Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Becana alam merupakan peristiwa atau rangkaian peritiswa yang mengganggu


bahkan megancam kehidupan manusia yang disebabkan oleh alam diantaranya
berupa gempa bumi, tsunami, letusan gunung, banjir, kekeringan, angin topan dan
tanah longsor. [1]
Dengan letak astronomis di 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan)
dan 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur) Demikian juga Secara
geografis Indonesia merupakan Negara yang memiliki karakteristik rawan bencana
dikarenakan wilayahnya dilalui oleh the ring of fire (cincin api) dunia. Indonesia juga
terletak di tiga lempeng aktif dunia menyebabkan Indonesia sangat penuh dengan
aktifitas tektonik maupun vulkanis. Pada umumnya Bencana yang paling sering terjadi
adalah gempa bumi dan bencana yang paling berpotensi terjadi dengan dampak
kerugian besar adalah Bencana Letusan Gunung Api. Menurut catatan Geospasial
BNPB Indonesia memiliki 143 gunung api dan 127 diantaranya berstatus aktif. 127
gunung api ini terbagi atas 3 tipe diantaranya: Gunung Api Tipe A berjumlah 77
gunung, Gunung Api Tipe B berjumlah 29 gunung dan Gunung Api tipe C berjumlah
21 gunung.[2]
Provinsi Sulawesi Utara sendiri memiliki Sepuluh gunung api yang hingga saat
ini masih terpantau aktif, diantaranya : Gn.Awu, Gn.Karangetang, Gn.Ruang,
Gn.Tangkoko, Gn.Mahawu, Gn.Lokon, Gn.Soputan dan Gn.Ambang, Serta 2 gunung
api bawah laut yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe, yakni Gn.Submarine
1922 dan Gn.Banua Wuhu.
Terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Gunung Api Awu adalah gunung yang
berjenis Stratovolcano dengan Kubah Lava dan berada pada titik koordinat 03O 40'
LU dan 125O 30' BT. dengan ketinggian 1320 meter di atas permukaan laut, di Pulau
Sangihe besar.

Memiliki 19 catatan erupsi ringan hingga besar mulai dari tahun 1640- 2004.
Berikut adalah beberapa erupsi besar : 1711,1812,1856,1892 dan 1966. Gunung api
Awu memiliki karakteristik erupsi yang bersifat freatomagmatik- magmatik, adalah
erupsi yang dapat disertai dengan semburan uap, lumpur gas, dan abu vulkanik gunung
api serta lontaran material pijar yang utamanya mengarah ke sektor Barat, Barat daya,
hingga Utara. Erupsi terakhir gunung api Awu yang terjadi pada tanggal 8-10 Juni
tahun 2004 adalah erupsi magmatik, kolom asap dengan ketinggian 1000 – 3000 meter
dari atas puncak dengan ketebalan abu 0.5 – 1mm dan tidak memakan korban jiwa
dengan jumlah penduduk yang mengungsi sekitar ± 18,648 jiwa. Erupsi tersebut juga
mengakibatkan munculnya kubah lava dan lapangan fumarola yang di sertai gas-gas
𝐶𝑂2 , 𝐻2 S, 𝑁2 , 𝐶𝐻4 yang dalam kadar tinggi atau diatas batas aman dapat

membahayakan jiwa manusia. [4]

Adapun dampak langsung jika kembali terjadi letusan Gunung Awu di kemudian
hari adalah seperti luncuran awan panas, lontaran piroklastik dan aliran lava maupun
hujan lahar yang mungkin akan terjadi secara tidak langsung pada cuaca hujan, dapat
disimpulkan bahwa kawasan dalam zonasi wilayah rawan bencana berpotensi
mengalami kerusakan secara fisik, bahkan mengancam keselamatan jiwa masyarakat.

Untuk memperkecil jumlah korban jiwa akibat erupsi maka Badan


Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe khususnya Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan bertugas untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat mengenai Jalur Evakuasi secara luas dan cepat, dalam hal ini para
penyuluh dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada sekarang ini untuk
mempermudah kinerja dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe yakni Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

1.2. Rumusan Masalah


Setelah dilakukan penelitian di Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kepulauan Sangihe khususnya Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
bahwa informasi mengenai Jalur Evakuasi Gunung Api Awu di Kabupaten Kepulauan
Sangihe belum tersampaikan secara baik kepada masyarakat Sangihe khususnya bagi
mereka yang tinggal di sekitar Kawasan Rawan Bencana. Proses penyampaian
informasi mengenai jalur evakuasi masih dilakukan secara manual seperti penyuluhan
di balai desa . Untuk itu, penulis mengemukakan ide berupa: Membuat sebuah Sistem
Informasi Jalur Evakuasi Bencana Gunung Api Awu di Kabupaten Kepulauan
Sangihe.

1.3. Batasan Masalah


Fitur yang terdapat dalam Sistem Informasi Informasi Jalur Evakuasi ini
berupa :
1. Peta Kawasan Rawan Bencana yang meliputi 3 Kecamatan di kaki
Gunung Api Awu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Yakni Kecamatan
Kendahe, Kecamatan Tahuna Barat dan Kecamatan Tahuna.
2. Informasi Jalur Evakuasi Bencana Gunung Api Awu Kabupaten
Kepulauan Sangihe di Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tahuna Barat &
Kecamatan Tahuna

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah Sistem Informasi Jalur
Evakuasi Bencana Gunung Api Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

1.5. Manfaat Penelitian


1. Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe
khususnya Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dapat dipermudah
dalam proses penyampaian informasi mengenai jalur evakuasi.
2. Mengedukasi Masyarakat agar dapat mengetahui pemetaan zona rawan
di 3 Kecamatan yang mungkin terdampak, yakni Kecamatan Kendahe,
Kecamatan Tahuna Barat dan Kecamatan Tahuna.
3. Masyarakat lebih dimudahkan dalam memperoleh informasi dan
pengetahuan mengenai jalur evakuasi di 3 Kecamatan yang mungkin
terdampak, yakni Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tahuna Barat dan
Kecamatan Tahuna.
4. Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman
dalam pengimplementasian ilmu pengetahuan yang diterima selama
masa studi dan Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mampu dalam
menyusun karya ilmiah……………………………………

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ditulis untuk memberikan gambaran umum tentang
penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan yang dihadapi,
menentukan tujuan dan kegunaan penelitian yang kemudian diikuti dengan pembatasan
masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini membahas tentang berbagai konsep dasar teori yang berkaitan dengan topik
penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini membahas analisis terhadap system yang dibuat yakni Sistem Informasi Jalur
Evakuasi Gunung Api Awu Kabupaten Kepulauan Sangihe

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas perancangan Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api Awu
Kabupaten Kepulauan Sangihe

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil analisis dan memberikan masukan atau
saran bagi perbaikan sistem untuk memperoleh kesempurnaan sistem.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Gunung Api


Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang menonjol yang letaknya jauh
lebih tinggi tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Secara umum gunung
memiliki lereng yang curam dan tajam. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung
dengan puncak lebih besaran tertentu, misalnya Encyclopedia Britannica membutuhkan
ketinggian 2000 kaki (610 meter) agar bisa didefinisikan sebagai gunung.[5]
Sedangkan Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial
yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. [6]
Gunung api dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yakni: Gunung Api Aktif,
Gunung Api Dorman (Tidur) dan Gunung Api Mati, berdasarkan kapan terakhir kali
gunung tersebut mengalami erupsi dan kemungkinan untuk kembali terjadi erupsi
( Fiona Watt, 2004:37) [5] . Juga dengan Tipologi yang dapat dikategorikan menjadi 3
Tipe yakni :
a. Gunung api tipe A merupakan gunung api yang pernah mengalami erupsi
magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600 Masehi.
b. Gunung api tipe B adalah gunung api yang belum mengalami erupsi magmatik
setelah 1.600 masehi, tetapi masih menunjukan adanya aktifitas solfatora
(mengeluarkan hembusan gas dengan kandungan belerang).
c. Gunung api tipe C yaitu gunung yang belum tercatat kejadian erupsinya dalam
sejarah, namun melangsungkan aktifitas fumaarol (hembusan gas) pada tingkat
yang lemah. (Koesoemadinata, 1979 dalam Nana Sulaksana, 1988:33).
Dengan demikian Gunung api tipe A memiliki tingkat bahaya yang paling
mengancam dibandingkan gunung api tipe B dan C.

2.2. Jalur Evakuasi


Jalur Evakuasi adalah jalur yang diperuntukan untuk menghubungkan suatu area
ke area lainnya yang lebih aman dalam keadaan darurat. Jalur Evakuasi juga
merupakan lintasan yang digunakan sebagai pemindahahn langsung dan cepat dari
orang-orang yang akan menjauh dari ancaman atau kejadian yang dapat
membahayakan (Abraham, 1994). Jalur Evakuasi dibuat berdasarkan pertimbangan
berdasarkan syarat-syarat jalur evakuasi yang layak dan memungkinkan. Adapun
syarat-syarat jalur evakuasi adalah sebagai berikut :

a. Keamanan Jalur
Jalur Evakuasi terkonfirmasi aman dari benda-benda berbahaya yang dapat
menimpa diri seseorang.
b. Jarak Tempuh Jalur
Jarak Jalur Evakuasi ke area titik kumpul aman harus jarak yang cepat.
c. Kelayakan Jalur
Jalur yang akan ditetapkan sebagai Jalur Evakuasi adalah area yang paling
maksimal sehingga tidak memberi hambatan pada saat proses evakuasi. [7]

2.3. Kabupaten Kepulauan Sangihe


Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah salah satu Kabupaten yang berada di
Provinsi Sulawesi utara yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan
Sangihe Talaud pada tahun 2000 . Dengan luas wilayah 1.012,94 𝑘𝑚2 Kabupaten
Kepulauan Sangihe memiliki jumlah rumah tangga 34.253 dan jumlah penduduk
sebanyak 130.883 jiwa, sedangkan Kecamatan Tahuna sebagai wilayah terpadat
sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, yaitu 749,46 jiwa perkilometer
persegi, berdasarkan hasil proyeksi Badan Pusat Statistik Tahun 2018.[8]

2.4. Metode (Unified Software Development Process)


Metode USDP merupakan metodologi yang digunakan untuk pengembangan
perangkat lunak. Yang diutamakan untuk perangkat lunak yang berorientasikan objek.
Yang kemudian dikenal dengan istilah UP (Unified process) Setelah dilakukan
pengembangannya oleh Graddy Booch, Ivar Jacobson dan James Rumbaugh. Yang
secara konsisten ditujukan untuk beradaptasi dengan tren pengembangan perangkat
lunak.[9]
Gambar 2.1 Unified Software Development Proces

Adapun tahapan analisa dan perancangan metode USDP [10] adalah sebagai berikut :

1. Inception, Adalah tahap awal perancangan sistem dengan mengumpulkan hal-


hal yang mencakup kebutuhan pengembangan sistem.
2. Elaboration, merupakan fase lanjutan untuk melakukan perancangan sistem .
3. Construction, akktivitas yang dilakukan dalam fase ini adalah membuat
pemodelan, membangun sistem yang kemudian dilakukan pengujian hasilnya.
4. Transition, Setelah tahap demi tahap telah berhasil dilakukan maka selanjutnya
adalah menyerahkan sistem kepada user.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pikir


Dibawah ini merupakan tahapan penelitian
No Tahap Input Proses Alat Output
1 Persiapan a) Survey dan  Wawancara  Alat Identifikas
Wawancara di Tulis i Masalah
Bidang I BPBD Menulis
Kab.Kepl Sangihe
b) Berkonsultasi
Dengan Dosen
Pembimbing
2 Pengumpulan a) Wawancara  Wawancara  Alat Data
Data bersama dengan  Studi Tulis Mentah
Pegawai Kantor Literatur Menulis
BPBD  Observasi  Kamera
Kab.Kepl.Sangihe  Studi Drone
b) Wawancara Dokumentasi
bersama Pegawai
PVMBG
Kab.Kepl.Sangihe
c) Penginderaan Data
gambar dan video
di Lokasi
Penelitian
3 Desain a) Identifikasi  Wawancara  Alat Batasan
Penelitian Masalah  Studi Tulis Masalah
b) Berkonsultasi Literatur Menulis
Dengan Dosen  Laptop
Pembimbing
4 Pengembanga a) Data Mentah  Studi  Alat Sistem
n Aplikasi b) Batasan Masalah Literatur Tulis Informasi
c) Berkonsultasi  Metode Menulis Jalur
Dengan Dosen USDP  Laptop Evakuasi
Pembimbing  Membuat Gunung
Kode Api Awu
Sumber Kabupaten
Kepulauan
Sangihe
5 Penyusunan a) Hasil Perancangan  Kesimpulan  Alat Laporan
Laporan Sistem dan Saran Tulis Hasil
b) Berkonsultasi Menulis Penelitian
Dengan Dosen  Laptop
Pembimbing
3.2. Persiapan

3.2.1. Survey di BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe


Dilakukan survey dan wawancara di BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe
Khususnya di Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan untuk mengetahui tupoksi
serta untuk mengetahui proses bisnis yang diberlakukan.

3.2.2. Identifikasi Masalah


Masalah yang ditemukan yakni :
1. BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe Khususnya Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan Masih menggunakan cara manual dalam mengedukasi
masyarakat mengenai informasi Jalur Evakuasi. Dalam hal ini Tim
Penyuluh melakukan Sosialisai.

3.3. Pengumpulan Data

3.3.1. Wawancara
Wawancara dilakukan bersama dengan Sekertaris, Kepala Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan serta Staff Pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kab. Kepl. Sangihe.

3.3.2. Data Mentah


Data Mentah diperoleh dari hasil wawancara yang telah dilakukan, data
mentah ini berupa data primer yang selanjutnya akan digunakan untuk kebutuhan
Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api Awu Kabupaten Kepulauan Sangihe

Berikut ini adalah tabel data jumlah penduduk beserta luas wilayah Kelurahan dan
Desa per kecamatan menurut Badan Pusat Statistik dari hasil Proyeksi tahun 2019
[8]

Tabel 3.2. Data Penduduk dan Luas Wilayah Kecamatan Kendahe


NO DESA/ JUMLAH PENDUDUK TOTAL LUAS
KELURAHAN LAKI- PEREMPUAN WILAYAH
LAKI (Ha)
1 TARIANG LAMA 539 515 1054 999
2 TALAWID 626 573 1199 1089
3 KENDAHE II 634 606 1240 1231
4 KENDAHE I 422 423 845 817
5 MOHONGSAWANG 554 518 1072 1020
6 PAMPARALAENG 497 477 974 960

Tabel 3.3. Data Penduduk dan Luas Wilayah Tahuna Barat


NO DESA/ JUMLAH PENDUDUK TOTAL LUAS
KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN WILAYAH
(Ha)
1 ANGGES 427 515 840 460
2 PANANEKENG 522 570 1092 495
3 KOLONGAN 440 409 849 393
MITUNG
4 KOLONGAN 399 412 811 160
BEHA
5 KOLONGAN 386 373 759 402
BEHA BARU
6 KOLONGAN 721 697 1418 529
AKEMBAWI

Tabel 3.4. Data Penduduk dan Luas Wilayah Kecamatan Tahuna


NO DESA/ JUMLAH PENDUDUK TOTAL LUAS
KELURAHAN LAKI- PEREMPUAN WILAYAH
LAKI (Ha)
1 SANTIAGO 1424 1338 2762 185
2 MANENTE 1217 1256 2473 80
3 MAHENA 689 612 1301 679
4 BUNGALAWANG 975 1011 2076 87

3.4. Desain Penelitian

3.4.1. Studi Literatur


Studi Literatur digunakan dengan cara mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber dan data dari penelitian, dalam hal ini metode-metode yang
digunakan oleh para ahli maupun paper penelitian sebelumnya yang terkait
dengan penelitian ini
3.4.2. Batasan Masalah
Adapun dibuatnya Batasan masalah agar penelitian ini Lebih terarah.
1. Ruang Lingkup Wilayah
Penelitian ini berlokasi di zona yang rawan terkena dampak dari
letusan Gunung api Awu di Kab. Kep. Sangihe, khususnya ada di tiga
wilayah kecamatan : Kecamatan Tahuna (Kelurahan Santiago, Kelurahan
Manente, Kelurahan Mahena dan Keluran Bungalawang), Tahuna Barat
(Kelurahan Angges, Kelurahan Pananekeng, Kelurahan Kolomgan
Mitung, Kelurahan Kolongan Beha, Kelurahan Kolongan Beha Baru,
Kelurahan Kolongan Akengbawi), Kecamatan Kendahe (Kampung Tariang
Lama, Kampung Talawid, Kampung Kendahe II, Kampung Kendahe I,
Kampung Mohong Sawang dan Kampung Pampalaraeng).

2. Ruang Lingkup Materi


Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api Awu Kabupaten
Kepulauan Sangihe memuat Informasi tentang Jalur Evakuasi, Jumlah
Penduduk dan Luasan tiap-tiap Desa Atau Kelurahan di Tiga Kecamatan
Rawan Bencana.

3.5. Pengembangan Aplikasi

3.5.1. Metode USDP (Unified Software Development Process)


Metode USDP Merupakan sebuah skema pengembangan perangkat lunak
yang berbasiskan komponen atau berorientasikan obyek sehingga komponen yang
terhubung dengan antarmuka dapat terdefinisikan dengan baik. [9]. Penggunaan
metode USDP dalam penelitian ini karena metode ini lebih unggul dalam
mengarahkan proses penyusunan, dimana peneliti dapat menggunakan diagram
UML yang sama sehingga proses perancangan bias berjalan lebih efisien dan
terarah.
3.6. Penyusunan Laporan
3.6.1. Hasil Perancangan Sistem
Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api
Awu Kabupaten Kepulauan Sangihe.Yang pemanfaatannya dapat digunakan Oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe
khususnya Bidang I pada proses Mitigasi dalam hal ini untuk menyalurkan
informasi mengenai secara efisien. Dan juga lebih banyak Masyarakat yang bisa
teredukasi dengan pemanfaatan sistem ini.

3.6.2. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dari penelitian ini adalah jalan keluar dari permasalahan yang
ditemukan dalam bentuk rangkuman. Yang dibuat berdasarkan rumusan masalah
dan dengan hasil akhir penelitian.
Saran adalah solusi yang bersifat mendidik dan membangun yang kemudian
direkomendasikan untuk penyelesaian masalah yang ditemui.

3.6.3. Laporan Hasil


Berdasarkan hasil dari penelitian telah dijalankan maka dibuat sebuah
laporan sebagai dokumentasi Yang mendeskripsikan tahap demi tahap yang
dilakukan pada proses penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas hasil dari penelitian mengenai Sistem
Informasi Jalur Evakuasi Bencana Gunung Api Awu di Kabupaten Kepulauan
Sangihe yang telah dilakukan.

4.1. Inception
Dalam tahap ini akan dispesifikasikan fitur-fitur yang akan dibuat bardasarkan
dari hasil analisa kebutuhan user

4.1.1. Analisis kebutuhan pengguna


Berikut ini merupakan beberapa prosedur pengumpulan data yang
dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh user
a. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan turun langsung ke Lapangan dan
melihat area permukiman yang mungkin terdampak oleh Bencana letusan
Gunung Api Awu. Dari observasi yang dilakukan ditemukan masalah yang
berhubungan dengan edukasi informasi jalur evakuasi kepada masyarakat
setempat yakni tidak adanya rambu-rambu penunjuk arah evakuasi dan tidak
ada peta yang menggambarkan jalur evakuasi sehingga masyarakat tidak
mendapatkan informasi yang akurat.

b. Wawancara
Dalam tahap ini wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terlibat
mulai dari Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, staff BPBD
Kabupaten Kepulauan Sangihe hingga anggota Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan yang bertugas di Pos SAR Tahuna. Setelah dilakukan wawancara
ditemukan beberapa masalah dan berdasarkan masalah yang ada maka
ditawarkan mengenai Sistem Informasi Jalur Evakuasi Bencana Gunung Api
Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe maka dinas setempat sangat setuju
dan tertarik.

Berikut hasil dari wawancara yang dilakukan :


a) Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan: dengan adanya Sistem
Informasi Jalur Evakuasi Bancana Gunung Api Awu di Kabupaten
Kepulauan Sangihe, dapat mempermudah kinerja dari Bidang Pencegahan
dan Kesiapsiagaan dalam hal penyampaian informasi kepada masyarakat.
b) Pegawai BPBD : dengan adanya sistem informasi ini, sangat memudahkan
pekerjaan dari pegawai setempat.
c) Rescuer Pos SAR Tahuna : dengan adanya sistem informasi ini maka
mempermudah tim SAR melakukan proses evakuasi jika terjadi Bencana
Letusan Gunung Api Awu.

Setelah dilakukan pengkajian data di Instansi terkait maupun di Lapangan,


ditemukan kendala berupa tidak meratanya pemberian informasi mengenai Jalur
Evakuasi di Kepulauan Sangihe.

Tabel 4.1 Problem Statement Matrix


The Problem Ketidak akuratan pemberian informasi kepada masyarakat
Of mengenai Jalur Evakuasi apabila terjadi Bencana letusan
Gunung Api Awu.
Tidak ada platform yang menyediakan informasi mengenai Jalur
Evakuasi

Affect Masyarakat tidak mengetahui informasi tentang Jalur Evakuasi


apabila terkadi Bencana Letusan Gunung Api Awu

The impact of Dampaknya ketika informasi masih belum tersampaikan secara


which is pasti maka proses evakuasi dari tim SAR terhadap masyarakat
tidak akan berjalan secara maksimal.

Succesful Merancang sebuah Sistem Informasi Jalur Evakuasi Bencana


solution Gunung Api Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Yang
would be nantinya diharapkan dapat membantu BPBD Kab. Kepl. Sangihe
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak yang nantinya terkait dengan proses evakuasi.

Selanjutnya berdasarkan hasil pengkajian dari masalah yang ditemukan, maka


dimulailah pembuatan dokumen software requirement system yang nantinya
akan dilampirkan, yang berguna untuk mengidentifikasi rencana awal serta
fitur-fitur yang dibutuhkan, serta mendokumentasikan kepada seluruh pihak
yang terkait demi mencegah terjadinya masalah yang akan muncul pada saat
perancangan nanti.
4.1.2. Menspesifikasikan Fitur
Berdasarkan spesifikasi kebutuhan pengguna pada tahap ini akan
dispesifikasikan fitur-fitur untuk perangkat lunak yang akan dibangun.
a. Sistem Informasi Jalur Evakuasi Bencana Gunung Api Awu di Kabupaten
Kepulauan Sangihe ditujukan kepada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
BPBD Kab. Kepl. Sangihe, BASARNAS Pos SAR Tahuna dan terlebih
khusus untuk masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dibuatnya sistem
informasi ini guna untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang menampilkan
informasi mengenai keakuratan jalur evakuasi bencana letusan Gunung Api
Awu beserta informasi lainnya. Dalam website ini dihadirkan fitur berupa
menampilkan peta jalur evakuasi, data informasi populasi masyarakat di area
yang mungkin terdampak yakni Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tahuna
Barat dan sebagian Kecamatan Tahuna, dan tersedia fitur untuk admin berupa
login/logout.

b. Mengidentifikasi pelaku bisnis


Tabel 4.2 Daftar Aktor dan Tanggung Jawab
Aktor Tugas dan Tanggung Jawab
Admin Mengatur, memberikan dan menambahkan informasi
mengenai jalur evakuasi Bencana Gunung Api Awu di
Kabupaten Kepulauan Sangihe
User Melihat informasi

Fitur-fitur yang dibutuhkan, dibuat berdasarkan hasil wawancara kebutuhan


pengguna. Tabel 4.2 merupakan Stakeholder summary dan tabel 4.3 merupakan
user summary yang dibuat untuk mendefinisikan seluruh pihak yang terkait dan
tabel 4.4 merupakan List Of Requirment.
Tabel 4.3 Stakeholder summary
Stakeholder Tugas dan Tanggung Jawab
Badan Penanggulangan Memastikan agar data yang ada di database telah
Bencana Daerah Kabupaten benar, dan mengupdate informasi yang akan
Kepulauan Sangihe, Bidang diberikan pada Sistem Informasi Jalur Evakuasi
Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Gunung Api Awu.

Tabel 4.4 User Summary


Name Responsibility
Masyarakat Mengakses dan melihat informasi
Tabel 4.5 List Of Requirment
1. Menampilkan Informasi Gunung Api Awu
2. Menampilkan Informasi Jumlah penduduk area rawan bencana
3. Menampilkan fitur peta jalur evakuasi
4. Menampilkan fitur mengolah data untuk pegawai
4.2. Elaboration
Tahap Elaboration merupakan awal dari perancangan perangkat lunak dengan
melakukan pemodelan UML aplikasi dan perancangan Interface.

4.2.1. Pemodelan UML

4.2. Elaboration
Pada tahap ini, merupakan tahap awal perencanaan software dengan
melakukan membuat UML sistem informasi dan merancang interface.

4.2.1. Pemodelan UML


1. Use case
Use case diagram dirancang untuk menunjukkan secara umum fungsi dan
tanggung jawab masing-masing aktor dalam Sistem Informasi Jalur Evakuasi
Bencana Sistem Informasi Gunung Api Awu.

Gambar 4.1 Use Case Diagram


2. Use Case Description
Tabel 4.6 Use Case Description Melihat Titik Evakuasi
Use Case Name: Melihat Titik Evakuasi
Actor: Admin, User
Description: Use case ini digunakan oleh admin dan user dalam
melihat data informasi titik jalur evakuasi gunung api
Awu.
Normal Course: Actor Action System Response
1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika user/admin menampilkan
memilih untuk informasi sesuai
melihat informasi dengan informasi
titik evakuasi. yang dipilih
user/admin.

Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: User dan admin dapat melihat informasi titik jalur
evakuasi gunung api Awu

Tabel 4.7 Use Case Description Melihat Data Wilayah Evakuasi


Use Case Name: Melihat Data Wilayah Evakuasi
Actor: Admin, User
Description: Use case ini digunakan oleh admin dan user dalam
melihat data informasi wilayah evakuasi gunung api
Awu.
Normal Course: Actor Action System Response
1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika user/admin menampilkan
memilih untuk informasi wilayah
melihat informasi evakuasi gunung
wilayah evakuasi api Awu sesuai
gunung api Awu. dengan yang
dipilih
user/admin.
Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: User dan admin dapat melihat informasi wilayah
evakuasi gunung api Awu.

Tabel 4.8 Use Case Description Melihat Sejarah Gunung Awu


Use Case Name: Melihat Sejarah Gunung Awu
Actor: Admin, User
Description: Use case ini digunakan oleh admin dan user dalam
melihat data informasi sejarah gunung api Awu.

Normal Course: Actor Action System Response


1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika user/admin menampilkan
memilih untuk informasi sejarah
melihat informasi gunung api Awu
sejarah gunung api sesuai dengan
Awu. yang dipilih
user/admin.
Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: User dan admin dapat melihat informasi sejarah gunung
api Awu.

Tabel 4.9 Use Case Description Melihat Pengaturan Admin


Use Case Name: Melihat Pengaturan Admin
Actor: Admin
Description: Use case ini digunakan oleh admin dalam melihat
pengaturan admin.
Normal Course: Actor Action System Response
1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika admin menampilkan
memilih untuk pengaturan admin
melihat pengaturan sesuai dengan
admin. yang dipilih
admin.

Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: Admin dapat melihat pengaturan admin.

Tabel 4.10 Use Case Description Tambah Titik Evakuasi


Use Case Name: Tambah Titik Evakuasi
Actor: Admin
Description: Use case ini digunakan oleh admin dalam menambah
titik evakuasi

Normal Course: Actor Action System Response


1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika admin menambahkan ke
memilih menambah database data
titik evakuasi. evakuasi yang di
input admin.

Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: Admin dapat menambah titik evakuasi yang baru.

Tabel 4.11 Use Case Description Tambah Data Wilayah Evakuasi


Use Case Name: Tambah Data Wilayah Evakuasi
Actor: Admin
Description: Use case ini digunakan oleh admin dalam menambah
data wilayah evakuasi
Normal Course: Actor Action System Response
1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika admin menambahkan ke
memilih menambah database data
data wilayah wilayah evakuasi
evakuasi yang di input
admin.

Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: Admin dapat menambah data wilayah evakuasi yang
baru.

Tabel 4.12 Use Case Description Hapus Titik Evakuasi


Use Case Name: Hapus Titik Evakuasi
Actor: Admin
Description: Use case ini digunakan oleh admin dalam hapus titik
evakuasi
Normal Course: Actor Action System Response
1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika admin menghapus ke
memilih database data
menghapus titik evakuasi yang
evakuasi. dipilih admin.

Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: Admin dapat menghapus titik evakuasi yang dipilih.

Tabel 4.13 Use Case Description Hapus Data Wilayah Evakuasi


Use Case Name: Hapus Data Wilayah Evakuasi
Actor: Admin
Description: Use case ini digunakan oleh admin dalam menghapus
data wilayah evakuasi
Normal Course: Actor Action System Response
1. Use case dimulai 2. System akan
Ketika admin menghapus ke
memilih database data
menghapus data wilayah evakuasi
wilayah evakuasi yang dipilih
admin.

Alternate Course: -
Pre-condition: -
Post-condition: Admin dapat menghapus data wilayah evakuasi yang
dipilih.

4.2.2. Class Diagram


Class diagram dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.2 Class Diagram

Terdapat tiga class yang ada diantaranya admin, titik-evakuasi, data-penduduk.


4.2.3. Perancangan Interface
1. Halaman awal
Pada gambar 4.3 merupakan halaman awal bagi admin dan pengguna pada
saat pertama kali mengakses aplikasi.

Gambar 4.3 Halaman awal pengguna


2. Wilayah Evakuasi
Pada gambar 4.4 merupakan tampilan untuk melihat tabel data wilayah
sekitar gunung api Awu yang dapat diakses semua pengguna.

Gambar 4.4 Wilayah evakuasi yang dapat diakses semua pengguna


3. Sejarah Gunung Api Awu
Pada gambar 4.5 merupakan tampilan untuk melihat sejarah gunung api
Awu yang dapat diakses semua pengguna.

Gambar 4.5 Sejarah gunung api Awu yang dapat diakses semua pengguna

4. Login Admin
Pada gambar 4.6 merupakan tampilan untuk login admin.

Gambar 4.6 Login Admin


5. Halaman Utama Admin
Pada gambar 4.7 merupakan tampilan untuk melihat halaman utama admin
Ketika berhasil masuk dengan login menggunakan akun admin.

Gambar 4.7 Halaman Utama Admin

6. Data Wilayah Evakuasi Admin


Pada gambar 4.8 merupakan tampilan untuk melihat data wilayah, tambah
data wilayah dan hapus data wilayah.

Gambar 4.8 Data Wilayah Evakuasi Admin


7. Data Titik Evakuasi Admin
Pada gambar 4.9 merupakan tampilan untuk melihat titik evakuasi, tambah
titik evakuasi dan hapus titik evakuasi.

Gambar 4.9 Data Titik Evakuasi Admin

8. Sejarah Gunung Api Awu Admin


Pada gambar 4.10 merupakan tampilan untuk melihat sejarah gunung api
Awu oleh admin.

Gambar 4.10 Sejarah Gunung Api Awu Admin


9. Pengaturan Admin
Pada gambar 4.11 merupakan tampilan untuk melihan profil admin dan
mengganti data admin.

Gambar 4.11 Pengaturan Admin

4.3. Elaboration
Tahap ini merupakan tahap untuk membangun system dan implementasi
dari perancangan yang dibangun.

4.3.1. Melakukan Pemrograman


Kode sumber terdapat pada lampiran, yang di lampirkan hanyalah kode
sumber yang memiliki fungsi-fungsi penting dalam pembuatan Sistem Informasi
ini Jalur Evakuasi Bencana Gunung Api Awu.

4.3.2. Implementasi Basis Data


1. Tabel-tabel pada basis data
Terdapat tiga buah table pada basis data si-evakuasi-awu yaitu admin
untuk menyimpan data admin, data-penduduk untuk menyimpan data wilayah dan
titik-evakuasi untuk menyimpan data titik evakuasi gunung api Awu.
Gambar 4.12 Tabel pada basis data

2. Struktur tabel Admin


Pada table admin terdapat lima buah atribut masing masing id bertipe data
int dliatur auto increment dan sebagai primary key di tabel admin, nama bertipe
data varchar, role bertipe data varchar, email bertipe data varchar dan password
bertipe data varchar.

Gambar 4.13 Tabel Admin


2. Struktur tabel Data-Penduduk
Pada table data-penduduk terdapat enam buah atribut masing masing id
bertipe data int dliatur auto increment dan sebagai primary key di tabel data-
penduduk, wilayah bertipe data varchar, desa_kelurahan bertipe data varchar,
jumlah_laku_laki dan jumlah perempuan bertipe data int, sedangkan luas wilayah
bertipe data float.

Gambar 4.14 Tabel Data-Penduduk


3. Struktur tabel Titik-Evakuasi
Pada table titik-evakuasi terdapat delapan buah atribut masing masing id
bertipe data int dliatur auto increment dan sebagai primary key di tabel titik-
evakuasi, type bertipe data varchar, nama titik bertipe data varchar, lat bertipe data
double, lng bertipe data double, gambar bertipe data varchar, link_youtube bertipe
data varchar dan keterangan bertipe data text.

Gambar 4.15 Tabel Titik-Evakuasi

4.3.2. Implementasi Interface


1. Halaman Titik Evakuasi (Tampilan Awal)
Pada gambar 4.16 merupakan tampilan halaman titik evakuasi yang
merupakan halaman awal sistem informasi jalur evakuasi bencana gunung api
Awu, terdapat menu titik evakuasi, data wilayah, sejarah gunung awu dan login
untuk admin. Pada halaman ini menyajikan informasi data total titik evakuasi,
total penduduk, total wilayah/kecamatan dan total desa/kelurahan pada bagian
atas, dan pada bagian bawah terdapat tabel titik evakuasi dan map pulau dan area
gunung api Awu.
Gambar 4.16 Halaman Tampilan Awal
Ketika pengguna memilih salah satu titik evakuasi pada tabel akan muncul
tampilan seperti pada gambar gambar 4.17 dan menampilkan pada map untuk
rincian titik evakuasi tersebut, halaman awal ini bisa diakses oleh publik atau
semua pengguna.

Gambar 4.17 Rincian Titik Evakuasi Ketika Dipilih.

2. Halaman Data Wilayah


Pada gambar 4.18 merupakan tampilan halaman data wilayah yang
menampilkan table data wilayah sekitar gunung api Awu, didalam table terdapat
kolong wilayah, desa, jumlah laki-laki, jumlah perempuan dan luas wilayah
tersebut.
Gambar 4.18 Halaman Data Wilayah

3. Halaman Sejarah Gunung Awu


Pada gambar 4.19 merupakan tampilan halaman sejarah gunung Awu yang
berrisi sejarah tentang gunung Awu.

Gambar 4.19 Halaman Sejarah Gunung Awu

4. Halaman Login Admin


Pada gambar 4.20 merupakan tampilan halaman login admin yang
berfungsi sebagai tempat untuk admin bisa masuk dan menggunakan fitur-fitur
untuk menambah titik evakuasi dan titik data wilayah.
Gambar 4.20 Halaman Login Admin

5. Halaman Utama Admin


Pada gambar 4.21 merupakan tampilan halaman utama admin yang berisi
fitur titik evakuasi berupah data table dan tampilan map, menu yang bisa diakses
admin yaitu halaman utama, titik evakuasi, data wilayah evakuasi, sejarah gunung
awu, pengaturan admin dan keluar.

Gambar 4.21 Halaman Utama Admin


Ketika admin memilih salah satu titik evakuasi pada tabel akan muncul
tampilan seperti pada gambar gambar 4.22 dan menampilkan pada map untuk
rincian titik evakuasi tersebut, halaman ini hanya bisa diakses oleh admin.
Gambar 4.22 Rincian Titik Evakuasi Ketika Dipilih Admin.

6. Halaman Titik Evakuasi


Pada gambar 4.23 merupakan tampilan halaman titik evakuasi yang dapat
diakses admin untuk melihat data titik evakuasi, menambah data titik evakuasi
dan menghapus data titik evakuasi.

Gambar 4.23 Halaman Titik Evakuasi


Ketika admin menekan tombol tambah data titik akan muncul modal baru
yang berfungsi untuk menampilkan form pengisian data yang diperlukan untuk
titik evakuasi baru seperti pada gambar 4.24.
Gambar 4.24 Menu Modal Tambah Data Titik Evakuasi

7. Halaman Data Wilayah Evakuasi


Pada gambar 4.25 merupakan tampilan halaman data wilayah evakuasi
yang dapat diakses admin untuk melihat data wilayah evakuasi, menambah data
wilayah evakuasi dan menghapus data wilayah evakuasi.

Gambar 4.25 Halaman Data Wilayah Evakuasi


Ketika admin menekan tombol tambah data wilayah akan muncul modal baru
yang berfungsi untuk menampilkan form pengisian data yang diperlukan untuk
data wilayah baru seperti pada gambar 4.26.
Gambar 4.26 Menu Modal Tambah Data Wilayah Evakuasi
8. Halaman Sejarah Gunung Awu
Pada gambar 4.27 merupakan tampilan halaman sejarah gunung Awu yang
bisa diakses oleh admin.

Gambar 4.27 Halaman Sejarah Gunung Awu

9. Halaman Pengaturan Admin


Pada gambar 4.28 merupakan tampilan halaman pengaturan admin yang
berfungsi menampilkan data admin dan untuk mengganti nama, email dan
password admin.
Gambar 4.28 Halaman Pengaturan Admin
4.4.Transition
Tahap ini merupakan tahap untuk pengujian implementasi, selanjutnya
setelah itu berhasil maka tahap selanjutnya pengembang menyerahkan system
informasi kepada stakeholder.

Tabel 4.14 Tabel Pengujian List Requirement


1. Menampilkan Berhasil
Halaman
Login

2. Menampilkan Berhasil
Titik
Evakuassi
3. Menampilkan Berhasil
Detail Titik
Evakuasi

4. Menambah Berhasil
Data Titik
Evakuasi

5. Menampilkan Berhasil
Data Wilayah

6. Menambah Berhasil
data wilayah

7. Menampilkan Berhasil
Sejarah
Gunung Awu
8. Menampilkan Berhasil
Pengaturan
Admin
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dillakukan maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut;
1. Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api Awu Kab.Kepl. Sangihe
telah berhasil di buat sesuai dengan permintaan Instansi atau Pengguna
dengan menggunakan Metode Unified Software Development Process
(USDP).
2. Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api Awu Kab.Kepl. Sangihe
telah melalui serangkaian pengujian dan dapat berjalan dengan semestinya.
3. Sistem Informasi Jalur Evakuasi Gunung Api Awu Kab.Kepl. Sangihe
dapat dimanfaatkan penggunaanya sebagai media penyampaian informasi
mengenai pencegahan dan kesiapsiagaan Bencana Gunung Api Awu oleh
BPBD Kap.Kepl.Sangihe.

5.2. Saran
Setelah dilakukan penelitian, berikut ini hal yang menjadi saran ;
1. Program yang telah dibuat dapat di akses oleh semua perangkat baik PC
maupun mobile sehingga pengguna dapat mengaksesnya dimanapun dan
kapanpun tidak terbataskan ruang dan waktu
DAFTAR PUSTAKA
[1] Definisi Bencana Undang-Undang No. 24 tahun 2007

[2] Magma Indonesia, “ Tipe Gunung Api di Indonesia (A, B, dan C) (esdm.go.id) ”
Diambil dari : https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe-gunung-api-di-indonesia-a-b-
dan-c diakses 4 Juni 2021

[3] Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi (esdm.go.id)
Diambil dari : https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/ aktivitas-gunungapi/1342-
penurunan-status-gunung-awu diakses 4 Juni 2021

[4] PVMBG. Tabel Catatan sejarah Letusan Gunung Awu Diambil dari Letusan Gunung
Awu dari Catatan Sejarah dan Geologinya (geologinesia.com)
https://www.geologinesia.com diakses 4 Juni 2021

[5] Sri Ratni Salatun. Analisis Tingkat Kerentanan Gunung Api Awu Kab.Kepl.Sangihe .
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Universitas Sam Ratulangi.

[6] Badan Geologi . Pengenalan Gunungapi.: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Pengenalan_Gunung_Api.pdf di akses 4
Juni 2021

[7] Badan Penanggulangan Bencana. Modul Siap Siaga Bencana Alam 2009.

[8] Badan Pusat Statistik. Statistik Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe 2019.

[9] Stanley D.S. Karouw, “Analisa Dan Perancangan Aplikasi Dormitory Management
Menggunakan Unified Software Development Process”(2013), Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi.

[10] Stefanie M.E.Lolaroh, “Sistem Informasi Vaksinasi Hewan Peliharaan Dan Ternak
Di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Sam Ratulangi.
LAMPIRAN
Sistem Informasi
Jalur Evakuasi
Gunung Api Awu
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Surat Kesediaan Penelitian dan
Pengambilan Data
Sistem Informasi
Jalur Evakuasi Gunung Api Awu
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kode Sumber
Kode Sumber 1. Fungsi Index pada Controller Admin

public function index(){


if($this->session->userdata('role')=="admin"){
$data_titik = $this->admin_model->data_titik();
$this->load->view('admin/index', array(
'data_titik' => $data_titik
));
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}

Kode Sumber 2. Fungsi data_titik pada Controller Admin

public function data_titik(){


$data_titik = $this->admin_model->data_titik();
echo json_encode($data_titik->result_array());
}

Kode Sumber 3. Fungsi data_halaman_utama pada Controller Admin

public function data_halaman_utama(){


$data_halaman_utama = $this->admin_model->data_halaman_utama();
echo json_encode($data_halaman_utama);
}
Kode Sumber 4. Fungsi pengaturan_admin pada Controller Admin

public function pengaturan_admin(){


if($this->session->userdata('role')=="admin"){
$data_titik = $this->admin_model->data_titik();
$this->load->view('admin/pengaturan-admin', array(
'data_titik' => $data_titik
));
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}

Kode Sumber 5. Fungsi ganti_data_admin pada Controller Admin


public function ganti_data_admin(){

if($this->session->userdata('role') == "admin"){

$data = array(

'nama' => $this->input->post('nama'),

'email' => $this->input->post('email')

);

$ganti_data_admin = $this->admin_model-
>ganti_data_admin($data,$this->session->userdata('id'));

if ($ganti_data_admin>0) {

$this->session->set_userdata('nama', $this->input->post('nama'));

$this->session->set_userdata('email', $this->input->post('email'));

} redirect('../admin/pengaturan_admin');

}else{

$this->load->view('admin/login');
}
}
Kode Sumber 6. Fungsi ganti_password_admin pada Controller Admin

public function ganti_password_admin(){


if($this->session->userdata('role') == "admin"){

$data = array(
'password' => md5($this->input->post('password'))
);
$ganti_data_admin = $this->admin_model-
>ganti_data_admin($data,$this->session->userdata('id'));
redirect('../admin/pengaturan_admin');
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}

Kode Sumber 7. Fungsi sejarah pada Controller Admin

public function sejarah(){


if($this->session->userdata('role')=="admin"){
$this->load->view('admin/sejarah');
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}
Kode Sumber 8. Fungsi data_wilayah pada Controller Admin

public function data_wilayah(){


if($this->session->userdata('role')=="admin"){
$data_penduduk = $this->admin_model->data_penduduk();
$this->load->view('admin/data-wilayah', array(
'data_penduduk' => $data_penduduk
));
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}

Kode Sumber 9. Fungsi titik_evakuasi pada Controller Admin

public function titik_evakuasi(){


if($this->session->userdata('role')=="admin"){
$titik_evakuasi = $this->admin_model->data_titik();
$this->load->view('admin/titik-evakuasi', array(
'titik_evakuasi' => $titik_evakuasi
));
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}
Kode Sumber 10. Fungsi tambah_data_titik pada Controller Admin

public function tambah_data_titik(){


if($this->session->userdata('role') == "admin"){
$config['upload_path'] = 'assets/img/titik/';
$config['allowed_types'] = 'gif|jpg|png|jpeg';
$config['max_size'] = '0';
$config['remove_spaces'] = TRUE;
$config['file_name'] = "titik-".$this->input->post('nama_titik').date('Ymd-
His');
//Load upload library and initialize configuration
$this->load->library('upload',$config);
$this->upload->initialize($config);
if($this->upload->do_upload('foto')){
$uploadData = $this->upload->data();
$foto = $uploadData['file_name'];
}else{
redirect('../admin/titik_evakuasi');
}
$latlong = explode(",", $this->input->post('latlong'));
$latitude = explode("(", $latlong[0]);
$longitude = explode(")", $latlong[1]);
$longitude = explode(" ", $longitude[0]);
$data = array(
'type' => $this->input->post('type'),
'nama_titik' => $this->input->post('nama_titik'),
'keterangan' => $this->input->post('keterangan'),
'link_youtube' => $this->input->post('link_youtube'),
'gambar' => $foto,
'lat' => $latitude[1],
'lng' => $longitude[1]
);
Kode Sumber 11. Fungsi hapus_data_titik pada Controller Admin

public function hapus_data_titik($id){


if($this->session->userdata('role') == "admin"){
$hapus_data_titik = $this->admin_model->hapus_data_titik($id);
redirect('../admin/titik_evakuasi');
}else{
$this->load->view('admin/login');
}
}

Kode Sumber 12. Fungsi tambah_data_wilayah pada Controller Admin

public function tambah_data_wilayah(){

if($this->session->userdata('role') == "admin"){

$data = array(

'wilayah' => $this->input->post('wilayah'),

'desa_kelurahan' => $this->input->post('desa_kelurahan'),

'jumlah_laki_laki' => $this->input->post('jumlah_laki_laki'),

'jumlah_perempuan' => $this->input->post('jumlah_perempuan'),

'luas_wilayah' => $this->input->post('luas_wilayah')


);
$tambah_data_wilayah = $this->admin_model-
>tambah_data_wilayah($data);

redirect('../admin/data_wilayah');
}else{

$this->load->view('admin/login');
}
}
Kode Sumber 13. Fungsi hapus_data_wilayah pada Controller Admin

public function hapus_data_wilayah($id){

if($this->session->userdata('role') == "admin"){

$hapus_data_wilayah = $this->admin_model->hapus_data_wilayah($id);

redirect('../admin/data_wilayah');

}else{

$this->load->view('admin/login');

}
}

Kode Sumber 14. Fungsi index pada Controller Aplikasi


public function index(){

$data_titik = $this->admin_model->data_titik();

$this->load->view('aplikasi/index', array(

'data_titik' => $data_titik

));
}

Kode Sumber 15. Fungsi data_wilayah pada Controller Aplikasi


public function data_wilayah (){

$data_titik = $this->admin_model->data_titik();

$this->load->view('aplikasi/index', array(

'data_titik' => $data_titik

));
}
Kode Sumber 16. Fungsi sejarah pada Controller Aplikasi

public function sejarah(){


$this->load->view('aplikasi/sejarah');
}

Kode Sumber 17. Fungsi index pada Controller Login

public function index(){


$this->load->view("admin/login");
}

Kode Sumber 18. Fungsi login_admin pada Controller Login

public function login_admin(){

$email = $this->input->post('email');

$password = $this->input->post('password');

$login = $this->login_model->login_admin($email, $password);

if($login){

if ($this->session->userdata('role')=='admin') { redirect('../admin'); }

}else{

$this->session->set_flashdata('input_unmatch', 'Email atau Password anda


salah');

$this->load->view("admin/login");

Kode Sumber 19. Fungsi keluar pada Controller Login

public function keluar(){


$this->session->set_flashdata('logout_admin', 'Akun anda telah keluar');
$this->session->unset_userdata('role');
redirect('../admin');
}

Anda mungkin juga menyukai