Anda di halaman 1dari 3

Pura Agung Blambangan yang ada di Kecamatan Muncar merupakan pura terbesar di Kabupaten

Banyuwangi. 

Pura ini sering dikunjungi umat Hindu Bali terutama saat merayakan Hari Raya Kuningan yang
tahun ini puncaknya diadakan pada Sabtu (20/2/2016).

Edi Purwanto pengemong Pura Agung Blambangan menjelaskan Hari Raya Kuningan
bersamaan waktunya dengan piodalan Pura Blambangan. 

Hal ini menarik minat banyak umat Hindu asal Bali yang datang untuk berdoa. Nenek moyang
masyarakat Bali sebagian dari kerajaan Blambangan yang ada di Banyuwangi. Pura Agung
Blambangan sendiri dibangun pada tahun 1974.

Pura Agung Blambangan, awalnya merupakan situs umpak songo, peninggalan zaman kerajaan
Blambangan.

Pura ini lalu pindah ke tempat sekarang dengan luas lahan sekitar satu hektar dan bisa
menampung sekitar seribu umat untuk berdoa bersama.

Dari catatan Edi, saat ini umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi ada sekitar 17 ribu jiwa
ditambah dengan umat Hindu dari Bali jumlahnya cukup banyak.

"Kami beberapa kali mengadakan persembayangan yang dipimpin 21 pemangku. Umat datang
mulai pagi hingga malam," jelas Edi.

Upacara tersebut dilakukan selama tiga hari untuk memberikan kesempatan umat yang tidak
sempat sembayang saat puncak perayaan.

Selain perayaan Kuningan, menurut Edi banyak juga masyarakat Bali yang datang untuk
melakukan wisata religi dari agen tour asal Bali atau dari pemerintah Bali.

Ada juga beberapa wisatawan mancanegara yang datang karena tertarik dengan struktur
bangunan Pura Agung Blambangan yang sangat indah.

Pura Agung Blambangan sendiri merupakan pura terbesar diantara 92 buah pura yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.

Sebagai catatan, untuk masuk ke dalam pura, pengunjung wajib menggunakan selendang yang
diikat pada pinggang.

ura Agung Blambangan, Saksi Sejarah cikal bakal umat hindu di Pulau Bali. Pura tertua
dan sekaligus termegah ke dua di Jawa ini, bertempat di kecamatan muncar, kurang
lebih 30 km dari kota Banyuwangi.

Peninggalan purbakala “umpak songo” serta pelabuhan ikan muncar tidak jauh dari
pura agung blambangan ini. Pura ini selalu ramai dikunjungi umat hindu dari berbagai
daerah. Di pura ini pula biasanya upacara kuningan yang diadakan umat hindu sebagai
kemenangan dharma di pusatkan. Pura Agung sangatlah penting bagi umat hindu di
indonesia, selain tempat bersejarah, pura ini juga adalah tempat suci yang disakralkan.
Banyak orang beragama hindu dari luar pulau jawa yang datang. Selain sekedar
berwisata religi, mereka juga para turis asing yang ingin melihat keindahan struktur
pura kuno ini. Obyek pertama yang dikunjungi adalah Pura Agung Blambangan yang
terletak di Desa Tembok Rejo kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.

Pura ini merupakan Pura terbesar kedua di pulau Jawa setelah Pura Gunung Salak,
yang terletak di Jawa Barat, dan Pura Agung Blambangan tersebut terbesar
dibandingkan 92 buah pura lainnya yang ada di Banyuwangi. Pura yang berdiri sehak
tahun 1974 ini, baru diresmikan pada 28 juni 1980 silam tepatnya hari sabtu wuku
Kuningan yang bertepatan dengan hari raya Kuningan.

Pura Agung Blambangan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerajaan
Blambangan yang bercorak Hindu di Banyuwangi itu. Kerajaan Blambangan adalah
kerajaan yang berpusat di kawasan Blambangan, yaitu di sebelah selatan Banyuwangi
atau yang lebih dikenal dengan Alas Purwo.

Raja terakhir yang menduduki singgasana adalah Prabu Minakjinggo. Kerajaan ini telah
ada pada akhir era Majapahit. 

Pura yang kental dengan Hari Raya Kuningan ini, berdiri  bersamaan dengan waktu
piodalan Pura Blambangan. Hal ini cukup menarik minat banyak umat Hindu asal Bali
yang datang untuk berdoa. Piodalan adalah hari lahirnya Pura Agung Blambangan yang
memiliki kaitan sejarah dengan masyarakat Bali, karena nenek moyang masyarakat Bali
sebagian dari kerajaan Blambangan yang ada di Banyuwangi. 

Pura Agung Blambangan, awalnya merupakan situs umpak songo, peninggalan zaman
kerajaan Blambangan. Pura ini lalu pindah ke tempat sekarang dengan luas lahan
sekitar satu hektar dan bisa menampung sekitar seribu umat untuk berdoa bersama. 

Dari catatan pengurus, saat ini umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi ada sekitar 17
ribu jiwa ditambah dengan umat Hindu dari Bali jumlahnya cukup banyak. Di Pura
Agung kerap beberapa kali mengadakan persembayangan yang biasa dipimpin 21
pemangku. Biasanya Umat datang mulai pagi hingga malam hari, untuk dan dilakukan
selama tiga hari untuk memberikan kesempatan umat yang tidak sempat sembayang
saat puncak perayaan.

Selain perayaan Kuningan, banyak juga masyarakat Bali yang datang untuk melakukan
wisata religi dari agen tour asal Bali atau dari pemerintah Bali. Ada juga beberapa
wisatawan mancanegara yang datang karena tertarik dengan struktur bangunan Pura
Agung Blambangan yang sangat indah. 
Pura Agung Blambangan sendiri merupakan pura terbesar diantara 92 buah pura yang
ada di Kabupaten Banyuwangi. Sebagai catatan, untuk masuk ke dalam pura,
pengunjung wajib menggunakan selendang yang diikat pada pinggang.

Anda mungkin juga menyukai