C LOGIKA PEMBENTUKAN
Gambar D.2.2
Gambar D.4.3
Surface tunnel kemudian dibagi-bagi menjadi banyak
plane menggunakan Brep I Plane (gambar D.4.1). Bentuk
plane akan mengikuti bentuk surface yang terpotong dan
Gambar C.1 jumlahnya mengikuti banyaknya Perpendicular Frame
sebelumnya yaitu 50 buah. Oleh karena plane yang
Gambar C.1 menunjukkan proses pembentukan Gambar D.2.3
terbentuk masih berupa curve (gambar D.4.2), untuk
curve-curve pada Rhino yang nantinya akan dijadikan Gambar D.2.1 menampilkan definisi Grasshopper membuatnya menjadi surface, plane tersebut di-scale ke
acuan untuk membuat massa utama dari pavilion. Curve yang menunjukkan proses curve poligon diletakkan arah titik tengah curve (area). Kemudian, Boundary Surface
pada awalnya berbentuk persegi lalu dirotasi dengan dera- pada path bentuk S. Pertama, masing-masing poligon akan membentuk surface di antara kedua curve (gambar
jat-derajat tertentu untuk menghasilkan curve-curve beri- diberi titik acuan menggunakan komponen Point on D.4.3)
kutnya dan diletakkan sejajar. Setelah itu, seluruh curve Curve. Lalu, Perpendicular Frame yang berjumlah 50
dipotong pada bagian bawahnya menjadi bentuk poligon sebelumnya dipilih 4 frame dengan List Item. Empat
untuk membentuk sisi alas yang nantinya akan diletakkan curve poligon yang telah dibuat lalu dipindahkan
pada path pavilion. menggunakan Orient menuju masing-masing frame
secara berurutan dan diletakkan berdasarkan titik
acuan (gambar D.2.2 dan D.2.3)
Gambar D.5.1
Gambar C.2
Curve-curve tersebut kemudian disusun ke dalam path
bentuk S yang telah dibuat lalu disatukan menjadi sebuah
surface. Setelah itu, surface tersebut dibagi-bagi menjadi
frame-frame poligon dan masing-masing frame diberi Gambar D.3.1
ketebalan (gambar C.2).
Gambar D.5.2
DESAIN PARAMETRIK 2022
ROTATED POLYGON TUNNEL
NABIIL IKBAAR HERNANDA 20/456046/TK/50176
Gambar D.5.1 - Seluruh surface frame diberi ketebalan Sisi frame bagian bawah yang sudah tertutup alas Proses selanjutnya ditunjukkan pada
dengan cara me-offset-kan surface ke 2 arah berbeda persegi panjang lalu dihilangkan dengan gambar D.9.1. Frame-frame pavilion
(depan dan belakang). Kemudian, edge dari kedua surface menggunakan Solid Different. Komponen Solid yang masih berupa surface (gambar
hasil offset dipilih menggunakan Deconstruct Brep lalu Different akan menghilangkan objek yang saling D.4.3) akan dipisahkan terlebih
dibuat surface di antara keduanya menggunakan Ruled overlap antara frame pavilion dan alasnya (gambar dahulu bagian bawahnya
Surface. Keseluruhan brep frame disatukan D.7.1 dan D.7.2) menggunakan Split Brep dengan
menggunakan Brep Join. Hasilnya tampak seperti gambar menjadikan alas persegi panjang
D.5.2. sebagai cutting shape-nya. Kemudian,
seluruh surface frame dibuat
mendatar menggunakan Orient dan
dibuat berjejer (gambar D.9.2)
menggunakan Move ke arah sumbu-y
dan antarframe diberi jarak
Gambar D.8.1 menggunakan Series. Kemudian,
hasilnya di-bake dan di-export ke
dalam bentuk AutoCAD untuk
Gambar D.6.1 dilakukan proses laser cutting. Hasil
export dapat diatur melalui AutoCAD
supaya frame-frame tidak berjejer
terlalu panjang (misalnya dibagi
menjadi beberapa baris. Hal tersebut
dinilai lebih efektif dari segi
Gambar D.8.2 ketersediaan bahan untuk laser
Langkah selanjutnya adalah persiapan menuju proses cutting.
Gambar D.6.2 laser cutting. Proses pada gambar D.8.1 dimulai dari
alas untuk model. Sisi alas yang bersinggungan
Proses membuat alas pavilion dimulai dengan membuat dengan frame-frame pavilion diselesaikan dengan
persegi panjang lalu diberi surface dan di-extrude ke atas Brep I Brep untuk membuat alasnya menjadi
(sumbu-z) hingga menutupi sisi bawah dari frame-frame berlubang-lubang menyesuaikan frame-frame pavilion
pavilion (gambar D.6.1 dan D.6.2) (gambar D.8.2). Lubang-lubang ini nantinya akan
dijadikan sebagai tempat menaruh frame-frame yang
sudah jadi. Boundary Surface akan membentuk surface
sebagai alas model yang sudah berlubang tersebut.
Kemudian, hasilnya di-bake dan di- export ke dalam
bentuk AutoCAD untuk dilakukan proses laser cutting.
Gambar D.7.1
Gambar D.9.2
Gambar D.9.1
Gambar D.7.2
E DOKUMENTASI MODEL 3D
F DOKUMENTASI MAKET
Gambar F.1 Gambar F.2 Gambar F.3 Gambar F.4 Gambar F.5 Gambar F.6