Kondisi ini muncul karena adanya stigma yang mengatakan bahwa generasi milenial
tidak mau berinvestasi dibidang properti, dan lebih senang menghabiskan uangnya untuk
keperluan konsumtif saja. Padahal industri properti makin berkembang di era digital ini
apalagi jika properti yang dibeli digunakan untuk hunian atau rumah tinggal. Oleh karena itu,
Rosan juga berharap pemerintah bisa lebih mengakomodir kebutuhan generasi milenial untuk
memiliki properti. Pengembang properti pun harus berorientasi membuat produk properti
yang bisa dijangkau oleh generasi milenial. Menurut Rosan potensi di segmentasi generasi
milenial berpotensi untuk terus tumbuh hingga sepuluh tahun mendatang dan akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan industri properti.
Head Planner One Shildt Financial Planning Agustina Fitria Aryani menambahkan
ada tiga alasan utama generasi milenial belum mau membeli rumah. Ketiga alasan tersebut
adalah mengutamakan pengalaman daripada kepemilikan, harga rumah yang mahal, dan
tidak mau punya utang. Salah satu penyebab generasi milenial tidak mampu membeli rumah
adalah karena kenaikan harga rumah dengan kenaikan penghasilan tidak berimbang. Oleh
karena itu cara mensiasatinya adalah dengan cara menyesuaikan harga rumah dengan
penghasilan
Agustina mengungkapkan, ada dua cara supaya generasi milenial bisa membeli
rumah. Kedua cara itu adalah membeli rumah dengan kredit pemilikan rumah (KPR) dan
membelinya dengan investasi secara bertahap. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan
Country General Manager Rumah123 Ignatis Untung. Ia menyarankan untuk membeli
rumah sedini mungkin atau selambat-lambatnya tiga tahun sebelum menikah. Ia juga
menyatakan bahwa generasi milenial saat ini lebih ingin menggunakan uangnya untuk pergi
berlibur dan berbelanja barang mewah (konsumtif) daripada membeli rumah, ini senada
dengan stigma diatas. Data Rumah123 menunjukkan, belanja gadget dan travelling
menempati posisi pertama dan kedua dalam prioritas pembelian generasi milenial yang
memiliki penghasilan sekitar Rp 3-10juta. Untung memberi himbauan untuk tidak menunda
membeli rumah bagi generasi milenial, ia mengatakan jika generasi menunda pembelian
rumah selama satu tahun, generasi milenial akan kehilangan 4-8% ukuran properti yang bisa
dibeli setiap tahun nya
Daftar Pustaka
https://artikel.rumah123.com/52-4-kepala-rumah-tangga-milenial-belum-punya-rumah-
tapera-jadi-harapan-61264 (di akses pada tanggal 31 Oktober 2020 pukul 09.00 WIB)
https://artikel.rumah123.com/5-cara-paling-realistis-bagi-anak-milenial-untuk-bisa-beli-
rumah-62163 (di akses pada tanggal 31 Oktober 2020 pukul 10.25 WIB)
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180426/48/788962/kadin-ajak-milenial-investasi-properti
(di akses pada tanggal 31 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB)
https://www.wartaekonomi.co.id/read178997/anda-milenial-dan-kesulitan-punya-rumah-ini-
solusinya.html (di akses pada tanggal 31 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB)