Disusun Oleh:
Fransiska Agatha 205030700111003
Ernanda Hajar Setyawati 205030700111029
Binta Syalsa Nazrifa 205030701111009
Nur Azizah 205030701111021
Pradhania Putri 205030701111022
Widya Wahyu Rizky 205030701111023
Sekar Alifia Rahmadiva 205030707111015
Bintari Gita Kirana 205030707111018
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
MARET
2022
MODEL UNTUK MEMAHAMI LITERASI MEDIA BARU: KEYAKINAN
EPISTEMOLOGIS DAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
Fransiska Agatha1, Ernanda Hajar Setyawati2, Binta Syalsa Nazrifa3, Nur Azizah4, Pradhania Putri5,
Widya Wahyu Rizky6, Sekar Alifia Rahmadiva7, Bintari Gita Kirana8
Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Peradaban manusia dan teknologi semakin berkembang dengan pesat yang membuat
media-media terus berevolusi. Media sosial menjadi salah satu media baru yang muncul pada
abad ke-21 dengan pengguna yang sangat beragam. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan
bahwa teknologi dapat membuka peluang yang baik bagi penggunanya, khususnya dalam hal
literasi. Namun, seiring dengan perkembangannya, telah muncul beberapa permasalahan,
seperti kasus hoax tentang bencana atau pesan “mama minta pulsa”, kasus penyalahgunaan
data, dan kasus bullying. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pendekatan yang rasional
dan kritis, misalnya pendekatan epistemologis yang dapat memberikan gambaran mengenai
literasi media baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian
yaitu 30 orang mahasiswa FIA Universitas Brawijaya yang dipilih dengan menggunakan
metode random sampling secara sukarela. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu
survei menggunakan teknik wawancara dengan jawaban berupa pernyataan yang sebenarnya.
Kata Kunci: Media sosial, teknologi, pendekatan epistemologis, literasi, metode kualitatif
ABSTRACT
Human civilization and technology are growing rapidly, which makes media
continue to evolve. Social media is one of the new media that has emerged in the 21st century
with a very diverse users. Based on this, it can be said that technology can open up good
opportunities for it’s users, especially in terms of literacy. However, along with it’s
development, several problems have emerged, such as cases of hoaxes about disasters or the
message “mama minta pulsa”, cases of data misuse, and cases of bullying. To overcome
these problems, a rational and critical approach is needed, for example an epistemological
approach that can provide an overview of new media literacy. This study uses a qualitative
method with 30 students of FIA Universitas Brawijaya as the research subjects who were
selected using a voluntary random sampling method. The data collection technique used is a
survey using interview techniques with answers in the form of actual statements.
Keywords: Social media, technology, epistemological approach, literacy, qualitative method
DAFTAR ISI
ABSTRAK...........................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................6
1.3 Fokus Penelitian..........................................................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................8
2.1 Literasi........................................................................................................................................8
2.2 Literasi Media Baru....................................................................................................................8
2.3 Keyakinan Epistemologis...........................................................................................................9
2.4 Media Sosial.............................................................................................................................10
2.5 Penggunaan Media Sosial.........................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................................12
3.1 Subjek Penelitian......................................................................................................................12
3.2 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................................12
3.3 Teknik Analisis Data................................................................................................................13
3.4 Kriteria Kualitas Penelitian.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Literasi
Menurut Kern (2000) dalam (Hairul & Negeri, n.d.) literasi didefinisikan sebagai kemampuan
untuk membaca dan menulis juga literasi memiliki kesamaan arti dengan belajar dan memahami
sebuah sumber bacaan. Dengan lebih komprehensif ia menjelaskan “Literasi adalah penggunaan
praktik-praktik situasi sosial, dan historis, dan situasi kebudayaan untuk menciptakan dan
menginterpretasikan makna melalui teks. Literasi memerlukan setidaknya sebuah kepekaan yang
tak terucap tentang hubungan-hubungan antar konvensi-konvensi tekstual dan konteks
penggunaannya serta idealnya kemampuan untuk berefleksi secara kritis tentang hubungan-
hubungan itu. Karena peka dengan maksud/tujuan, literasi itu bersifat dinamis-tidak statis- dan
dapat bervariasi di antara dan di dalam komunitas dan kebudayaan. Literasi memerlukan
serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre,
dan pengetahuan kebudayaan.”
Lalu sekarang literasi tidak hanya berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis
teks saja, karena sekarang “teks” telah diperluas maknanya mencakup juga “teks” dalam bentuk
visual, audiovisual dan dimensi-dimensi komputerisasi, sehingga di dalam “teks” tersebut secara
bersama-sama muncul unsur-unsur kognitif, afektif, dan intuitif.
Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literasi adalah sebuah peristiwa sosial
yang dilengkapi keterampilan-keterampilan untuk menciptakan dan menginterpretasikan sebuah
makna melalui teks. Literasi juga memerlukan serangkaian kemampuan untuk menyampaikan dan
mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan.
1
3
3.3 Teknik Analisis Data
Dalam studi saat ini, pendekatan model persamaan struktural (SEM) digunakan untuk
mengungkapkan interaksi yang ada di antara variabel model penelitian. Analisis SEM adalah
pendekatan statistik untuk mengungkapkan hubungan kausal antara variabel (Schumacker, 2004).
Dalam penelitian ini, hubungan prediktor antara keyakinan epistemologis spesifik media sosial
(kesederhanaan dan kepastian pengetahuan berbasis media sosial, sumber pengetahuan, justifikasi
untuk mengetahui), tujuan penggunaan media sosial (interaksi/komunikasi sosial, mengetahui dan
mengenali, pendidikan), dan literasi media baru dianalisis berdasarkan SEM melalui estimasi
kemungkinan maksimum.
Dalam analisis SEM, variabel endogen (dependen) dan eksogen (independen) digunakan
untuk mengestimasi suatu persamaan. Bersama-sama efek langsung dan tidak langsung dari
variabel eksogen pada variabel endogen dihitung. Sebelum analisis SEM, asumsi dikendalikan.
Koefisien kemiringan dan kurtosis diamati sebagai dapat diterima untuk memenuhi asumsi
normalitas. Tidak ada outlier dan data yang hilang yang diamati. Untuk menguji model penelitian,
koefisien jalur, yaitu, nilai regresi standar (betas) dihitung.
- Credibility
Kredibilitas merupakan salah satu metode pengujian keabsahan penelitian. Uji keabsahan
suatu penelitian harus melihat dari segi aspek valid, reliabel dan obyektif. Selain itu, menurut
Dawson (2009) dalam Sanjaya (2018) laporan penelitian setidaknya memuat beberapa bagian
sebagai berikut:
1. Halaman Judul,
2. Abstrak,
3. Pendahuluan,
4. Latar Belakang,
5. Metodologi Atau Metode Penelitian,
6. Hasil Dan Pembahasan,
7. Kesimpulan Dan Saran,
8. Rekomendasi
9. Penelitian Lanjutan,
10. Daftar Pustaka,
11. Lampiran.
- Relevance
Artinya adalah seberapa jauh temuan penelitian relevan dengan persoalan atau konteks dan
fenomena yang sedang diteliti. Kardorff menyebutkan tiga hal penting, yaitu
(1) relevansi penelitian dengan teori, konsep, dan pandangan yang selama ini telah diterima
oleh masyarakat luas dan digunakan dalam berbagai bidang.
(2) hasil penelitian yang bermanfaat melakukan perubahan dalam bidang tertentu, dan
(3) metode dan prosedur penelitian yang dipakai.
Khusus yang terakhir, sebuah karya penelitian memang bisa menyumbang btidak saja
temuan substantif dan formal (berupa teori atau konsep), tetapi juga temuan metodologis,
yakni berupa kreasi metodologis hasil imajinasi dan pemikiran peneliti sendiri, tentu dengan
mengembangkan metode yang sudah ada yang belum terumuskan secara operasional.
1
5
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia.
Publiciana, 9(1), 140–157.
Celik, I., Muukkonen, H., & Dogan, S. (2021). A model for understanding new media literacy:
Epistemological beliefs and social media use. Library & Information Science Research, 43(4),
101125. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.lisr.2021.101125
Gabriella, J. (2017). Retorika Rachel Goddard pada Video 18 Tips Kecantikan (Beauty Hacks) dan
Make Up untuk Pemula/Josephine Gabriella/65130045/Pembimbing: Deavvy MRY Johassan. 28.
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/1775/
KHOMSYAH, A. N. (2021). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi kuasi Eksperimen pada mata
pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Terpadu Riyadlul Ulum Tasikmalaya) [Thesis (Sarjana)].
Universitas Siliwangi.
Lutviah. (2010). Citizen Journalism Berbasis Blog Group dan Penerapannya untuk Literasi Media Studi
Kasus: Kompasiana.Com.
Puspitarini, D. S., & Nuraeni, R. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Promosi. Jurnal
Common, 3(1), 71–80.
Rochimah, T. H. (2011). Gerakan Literasi Media: Melindungi Anak-Anak dari Gempuran Pengaruh
Media. D. Herlina, Gerakan Literasi Media Indonesia, 18–36.
Sanjaya, G. L. (2018, April 7). MENGUKUR KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF.
https://docplayer.info/70213084-Mengukur-kualitas-penelitian-kualitatif.html
Saragih, I. Y. Insani. , B. G. Indra. (2019). Pencitraan Sosial Media Studi Kasus Ulasan Tripadvisor
Terhadap 5 Restaurant Terbaik Di Bali . Jurnal Destinasi Pariwisata, 7(2), 231–232.
Supratman, L. P. (2018). Penggunaan media sosial oleh digital native.
Haikal, M. (n.d.). LITERASI PRODUKTIF BERBASIS IT (Mencipta Aplikasi Berbahasa Indonesia
Pembawa Pengetahuan). PS PBSI FKIP Universitas Jember (pp. 187-197). Jember: Universitas
Jember.
Cephe, P. T., & Yalcin, C. G. (2015). Belief about Foreign Language Learning: The Effects of Teacher
Beliefs on Learner Beliefs. Anthropologist, 19(1), 167-173.
Schumacker, R. E., & Lomax, R. G. (2004). A Beginner’s Guide to Structural Equation Modeling (2nd
ed.). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
Moleong, J. Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
1
6