Anda di halaman 1dari 1

Guru dengan Asesmen Konvensional

Guru dengan Asesmen Blended Learning


Menurut Nitko dalam Marhaeni (2017) Asesmen merupakan suatu proses
mendapatkan data yang digunakan untuk mengambil keputusan mengenai
pembelajar, program pendidikan dan kebijakan pendidik. Asesmen yang dilakukan
oleh guru dengan pembelajaran konvensional tentunya berbeda dengan asesmen
yang dilakukan oleh guru dengan pembelajaran blended learning.

Konvensional Blended learning

Guru menilai siswa pada hasil Guru mempunyai wewenang penuh untuk
pembelajarannya saja dan tidak menilai mengevaluasi siswa tersebut, namun
proses yang dilakukan siswa sehingga tetap mengedepankan objetivitas dalam
dalam penyelesaian masalah tidak penilaiannya. Guru tidak hanya menilai
dituntut untuk baik karena yang dinilai akan poduk hasil pembelajaran namun
adalah hasil belajarnya saja. juga menilai proses pembelajarannya.

Guru lebih menekankan hasil asesmen Guru mendorong peserta didik untuk

semata sehingga peserta didik bisa tidak mengembangkan bakat dan kecakapan

jujur dalam mengerjakan tugas tersebut individu, memberikan kesempatan

dan kurang dapat mengembangkan peserta didik menemukan kebebasan

persepsi positif terhadap belajar. cara belajarnya, kemampuan pemecahan


masalah dan sikap ingin tahu.

Guru melakukan tahapan asesmen


Guru melakukan prosedur asesmen meliputi: masalah kontekstual,
konvensional dengan menguji bits and kolaborasi, penggunaan variasi sumber
pieces. Setiap butir soal yang disusun belajar, dan kegiatan investigasi.
berdasarkan rumusan indikator soal Kegiatan investigasi merupakan tahapan
dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah merumuskan masalah, merumuskan
penulisan soal bentuk objektif. hipotesis, merancang eksperimen,
menemukan data, dan menarik
kesimpulan sementara.

Guru menggunakan buku ajar sebagai Guru melakukan asesmen dalam


pedoman penyusunan asesmen berbagai bentuk, sesuai dengan tujuan
konvensional dan terfokus pada isi pembelajaran, antara lain berupa:
materi. Contoh format penilaian yang observasi, penilaian diri, porfolio, tugas
digunakan antara lain: multiple choice, autentik, experimen, diskusi terfokus,
matching, true-false, dan paper and jurnal, analisis terhadap peristiwa,
pencil test. berkolaborasi dengan antar sesama.

Referensi
1. Rifqi, AB (2021). Pengaruh Implementasi Asesmen Projek Terhadap Karakter Dan Literasi Sains Siswa Kelas IV SD
GUGUS 2 Kecamatan Buleleng. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata , 2 (1), 96-102.
2. Sulindawati, NLGE (2013). Pengaruh Asesmen Portofolio Dan Gaya Belajar Terhadap Persepsi Positif Mahasiswa
Dalam Pembelajaran Manajemen Keuangan. Vokasi: Jurnal Riset Akuntansi , 2 (1).
3. Astuti, P., & Lammers, J. C. (2017). Making EFL instruction more CLT-oriented through individual accountability in
cooperative learning. TEFLIN Journal, 28(2), 236-259.
4. Sylvia, I., Anwar, S., & Khairani, K. (2019). Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Pendekatan
Authentic Inquiry Learning Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Socius: Journal of
Sociology Research and Education, 6(2), 103-120.

Anda mungkin juga menyukai