Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI FLAVOR DAN FOOD ADDITIVE

OLEH :

KANG X PANCONG

2022
Daftar isi

A. EXECUTIVE SUMMARY ………………………………………….2

B. STRUKTUR ORGANISASI ………………………………………..2

C. PROFIL PROYEK…………………………………………………..3

1.Nama proyek……………………………………………………….3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancong lumer merupakan hasil dari modifikasi adonan kue pukis yang

dipanggang menggunakan cetakan pancong dan berbentuk seperti pancong serta

disajikan dalam keadaan setengah matang. Kue pukis adalah salah satu kue

tradisional Indonesia berasal dari Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

(Rhismanatalia, 2018).

Perbedaan kue pukis dengan kue pancong lumer terletak pada tekstur

yang digunakan, dan disajikan dalam keadaan setengah matang, sehingga bagian

permukaan atas kue pancong lumer masih berbentuk adonan yang meleleh.

Pancong lumer banyak digemari oleh kalangan anak-anak zaman sekarang,

bahkan orang dewasa.

Pancong lumer memiliki peluang besar terhadap pengembangan bisnis

jajanan kue tradisional saat ini. Dalam menunjang perkembangan bisnis dan

memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat, pelaku usaha harus

menyediakan bahan baku yang cukup dan berkualitas untuk memberikan

kepuasan terhadap pelayanan konsumen


A. EXECUTIVE SUMMARY

Lokasi Penjualan 1 : JL. Rahayu, Banjarbaru Utara, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 2: JL. Karang Anyar, Banjarbaru Utara, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 3: JL. Sekuympul Ujung, Martapura Kota, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 4: JL. Sultan Adam, Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 5: JL. Gatot Subroto, Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 6: JL. Sutoyo, Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 7: JL. Landasan Ulin Banjarbaru Selatan, Kalimantan Selatan.

Lokasi Penjualan 8: Palangkaraya, Kalimantan Tengah

Jumlah Cabang : 8 Unit

Periode Project : 12 bulan

Nilai Penjualan persatuan : Rp. 15.000,-

Modal Sendiri : Rp. –

Investasi : Rp. -

Keuntungan : Rp.

Developer : -

B. STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi berbentuk pengembangan pribadi. Namun telah disusun suatu sruktur

yang terdiri dari 4(empat) divisi, yakni divisi proyek,divisi keungan,divisi

oprasional, dan divisi pemasaran. Masaing masing divisi terdiri seorang kepala

divisi dan beberapa staf. Tanggung jawab divisi secara garis lurus langsung ke

direktur.tetapi tidak menutup kemungkinan adanya koordinasi antara masing-

masing divisi dan ybs.


owner investor

owner owner owner owner


Cabang 1 cabang 2 cabang 3 cabang 4

Karyawan karyawan karyawan karyawan

C. PROFIL PROYEK
1. Nama Proyek Proyek perumahan yang akan kami kembangkan berada di kecamatan
Rancaekek kabupaten Bandung. Dengan nama “Bhuvi Frianka Land” penggunaan nama
di ambil dari bahasa sangsakerta yang berarti Bhuvi adalah surga dan Frianka adalah
favorit dan bisa di artikan juga sebagai surga favorit. Dan harapan kami dari nama “Bhuvi
Frianka Land” bisa menjadi tempat surga nya favorit dari masyarakat yang tinggal di
perumahan yang akan kami bangun. Memacu kami untuk membangun tempat
senyaman dan seindah untuk ditinggali/dihuni oleh masyarakat yang sedang mencari
rumah/hunian untuk ditempati selamanya.
METODOLOGI

Alat dan Bahan

Alat-alat yang di gunakan untuk membuat kue pancong mixer dan ember
besar untuk pembuatan satu kali adonan,
Bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat kue pancong,
1.Tepung terigu
2.Tepung vanilla
3.Gula
4.Mentega
5.Fermipan
Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :


A. Untuk Olesan
a. Mentega
Di oleh ke cetakan pancong sampai merata

Sampai meleleh
b. Adonan
Ditentukan warna kuning ke emasan

Tanda nya adonan bagus


c. Kadar Air
Ditimbang sebanyak 5 gram sampel didalam cawan aluminium.
Sebelumnya cawan aluminium sudah ditentukan beratnya.

Dipanaskan sampel oven ke dalam oven pada suhu 130◦C selama 30


menit

Dimasukkan ke dalam desikator sampai dingin

Ditimbang berat sampel setelah dikeringkan

A
A

Hasil
d. Kadar Asam Lemak Bebas
Ditimbang sebanyak 5 gram sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer

Diteteskan indikator PP (Phenolphtalein)

Dititrasi dengan NAOH 0,1 N sampai berubah warnanya menjadi


merah jambu

Hasil
e. Indeks Bias
Ditentukan menggunakan refraktometer.

Hasil
B. Untuk Minyak Atsiri
a. Warna
Diamati warna secara visual

Hasil
b. Indeks Bias
Ditentukan dengan metode refraktometer

Hasil
c. Standar Mutu Kencur dan Rimpang
Ditentukan dasar pengamatan kencur dan rimpang lainnya

Hasil

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 01-3741-2002. Minyak Goreng


Sawit. Jakarta: Badan Standar Nasional

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2012. SNI 7709:2012.. Minyak Goreng


Kelapa. Jakarta: Badan Standar Nasional

Sulianti, Sri Budi. 2008. Studifitokimia Ocimum Spp : Komponen Kimia Minyak
Atsiri. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai