DISUSUN OLEH
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar ASN dengan judul
“Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai pengelola Keuangan Dalam
Upaya Optimalisasi Pelaporan Penerimaan Retribusi di Obyek Wisata pada Sub
Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman”.
Penulisan Laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini disusun sebagai salah satu
persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XIX Tahun 2021 sebagai bentuk internalisasi nilai-nilai dasar ASN. Dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku penguji yang telah memberikan saran
dan masukan,
2. Ibu Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si., selaku Coach yang telah membimbing
dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini,
3. Ibu Wulan Wahyuningsih, SE. MM., selaku mentor yang telah memberikan
masukan dan saran dalam menyusun laporan rancangan aktualisasi ini,
4. Bapak Ibu Widyaiswara yang telah menyampaikan ilmu tentang nilai-nilai dasar
profesi PNS selama mengikuti diklat latsar dengan penuh semangat dan sabar,
5. Seluruh rekan kerja di Dinas Pariwisata atas dukungan dan bantuan yang
diberikan kepada penulis,
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan,nasihat, dan semangat,
7. Seluruh keluarga penulis yang selalu memberikan semangat dan bantuan
selama penyusunan rancangan aktualisasi,
8. Rekan-rekan Latsar Golongan II khususnya Angkatan XIX tahun 2021,
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu
proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
iv
ABSTRAK
Dinas pariwisata mengelola beberapa obyek wisata yang ada di kabupaten Sleman.
Obyek wisata yang dikelola Dinas Pariwisata diantaranya adalah Kawasan wisata alam
Kaliurang, Kawasan wisata alam Kaliadem, 7 candi yang ada di Kabupaten ( candi ijo, candi
sambisari, candi sari, candi gebang, candi banyunibo, candi kalasan, dan candi ). Sehingga
setiap harinya bendahara penerimaan menerima setoran retribusi tiket masuk dari obyek
wisata tersebut. Tidak semua obyek wisata menyetorkan langsung pendapatan retribusi
kepada bendahara secara tunai. Tetapi Ada beberapa obyek wisata yang langsung
menyetorkan pendapatan ke rekening kas daerah langsung sehingga bendahara
penerimaan tinggal menerima bukti surat tanda setoran (STS) dan bukti setoran asuransi
yang telah disetorkan ke bank oleh petugas retribusi. Setelah itu seharusnya petugas
retribusi setiap harinya langsung menyerahkan bukti STS dan setoran asuransi tersebut
kepada bendahara penerimaan agar dapat langsung dientry pada sistem SIKD tetapi pada
pelaksanaannya penyerahan bukti STS dan bukti setoran asuransi oleh petugas retribusi
kepada bendahara penerimaan dilakukan seminggu sekali. Sehingga bendahara
penerimaan baru bisa mengentry data ke sistem setelah menerima bukti STS dan setoran
asuransi dari petugas retribusi. Oleh sebab itu pada akhir bulan bendahara penerimaan
harus mengingatkan petugas retribusi untuk segera mengumpulkan bukti STS dan bukti
setoran asuransi ke kantor agar dapat dientri segera.
Dari keadaan diatas menginspirasi penulis untuk melakukan upaya optimalisasi
pelaporan penerimaan retribusi dari petugas retribusi di obyek wisata. Sehingga nantinya
bendahara penerimaan dapat mengentry penerimaan pendapatan retribusi pada obyek
wisata tersebut setiap harinya, walaupun petugas retribusi menyerahkan bukti STS
seminggu sekali. Sehingga laporan penerimaan pun tetap dapat selesai tepat waktu setiap
bulannya.
Dalam upaya optimalisasi pelaporan penerimaan tersebut penulis melakukan 5
kegiatan yang nantinya akan diaktualisasikan pada pelatihan dasar CPNS saat ini yaitu
menganalisis data-data yang dibutuhkan, membuat Google Form untuk pelaporan petugas
retribusi ke bendahara penerimaan, membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan
retribusi dengan menggunakan google form, mensosialisasikan pemakaian google form
kepada petugas retribusi, dan melakukan evaluasi. Dengan pemakaian google form untuk
pelaporan penerimaan retribusi diharapkan dapat membantu bendahara penerimaan dalam
mengentry data pada sistem tanpa harus menunggu petugas retribusi menyerahkan bukti
fisik STS dan setoran asuransi, karena dalam google form juga disertakan foto bukti STS
dan bukti setoran.
Kata Kunci: Retribusi Tiket, Obyek Wisata, Surat Tanda Setoran Retribusi.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN ..................................................................................... 93
B. SARAN ................................................................................................ 94
RENCANA AKSI TINDAK LANJUT AKTUALISASI NILAI DASAR PNS 95
DAFTAR PUSTAKA 96
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Penjelasan Visi:
1
➢ Menghargai Perbedaan: Masyarakat memiliki sikap saling menghargai, saling
menghormati perbedaan dan keberagaman, tanpa ada diskriminasi terhadap
kelompok atau golongan yang berbeda.
➢ Memiliki Jiwa Gotong Royong: Masyarakat yang memiliki rasa kekeluargaan,
tolongmenolong dan bekerja sama dengan sukarela untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selama 5 tahun kedepan Menurut
Peraturan Daerah Pemerintahan Kabupaten Sleman No. 3 Tahun 2021 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021-2026 adalah:
Gambar 1. Keterkaitan visi RPJMN, RPJMD DIY, dan RPJMD Kabupaten Sleman
Visi Sleman sebagai Rumah Bersama yang cerdas, sejahtera dan berdaya saing
selaras dengan visi pembangunan nasional yakni Indonesia maju, berdaulat dan
mandiri. Visi masyarakat Sleman yang menghargai perbedaan, dan memiliki jiwa
gotong royong selaras dengan visi pembangunan nasional Indonesia yang
berkepribadian berlandaskan gotong royong. Sedangkan kelima penjelasan dari visi
Kabupaten Sleman selaras dengan visi pembangunan DIY kemuliaan martabat yang
digambarkan dalam lima kemuliaan, yaitu kualitas hidup masyarakat, perekonomian,
harmoni sosial, tata kelola pemerintahan dan integritas aparatur. Lebih jauh tentang
makna Kabupaten cerdas, bahwa Kabupaten Sleman mewujudkannya melalui 6
(enam) elemen dan sub elemen sebagai berikut:
1) Smart Governance
Smart Governance yang didefinisikan sebagai tata kelola pemerintahan yang cerdas
terdiri dari sub elemen:
a. Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik
b. Peningkatan Kinerja Birokrasi Pemerintah
c. Peningkatan Kinerja Efisiensi Kebijakan Publik
2) Smart Branding
Smart Branding yang didefinisikan sebagai meningkatkan daya saing daerah melalui
penataan dan pemasaran potensi daerah terdiri dari sub elemen:
a. Membangun ekosistem pariwisata
3
b. Membangun daya saing usaha dan industri kreatif
c. Menata wajah kota
3) Smart Economy
Smart Economy didefinisikan sebagai sinergi pembangunan ekonomi secara cerdas,
terdiri dari sub elemen:
a. Penataan industri primer, sekunder dan tersier
b. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
c. Membangun ekosistem keuangan
4) Smart Living
Smart Living didefinisikan sebagai dukungan pengelolaan ekosistem tempat hidup
yang cerdas, terdiri dari sub elemen :
a. Harmonisasi lingkungan yang nyaman
b. Menjamin fasilitas dan pelayanan kesehatan
c. Membangun jaringan transportasi
5) Smart Society
Smart Society didefinisikan sebagai wujud dari partisipasi masyarakat yang cerdas,
terdiri dari sub elemen:
a. Membangun masyarakat yang cerdas
b. Membangun sistem edukasi
c. Menjamin keamanan dan keselamatan
6) Smart Environment
Smart Environment didefinisikan sebagai pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan yang cerdas, terdiri dari sub elemen:
a. Perlindungan lingkungan
b. Tata kelola sampah dan limbah
Selanjutnya, misi merupakan penjabarkan dari visi dan disusun dalam rangka
mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi
tersebut. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan
menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk
memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis,
baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan
4
atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Misi yang
digariskan untuk pembangunan Kabupaten Sleman selama 5 tahun ke depan adalah:
5
Dari 6 misi yang digariskan di atas untuk pengembangan Kabupaten Sleman selama
5 tahun mendatang tahun 2021-2016, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengemban 2
misi Kabupaten Sleman, yaitu:
Nilai Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan
Budaya Pemerintahan Satriya di Kabupaten Sleman yaitu
SATRIYA
1. Selaras, artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2. Akal budi luhur jati diri, artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.
3. Teladan keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/sebagai teladan/contoh
oleh lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.
4. Rela Melayani, artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat.
5. Inovatif, artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah pembaharuan.
6. Yakin dan percaya diri, artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas
keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa
kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Kata Kuncinya adalah
kemajuan dan manfaat.
7. Ahli atau Profesional, artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi
pada pekerjaanya. Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen dan prestasi.
6
Landasan filosofi budaya pemerintahan SATRIYA adalah “Hamemayu Hayuning
Bawana”, merupakan cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat
Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan nilai budaya. Hamemayu Hayuning Bawana
mengandung makna sebagai kewajiban melindungi, memelihara serta membina
keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat dari pada
memenuhi ambisi pribadi.
Budaya pemerintahan SATRIYA memiliki 2 (dua) makna:
a. SATRIYA sebagai watak ksatria, yaitu memiliki sikap memegang teguh ajaran moral
sawiji, greget, senggguh ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri, rendah
hati dan bertanggungjawab); dan
b. SATRIYA sebagai akronim dari selaras, akal budi luhur-jati diri, teladan-
keteladanan, rela melayani, inovatif, yakin percaya diri dan ahli profesional.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 94 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pariwisata, Susunan
Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari :
a) Kepala Dinas
b) Sekretariat terdiri dari :
▪ Subbagian Umum dan Kepegawaian
▪ Subbagian Keuangan, perencanaan dan Evaluasi
c) Bidang Pengembangan Destinasi pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdiri dari :
▪ Seksi Fasilitas Pariwisata
▪ Seksi Atraksi Wisata dan Ekonomi Kreatif
d) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata terdiri
dari :
▪ Seksi Pengembangan Sumber daya Manusia dan Kelembagaan
▪ Seksi Pembinan Usaha Pariwisata
e) Bidang Pemasaran Pariwisata terdiri dari :
▪ Seksi Analisa Pasar, Dokumentasi dan Informasi Pariwisata
▪ Seksi Promosi pariwisata
f) Unit Pelaksana Teknis
g) Kelompok Jabatan Fungsional
1. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas
7
2. Setiap bidang dipimpin oleh kepala bidang yang berada dI bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
3. Setiap subbagian dipimpin oleh kepala subbagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris
4. Setiap seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang
5. Unit pelaksana teknis dipimpin oleh kepala Unit Pelaksana Teknis yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
6. Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh
tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada di bawah serta bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Pejabat yang ditunjuk Kepala Dinas.
8
D. TUGAS DAN FUNGSI
9
Masing-masing subaggian memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Subbagian umum dan kepegawaian dalam melaksanakan tugasnya memiliki
fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja subbagian umum dan kepegawaian;
b. Perumusan kebijakan terknis pelaksannaan urusan umum dan urusan
kepegawaiaan;
c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan;
d. Pengelolaan perlengkapan, Keamanan dan Kebersihan;
e. Pengelolaan dokumentasi dan informasi, layanan informasi publik, layanan
Aduan;
f. Penyusunan perencanaan kebutuhan, Pengembangan dan –pembinaan
pegawai;
g. Pelayanan administrasi pegawai dan Pengelolaan tata Usaha
kepegawaian;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Umum
dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas
memiliki fungsi :
a. Menyusun rencana kerja subbagian perencanaan, dan evaluasi;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan keuangan, urusan
perencanaan dan evaluasi;
c. Pengkoordinasian Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Dinas
Pariwisata;
d. Pelaksanaan perbendahraan, pembukuan, dan pelaporan keuangan;
e. Pengoordinasian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan
pelaksanaan kerja Dinas Pariwisata;
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian
Keuangan,Perencanaan dan Evaluasi;
10
c) Pengembangan fasilitas obyek daya tarik wisata;
d) Pengembangan atraksi Wisata;
e) Pengembangan ekonomi kreatif; dan
f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang pengembangan
Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
11
Bidang Pengembangan SDM dan usaha Pariwisata Melaksanakan tugas
Membina dan Mengembangkan Sumber daya Manusia dan Usaha Pariwisata.
12
2. Seksi Pembinaan Usaha Jasa Pariwisata
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pembinaan Usaha Pariwisata
b. Perumusan kebijakaan teknis pembinaan usaha Pariwisata
c. Pengelolaan data usaha Pariwisata;
d. Pembinaan usaha pariwisata;
e. Pembinaan dan Pengawasan perizinan usaha Pariwisata;
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja seksi
pembinaan Usaha Pariwisata
13
a. Penyusunan Rencana Kerja Seksi Promosi Pariwisata
b. Perumusan kebijakan teknis promosi Pariwisata
c. Pelaksanaan dan pengembangan promosi pariwisata
d. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi
Promosi Pariwisata..
Tata Laksana
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman,
secara garis besar dapat dikelompokan menjadi:
a. Pariwisata;
b. Pelaksanaan tugas bidang pariwisata;
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pariwisata; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
14
7) SOP Pelayanan Permohonan Informasi Publik;
8) SOP Protokol Kesehatan di Desa-Desa Wisata.
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
Dinas Pariwisata terletak di Jl. KRT Pringgodiningrat No. 13, Tridadi, Sleman,
Yogyakarta, 55511.
Telp./Fax. +62 274 869613
E-mail: dispar@slemankab.go.id
Website : pariwisata.slemankab.go.id
2. Sarana Prasarana
Kantor Dinas Pariwisata terdiri dari 1 unit gedung digunakan untuk Kantor
Sekretariat, Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif, Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata dan Bidang
Pemasaran Pariwisata. Adanya sarana dan prasarana yang memadai sangat
mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pariwisata.
15
Bidang Bidang
Pengemb. Pengem Bidang
Destinasi b.SDM Pemasar
Sekretar
NO JENIS BARANG pariwisata dan an JML
iat
dan Usaha Pariwisa
Ekonomi Pariwisa ta
Kreatif ta
1. Meja Kerja Kayu - 1 - 1 2
1 biro
2. Meja Kerja Kayu 31 11 - 1 43
½ biro
3. Kursi kerja/putar 32/1 22/1 - 8 62/10
4. Meja rapat/meja 24 6 - 3 33
kayu
5. Almari kayu/besi 6 3 - 1 10/1
6. Almari arsip kaca 7 1 - - 8
7. Kursi lipat/kursi 95 - - - 95
rapat
8. Filling Cabinet 9 8 - 3 20
9. Overhead - - - 1 1
projektor
10. Komputer/printer 7/6 3/3 - 1/1 11/10
11. Note Book 5 3 - - 8
12. UPS 10 1 - - 11
13. Soft Ware Office 1 - - 1
14. Peta Wisata - - 1 1
15. Foto slide - - - 16 16
16. Telepone - - 1 1
17. Noen Box - - 1 1
18. Cash box - - - 1 1
19. Kipas Angin 3 2 - - 5
20. Meja Komputer 8 1 - - 9
21. Mesin ketik 3 2 - 2 7
22. Brankas - 1 - - 1
16
White Board 1 - - - 1
23.
Wireless 3 - - - 3
24.
25. TV/Radio Tape 1 1 - 1 3/1
26. Kompor 1/1 - - 1/1
gas/tabung gas
27. AC 5 1 - 2 9
28. Fusteka - - 2 2
pendukung
pameran
pemasaran
29. LCD Proyektor 2 - - - 2
30. Pemotong rumput 1 2 - - 1
31. Kabel 1 - - - 1
32. Rak Arsip 2 - - - 2
33. Camera 1 2 - - 3
Digital/handycam
34. Stand Baner - - 1 1
35. Kabel - - 1 1
36. Scaner 1 - - - 1
38. Bangku taman 11 - - 11
tlogo putri dan
gardu pandan
39. Bangku tunggu 1 - - 1
tlogo putri dan
gardu pandang
40. Kursi Eselon III/II 2 1 - - 3
41. Meja kerja eselon 2 - - - 2
III
42. Dream molen - 1 - - 1
43. Rak kayu - 1 - - 1
44. Ayunan - 6 - - 6
45. 1 set Zice terdiri - 1
dari 1 sofa 1 1 - -
17
seat;1 sofa 2 seat
dan meja tamu
46. Almari katalog - 1 - - 1
perpusatakaan
47. Almari Sliding1/2 - 2 - - 2
tinggi/pendek
48. Tenda - 1 - 1 2
49. Foto print - - - 2 2
50. Foto rotari - - - 1 1
51. Foto elips - - - 1 1
b. Gedung/Bangunan Dinas
18
9. Banguan TlogoPutri 3
Tempat kerja
Lain lain
10. Banguan Candi sambisari 2
Tempat kerja
Lain lain
11. Banguan Candi Gebang 3
Tempat kerja
Lain lain
12. Banguan Bumi perkemahan Babarsari 4
Tempat kerja
Lain lain
13. Banguan TlogoPutri 5
Tempat kerja
Lain lain
14. Banguan TlogoPutri 6
Tempat kerja
Lain lain
15. Banguan Argo wisata turi 1
Tempat kerja
Lain lain
16. Banguan Jurang Boyong ,KU 2
Tempat kerja
Lain lain
17. Banguan Gardu Pandang 1
Tempat kerja
Lain lain
18. Banguan Monjali 8
Tempat kerja
Lain lain
19. Banguan Tlogo Putri 1
Tempat kerja
Lain lain
20. Banguan Pemda 4
Tempat kerja
Lain lain
19
21. Pertokoan Gardu Pandang 1
22. Banguan Tlogo Putri 1
Tempat kerja
Lain lain
23. Banguan Ngipiksari 1
Tempat kerja
Lain lain
24. Banguan Candi Barong 1
Tempat kerja
Lain lain
25. Banguan TlogoPutri 2
Tempat kerja
Lain lain
26. Banguan TlogoPutri 1
Tempat kerja
Lain lain
27. Banguan TlogoPutri 1
Tempat kerja
Lain lain
28. Banguan Gardu Pandang 1
Tempat kerja
Lain lain
29. Banguan Gardu Pandang 2
Tempat kerja
Lain lain
30. Banguan Gardu Pandang 1
Tempat kerja
Lain lain
31. Banguan Candi ijo 8
Tempat kerja
Lain lain
32. Banguan Kawasan Kaliadem 3-4
Tempat kerja UmbulHarjo,Kepuharjo,glagah
Lain lain harjo Cangkringan
20
33. Banguan Kawasan Kaliadem 5-6
Tempat kerja
Lain lain
34. Banguan Kawasan Kaliadem 7
Tempat kerja
Lain lain
c. Kendaraan Dinas
3. SDM (dari aspek pendidikan, pangkat / golongan, tugas / jabatan dan jenis
kelamin
Jumlah pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman adalah sebagai
berikut:
a. Jumlah Pegawai Dinas Pariwisata menurut Golongan adalah sebagai
berikut (Juni 2021):
21
Golongan
No Unit Kerja Jumlah
IV III II I
1 Kepala Dinas 1 - - - 1
2 Sekretariat 1 7 7 - 15
3 Bidang
Pengembangan
1 3 12 - 16
Destinasi pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
4 Bidang
Pengembangan
1 4 3 - 8
Sumber daya manusia
dan Usaha Pariwisata
5 Bidang Pemasaran
1 4 2 - 7
Pariwisata
Jumlah 5 18 24 - 47
▪ Pegawai Negeri
Tabel 2. Jumlah Pegawai Negeri Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman
Pendidikan
No Unit Kerja S-2 S-1 Dipl SLT SLT SD Jml
A P
1 Kepala Dinas 1 - - - - - 1
2 Sekretariat 2 2 3 8 - - 15
3 Bidang
Pengembangan
Destinasi 2 1 - 13 - - 16
pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
4 Bidang
Pengembangan 1 4 - 3 - - 8
Sumber daya
22
manusia dan
Usaha Pariwisata
5 Bidang
Pemasaran 3 2 - 2 - - 7
Pariwisata
Jumlah 9 9 3 26 - - 47
Pendidikan
No Unit Kerja Jml
S-2 S-1 Dipl SLTA SLTP SD
1. Sekretariat - 1 - 2 - - 3
2. Bidang
Pengembangan - 1 - 1 - - 2
Destinasi
pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
3. Bidang - - 1 1 - - 2
Pemasaran
Pariwisata
4. Bidang - 2 - - - - 2
Pengembangan
Sumber daya
manusia dan
Usaha Pariwisata
Jumlah - 4 1 4 - - 9
23
▪ Petugas Outsourcing Kebersihan dan Keamanan
Tabel 4. Jumlah Pegawai Outsourcing Kebersihan dan Keamanan
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman
Pendidikan
No Unit Kerja Jml
S-2 S-1 Dipl SLTA SLTP SD
1. Kantor Dinas - - - 9 - - 9
2. Bidang
Pengembangan
Destinasi - - - 11 - - 11
pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
Jumlah - - - 20 - - 20
BIDANG BIDANG
PENGEMB. PENGEM BIDANG
KELOMPO SEKR DESTINASI B. SDM PEMASA
N
K UMUR ETA- PARIWISA DAN RAN JML
O
(TAHUN) RIAT TA DAN USAHA PARIWIS
EKONOMI PARIWIS ATA
KREATIF ATA
24
1. - - - - -
kebawah
2. 25 – 29 - - - - -
3. 30 – 34 - - 1 - 1
4. 35 – 39 1 3 - 1 5
5. 40 – 44 1 2 1 4 8
6. 45 – 49 10 6 3 1 20
7. 50 – 54 3 7 - - 10
8. 55 ke atas 1 - 1 - 2
Jumlah 16 18 7 6 47
24
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, maka jenis
layanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman adalah sebagai
berikut:
SEKRETARIAT/
NO JENIS SASARAN
BIDANG
25
SEKRETARIAT/
NO JENIS SASARAN
BIDANG
▪ Pengembangan atraksi
wisata
▪ Pengembangan ekonomi
kreatif
27
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
1. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang signifikan
bagi perekonomian Kabupaten Sleman. Sektor pariwisata merupakan sektor
penyumbang Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-3 di Kabupaten
Sleman. Sektor pariwisata juga menunjukkan kontribusi yang signifikan pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu diantaranya adalah perolehan dari
Pendapatan Retribusi tiket masuk Obyek-obyek Wisata, dikarenakan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Sleman
Menduduki peringkat ke-1 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
28
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung
Ke DTW Menurut Kab/ Kota, 2019
Sleman 10,378,154
Bantul 8,012,666
Yogyakarta 4,216,601
Gunungkidul 3,680,803
Kulon Progo
, 7.19%
Bantul , Sleman ,
28.29% 36.64%
Tabel 7.
Diagram Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW)
Menurut Kabupaten / Kota Tahun 2019
Sumber: Statistik Kepariwisataan DIY 2019, Dinas Pariwisata DIY
29
Retribusi tempat rekreasi sendiri diatur dalam Peraturan Daerah No. 12 Tahun
2010 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga yang kemudian diubah dalam
Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2016. Sedangkan untuk Tarif Retribusinya di tinjau
kembali dan dirubah Menurut Peraturan Bupati Sleman No. 32 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Sleman No. 1.5 Tahunn 2021 Tentang Peninjauan
Kembali Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.
Dinas Pariwisata sendiri mengelola retribusi dari beberapa obyek-obyek wisata
yang ada di Kabupaten Sleman. Obyek-obyek wisata tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Wisata Alam Kaliurang
2. Wisata Alam Kaliadem
3. Wisata Candi antara lain Candi Gebang, Candi Kalasan, Candi Sambisari,
Candi Sari, Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Barong
4. Wisata Menara Pandang
Penerimaan dari retribusi tiket masuk obyek-obyek wisata tersebut nantinya
akan disetorkan ke rekening Kas Daerah Kabupaten Sleman melalui Bendahara
Penerimaan setiap harinya. Penerimaan Retribusi tiket masuk hari ini harus langsung
disetorkan keesokan harinya oleh bendahara penerimaan, baru kemudian bendahara
penerimaan menginputnya pada aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).
Dalam pelaksanaannya beberapa obyek wisata langsung mentransferkan hasil
retribusi tiket masuk tersebut ke rekening Kas Daerah, baru kemudian melaporkan
bukti Surat Tanda Setoran (STS) tersebut kepada bendahara penerimaan. Dalam
pelaporan bukti STS harus dilakukan setiap hari sehingga Bendaraha Penerimaan
dapat langsung menginputnya pada Aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKD) Pemerintah Kabupaten Sleman, sehingga data Penerimaan retribusi terinput
setiap hari. Permasalahan yang terjadi adalah penyerahan bukti STS oleh petugas
retribusi kepada Bendahara Penerimaan tidak dilakukan setiap hari, sehingga sering
terjadi keterlambatan dalam melakukan input ke dalam SIKD.
Sistem Informasi Keuangan Daerah merupakan aplikasi keuangan yang
digunakan dalam pembukuan akuntansi keuangan daerah dan Dikelola oleh Badan
Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Setiap bulannya Bendahara instansi akan
melakukan rekonsiliasi dengan BKAD agar tidak terjadi selisih antara instansi dan
BKAD.
30
Gambar 3.
Foto tangkap layar Bukti Surat Tanda Setoran (STS) yang dikirim melalui
Whatsapp dan Buku Setoran dari petugas retribusi
Berdasarkan pada gambar 2, dapat dilihat bahwa penyerahan bukti STS dari
petugas retribusi kepada Bendahara penerimaan dilakukan seminggu sekali atau
bahkan lebih. Bahkan pada akhir bulan Bendahara Penerimaan harus mengingatkan
kembali untuk mengirimkan STS dan memfotokan dahulu agar dapat diinputkan pada
SIKD. Jika bukti STS tidak dikirimkan oleh petugas maka bendahara pun belum dapat
menginputnya pada system sehingga jumlah pendapatan retribusi yang tercatat pada
instansi dan BKAD akan terjadi selisih. Tidak hanya itu, Bendahara pun tidak dapat
mengontrol jika petugas retribusi ada yang belum menyetor penerimaan tiket masuk
atau pun terjadi kekurangan setor petugas antara jumlah yang disetorkan dengan
jumlah tiket masuk yang terjual.
2. Pada era digital ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa
dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik baik itu handphone, laptop, dan
perangat digital lainnya.Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian
besar tugas maupun pekerjaan yang dilakukan manusia, peran tersebutlah yang
membawa peradaban manusia memasuki era digital.
Setiap ASN pun dituntut untuk dapat melakukan suatu terobosan yang sangat
dibutuhkan dalam penyimpanan data dan perlindungan data agar efisiensi dan
31
Efektivitas pekerjaan dapat tercapai. Tak terkecuali pada pengarsipan dokumen
pendukung SPJ.
Gambar 4.
Foto Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) bulan September 2021
Gambar 5.
Foto Ruang Arsip untuk menyimpan kotak arsip SPJ
32
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pengarsipan dokumen
pendukung SPJ di Dinas Pariwisata masih menggunakan cara manual yaitu dengan
menggunakan kertas yang diarsipkan pada map dalam setiap bulan baru kemudian
dimasukkan pada kotak arsip. Kemudian di simpan pada ruang arsip, sehingga
memerlukan banyak ruang.
3. Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 41.1 Tahun 2019 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah, Bendahara terdiri dari Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Bendahara Penerimaan mempunyai tugas
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan
APBD pada SKPD atau unit kerja yang ditunjuk sebagai kuasa pengguna anggaran.
Sedangkan bendahara pengeluaran bertugas menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
Dalam Pelaksanaannya Bendahara penerimaan di bantu oleh bendahara
penerimaan pembantu ataupun pembantu bendahara penerimaan. Sama halnya
dengan bendahara pengeluaran juga dibantu oleh bendahara pembantu pada setiap
bidang di Dinas Pariwisata. Setiap pelaksanaan penatausahaan keuangan pada
bidang dilakukan oleh bendahara bidang, baru kemudian bendahara bidang
melaporkannya kepada bendahara pengeluaran.
Untuk dokumen pendukung Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) kegiatan
harus dilaporan bendahara bidang kepada bendahara pengeluaran pada Tanggal 10
bulan berikutnya. Tetapi pada pelaksanaannya bendahara bidang tidak selalu
menyerahkan SPJ pada bulan berikutnya. Hal ini didasarkan pada wawancara dengan
Kepala Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi ibu Wulan Wahyuningsih,
SE., MM.
33
Berdasarkan kajian identifikasi isu kontemporer yang ditemukan di Dinas
Pariwisata, saya selaku penulis mengambil 3 isu kontemporer yang strategis yaitu :
Tabel 8.
Pengelompokan Isu
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Pengelompokkan
Diharapkan Isu
1 Kurang Optimalnya ✓ Penyerahan ✓ Optimalnya Komitmen Mutu
pelaporan Penerimaan Bukti (STS) pelaporan
Retributi di Obyek kepada penerimaan
Wisata Bendahara retribusi di
Penerima tidak obyek wisata
dilakukan setiap
hari
✓ Bendahara
Penerimaan
harus
mengingatkan
dahulu untuk
mengirim foto
STS agar dapat
mengentrynya
ke aplikasi SIKD
2 Belum ✓ Saat ini ✓ Pengarsipan Whole of
terdigitalisasinya dokumen dokumen Government
pengarsipan dokumen pendukung SPJ pendukung
pendukung Surat masih dalam SPJ sudah
Pertanggung Jawaban bentuk kertas digitalisasi
(SPJ) Kegiatan
3 Kurang disiplinnya ✓ Saat ini ✓ Lebih Manajemen ASN
pelaporan Surat pelaporan SPJ disiplinnya
Pertanggung Jawaban kegiatan tidak pelaporan SPJ
(SPJ) kegiatan dari langsung di kegiatan ke
bendahara bidang ke serahkan pada bendahara
bendahara bendahara pengeluaran
pengeluaran
34
2. PENETAPAN ISU
Berdasarkan Modul Isu Kontemporer Bandiklat DIY, Analisis penetapan isu dapat
dilakukan dengan beberapa metode. Salah satunya dengan menggunakan metode
Urgency, Seriousness dan Growth (USG) yang merupakan salah satu cara menetapkan
urutan prioritas masalah dengan metode scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan perkembangan masalah yang semakin besar dengan menentukan skala nilai
1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang dapat ditarik
kesimpulan untuk dijadikan isu kontemporer. Penjelasan urgency, seriousness dan growth
adalah sebagai berikut :
a. Urgency (U) atau urgensi, yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Untuk pelaporan penerimaan retribusi di obyek
wisata lebih mendesak dibandingkan dengan Belum digitalisasinya pengarsipan
dokumen pendukung Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Kegiatan dan Kurang
disiplinnya pelaporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) kegiatan dari bendahara
bidang ke bendahara pengeluaran. Karena retribusi obyek wisata mempunyai
kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga
pelaporannya harus sesuai dengan peraturan yang ada sehingga dapat menekan
terjadi korupsi.
b. Seriousness (S) atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni seberapa serius
suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dalam
hal ini, masalah yang lebih serius adalah pelaporan penerimaan retribusi di obyek
wisata karena jika petugas retribusi tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan
peraturan maka dapat membuat bendahara penerimaan tidak dapat menginput
data dari petugas retribusi sehingga awal bulan bendahara belum bisa melakukan
rekonsiliasi dengan BKAD tentang Laporan Penerimaan Dinas Pariwisata.
c. Growth (G) atau tingkat perkembangan masalah yakni seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dalam
masalah ini kurang optimalnya pelaporan penerimaan retribusi di obyek wisata
tingkat perkembangan masalahnya yang paling cepat. Karena pelaporan
penerimaan ini melibatkan beberapa bagian yaitu petugas retribusi, bendahara
penerimaan, BKAD, dan pihak-pihak terkait lainnya sehingga jika tidak segera
diseleseikan maka satu saja petugas retribusi tidak melaporkan maka akan
berimbas pada Laporan Penerimaan yang akan dibuat dan dilaporkan ke BKAD.
35
Tabel 9. Penilaian USG
Penilaian Kriteria Total
No Kondisi
U S G Nilai
1 Kurang optimalnya Pelaporan Penerimaan
Retribusi di Obyek Wisata 5 5 5 15
2 Belum terdigitalisasinya pengarsipan dokumen
pendukung Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) 3 3 3 9
Kegiatan
3 Kurang disiplinnya pelaporan Surat Pertanggung
Jawaban (SPJ) kegiatan ke bendahara 4 4 4 12
pengeluaran
Keterangan :
Urgency = Mendesak Seriousness=Kegawatan Growth=Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1= TidakGawat 1 = Tidak Cepat
36
3. ISU YANG DIANGKAT
MANUSIA METODE
Dalam pelaporan
petugas hanya
menyerahkan bukti STS
Kurang Disiplinnya
dan mengisi buku
petugas dalam
mengirimkan bukti Belum adanya format Optimalisas
STS pelaporan yang sama
i Pelaporan
dari petugas ke
bendahara Penerimaan
Retribusi di
Obyek
Wisata
Jarak yang jauh
antara obyek wisata Kurangnya
dan kantor Dinas pemahaman
Pariwisata petugas atas
peraturan yang ada
LINGKUNG
AN MATERI
Gambar 6.
Diagram Fishbone
Beberapa penyebab isu yang dapat dianalisis dengan fishbone di atas antara lain
sebagai berikut:
1. Kurang disiplinnya petugas retribusi dalam mengirimkan bukti STS.
2. Dalam pelaporan petugas hanya menyerahkan bukti STS dan mengisi buku
setoran.
3. Belum adanya format pelaporan yang sama dari petugas ke bendahara.
4. Jarak yang jauh antara obyek wisata dan Kantor Dinas Pariwisata.
5. Kurangnya pemahaman petugas atas peraturan yang ada.
37
4. PENETAPAN JUDUL
Berdasarkan pada isu utama yang telah ditentukan, maka dapat dirumuskan
beberapa kegiatan yang akan diaktualisasikan selama habituasi di lingkungan kerja,
antara lain:
1. Menganalisis data-data yang dibutuhkan.
Sub Kegiatan :
a. Melakukan konsultasi dengan mentor
b. Mengumpulkan informasi serta data-data yang dibutuhkan
2. Membuat Google Form untuk pelaporan petugas retribusi ke bendahara
penerimaan.
Sub Kegiatan :
a. Melakukan koordinasi dengan Bendahara Penerimaan
b. Membuat google form untuk pelaporan petugas retribusi
3. Membuat petunjuk cara pelaporan peneriman retribusi dengan
menggunakan google form
Sub Kegiatan :
a. Menyusun petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
menggunakan google form
b. Meminta persetujuan dari bendahara penerimaan dan mentor
4. Mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas retribusi
Sub Kegiatan :
a. Membuat Group Whatsapp petugas retribusi
b. Mensosialisasikan pemakaian google form dan petunjuk pelaporan
melalui group WA
38
5. Melakukan Evaluasi
Sub kegiatan :
a. Melaksanakan survei efektivitas pemakaian google form dalam
pelaporan penerimaan retribusi menggunakan google form
b. Menyusun laporan evaluasi
39
B. PROSES AKTUALISASI
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Menganalisis data-data yang dibutuhkan.
Output
Output:
Teranalisisnya data yang dibutuhkan untuk membuat google
form pelaporan petugas retribusi ke bendahara penerimaan.
Sub Kegiatan :
• Melakukan konsultasi dengan mentor
• Mengumpulkan informasi serta data-data yang dibutuhkan
Output Kegiatan :
• Terlaksananya konsultasi dengan mentor
• Tersedianya File Excel yang berisi data
Deskripsi Proses
Melakukan konsultasi dengan mentor
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu melakukan
konsultasi dengan mentor. Pada tahapan ini penulis
melakukan konsultasi dengan mentor mengenai Rancangan
Aktualisasi yang telah diseminarkan dan tahapan kegiatan-
kegiatan yang akan diaktualisasikan.
40
Mengumpulkan informasi dan data-data yang
dibutuhkan
Setelah melakukan konsultasi dengan mentor kemudian
dilakukan kegiatan mengumpulkan informasi dan data-data
yang dibutuhkan. Kegiatan mengumpulkan informasi dan
data-data yang dibutuhkan dilakukan dengan
mengumpulkan informasi terkait petugas yang bertugas di
obyek wisata beserta nomor telepon petugas yang
bertanggungjawab, data Laporan penerimaan dan jumlah
pengunjung tahun 2021, serta data-data pendukung lain
terkait penerimaan retribusi. Dari kegiatan ini dapat diketahui
Hambatan -
Solusi -
Daftar Lampiran Tahapan 1:
1. Foto Kegiatan
2. Catatan/Notulen konsultasi dengan mentor
Tahapan 2:
1. Tangkapan layar file Excel yang berisi data
2. Foto kegiatan
Pelayanan Publik
Menganalisis data-data yang dibutuhkan merupakan suatu upaya untuk dapat
mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik supaya kedepannya dapat
memberikan pelayanan data yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan.
Whole of Government
Penganalisisan data-data yang dibutuhkan dilakukan dengan konsultasi terlebih
41
dahulu kepada mentor baru kemudian meminta data-data yang dibutuhkan kepada
bendahara penerima. Sehingga kegiatan tersebut butuh koordinasi dengan mentor
serta kerjasama dengan rekan kerja di unit kerja agar data yang diperoleh lengkap dan
akurat serta dapat selesai sesuai dengan dengan waktu yang telah ditentukan.
Sub Kegiatan:
a. Melakukan konsultasi dengan mentor.
Akuntabilitas
Jujur, tanggung jawab dan Transparan
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor penulis menyampaikan rancangan
aktualisasi yang akan diaktualisasikan dengan jujur dan transparan pada setiap
tahapan kegiatan yang akan dikerjakan sehingga setiap kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Nasionalisme
Nilai Ketuhanan dan Musyawarah Mufakat
Kegiatan ini merupakan perwujudan dari Nilai Ketuhanan yang dapat melahirkan
etos kerja yang baik sebagai bendahara serta nilai musyawarah mufakat agar
dalam berkonsultasi penulis menghormati dan menghargai setiap masukan yang
diberikan oleh mentor sehingga rancangan yang diaktualisasikan dapat sesuai
dengan apa yang telah ditargetkan.
Etika Publik
Hormat, Sopan dan Tanpa Tekanan
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dilakukan dengan hormat, sopan
dan tanpa tekanan sehingga apa yang disampaikan penulis dapat disampaikan
dengan sebenar-benarnya dan komunikasi berjalan dengan baik.
Komitmen Mutu
Efektifitas dan Efisiensi
Dalam kegiatan ini merupakan perwujudan dari efektifitas dan efisiensi dalam
memanfaatkan waktu bersama mentor sehingga dapat mencapai hasil sesuai
dengan target sasaran.
Anti Korupsi
Jujur dan berani
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor penulis menyampaikan rancangan
aktualisasi yang akan diaktualisasikan kepada mentor dengan jujur sehingga
dalam penyampaiannya tidak ada yang di tutup-tutupi dan berani dalam
menyampaikan setiap detail kegiatan yang akan diaktulisasikan sehingga tidak
42
ada informasi yang terlewat disampaikan.
43
sesuai dengan aturan yang ada. Oleh karena itu pada kegiatan ini harus dilaksanakan
dengan menerapkan nilai dasar aparatur sipil negara sehingga terwujud perilaku
aparatur sipil yang bermartabat. Hal ini sejalan pula dengan visi Pemda Sleman yaitu
“Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya
Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong”. dan misi Pemda
Sleman yaitu ”Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa
gotong royong”.
44
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai dasar: Berdasarkan kegiatan menganalisis data-data yang
dibutuhkan yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan
tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik serta dapat
mengkomunikasikannya kepada atasan ataupun rekan kerja dengan baik pula. Dalam
kegiatan ini juga diperlukan pula kecermatan dan kedisiplinan dalam menganalisis data-
data sehingga diperoleh data-data yang akan dibutuhkan pada Microsoft Excel sehingga
diperoleh data yang akurat dan sesuai.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
Berdasarkan kegiatan menganalisis data-data yang dibutuhkan yang telah dilaksanakan,
makna yang diperoleh adalah bahwa dalam menganalisis data-data yang dibutuhkan
diperlukan sikap rela berkorban waktu, tenaga dan pikirinnya agar dapat diperoleh data-
data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan valid. Sehingga data-data tersebut
nantinya dapat dipergunakan untuk tahapan kegiatan berikutnya.
45
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1
Menganalisis data-data yang dibutuhkan
Sub Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
46
Gambar 9. Tangkap layar File excel Laporan jumlah pengunjung dan
penerimaan Candi
Gambar 10. Tangkap layar File excel Tarif retribusi terbaru yang berlaku saat ini
47
Gambar 5. Tangkap layar Laporan Penerimaan pada Sistem Informasi
Keuangan Daerah
48
Kegiatan 2 : Membuat Google Form untuk pelaporan petugas retribusi ke
bendahara penerimaan.
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Membuat Google Form untuk pelaporan petugas retribusi ke
Output bendahara penerimaan.
Output:
Tersusunnya Google form untuk pelaporan petugas retribusi
ke bendahara penerimaan
Sub Kegiatan :
• Melakukan koordinasi dengan Bendahara Penerimaan
• Membuat google form untuk pelaporan petugas retribusi
Output Kegiatan :
• Terlaksananya koordinasi dengan bendahara
penerimaan
• Tersusunnya Google Form
49
Membuat google form untuk pelaporan petugas
retribusi
Setelah melakukan koordinasi dengan bendahara penerima
kemudian dilakukan kegiatan membuat google form
pelaporan penerimaan retribusi. Kegiatan membuat google
form dilakukan dengan pembuatan form laporan yang berisi
data setoran penerimaan retribusi yang telah disetorkan ke
rekening kas daerah dan bukti foto STS tersebut, sehingga
dengan adanya form tersebut bendahara penerima bisa
langsung memasukkan data setoran pada SIKD pada hari
itu juga. Dari kegiatan ini dapat dihasilkan google form
pelaporan penerimaan retribusi dari petugas kepada
bendahara penerima.
Hambatan -
Solusi -
Daftar Lampiran Tahapan 1:
1. Foto Kegiatan
2. Notulen hasil koordinasi
Tahapan 2:
1. Google Form Pelaporan penerimaan retribusi
2. Foto kegiatan
50
Whole of Government
Dalam pembuatan google form membutuhkan perencanaan dan kerjasama dari
berbagai pihak sehingga terciptalah form yang sesuai dengan apa yang ditargetkan
dan dapat mempermudah dalam pelaporan serta di era digitalisasi ini seorang ASN
dituntut agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Sub Kegiatan:
a. Melakukan koordinasi dengan bendahara penerima
Akuntabilitas
Jujur dan Transparan
Dalam melakukan koordinasi dengan bendahara penerima penulis
menyampaikan rancangan form yang akan dibuat dengan jujur dan transparan
sehingga nantinya form tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan serta
dapat membantu dalam pelaporan penerimaan retribusi.
Nasionalisme
Menghormati dan Musyawarah Mufakat, Kerjasama
Kegiatan ini merupakan perwujudan dari saling menghormati dan musyawarah
mufakat agar dalam berkoordinasi penulis menghormati dan menghargai setiap
masukan dan arahan yang diberikan oleh Bendahara penerima sehingga
rancangan form yang akan dibuat dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan serta
dengan dikoordinasikan bersama-sama membuat pelaksanaannya menjadi lebih
baik serta mempererat hubungan antar rekan kerja.
Etika Publik
Hormat, Sopan dan Tanpa Tekanan
Dalam melakukan koordinasi dengan bendahara penerima harus dengan sopan
dan santun serta saling menghormati agar komunikasi yang berlangsung berjalan
dengan baik. Sehingga dalam pelaksanaan pembuatan google form dapat lebih
efektif dan efisien serta menciptakan inovasi yang sesuai.
Komitmen Mutu
Efektifitas dan Efisiensi
Dalam melakukan koordinasi dengan bendahara penerima dilakukan dengan
efektifitas dan efisiensi sehingga dengan adanya komunikasi yang efektif nantinya
dapat dihasilkan google form yang sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang
berlaku.
51
Anti Korupsi
Jujur dan berani
Dalam melakukan koordinasi dengan bendahara penerima penulis
menyampaikan rancangan form yang akan dibuat kepada bendahara penerima
dengan jujur sehingga dalam penyampaiannya dengan sebenar-benarnya dan
berani dalam menyampaikan setiap detail form yang akan dibuat sehingga tidak
ada informasi yang terlewat disampaikan pada laporan tersebut.
52
pelaporan. Disamping itu pembuatan form dilakukan dengan mandiri tidak
bergantung pada orang lain sehingga walaupun tanpa bantuan orang lain form
tetap dapat dibuat tepat waktu.
53
didapat dalam melakukan pembaharuan yang dapat mempermudah pelaporan
penerimaan retribusi dari petugas ke bendahara.
Yakin dan percaya diri, dalam melaksanakan kegiatan ini 2 didasari atas keyakinan
dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan
manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Karena dengan pemakaian google form
dapat mempermudah pelaporan petugas retribusi sehingga pengiriman laporan
menjadi tepat waktu.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai-nilai dasar:
Berdasarkan kegiatan Membuat Google Form untuk pelaporan petugas retribusi ke
bendahara penerimaan, makna yang diperoleh adalah bahwa dalam melaksanakan
tugas diperlukan koordinasi terlebih dahulu dengan bendahara penerima agar rancangan
google form yang telah penulis buat dapat sesuai dengan kebutuhan bendahara
penerima. Dalam kegiatan ini juga diperlukan pula kerja keras, inovasi dan tanggung
jawab dalam pembuatannya sehingga nantinya google form pelaporan dapat dijalankan
dengan konsisten.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
Berdasarkan kegiatan membuat google form untuk pelaporan petugas retribusi ke
bendahara penerimaan, makna yang diperoleh adalah bahwa dalam membuat google
form diperlukan sikap memiliki kemampuan awal bela negara karena dengan memiliki
kemampuan intelegensi dan kedisplinan yang baik maka form yang dibuatpun akan
sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang ada serta nantinya dapat membantu
mempermudah petugas retribusi dalam melakukan pelaporan kepada bendahara
penerima. Disamping itu diperlukan juga sikap rela berkorban waktu, tenaga dan pikiran
dalam membuat google form sehingga google form yang dibuat dapat selesai tepat pada
waktunya.
Yogyakarta, 17 November 2021
Disetujui oleh,
Mentor
54
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 2
Membuat Google Form untuk pelaporan petugas retribusi ke bendahara
penerimaan
Sub Kegiatan :
1. Melakukan koordinasi dengan bendahara penerimaan.
56
Gambar 4. Tangkap layar google form pelaporan penerimaan retribusi bagian 2
57
Kegiatan 3: Membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan
menggunakan google form
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan
Output menggunakan google form
Output :
Tersusunnya 1 (satu) petunjuk cara pelaporan penerimaan
retribusi dengan menggunakan google form
Sub Kegiatan :
Output Kegiatan :
• Terbuatnya petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
menggunakan google form
• Tersetujuinya petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
menggunakan google form oleh bendahara penerimaan dan
mentor
Tanggal
18 s.d. 26 Desember 2021
Tingkat Pencapaian
Kegiatan membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan
retribusi dengan menggunakan google form terlaksana dengan
tingkat pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator capaian:
e. Telah terbuatnya petunjuk cara pelaporan penerimaan
retribusi menggunakan google form
f. Telah tersetujuinya google form yang akan dipakai.
Deskripsi Proses Menyusun petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
menggunakan google form
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu menyusun petunjuk
58
cara pelaporan penerimaan retribusi menggunakan google
form. Pada tahapan ini penulis membuat petunjuk teknis dan
pengisian google form pelaporan penerimaan retribusi. Dalam
hal ini pembuatan petunjuk cara pelaporan didasarkan pada
google form yang telah dibuat sehingga dalam pengisiannya
nanti tidak ada petugas yang kebingungan serta diharapkan
dapat mempermudah dalam pelaporan setiap harinya.
Solusi -
59
Pelayanan Publik
Dalam penyusunan petunjuk cara pelaporan harus efektif dan efisien serta dibuat
sedemikian rinci dan jelas agar dapat dengan mudah dipahami oleh petugas retribusi
agar nantinya tidak ada kesalahan dalam pelaporan sehingga data yang valid pun dapat
disajikan guna kepentingan pihak yang membutuhkan.
Whole of Government
Penyusunan petunjuk cara pelaporan berdasar dari google form yang telah dibuat dan
dikoordinasikan dengan bendahara penerima. Dalam penyusunan petunjuk cara
pelaporan pun tetap perlu dikomunikasikan dengan bendahara penerima agar dapat
sesuai dengan yang diharapkan. Jika kolaborasi dan koordinasi antara pihak yang terkait
tersebut berjalan dengan baik, maka kualitas pelayanan dapat meningkat.
Sub Kegiatan:
a. Menyusun Petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi menggunakan
google form
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan penyusunan petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
penulis akan menyusunnya secara cermat sesuai dengan urutan pengisian pada
google form agar dapat meminimalisirkan kesalahan dalam penginputan pada
google form serta sehingga apa yang disusun dapat dipertanggung jawabkan
dengan baik.
Nasionalisme
Semangat
Dalam menyusun pentunjuk cara pelaporan dilakukan dengan penuh semangat
sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Rela berkorban
Rela mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk menyelesaikan penyusunan
petunjuk cara pelaporan agar petunjuk yang dibuat telah sesuai.
60
Etika Publik
Cermat
Dalam melaksanakan penyusunan petunjuk cara pelaporan dilakukan dengan
cermat agar sesuai dengan tahapan pada pengisian google form sehingga data
yang disajikan benar dan sesuai.
Komitmen Mutu
Efektif
Dalam penyusunan petunjuk cara pelaporan, materinya disusun dengan bahasa
yang mudah dimengerti dan seefektif mungkin sehingga apa yang disusun dapat
dipahami.
Berorientasi Mutu
Dengan penyusunan petunjuk cara pelaporan ini diharapkan output yang dihasilkan
akan lebih optimal sehingga nantinya pelaporan penerimaan retribusi dapat lebih
baik .
Anti Korupsi
Kerja keras dan mandiri
Dalam penyusunan petunjuk cara pelaporan dilakukan dengan kerja keras agar
dapat selesai dengan tepat waktu dan dapat memudahkan petugas dalam
memahaminya. Disamping itu penyusunan petunjuk cara pelaporan dilakukan
sendiri sehingga penyusunannya tidak bergantung pada siapapun.
61
Etika Publik
Sopan dan menghormati
Dalam meminta persetujuan dilakukan dengan sopan dan santun serta
menghormati atasan serta taat terhadap arahan yang diberikan pimpinan.
Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Terjadinya komunikasi dan keputusan yang telah disetujui berorientasi pada mutu
atau hasil yang harus dicapai.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
bertanggung jawab atas apa yang telah saya susun sehingga dikemudian hari tidak
ada yang merasa diirugikan
62
Akal budi luhur-jatidiri
Menjunjung tinggi etika dalam meminta persetujuan dari bendahara dan mentor terkait
pemakaian form pelaporan penerimaan retribusi.
Teladan–keteladanan
Menjalankan perannya sesuai dengan aturan serta selalu meminta persetujuan terlebih
dahulu kepada atasan.
Rela Melayani
Dengan pembuatan petunjuk cara pelaporan penulis mengantisipasi terjadinya
kesalahan penginputan data pada form pelaporan penerimaan retribusi oleh petugas
kepada bendahara penerimaan.
Inovatif, selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu
dan kelompok. Dengan pembuatan petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
dengan menggunakan google form merupakan suatu inovasi yang didapat dalam
melakukan pembaharuan yang dapat mempermudah pelaporan penerimaan retribusi
dari petugas ke bendahara sehingga dengan adanya petunjuk cara pelaporan yang
mudah dipahami dapat membantu meminimalisir kesalahan input yang dapat terjadi pada
petugas retgribusi dalam pengisian google form.
Yakin dan percaya diri, dalam melaksanakan kegiatan 3 ini didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan
manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Karena dengan adanya petunjuk cara
pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan google form dapat mempermudah
petugas retribusi dalam pengisian form pelaporan penerimaan retribusi sehingga dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan pada penginputan data oleh petugas.
Ahli – profesional
Penulis berkreasi dan bertanggung jawab dalam membuat petunjuk cara pelaporan
sehingga nantinya menghasilkan petunjuk cara pelaporan yang menarik dan sedetail
mungkin dalam memberikan informasi terkait pelaporan penerimaan retribusi dengan
google form.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi dengan nilai dasar: Dalam melaksanakan kegiatan Membuat
petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan google form
diperlukan kerja sama, musyawarah, inovatif,mandiri dan tanggung jawab. Sehingga
dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja serta nilai-nilai dasar dapat
diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari sehari-hari.
63
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
Berdasarkan kegiatan Membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan
menggunakan google form, makna yang diperoleh adalah bahwa dalam membuat
petunjuk cara pelaporan diperlukan sikap rela berkorban waktu, tenaga dan pikirinnya
agar dapat tersusun sesuai dengan tahapan dalam pengisian google form pelaporan
penerimaan retribusi. Sehingga nantinya petugas retribusi dapat mengisi google form
sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
64
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 3
Membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan
google form
Sub Kegiatan :
1. Menyusun petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi menggunakan
google form
65
Gambar 3. Petunjuk teknis pelaporan halaman 2
66
Gambar . Membuat Petunjuk teknis pelaporan
67
Kegiatan 4: Mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas retribusi
Kegiatan :
Kegiatan /
Mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas
Sub Kegiatan /
retribusi
Output
Output :
Tersosialisasinya pemakaian google form kepada petugas
retribusi sebanyak 9 orang
Sub Kegiatan :
Output Kegiatan :
• Terbuatnya group whatsapp petugas retribusi
• Tersosialisasinya pemakaian google form dan petunjuk
pelaporan kepada petugas retribusi melalui group WA
Tingkat Pencapaian
Kegiatan mensosialisasikan pemakaian google form kepada
petugas retribusi terlaksana dengan tingkat pencapaian
sebesar 100%. Dengan indikator capaian:
a. Telah terbuatnya group whatsapp petugas retribusi
b. Telah tersosialisasinya pemakaian google form dan petunjuk
pelaporan kepada petugas retribusi melalui group WA
68
digunakan untuk pelaporan penerimaan retribusi dari petugas
kepada bendahara penerimaan nantinya sehingga dengan
adanya group whatsapp nantinya komunikasi dengan petugas
retribusi dapat berjalan dengan dengan baik serta jika ada
kendala apapun dapat langsung disampaikan di group.
69
muka dengan banyak orang maka dibuatlah sarana komunikasi secara daring melalui
WA gorup. pelaksanaan sosialisasi pemakaian google form kepada petugas retribusi
dilaksanakan melalui WA group sehingga menyampaian sosialisasi dapat tetap berjalan
dengan baik.
Pelayanan Publik
Kegiatan melakukan sosialisasi kepada petugas merupakan salah satu upaya dalam
mewujudkan pelayanan public yang lebih baik sehingga dengan terlaksananya
sosialisasi yang sesuai target maka kedepannya dalam penyampaian data yang
dibutuhkanpun menjadi lebih tepat waktu.
Whole of Government
Dalam kegiatan mensosialisasikan pemakaian google form dilakukan komunikasi
dengan petugas retribusi serta bendahara penerimaan dalam satu wadah komunikasi
sehingga dengan adanya komunikasi yang baik maka kegiatan sosialisasipun dapat
tersampaikan dengan baik pula sehingga peningkatan mutu pelayanan pun dapat
tercapai.
Sub Kegiatan:
a. Membuat group whatsapp petugas retribusi
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Dalam tahapan kegiatan membuat group whatsapp penulis bertanggungjawab atas
group yang dibuat sehingga penggunaan media WA group dapat berjalan dengan
baik dan sesuai peruntukannya. Serta segala informasi yang diberikan harus sesuai
dan terjaga kerahasiannya sehingga apa saja yang akan dishare dalam group dapat
dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme
Disiplin, Adil dan Kepentingan Publik
Dalam membuat group WA harus dilakukan dengan adil dan disiplin dalam
melaksanakannya agar semua petugas retribusi dapat masuk didalamnya sehingga
tidak ada yang dibeda-bedakan. Disamping itu juga diharapkan media WA group
dapat digunakan sesuai dengan tujuan awal dibentuknya dan tidak menyimpang
dari aturan serta mengutamakan kepentingan publik karena sebagai bendahara
70
harus mengedepankan kepentingan/kebutuhan anggota dari pada kepentingan
pribadi
Etika Publik
Sopan dalam berkomunikasi di dalam group WA serta tanggap apabila terjadi
masalah atau kendala dari pihak anggota sehingga penggunaan group telah sesuai
peruntukannya
Komitmen Mutu
Inovatif , berorientasi mutu
Pembuatan group whatsapp adalah sarana untuk mengeluarkan ide atau terobosan
baru untuk kemajuan pelayanan. Efektif, Dengan adanya group whatsapp ini
walaupun tidak dapat bertatap muka tetapi komunikasi tetap bisa berjalan efektif
sehingga dengan adanya komunikasi yang baik maka apa yang dicapai pun akan
lebih bermutu.
Anti Korupsi
Mandiri dan tanggung jawab
Dalam pembuatan group whatsapp dilakukan dengan madiri tanpa tergantung
dengan rekan kerja lainnya serta dalam pembuatan group whatsapp petugas
retribusi harus dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya sehingga
penggunaan group whatsapp tidak terjadi penyimpangan dan tidak disalahgunakan.
71
mengutamakan kepentingan publik dalam melaksanakan kegiatan ini supaya dapat
tersampaikan pada semua pihak terkait.
Etika Publik
Sopan dan cermat
Dalam mensosialisasikan pemakaian google form dilakukan dengan sopan dan
santun sehingga tidak ada pihak yang merasa tidak dihargai. Serta cermat dalam
menyiapkan materi yang akan disosialisasikan, sehingga tujuan dari kegiatan
sosialisasi yang akan dilaksanakan dapat tercapai.
Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Dalam menyiapkan sarana/ media sosialisasi sesuai dengan mutu sehingga siapa
saja yang membacanya mudah dalam memahaminya serta fungsi dari adanya
media sosialisasi dapat berguna sebagaimana yang diharapkan sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pengisian form pelaporan penerimaan.
Anti Korupsi
Jujur dan Adil
Dalam mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas retribusi
dilakukan dengan jujur dan adil sehingga dalam mensosialisasikannya dapat
tersampaikan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi dan dapat tersampaikan
kepada semua petugas retribusi tanpa terkecuali sehingga tidak ada yang
terlewatkan pada saat sosialisasi.
72
Penguatan terhadap Nilai Organisasi
Selaras, artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia. Dalam melakukan
kegiatan 4 ini diperlukan komunikasi yang baik terhadap semua pihak terkait dalam
mensosialisasikannya sehingga penulis harus senantiasa selalu menjaga komunikasi
yang baik supaya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Akal budi luhur-jatidiri
Berkomunikasi dengan santun dan menjunjung tinggi etika saat mensosialisasikan
pemakaian google form kepada petugas retribusi.
Teladan–keteladanan
Adil dalam mensosialisasikan pemakaian google form kepada semua petugas retribusi
tanpa terkecuali.
Rela Melayani
Dalam mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas lebih mengutamakan
kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi.
Inovatif
Tidak bersikap egois dan tetap menjunjung tinggi etika dalam mensosialisasikan
pemakaian google form kepada petugas retribusi.
Yakin dan percaya diri, dalam melaksanakan kegiatan 4 ini didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri dalam mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas
retribusi yang dilaksanakan sehingga akan membawa kemajuan dan manfaat baik ke
intern maupun ke ekstern. Karena dengan adanya sosialisasi dapat mempermudah
pemahaman petugas retribusi dalam pengisian form pelaporan penerimaan retribusi
sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pada penginputan data oleh petugas.
Ahli – profesional
Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya sehingga sosialisasi
dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi dengan nilai dasar: Dalam melaksanakan kegiatan
mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas retribusi diperlukan
komunikasi yang baik, sopan, responsive, transparan, kompeten, dan berintegritas tinggi
Sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar serta dapat meningkatkan
profesionalisme dalam bekerja serta nilai-nilai dasar dapat diimplementasikan pada
kehidupan sehari-hari sehari-hari.
73
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
Berdasarkan kegiatan mensosialisasikan pemakaian google form kepada petugas
retribusi, makna yang diperoleh adalah bahwa dalam Mensosialisasikan pemakaian
google form kepada petugas retribusi diperlukan sikap Semangat dalam menyampaikan
materi yang akan disosialisasikan serta Adil dalam menyampaikan kepada semua
petugas retribusi tanpa terkecuali dan rela berkorban waktu, tenaga dan pikiran dalam
mensosialisasikannya sehingga apa yang disosialisasikan dapat dipahami dan
dimengerti oleh petugas retribusi agar nantinya pelaporan penerimaan retribusi dapat
berjalan lebih baik dan tepat waktu.
74
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 4
Membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan
google form
Sub Kegiatan :
1. Membuat group whatsapp petugas retribusi
Gambar 1. Tangkap layar group whatsapp petugas retribusi yang telah dibuat
75
2. Mensosialisasikan pemakaian google form dan petunjuk pelaporan kepada
petugas retribusi melalui group WA
76
Gambar 2. Tangkap layar tanggapan 6 orang petugas retribusi terhadap
sosialisasi pemakaian google form dan petunjuk pelaporan melalui group WA
77
Gambar 3. Sosialisasi kepada petugas saat petugas menyerahkan langsung bukti
STS ke kantor
78
Kegiatan 5: Melakukan evaluasi optimalisasi pelaporan penerimaan retribusi
menggunakan google form
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Melakukan evaluasi optimalisasi pelaporan penerimaan retribusi
Output menggunakan google form
Output :
Terevaluasinya kegiatan optimalisasi pelaporan penerimaan
retribusi menggunakan google form
Sub Kegiatan :
Output Kegiatan :
• Terlaksananya survei efektivitas pemakaian google form
dalam pelaporan penerimaan retribusi.
• Tersusunnya 1 (satu) laporan evaluasi.
Tingkat Pencapaian
Kegiatan melakukan evaluasi optimalisasi pelaporan
penerimaan retribusi menggunakan google form telah
terlaksana dengan tingkat pencapaian sebesar 100%. Dengan
indikator capaian:
a. Telah terlaksananya survei efektivitas pemakaian google
form dalam pelaporan penerimaan retribusi.
b. Telah tersusunnya laporan evaluasi
79
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu Melaksanakan survei
efektivitas pemakaian google form dalam pelaporan
penerimaan retribusi. Pada tahapan ini penulis terlebih dahulu
membuat kuesioner pada google form. Setelah kuesioner
tersusun kemudian penulis membagikannya kepada petugas
retribusi melalui group whatsapp. Diharapkan dengan adanya
kuesioner tersebut dapat mengetahui seberapa efektifnya
pemakaian google form dalam pelaporan penerimaan retribusi
serta pemahaman petugas retribusi dalam mengisian form
pelaporan.
80
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Manajemen ASN
Dalam melakukan evaluasi dilakukan dengan professional. Sehingga laporan yang
dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang ditargetkan pada rancangan awal aktualisasi
serta selesai tepat pada waktunya dan dapat dipertanggungjawabkannya, serta nantinya
tetap dapat berjalan dengan konsisten.
Pelayanan Publik
Dalam melakukan evaluasi optimalisasi pelaporan penerimaan retribusi ini dilakukan
dengan transparan agar nantinya hasil yang diperoleh sesuai dengan yang sebenar-
benarnya dari hasil yang telah dievaluasi sehingga nantinya akan menghasilkan laporan
yang lebih akuntabel. Disamping itu diharapkan dalam pelaporan penerimaan dapat
berjalan lebih efektif dan efisien sehingga nantinya form pelaporan penerimaan retribusi
ini tetap dapat dijalankan dengan konsisten.
Whole of Government
Dalam pelaksanaan evaluasi tidak dapat dilakukan sendiri tetapi dengan kerjasama
antara bendahara, mentor dan petugas retribusi sehingga dengan adanya kolaborasi dan
kerjasama dapat mensukseskan keberhasilan kegiatan ini dan tercapainya inovasi yang
diharapkan dapat mempermudah dalam pelaporan penerimaan retribusi dari petugas
retribusi kepada bendahara.
Sub Kegiatan:
a. Melaksanakan survei efektivitas pemakaian google form dalam pelaporan
penerimaan retribusi
Akuntabilitas
Tanggung jawab, jujur dan transparan
Dalam melaksanakan survei efektivitas pemakaian google form dalam pelaporan
penerimaan retribusi dilakukan dengan penuh tanggungjawab, jujur, dan transparan
sesuai google form yang telah diisi responden. Sehingga hasil yang didapatkan
benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme
Kejujuran, adil dan saling menghargai
Pada kegiatan ini survei dilakukan dengan penuh kejujuran dan adil sehingga survei
dilakukan pada semua petugas tanpa membeda-bedakan. Serta disiplin dalam
81
melaksanakan survei dan mengolah hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden.
Di samping itu penulis menghargai setiap jawaban responden dalam mengisi
kuesioner.
Etika Publik
Cermat, teliti dan berintegritas
Dalam melaksanakan survei dilakukan dengan cermat dan teliti dalam membuat
kuesioner dan mengolah hasil dari kuesioner tersebut serta penulis berintegritas
tinggi dalam menyelesaikan kegiatan akhir aktualisasi sehingga hasil yang
diperoleh nanti dapat bermanfaat bagi instansi maupun masyarakat.
Komitmen Mutu
Efektifitas dan efisiensi
Survei dibuat untuk melihat efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan penggunaan
google form dalam pelaporan penerimaan retribusi yang dilaksanakan selama
aktualisasi.
Anti Korupsi
Jujur dan transparan
Dalam melaksanakan survei dilakukan dengan Jujur dan transparan dengan tidak
mengubah data kuesioner google form yang sudah diisi responden sehingga data
yang dihasilkan nantinya lebih valid dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
Etika Publik
Jujur, cermat dan disiplin
Dalam penyusunan laporan evaluasi dilakukan jujur, cermat dan disiplin Karena
nantinya laporan yang dibuat akan menjadi informasi yang harus jelas
82
kebenarannya dan tidak menyesatkan serta nantinya laporan yang dihasilkan telah
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan selesai tepat pada waktunya. Di
samping itu hal ini merupakan salah satu wujud penerapan kode etik ASN, yaitu
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait.
Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Penyusunan laporan evaluasi yang baik dapat memberikan gambaran mutu dari
pelaksanaan tindakan aktualisasi.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Jujur dalam melaksanakan penyusunan laporan evaluasi, agar data yang dihasilkan
nanti adalah data yang akurat dan sebenar-benarnya sehingga nantinya dapat
bermanfaat.
83
pada kegiatan 3 ini dapat berjalan dengan lancar.
Akal budi luhur – jati diri
Dalam melakukan evaluasi berlandaskan budi luhur dan melakukan pengkajian terlebih
dahulu untuk mengetahui kondisi yang sebenar-benarnya sehingga nantinya laporan
yang dihasilkan lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Teladan dan keteladanan
Menjalankan perannya secara adil dan arif bijaksana dalam melakukan evaluasi.
Rela Melayani
Evaluasi dilakukan guna mengkaji setiap kegiatan yang telah dilaksanakansehingga
nantinya dapat menghasilkan laporan yang dapat bermanfaat bagi instansi ataupun pihak
lain yang membutuhkan.
Inovatif, selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu
dan kelompok. Dengan pembuatan petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi
dengan menggunakan google form merupakan suatu inovasi yang didapat dalam
melakukan pembaharuan yang dapat mempermudah pelaporan penerimaan retribusi
dari petugas ke bendahara sehingga dengan adanya petunjuk cara pelaporan yang
mudah dipahami dapat membantu meminimalisir kesalahan input yang dapat terjadi pada
petugas retgribusi dalam pengisian google form.
Yakin dan percaya diri, dalam melaksanakan kegiatan 3 ini didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan
manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Karena dengan adanya petunjuk cara
pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan google form dapat mempermudah
petugas retribusi dalam pengisian form pelaporan penerimaan retribusi sehingga dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan pada penginputan data oleh petugas.
Ahli Profesional
Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan evaluasi dan bertanggung jawab
terhadap laporan yang telah dihasilkan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi dengan nilai dasar: Dalam melaksanakan kegiatan Membuat
petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan google form
diperlukan kerja sama, musyawarah, inovatif,mandiri dan tanggung jawab. Sehingga
dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja serta nilai-nilai dasar dapat
diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari sehari-hari.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini
dengan dilandasi nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
Berdasarkan kegiatan Membuat petunjuk cara pelaporan penerimaan retribusi dengan
84
menggunakan google form, makna yang diperoleh adalah bahwa dalam membuat
petunjuk cara pelaporan diperlukan sikap rela berkorban waktu, tenaga dan pikirinnya
agar dapat tersusun sesuai dengan tahapan dalam pengisian google form pelaporan
penerimaan retribusi. Sehingga nantinya petugas retribusi dapat mengisi google form
sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
Yogyakarta, 11 Desember 2021
Disetujui oleh,
Mentor
85
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 5
Melakukan evaluasi optimalisasi pelaporan penerimaan retribusi menggunakan
google form
Sub Kegiatan :
1. Melaksanakan survei efektivitas pemakaian google form dalam pelaporan
penerimaan retribusi
86
Gambar 2. Kuesioner efektifitas pemakaian google form dalam pelaporan
penerimaan retribusi
87
Gambar 3. Tangkap layar sosialisasi kuesioner efektifitas pemakaian google
form dalam pelaporan penerimaan retribusi pada group whatsapp
88
2. Menyusun Laporan Evaluasi
Dari hasil analisa seluruh evaluasi efektifitas pemakaian google form dalam
pelaporan penerimaan retribusi dari 6 orang yang telah mengisi kuesioner dapat
disimpulkan bahwa form pelaporan penerimaan retribusi mudah dipahami dalam
pengisiannya. Tetapi ada 1 orang yang terkendala dalam pengisiannya hal itu
disebabkan oleh sulitnya sinyal yang didapat. Tetapi dalam hal pemakaian google form
membantu dalam pelaporan penerimaan setiap harinya semua orang setuju.
Sedangkan google form yang dibuat telah sesuai dengan aturan, disetujui oleh 5 orang.
Sehingga 5 orang responden setuju pemakaian google form dapat digunakan untuk
pelaporan penerimaan retribusi setiap harinya.
89
Gambar 3. Tangkap layar hasil pelaporan penerimaan retribusi yang telah
diisikan pada form pelaporan
Gambar 3. Tangkap layar file foto bukti STS dan setoran asuransi yang telah
dilampiran oleh petugas retribusi
Berdasarkan dari gambar diatas dapat dilihat dari 3 candi yang telah buka selalu
mengirimkan laporan penerimaan retribusi melalui google form tersebut sesuai dengan
tanggal setorannya (kecuali candi banyunibo yang hanya buka pada hari sabtu dan
90
minggu) serta pengiriman form laporan selalu disertai dengan file foto bukti STS dan
setoran asuransi.
91
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi pada tanggal 6 November – 11
Desember 2021. Pelaksanaan aktualisasi pada 5 kegiatan dalam optimalisasi
pelaporan penerimaan retribusi di obyek wisata yang dikelola Dinas Pariwisata telah
dilaksanakan dengan tingkatan capaian 100% pada setiap kegiatan.
Dalam melaksanakan kegiatan habituasi di Dinas Pariwisata penulis
berusaha menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang telah dipelajari dalam pendidikan
dan pelatihan dasar CPNS dalam setiap kegiatan aktualisasi. Serta penulis berhasil
membuat inovasi pelaporan penerimaan retribusi dengan menggunakan google
form yang dapat membantu bendahara penerimaan dalam mengentry data setiap
harinya. Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan
kegiatan ini dengan dilandasi nilai wawasan kebangsaan dan bela negara adalah
Semangat dalam menjalankan tugas yang diberikan serta rela berkorban waktu,
tenaga dan pikiran untuk dapat menciptakan inovasi yang dapat mempermudah
pelaporan saat ini serta adil dalam menjalankan pemakaian form pelaporan kepada
semua petugas retribusi.
Disamping itu penulis senantiasa menjaga komunikasi dan koordinasi
dengan petugas retribusi terkait penggunaan form pelaporan penerimaan retribusi.
Sehingga nantinya setelah aktualisasi ini pemakaian form pelaporan penerimaan
tetap berjalan dengan konsisten. Selain membuat form pelaporan penerimaan
retribusi penulis juga berhasil membuat petunjuk teknik pengisian form pelaporan
penerimaan retribusi yang berguna untuk petugas retribusi dalam mengisi form
pelaporan penerimaan retribusi. Sehingga dengan adanya kedua inovasi tersebut
dapat mengoptimalkan pelaporan penerimaan retribusi diobyek wisata. Sehingga
laporan penerimaan setiap bulannya yang dibuat oleh bendahara penerimaan
dapat dilaporankan ke BKAD tepat waktu.
Setelah pemakaian google form dalam pelaporan penerimaan retribusi ini
hasil yang diperoleh adalah bendahara penerimaan menjadi dapat mengentry data
pendapatan retribusi yang telah dikirimkan oleh petugas melalui google form setiap
harinya. Semua itu dapat berhasil karena peran serta petugas retribusi yang patuh
mengirimkan laporan penerimaan retribusi beserta foto bukti STS dan asuransi
melalui google form setiap harinya. Sehingga walaupun bendahara penerimaan
belum menerima fisik bukti STS dan asuransi bendahara tetap dapat mengentrynya
92
berdasarkan data dan foto STS dan asuransi yang dikirim petugas retribusi melalui
google setiap harinya.
B. SARAN
Berdasarkan hasil yang telah dicapai diatas penulis berupaya memberikan saran
kepada atasan atas pemberian reward kepada petugas yang selalu disiplin dalam
pelaporan penerimaan retribusi setiap harinya dan punishment kepada petugas
retribusi yang selalu terlambat dalam pelaporan penerimaan retribusi kepada
bendahara penerimaan setiap harinya. Reward dapat berupa pemberian intensif,
tambahan hari cuti, iajak jalan-jalan saat ada SPPD maupun diumumkan sebagai
pegawai berprestasi.
93
RENCANA AKSI TINDAK LANJUT AKTUALISASI NILAI DASAR PNS
94
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Bupati Sleman No. 1.4 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan Daerah Bendahara
Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021-2026.
Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 Pasal 3 tentang Budaya Pemerintah
Kabupaten Sleman.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.
Undang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara. Jakarta: Pemerintah
Republik Indonesia.
Peraturan Daerah Sleman Nomor 3 Tahun 2016 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olahraga.
Peraturan Bupati SlemanNomor 41.1 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS, Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Idris, Irfan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
II, EtikaPublik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 42.
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, ErwanAgus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS PelayananPublik.
Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dan tri atmojosejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia.
Tim penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II, Anti korupsi. Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara
Republik Indonesia.
95
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufik. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II, Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara
Republik Indonesia.
96
Lampiran 1.
Formulir Pembimbingan dengan Coach
Hari/
Tahapan Kegiatan Catatan Paraf Coach/Mentor
Tanggal
Kamis, Konsultasi dengan Coach menyetujui isu
21 Oktober coach via WA yang diangkat
2021
Bukti Pendukung:
sesuai lagi
✓ Coba renungkan
lagi Pada gagasan
isu
Hari/
Tahapan Kegiatan Catatan Paraf Coach/Mentor
Tanggal
Konsultasi Mentor menyetujui
Rabu, 27
Oktober 2021 langsung dengan isu yang akan
Mentor diangkat
Bukti Pendukung:
Hari/
Tahapan Kegiatan Catatan Paraf Coach/Mentor
Tanggal
5 November Konsultasi dengan Penjelasan coach
2021 coach Via zoom mengenai
Laporan
Bukti Pendukung: Aktualisasi
Konsultasi dengan
17 November
coach via WA Reward dan
2021
Punishment dapat
Bukti Pendukung: diberikan walaupun
status pegawai harian
lepas dan
pemberiaannya tidak
hanya berbentuk uang Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si
24 November Konsultasi ✓ Ada beberapa
2021
lanjutan dengan catatan dalam
coach mengenai laporan
Laporan kegiatan ✓ Gali lebih dalam
1 dan 2 via email lagi nilai-nilai
organisasi
Bukti Pendukung:
Bukti Pendukung:
Bukti Pendukung:
Bukti Pendukung:
8 Desember Konsultasi
2021
lanjutan dengan Video testimony
coach mengenai ditampilkan saat
video testimoni seminar / evaluasi
via WA laporan aktualisasi
Bukti Pendukung:
Dr. Rer. Publ. Dra. Wuryani, M.Si
Bukti Pendukung:
Kelompok 1
Coach : Dr. Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si
Penguji : Heri Kuntadi, AP., MT
Pengampu : Budi Santosa, S.IP., M.Si
NO NAMA PESERTA MENTOR WAKTU
1 Adepina Madevi Alfiannisa, A.Md dr. Dini Threes Harjanti 08.00-08.45
2 Adinda Sisca Yuliana, A.Md Suryanti, AMKL 08.45-09.30
3 Indriyani, A.Md.Keb dr. Pinky Christina Dewi 09.30-10.15
4 Finishia Dwi Septiriana, AMK Kristiani, S.Tr.Keb 10.15-11.00
5 Puji Hermawati, A.Md Dra. Theresia Mamik Suparmi 11.00-11.45
ISHOMA 11.45-12.45
6 Puspita Wardani, A.Md.Keb Hendra Ari Wibawa, AMK 12.45-13.30
7 Ratih Eva Nurvita, A.Md.AK drg. Nurhastiani, Sp.KGA 13.30-14.15
8 Risca Deviana, A.Md.Farm Sufiyah, S.Si, Apt 14.15-15.00
9 Septiyani, A.Md Rr. Retno Dwiastuti, SE, MM 15.00-15.45
10 Shofa Aldama, A.Md.Fis dr. Latief Huzein 15.45-16.30
11 Titin Dwiningrum, A.Md.Kep Toto Suharto,S.KM,M.Kes 16.30-17.15
Kelompok 2
Coach : Eko Yayuk Winartiningsih, SKM., M.Pd
Penguji : Sucipto, SE., M.Acc
Pengampu : Supri Widiyati, S.H.
NO NAMA PESERTA MENTOR WAKTU
1 Arief Budhi Artho, A.Md.Fis Muhamad Widiharto, S.Gz 08.00-08.45
2 Bayu Susanto, A.Md.Ak Sunarti, SE 08.45-09.30
3 Laily Lathifah, A.Md Evi Rumini, S.KM 09.30-10.15
4 Nafiah Salma Ridha, A.Md.Kep dr. Ellyza Sinaga 10.15-11.00
5 Nur Hasanah, A.Md.Kep Sunarno, A.Md.Kep 11.00-11.45
ISHOMA 11.45-12.45
6 Priscilla Yanuari Christi, AMd.Fis dr. Dini Threes Harjanti 12.45-13.30
7 Putri Puji Rahayu, A.Md.Kes dr. Pinky Christina Dewi 13.30-14.15
8 Tyas Nugraheni, A.Md.Far Sufiyah, S.Si, Apt 14.15-15.00
9 Veta Indriyani, A.Md.Keb Hari Prasetiyo, AMK 15.00-15.45
10 Vitria Vidayanti, A.Md Dina Aprillia, SE 15.45-16.30
Kelompok 3
Coach : Dr.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si
Penguji : Drs. YB. Jarot Budi Harjo
Pengampu : Niken Artanti Primadewi, S.IP., MPA
NO NAMA PESERTA MENTOR WAKTU
1 Anis Nureni, A.Md.Keb Veronica Yamtinah, S.ST 08.00-08.45
2 Fina Siti Fatimah, A.Md.Kep Nur Khriesna Habita, S.Kep. Ns. 08.45-09.30
3 Henni Novitasari, A.Md Sri Wandansari Agustini, S.KM 09.30-10.15
4 Kurnia Kuntari Noviani, A.Md Wulan Wahyuningsih, SE, MM 10.15-11.00
Muhammad Furqon Perdanakusuma,
Deni Ria Setiawati, SE, MM 11.00-11.45
5 A.Md.A.Pj
ISHOMA 11.45-12.45
6 Rini Puji Lestari, A.Md.KL Siti Nur Andariyati, S.ST 12.45-13.30
7 Sarwendah Yuliati, A.Md.Keb Indah Rahayu, S.ST 13.30-14.15
8 Siti Muanisah, A.Md.A.K dr. Hari Pratono, M.Kes 14.15-15.00
9 Ulfi Ananda Putri, A.Md.Ftr dr. Desi Arijadi 15.00-15.45
10 Yuly Astuti, A.Md.Kep Muhamad Widiharto, S.Gz 15.45-16.30
11 Yuna Mustafa, A.Md.Kep Tri Lestari Endarwati, AMK 16.30-17.15
Kelompok 4
Coach : Thantowi Jauhari, S.AP., MPA
Penguji : Any Widyastuti, S.E.
Pengampu : Dian Adiprana Tyagita, S.Pd.
NO NAMA PESERTA MENTOR WAKTU
1 Atiek Nurkhasanah, A.Md.Keb Andarini Tri Widadari, S.ST 08.00-08.45
2 Devi Ratna Pusvitasari, A.Md.Ft drg. Nurhastiani, Sp. KGA 08.45-09.30
3 Husnandiarti, A.Md.Kep Muhammad Daroji, S.KM, MPH 09.30-10.15
4 Nandita Ulya Mentari, A.Md.Ak Prasetya Sanjaya, SE, Ak 10.15-11.00
5 Nurul Istikomah, A.Md.Keb Evi Rumini, S.KM 11.00-11.45
ISHOMA 11.45-12.45
6 Radinda Aulia Wardani, A.Md Endriana Kuswandari, S.KM 12.45-13.30
7 Rofiani Dwi Putranti, A.Md.Kes drg. Ratih Susila 13.30-14.15
8 Shintya Putri Herawati, A.Md.Farm Rofi`atun Suryani, S.Farm., Apt.,M.Sc 14.15-15.00
9 Sigit Mulyono, A.Md.Kep Neti Amayawati, AMK 15.00-15.45
dr. Veronika Evita Setianingrum,
10 Suharyanti Dian Utami, A.Md.AK 15.45-16.30
M.P.H
LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN MENTOR
LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN
No Presensi : 13
Catatan Mentor:
1. Mendukung kelancaran / tertib administrasi tepat waktu dan mengharapkan bisa
dilaksanakan dengan baik.
2. Kegiatan dapat meningkatkan kinerja organisasi.
No Presensi : 13
Catatan Coach:
1. Ikuti saran dan komentar Mentor dan Penguji
2. Usulkan kepada pimpinan untuk menerapkan sistem reward and punishment.
3. Konsisten dalam melaksanakan kegiatan ini sampai kapanpun, sehingga bisa
meningkatkan kinerja organisasi
No Presensi : 13
Catatan Penguji :
1. kritik : untuk penggunaan logo pemda harus ditempatkan sebagai amanat undang-undang
2. Penggunaan Google Form dan WAG untuk pengawasan dan pengendalian dalam
pelaksanaan secara berkelanjutan
3. Perlu ada kebijakan Reward and punishment dalam pengelolaan retribusi daerah
No Presensi : 13
Catatan Coach:
1. Ikuti saran dan komentar Mentor dan Penguji
2. Terapkan terus nilai-nilai agenda 1, 2, 3 dalam kehidupan sehari-hari dan tugas di
instansi.
3. Kembangkan inovasi-inovasi yang lain dalam pelaksanaan tugas.
4. Jangan berhenti untuk terus mengembangkan kompetensi.
No Presensi : 13
Catatan Penguji :
1. Perhatikan penggunaan spaci agar lebih konsisten.
2. Pemberian warna pada table diperhatikan kembali.
3. Pada hasil evaluasi di tulis lebih detail kembali.
Yang bertanda di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XIX Tahun 2021 :
Menyatakan bersedia untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari Penguji,
Mentor, dan Coach terhadap hasil Seminar Rancangan Aktualisasi. Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Teladan Keteladanan
T
Rela Melayani
R
Inovatif
I
Ahli Profesional
A
Bendahara pengeluaran mempunyai
tugas menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk Bendahara Penerimaan dan
keperluan belanja daerah dalam rangka Bendahara penerimaan pembantu
pelaksanaan APBD pada SKPD. mempunyai tugas menerima,
menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan
Bendahara pengeluaran pembantu mempertanggungjawabkan uang
bertugas menerima, menyimpan, pendapatan daerah dalam rangka
membayarkan, menatausahakan, dan pelaksanaan APBD pada SKPD
mempertanggungjawabkan uang untuk atau unit
keperluan belanja daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada unit
SKPD yang ditunjuk sebagai KPA
atau pada unit Organisasi Bersifat
Khusus.
Kurang optimalnya Pelaporan Penerimaan Retribusi di Obyek Wisata 1
Pengarsipan Dokumen SPJ saat ini masih diarsipkan pada map arsip baru
kemudian dimasukkan pada kotak arsip yang nantinya akan di simpan di ruang
arsip
Kurang disiplinnya pelaporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
3
kegiatan ke bendahara pengeluaran
Kriteria Penilaian
Total
No Masalah Peringkat
U S G Nilai
MANUSIA METODE
LINGKUNGAN MATERI
1 Menganalisis data-data yang dibutuhkan
KEDUDUKAN DAN
NILAI-NILAI DASAR
PERAN ASN
A-N-E-K-A
MANAJEMEN ASN
Tanggung Jawab, Disiplin A : Tanggungjawab, Transparansi
N : Saling menghargai, Musyawarah,
WHOLE OF GOVERNMENT
Mufakat
Kerjasama dan Kolaborasi
E : Sopan, Santun, Cermat, Teliti
PELAYANAN PUBLIK K : Efektif, Berorientasi Mutu
Efektif dan Efisien A : Jujur, Berani
KEDUDUKAN DAN
NILAI-NILAI DASAR
PERAN ASN
A-N-E-K-A
MANAJEMEN ASN
A : Tanggungjawab, Transparansi,
Tanggung Jawab, Disiplin, berintegritas
Kompeten
WHOLE OF GOVERNMENT N : Saling menghargai, Musyawarah
Kerjasama dan Kolaborasi Mufakat, rela berkorban
PELAYANAN PUBLIK E : Sopan, Santun, Cermat, kerja keras
Efektif dan Efisien, Akuntabel K : Efektif, Berorientasi Mutu, Inovasi
A : Jujur, Berani, Mandiri, Kerja Keras
Makna yang diperoleh secara pribadi dengan
dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai Makna yang diperoleh secara pribadi dengan
wawasan kebangsaan dan bela negara dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai
: Rela Berkorban, Cinta Tanah Air dasar : Musyawarah mufakat, kerjasama,
Tanggung Jawab, Kompeten
Membuat petunjuk cara pelaporan retribusi
KEGIATAN 3 dengan menggunakan google form
KEDUDUKAN DAN
NILAI-NILAI DASAR
PERAN ASN
A-N-E-K-A
MANAJEMEN ASN
Tanggung Jawab, Disiplin A : Tanggunjawab, Transparansi
N : Saling menghormati, Rela Berkorban,
WHOLE OF GOVERNMENT
E : Sopan dan Santun, Cermat
Kerjasama dan Kolaborasi
K : Efektif, Berorientasi Mutu, Inovasi
PELAYANAN PUBLIK A : Jujur, Berani, Mandiri, Kerja keras,
Efektif dan Efisien, Akuntabel Mandiri
KEDUDUKAN DAN
NILAI-NILAI DASAR
PERAN ASN
A-N-E-K-A
MANAJEMEN ASN
Tanggung Jawab, Disiplin A : Tanggungjawab, Transparansi,Adil
N : Saling menghargai, Musyawarah,
WHOLE OF GOVERNMENT
Mufakat
Kerjasama dan Kolaborasi
E : Sopan, Santun, Cermat, Teliti
PELAYANAN PUBLIK K : Efektif, Berorientasi Mutu
Efektif dan Efisien A : Jujur, Berani, Adil
KEDUDUKAN DAN
NILAI-NILAI DASAR
PERAN ASN
A-N-E-K-A
MANAJEMEN ASN
Tanggung Jawab, Profesional, konsisten A : Tanggungjawab, Transparansi
WHOLE OF GOVERNMENT N : Saling menghargai, Musyawarah,
Koordinasi Mufakat
PELAYANAN PUBLIK E : Sopan, Santun, Cermat, Teliti
Efektif dan Efisien, Akuntabel K : Efektif, Berorientasi Mutu
A : Jujur, Berani
I Inovatif
A Ahli Profesional
Waktu Pelaksanaan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
5. Melakukan evaluasi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI
SIPIL SEBAGAI PENGELOLA KEUANGAN DALAM UPAYA
OPTIMALISASI PELAPORAN PENERIMAAN RETRIBUSI DI OBJEK
WISATA PADA SUB BAGIAN KEUANGAN, PERENCANAAN DAN
EVALUASI DINAS PARIWISATA KABUPATEN SLEMAN
5 Melakukan Evaluasi
KEGIATAN 1 Menganalisis data-data yang dibutuhkan
Laporan Penerimaan
Mengumpulkan
pada Sistem Informasi
informasi dan data-
Keuangan Daerah
data yang dibutuhkan
KEGIATAN 2 Membuat Google Form untuk pelaporan petugas
retribusi ke bendahara penerimaan.
Melakukan
koordinasi dengan
bendahara
penerimaan
Membuat google
penerimaan
pelaporan
KEGIATAN 3 Membuat petunjuk cara pelaporan retribusi
dengan menggunakan google form
Membuat
Petunjuk Teknis
Pelaporan
Tangkap layar
group whatsapp
petugas retribusi
yang telah dibuat
Sosialisasi
kepada petugas
saat petugas
menyerahkan
langsung bukti
STS ke kantor
KEGIATAN 5 Melakukan Evaluasi
Kegiatan
membuat
kuesioner dengan
menggunakan
google form
Hasil pelaporan
penerimaan
retribusi yang
telah diisikan File foto STS yang telah
pada google form dilampirkan pada form
Kegiatan 1 sampai 6 sesuai dengan Visi Sleman yaitu
: “Terwujudnya masyarakat Sleman yang cerdas, sejahtera, berdaya
saing menghargai perbedaan, dan memiliki jiwa gotong royong”.
3. Etika Publik Melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan rekan dalam
menjalankan setiap tugas yang berikan, Saling menghormati dan menghargai
kepada atasan maupun rekan kerja
4. Komitmen Mutu Efektif dan Efisien dalam menjalankan tugas sehari-hari, Berinovasi dalam
pekerjaan sehari-hari agar mutu yang dihasilkan lebih baik
5. Antikorupsi Jujur, Disiplin, mandiri dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
JADWAL KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI
Waktu Pelaksanaan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
5. Melakukan evaluasi
38