Anda di halaman 1dari 5

Kisi-kisi Sejarah Indonesia

* Perlawanan VOC dan Portugis = Maluku, Makassar, perlawanan Banten, Aceh,


Mataram,
*Perlawanan Hindia Belanda atau Belanda = Padri, Diponegoro,Pattimura,puputan,
banjar, demak

Soalnya
1. Penyebab perselisihan antara Portugis dan Spanyol

Jawab: yaitu orang spanyol senang berdagang di maluku sehingga jumlahnya semakin
banyak.bagi portugis,kehadiran spanyol merupakan pelanggaran atas hak monopolinya.
akibatnya,timbul persaingan antara portugis dan pedagang spanyol.

2. Perjanjian perdamaian antara Portugis dan Spanyol

Jawab:Perjanjian Saragosa (juga ditulis Perjanjian Saragossa atau Perjanjian Zaragoza),


ditandatangani pada tanggal 22 April 1529

3. Kebijakan perkebunan Belanda

Jawab: Pada akhir abad ke 18 Belanda mengalihkan fokus perdagangan kepada tanaman
pertanian lain yang bukan tergolong barang mewah, seperti kopi, tembakau, tebu, diikuti
seabad kemudian kina, teh, karet, kelapa sawit
4. Ciri-ciri lahirnya kesadaran nasional

Jawab:-Bersifat kedaerahan dan hanya dilakukan di suatu wilayah saja

-Dilakukan secara fisik atau melalui perjuangan bersenjata

-Perjuangan dipimpin oleh tokoh daerah seperti raja dan bangsawan


-Belum ada rasa persatuan antar daerah
5. Tokoh yang berperan dalam perlawanan Ternate

Jawab:SULTAN HAIRUN
6. Tokoh yang berperan dalam perlawanan Demak

Jawab: Pangeran Sabrang Lor atau Dipati Unus


7. Raja-raja perlawanan Mataram yang berperan dan raja-raja lainnya.

Jawab:dipimpin Kiai Adipati Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purabaya.


8. Perjanjian perdamaian perlawanan Makassar

Jawab:Perjanjian Bungaya 
9. Politik yang diterapkan VOC dalam perlawanan Banten

Jawab: Devide et Impera
10. Strategi perlawanan Aceh terhadap Portugis

Jawab:Cara yang digunakan Kerajaan Aceh untuk melawan Portugis adalah


dengan melengkapi kapal dagang yang digunakan dengan berbagai persenjataan dan
prajurit perang.
11. Tokoh yang berperan dalam perlawanan Aceh terhadap Portugis

Jawab:1.Sultan iskandar muda


2.Sultan ali mughayat Syah
3.Sultan alaudin riayat syah
12. Strategi tokoh yang berperan dalam perlawanan Aceh terhadap Portugis
13. Wilayah serangan perlawanan Aceh terhadap Portugis

Jawab:Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis dilakukan sejak tiga dekade awal abad
ke-16, dan berhasil mengusirnya dari Daya (1520), Pidie (1521), dan Pasai (1524).
14. Gubernur VOC pada masa perlawanan Maluku
Jawab:Pieter Both
15. Strategi perlawanan Maluku terhadap Portugis
16. Tokoh-tokoh perlawanan Padri

Jawab: Tuanku Imam Bonjol, Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan
Alahan.
17. Latar belakang perang Padri

Jawab:Perang Padri disebabkan karena adanya perbedaan pandangan antara kaum Padri


dengan kaum Adat. Peperangan terjadi selama 3 masa yaitu tahun 1821-1825. Tahun
tersebut ditandai dengan perlawanan kaum Padri di daerah Minangkabau. Masa kedua
antara 1825-1830, pertempuran mulai mereda karena Belanda melakukan perjanjian.
18. Akhir perlawanan Aceh terhadap Portugis

Jawab:Pada tahun 1629, Aceh mencoba menaklukkan Portugis akan tetapi mengalami
kegagalan. Permusuhan Aceh dan Portugis berakhir setelah Portugis harus keluar dari
Malaka karena telah direbut Belanda tahun 1641.
19. Cita cita raja Mataram

Jawab: Sesuai dengan cita-cita Sultan Agung yaitu mempersatukan seluruh tanah Jawa,


dan mengusir kekuasaan asing dari Nusantara
20. Latar belakang perlawanan Diponegoro

Jawab:Perang Diponegoro terjadi karena Belanda dengan sengaja menanam patok-patok


untuk membuat jalan di atas makam leluhur Pangeran Diponegoro. Hal itulah yang
membuat kemarahan Pangeran Diponegoro memuncak, dan menyatakan sikap perang
dengan mengganti patok yang dipasang Belanda dengan tombak.
21. Tokoh-tokoh perlawanan Diponegoro.

Jawab:Tokoh tokoh yang terlibat dalam perang diponegoro adalah Pangeran Diponegoro,
Kyai Mojo, Sentot Alibasah, Jenderal De Kock, dan Hendrik Smissaert.
22. Strategi perlawanan Diponegoro
Jawab:Strategi Pangeran Diponegoro untuk memenangkan peperangan melawan Belanda
ini dilakukan dengan cara mengelabui atau sabotase, serangan kilat, serta pengepungan
secara sembunyi-sembunyi.
23. Tokoh-tokoh perlawanan Banten

Jawab: Sultan Ageng Tirtayasa, KH. Brigjen Ki Syam'un, hingga Mr. Syafruddin


Prawiranegara.
24. Latar belakang perlawanan Banten

Jawab:Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.


Adanya Blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang dari China
dan Maluku yang akan menuju Banten.
25. Latar belakang perang Puputan

Jawab:Perang Puputan Margarana di Bali disebabkan oleh hasil Perjanjian Linggarjati


antara Belanda dan Indonesia. Dalam Perjanjian Linggarjati, salah satu isinya
menyebutkan bahwa pengakuan Belanda secara de facto atas eksistensi Negara Republik
Indonesia hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura.
26. Pengertian kebijakan-kebijakan Belanda di Indonesia

Jawab: kebijakan yang diterapkan pada masa VOC. Melaksanakan politik devide et


impera (adu domba) untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia. Memindahkan
markas VOC dari Ambon ke Batavia. Menguasai pelabuhan dan mendirikan benteng
untuk monopoli perdagangan.
27. Dampak dikuasainya konstantinopel oleh kesultanan Turki Usmani terhadap
perdagangan rempah bangsa Eropa

Jawab:atuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak bagi bangsa


Eropa hingga nusantara. Jatuhnya Konstantinopel oleh Turki Usmani menyebabkan
bangsa Eropa mengalami krisis dan kesulitan di bidang perdagangan rempah-rempah
yang dikuasai pedagang Islam
28. Strategi perlawanan kesultanan Riau
Jawab:Perlawanan rakyat Riau terhadap VOC dipimpin oleh Raja Siak yang bernama
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah. Sultan Siak ini dikenal gigih melawan VOC.
Sepeninggal Sultan Jajil Rahmat Syah, perlawanan rakyat Siak dipimpin oleh putranya
yang bernama Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah. Dalam usahanya melawan
VOC, Sultan ini dibantu oleh Raja Indra dan Panglima Besar Tengku Muhammad Ali.
Strategi yang diterapkan untuk melawan VOC pada awalnya memutus jalur perdagangan
di Siak. Upaya ini kurang berhasil sehingga mereka menerapkan strategi politik tipu daya
yang dikenal "Hadiah Sultan". Strategi ini dilakukan dengan cara Sultan berpura-pura
berdamai dengan VOC. Ketika Sultan hendak berdamai dengan VOC di Pulau Guntung,
VOC justru memaksa Sultan untuk menyerahkan diri. hal ini kemudian dimanfaatkan
oleh Sultan dan pasukannya untuk menyerang VOC. Strategi ini berhasil dan mereka
kembali ke Siak dengan kemenangan.

Anda mungkin juga menyukai