Anda di halaman 1dari 15

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA LAPORAN KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER 11 MEI 2022


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gangguan Episode Depresi Berat


Dengan Gejala Psikotik

OLEH
MUHAMMAD ALMUTAALI BASRI
111 2021 2115

PEMBIMBING
dr. Uyuni Azis, M.Kes, Sp.Kj

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kasus ini dengan judul ”Gangguan Episode

Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik”. Penulisan ini dibuat sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada bagian Ilmu

Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kasus ini

terdapat banyak kekurangan, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama

dari berbagai pihak akhirnya penyusunan Laporan Kasus ini dapat

terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya secara tulus dan

ikhlas kepada yang terhormat dr. Uyuni Azis, M.Kes, Sp.KJ selaku

pembimbing selama berada di bagian Jiwa. Terima kasih pula yang sebesar

- besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak

langsung turut membantu penyusunan ini.

Makassar,11 Mei 2022

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Muhammad Almutaali Basri

NIM : 111 2021 2115

Judul : Gangguan Episode Berat Dengan Gejala Psikotik

Telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul ”Gangguan Episode

Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik” dan telah disetujui serta telah dibacakan

dihadapan supervisor pembimbing dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian

Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar,11 Mei 2022


Menyetujui,
Dokter Pendidik Klinik, Penulis,

dr. Uyuni Azis, M.Kes, Sp.KJ Muhammad Almutaali Basri


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
LAPORAN KASUS......................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................12
DISKUSI.....................................................................................................................12
BAB IV........................................................................................................................14
KESIMPULAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

Depresi adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan perubahan


suasana hati, pikiran, perilaku, dan kesehatan fisik. Ini adalah penyakit umum
tetapi serius yang dapat menghilangkan kemampuan seseorang untuk menikmati
hidup dan menyebabkan penurunan kapasitas untuk melakukan bahkan tugas
sehari-hari yang paling sederhana. Selain sifatnya yang kronis, gejala yang
berhubungan dengan gangguan mental ini seringkali berulang dan mengancam
nyawa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) depresi unipolar adalah
salah satu penyebab utama kecacatan yang disesuaikan dengan kehidupan
(DALY) dan sekitar 350 orang di seluruh dunia dikatakan menderita gangguan
mental ini.
Depresi psikotik adalah jenis gangguan depresi yang sangat parah dan
disertai gejala psikotik. Hal ini umumnya dilihat sebagai kombinasi dari psikosis
dan depresi yang tidak dapat dipisahkan menjadi salah satu dari keduanya.
Gejala termasuk fitur psikotik seperti halusinasi atau delusi. Selain
keparahannya, depresi psikotik dikaitkan dengan perjalanan penyakit yang
berkepanjangan, respons yang buruk terhadap obat yang tersedia dan tingkat
kekambuhan yang lebih tinggi.
BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. A
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tompo Balang, Kalabbirang, Bantimurung, Maros,
Sul-Sel
Tanggal masuk : 16 Maret 2022
No. RM : 273210

2.2 Riwayat Psikiatri

Keluhan Utama
Sulit berkonsentrasi, cemas, jantung berdebar – debar, kaki dan tangan
sering keringat dingin, emosi tidak terkontrol, sering menyakiti diri,
lemas, mual, susah tidur, dan terdapat halusinasi pendengaran.

Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke poliklinik jiwa di Rumah Sakit dr. Lapalaloi Maros
dengan keluhan sulit berkonsentrasi, gelisah, susah tidur, cemas,
jantung berdebar – debar, kaki dan tangan keringat dingin, nafsu makan
berkurang, merasa dirinya bersalah, pesimis, serta sering menyakiti diri
sendiri, sejak 6 bulan lalu. Pasien juga sering mendengar bisikan
banyak orang dari dalam hatinya yang bersifat mengejek, sudah pernah
ke psikiater namun masih ada rasa cemas, dan sudah diberi risperidone,
serta fluoxetine. Pasien mengaku pernah seperti ini sebelumnya waktu
SD tetapi baru diketahui sekarang, pasien juga pernah dibullly sejak
SMA. Pasien mengatakan bahwa orang tuanya cerai, sehingga
sekarang dia tinggal bersama om dan tantenya.
Riwayat gangguan sebelumnya
Gangguan Cemas Menyeluruh

Riwayat gangguan medis


Tidak ada

Riwayat pengobatan
Flouxetin dan Risperidon

Riwayat penyalahgunaan zat


Tidak ada

Riwayat Kehidupan Pribadi


1) Riwayat Prenatal dan Perinatal (Usia 0 – 18 bulan)
Pasien lahir normal dan cukup bulan di rumah sakit.

2) Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1 – 3 tahun)


Pasien mengaku penyakitnya sudah ada sejak SD.

3) Riwayat Masa Kanak Pertengahan


Pasien Sekolah Menengah Pertama di SMP 4 Bantimurung.

4) Riwayat Masa Akhir Remaja


Pasien Sekolah Menengah Akhir di SMA 4 Bantimurung, pasien
pernah dibully sama temannya di Sekolah.

5) Riwayat Masa Dewasa


Pasien awalnya tinggal bersama keluarganya, sejak orangtuanya
cerai, dia kemudian tinggal bersama om dan tantenya. Pasien
sementara kuliah di STIBA Makassar.

Riwayat keluarga
Pasien sudah tidak tinggal bersama orang tuanya karena orang tuanya
cerai. Pasien kini tinggal bersama om dan tantenya. Pasien merupakan
anak ke 2 dari 4 bersaudara.

Riwayat social ekonomi


Cuti kuliah, sekarang tinggal dan diurus bersama om dan tantenya.

2.3 Pemeriksaan Status Mental

1. Deskripsi Umum

a. Penampilan : Seorang perempuan berumur 21


tahun, tampak sesuai umur, memakai jilbab Panjang berwarna
hitam, berbaju putih, memakai cadar, dan memakai rok Panjang.
b. Kesadaran : Berubah
c. Perilaku dan Psikomotor : Tenang
d. Sikat terhadap pemeriksa : Kooperatif
e. Pembicaraan : Normal

2. Keadaan afektif
a. Mood : Depresi
b. Afek : Hipotimia
c. Keserasian : Serasi
d. Empati : Tidak dapat dirabarasakan

3. Fungsi Intelektual (Kognitif)


Orientasi:
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik

4. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Mendengar bisikan orang banyak dari
dalam hati yang bersifat mengejek.
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada

5. Proses Berpikir
- Produktivitas
Baik
- Kontinuitas
Baik
- Hendaya Bahasa
Tidak ada
- Arus pikiran
Baik
- Isi pikir
Tidak ada
6. Pengendalian Impuls
Cukup

7. Daya nilai dan tilikan


a. Daya nilai social : Baik
b. Uji daya nilai : Baik
c. Penilaian realita : Baik
d. Tilikan diri : Tilikan VI (Pasien menyadari
dirinya sakit dan mau berobat)

Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

2.4 Pemeriksaan diagnostik lebih lanjut

Pemeriksaan fisik:
- Kesadaran umum
Dalam batas normal (Komposmentis), Glasglow Coma Scale
(E4M6V5)
- Tanda vital
Normal
- Neurologis
Tidak ditemukan adanya kelainan

Pemeriksaan penunjang:
Semua pemeriksaan dasar dan pemeriksaan khusus adalah normal

2.5 Ikhtisar Penemuan Bermakna


Pasien perempuan berumur 21 tahun datang ke poliklinik jiwa di Rumah
Sakit dr. Lapalaloi Maros dengan keluhan sulit berkonsentrasi, gelisah,
susah tidur, tidur jam 10 tetapi sering terbangun, cemas, jantung
berdebar – debar, kaki dan tangan keringat dingin, nafsu makan
berkurang, merasa dirinya bersalah, pesimis, serta sering menyakiti diri
sendiri, sejak 6 bulan lalu. Pasien juga sering mendengar bisikan
banyak orang dari dalam hatinya yang bersifat mengejek, sudah pernah
ke psikiater namun masih ada rasa cemas, dan sudah diberi risperidone,
serta fluoxetine. Pasien mengaku pernah seperti ini sebelumnya waktu
SD tetapi baru diketahui sekarang, pasien juga pernah dibullly sejak
SMA. Pasien mengatakan bahwa orang tuanya cerai, sehingga
sekarang dia tinggal bersama om dan tantenya.

2.6 Diagnosis Multiaksial


Aksis I : F 32.3 Gangguan Episode Depresi Berat dengan Gejala
Psikotik
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Orang tua bercerai
Aksis V : GAF 60 – 51

2.7 Tatalaksana
1. Farmakologi
- Fluoxetin 20 mg (0 – 0 – 1)
- Risperidon 2 mg (2x1)
2. Non Farmakologi
1) Terapi individual
- Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai
penyakitnya serta hal-hal yang dapat mencetuskan atau
memperberat dan meringankan penyakit pasien sehingga dapat
memperpanjang remisi dan mencegah kekambuhan.
- Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai
pentingnya minum obat secara teratur, adanya efek samping
yang bisa timbul dari pengobatan ini apabila tidak patuh terhadap
pengobatan.
2) Terhadap keluarga
- Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai
terapi yang diberikan kepada pasien dan pentingnya pasien
untuk kontrol dan minum obat secara teratur.
- Memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai
pentingnya dukungan dari pihak keluarga dalam keadaan pasien
yang seperti ini.

2.8 Prognosis
Dubia ad Bonam
BAB III

DISKUSI

Depresi ringan sampai sedang dapat dikelola dengan psikoedukasi,


pendidikan keluarga, dan psikoterapi, dan episode depresi yang lebih parah
mungkin memerlukan farmakoterapi. Psikoedukasi penting bagi pasien dan
keluarga, sehingga setiap orang mengetahui rencana dan tujuan perawatan.
Ketika pendidikan diberikan, kepatuhan pengobatan meningkat. Psikoedukasi
dapat mencakup tanda dan gejala depresi, perjalanan klinis penyakit, risiko
kekambuhan, pilihan pengobatan, dan saran bagi orang tua untuk berinteraksi
dengan remaja yang mengalami depresi.
Berbagai pilihan pengobatan telah dikembangkan untuk memerangi
depresi selama beberapa dekade. Berbagai pendekatan termasuk farmakoterapi,
psikoterapi dan terapi somatik yang sering digunakan untuk pengobatan depresi
yang resisten.
Mayoritas obat antidepresan yang tersedia bekerja dengan memodulasi
neurotransmisi monoamine otak. Mekanisme utama obat ini adalah
meningkatkan konsentrasi sinaptik keseluruhan monoamina (serotonin,
norepinefrin dan dopamin). Mereka mencapai ini baik dengan memblokir
reuptake mereka ke dalam neuron presinaptik dengan mengikat transporter
neurotransmitter masing-masing atau melalui penghambatan enzim
pendegradasi monoamina MAO secara reversibel atau ireversibel [58].
Antidepresan tertentu juga bekerja pada reseptor neurotransmiter presinaptik
atau postsinaptik untuk mengubah neurotransmisi.

Farmako terapi yang akan diberikan adalah


- Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) termasuk fluoxetine, sertraline,
citalopram, escitalopram, paroxetine, dan fluvoxamine. Mereka biasanya
pengobatan lini pertama dan antidepresan yang paling banyak diresepkan.
- Serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI) termasuk venlafaxine,
duloxetine, desvenlafaxine, levomilnacipran, dan milnacipran. Mereka sering
digunakan untuk pasien depresi dengan gangguan nyeri komorbiditas.
- Modulator serotonin adalah trazodone, vilazodone, dan vortioxetine.
- Antidepresan atipikal termasuk bupropion dan mirtazapine. Mereka sering
diresepkan sebagai monoterapi atau sebagai agen tambahan ketika pasien
mengembangkan efek samping seksual karena SSRI atau SNRI.
- Antidepresan trisiklik (TCA) adalah amitriptyline, imipramine, clomipramine,
doxepin, nortriptyline, dan desipramine.
- Inhibitor monoamine oksidase (MAOIs) yang tersedia adalah tranylcypromine,
phenelzine, selegiline, dan isocarboxazid. MAOI dan TCA tidak umum digunakan
karena tingginya insiden efek samping dan kematian pada overdosis.
- Obat lain termasuk penstabil suasana hati, antipsikotik yang dapat ditambahkan
untuk meningkatkan efek antidepresan.
BAB IV

KESIMPULAN

Pasien sangat sensitif terhadap masalahnya. Sehingga terapis harus


mencari tahu masalah pasien dengan tepat, sehingga pemberian psikoterapi
dapat menjadi lebih maksimal. Pasien menerima pemberian formulasi psikoterapi
yang diberikan, serta mengkonsumsi obat dengan benar. Sehingga pasien
merasa ada perubahan setelah berobat, serta mengurangi kekambuhan yang
akan terjadi nanti.
Psikoedukasi memainkan peran penting dalam meningkatkan kepatuhan
pasien dan kepatuhan minum obat. Bukti terbaru juga mendukung bahwa
modifikasi gaya hidup, termasuk olahraga ringan, dapat membantu memperbaiki
depresi ringan hingga sedang. Skrining bunuh diri pada setiap kunjungan psikiatri
dapat membantu menurunkan insiden bunuh diri. Karena pasien dengan MDD
berada pada peningkatan risiko bunuh diri, pemantauan ketat, dan tindak lanjut
oleh petugas kesehatan mental menjadi penting untuk memastikan keamanan
dan kepatuhan terhadap perawatan kesehatan mental. Keterlibatan keluarga
selanjutnya dapat menambah hasil yang lebih baik dari perawatan kesehatan
mental secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mullen, S. Major depressive disorder in children and adolescents. Ment.


Heal. Clin. 8, 275–283 (2018).
2. Fekadu, N., Shibeshi, W. & Engidawork, E. Major Depressive Disorder:
Pathophysiology and Clinical Management. J. Depress. Anxiety 06,
(2017).
3. Bains N, Abdijadid S. Major Depressive Disorder. [Updated 2021 Apr 20].
In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559078/?
report=classic

Anda mungkin juga menyukai