Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS JURNAL

DEPARTEMEN MATERNITAS

Effect of Positioning on Oxygenation and Hemodynamics among


Patients on Mechanical Ventilation

Oleh Kelompok 10:

Lutfia Meta Della 202120461011184

Alvina Khotijah 202120461011185

Elma 202120461011186

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022

HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS JURNAL
Effect of Positioning on Oxygenation and Hemodynamics among
Patients on Mechanical Ventilation

Oleh :

Lutfia Meta Della 202120461011184

Alvina Khotijah 202120461011185

Elma 202120461011186

Fasilitator

Risa Herlianita, S.Kep,.Ns., M.S

( )

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ventilator mekanik merupakan alat yang digunakan untuk membantu fungsi pernapasan. Alat ini
diindikasikan untuk pasien dengan hipoksemia, hiperkapnia berat dan gagal napas. Resiko pemasangan
ventilator mekanik pada klien yang mengalami gangguan sistem pernapasan merupakan hal yang harus
diantisipasi dalam upaya menyelamatkan hidup seseorang. Peranan ventilator mekanik yang begitu
penting untuk membantu sistem respirasi, membuat ventilator merupakan salah satu alat yang relatif
sering digunakan di Intensive care unit/ICU (Hudak, 2012).
Penggunaan ventilator mekanik membuat pasien mengalami keterbatasan dalam mobilisasi. Padahal
mobilisasi sangat bermanfaat bagi pasien yang dirawat di ruang ICU. Tujuan perubahan posisi bertujuan
untuk menghindari penekanan tubuh yang bisa mengakibatkan dekubitus, meningkatkan oksigenasi,
memobilisasi sekret, dan mengurangi risiko terjadinya VAP (Ventilator Assotiaciated Pneumonia).
Beberapa penelitian terkait perubahan posisi pada pasien dengan ventilatormekanik di ruang ICU
berfokus pada posisi semirecumben, posisi prone dan CRT (Continuous rotational kinetic Therapy).
Setiap posisi memiliki keuntungannya masing-masing dalam peningkatan oksigen dan insiden VAP
(Thomas, 2012).
Perubahan posisi pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik dipercaya dapat meningkatkan
transportasi oksigen dibandingkan dengan posisi terlentang. Berdasarkan penelitian (Jonson, 2012)
menyebutkan bahwa pasien kritis mengalami perubahan transportasi oksigen selama reposisi. Penelitan
tersebut melaporkan bahwa terdapat penurunan ventilasi 40% sampai 50% pada pasien kardiomegali dan
kelainan paru di lobus kiri bawah akibat posisi terlentang yang berkepanjangan (Jonson, 2012). Posisi
lateral kiri dapat meningkatkan ventilasi dimana anatomi jantung berada pada sebelah kiri di antara
bagian atas dan bawah paru membuat tekanan paru meningkat, tekanan arteri di apex lebih rendah dari
pada bagian basal paru. Tekanan arteri yang rendah menyebabkan penurunan aliran darah pada kapiler di
bagian apex, sementara kapiler di bagian basal mengalami distensi dan aliran darahnya bertambah. Efek
gravitasi mempengaruhi ventilasi dan aliran darah dimana aliran darah dan udara meningkat pada bagian
basal paru (Rodney dalam Karmiza, 2014). Pada posisi ini aliran darah ke paru bagian bawah menerima
60-65 % dari total aliran darah ke paru (Gullo, 2011). Pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik,
efek gravitasi terhadap kapiler darah menyebabkan peningkatan tekanan alveolar sehingga meningkatkan
ventilasi.
Perubahan posisi pasien rutin digunakan selama di unit perawatan intensif. Tujuan perubahan posisi
tidak hanya untuk meningkatkan transport oksigen, namun juga untuk profilaksis, mengutamakan
kenyamanan, mencegah pembentukan ulkus, mengurangi kejadian deep vein thrombosis, emboli paru,
atelectasis dan pneumonia (Banasik, 2011). Peran perawat dalam perawatan pasien yang menggunakan
ventilator mekanik di ruang ICU sangatlah penting. Berdasarkan Nursing Intervention Classification
Bulechek (2016), pada intervensi Manajemen ventilasi mekanik, perawat bertugas untuk melakukan
perawatan salah satunya adalah perubahan posisi (Bulechek, 2016). Perubahan posisi pada pasien dengan
ventilator mekanik tidak seluruhnya dilakukan pada pasien dengan ventilator mekanik. Pertimbangan
mayoritas perawat menyatakan khawatir akan terjadinya perubahan besar pada status hemodinamik
pasien. Bedasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis jurnal terkait “Effect
of Positioning on Oxygenation and Hemodynamics among
Patients on Mechanical Ventilation”.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulis ingin menganalisis jurnal ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas departemen keperawatan gawat darurat dan kritis..


2. Untuk mengetahui tentang “Effect of Positioning on Oxygenation and Hemodynamics among
Patients on Mechanical Ventilation”
3. Untuk memberikan wawasan mengenai perawatan intensive diruang ICU pada pasien yang
terpasang ventilator mekanik
BAB II JURNAL PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Profile Jurnal
Judul Penelitian : Effect of Positioning on Oxygenation and Hemodynamics among
Patients on Mechanical Ventilation

Pengarang/Author/s : Hosam G. Elamoudy, Sahar Y. Mohammad, Gamal A. Abdellatif,


Susan M. Dessowky

Sumber/Source : DOI http://doi.org/10.47104/ebnrojs3.v4i1.233


Abstract/Latar :
Belakang Context: The routine practice of positioning is a vital procedure in
critical care units, especially when prophylaxis is the aim. For many
years, nurses have recognized that positioning prevents skin breakdown,
mobilizes secretions, and provides comfort without identifying the
impact of different positioning strategies on pulmonary gas exchange
and ventilator weaning outcomes.
Aim: The current study was conducted to assess the effect of positioning
on oxygenation and hemodynamics among patientson mechanical
ventilation.
Methods: This study was conducted in the medical intensive care unit at
El-Demerdash hospital, affiliated to Ain-Shams University. A
descriptive exploratory study design was utilized in this study. A
purposive sample of 93 patients was recruited in the present study. A
structured interview questionnaire and patient assessment record were
employed to collect data related to this study.
Results: The results reveal that 39.8% of the studied patients’ age was
between 45-<65, 30.1% had chronic obstructive pulmonary disease.
Oxygenation significantly decreases in the supine position at p 0.003
and increases in the semi-recumbent position at p 0.020. Heart rate is
significantly increased in semi-recumbent position at p<0.005. Systolic
and diastolic blood pressure significantly decreased in semirecumbent
positions at p<0.010 and p=0.021, respectively, at T30, T60, and T120.
Conclusion: Regarding oxygenation and hemodynamics, the results of
this study concluded that the best oxygenation was in semirecumbent
position T120. Regarding hemodynamics, heart rate is significantly
increased in the left lateral and semi-recumbent positions. Systolic and
diastolic blood pressure were significantly affected by positioning. The
time of changing position should be reviewed to be compatible with the
most effective position for mechanically ventilated patients considering
the patient oxygenation and hemodynamic states.
Keywords: Positioning, oxygenation, hemodynamics, patient,
mechanical ventilation
Tanggal Publikasi : 2022

3.2 Analisis PICO


Problem : Penggunaan ventilator mekanik membuat pasien mengalami
keterbatasan dalam mobilisasi. Padahal mobilisasi sangat bermanfaat
bagi pasien yang dirawat di ruang ICU

Purpose : Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh posisi oksigenasi dan
hemodinamik pada pasien yang dipasang ventilator mekanik

Populasi/Sample : Total populasi dalam jurnal ini sebanyak 93 pasien direkrut dalam
penelitian ini .
Kriteria inklusi

 Pasien pria dan wanita dewasa di atas usia 18 tahun


 Pada ventilator mekanik.
 Telah dikonfirmasi dengan diagnosis gagal pernapasan akut atau
kronis selama setidaknya 72 jam dari masuk ke unit perawatan
intensif medis

Kriteria eksklusi

 Pasien dengan cardiopulmonary, disfungsi peredaran darah,


edema paru, dan ketidakstabilan pernapasan.
 Pasien dengan fraktur panggul, tulang belakang, korset bahu,
tulang rusuk, tulang panjang, cedera tulang belakang.
 Pasien yang tidak stabil secara hemodinamik (berat) hipertensi,
infark miokard akut, akut sindrom gangguan pernapasan, dan
angina tidak stabil).
 Riwayat operasi jantung atau toraks (arteri koroner) operasi
cangkok bypass dan transluminal perkutan angioplasti koroner).

Intervention : Peneliti memulai penilaian pasien denganmenilai karakteristik


demografis pasien; butuh sekitar 15 menit untuk diisi. Peneliti
membantu dalam memberikan posisi pasien rutin, yang ditempatkan
pada setiap posisi dalam urutan (terlentang, lateral kanan, lateral kiri,
dan setengah telentang 45 derajat) selama dua jam. Parameter
ventilasi dan parameter oksigenasi (SPo2) diperoleh sebagai berikut
(T0, T30, T60, T120 menit). Peneliti mencatat parameter ventilasi
dan parameter oksigenasi dari posisi belok dalam urutan (terlentang,
lateral kanan, lateral kiri, dan setengah terlentang) posisi kepala dan
batang tubuh pada sudut 30-45 derajat). Peneliti mencatat
hemodinamik (denyut jantung dan tekanan darah) sebelum dan
sesudah mengubah setiap posisi. Langkah-langkah ini dilanjutkan
secara keseluruhan 24 jam kecuali pasien diekstubasi, dipindahkan,
atau meninggal. Pengakhiran pengumpulan data jatuh tempo setelah
selesainya persyaratan

Comparator : Tidak ada intervensi khusus yang diberikan pada kelompok kontrol
Outcomes : Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,8% dari usia pasien yang
diteliti adalah antara 45-<65, 30,1% memiliki penyakit paru
obstruktif kronik.
 Oksigenasi menurun secara signifikan pada posisi terlentang
pada p 0,003 dan meningkat pada posisi semi-recumbent
pada p 0,020. Detak jantung meningkat secara signifikan
pada posisi semi-recumbent pada p<0,005.
 Tekanan darah sistolik dan diastolik menurun secara
signifikan pada posisi semirecumbent pada p<0.010 dan
p=0.021, masing-masing, pada T30, T60, dan T120.
 Sehubungan dengan oksigenasi, hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa oksigenasi terbaik adalah dalam
posisi semi-recumbent posisi di T120. Juga, saturasi oksigen
tercatat signifikan peningkatan posisi lateral kiri di T120.

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa positioning memiliki perbedaan efek pada oksigenasi dan
hemodinamik di antara pasien dengan ventilasi mekanik. Ini mengungkapkan efek dari posisi terlentang,
yang merupakan tingkat oksigenasi terbaik di T0, kemudian menurun secara progresif dan signifikan.
Pada pada saat yang sama, peningkatan yang signifikan dan progresif dalam oksigenasi diamati dalam
posisi setengah terlentang, dengan oksigenasi terbaik ditetapkan pada T120. Detak jantung secara
signifikan dan progresif meningkat pada posisi semi-recumbent dan lateral kiri. Variasi sistolik dan
diastolik yang signifikan di hampir semua posisi pada pengukuran yang berbeda. Tekanan darah sistolik
meningkat secara signifikan dan progresif pada posisi terlentang dan kiri posisi lateral dan menurun
secara signifikan di lateral kanan dan posisi setengah terlentang. Tekanan darah diastolik adalah
meningkat secara signifikan dan progresif pada posisi terlentang posisi dan menurun secara signifikan
dan progresif diposisi lateral kanan dan posisi setengah terlentang.
4.2 Saran
Dengan keterbatasan jurnal yang penulis analisis ini kami menyarankan pada penelitian
berikutnya dapat menambahkan jumlah sample sehingga hasil yang didapatkan juga bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anon, J.M, et al. (2013). Prognosis of eldery patients subjected to mechanical ventilation in the ICU. Med
Intensiva; 37(3):149-55.

Banasik, J.L. (2001). Effect of lateral position on tissue oxygenation in the critically ill. Heart Lung, NCBI,
30 (4), 269–276.
Bulechek, G. (2016). Nursing intervention classification (6th Edition). Jakarta: Mosby Cicolini, G.,
Gagliardi, G., &
Ballone, E. (2010). Effect of Fowler’s Body Position on Blood Pressure Measurement. Journal of
Clinical
Nursing, 19, 23-24.
Gullo, A. (2008). Anaestesi Pain Intensive Care Intesive and Emergency Medicine. Springer:
Milano
Hudak, Gallo. (2012). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic Vol 1. Jakarta:
EGC.
Jonson, L.K. (2009). Physiological Rational and Current Evidence for Therapeutic Positioning
of Critically Ill Patients. AACN Advanced Critical Care, 20 (3), 228-240
Karmiza. (2014). Posisi lateral kiri elevasi kepala 30 derajat terhadap nilai tekanan Parsial
Oksigen (PO2) pada pasien dengan ventilasi
mekanik. Jurnal Ners, 9 , 1, 59–65.
Thomas, P.J. (2007). Lateral positioning ofventilated intensive care patients: A study of
oxygenation, respiratory mechanics, hemodynamics, and adverse events. HEART
& LUNG, 36(4), 277-286.

Anda mungkin juga menyukai