Oleh :
KELOMPOK 5
MARYAM NABILA DARWIS (30100120006)
MAHDIA PUSPA MELATI (30100120015)
M. WAHYU AL YUBI (30100120014)
MUHAMMAD NAUFAL AZMI (30100118123)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
Kami dari kelompok (Tiga) mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Hj.
Rahmi Darwis., M.Ag. Selaku dosen pengampu mata kuliah Tarekat yang telah
membimbing kami, dan kepada semua pihak yang turut membantu dalam
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi kami, khususnya bagi
Samata, 26 Oktober
2022
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Perkembangan Tarekat Sanusiyah................................................................3
B. Tokoh-Tokoh Tarekat Sanusiyah..................................................................6
C. Ajaran-Ajaran Tarekat Sanusiyah.................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tarekat berarti jalan atau petunjuk dalam pelaksanaan suatu ibadah yang
sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW yang dikerjakan oleh para sahabat dan tabi’in secara turun-temurun sampai
kepada guru-guru atau mursyid. Salah satu kelompok aliran tarekat yang ada ialah
tarekat sanusiyah.
(memperbaiki dan memperbarui) di atas dasar al-Qur`an dan sunnah yang muncul
di Libya dan selanjutnya menyebar ke utara Afrika, Sudan, Somalia dan sebagian
negara Islam. Dakwah Sanusiyah berdiri di Libya pada abad tiga belas hijriyah
atau abad sembilan belas masehi setelah pendirinya merasakan kelemahan kaum
muslimin dan keterbelakangan mereka dari sisi agama, sosial dan pilitik, maka dia
Muhammad Ali as-Sanusi. Syeikh Muhammad bin Ali as-Sanusi telah dilahirkan
pada hari Isnin 12 Rabiulawal 1202H/22 Disember 1787M di sebuah tempat yang
adalah seorang ulama yang ikhlas dan suka merendahkan dirinya. Oleh itu, beliau
telah mencapai kemajuan yang pesat di atas jalan kerohanian. Tarekatnya bebas
dari syirik dan khurafat. Beliau menyeru kepada ijtihad dan memerangi taqlid.
1
2
B. Rumusan masalah
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Tarekat Sanusiyah
Sebuah tarekat yang lahir dan sangat luas tersiar di Afrika Utara ialah
Sanusiyah, tarekat yang bersifat sangat keras, terutama dalam melakukan jihad
didirikan oleh Ibn Dabbagh. Yang merupakan cabang juga dari Amirghaniyah dan
Indrisiyah. Tetapi ada orang mengatakan, bahwa Khadhiriyah itu yang berasal
dari Sanusiyah. Tarekat ini terutama tersiar pada hari-hari pertama di Jaghbub
tarekat Sanusiyah ini berkembang oleh seorang tokoh tarekat yang bernama Sidi
Muhammad bin Ali As-Sanusi" dan oleh karena ia termasuk cucu daripada Al-
Idrisi, maka tarekat ini' dinamakan juga Al-Idrisiyah. Sanusi lahir dalam tahun
Mengenai riwayat hidup daripada pendiri tarekat ini dapat kita ceriterakan,
Bahwa As-Sanusi mula-mula mendapat didikan agama dari seorang guru ternama
Abu Ras (mgl. 1823 M) Dan Belganduz 1829 M) di tempat tinggalnya sendiri.
Kemudian Sanusi pergi ke Fas dari tahun 1821 sampai 1828, dan di sana ia
memperdalam ilmunya mengenai tafsir Qur'an, ilmu Hadis, ilmu Hukum Fiqh, dll.
3
4
Sabia, dan di sana dalam tahun 1837 untuk pertama kali ia membuat zawiyah,
waktu di Cyreinaica, di mana ia mendirikan pula zawiyah suluk dari tarekat Rifa'i,
Sampai tahun 1855, Kota mana pada awal mulanya sangat sepi, tetapi kemudian
pengikut pengikutnya yang gagah perkasa. Ia Meninggal dalam kota ini dan
anak, pertama yang tua bernama Sidi Muhammad Al-Mahdi (lahir 1844 dan
bernama Sidi Muhammad Asy-Syarief (lahir 1846 dan meninggal 1896) Al-
Idris, yang lahir 1883, dalam dua tahun diangkat menjadi raja kecil, di bawah
pengawasan itali, dan memerintah antara 1916 sampai 1923, anak yang lain
bernama Sidi Ridha, yang mempunyai 6 orang anak, masing-masing bernama Sidi
Ahmad Syarif, lahir 1880, menjadi khalifah daripada tarekat neneknya antara
1901 sampai 1916, kemudian dalam perang dunia pertama ia memihak kepada
jerman tetapi ia pergi ke turki dan turut dalam mengadakan propaganda untuk
5
mendirikan gerakan Pan Islamisme serta bertempat tinggal di Ankara. Lima orang
anaknya yang lain bernama Sidi Muhammad Al-‘Albid menjadi tuan tanah di
yang menjadi ketua parlemen Itali di Cyreneica dalam tahun 1921, Sidi Al-Hallal
yang dalam tahun 1859, berjumlah hanya dua puluh dau buah, meningkat dalam
1884 sampai seratus buah banyaknya. Di antara wirid-wirid yang dilakukan secara
sir oleh penganut-penganut tarekat ini ialah ucapan: "Ya Latif" sebanyak seribu
kali, kemudian dalam hukum, sangat memegang kepada Qur'an dan Hadits.
kuat memegang mazhab Maliki dan membuka pintu ijtihad untuk penetapan
hukum. Dalam kitab Sabilul Mukminin fi Thariqil Arba'in, yang berisi zikir-zikir
serta hizib-hizib tarekat ini, kita ketahui bahwa tujuannya tidak menyeleweng
kepada hal-hal yang dibuat-buat. Di antara kitab-kitab yang menyiarkan ajaran ini
kita sebutkan Kitab Risalah karangan Hasan Ujaimi (1702), yang kemudian
Iqdul Juman. Mengenai zikir Halliyah yang juga menjadi pembicaraan dalam
tarekat ini banyak diterangkan oleh Abi Sa'id Al-Qadiri dalam kitab nya Adabuz
Zikir, yang ditulis dalam tahun 1686 di India, oleh Ivanov disebut dalam
dan Thaibiyah, sebagai yang pernah dirasa orang dalam perkembangan nya di Fas,
6
mungkin diperoleh Sanusi di Mekkah, tatkala ia belajar pada gurunya Ahmad bin
dan yang menjadi guru juga dari dua buah tarekat lain Rasyidiyah dan
Amirghaniyah. Saya catat beberapa hal mengenai tarekat ini, karena dengan tidak
muballigh, tentu banyak sedikit sudah dipengaruhi oleh paham-paham tarekat ini.
Syaikh Muhammad bin Ali as-Sanusi, 1202 – 1276 H/ 1787 – 1859 M, dia
adalah pendiri gerakan ini, disebut dengan Sanusiyah nisbat kepada kakek
keempatnya.
Syaikh ini lahir di Aljazair, tumbuh di lingkungan ilmu dan takwa, ketika
Marokko, setelah itu dia mulai berkeliling di negeri-negeri Arab demi menambah
ilmu. Dia mengunjungi Tunisia, Libya, Mesir, Hejaz dan Yaman kemudian ke
Mekkah, di sini dia mendirikan sebuah kelompok di salah satu sudut kota yang
Syaikh ini menulis hampir empat puluh kitab dan risalah, di antaranya: ad-
Eropa ke utara Afrika dan serangan Italia ke Libya, maka pada tahun 1917 M dia
meminta bantuan kepada khilafah Usmaniyah di Turki tetapi tidak direspon. Dia
Mushthafa adalah pembela agama seperti yang diisukan dan demi menghadapi
Damaskus pada tahun 1923 H, ketika orang-orang Perancis merasa bahwa Syaikh
mujahid, singa dari Qairuwan, usia tujuh puluh tahun tidak menghalanginya
persenjataan yang modern pada masa itu, sebelum akhirnya para penjajah itu
berhasil menangkapnya dan menjatuhkan hukuman mati atasnya pada hari Rabu
16 September 1931 M.
e. Gerakan ini tegas dalam perkara ibadah, zuhud mereka terlihat pada
pohon yang ditanam dan daun daunnya.” Dari sini maka pertanian dan
mereka.
9
2. Dzikir-Dzikir
Allah”.
c. Allahumma salli ‘ala sayyidina Muhammadin, Nabiyyil ummiyyi wa
kepada Muhammad, nabi yang ummi dan kepada sanak keluarga dan
sahabatnya semua”.
3. Wirid-Wirid
d. Baca nama Allah “al Latif” 129 kali, direferensi yang lain dikatakan
1000 kali.
g. Baca Hizb al-Saif al-Mughni dan Doa penutup pada waktu afdhal yaitu
sahur.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Robin hood
11