Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS SEJARAH PEMINATAN

GERAKAN NASIONALISME DI ASIA DAN AFRIKA

(NASIONALISME INDIA)

DISUSUN OLEH:

SITI ZAYNIAH

No. 21

XI – IIS 1
SMA NEGERI 3 BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Nasionalisme Jepang”.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Bangkalan, 17 November 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1
1.4 Manfaat................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Nasionalisme India.....................................................2
2.2 Pemberontakan Sepoy.........................................................................2
2.3Gerakan Nasionalisme India.................................................................3
2.4 Mahatma Gandhi Tokoh Nasionalisme India......................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................6
3.2 Saran....................................................................................................6
Daftar Pustaka.......................................................................................................7
Lampiran................................................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad kesembilan belas, umat Islam India dapat dikatakan masih
hidup dengan tradisi kebesaran dan kemegahan masa lalu. Tetapi pada abad
kedua puluh, sebagian dari rakyat muslim India telah bangkit dengan visi yang
bercampur aduk antara kebesaran masa lalu yang telah hilang dan impian
kebesaran yang akan datang. Para pemimpin muslim India pada pertengahan
abad kesembilan belas hidup dengan kehidupan yang baru ,berpikir dengan
pikiran yang baru lain dari kehidupa dan pemikiran rang-orang tua dan nenek-
moyang mereka. Sejarah ide Islam India pada waktu penjajaan inggris
menggambarkan beberapa aspek yang stiap aspek berada sejajar dengan
perkembangan baru dalam lingkungan social negeri itu.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini meliputi masa pergerakan Sepoy, gerakan
nasionalisme India dan ajaran Mahatma Ghandi.

1.3 Tujuan Penelitian


 Mengetahui keadaan pada masa nasionalisme India yang meliputi masa
pergerakan Sepoy, gerakan nasionalisme India dan ajaran Mahatma
Ghandi.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Nasionalisme India


Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan ditandai
berdirinya All Indian Nacional Congreso , atau biasa disebut Congres . Congres
adalah semacam majeliskerakyatan yang didalamnya terdapat wakil-wakil dari
golongan hindu,budha,dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terenal antara lain
Mahatma Gandhi, Ali Liquit Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali
Jinnah ,B.G Tilaq dan Banerjee.
Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum,
namun menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab
timbulnya nasionalisme India adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy
tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
2) Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-
orang India tidak diperkenankan ikut serta.
3) Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras
dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli.
Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India
lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4) Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka
telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
5) Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa
India untuk memperoleh status yang sama.

2.2 Pemberontakan Sepoy


Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan
Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian
rakyat India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang
masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang
dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy. 

2
Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut.
1) Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir
ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
2) East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November
1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
3) Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-
gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat
diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah
dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun
1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang
pertama di India.

2.3   Gerakan Nasionalisme India


Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di
dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya gerakan
kebangsaanuntuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk pembaharuan
manusianya.
a) Brahma Samad    
Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari
hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam
masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai
pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di
bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.
Tujuan :
 Menyebarkan paham keesaan Tuhan yang disebut Brahman.
 Meninggikan derajat rakyat India dengan mengambil kebudayaan Barat
sebaliknya membrantas budaya-budaya dan tradisi-tradisi kolot India , seperti
sati, perkawinan anak-anak dll.

b) Rama Krisna
Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama
Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.

3
Tujuan : 
 Menyebarkan ajaran gurunya yang antara lain mengatakan bahwa Tuhan itu
hanya satu, meskipun bermacam-macam namanya.
 Memperbaiki taraf hidup rakyat India yang amat rendah.
jadi gerakan-gerakan tersebut brtujuan untuk memperkuat ketahanan lahir dan
batin, ketahanan materiil dan spiritual rakyat India, agar lama-kelamaan
mampu mengusir Inggris dari India. Dengan kata lain usaha melawan
penjajahan secara damai dan tidak langsung.

c) Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa,
dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.
Shantiniketan sebelumnya bernama Bhubandanga, dan dimiliki oleh keluarga
Tagore. Ayah Tagore, Debendranath Tagore membangun ashram (semacam
sekolah dengan asrama) dan menciptakan kawasan ini penuh dengan kedamaian.
Nama tempat ini kemudian diganti menjadi Shantiniketan ("tempat tinggal yang
damai"). "Gurudev" — gelar yang diberikan kepada Rabindranath Tagore —
mendirikan Patha Bhavana, sebuah sekolah ideal dalam visinya, pusat pengajaran
yang dilakukan di ruang terbuka, menyatu dengan alam dan lingkungan, yang
menciptakan suasana lebih bergairah dibandingkan dengan suasana di dalam
kelas.

d) Kongres (All Indian National Congres) 1885.


Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil
rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan
kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres
tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran
Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India.
Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya
banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan,
dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India
adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak

4
mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri. Pada tahun 1907
dalam Kongres sendiri terdapat aliran:
a. Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya
menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya
W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.
b. Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj)
dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.
c. Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar
dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim
League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga
Khan.

2.4 Mahatma Gandhi Tokoh Nasionalisme India


Mahatma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India
dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas
Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan
Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut:
1) Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
2) Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap
peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian
yang menyedihkan.
3) Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan
Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi,
satyagraha berarti noncooperation.
4) Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar
bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri.
Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan
Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa
India. Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda
penghormatan pada swadesi maka gambar “roda pemintal” tertera pada bendera
kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.

5
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lahirnya All Indian National Congress berawal dari gagasan untuk
memperbaiki nasib rakyat India dengan cara menghimpun kaum Intelektual
dari kalangan bangsa India sendiri. Hal tersebut dapat memantapkan India
untuk menuju kemerdekaannya.
Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga
di dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya
gerakan kebangsaanuntuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk
pembaharuan manusianya.

3.2 Saran
Nasinalisme India yang hebat ini sangat diharapkan menjadi suatu
motivasi bagi para generasi muda dalam mempertahankan kemerdekaan yang
nantinya dapat menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik
kedepannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hafni R. 2014. Perkembangan Nasionalisme India. (online)


(http://www.materisma.com/2014/01/perkembangan-nasionalisme-
india.html, diakses 16 November 2015, Pukul 16.00)

Adinapriyanka, Kasmarani. 2015. Nasionalisme India (online)


(http://kadinapriyanka.blogspot.co.id/2015/02/nasionalisme-
india.html, diakses 16 November 2015, Pukul 16.30)

7
DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai