PDF Makna Katapdf DL
PDF Makna Katapdf DL
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
MAKNA KATA
OLEH :
KELOMPOK 3
DESSY SALVIA NURJANNAH 2015121826
SITI CHAIRUNISA 2015121851
NOVITA SHELY 2015121841
MASRULLAH 2015121836
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu Makna Kata ?
2. Apa itu Makna Denotasi dan Konotasi ?
3. Apa itu Makna Umum dan Khusus ?
1.3.Tujuan Penulisan
Semoga dengan makalah kecil ini dapat membantu kita untuk berkata yang lebih
bermakna dan mengerti apa maksud pembicaraan
pembicaraan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(referen): hidung, matahari, gunung, dan telinga. Ia tidak tahu artinya tidak lain
daripada bahwa ‘’ia tidak sanggup menunjukkan hubungan antara nares dengan
salah satu dari barang- barang
barang itu.’’ Untuk membantunya
membant unya mengetahui makna kata
itu, kita menunjukkan kepadanya salah satu dari keempat barang yang
digambarkan yaitu barang no 1. Nah, sekarang ‘’ia mengetahui makna kata itu’’,
yaitu nares berarti ‘’hidung’’ dalam bahasa Indonesia.
Indonesia. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa seorang yang mengetahui sebuah referen (barangnya) tetapi
tidak tahu bagaimana mengacunya, ia tidak tahu katanya. Tetapi kebalikannya
juga benar, kalau ia mengetahui katanya (bentuk), tetapi tidak tahu referennya
bererti ia tidak mengetahui maknyanya juga, yaitu tidak mengetahui hubungan
antara bentuk dan referennya. Mengetahui sebuah kata haruslah mengetahui kedua
aspeknya: bentuk (kata) dan referennya.
4
tambahan dari tiap pembaca, dan tidak akan membiarkan interpretasi itu dengan
memilih kata-kata yang konotattif. Sebab itu untuk menghindari interpretasi yang
mungkin timbul, penulis akan berusaha memilih kata dan konteks yang relatif
bebas interpretasi.
Contoh :
-Rumah itu luasnya 250 meter persegi (denotatif)
-Ada seribu oarng yang menghadiri pertemuan itu (denotatif)
b. Makna konotatif
Konotatif atau makna konotasional, makna emotif, atau makna
evaluatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respons
mengandung nilai-nilai emosional. Makna konotatif sebagian terjadi karena
pembicara ingin menimbulkan perasaan setuju - tidak setuju, senang – tidak
5
senang dan sebagainya pada pihak pendengar; di pihak lain, kata yang dipilih itu
memperlihatkan bahwa pembicaranya juga memendam perasaan yang sama.
Konotasi adalah masalah yang jauh lebih erat bila dibandingkan dengan
memilih denotasi. Oleh karena itu, pilihan kata atau diksi lebih banyak bertalian
dengan pilihan kata yang
yang bersifat konotatif.
konotatif. Bila sebuah kata mengndung
konotasi yang salah, misalnya kurus-kering untuk menggantikan kata ramping
adalah dalam sebuah konteks yang saling melengkapi, maka kesalahan semacam
itu mudah diketahui dan diperbaiki. Sangat sulit adalah perbedaan makna antara
kata-kata yang bersinonim, tetapi mugkin mempunyai perbedaan arti besar dalam
konteks tertentu.
Sering sinonim dianggap berbeda hanya dalam konotasinya. Kenyataannya
tidak selalu demikian. Ada sinonim-sinonim yang memang hanya mempunyai
makna denotatif, tetapi ada juga sinonim yang mempunyai makna konotatif.
Misalnya kata mati, meninggal, wafat, gugur, mangkat, berpulang memiliki
denotasi yang sama yaitu ‘’peristiwa dimana jiwa seseorang telah meninggal
badannya’’. Namun kata meninggal, wafat, berpulang mempunyai
memp unyai konotasi
tertentu, yaitu mengndung nilai kesopanan atau dianggap lebih sopan, sedangkan
magkat mempunyai konotasi lain yitu mengndung nilai ‘’kebesaran’’, dan gugur
mengndung nilai keagungan dan keluhuran. Sebaliknya kata persekot, uang muka,
atau panjar hanya mengndung makna denotatif.
Konotasi pada dasarnya timbul karena masalah hubungan sosial atau
hubungan interpersonal, yang mempertalikan kita dengan orang lain. Sebab itu,
bahasa manusia tidak hanya menyangkut
men yangkut masalah makna denotatif atau ideasional
i deasional
dan sebagainya. Ada beberapa cara yang memperlihatkan bahwa bahasa bukan
semata-mata menjadi alat untuk menyampaikan informasi aktual.
1.Kita tidak hanya membuat pernyataan (proposisi), tetapi juga mengajukan
pertanyaan dan memberi perintah. Contoh: Namamu siapa?, Tolong ambil buku
itu !
2.Ada bermacam-macam kegiatan bicara, yang berusaha meyakinkan, membujuk,
mengingatkan orang lain; kita mempergunakan bahsa untuk mempengaruhi orang
6
lain dengan bermacam-macam cara. Contoh: Saya berjanji akan datang esok, Pasti
saya akan kesini besok.
3.Banyak hal yang kita katakan sebenarnya bukan menyangkut fakta tetapi
menyangkut evaluasi, sehingga dapat mempengaruhi sikap orang. Ada kata yang
memantulkan nilai rasa menyenangkan dan ada kata yang memantulakan nilai
rasa tidak menyenangkan. Contoh: berani –
berani – pengecut,
pengecut, baik –
baik – kejam.
kejam.
4.Bahasa sering bertalian dengan macam-macam relasi sosial. Ada kata yang
dianggap kasar dan ada kata yang dianggap sopan. Contoh: Diam !, Minta tenang
sedikit !.
5.Sering kali terjadi bahwa apa yang dikatakan bermakna lain sekali dari makna
yang tersirat dalam rangkaian kata yang dipergunakan. Dalam hal ini peranan
intonasi dapat mengubah makna sebuah kalimat. Contoh: Anda memang sangat
pintar!, Dia seorang gadis cantik!, yang sebenarnya dimaksudkan adalah Anda
sangat tolol!, Dia seorang gadis jelek!.
6.Sering kali kita tidak menghadapi suatu pernyataan tetati suatu pengandaian,
yaitu mengandaikan bahwa seseatu itu ada atau terjadi. Contoh: Seandainya ayah
ada disini, kita akan sama-sama berlibur ke Puncak. Dalam kenyataan memang
ayah tidak ada, sebab itu kalimat diatas juga tidak mengandung
mengandung makna seperti
yang tersirat dalam rangkaian kata-kata itu.
Semua faktor sebagai disebutkan diatas akhirnya memberikan pengaruh
dalam pergeseran makna kata, memberikan nilai-nilai tambahan pada makna dasar
yang dimiliki sebuah kata.
7
kosakata khusus dapat dilakukan melalui kamus bidang ilmu tertentu. Contoh
berikut menampakkan perbedaan antara kosakata umum dan khusus, kata burung
memiliki makna umum karena memiliki makna yang luas, belum ada spesifikasi
jenis apa. Namun, kalau kita menyebutkan, misalnya merpati, beo, dan
cendrawasih, kata-kata tersebut termasuk kosakata khusus karena sudah mengacu
pada satu jenis burung.
Arti Definisi / Pengertian Makna Umum
Makna umum adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang
luas dari kata yang lain.
Contoh :
- Masykur senang makan buah-buahan segar
- Tukang palak itu sering memalak kendaraan umum yang lewat
- Anak yang cacat fisik dan mental itu tidak punya harta
Arti Definisi / Pengertian Makna Khusus
Makna khusus adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang
sempit dari kata yang lain.
Contoh :
- Masykur senang makan jamblang segar
- Tukang palak itu sering memalak bis kopaja yang lewat
- Anak yang cacat fisik dan mental itu tidak
ti dak punya rumah
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
K ata
ata sebagai satuan dari perbendaharaan kata sebuah bahasa mengandung
dua aspek, yaitu aspek bentuk atau ekspresi dan aspek isi makna Bentuk atau
ekspresi adalah segi yang dapat diserap dengan pancaindra, yaitu dengan
mendengar atau dengan melihat.
Dalam bentuk yang murni, makna denotatif dihubungkan dengan bahasa
ilmiah. Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respons
mengandung nilai-nilai emosional.
Makna umum dipahami sebagai kata yang digunakan oleh hampir seluruh
masyarakat pemakai bahasa tersebut. Dengan kata lain, kosakata umum adalah
kata-kata umum yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu.
Makna khusus adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang
sempit dari kata yang lain
Kata konkret adalah kata yang acuannya nyata atau dapat dicerap oleh
pancaindera,misalnya buku, rumah,dan dingin. Kata-kata tersebut
ter sebut dapat dirasakan
keberadaannya melaluiindera kita. Kata abstrak adalah kata yangacuannya tidak
dapat dicerap oleh pancaindera.