Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji dan syukur
saya panjatkan kehadirat Allah swt yang mana telah memberikan Kesehatan dan kesempatan
dan hidayahnya kepada saya sendiri untuk menyusun makalah agama islam berjudul “sumber
hukum islam” tepat waktu.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan menjelaskan atau
memaparkan point-point sesuai dengan pengetahuan yang saya punya , baik dari buku maupun
sumber yang lain .
Namun juga saya meminta maaf apabila dalam penyusunan makalah masih adanya kekurangan
dari segi Bahasa maupun yang lain. Oleh karena itu dengan lapang dada saya memberikan
kepada pembaca untuk mengkritik agar saya bisa memperbaiki makalah.
Demikian semoga makalah yang sayabuat dapat memberikan manfaat pada pembaca Aamin-
Aminn.

Medan , 27 September 2022


Fitri Mukhtar siregar
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
2.1 Macam Macam hukum islam………...…………………………………………………
2.2 Sumber hukum islam……………………..……………………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...
3.2 Saran………………………………………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya yang menjadi sumber norma dan hukum islam adalah kitab suci Al-
quran dan sunah rasulullah Saw. Keduanya merupakan sumber pokok ataupun sumber
utama akan tetapi kalau dirinci sebetulnya selain itu ada lagi sumber yang lain yang
berkedudukan sebagai sumber perlengkap atau tambahan yangbdisebut “ijtihad” ini
berbentuk macam-macam, seperti ijma,ra’yu, qiyas, istihsan mashallah, mursalah,
istihab dan saddu-dzair. Al-quran berasal dari Qara’a yang berarti bacaan atau sesuatu
yang dibaca. Secara istilah Al-quran adalah kalamullah kepada Nabi Muhammad
Saw,melalui perantaraan malaikat jibril untuk disampaikan kepada umatnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu macam-macam hukum islam


2. Apa itu sumber hukum islam

1.3TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu macam-macam hukum islam


2. Untuk mengetahui apa itu sumber hukum islam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MACAM-MACAM HUKUM ISLAM

1. Wajib (Fardhu)

Wajib atau fardhu merupakan status hukum yang harus dilakukan oleh
mereka yang memenuhi syarat-syarat wajibnya. Syarat wajib yang
dimaksud adalah orang yang sudah mukallaf, yaitu seorang muslim yang
sudah dewasa dan berakal sehat. Jika kita mengerjakan perkara yang
wajib, maka akan mendapat pahala. Namun bila ditinggalkan maka akan
mendapat dosa.

Contoh ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam antara lain adalah shalat
5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, membayar zakat, dan lain
sebagainya. 

Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum wajib, yaitu:

 Fardhu 'ain : yaitu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim
yang sudah memenuhi syarat tanpa terkecuali
 Fardhu kifayah : yaitu hal yang harus dilakukan oleh muslim mukallaf,
namun jika sudah ada yang melakukannya, maka tidak menjadi wajib lagi bagi
yang lain. Contohnya adalah shalat jenazah.

2. Sunnah

Sunnah atau sunnat adalah perkara yang dianjurkan bagi umat Islam.
Artinya, jika dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, namun jika tidak
dikerjakan tidak apa-apa. Sebagai muslim, kita sangat dinajurkan untuk
mengerjakan amalan ibadah sunnah yang jumlahnya sangat banyak sekali
agar kita bisa mendapatkan pahala.

Contoh amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam antara lain yaitu
sholat dhuha, puasa Senin -Kamis, makan dengan tangan kanan,
membaca doa iftitah saat sholat, dan lain sebagainya.

Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum sunnah, yaitu :
 Sunnah mu'akad : yaitu perkara amalan sunnah yang sangat dianjurkan
oleh Nabi Muhammad SAW
 Sunnah ghairu mu'akad : yaitu perkara amalan sunnah yang hanya
dianjurkan saja

3. Mubah

Mubah artinya adalah boleh. Dalam Islam, mubah merupakan sebuah


hukum dimana seorang muslim boleh mengerjakan suatu perkara, tanpa
mendapat pahala dan dosa. Hal ini lebih condong pada aktivitas dan
kegiatan duniawi.

Contoh perkara mubah yang diperbolehkan dalam Islam antara lain


adalah makan, minum, olahraga, dan lain sebagainya.

4. Makruh

Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan. Jika
dilakukan tidak berdosa namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala.
Artinya, makruh adalah perbuatan yang sebaiknya dihindari meski jika
dilakukan tidak mendapat dosa, namun sebaiknya tidak dilakukan.

Contoh perbuatan makruh yang sebaiknya dihindari antara lain adalah


makan sambil berdiri atau berkumur saat sedang berpuasa. 

5. Haram

Haram adalah suatu hal yang dilarang dan tidak boleh dilakukan oleh
umat Islam. Haram termasuk status hukum dimana sebuah perkara tidak
boleh dikerjakan. Jika dilakukan maka akan mendapat dosa. Sebagai
seorang muslim, sudah sepantasnya kita menjauhi hal hal dan perbuatan
yang haram karena bisa mendekatkan kita dengan siksa api neraka.

Contoh perbuatan haram yang sangat dilarang dalam ajaran Islam antara
lain adalah perbuatan maksiat seperti zina, main judi, fitnah, makan
dading babi, mencuri, membunuh, adu domba, dan lain sebagainya.
2.2 SUMBER HUKUM ISLAM

1. Al-quran
Sumber hukum islam yang paling utama sudah pasti Al-Qur’an.
Karena Al-Qur’an sebagai sumber dari segala ajaran dan syariat
islam. Hal ini bukan didengungkan tanpa alasan, karena di dalam Al-
Quran sendiripun juga menegaskanya.

2. Hadist
adis sebagai sunnah Rasulullah. Isi hadis itu sendiri juga tidak lain
perkatan dan ucapan Rasulullah SAW yang masih ada kaitannya
dalam kehidupan manusia. Dimana setiap apa yang diucapkan Nabi
Muhammad akan menjadi sunnah.
Nah, menyinggung tentang sunnah, sunnah pun memiliki cakupan
yang luas loh. Ada sunnah fi’liah, taqririyah dan sunah auliyah. Dari
ketiga sunnah tersebut tetap berprinsip pada Al-Qur’an sebagai
sumber hukum.
3. Ijma
Sumber hukum Al-Ijtima sebenarnya buah dari kesepakatan dari para
ahli istihan (mujtahid) setelah masa Rasulullah. Tentu saja konteks
dari ijtima’ ii masih seputar tentang hukum dan ketentuan yang
berkaiatan dengan syariat.
Al-ijtima’ hadir sebagai ikhtiar untuk  isthad umat islam setelah qias.
Dari segi definisi, ijtima’ itu sendiri dapat diartikan sebagai pengatur
sesuatu yang tidak teratur. Dapat pula diartikan sebagai kesepakatan
pendapat dari para mujtahid dan sebagai persetujuan para ulama fiqih
terhadap masalah hukum tertentu yang telah disepakati bersama.
4. Qiyas
umber hukum islam yang terakhir yang disepakati adalah qias. Qias
digunakan dan diterapkan ketika suatu masalah tidak ada hukum di
Al-Qur’an, hadis dan ijma’. Barulah menggunakan qiyas dengan cara
mengambil perumpaan antara dua peristiwa atau lebih.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulkan makalah ini adalah bahwa sumber-sumber hukum islam yang
Disepakati adalah Al-quran, Hadist, Ijma, dan Qiyas.

3.2 SARAN
Sebelum kita mempelajari agama islam baiknya kita harus
Mempelajari sumber sumbernya terlebih dahulu
DAFTAR PUSTAKA

https://www.muslimdakwah.com/2016/12/macam-macam-hukum-islam.html
https://deepublishstore.com/sumber-hukum-islam

Anda mungkin juga menyukai