Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

TUGAS 1

PDGK4301/EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

TRI WAHYUNI
858420237

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
1. Tes objektif dan tes uraian adalah alat ukur yang paling
banyak digunakan di sekolah untuk mengukur hasil belajar
siswa. Bagaimana pendapat Anda, diantara kedua tes
tersebut manakah yang lebih unggul jika mengacu pada
taksonomi Bloom.
2. Menurut Grounlund & Linn, 1990 kesulitan utama dalam
memeriksa jawaban siswa terletak pada sulitnya
memberikan skor yang objektif dan konsisten, upaya apa
yang Anda untuk meminimalkan kesulitan tersebut?
Jelaskan!
3. Buatlah 2 contoh soal pilihan ganda yang baik dan berikan
alasan mengapa soal tersebut dikatakan baik!

JAWABAN :

1. Taksonomi Bloom membagi ranah dalam pendidikan menjadi tiga bagian,


yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif dapat kita sebut
juga ranah pengetahuan, ranah afektif dapat disebut juga ranah sikap, dan
ranah psikomotor dapat disebut juga ranah keterampilan. Masing-masing
ranah memiliki tingkatannya masing-masing. Berkaitan dengan mana yang
lebih unggul antara tes objektif atau tes uraian, menurut saya tidak ada
yang lebih unggul jika mengacu pada Taksonomi Bloom. Tes
objektif maupun tes uraian, keduanya diperlukan dalam penilaian yang
mengacu pada Taksonomi Bloom.

Pemilihan bentuk tes yang digunakan akan mengacu pada tingkat kesulitan
instrumen penilaian yang akan diberikan kepada peserta didik. Tes
objektif diperlukan untuk menilai kemampuan peserta didik dengan tingkat
kesulitan yang rendah. Sedangkan tes uraian diperlukan untuk menilai
kemampuan peserta didik dengan ringkat kesulitan yang lebih tinggi.
Pembahasan
Taksonomi Bloom adalah suatu struktur berupa tingkatan untuk
mengidentifikasi keterampilan berpikir seseorang dari tingkat rendah hingga
tingkat tinggi. Dalam dunia pendidikan, Taksonomi Bloom digunakan untuk
merancang sebuah pembelajaran, mulai dari penentuan tujuan
pembelajaran hingga cara evaluasi hasil pembelajaran.

Tes objektif adalah tes yang bersifat objektif, artinya sudah ditentukan mana
jawaban benar dan mana jawaban salah. Tes objektif dapat berupa pilihan
ganda, pilihan benar salah, menjodohkan, dan isian singkat. Sedangkan tes
uraian adalah sebuah tes berupa pertanyaan-pertanyaan yang
membutuhkan jawaban berupa penjelasan lengkap akan sesuatu. Tes
uraian akan menuntut seseorang untuk mengekspresikan, menguraikan,
menjelaskan, memberikan alasan, mendeskripsikan, membandingkan, dan
bentuk lainnya dengan menggunakan kata-kata sendiri.

2. Upayanya yaitu :
 Tuliskan jawaban terbaik dari butir soal tersebut
 Jika ada alternatif jawaban yang lain dari pertanyaan tersebut maka
alternatif jawaban tersebut harus di tulis
 Butir atau konsep atau kata kunci apa yang harus ada pada jawaban
tersebut
 Adakah butir atau konsep atau kata kunci yang menurut pertimbangan
anda mempunyai bobot yang lebih dari butir atau konsep atau kata kunci
yang lain
 Berikan skor pada setiap butir atau konsep atau kata kunci yang anda
harapkan
 Butir atau konsep atau kata kunci yang anda anggap mempunyai bobot
lebih dari yang lain dapat diberi skor lebih tinggi
 Cantumkan jumlah skor maksimal pada bagian kanan atas setiap butir
soal
3. Soal 1 :
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan …
a. Beri-beri
b. Rabun senja
c. Gusi berdarah
d. Tulang keropos

Soal 2 :
Pulau terpadat penduduknya di Indonesia adalah …
a. Sumatra
b. Jawa
c. Sulawesi
d. Kalimantan

Alasannya yaitu :
1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas
pada pokok soal. Dengan membaca pokok soal diharapkan peserta tes dapat
mengerti apa yang ingin ditanyakan oleh butir soal tersebut
2. Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban
3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal rumusan
pokok soal yang baik adalah singkat, jelas dan tidak menimbulkan salah
tafsir
4. Alternatif jawaban yang disediakan hendaknya logis, homogen baik dari
segi materi atau panjang pendeknya kalimat, dan pengecoh menarik untuk
di pilih
5. Dalam mrumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban
yang benar
6. Setiap butir soal hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling
benar
7. Dalam merumuskan pokok soal, hindari penggunaan ungkapan negatif,
jika ungkapan negatif diperlukan maka kata tersebut harus dicetak tebal
8. Hindari penggunaan alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban
benar atau semua jawaban salah

Anda mungkin juga menyukai