Guru menilai siswa pada hasil Guru mempunyai wewenang penuh untuk
pembelajarannya saja dan tidak menilai mengevaluasi siswa tersebut, namun
proses yang dilakukan siswa sehingga tetap mengedepankan objetivitas dalam
dalam penyelesaian masalah tidak penilaiannya. Guru tidak hanya menilai
dituntut untuk baik karena yang dinilai akan poduk hasil pembelajaran namun
adalah hasil belajarnya saja. juga menilai proses pembelajarannya.
Guru lebih menekankan hasil asesmen Guru mendorong peserta didik untuk
semata sehingga peserta didik bisa tidak mengembangkan bakat dan kecakapan
Referensi
1. Rifqi, AB (2021). Pengaruh Implementasi Asesmen Projek Terhadap Karakter Dan Literasi Sains Siswa Kelas IV SD
GUGUS 2 Kecamatan Buleleng. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata , 2 (1), 96-102.
2. Sulindawati, NLGE (2013). Pengaruh Asesmen Portofolio Dan Gaya Belajar Terhadap Persepsi Positif Mahasiswa
Dalam Pembelajaran Manajemen Keuangan. Vokasi: Jurnal Riset Akuntansi , 2 (1).
3. Astuti, P., & Lammers, J. C. (2017). Making EFL instruction more CLT-oriented through individual accountability in
cooperative learning. TEFLIN Journal, 28(2), 236-259.
4. Sylvia, I., Anwar, S., & Khairani, K. (2019). Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Pendekatan
Authentic Inquiry Learning Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Socius: Journal of
Sociology Research and Education, 6(2), 103-120.