Anda di halaman 1dari 16

AKULTURASI LITERASI AL-QUR'AN

BAGI GENERASI MILENIAL MUSLIM

Muhammad Farros Shofiy1* , Muhammad Alif Sholahuddin Hidayatullah2*


1
SMAIT Ar-Rahman, Banjarbaru
SMAIT Ar-Rahman, Banjarbaru
2

Abstrak

Pertumbuhan, perkembangan, dan kemahsyuran, tiga aspek yang tidak mampu


terpisahkan antarlainnya dalam berkehidupan menjadi seorang maupun sekelompok
insan yang wajar. Dan jika mereka tak mampu meraih salah satu dari ketiganya, maka
hancurlah tujuannya untuk dapat hidup lebih baik, frustasi, menyerah, dan akhirnya,
ia merasa gagal menjadi manusia jika terus hidup. Akal, adalah tiang induk, server,
yang menggugah semua aspek itu. Akal manusialah yang memiliki peran penting
bagaimana kelanjutan kehidupan seorang manusia, baik, maupun buruk. Dan demi
mempermudah semua aspek dan sekaligus tujuan itu tercapai, lalu lah mereka
berpikir, menggunakan akal mereka, dan menciptakan sebuah cara untuk
menyampaikan bahasa mereka, sekaligus kerangka berpikir mereka, dan lainnya,
kepada orang lain. Maka terciptalah "Menulis dan Membaca". Sebab membaca dan
menulis inilah yang akhirnya, membuat mereka, para insan, merasa dirinya telah
tumbuh, berkembang, dan menjadi yang paling mahsyur. Dengan membaca pula,
ilmu pengetahuan dapat sebegitu cepatnya melesat dengan segala keluarbiasaannya,
dan membawa manusia ke dalam puncak kejayaannya dalam peradaban. Karenanya,
Sang Maha Kuasa yang Maha Pemurah, berbaik hati memberikan kita sebuah buku
petunjuk, sekaligus ensiklopedia, kamus, serta buku historial yang paling terlengkap
disemua zaman dan dunia, Al-Qur'an. Sebuah kitab dari Allah, yang diharapkan
seluruh umat manusia dapat mengikuti dan beriman kepadanya.

Kata kunci: Perkembangan generasi manusia, membaca, islam, Al-Qur'an.


Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia modern, masih sering kita dapati bahwasannya
membaca menuntut lebih banyak usaha, energi, dan daya. Dengan demikian, maka
tak jarang seseorang memakai cara selain membaca pada proses pengambilan
informasi yang ada. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan data dari UNESCO,
sebesar 0,001% minat literasi Indonesia.
Namun demikian, tak bisa dipungkiri pula bahwasanya dengan membaca,
manusia dapat lebih maju dalam berpikir, dan seperti inilah caranya; dengan literatur
yang giat dan mumpuni, di antara teknologi maju yang berlebihan, seorang manusia
pun diajak berpikir dalam pemahamannya sekaligus menjadi seorang imajiner.
Generasi Milenial atau dikenal pula dengan istilah Generasi Y atau Generasi
Langgas adalah kelompok demografi yang hadir usai Generasi X. Para ahli dan
peneliti, biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini
hingga awal 2000-an sebagai akhir dari kelompok generasi ini. Di negara Indonesia
sendiri, Generasi Milenial merupakan penduduk paling dominan di urutan kedua
setelah Generasi Z, dengan jumlah 69,38 juta jiwa atau dalam persentase sebesar
25,87 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.
Sebagai muslim yang taat, membaca Al-Qur’an sepenuhnya merupakan
ibadah jasmani maupun rohani, yang tak lain dan tak bukan memiliki tujuan yang
besar dalam perkembangan dunia Islam serta peradaban yang terkandung di
dalamnya. Membaca Al-Qur’an merupakan suatu aktivitas yang disertai dengan
proses berfikir dengan maksud memahami yang tersirat dalam yang tersurat. Banyak
sekali penelitian yang membuktikan bahwa Al-qur’an bisa menjadi obat rohani,
bahkan obat jasmani.
Di samping itu, tak sedikit seorang muslim yang menyepelekan hal ini,
menganggapnya tak relevan, dan bahkan menolaknya sebagian kitab sekaligus
pedoman hidup seluruh umat manusia di akhir zaman. Kemudian, menurut Wakil
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Komjen Pol Syafruddin, menyampaikan 65%

1
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

dari jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam tak bisa membaca Al-Qur’an.
Data ini mengacu pada kajian dan penelitian mendalam oleh organisasi pemuda Islam
dan tokoh-tokoh pemuda Islam.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui perantara Jibril ‘Alaihi Salam berfirman
kepada Nabi Muhammad, terdapat dalam surat Al -’Alaq ayat 1-3 yang mengandung
betapa pentingnya membaca itu, sampai-sampai yang Allah Swt. Pertama kali
ajarkan kepada manusia ialah membaca. Bahkan dengan membaca, seorang manusia
dapat mendistraksikan dirinya sendiri di antara budaya-budaya yang telah ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana korelasi nilai-nilai surat Al-’Alaq ayat 1-3 dengan budaya literasi
Al-Qur’an?
2. Bagaimana integrasi nilai-nilai surat Al-’Alaq ayat 1-3 pada minat baca
generasi Milenial?
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan pada esensinya untuk mengetahui tujuan
terhadap objek yang diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui korelasi nilai-nilai surat Al-’Alaq ayat 1-3 dengan
budaya literasi Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui integrasi nilai-nilai surat Al-’Alaq ayat 1-3 pada minat
baca generasi Milenial .
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini hanya sebatas pada sebagian kelompok
masyarakat yang diteliti, yaitu masyarakat milenial, khususnya yang beragama Islam.
Dikaji dengan melihat beberapa hasil survei yang telah diadakan oleh beberapa
lembaga nasional, lalu dibandingkan dengan kerealitaan oleh masyarakat di sekitaran
kompleks Campus Ar Rahman Village Banjarbaru.

2
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tafsir Al-Alaq: 1-3


Ayat 1:
َ ِّ‫ٱ ْق َرْأ بِٱس ِْم َرب‬
َ َ‫ك ٱلَّ ِذى خَ ل‬
‫ق‬
Yang artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan,"
Adapun tafsir dari Surat Al-Alaq, diketemukan bermacam penjelasan dari
kalangan ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Alaq ayat 1-3, antara lain
sebagaimana di bawah ini:
Bacalah -wahai Rasul- apa yang diwahyukan Allah kepadamu, dimulai dengan
membaca nama Rabbmu yang telah menciptakan seluruh makhluk. (Tafsir Al-
Mukhtashar).
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu" Hai Muhammad, awalilah
bacaanmu dengan nama Tuhanmu. Pendapat lain mengatakan: yakni bacalah dengan
meminta pertolongan dengan nama-Nya. ‫ق اِإْل ْن َسانَ ِم ْن َعلَق‬
َ َ‫(ٍ خَ ل‬Yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah) Berawal dari air mani, kemudian
dengan kuasa Allah menjadi segumpal darah yang membeku. (Zubdatut Tafsir)
Ayat 2:
ٍ َ‫ق ٱِإْل ن ٰ َسنَ ِم ْن َعل‬
‫ق‬ َ َ‫خَ ل‬
Yang artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
Dengan tafsir sebagai berikut:
Yang telah menciptakan manusia dari sepotong darah padat setelah
sebelumnya berupa air mani. (Tafsir Al-Mukhtashar)
Mulailah wahai Muhammad bacaan Al-Qur’anmu dengan menyebut nama
Tuhanmu, atau meminta pertolongan kepada-Nya, yaitu dzat yang maha menciptakan
segala sesuatu. Penciptaan adalah nikmat yang paling awal. Dia menciptakan manusia
dari segumpal darah, yaitu gumpalan darah yang memadat (Tafsir al-Wajiz)
Ayat 3
َ ُّ‫ٱ ْق َرْأ َو َرب‬
‫ك ٱَأْل ْك َر ُم‬

3
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,”


Tafsir: Bacalah -wahai Rasul- apa yang diwahyukan Allah kepadamu, dan
Rabbmu itu Maha Mulia, tidak ada kemuliaan yang mendekati kemuliaan-Nya, Dia
telah berbuat banyak derma dan kebaikan. (Tafsir Al-Mukhtashar)
Bacalah : sebagai penegas “Iqra’” yang pertama. Kamu percaya dan meyakini
bahwa Tuhanmu adalah yang Maha mulia di antara orang-orang mulia. Di antara
kemuliaannya adalah menjadikanmu bisa membaca, sedangkan engkau adalah nabi
yang Ummi (tidak bica membaca) (Tafsir Al-Wajiz)
َ ُّ‫( ا ْق َرْأ َو َرب‬Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah) dan termasuk
‫ك اَأْل ْك َر ُم‬
dari kemurahan-Nya adalah kamu menjadi dapat membaca padahal kamu adalah
‘ummi’. (Zubdatut Tafsir)
B. Pentingnya Mempelajari Alqur'an Bagi Umat Islam
Dimulai dari sebuah filosofi sederhana; katakanlah sebuah benda, yang
diciptakan untuk seseorang dengan segala pemenuhan kebutuhan yang dapat
dilakukannya, sebuah benda yang sudah jelas rupa dan bentuknya, namun tidak jelas
untuk siapa benda ini ditujukan dan untuk apakah gunanya. Sang Pencipta ini pun tak
menyertakan sebuah buku petunjuk, alias manual book untuk penggunanya. Lalu,
apakah pengguna akan bermasalah dengan ini? Kebingungan dengan sebuah benda di
hadapannya, yang sempurna berubah menjadi tak bermanfaat, kosong akan
tujuannya.
Seperti itulah manusia, sebagai makhluk yang diciptakan oleh Sang Maha
Pencipta, kemudian diberikan kepadanya dengan sebuah kehidupan fana dunia,
manusia tentu akan tersesat bila tidak dibekali dengan sebuah manual book untuknya.
Sebuah pedoman yang berisi segala tata cara dan keilmuan seluruh bidang di seluruh
dunia dan akhirat. Yang memang, sedari awal diciptakan oleh Allah Swt. untuk
digunakan, dibermanfaatkan, dan dipelajari oleh umat manusia, seluruhnya.
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup seluruh umat manusia yang memiliki banyak
keutamaan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat baik dalam ibadah maupun
muamalah.

4
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

‫َولَقَ ْد يَسَّرْ نَا ْالقُرْ آنَ لِل ِّذ ْك ِر فَهَلْ ِم ْن ُم َّد ِك ٍر‬

Artinya: “Dan sungguh telah kami mudahkan al-Qur’an (itu) untuk menjadi
pelajaran (dipelajari), maka adakah orang yang akan mengambil pelajaran?”. (QS.
al-Qamar: 22)
Allah sudah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa akan dimudahkan dalam
mempelajari kitab-Nya. Maka di sinilah kemudahan yang diberikan oleh Allah Swt.
kepada manusia yang beriman kepada-Nya di seluruh alam semesta. Bila kita telah
mempelajari sesuatu, maka kita akan mendapatkan hasilnya, apalagi yang dipelajari
merupakan kitab yang berisi petunjuk dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
» ُ‫ « خَير ُكم َم ْن تَ َعلَّ َم القُرْ آنَ َوعلَّمه‬: ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و َسلَّم‬
َ ِ ‫ قا َل رسو ُل هَّللا‬: ‫عن عثمانَ بن عفانَ رض َي هَّللا عنهُ قال‬
‫رواه البخاري‬

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian
adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
C. Manfaat Membaca
Membaca tak hanya sekadar melihat deretan huruf-huruf dan angka-angka
saja, seolah itu memang membosankan. Melainkan, karena membacalah salah satu
cara terbaik otak kita untuk berkembang dan memaksa dirinya untuk dapat bekerja
lebih keras ketimbang melamun atau berkhayal. Berikut adalah beberapa manfaat
membaca untuk otak manusia:
1. Meningkatkan Konektivitas Otak
Para periset di Emory University's Center for Neuropolicy mengungkapkan,
membaca dapat menyebabkan perubahan otak. Aktivitas ini memicu hubungan di
korteks temporal kiri—area terkait penerimaan bahasa—meningkat.
Neuron di otak, yang berfungsi sebagai penghantar informasi di otak, membuat
representasi sensasi untuk tubuh. Fenomena ini dikenal sebagai grounded cognition.
2. Meningkatkan Aktivitas Sensorik
Menurut penelitian oleh Emory University, membaca bukan hanya
meningkatkan konektivitas korteks temporal. Lebih jauh lagi, kegiatan ini juga

5
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

meningkatkan aktivitas pada sulkus-sentral otak. Wilayah tersebut bertanggung


jawab untuk aktivitas motorik sensorik primer.
Ketika membaca, neuron di area tersebut aktif dan menciptakan sensasi kisah
yang dibaca. Artinya, membaca bukan cuma memberi imajinasi, tapi benar-benar
memengaruhi proses biologi di dalam otak.
3. Meningkatkan Kapasitas Memori
Membaca adalah latihan terbaik untuk otak. Kegiatan tersebut melibatkan
banyak fungsi otak, seperti proses visual, kesadaran fonemik dan pemahaman, serta
pendengaran
Menurut penelitian yang dilakukan Haskins Laboratories for the Science of the
Spoken and Written Word, aktivitas membaca memberikan Anda banyak waktu
untuk memproses, berpikir, serta membayangkan narasi.
4. Melatih Memori Jangka Panjang
Saat membaca, terjadilah penyerapan informasi secara linier dan tidak lompat
dari satu bab ke bab lain. Hal tersebut memberikan waktu terhadap otak untuk
mencerna informasi.
Hal ini meluangkan waktu otak untuk memproses sebuah narasi, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kemampuan memori jangka panjang.
5. Meningkatkan Kecerdasan
Semakin banyak membaca, kosakata akan meningkat, sehingga kecerdasan
pun akan ikut meningkat. Membaca secara teratur juga tidak hanya meningkatkan
kecerdasan, tapi juga meningkatkan kekuatan otak Anda.
Sama halnya dengan jogging yang melatih jantung, membaca meningkatkan
fungsi memori dengan melatih otak. Terlihat saja jikalau orang-orang dengan
kegemaran membaca bisa jauh lebih cerdas dibandingkan orang yang malas dalam
membaca.
D. Manfaat membaca Al-Qur’an
Sekarang, marilah kita beralih pada kitab suci umat Islam. Al-Qur'an adalah
sebuah mukjizat terbesar yang pernah ada, yang diturunkan keseluruhan fungsi dan

6
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

manfaatnya untuk manusia, dari Allah Yang Maha Esa, tentulah hal ini penuh
dengan keajaiban di dalamnya. Memiliki begitu besar sumber energi tersendiri.
Bisa kita lihat sendiri seberapa besar kuasa Allah atas makhluk-Nya. Dari
seorang yang sudah tua renta, orang yang buta, hingga yang lumpuh otaknya pun
diberi karunia oleh Allah untuk bisa merasakan nikmatnya membaca dan
menghafal Al-Qur'an Al-Karim.
Tidak sampai di situ, penelitian dari Dr. Ahmed Al-Qadhi, ia menuturkan, ayat
suci Al-Qur’an yang dilantunkan dapat mengembalikan keseimbangan sel-sel di
dalam tubuh sehingga mampu melawan patogen hingga sel kanker.
Tak hanya itu, membaca Al-Qur’an pun rupanya juga dapat meningkatkan
daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit. Sebab, lantunan ayat suci
disebut mampu meningkatkan kinerja sel-sel imun di dalam tubuh.
َ‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ ٰا ِن َما هُ َو ِشفَ ۤا ٌء َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِ ْي ۙن‬
"Dan Kami turunkan di dalam Alquran suatu yang menjadi obat (penyakit
manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman," (QS al-Israa: 82).
E. Peranan para pemuda terhadap perkembangan membaca Al-Qur’an
Generasi muda Islam harus didekatkan dengan Al-Qur`an, penghayatan pesan
moral dan akhlak mutlak harus ditanamkan, Al-Qur’an juga sebagai solusi untuk
generasi muda agar majunya bangsa dan negara ini.
Peran orang tua dan guru sangat berpengaruh besar untuk generasi muda.
Orang tua dan guru sebagai pendidik untuk memberikan akhlak dan moral sesuai
dengan Al-Qur'an agar memiliki akhlak dan moral seperti Nabi Muhammad Saw.
Pesan Al-Qur’an yang juga layak dijadikan sebagai pesan untuk generasi muda
ialah:
۟ ‫َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغيِّ ُر ما بقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّر‬
‫ُوا َما بَِأنفُ ِس ِه ْم‬ ِ َ ‫ِإ‬
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd: 11)
Ayat di atas, mengingatkan bahwa Allah tidak akan mau merubah hamba-Nya
apabila tidak dibarengi oleh keinginan hamba-Nya. Generasi muda abad ini harus

7
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

mempersiapkan dengan baik akan peradaban di masa depan dengan akhlak dan
moral, akan ke mana negara, bangsa serta agama ini dibawa.
Bila akhlak dan moral seperti alquran, maka masa depan akan lebih baik dan
Sebaliknya bila generasi muda Islam moralnya jauh dari Alquran, maka masa depan
umatnya tersebut akan hancur dan hilang ditelan masa. Sungguh ironis, banyak
generasi muda Islam yang meninggalkan Alquran, mereka tidak bisa membacanya,
apalagi menghafal dan mengamalkannya.

8
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Korelasi Nilai-Nilai Surat Al-’Alaq Ayat 1-3 Dengan Budaya Literasi Al-
Qur’an
Al-’Alaq ayat 1:
َ ِّ‫ٱ ْق َرْأ بِٱس ِْم َرب‬
َ َ‫ك ٱلَّ ِذى خَ ل‬
‫ق‬
Yang artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan,"
Kata ‫ ٱ ْق َرْأ‬berasal dari bahasa Arab ‫ يَ ْق َرُأ‬- ‫ قَ َرَأ‬yang artinya adalah “membaca”,
sedangkan ‫ َرْأ‬¤¤¤¤‫ ٱ ْق‬adalah bentuk amr (perintah), jadi yang artinya “bacalah,
menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan
sebagainya, yang semua itu bermuara pada arti menghimpun. Sebagaimana arti dari
nama al-Qur’an itu sendiri yang berarti menghimpun beberapa huruf hingga menjadi
bacaan. ” Sedangkan kata literasi berasal dari kata literacy dalam bahasa Inggris yang
berarti melek huruf.
Seiring dengan pengertian tersebut, literasi perspektif Al-Qur’an tentu tidak
lepas dari wahyu yang pertama kali diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad
Saw. Sedikit kisah Sirah Nabawiyah, bahwa sesaat sebelum Nabi Muhammad diutus
menjadi seorang Rasul, terjadi beberapa kondisi yang dialaminya, berikut adalah
riwayat yang menceritakan kejadiannya:
Aisyah r.a berkata, "Yang pertama sekali apa (wahyu) yang dimuliakan pada
Rasulullah Saw. itu adalah impian yang baik dalam tidur. Beliau tidak melihat impian
itu melainkan terang cuaca datang seperti terang cuacanya waktu subuh. Kemudian
kepada beliau rasa amat suka bersembunyi (menyendiri) dan beliau juga menyendiri
di Gua Hira maka beliau ber-tahannuts di dalamnya, yaitu beribadah dalam beberapa
malam yang berbilangan sebelum beliau kembali pulang kepada ahli keluarganya,
dan bersedia untuk yang demikian itu kemudian beliau kembali kepada Khadijah lalu
mengambil perbekalan yang seperti itu sehingga datanglah Haq (kebenaran), sedang

9
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

beliau ada di Gua Hira. Maka datanglah malaikat kepada beliau lalu berkata,
“Bacalah!”
Beliau berkata, "Aku bukan pembaca.”
Lalu Jibril memegang beliau, lantas memeluknya dengan sekeras-kerasnya
sampai payahlah beliau, lalu Jibril melepaskan beliau lantas berkata, "Bacalah!"
Beliau berkata, "Aku bukan pembaca."
Lalu jibril memegang beliau lantas memeluknya yang kedua kalinya sampai
merasa payahlah beliau, lalu melepaskan beliau lantas berkata, "Bacalah!"
Maka beliau berkata, "Aku bukan pembaca."
Lalu Jibril memegang beliau lantas memeluk beliau dengan sekeras-kerasnya,
kemudian melepaskan beliau lalu berkata, "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang
telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari darah yang beku! Bacalah olehmu
dan Tuhanmu Maha Mulia yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia
tentang barang yang ia belum mengetahui."
Maka, dengan demikian, hal pertama yang Allah ajarkan kepada umat
manusia ialah bagaimana ia dapat membaca, dan mendapatkan informasi yang
berharga serta melimpah kemudian, dan menuliskannya agar ilmu-ilmu itu dapat
terwarisi dengan baik kepada orang lain.
Lihatlah bahwa dari riwayat diatas, Jibril memerintahkan Nabi untuk
membaca hingga tiga kali, bukan hanya sekali. Ini menunjukkan betapa pentingnya
membaca. Dengan membaca, manusia dapat memahami arah langkah yang dapat
dilakukan kedepannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi orang lain.
Al-Qur’an sendiri berisi sekumpulan tulisan yang apabila di pelajari dengan
seksama, dapat menjadi dasar bagi pengembangan ilmu yang ada di dunia. Sehingga
sempurnalah sudah, betapa Allah SWT menyayangi makhluk-Nya, menyuruh kita
untuk terus belajar dan membaca demi kemajuan hidup manusia yang lebih baik
kedepannya, ditambah lagi dengan suruhan membaca Al-Qur’an, yang berisi ayat-
ayat Al-Quran yang setidaknya 800 ayat dalam Al-Quran yang membahas mengenai
alam, pengetahuan, sains, dan fenomena ilmiah.

10
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

B. Integrasi Nilai-Nilai Surat Al-’Alaq Ayat 1-3 Pada Minat Baca Generasi
Milenial
Generasi milenial merupakan aset berharga suatu bangsa yang wajib
dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidupnya.
Dan seterusnya haruslah kepribadian dan pandangan hidup itu dibangun dengan,
tentunya, pandangan yang benar pula, yaitu agama. Agamalah yang sepenuhnya
memasok komposisi pemikiran yang seharusnya, mereka pemuda-pemuda Islam yang
menjadi tonggak berdirinya khilafah di muka bumi ini. Maka sudah sejatinya pula,
kehidupan mereka dibekali oleh semangat menuntut ilmu dengan sumber Al-Qur’an
yang sudah sedari awal disediakan Allah SWT untuk mereka.
Membaca Al-Qur’an merupakan bentuk amal ibadah yang sangat mulia
kepada Allah SWT. Pada dasarnya seluruh umat muslim di dunia dituntut untuk bisa
membaca, terutama membaca Al-Qur’an dan suatu kewajiban yang harus dilakukan
dan ditumbuh kembangkan bagi setiap umat muslim. Oleh karena itu, kemampuan
membaca Al-Qur’an perlu diberikan kepada anak sejak dini. Sehingga nantinya
diharapkan setelah dewasa dapat membaca, memahami dan mengamalkannya.
Dengan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dini maka setelah dewasa nanti
diharapkan akan memiliki kepribadian yang religius. Dengan cara mengenalkan huruf
hijaiyah maupun menghafal surah-surah pendek yang ada dalam Al-Qur’an. Sehingga
akan terbiasa serta mampu mengamalkan hingga dewasa nanti.
Oleh karena itu dengan semakin berkembangnya zaman, literasi sangat perlu
untuk diterapkan dalam generasi milenial saat ini. Sebagaimana dalam Islam bahwa
literasi juga sangat ditekankan dalam ajarannya, yang mana terkandung dalam QS.
Al-‘Alaq ayat 1-3. Hal tersebut menjadi bukti bahwa sumber utama literasi adalah Al-
Qur’an. Sehingga dengan demikian pembaca dapat menyadari bahwa literasi
bukanlah program pemerintah yang sedang gencar dibicarakan untuk membangun
budaya baca. Akan tetapi literasi merupakan perintah agama yang harus dijalankan
guna untuk membangun pribadi Islam yang kaya akan ilmu pengetahuan. Tujuan
daripada digencarkannya program literasi dalam pendidikan adalah untuk membantu

11
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

individu yang berkecimpung dalam dunia pendidikan menjadi sadar bahwa literasi
menjadi peran utama dalam pendidikan. Al-Qur’an yang berbicara masalah literasi
menjadi tujuan utama bahwa selain Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran umat
Islam, juga kandungan Al-Qur’an yang sangatlah kompleks.

12
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meski di masa modern ini teknologi melesat maju, ilmu pengetahuan
berkembang tak menentu, lalu, mengapa banyak sekali oknum-oknum di luar sana
yang tidak pernah merasa perlu menimba ilmu? Sombongkah ia?
Maka tugas kita sebagai hamba Sang Maha Kuasa yang taat, patutlah kita
menuruti setiap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Janganlah pernah
merasa puas dengan apa yang kita dapatkan, cari tahu, terus dalami ilmu agama.
Al-Qur’an, salah satu nikmat Allah yang diwasiatkan langsung kepada kita.
Guna memaksimalkan kandungannya, maka dengan belajarlah jalannya. Jadilah
generasi pemuda-pemuda yang mampu menjadi andalan umat ini, mengokohkan
landasannya, dan kemudian menjunjung tinggi agamanya.
Jika demikian, sempurnakanlah sudah agama suatu generasi penerus perjuangan
Islam di muka bumi ini dengan menerapkan ilmu-ilmu Al-Qur’an, belajar,
mengajarkannya dan mengamalkannya.
َ‫ « خَير ُكم َم ْن تَ َعلَّ َم القُرْ آن‬: ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و َسلَّم‬
َ ِ ‫ قا َل رسو ُل هَّللا‬: ‫عن عثمانَ بن عفانَ رض َي هَّللا عنهُ قال‬
‫َوعلَّمهُ » رواه البخاري‬

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian
adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

13
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Warson Munawir. 1997. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia. Pustaka


Progresif: Surabaya.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak. 2020. “Hasil Sensus Penduduk 2020”.
Diakses 26 September 2022.
https://demakkab.bps.go.id/news/2021/01/21/67/hasil-sensus-penduduk-
2020.html
Databoks. Dwi Hadya Jayani. 2021. “Proporsi Populasi Generasi Z dan Milenial Terbesar di
Indonesia”. Diakses 26 September 2022.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/24/proporsi-populasi-
generasi-z-dan-milenial-terbesar-di-indonesia#:~:text=Komposisi%20penduduk
%20terbesar%20selanjutnya%20berada,juta%20atau%201%2C87%25.
Detikpedia. Kristina. 2022. “Kisah Nabi Muhammad Pertama Kali Diangkat Jadi
Rasul dan Bertemu Jibril”. Diakses 25 September 2022.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6173729/kisah-nabi-muhammad-
pertama-kali-diangkat-jadi-rasul-dan-bertemu-jibril.
John M. Echols dan Hassan Shandily, Kamus Inggris Indonesia. 2006. (Jakarta: PT.
Gramedia), h. 361.
Klikdokter. Dr. Arina Heidyana. 2021. “Manfaat Gemar Membaca Untuk Kesehatan
Otak Anda” Diakses 25 September 2022. https://www.klikdokter.com/info-
sehat/saraf/manfaat-gemar-membaca-untuk-kesehatan-otak-anda
Kompasiana. Naufal Ariq. 2020. “Al-Qur’an Solusi Bagi Generasi Muda”. Diakses
25 September 2022.
https://www.kompasiana.com/naufalariq8039/5fd740c88ede4865b17f4b84/al-
qur-an-solusi-bagi-generasi-muda
Liputan6. Dinny Mutiah. 2022. “Survei 41 Persen Milenial dan Generasi Z Pilih JAdi
Pengangguran Daripada Tak Bahagia Di Tempat Kerja”. Diakses 24 September
2022. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4936199/survei-41-persen-
milenial-dan-gen-z-pilih-jadi-pengangguran-daripada-tak-bahagia-di-tempat-
kerja
Liputan6. Reza. 2019. “Ini 4 Fakta Manfaat Baca Al-Quran Bagi Kesehatan”. Diakses
25 September 2022.https://www.liputan6.com/health/read/4055765/ini-4-fakta-
manfaat-baca-al-quran-bagi-kesehatan
Masykur & Siti Sholekhah. 2021. TAFSIR QUR’AN SURAH AL-‘ALAQ AYAT 1
SAMPAI 5 (Perspektif Ilmu Pendidikan)-Volume 2, No 2 Juli (2021)-Jurnal
Studi Keislaman.
Merdeka. Mutia Anggraini. 2022. “Manfaaat Membaca Al-Quran Untuk Kecerdasan
Manusia, Ketahui Pengaruhnya Bagi Kesehatan”.
https://www.merdeka.com/trending/manfaat-membaca-al-quran-untuk-
kecerdasan-manusia-ketahui-pengaruhnya-bagi-kesehatan-kln.html
Nur Rohmah Ibtyah. 2019. “Urgensi Literasi Perspektif Q.S Al-Alaq ayat 1-5”.
Diakses 26 September 2022. http://digilib.uinsby.ac.id/31208/3/Nur%20Rohmah
%20Ibtyah_D01215034.pdf

14
Akulturasi Literasi Al-Qur’an Bagi Generasi Millenial Muslim

Teropong Barat. 2021. “Kurangnya Minat Membaca Pada Anak Milenial Saat Ini”.
Diakses 25 September 2022. https://teropongbarat.co/kurangnya-minat-
membaca-al-quran-pada-anak-milenial-saat-ini/
Universiats Islam Indonesia. AWP. 2019. “Pemuda Salah Satu Kunci Kesuksesan
Bangsa”. Diakses 23 September 2022. https://www.uii.ac.id/pemuda-salah-satu-
kunci-kesuksesan-bangsa/

15

Anda mungkin juga menyukai