STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Dr. H. Noorchalis Asnawi,M.Kes Direktur Assesment gizi adalah suatu proses pengumpulan data dalam PENGERTIAN upaya mengidentifikasi masalah gizi dan upaya intervensi yang akan dilakukan. Acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan assesmen TUJUAN gizi 1. SK.DIR.No. tentang Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah KEBIJAKAN Sakit bina kasih PROSEDUR 1. Perawat melakukan skrining gizi awal pada pasien baru dengan kriteria penilaian > 2 berarti pasien berisiko malnutrisi maka akan dirujuk ke Ahli gizi. 2. Setelah dirujuk ke Ahli gizi, maka Ahli gizi melakukan pengkajian gizi dengan menggunakan formulir IMT maksimal 2x24 jam. Untuk pasien malnutrisi pengkajian ulang dilakukan 3 hari sekali. Sedangkan untuk pasien yang tidak malnutrisi pengkajian ulang dilakukan 1 minggu kemudian 3. Penanganan pasien disesuaikan dengan penilaian pengkajian gizi, antara lain : penilaian A (status gizi baik) akan ditangani oleh D3 gizi penilaian B (status gizi kurang) akan ditangani oleh D3 gizi yang, sedangkan penilaian C (status gizi buruk) akan ditangani oleh Dokter DPJP 4. Ahli gizi selanjutnya melakukan Asuhan Gizi / Nutrition Care Proces (NPC) menggunakan ADIME yang terdiri dari : A (Asessment) berisi pengukuran antropometri, biokimia, keadaan klinis/ fisik dan riwayat gizi serta pola makan pasien D (Diagnosa gizi) yaitu membuat dignosa gizi berdasarkan Problem, Etiologi dan Sign (PES) I (Intervensi gizi) yaitu Ahli gizi menentukan diet dan menghitung kebutuhan zat gizi pasien dan melakukan perencanaan intervensi lainnya seperti konsultasi gizi PENYUSUNAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS BINA KASIH 00 2/2 PEKANBARU
ME (Monitoring dan Evakuasi) yaitu Ahli gizi
melakukan monitoring dan evaluasi dan mencatatnya dilembar yang tersedia