Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

TB sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun dengan

upaya pengendalian strategi DOTS sudah diterapkan. Laporan WHO 2013 menyebutkan 8,6 juta

kasus TB tahun 2012 dimana 1,1 juta orang koinfeksi dengan HIV. Indonesia berada pada

ranking kelima dengan beban TB tertinggi di dunia. Kelompok usia yang paling banyak

menderita TB adalah usia produktif (15-50 tahun). Proporsi kasus TB anak secara global

mencapai 6% (530.000). Saat penderita TB batuk atau bersin maka jutaan kuman TB akan ikut

keluar Bersama percikan dahak.

Permasalahan

Mitos mengenai penularan TB di masyarakat masih banyak dijumpai. Pengetahuan masyarakat

mengenai penyebab TB masih kurang. Ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan keterlambatan

diagnosis.

Perencanaan dan Intervensi

Intervensi dilakukan dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik menyeluruh pada pasien yang

datang ke poli umum. Menanyakan kondisi lingkungan rumah dan kebiasaan dalam menjaga

kebersihan diri serta tempat tinggal pasien. Menggali adanya penderita lain selain pasien,

kemudian disarankan menjalani pengobatan agar semua penderita sembuh dan terhindar dari

mekanisme tular-menular akibat masih adanya keluarga atau orang terdekat pasien yang tidak

berobat.

1. Ny. M, 56 tahun (29/9/22)


S/ pasien datang dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu. Keluhan batuk hilang timbul,
keluhan dirasakan sudah 1 bulan. Keluhan penurunan BB (-), keringat malam (+). Keluhan sesak
disangkal. Demam (-). Pasien mengatakan, orang dilingkungan sekitar pasien ada yang
mengalami keluhan serupa.
O/ TD: 130/80, T:36.7, SpO2: 97%
SPS (-), LED: 97/ 1 jam, leukosit: 11.000

2. Nn. N, 17 tahun (13/10/22)

S/ Os datang dengan keluhan rasa sesak di dada sejak 3 hari. Keluhan disertai batuk berdahak
sejak 1 bulan. Batuk keluar darah (-), Keringat dingin (+) pada malam hari. Demam (+) kadang-
kadang, Dan ada penurunan BB dalam 2 bulan terakhir sebanyak 2kg. Pasien mengaku pernah
mendapat pengobatan TB paru 3 tahun yang lalu dan berobat selama 9 bulan. Terdapat keluhan
yang sama di lingkungan pasien.
O/ KU: Baik, Kes: CM
TD: 120/80, N: 80x/menit, S: 37,R: 22x/menit, Spo2: 98%
Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
LED: 32/ 1 Jam, Leukosit: 9000
3. Ny. W, 56 tahun (21/10/22)
Data ringkasan penyakit:
S/ Os datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 bulan. Keluhan disertai tenggorokan terasa gatal. Pasien juga
mengatakan kadang pasien batuk sampai mengeluarkan darah. Pasien juga mengatakan malam hari pasien terkadang
keringat dingin. Pasien merasa BB sedikit turun. Pasien sudah berobat tapi keluhan tidak berkurang. Keluhan sesak
disangkal
O/ KU: Baik, Kes: CM
TD: 130/90, N: 80x/menit, S: 36.7, RR: 22x/menit, SpO2 98%
Rhonki -/+
LED 42/jam, HB 11,4, Leukosit 6.600
4. Tn. R, 48 tahun (24/10/22)
s/ pasien datang dengan keluhan batuk kering sudah 2 minggu. Penurunan BB disangkal, demam (+) kadang-kadang
dan keringat malam (-). pasien mengatakan disekitar rumah pasien ada yang sedang menjalani pengobatan TB paru.
O/ KU: Baik, Kes: CM
TD: 120/90, N: 80x/menit, S: 36.7, RR: 22x/menit, SpO2 98%
Rhonki -/-
LED 7/1 jam, Leukosit 6.000
5. Ny. I, 58 tahun (0/9/22)
S/ Os datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan. Keluhan disertai tenggorokan terasa gatal.. Pasien juga
mengatakan malam hari pasien terkadang keringat dingin. Pasien merasa BB sedikit turun. Pasien sudah berobat tapi
keluhan tidak berkurang. Keluhan sesak disangkal
O/ KU: Baik, Kes: CM
TD: 120/80, N: 80x/menit, S: 36.7, RR: 22x/menit, SpO2 98%
Rhonki +/-
LED 11/jam, HB 11,4, Leukosit 6.600

Anda mungkin juga menyukai