Anda di halaman 1dari 4

Analisis Kompetitor: Tujuan, Manfaat

Definisi Analisis Kompetitor


Analogi ringan dari analisis kompetitor adalah “cek toko sebelah”. Ya, persis judul film
besutan Ernest Prakasa yang terkenal itu.
Namun apa pengertian analisis kompetitor menurut para ahli? Kita simak satu-satu, ya.
Zahra dan Chaples (1993) dalam tulisannya Blind Spots in Competitive Analysis pada jurnal
Academy of Management Executive.
Analisis kompetitor adalah proses ketika perusahaan mencoba untuk mendefinisikan dan
memahami bisnisnya, mengidentifikasi pesaingnya, menentukan kekuatan dan kelemahan
para pesaingnya, dan mengantisipasi langkah mereka.
Dr. Stanley C. Abraham (2006) dalam bukunya Strategic Planning: a Practical Guide for
Competitive Success.
Analisis kompetitor secara khusus berkaitan dengan lingkungan eksternal suatu perusahaan
atau organisasi.
Fleisher dan Bensoussan (2007) dalam bukunya Business And Competitive Analysis:
Effective Application Of New Andclassic Methods.
Analisis pesaing adalah alat manajemen yang digunakan oleh manajemen strategis dalam
penilaian kekuatan dan kelemahan serta potensi pesaing saat ini.
Tujuan Analisis Kompetitor untuk Bisnis
Jika kamu masih ‘meraba-raba’ performa kompetitor alias menganalisisnya berdasarkan
dugaan dan intuisi, memang boleh-boleh saja.
Namun, cara tersebut akan memunculkan blindspot atau sisi-sisi yang tak teranalisis.
Akibatnya, informasi yang didapatkan tidak cukup memadai untuk diolah menjadi strategi
yang tajam dan tepat sasaran.
Karenanya dilakukanlah analisis kompetitor yang lebih rapi dan detail serta memberikan
gambaran lebih menyeluruh.
Berikut ini adalah hal lain dari tujuan analisis kompetitor:
  Mengidentifikasi kompetitor terkuat dalam bidang bisnismu.
  Mengetahui strategi kompetitor.
 Mengantisipasi tindakan yang diambil oleh kompetitor yang bisa merugikan bisnismu.
 Memindai reaksi kompetitor saat kamu membuat keputusan dan tindakan pada bisnis yang
memengaruhi mereka.
 Memengaruhi pola dan aksi dari keputusan bisnis kompetitor dengan cara yang
memberikan dampak positif terhadap bisnismu. 
Manfaat Analisis Kompetitor
Seberapa penting kamu melakukan analisis kompetitor? Penting sekali. Jangan sampai kamu
melewatkan langkah yang sarat manfaat ini.
Berikut ini adalah manfaat analisis kompetitor bagi bisnis:
1. Menciptakan strategi pemasaran yang lebih tepat. Memahami kemampuan pesaing
membuatmu jadi lebih piawai membuat strategi pemasaran yang tajam, efektif, dan tepat
sasaran. Hasilnya? Ya tentu keuntungan meningkat.
2. Menggali dan memunculkan peluang yang tersembunyi. Produk atau layanan yang
diinginkan konsumen secara umum menjadi lebih terbaca saat melakukan analisis demand
di ‘toko sebelah’. 
Siapa tahu kamu punya trik dan solusi lebih menarik yang bisa ditawarkan pada pelanggan?
1. ‘Goyang’ kelemahan kompetitor. Kelemahan yang ada pada kompetitor bisa menjadi
inspirasi. Solusi atas kelemahan kompetitor bisa menjadi kelebihan produk/layanan yang di-
highlight pada bisnismu.
2. Keputusan bisnis menjadi lebih matang. Analisis pesaing bantu kamu membuat keputusan
dan investasi yang lebih strategis
3. Memahami pasar lebih baik. Kamu jadi punya peta pasar yang diisi oleh sejumlah pesaing
dengan kelebihan dan kekurangannya.
4. Landasan informasi untuk menghambat kompetitor. Analisis ini akan membantumu
memperbesar hambatan bisnis kompetitor melalui strategi yang kamu jalankan. Selain itu,
kamu jadi bisa mencegah masuknya pesaing baru.
Lakukan Ini Dahulu, Analisis Kompetitor Kemudian
Kita mundur sedikit. Sebelum kamu melebarkan pandangan ke luar perusahaan, ada langkah
persiapan ketika ingin melakukan analisis kompetitor.
Tujuan langkah ini adalah mengetahui persis posisi brand atau usahamu di ‘laga
peperangan’ persaingan bisnis bersama kompetitor.
Ya, kenali dahulu bisnismu dengan saksama agar kamu bisa tahu siapa saja kompetitor yang
ada di hadapanmu. Masuk akal, bukan?
 Mengenali kekuatan produk/jasa yang kamu tawarkan. Jika tidak, kamu akan sulit
menciptakan strategi marketing dan branding yang unik.
 Mengidentifikasi kelemahan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Cari tahu apa yang
ada di kompetitor namun tidak kamu miliki.
 Mempelajari competitive landscape. Memetakan posisi brand bisnismu di pasar membuat
kamu menjadi tahu siapa saja yang menjadi kompetitor langsung.
 Mengkaji citra brand bisnismu di mata konsumen. Kamu dapat memanfaatkan
memperkuat kelebihan produk sehingga dapat lebih menarik minat para calon konsumen.
Tipe Kompetitor
Kotler dan Armstrong (2009) dalam bukunya Principles of Marketing menjelaskan ada
empat jenis kompetitor:
Brand competitors 
Mereka adalah perusahaan yang ukuran bisnisnya sama dengan bisnismu serta menawarkan
produk yang sama pula pada konsumen.
Contoh brand competitors adalah Coca Cola dan Pepsi.
Industry competitors
Kompetitor yang menawarkan produk atau layanan serupa tetapi berbeda dalam hal ukuran
bisnisnya.
Contoh industry competitors adalah Starbucks dan warung kopi.
Form competitors 
Kompetitor yang menawarkan produk/jasa yang sama namun berbeda dalam bentuk
usahanya atau teknologi yang digunakan.
Contoh form competitors adalah teater, bioskop, distributor DVD, dan toko buku
merupakan kompetitor satu sama lain.
Generic competitors 
Semua jenis perusahaan bisnis adalah pesaing potensial bagi yang lainnya.
Contoh generic competitors adalah sekolah swasta yang elit memiliki pesaing travel liburan
mewah. 
Ya, keluarga kaya bisa saja mempertimbangkan menyekolahkan anaknya di sekolah itu atau
sekolah biasa namun dananya bisa dialihkan untuk liburan mewah.
Dua Jenis kompetitor:
 Kompetitor langsung. Kompetitor yang produk, pasar, industri, dan harga yang ditawarkan
perusahaan sama dengan kompetitornya. Contohnya Pizza Hut dan Domino's Pizza.
 Kompetitor tidak langsung. Kompetitor dengan produk/jasa yang berbeda namun menyasar
konsumen yang sama. Contohnya Domino’s Pizza dan McDonald's.
Hal yang Diperhatikan Saat Melakukan Analisis Kompetitor
Sekarang, mari kita telusuri hal apa saja yang dianalisis dalam langkah analisis kompetitor.
Tak hanya harga dan kualitas produk, lho.    
 Produk dan layanan. Identifikasi hal yang ditawarkan kompetitor, menelaah kekuatan dan
kelemahannya.
 Harga. ‘Perang harga’ boleh saja asal masuk akal. Namun perhatikan sejauh apa standar
harga produk/jasa kompetitor yang setara dengan bisnismu. Ingat, konsumen selalu cari
yang paling murah.
 Kondisi laporan keuangan. ‘Sehat dan sakitnya’ kondisi keuangan kompetitor.
 Layanan konsumen. Cara kompetitor berinteraksi dengan konsumennya.
 Kepemilikan brand. Ada dan tidaknya hak cipta, paten, atau merek dagang kompetitor.
 Aktivitas marketing. Kegiatan promosi, akun media sosial, dan kampanye pemasaran
kompetitor.
 Nilai brand awareness. Membandingkan seberapa banyak target pasar mengenal brand-mu
dan kompetitor.
 Lokasi dan distribusi. Tempat, sarana pemasaran, dan pola kompetitor ‘melebarkan jala’
akan produk/jasanya.
 Tujuan bisnis. Menentukan motif di balik pengadaan sebuah usaha dari kompetitor untuk
memprediksi tindakan mereka di masa depan dengan lebih baik.
 Struktur organisasi. Untuk mengetahui fungsi mana dari kepengurusan bisnis yang paling
mereka hargai.
 Sumber daya dan kemampuan. Jumlah dana yang ditanamkan dalam usaha, local
support, dan tingkat kemampuan karyawan dari perusahaan pesaing.
 Strategi bisnis. Langkah dan kebijakan yang kompetitor ambil dalam melakukan ekspansi
pasar.
Bagaimana Cara Menganalisis Kompetitor?
Cara analisis kompetitor sederhana berikut ini bisa kamu coba untuk lakukan demi
perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik.
Identifikasi Kompetitor Bisnismu
Ini adalah langkah pertama analisis kompetitor. Petakan siapa saja kompetitor langsung dan
tidak langsung di pasaran.
Buat Analisis SWOT dari Kompetitormu
Analisis SWOT membantu kamu untuk memvisualisasikan ‘senjata dan kemampuan’
kompetitor bisnismu.
Metrik yang dianalisis meliputi strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity
(kesempatan), dan threat (ancaman) dari tiap kompetitor usahamu.
Lakukan analisis serupa dengan bisnismu sendiri. Pada akhirnya membandingkan hasil
analisis ini bisa membuahkan strategi pengembangan bisnis yang tepat.
Pelajari Website dan Pengalaman Konsumen Saat Mengunjunginya
Konsumen yang terkesan saat ‘bersentuhan’ dengan sebuah brand menjadi salah satu faktor
penentu kesuksesan suatu bisnis.
Penelitian di AS membuktikannya. Sebanyak 59% konsumen akan memilih untuk
meninggalkan sebuah merek setelah mengalami pengalaman buruk dan hanya 17% yang
menoleransi pengalaman buruk itu dengan melakukan satu kali komplain.
Celah kelemahan website kompetitor menjadi peluang. Kamu bisa menutupnya
dengan roadmap desain situs web yang lebih baik agar lebih menggaet konsumen dan
mendongkrak penjualan.
Ada beberapa tools yang beredar di pasaran dan bisa kamu gunakan untuk menilai ‘ranking’
website kompetitor:
1. Alexa
Alexa bisa membandingkan traffic, konten, share of voice, keyword, dan backlink   website-
mu dengan kompetitor.
2. Ahrefs
Fokus Ahrefs adalah membandingkan keyword. Kamu juga bisa mengetahui posisi, traffic,
dan performa keyword dalam website dari waktu ke waktu.
3. SEMrush
Tools ini bisa digunakan untuk mengetahui ranking website di Google. SEMrush juga
memberikan data analisis kompetitor, pencarian keyword, link building, dan SEO on-page.
4. Moz Pro
Platform yang satu ini terbilang sangat cukup untuk marketer pemula. Moz Pro bisa
digunakan untuk cek peringkat website, audit situs, mencari kata kunci, dan
menganalisis backlink.
5. WebCEO
Tools yang satu ini bisa cek ranking website di Google secara lokal maupun global.
Tak hanya itu, WebCEO juga punya banyak fitur lain, seperti pencarian keyword, tes
kecepatan website, matriks kompetitor, pengecekan internal link, dan analisis media sosial.
Masih banyak lagi pilihan tools yang bisa kamu gunakan. Baik yang berbayar maupun gratis.
Menentukan Posisi Pasar Kompetitor
Menentukan posisi pasar pesaing bisa dilakukan dengan mengategorisasikan mereka
sebagai kompetitor langsung atau tidak langsung.
Ini penting agar kamu bisa mengetahui nilai unik dari bisnis mereka. Selain itu, kamu jadi
bisa memanfaatkan posisi tersebut untuk meningkatkan bisnis
Mencatat Harga dan Penawaran Kompetitor
Informasi harga dan layanan kompetitor memberikan gambaran mengenai seberapa banyak
orang bersedia membayar untuk berbagai jenis barang serupa dari merek yang berbeda.
Meninjau Testimoni dan Media Sosial Pesaing
Media sosial adalah sarana yang mudah untuk mengetahui voice of customer (VOC)
kompetitor kamu.
Selanjutnya kamu bisa menganalisis cara kompetitor merespons permintaan, pertanyaan,
kritik, dan lain-lain.
Coba jelajahi penggunaan topik konten dan penggunaan tagar yang disematkan dalam
unggahan media sosial kompetitor.
Mempelajari Teknologi Kompetitor
Teknologi adalah aset. Tak hanya menyoal seberapa mahal dan canggihnya, namun juga
perkaran cara penggunaan teknologi yang kompetitor miliki.

Anda mungkin juga menyukai