Sop Bayam
Sop Bayam
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayam memiliki nama ilmiah Amaranthus sp. Kini bayam dikenal diseluruh
penjuru dunia , bayam pada awalnya berasal dari daerah Amerika Tropika. Tanaman
bayam semula dikenal sebagai tanaman hias. Akan tetapi dalam perkembangannya
bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-
negara berkembang. Ada tiga jenis (spesies) bayam yang diusahakan di kawasan
Amerika Latin, yaitu Amaranthus caudatus berkembang di Argentina, Peru, dan
Bolivia, Amaranthus cruentus di Guatemala sedangkan Amaranthus hypochondricus di
Meksiko. Tanaman bayam masuk ke Indonesia pad abad XIX ketika lalu lintas
perdagangan orang luar negeri masuk ke Indonesia. Jenis bayam sangat beragam,
diantaranya bayam ada yang dibudidayakan ada juga yang tidak dibudidayakan
(Arief,1990/ Fefiani 2014)
Bayam ditingkat konsumen dikenal dua macam, yaitu bayam petik danbayam
cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter). Dan
daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu yang singkat.
Ditinjau dari segi warnanya, bayam dapat dibedakan atas bayam merah, bayam
putih dan bayam hijau. Tetapi yang paling banyak dikenal yaitu bayam hijau. Adapun
varietas bayam yang sering ditanam dan sering dibudidayakan oleh para petani yaitu
bayam cabut.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Amaranthus hybridus L.
Amaranthus blitum
Amaranthus spinosus
Bayam merupakan tanaman herba semusim, tumbuh tegak dan tinggi bisa
mencapai 1 M. Batang bayam berwarna hijau atau kemerahan, dan mengandung banyak
air (herbaceous), bayam tumbuh tinggi di atas permukaan tanah. Sistem perakarannya
tunggang karena termasuk kelas dicotyledoneae (tanaman berbiji berkeping dua). Daun
bayamumumnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing, dan urat-urat
daunnya jelas, daun tunggal bertangkai panjang, letak berseling.
Bungabayam berukuran kecil, dan keluar dibagian ketiak daun serta berwarna
hijau keputihan. Bunga pada tanaman bayam tersusun majemuk tipe yang rapat, bunga
bayam berukuran sangat kecil, terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5 buah,
dan bakal buah 2-3 buah. Bayam memiliki biji yang sangat kecil dan halus, berbentuk
bulat, dan berwarna coklat tua mengilap sampai hitam kelam. Ada beberapa jenis
bayam yang mempunyai biji berwarna putih sampai merah. Bayam berakar tunggang
dan berakar samping, akarnya berwarna putih, bayam memiliki akar samping yang kuat,
tegak dan agak dalam
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja, baik pada waktu musim hujan
ataupun kemarau. Tanaman bayam membutuhkan air yang cukup banyak sehingga
paling tepat ditanam pada awal musim hujan. Jika ditanam pada musim kemarau perlu
dilakukan penyiraman secraa teratur.
Tanaman bayam banyak tumbuh didaerah tropika dan sub tropika, didataran
rendah dengan ketinggian mencapai 200 mdpl, Meskipun mampu tumbuh didaerah
panas dan dingin, bayam akan tumbuh lebih subur, jika ditanam didaerah rendah pada
lahan terbuka yang udaranya agak panas. Kelembaban udara yang cocok untuk
tanaman bayam antara 40-60%. PH tanah 6-7 tetapi juga bisa hidup pada pH tanah 8.5
maupun tanah masam. Sedangkan temperatur yang dikehendaki antara 35-40° C dengan
curah hujan antara 1.000-2.000 milimeter. Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang
gembur dan cukup subur. Tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan
panennya. Keistimewaan bayam adalah berproduksi tinggi dan cepat panen, mudah
diusahakan sebagai tanaman perkarangan serta tidak mudah terserang penyakit.
2.2. GAP (Good Agricultural Practice) dan SOP (Standar operating Procedure) sayuran
bayam
Persiapan Lahan
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah
membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya
100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm
Pemupukan
Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar kotoran ayam yang
telah difermentasi dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2)
diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan
benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah
penaburan benih.
Penanaman/Penaburan Benih
Pemeliharaan
Bayam cabutadalah jenis bayam yang jarang terserang penyakit (yang ditularkan melalui
tanah). Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu
dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk
tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan
menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari. Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya
ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah
rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugosp.). Untuk
pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi,
pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan
dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu
aplikasinya.
Panen dan Pasca Panen
Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3
sampai4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong
pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan
1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali. Tempatkan bayamyangbaru dipanen di
tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar ke dalam air dan pengiriman produk
ketempat tujuan secepatnya.
I. Pemilihan lokasi
A. Definisi dan Tujuan
Memilih dan menentukan lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh sayuran
bayam. Tujuannya untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan persyaratan usahatani
dan syarat tumbuh sayuran bayam.
C. Validasi :
- Grow Your Own Vegetables Panduan Praktis Menanam 14 Sayuran Konsumsi
Populer Di Pekarangan Oleh Cahyo Saparindo 2013 Penerbit Lily Publisher
Yogyakarta
- Sunarjono,Drs. H. Hendro, 2010. Bertanam 30 Jenis Tanaman Sayur, Jakarta,
Penerbit Swadaya.
D. Alat dan Bahan
1. Alat tulis dan brangko isian untuk mencatat kegiatan.
2. Data atau informasi mengenai tinggi tempat, suhu, kelembapan udara, curah
hujan, pH tanah dan kemiringan tempat.
E. Prosedur kerja pemilihan lokasi
1. Cari informasi mengenai tinggi tempat, suhu, kelembapan udara, curah hujan, pH
tanah dan kemiringan tempat.
2. Lakukan pemetaan lokasi.
3. Lakukan pencatatan dengan format pada tabel berikut.
Pemilihan lokasi yang dilakukan oleh petani lokal atau petani konvensional biasanya sudah
memperhitungkan dan mempertimbangkan sedikit dari SOP yang harus dilakukan. Misalnya,
dalam pemilihan lokasi dilakukan di lahan yang terbuka dan tersinari oleh sinar matahari secara
langsung, lokasi lahan yang memiliki tanah yang gembur, tidak tercemar. Namun, selain hal
tersebut, petani sering kurang memperhatikan secara detail mengenai syarat tumuh tanaman
bayam dalam pemilihan lokasi ini, karena syarat tumbuh tanaman bayam berbeda dengan
tanaman yang lain yang berakibat pada pertumbuhan yang tidak maksimal. Misalnya, dalam
keadaan pH tanah, ketinggian tempat, dan suhu serta kelembaban.
Nama Petani Luas Lahan Jumlah Benih Sumber Benih Tanggal petugas
Masih sedikit para petani lokal yang memperhatikan pemilihan benih bayam berkualitas
baik. Para petani hanya mengandalkan sumber benih dari persemainnya sendiri. Petani juga
kurang memperhatikan syarat syarat benih yang baik, karena untuk dapat memperoleh kulitas
yang baik pada tanaman bayam maka harus bersumber dari benih yang baik pula. Selain itu,
perbenihan merupakan hal yang sangat mempengaruhi produktivitas dari tanaman, tanpa benih
yang baik maka tidak dapat dihasilkan tanaman bayam yang baik pula.
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Prosedur SOP III Revisi Disahkan
“Pengolahan Lahan” Tanggal
C. Validasi:
- Suwarni. Dll. 2013. Ealuasi Kualitas Beberappa Genotip Bayam Pada Penanaman
Di Jawa Barat. Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran
- Burdiono,M.2012. Pemanfaatan Seresah Tebu Sebagai Mulsa Terhadap Pemakaian
Tanah Akibat Lintasan Traktor Pada PG Tokalar. Skripsi. Universitas
Hasanudin.Makasar
D. Alat dan Bahan:
1. Parang untuk memotong dan membersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman muda.
2. Cangkul untuk membersihkan tanah dari rumput dan sisa-sisa semak
belukar/tanaman yang tertinggal serta untuk mengolah tanah.
3. Karung untuk mengangkut hasil pembersihan lahan.
4. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan.
5. Mulsa untuk menutup bedengan.
6. Kaleng untuk melubangi bedengan mulsa.
7. Pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah, serta menambah bahan
organik dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman.
E. Prosedur Kerja Pengolahan Lahan
1. Lahan dibersihkan dari tanaman-tanaman yang ada, sisa-sisa perakaran, tunggul, batu-
batu dan sampah.
2. Tanah digemburkan dengan cangkul sampai kedalaman 30- 50 cm.
3. Lahan dibiarkan/dikering-anginkan selama 7 – 10 hari.
4. Lahan dibentuk sedemikian rupa agar menjadi datar.
5. Dibuat bedengan mulsa dengan lebar 90 cm dan tinggi 20 cm.
6. Dibuat lubang tanam dengan jarak 20 x 25 cm
7. Beri pupuk organik sesuai kebutuhan dan tutup dengan tanah.
8. Catat dalam tabel berikut.
Nama Petani Luas Lahan Cara Pembersihan Luasan Bedengan Tanggal petugas
Lahan
F. Cara Budidaya Petani Lokal
DAFTAR PUSTAKA
Fefiani, Yusri. 2014. Aplikasi Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Dua
Varietas Bayam (Amaranthus Sp) Agrium, April 2014 Volume 18 No 3
Tintondp, 2015. Hidroponik Wick System, Cara Paling Praktis Pasti Panen. Jakarta :
Agromedia Pustaka
Supriati, Yati. 2010. Bertanam 15 Sayuran Organik Dalam Pot. Jakarta : Penebar Swadaya
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Jambi