Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

“PREPARAT STOMATA DAN FOTOTROPISME”


DOSEN PEMBIMBING :
ANDI FARHANA, S.P., M.Si

OLEH :

NAMA : ISHMAH TRI PATUH R

NIM : 05.13.19.1917

KELAS : 1F

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya pemakalah dapat menyelesaikan tugas ini semaksimal mungkin. Dengan judul
“Preparat Stomata dan Fototropisme” dalam mata kuliah Fisiologi Tanaman.
Salawat dan salam tertuju buat Rasullullah SAW, yang telah sukses mengembangkan
agama Islam dalam kehidupan manusia. Dalam penyelesaian tulisan makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dan
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna perbaikan tugas mendatang. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam, kiranya makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah sendiri dan yang
membacanya.

Gowa, 31 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

A. PREPARAT STOMATA

1. Pendahuluan 1

2. Tinjauan Pustaka 2

3. Metode Praktikum 3

4. Hasil Dan Pembahasan 4

5. Kesimpulan Dan Saran 4

6. Daftar Pustaka 4

7. Lampiran

B. FOTOTROPISME

1. Pendahuluan 5

2. Tinjauan Pustaka 5

3. Metode Praktikum 6

4. Hasil Dan Pembahasan 6

5. Kesimpulan Dan Saran 8

6. Daftar Pustaka 8

7. Lampiran

ii
A. Preparat Stomata
1. Pendahuluan
Pengertian Stoma adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan
yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup
dikelilingi oleh sel – sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel – sel epidermis
lainnya dan disebut sebagai sel tetangga. Sel tetangga adalah sel yang berperan penting
dalam perubahan osmotik yang mengatur dalam lebar celah dan gerakan sel penutup.
Sel penutup pada stomata dapat terletak sama tinggi dengan permukaan epidermis atau
panerofor atau stomata dapat lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor). Stomata
dapat juga lebih tinggi dari permukaan epidermis yang sering dikatakan sebagai sel
penutup tipe menonjol.
Sedangkan sel penutup biasanya berbentuk ginjal bila kita perhatikan dari atas, akan
tetapi pada suku rerumputan (Poaceae) sel menutup berbentuk berbeda dengan dua sel
tetangga diantara tiap sel penutup stomata. Stomata dapat dikelompokkan berdasarkan
susunan sel – sel tetangga. Stomata pada tumbuhan Dicotyledoneae dapat dikempokkan
menjadi 4 tipe yaitu sebagai berikut :
1) Tipe Anomositik / Ranuculaceae, adalah tipe sel tetangga yang memiliki kesamaan
bentuk dan ukuran dengan sel epidermis disekitarnya. Tipe ini umumnya dijumpai pada
stomata tumbuhan keluarga Cucurbetaceae, Malvaceae, Caparidaceae, dan Ranuculaceae.
2) Tipe Anisositik / Cruiferae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga
yang tidak berukuran sama. Tipe ini dapat anda temukan pada stomata tumbuhan anggota
keluarga Solanaceae dan Cruciferae.
3) Tipe Parasitik / Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu sel tetangga atau
lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta celah.
Tipe ini dapat anda perhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae,
Magnoliaceae, dan Rubiceae.
4) Tipe Diasitik, yaitu tipe stomata yang dikelilingi oleh 2 sel tetangga. Dinding bersama
dari kedua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah. Anda
dapat menemukan stomata tipe ini pada tumbuhan anggota keluarga Acanthaceae dan
Caryophyllaceae.
Stomata juga dapat dikelompokkan berdasarkan asal dari sel tetangga dan sel penutupnya.
Berikut tipe tipe stomata berdasarkan asal sel tetangga dan sel penutupnya yaitu :
a) Mesogen, yaitu kedua sel berasal sama.
b) Perigen apabila sel tetangga tidak mempunyai asal yang sama dengan sel penutup.
c) Mesoperigen, yaitu apabila sel tetangga sedikitnya satu saja memiliki asal yang sama
dengan sel penutup. Stomata biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan
dengan udara, terutama di daun, batang biasa, dan rizom. Tidak pada akar dan seluruh
permukaan beberapa tumbuhan yang bersifat parasit tanpa klorofil misalnya Monotropa

1
dan Neottia. Akan tetapi, pada Orobanche, meskipun tanpa klorofil stomata ditemukan
pada batangnya.
Stomata terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi tidak umum. Stomata
dapat juga ditemukan pada daun mahkota, tangkai sari (contohnya pada Colchicum), daun
buah, dan biji, tetapi biasanya stomata tersebut tidak berfungsi. Di bawah stomata dan
menuju langsung ke arah mesofil ada ruang antar sel yang disebut ruang substomata
Sedangkan fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon
dioksida, uap air dan oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk dan keluar dari daun.
Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2
sebagai hasil fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2
dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan
CO2. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak
pada batang. Stomata ditemukan pada semua bagian di atas tanah tanaman termasuk
kelopak bunga, tangkai, lembut rumputan batang dan daun. Mereka terbentuk pada tahap
awal perkembangan ini berbagai organ tanaman dan karena itu mencerminkan kondisi
lingkungan di mana mereka tumbuh. Fungsi stomata selanjutnya adalah untuk sebagai
jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis dan sebagai jalan penguapan
(transpirasi). Stomata dapat membuka dan menutup yang berdasarkan pada ketentuan –
ketentuan tertentu untuk berlangsungnya aktivitas tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang diantaranya adalah adanya faktor turgiditas. Turgiditas disini
merupakan kandungan air yang dapat mempengaruhi kerja stomata. Stomata akan terbuka
apabila terdapat kandungan air yang sangatlah melimpah.
2. Tinjauan Pustaka

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup ( guard cell ), dimana sel penutup tersebut
adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk an fungsi yang
dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya.
Stoma adalah bentuk tunggal dari stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Stoma juga mengeluarkan
O2 sebgai hasil dari fotosintesis. Stoma ibarat hidung bagi manusia,akan tetapi stoma
mengambil CO2 dan mngeluarkan CO2. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga
menggunakan inti sel untuk bernafas.
Fungsi yang paling penting dan utama dari stomata adalah pertukaran gas. Secara
sederhana kita dapat mengatakan bahwa tumbuhan mengambil CO2 dari atmosfer dan
memberikan keluar O2 yang digunakan oleh hewan dan manusia. Nah ini bisa dipahami
di bawah judul berikut.
1. Fotosintesis adalah suatu proses manufaktur makanan di pabrik dengan bantuan sinar
matahari dioksida, karbon dan air. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari atmosfer
yang diambil melalui stomata. Molekul air dipecah menjadi hidrogen dan oksigen dan
oksigen yang kemudian dilepaskan di atmosfer sebagai produk-oleh. Oksigen ini juga

2
dirilis melalui bukaan stomata. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa media
pertukaran gas adalah stomata. Ini adalah media respirasi seluler pada tumbuhan.
Pekerjaan yang hidung lakukan bagi kita mirip dengan stomata dalam tumbuhan.
2. Transpirasi adalah proses penguapan air dari permukaan tumbuhan. Hal ini dilakukan
melalui bukaan stomata. Hal ini membantu tumbuhan untuk mendapatkan dingin dan juga
membantu dalam transfer mineral dan bahan lainnya ke berbagai bagian tumbuhan.
Sebagai tumbuhan mengambil air dari tanah, bukaan menyerap mineral lainnya. Tapi
untuk mentransfer mineral ke permukaan tumbuhan, air di permukaan tumbuhan harus
menguap. Setelah itu menguap, maka akan mengalami tekanan yang akan memaksa akar
untuk menyerap air dari tanah dan akan ditransfer ke ujung tumbuhan. Pekerjaan utama
dari penguapan air dilakukan dengan stomata.
3. Metode Praktikum
a. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Senin / 06 Januari 2020
Pukul : 10.00 – 11.30 WITA.
Tempat : Laboratorium Perlintan Polbangtan Gowa
b. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Kuteks bening
3. Isolasi bening
4. Kaca Preparat
5. Label
6. Gunting
7. Kertas
8. Pulpen
Bahan :
1. Daun
c. Prosedur Kerja
1. Daun yang sudah diambil permukaan atas dan bawahnya dibersihkan
ditiup atau dengan tissue untuk menghilangkan debu/kotoran,
2. Olesi dengan kutek secara tipis, dibiarkan 10 menit, supaya kering,
3. Olesan yang sudah kering ditempeli isolasi dan diratakan,
4. Isolasi dikelupas/diambil pelan-pelan, lalu tempelkan pada kaca preparat,
5. Diratakan dan diberi label pada sebelah kiri dengan keterangan A (atas)
dan B (bawah),
6. Amati bagian stomata daun dibawah mikroskop.

3
4. Hasil Dan Pembahasan
a. Hasil

b. Pembahasan
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan
vaskuler. Stomata memiliki pori-pori kecil, biasanya disisi bawah daun, yang
dibuka atau ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut
sel penjaga. Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti
karbon dioksida, uap air, dan oksigen bergerak cepat masuk dan keluar dari daun,
yang terjadi baik pada bagian permukaan atas daun maupun bawah daun.
Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga, yang
membentuk seperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan berbentuk seperti halter
pada tumbuhan monokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga epidermal
disekitar ruangan udara, sampai kejaringan ruangan udara pada daun. Sel penjaga
mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk.

5. Kesimpulan Dan Saran


a. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses
pertumbuhan dan perkembangan  tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun,
banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang hijau.
b. Saran

4
6. Daftar Pustaka
Idel,Antoni dan Abdul Halim, Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1,2,3. Surabaya:
Gitamedia Press.
Primagama,Tim Penyusun.2007.Panduan Belajar Kelas  IX.Yogyakarta:
Primagama.

7. Lampiran

5
B. Fototropisme
1. Pendahuluan
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah intensitas cahaya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat
dipelajari jika belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, kita  melakukan penelitian
pada  salah satu tumbuhan yaitu tmbuhan kacang hijau. Tumbuhan ini kami ambil karena
proses pertumbuhan pada kacang hijau tidak memerlukan waktu yang lama.
2. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan
merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah
ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan
primer, dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa
dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan epigeal,
yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon dan plumula
keluar ke atas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan
pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder
dan floem sekunder.
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk proses fotosintesis.
Namun jumlah cahaya yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena merusak
kerja hormon pertumbuhan (auksin). Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai
pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem
ujung Tumbuhan yang mendapat cahaya kurang atau ditempat gelap akan terjadi
pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi daun kecil dengan warna hijau muda, dan batang
akan beruas-ruas panjang (etiolasi).
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang
lebih 60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti
berikut ini:
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.

6
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan
panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna
hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat.
3. Metode Praktikum
a. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Rabu / 15 Januari 2020
Pukul : 10.00 – 11.30 WITA.
Tempat : Asrama Putri Polbangtan Gowa
b. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas plastik
2. Kardus
3. Kapas
4. Gunting
Bahan :
1. Kacang Hijau
c. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rendam kacang hijau ± 30 menit untuk  mengetahui mana biji kacang yang
layak kita gunakan umtuk dijadikan objek eksperimen
3. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah
dan juga tidak boleh terlalu kering)
4. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi
kapas (kacang di simpan di atas kapas)
5. Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar
pertumbuhannya lancar (tidak saling berdesakan)
6. Simpan 1 gelas pada tempat terang (kardus yang diberi lubang); 1 gelas
pada tempat gelap (didalam kardus tertutup) dan 1 gelas lagi tempat biasa
(tidak terang dan gelap)
7. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi
lembab
8. Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap harinya.

7
4. Hasil Dan Pembahasan
a. Hasil
1. Tempat Gelap
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Pada Hari Ke- (cm)
Jenis Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7 8
Perlakuan I
(Remang-remang) - 1,2 1,9 2,8 4,5 5,7 7,6 9,4

Perlakuan II (Gelap)
- 1,7 3 5,8 6,7 9,2 12,6 14

Perlakuan III (Terang)


- 0,7 1,5 2,3 3,2 4,9 6,4 7,6

b. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya
(terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa
cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
 Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di
tempat dengan intensitas cahaya rendah adalah 6,49 cm. Pada tempat yang
gelap, kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya
hormon auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja
secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat
cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah
pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang
hijau ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan
warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis. 
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh
lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai
pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila
terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang
gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
 Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang

8
Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas
yang sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena
sebagian besar hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-
rata panjang batang kecambah 2,75 cm. Statistik ini paling rendah dari semua data
yang ada, yang berarti pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang
adalah yang paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan
oleh biji yang rusak atau mungkin juga hormon auksin yang tidak bekerja sama
sekali akibat kelebihan cahaya.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon
auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
 Pertumbuhan Kacang Hijau Tanpa Perlakuan
Pada tempat yang redup dantanpa perlakuan, kacang hijau kurang
mendapatkan cahaya matahari, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji
kacang cukup aktif dan bekerja. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau
menjadi cukup cepat. Sehingga batangnya agak lemah. Pertumbuhan kecambah
pada tempat redup sedikit lebih cepat daripada tempat terang. Pertumbuhan kacang
hijau ditempat redup atau remang-remang cenderung tegak tetapi batangnya kurang
kuat dan warnanya putih ke hijau-hijauan, karena mendapatkan kurang mendapat
cahaya yang cukup untuk fotosintesis. 

9
5. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap
dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya
matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar &
tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang
tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi),daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal
ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam
pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang telah dibuat sebelumnya telah benar.
b. Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat
lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang
berada ditempat terang dan berada ditempat gelap.

6. Daftar Pustaka

http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-
terhadap.html
http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/perkembangan-dan-
pertumbuhan-merupakan.html
http://karedok.net/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan

7. Lampiran

10

Anda mungkin juga menyukai