Anda di halaman 1dari 11

Kelompok SGD 12

Keperawatan Anak
Tutor : Ns. Indra Tri Astuti, M.Kep., Sp.Kep.An

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Achmad Najib (30902000005)


2. Ai'Maudy Utami (30902000015)
3. Andy Prayitno (30902000030)
4. Atriana Putri Agustina (30902000048)
5. Dwi Agustina Dewita Sari(30902000078)
6. Febrilia Kurnia Putri (30902000097)
7. Maulida Rahma (30902000138)
8. Rahma Adhelia Aqiqi(30902000182)
9. Risma Amalia Safitri (30902000187)
10. Shakhih Yudhi Ardinata(30902000200)
11. Shinta Dwi Fahruroh(30902000201)
12. Wahyu Eka Lestari (30902000225)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
Lembar Belajar Mahasiswa 4
a. Judul :Ah....kapan aku sembuh?
b. Skenario
Seorang perempuan usia 47 tahun P5A0 dirawat di bangsal ginekologi untuk melanjutkan
program terapi eksternal radiasi. Pasien didiagnosis Ca Cerviks Stadium IIIa. Pasien
mengeluh nyeri pada daerah panggul, seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus menerus dengan
skala 7. Pasien menanyakan kenapa rambutnya rontok dan mual, sehingga tiap makan hanya
habis 1/3 porsi. Pasien khawatir karena pengobatan yang dijalani saat ini belum menunjukkan
efek perbaikan terhadap kesehatannya, bahkan BB mengalami penurunan dari 60 kg menjadi
53 kg. Pasien cenderung tidur dan jarang berkomunikasi dengan pasien lainnya. Hasil
pemeriksaan: wajah terlihat pucat, konjungtiva anemis, TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi:
95 x/menit, frekuensi napas: 19 x/menit, suhu: 36oC. Hasil pemeriksaan laboratorium nilai
Hb: 9 gr/dL.
1. KATA SULIT
1) Konjungtiva anemis (shinta)
Jawab : Konjungtiva merupakan lekukan pada mata, normalnya konjungtiva itu
berwarna kemerahan, pada keadaan tertentu (misal pada anemia) konjungtiva akan
berwarna pucat yang disebut dengan nama konjungtiva anemis.(najib)
2) Stadium III a (aik)
Jawab : Ca Cerviks stadium III A artinya bahwa sel kanker sudah menyebar ke
bagian bawah vagina, tapi tidak sampai ke dinding panggul. Sel kanker juga
belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat maupun jaringan lain yang
jauh. (Rahma Adhel)
3) Ginekologi (najib)
Jawab : ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari
penyakit-penyakit reproduksi wanita. (shinta)
4) Terapi eksternal Radiasi (risma amalia)
Jawab : Terapi radiasi sinar eksternal adalah terapi yang paling sering digunakan
sebagai pengobatan kanker. Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan kanker
atau memastikan bahwa kanker tidak kembali setelah dihilangkan. Tindakan ini
dapat dilakukan sebelum atau sesudah bedah pengangkatan kanker yang ada.
(najib)
5) P5A0 (wahyu eka)
Jawab : P5A0 = "P" berarti partus yg artinya jumlah kelahiran. Dan "A" berarti
abortus yg artinya jumlah keguguran. Sedangkan P5A0 berarti ibu tersebut sdh
pernah melahirkan sebanyak 5x dengan jumlah keguguran 0 ( Risma Amalia)
6) Ca serviks ( dwi Agustina)
Jawab : Ca serviks adalah kanker ataupun keganasan yang terjadi di leher rahim
yang merupakan organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke
arah vagina disebabkan oleh sebagian besar Human Papilloma Virus.(Febrilia)
2. KATA KUNCI
1. Ca serviks
3. PERTANYAAN
a) Apa yg kita lakukan sebagai perawat untuk membantu meringankan nyeri pada pasien
ca serviks? (Febrilia)
Jawab :
subjek yang mendapatkan terapi farmakologi obat oral morfin selain dilakukan
kombinasi Teknik relaksasi guided imagery dengan aromaterapi lavender. Kombinasi
Teknik relaksasi guided imagery dengan aromaterapi lavender merupakan
pengembangan dari standar intervensi keperawatan indonesia yang diterbitkan oleh
PPNI. Intervensi terapeutik pada subjek studi kasus berupa penambahan spesifikasi
pada pengelolaan nyeri kronis yaitu dilakukan kombinasi teknik relaksasi guided
imagery dengan aromaterapi lavender untuk menurunkan skala nyeri subjek studi
kasus. Hasil studi kasus ini serupa dengan hasil studi lain yang menjelaskan bahwa
kombinasi teknik relaksasi guided imagery dengan aromaterapi
lavendermampupenurunan nyeri pada kanker serviks secara efektif (aik)
b) Apa diagnosa yg bisa ditegakkan dari kasus tersebut? ( Risma Amalia)
Jawab :
D.0078 Nyeri kronis b.d penekanan saraf
D.0080 Ansietas b.d kurang terpapar informasi
D.0019 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makan
D.0009 Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
D.0012 Resiko perdarahan b.d gangguan koagulasi (trombositopenia)
D.0087 Harga diri rendah b.d perubahan pada citra tubuh
D.0142 Risiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (imunosupresi)
(Andy)
c) Apa factor resiko ca serviks ? (shinta)
Jawab :
1. Memiliki kebiasaan bergonta ganti pasangan seksual
2. Melakukan seks terlalu dini
3. Merokok
4. Memiliki sistem kekebalan tubuh yg lemah
5. Memiliki infeksi menular seksual
6. Menggunakan pil KB jangka panjang
7. Ada riwayat keluarga yg mengalami Ca serviks
8. Kebiasaan makan yg tidak sehat ( Risma Amalia)

d) Apa yg bisa kita lakukan sebagai perawat untuk membantu menaikkan hb pada pasien
ca serviks? (aik)
Jawab :
dengan memberikan obat penambah darah, transfusi darah jika perlukan ,
menganjurkan pasien untuk diet makanan dg tinggi zat besi, vit B1W, dan asam folat
( Risma Amalia)
e) Apa etiologi dari ca serviks? (atriana)
Jawab :
Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus
papiloma (human papilloma virus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa
terjadi pada perempuan di usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang
menjadi displasi atau sembuh sempurna. Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko
tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58,
sedangkan HPV risiko rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb. (aik)
f) Bagaimana cara mencukupi kebutuhan gizi penderita kanker serviks.? (Najib)
Jawab :
cara mencukupi kebutuhan gizi pasien Ca
1. Makanan dg jumlah protein cukup
Ini berfungsi untuk perbaikan jaringan selama proses kemoterapi dan sebagai
pelawan infeksi
2. Karbohidrat
Dengan memenuhi asupan karbohidrat, maka penyintas kanker dapat memiliki
bahan bakar yang cukup untuk mendukung kinerja organ-organ tubuhnya serta
aktivitas fisik yang dilakukan
3. Vitamin dan mineral
4. Air yg cukup
Karena penyitaa kanker akan rentan dg dehidrasi, itu disebabkan pada beberapa
keadaan pasien kemoterapi akan mengalami muntah dan diare, sehingga asupan
air yg cukup sangat penting
5. Lemak sbg cadangan energi
6. Serat
Karena dampak dari kemoterapi terkadang menimbulkan efek konstipasi atau
susah BAB, maka peran serat sangat penting dalam pencernaan ( Risma
Amalia)
g) Apa patofisiologi dari kasus tersebut (Rahma Adhel)
Jawab :
Perjalanan penyakit kanker serviks didahului dengan infeksi HPV onkogenik (Virus
HPV ganas) yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker prakanker dan
berkembang lagi menjadi sel kanker. Untuk menjadi sel kanker dan menjadi kanker
serviks dibutuhkan waktu yang tidak singkat, setidaknya butuh waktu yang lama tetapi
tidak menutup kemungkinan bisa berlangsung dalam waktu kurang dari setahun.
Dysplasia kanker atau kondisi prakanker adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan awal dari sel abnormal dalam serviks yang bisa
berkembang menjadi kanker. Dysplasia kanker ini merupakan tahapan pertama dari
kanker serviks. Namun sebaliknya, saat berada dalam tahapan dysplasia, tetapi tidak
mendapatkan penanganan yang cepat, maka dysplasia rendah dan ringan itu bisa
berkembang menjadi sel kanker dan akhirnya menjadi kanker serviks. (Shinta)
h) Pengobatan apakah yang cocok untuk penyembuhan kanker serviks stadium 3 ? (najib)
Jawab :
Pilihan pengobatan pada kanker serviks stadium 3 berupa kemoterapi dengan atau
tanpa disertai dengan radioterapi (terapi sinar). ( Maulida Rahma)
i) Mengapa pada kasus tersebut tidak dilakukan kemoterapi? (aik)
Jawab :
Karena pasien memiliki Hb 9 gr/DL sedangkan minimal untuk melakukan kemoterapi
adalah 10 gr/DL jadi pasien harus berusaha menaikan hb nya dulu agar kondisi setabil
(maulida rahma)
j) Apa saja deteksi dini untuk mengetahui seseorang terkena ca serviks? (Andy)
Jawab :
Berikut adalah beberapa cara mendeteksi kanker serviks secara 1. dini:
Pap smear. Pap smear bertujuan untuk melihat keberadaan sel-sel yang mungkin dapat
berkembang menjadi kanker.
2. Kolposkopi.
3. Tes Schiller.
4. Kuretase endoserviks (ECC)
5. Biopsi kerucut (cone biopsy)
6. Biopsi punch (punch biopsy)
k) Sebutkan manifestasi klinis pada Ca serviks ( Risma Amalia)
Jawab :
Tanda dan gejala yang muncul bisa berupa:
- Perdarahan melalui vagina di luar masa menstruasi, setelah berhubungan intim, atau
setelah menopause.
- Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina, yang kadang bercampur darah.
- Timbul rasa sakit tiap berhubungan seksual.
- Nyeri panggul. (shinta)
l) Edukasi apa yg bisa perawat lakukan terhadap efek samping dari pengobatan ca
serviks? (Febrilia)
Jawab :
Efek samping terapi radiasi untuk kanker serviks Efek jangka pendeknya, cara
mengobati kanker serviks ini dapat menyebabkan kelelahan, muntah atau diare, dan
sembelit. Untuk efek jangka panjang, pengobatan ini dapat menyebabkan jaringan
parut terbentuk di dalam vagina, serta vagina kering. Maka dari itu perawat akan
memotivasi pasien untuk bertahan dan semangat untuk melanjutkan hidup agar bisa
berkumpul kembali dengan keluarga dengan bahagia dan sabar terhadap takdir allah
serta menerimanya. (maulida rahma)
m) Apakah ca serviks penyakit bawaan/keturunan? Dan bagaimana cara penularannya?
(Andy)
Jawab :
Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks, jika ada keluarga
perempuannya yang pernah terdiagnosis penyakit serupa. Belum diketahui secara pasti
apa yang mendasari hal ini, tetapi diduga berkaitan dengan faktor genetik.
(Maulida Rahma)
n) Sebutkan pengkajian yg bisa dilakukan perawat untuk pasien pada kasus tersebut?
(Wahyu Eka )
Jawab :
Riwayat seksual seperti berapa kali dia berganti pasangan, atau pasangannya yg
berganti atau tidak, riwayat pil KB, riwayat keluarga apakah ada yg mengalami Ca
serviks, dan riwayat makanan ( Risma Amalia)
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks. Vol 13.; 2015.
2. WHO. Estimated number of deaths in 2018, worldwide, all cancers, males, all
ages.2018;947:2018.
3. IARC. Top cancer per country, estimated number of deaths in 2018, females, all ages.
2018;(103):2018.
4. World Health Organization. Estimated number of cancer cases in Indonesia.
2019;256:2018-2019.
5. Kementerian Kesehatan RI BK dan PM. Hari Kanker Sedunia 2019.
6. Ministry of Health Republic of Indonesia. RISKESDAS 2018: Executive Summary.
2018.
7. Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta. Profil Kesehatan D.I. Yogyakarta. 2018.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. PMK No 34 Tahun 2015.
9. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Data and Health
Information of Cancer Situation. Buletin Kanker. 2015
10. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Strategi Kementrian Kesehatan 2015- 2019.
DIAGNOSA
DEFINISI
- D.0078 Nyeri kronis b.d penekanan saraf
- D.0080 Ansietas b.d kurang terpapar informasi
Ca serviks adalah kanker ataupun keganasan
- D.0019 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan
yang terjadi di leher rahim yang merupakan menelan
organ reproduksi perempuan yang merupakan makan
pintu masuk ke arah vagina disebabkan oleh - D.0009 Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan
sebagian besar Human Papilloma Virus. konsentrasi hemoglobin
- D.0012 Resiko perdarahan b.d gangguan koagulasi
CA SERVIKS (trombositopenia)
- D.0087 Harga diri rendah b.d perubahan pada citra
tubuh
- D.0142 Risiko infeksi b.d ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder (imunosupresi)
Faktor resiko ca serviks
Memiliki kebiasaan bergonta ganti pasangan seksual
Melakukan seks terlalu dini
Merokok Manifestasi Klinis
Memiliki sistem kekebalan tubuh yg lemah
Memiliki infeksi menular seksual Tanda dan gejala yang muncul bisa berupa:
Menggunakan pil KB jangka panjang - Perdarahan melalui vagina di luar masa menstruasi,
Ada riwayat keluarga yg mengalami Ca serviks setelah berhubungan intim, atau setelah menopause.
Kebiasaan makan yg tidak sehat - Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina, yang
kadang bercampur darah.
- Timbul rasa sakit tiap berhubungan seksual.
- Nyeri panggul.
ETIOLOGI
Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus Patofisiologi
Perjalanan penyakit kanker serviks didahului dengan infeksi HPV onkogenik (Virus
HPV, yaitu virus papiloma (human papilloma virus). Infeksi HPV ganas) yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker prakanker dan
Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di berkembang lagi menjadi sel kanker. Untuk menjadi sel kanker dan menjadi kanker
usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi serviks dibutuhkan waktu yang tidak singkat, setidaknya butuh waktu yang lama
displasi atau sembuh sempurna. Ada dua golongan HPV yaitu tetapi tidak menutup kemungkinan bisa berlangsung dalam waktu kurang dari
HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya setahun.
tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58, sedangkan HPV risiko Dysplasia kanker atau kondisi prakanker adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan awal dari sel abnormal dalam serviks yang bisa
rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb
berkembang menjadi kanker. Dysplasia kanker ini merupakan tahapan pertama dari
kanker serviks. Namun sebaliknya, saat berada dalam tahapan dysplasia, tetapi
tidak mendapatkan penanganan yang cepat, maka dysplasia rendah dan ringan itu
bisa berkembang menjadi sel kanker dan akhirnya menjadi kanker serviks.
Edukasi PENGOBATAN
Efek samping terapi radiasi untuk kanker serviks Efek
jangka pendeknya, cara mengobati kanker serviks ini
dapat menyebabkan kelelahan, muntah atau diare, dan Pilihan pengobatan pada kanker serviks
sembelit. Untuk efek jangka panjang, pengobatan ini stadium 3 berupa kemoterapi dengan
dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk di dalam atau tanpa disertai dengan radioterapi
vagina, serta vagina kering. Maka dari itu perawat akan (terapi sinar).
memotivasi pasien untuk bertahan dan semangat untuk
melanjutkan hidup agar bisa berkumpul kembali dengan
keluarga dengan bahagia dan sabar terhadap takdir allah
serta menerimanya

CA SERVIKS

PERAN PERAWAT
DAFTAR PUSTAKA
subjek yang mendapatkan terapi farmakologi obat oral morfin selain
dilakukan kombinasi Teknik relaksasi guided imagery dengan
1.Kementerian Kesehatan RI. Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks. Vol 13.; 2015.
aromaterapi lavender. Kombinasi Teknik relaksasi guided imagery
dengan aromaterapi lavender merupakan pengembangan dari standar 2.WHO. Estimated number of deaths in 2018, worldwide, all cancers, males, all ages.2018;947:2018.
intervensi keperawatan indonesia yang diterbitkan oleh PPNI. Intervensi 3.IARC. Top cancer per country, estimated number of deaths in 2018, females, all ages. 2018;
terapeutik pada subjek studi kasus berupa penambahan spesifikasi pada (103):2018.
pengelolaan nyeri kronis yaitu dilakukan kombinasi teknik relaksasi 4.World Health Organization. Estimated number of cancer cases in Indonesia. 2019;256:2018-2019.
guided imagery dengan aromaterapi lavender untuk menurunkan skala 5.Kementerian Kesehatan RI BK dan PM. Hari Kanker Sedunia 2019.
nyeri subjek studi kasus. Hasil studi kasus ini serupa dengan hasil studi 6. Ministry of Health Republic of Indonesia. RISKESDAS 2018: Executive Summary. 2018.
lain yang menjelaskan bahwa kombinasi teknik relaksasi guided imagery 7. Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta. Profil Kesehatan D.I. Yogyakarta. 2018.
dengan aromaterapi lavendermampupenurunan nyeri pada kanker 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. PMK No 34 Tahun 2015.
serviks secara efektif 9. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Data and Health
Information of Cancer Situation. Buletin Kanker. 2015
10. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Strategi Kementrian Kesehatan 2015- 2019.

Anda mungkin juga menyukai