidak teraba berikan CPR
- Tidak ada napas atau hanya gasping dan tidak teraba
nadi, maka lakukan CPR
6. Lakukan bRJP atau CPR 30 : 2 dengan high quality
CPR (kecepatan 100-120 x/menit dan kedalaman 5-6
cm). Gunakan bantuan metronom
7. Jika AED telah tersedia, segera plikasikan pada
korban
8. Cek irama jantung dengan AED
9. Jika :
- Irama shockable maka berikan 1 shock (melalui
AED) kemudian lanjutkan CPR selama 2 menit
hingga AED memberikan instruksi berikutnya
- Irama unshockable, maka lanjutkan CPR selama 2
menit hingga AED memberikan instruksi berikutnya
10. Lakukan RJP dengan HQ CPR hingga bantuan
datang
11. Jika pasien berespon, teraba nadi dan pernafasan
normal berikan posisi recovery.

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
NEBULASI

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Set nebulasi
- Obat bronkhodilator
- Bengkok
- Tissue
- Spuit 5 cc
- Aquades
- Sarung tangan
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- cuci tangan
- siapkan alat
TAHAP ORIENTASI
- beri salam, panggil klien dengan namanya
- jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- beri kesempatan klien untuk bertanya
TAHAP KERJA
- jaga privasi klien
- pakai sarung tangan
- atur klien dalam posisi duduk
- tempatkan meja/troli yang berisi set nebulasi di depan
pasien
- pastikan alat dapat berfungsi dengan baik
- isi nebulator dengan aquades sesuai takaran
- masukan obat sesuai dosis
- hidupkan nebulator
- pasang masker menutupi hidung dan mulut klien
- minta klien napas dalam sampai obat habis
- matikan nebulator
- buka masker, bersihkan mulut dan hidung dengan
tisu
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/ respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PEMASANGAN KATETER URINE

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Baki
- Kateter steril ukuran disesuaikan dengan pasien
- Kantong penampung urine (urine bag)
- Kapas sublingat/kapas savlon steril dalam tempatnya
- Kassa
- Korentang
- Cairan pelumas/jelly
- Perlak dan alasnya
- Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung
urine
- Pinset anatomi steril
- Sarung tangan steril
- Duk steril
- Spuit 10 cc
- Aquades
- Sketse;
- Selimut ekstra/ sampiran
- Plester dan gunting
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
- Pasang sampiran/ selimut
- Perlak dan alasnya dipasang dibawah bokong dan
lepas pakaian
- Meletakkan 2 bengkok diantara dua tungkai
- Mencuci tangan
- Pakai sarung tangan
- Memasang duk steril
Pada Pasien Perempuan
- Membuka labia minora dengan ibu jari telunjuk
tangan kiri dan tangan kanan memegang kapas
sublimat
- Membersihkan vulva dengan kapas savlon/sublimat
di labia mayora dari atas kebawah 1 kali usap, kapas
kotor diletakkan dibengkok kemudian labia minora
dan perineum sampai bersih (sesuai kebutuhan)
- Dengan memakai sarung tangan atau dengan pinset
anatomis mengambil kateter dan diberi pelumas pada
ujungnta 2,5-5 cm
- Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri
- Masukan kateter ke dalam orificium uretra perlahan-
lahan (5-7,5 cm dewasa) dan menganjurkan pasien
untuk menarik nafas panjang
- Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau
botol steril
- Bila kateter dipasang tetap/permanen maka isi balon
5-10 cc (kateter dikunci memakai spuit dan aquades)
- Tarik sedikit kateter untuk memeriksa balon sudah
terfiksasi dengan baik
- Menyambung kateter dengan urine bag
- Fiksasi kateter dipaha dengan plester bila untuk
aktifitas
- Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut
- Rapikan dan alat-alat dibereskan
- Lepas sarung tangan
- Mencuci tangan
- Buka sampiran
Pada Pasien Laki-laki
- Tangan kiri perawat memegang penis atas
- Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya dan
dibersihkan dengan kapas savlon minimal 3 kali
- Oleskan jelly pada ujung kateter sepanjang 12,5-17,5
cm
- Penis agak ditarik supaya lurus, dan kateter
dimasukan perlahan-lahan (17,5-22 cm dewasa) dan
menganjurkan pasien untuk nafas panjang
- Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau
botol steril
- Bila kateter dipasang tetap/permanen maka isi balon
5-10 cc (kateter dikunci memakai spuit dan aquades)
- Tarik sedikit kateter untuk memeriksa balon sudah
terfiksasi dengan baik
- Menyambung kateter dengan urine bag
- Fiksasi kateter dipaha dengan plester bila untuk
aktifitas
- Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut
- Rapikan dan alat-alat dibereskan
- Lepas sarung tangan
- Mencuci tangan
- Buka sampiran
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PEMBERIAN OBAT

(INJEKSI)

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Daftar buku obat/catatan, jadwal pemberian obat
- Spuit dan jarum sesuai ukuran yang dibutuhkan
- Obat-obat yang dibutuhkan dalam tempatnya
- Aquadest steril
- Tourniquet
- Kapas alkohol dalam wadah tertutup
- Bengkok
- Alas
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
1. Melakukan cek ulang obat yang akan diberikan
2. Menghitung dosis obat yang akan diberikan
3. Mengencerkan obat dengan benar
4. Mengambil obat dengan benar
a. Dari Vial (botol)
- Membersihkan bagian atas vial dengan kapas alkohol
dan membiarkan kering sendiri
- Membuang kapas alkohol ke bengkok
- Menyiapkan syringe/spuit yang tepat
- Menarik udara secukupnya ke dalam spuit
- Memasukkan jarum melalui karet penutup vial
- Mendorong udara dalam syringe/spuit ke dalam vial
- Memegang botol dengan tangan yang tidak dominan
dan tarik obat sejumlah yang diperlukan
- Memeriksa adanya udara dalam spuit, bila ada
keluarkan dengan posisi tepat
- Melepas jarum dari spuit
b. Dari Ampul
- Mengusahakan cairan dalam ampul berada semuanya
pada dasar ampul
- Membersihkan leher ampul dengan kapas alkohol
- Menyiapkan syringe/spuit sesuai kebutuhan
- Memecahkan leher ampul dengan arah menjauhi
badan perawat
- Melepaskan penutup jarum
- Memegang ampul dengan tangan yang tidak dominan
- Menarik obat dengan dari ampul sesuai dosis (leher
ampul ada di bawah)
- Mengeluarkan udara dari spuit dengan posisi yang
tepat
- Mengecek ulang volume obat
5. Memasang sampiran bila perlu
6. Memasang alas
7. Menggunakan sarung tangan bila perlu
8. Memilih tempat injeksi yang tepat
9. Bersihkan lokasi injeksi dengan alkohol dengan teknik
sirkuler atau atas ke bawah dengan sekali apusan dan
membiarkan kering sendiri
10. Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok
11. Menyuntikan obat dengan tepat:
- Subcutan : lokasi penusukan dibawah kulit pada
daerah lengan atas sebelah luar/sepertiga bagian
bahu, penusukan dengan lubang menghadap ke atas
dengan sudut 45 derajat pada permukaan kulit
- Intra Muskular: lokasi vastus lateralis (paha),
ventrogluteal, dorsogluteal, deltoid (lengan) ,
penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan posisi tegak lurus atau 90 derajat.
- Intra Cutan: lokasi penusukan dibawah dermis atau
epidermis, penusukan dengan lubang menghadap ke
atas dengan sudut 15-20 derajat pada permukaan kulit
- Intra Vena: lokasi vena mediana cubiti/sefalika
(lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis
(leher), vena frontalis/temporalis(kepala), penusukan
dengan lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah
12. Melakukan Aspirasi
13. Mendorong obat secara perlahan-lahan dan tepat
14. Mencabut jarum dan menekan bekas suntikan dengan
kapas alcohol
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
HEALTH EDUCATION (PENKES)

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Media penkes (brosur, leaflet, lembar balik dll)
- Proyektor
- Laptop
- Peralatan lain jika dengan demonstrasi
2 FASE PRA INTERAKSI
- Verifikasi data
- Mempersiapkan alat dan bahan atau media
FASE ORIENTASI
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur atau langkah-langkah penkes
- Menanyakan kesiapan klien atau kontrak waktu
- Apersepsi
FASE KERJA
- Mengatur posisi yang nyaman untuk klien
- Menjelaskan pengertian penyakit (sesuai topik
penkes)
- Menjelaskan penyebab atau etiologi (sesuai topik
penkes)
- Menjelaskan tanda dan gejala penyakit (sesuai topik
penkes)
- Menjelaskan pencegahan penyakit (sesuai topik
penkes)
- Menjelaskan penatalaksanaan atau perawatan
penyakit (sesuai topik penkes)
- Menjelaskan atau melakukan demonstrasi atau
simulasi (prosedur atau tindakan jika ada)
3 FASE TERMINASI
- Evaluasi (dapat dilakukan sebelum dan sesudah
penkes)
- Menyampaikan rencana tindak lanjut (sebagai follow
up)
- Penutup (apresiasi atau ucapan terima kasih dan
permintaan maaf bila ada kekurangan)

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..
PERAWATAN LUKA

Nama :……………………...........
NPM :……………………...........
Tanggal Ujian :……………………...........

Petunjuk Penilaian
1 = tidak dilakukan
2 = perlu perbaikan
3 = mampu
4 = mahir

No PROSEDUR TINDAKAN DILAKUKAN

1 2 3 4

1 PERSIAPAN ALAT
- Bak instrumen steril
- Pinset anatomis 2
- Pinset sirugis
- Gunting jaringan
- Kapas steril
- Kasa steril
- Cairan antiseptik
- Cairan NaCl
- Sufratul
- Hipavik atau plester
- Alkohol
- Sampiran
- Gunting plester
- bengkok
- pengalas
- korentang
- cairan desinfektan atau klorin
2 TAHAP PRA INTERAKSI
- Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
TAHAP KERJA
- Pasang sampiran
- Siapkan hipavik atau plestes, kasa steril yang telah
diberi cairan NaCl, supratul
- Pakai handscoon bersih
- Buka balutan dengan menggunakan kapas yang telah
diberi alkohol dan dilepas sesuai arah tumbuhnya
rambut (tidak steril)
-
Masukan pinset yang telah digunakan kedalam
larutan desinfektan atau klorin
- Ganti dengan handscoon steril
- Bersihkan luka menggunakan kasa yang telah diberi
NaCl dari dalam keluar sampai bersih
- Keringkan dengan kassa kering steril dari dalam ke
luar
- Observasi luka apakah ada jahitan, tanda infeksi, ada
rembesan atau cairan/eksudat dan lihat area disekitar
luka
- Beri supratul pada area luka
- Tutup luka menggunakan kassa steril
- Masukan pinset yang telah dipakai ke larutan
desinfektan atau klorin
- Fiksasi atau plester pada area tepi terlebih dahulu (3
plester) atau menggunakan hipavik
- Beritahu pasien tentang hasil observasi
- Buka sampiran
3 TAHAP TERMINASI
- Melakukan evaluasi tindakan/respon klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Nilai Akhir : ∑ (Nilai X Bobot) Nilai Akhir


4
Keterangan Penilai,
< 60 =1
60 – 74 =2
75 – 84 =3
85 – 100 =4 …………………..

Anda mungkin juga menyukai