Laporan Praktikum Fisika
Laporan Praktikum Fisika
KALORIMETER
Disusun Oleh:
NPM : E1G020073
(Wahyuni, 2010). Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang
dinyatakan sebagai berikut :
Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak
maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda setelah
keseimbangan termis tercapai akan sama.
Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan.
Jika sebuah benda melepas kalor, maka akan terjadi perubahan wujud pada zat
tersebut selain itu juga terjadi perubahan ukuran. Misalnya air jika didinginkan akan
berubah menjadi es. Dari pertama air yang berbentuk cair, berubah bentuk menjadi es.
Dari cair menjadi padat. Begitu pula yang terjadi pada benda cair yang menguap
menjadi gas (Purwoko, 2007).
Jika sebuah benda melepas kalor, maka akan terjadi perubahan wujud pada zat
tersebut selain itu juga terjadi perubahan ukuran. Misalnya air jika didinginkan akan
berubah menjadi es. Dari pertama air yang berbentuk cair, berubah bentuk menjadi es.
Dari cair menjadi padat. Begitu pula yang terjadi pada benda cair yang menguap
menjadi gas. (Purwoko, 2007).
Jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu zat
adalah sebanding dengan perubahan temperatur suatu zat dan massanya
Q=m x c x ∆t =t x ∆t
Dengan :
C adalah kapasitas panas zat.
Kalor jenis c adalah kapasitas panas per satuan massa.
Panas jenis air 1 kal/goC atau 1 kal/kgoC.
Dari definisi Btu panas jenis air adalah 1 Btu/16 oF. Kapasitas panas air sangat
besar dibanding dengan zat lain sehingga air dapat menyimpan energi termis atau
termal dengan baik sekali (Tipler, 2002).
4. Data percobaan
A.
m1 m2 t1 t2 ta
(gram) (gram) (oC) (oC) (oC)
115,7 145,7 24 54 30
B.
m air m es t air L es ta
(gram) (gram) (oC) (oC) (oC)
154,3 36 29 256,3 22
C.
m0 = 94,5
m1= 115,7
m2= 145,7
Suhu air mula-mula= 28 oC
D.
Pembahsan
1. Hitunglah kapasitas kalor kalorimeter (Percobaan A)
Penambahan air yang berada dalam bejanan yang suhunya lebih rendah
dengan air bersuhu tinggi, Maka pada keadaan setimbang akan berlaku hubungan
sbb:
Keterangan:
m1 = massa air bersuhu lebih rendah (t1)
m2 = masa air bersuhu lebih tinggi (t2)
C = kapasitas kalor bejana
c =kalor jenis air
ta= suhu akhir setelah tercapai kesetimbangan
Perhitungan:
m1 c (ta-t1) + C (ta-t1) = m2 c (t2-ta)
115,7 x 1000 (30-24) + C (30-24) = 145,7 x 1000 (54-30)
115700 (6) + 6C= 145700 (24)
694200 + 6C= 3496800
6C = 3496800 – 694200
6C = 2802600
2802600
C=
6
C = 467100 J/K
2. Kalor lebur suatu zat padat adalah jumlah kalor per satuan massa yang diberikan
pada zat padat tersebut pada titik leburnya.
m1 c ( ta−t 1 ) +C ( ta−t 1 )=m2 c ( t 2−ta )
Keterangan :
m es= massa es (g)
m air = massa air (g)
L es = kalor lebur es (kal/g)
T es= suhu air dalam bejana mula-mula (oC)
C = Kapasitas kalor bejana (kal/oC)
Perhitungan:
mes (Les + ta) = (mair + C) (tair – ta)
36 (Les + 22) = (154,3 + 467100) (29-22)
36 Les + 792 = 467254,3 (7)
36 Les + 792 = 3270780,1
36 Les = 3270780,1 – 792
36 Les = 3269988,1
3269988,1
Les =
36
Les = 90833,00278 J/K
3. Bandingkan nilai kalor lebur es yang diperoleh dari percobaan dengan yang ada
pada buku teks
Jika dibandingkan dengan literatur, ketetapan untuk kalor lebur es adalah
333.000 J/Kg. Hal ini sangat berbeda dengan kalor lebur es yang didapat dari
percobaan. Penyebabnya bisa dikarenakan pada literatur titik beku airnya berada
pada 0˚C (Giancolli, 2014:491-492).
Gambar grafik antara suhu dengan waktu untuk setiap (Percobaan C)
Suhu ( 0C )
40
35
30
25
20
15
10
0
30 60 90 120 150
Waktu ( t )
5. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum ini, antara lain
:
1. Semakin mudah bahan mengahantarkan panas, maka kalor jenis bahan tersebut
semakin besar.
2. Perbandingan kalor jenis dengan tiga bahan berbeda hasilnya konstan, kecuali
pada tembaga yang selisihnya cenderung besar pada percobaan pertama dan
kedua.
3. Hampir semua suhu akhir baik pada percobaan menentukan kalor jenis maupun
kalor lebur menghasilkan hampir setengah dari suhu awal.
4. Praktikum kali ini, tentang kalor dapat dibilang telah sesuai dengan Azas Black.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryono dan Ahmad Taufiq. 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA. Jakarta :
KAWAHmedia.
Tipler, Paul A. 2002. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.