Disusun oleh :
Muhammad Muarif Munthasir (2210104010046)
Daniel muyassar (2210104010122)
Ananta Mulya Rachman (2210104010130)
Dwi Fadiya Alniza (2210104010056)
Yulia Sri Wahyuni (2210104010012)
Puji syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayah sehingga kelompok 2 dapat menyelesaikan penulisan makalah
pengantar ilmu politik ini. Makalah yang berjudul “Subkultur Elit Dan massa” ini
merupakan penulisan karya makalah dalam upaya untuk meningkatkan
pemahaman para teman teman mahasiswa sekalian terhadap pengaruh subkultur
elit dan massa serta pengetahuan lebih dalam tentang subkultur elit dan masa.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para teman teman
kelompok 2 yang sudi kiranya menyelesaikan proses pembuatan dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang
membangun penulis tunggu demi kemajuan kami sebagai penulis di masa
mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Masalah....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian..............................................................................................4
BAB II TEORI............................................................................................................5
2.1 Pengertian Subkultur.........................................................................................5
2.2 Asal istilah........................................................................................................6
2.3 Karakteristik......................................................................................................6
2.4 identifikasi.........................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................14
3.1 Desain Penelitian............................................................................................14
3.2 Partisipan Dan Tempat Penelitian...................................................................15
BAB IV PENUTUP...................................................................................................24
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................24
4.2 Saran...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep yang terus bergerak yang bersifat kostitusif bagi objek studinya. Ia
adalah sebuah terminologi klasifikatoris yang mencoba memetakan dunia social
dalam suatu tindak reprensentasi. Subkultur tidak hadir sebagai objek autententik
melainkan dikemukakan oleh para teoritisi subkultur. Arus mobilisasi yang
berkembang pesat menyebabkan pertumbuhan signifikan pada masyarakat
pendatang. Demografis suatu Negara pada saat ini hamper dihuni oleh berbagai
kelas social serta etnik, ras dan agama yang majemuk. Disatu sisi kelas social
merupakan bagian dari subkultur yang menentukan perilaku atau tindakan
konsumen terhadap produk barang atau jasa.
3
4
BAB II
TEORI
Pada saat yang sama, beberapa ahli teori abad ke20 telah melakukan studi
khusus dalam budaya. Ini adalah kasus dick hebdige, peneliti social, yang
6
menerbitkan bukunya; Subculture: meaning of style, pada tahun 1979 dan yang
merupakan kontribusi berharga untuk studi budaya yang dilakukan di pusat studi
budaya kontenporer (CCS) dari universitas Birmingham inggris, sebuah institusi
tempat ia meninba ilmu di bidang sosiologi, sehingga hebdige dijadikan sebagai
reverensi penting ketika berhadapan dengan subjek subkulter anak muda.
2.3 Karakteristik
Subkultur sering dikaitkan dengan orang orang dari segala usia dan kelas
social yang memiliki preverensi umum dalam hiburan, dakam arti symbol tertentu
yang digunakan dan dalam penggunaan media social komunikasi, prilaku,
keanehan dan bahasa, antara laintidak begitu terkenal. Dalam pengertiaan ini
dikatakan bahwa perusahaan, sekte dan banyak kelompok atau segmen
masyarakat lainnya dapat diamati dan dipelajari sebagai subkultur.
2.4 Identifikasi
Pada tahun2007, kengelder mengusulkan 6 cara kunci dimana subkultur
dapaat diientivikasi, yaitu:
Melalui hubungan sering negative mereka untuk bekerja.
Melalui hungan negative atau anbivalen mereka ke kelas.
Melalui hubungan mereka dengan wilayah.
Melalui gerakan mereka keluar dari rumah dan menjadi bentuk
non .domestic milik (yaitu kelompok social selain keluarga).
Melalui hubungsn mereks secara mereka berlebihan.
Melalui penolakan mereka tentang hal dasar dari kehiduan biasa.
7
2.5 Elite
Dalam pengertian umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang
dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus
dapat diartikan sekelompok orang terkenal dan terkemuka dibidang bidang
tertentu dan khususnya golongan tertentu dan khususnya golongan kecil yang
memegang kekuasaan.
2.6 Massa
Istilah massa digunnakan untuk menunjukkan suatu pengelompokan
kolektif lain yang terjadi secara spontan tetapi secara fundamental berbeda dengan
hal hal yang lain dengan kata lain massa adalah kaum rakyat ataupun masyarakat.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam hal ini subkultur yang terjadi didalam internal massa dapat
dikemukakan melalui pendapat pendapat serta gerakan perubahan oleh massa
sendiri yang mempelopori perubahan budaya dan kebiasaan pada mereka. Contoh
yang bisa kita amati seperti halnya perpolitikan di Negara kita tercinta yang mana
mengedepankan aspirasi serta pemikiran pemikiran massa untuk perubahan yang
ada. Bukan hanya pada Negara juga terhadap individual yang kemudian menjadi
kebiasaan bersama yng selanjutnya menjadi budaya perubahan terbaru dari
sebelumnya. Hal demikianlah yang dapat dipahami sebagai subkultur massa
sebagai agen perubahan mandirri pada tiap individu
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil materi yag telah penulis paparkan, dapat disimpulkan bahwa:
4.1.1 Kondisi organisasi kepramukaan MAS Ruhul Islam Anak Bangsa yang
sangat mengalami penurunan harus segera di temukan jalan keluar yang
terbaik, demi bangkitnya kembali kepramukaan di MAS Ruhul Islam
Anak Bangsa agar bisa bersaing dengan gugus depan yang dimiliki oleh
pesantren pesantren, serta dayah modern yang ada. Hal itu juga isa
menjadi tolak ukur prestasi kebanggan yang akan mengharumkan nama
MAS Ruhul Islam Anak Bangsa dalam sejuta prestasi yang dimiliki
khususnya dibidang kepramukaan yang mungkin bisa mengukir prestasi
di event daerah, nasional, maupun internasional.
4.1.2 Dengan dinonaktifkannya kegiatan organisasi kepramukaan di MAS
Ruhul Islam Anak Bangsa membuat kreatifitas santri sedikit
menurun.Banyak kegiatan yang bisa kreatifitas akan tetapi
kegiatankepramukaan merupakan salah satu kegiatan organisasi yang
cocok dalam membina karakter, mental, kemandirian dan tidak lupa
membina dan meningkatkan kualitas pemikiran dalam berinovatif dan
menciptakan berbagai pemikiran kreatif dalam ranah kreatifitas dapat
meningkatkan kualitas bangsa dan negara.Oleh karenanya penonaktifan
pramuka merupakan langkah yang salah bagi santri MAS Ruhul Islam
Anak Bangsa. Karena hal tersebut bisa menjadi salah sat penghalang
peningkatan kreatifitas santri.
5.2.2 Hendaknya lebih banyak melakukan pengkajian terhadap dampak
nonaktifnya kegiatan kepramukaan di MA Ruhul Islam yang telah
didaftar pada kwarcab, namun nonaktif kegiatan pramuka tersebut.
5.2.3 Melakukan Kembali peninjauan semangat para santri dalam
berkegiatan pramuka sebagai ajang untuk mengeluarkan segala
ekspresi yang ada dan sebagai wadah penggalian karakter dan
DAFTAR PUSTAKA
11